Maintenance Ils [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAINTENANCE PERALATAN ILS Oleh : MUH WILDAN,ST.,MT (Teknisi Navigasi Balai Teknik Penerbangan) SISTEM PEMELIHARAAN Peralatan Instrument Landing System (ILS) seperti yang dijelaskan dalam bulletin Balai Teknik Penerbangan Edisi : no.05/Th.V/2012 harus mampu memberikan layanan Navigasi Penerbangan yang tepat dan akurat serta senantiasa dalam kondisi siap dioperasikan. Sistem pemeliharaan yang berdaya guna dan berhasil guna sangat diperlukan agar sesuai dengan standar dan toleransi yang dipersyaratkan oleh ICAO dalam Annex 10 Vol.1 Chapter 3 tentang specifications for radio navigation aids dan DOC 8071 Vol.1 Chapter 4 tentang Testing of Ground Bases Radio Navigation Systems (ILS). Berikut rangkuman spesifikasi tersebut :



Parameter Catu Tegangan Utama Temperatur Kelembaban Catu Tegangan DC Daerah Frekuensi Toleransi Frekuensi Daya Keluaran CARRIER Daya Keluaran Sideband Frekuensi Audio Frekuensi Sinyal Ident Frekuensi Sinyal Suara Level Modulasi a) 90 Hz b) 150 Hz c) 1020 Hz d) Voice Batas MONITOR ALARMs a) Course DDM b) Width DDM c) RF Level d) % Mod e) Cable Fault



Localizer



Glide Slope



120/240 Vac ±10% 45/65 Hz -10º C/+50º C 5% to 90% Sesuaikan dengan Merk 108 – 112 MHz ±0.002% ±15 watts ±350 mwatts 90 Hz/150 Hz 1020 Hz 300 – 3000 Hz



120/240 Vac ±10% 45/65 Hz -10º C/+50º C 5% to 90% Sesuaikan dengan Merk 328 – 336 MHz ±0.002% ±5 watts ±500 mwatts 90 Hz/150 Hz -



20% ±2% 20% ±2% 5% - 10% 35%



40% ±2% 40% ±2% -



0 ±0.015 0 ±0.015 0.155 ±0.026 0.175 ±0.026 100 – 10 100 - 10 40% ± 4% 80% ± 4% 4.5 KHz ± 10% 4.5 KHz ± 10% Tabel 1 : Spesifikasi peralatan ILS



Marker



Untuk menjaga peralatan ILS agar tetap beroperasi normal, maka perlu dilaksanakan sistem pemeliharaan peralatan seperti yang tertuang dalam dalam SKEP/157/IX/03 tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Pelaporan Peralatan Fasilitas Elektronika Dan Listrik Penerbangan. Balai Teknik Penerbangan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam lingkup Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan mendukung sepenuhnya kegiatan pelaksanaan pemiliharaan tersebut, seperti tersurat dalam SKEP tersebut diatas, pasal 1 : ‘Setiap penyelenggara bandar udara wajib memelihara fasilitas elektronika dan listrik penerbangan dan pelaksanaannya dapat berkerjasama dengan Balai Elektronika – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara apabila menemui kesulitan’. Program Sistem Pemeliharaan peralatan ILS memiliki tujuan untuk : a. mencegah peralatan tidak berfungsi sesuai standar; b. mencegah terjadinya kegagalan operasi; c. mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih besar; d. menjamin ketersediaan peralatan (Availability); e. menjamin keandalan operasional peralatan dengan memperpanjang Mean Time Between Failure (MTBF); f. memperpendek waktu perbaikan atau Mean Time To Repair (MTTR); g. memperpanjang umur operasi peralatan; h. mengurangi biaya perbaikan; i. meningkatkan dukungan langsung dan tidak langsung terhadap keselamatan penerbangan. Untuk mencapai tujuan diatas, prosedur pelaksanaan pemeliharaan yang meliputi pedoman pemeriksaan, pengukuran, penyetelan dan pengujian peralatan ILS harus dilakukan secara berkala agar performa peralatan terus tetap terjaga. Pelaksanaan pemeliharaan ILS dapat dikategorikan sebagai berikut : a. pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), yang dilakukan secara berkala baik harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan. b. pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance), yang terdiri dari kegiatan analisis kerusakan peralatan, penyetelan peralatan, penggantian komponen/modul/bagian/unit peralatan, perbaikan modul/bagian/unit/perangkat lunak peralatan, modifikasi peralatan, rekondisi atau overhaul peralatan. c. evaluasi pemeliharaan, untuk penentuan perencanaan perbaikan, penyediaan suku cadang dan penggantian peralatan. d. Laporan pemeliharaan, laporan berkala (bulanan dan tahunan) yang berisikan unjuk kerja peralatan dan laporan khusus yang berisikan laporan perbaikan dan perbaikan wajib di laporkan kepada Direktur Navigasi Penerbangan Penyelenggara bandar udara dalam melaksanakan pemeliharaan peralatan ILS sebaiknya perlu menyediakan alat ukur elektronik, seperti Oscilloscope (dual trace, minimal 200 MHz), Wattmeter (misalnya : Bird Model 43), Wattmeter element untuk Localizer (108/112 Mhz) misalnya : Bird Model 25B – 25 watt/30 watt dan Bird Model 095 – 1 watt, dan untuk Glide Slope (328-336 Mhz) misalnya : Bird Model 5B – 5 watt, Digital Multimeter, Frequency Counter, Dummy Load 50 Ohm, Portable ILS Receiver (PIR), Extender Board dan Cable, tool kit set, dan spare part modul yang memadai.



1.



Prosedur pemeliharaan Localizer a. pemeliharaan Harian. 1) Pastikan sudut halangan dari benda tumbuh dan lainnya (obstacle) di sekitar ILS sesuai persyaratan kreteria penempatan peralatan 2) Pastikan bahwa pemancar yang dipilih sebagai TX utama (main TX) beroperasi normal dan tidak ada penunjukan ALARM. 3) Pastikan bahwa semua lampu indikator bekerja normal. 4) Pastikan bahwa ruang pemancar bersih dan teratur. 5) Pastikan bahwa pengatur suhu dan lampu ruangan bekerja baik. 6) Catat informasi yang perlu di logbook. b. Pemeliharaan Mingguan. 1) Laksanakan Pemeliharaan harian sesuai prosedur diatas. 2) Lakukan pembacaan meter reading peralatan dan Monitor dan catat hasilnya pada log book atau saving / record data peralatan dan monitor di komputer untuk system peralatan yang sudah menggunakan Remote Monitoring dan Maintenance (RMM). 3) Data – data yang biasa di catat adalah : a) COURSE DDM (CL DDM/ Centerline DDM/ CRS POS DDM) adalah nilai pembacaan DDM yang terukur pada center line runway dan perpanjangannya sebesar 0,0 μA atau 0,0 DDM atau 0,0 % b) COURSE WIDTH ( DS DDM/ Width DDM/ CRS WIDTH DDM) adalah nilai pembacaan DDM pada sudut yang dibentuk oleh Course Sector / COM’D WIDTH sebesar 150 μA atau 0,155 DDM atau 15,5 %. c) % Modulation ( CL SDM, DS SDM, Centerline SDM, CRS POS SDM, CRS WIDTH SDM) adalah besarnya SDM yang terukur di semua posisi sebesar 40,0 %. d) RF LEVEL, adalah nilai Power Receiver ( PRX) yang diterima oleh Monitor sebagai acuan untuk menghitung parameter monitor, biasanya harus terukur sebesar 100% atau sesuaikan parameter merk localizer yang ada. Misalnya dalam merk Normarc CL RF, DS RF, NF RF harus terukur 3,0V. 4) Untuk Loc Dual Frequency (Capture Effect) data data parameter monitor CLEARANCE juga harus dicata seperti dalam pemancar COURSE. 5) Lakukan pencatatan pada monitor yang kedua dan bandingkan hasil pembacaannya (seharusnya tidak terlalu jauh perbedaannya dengan Monitor 1) 6) Contoh pembacaan parameter monitor Localizer pada menu RMM/PMDT/Panel kabinet pemancar, seperti terlihat pada gambar berikut ini : (contoh : merk Normarc, SELEX, Thales)



Gambar 1: data pembacaan Monitor pada Localizer (merk Normarc),



Gambar 2: data RMM pembacaan Monitor pada Localizer (merk Selex)



Gambar 3: data panel kabinet pembacaan Monitor pada Localizer (merk Thales) 7) Catat pembacaan data Power Output Transmitter baik CSB mapun SBO power pada menu RMM/PMDT/ Panel transmitter seperti contoh berikut ini :



Gambar 4: Data transmitter Power Output / Maintenance Measurement Merk Normarc



Gambar 5: Data transmitter Power Output/ watt meter data untuk merk SELEX



Gambar 6: Data transmitter Power Output / CRS PA-DATA untuk merk Thales 8)



9) 10) 11)



Lakukan prosedur change over peralatan untuk mengoperasikan Standby TX, dan catat semua hasil pembacaan data monitor dan power output transmitter seperti pada Main TX. Lakukan operasi peralatan untuk Main TX dn Standby TX secara bergantian minimal seminggu sekali agar performa dari kedua pemancar tersebut tetap terus terjaga. Periksa kepekatan air aki dan bila mana perlu tambah air aki, serta periksa kebersihan kutub aki. (bila peralatan menggunakan aki basah) Ukur dan catat tegangan aki pada log book. Lakukan prosedur “ON” peralatan untuk standby battery kurang lebih 5 – 10 menit untuk menguji kemampuan battery dan kemudian kembalikan peralatan ke normal operation.



c.



Pemeliharaan Bulanan. 1) Laksanakan Pemeliharaan mingguan sesuai prosedur diatas. 2) Lakukan prosedur Ground Check peralatan di lapangan menggunakan Portable ILS Receiver (PIR) 3) Untuk melaksanakan prosedur Ground Check di lapangan / landasan, perlu mendapat ijin dari ATC, serta selalu koordinasi dan komunikasi dengan ATC tersebut agar berjalan lancar. 4) Ukur dan catat hasil pembacaan PIR pada titik titik survey yang telah di tentukan sebelumnya (biasanya dibuat setelah pelaksanaan Flight Commissioning), yaitu pada Center Line runway, kedua sisi runway titik COURSE WIDTH, kedua sisi runway pada 5°, 10°, 15°, 20°, 25°, 30°, 35°. Seperti terlihat pada gambar berikut ini :



5) 6) 7)



Catat nilai DDM, SDM dan RF level yang terukur pada titik titik survey tersebut. Pindahkan ke Standby TX, dan catat hasil pembacaannya seperti pada Main TX. Buat laporan terhadap kegiatan pelaksanaan Ground Check tersebut dan laporkan hasilnya ke Direktur Navigasi Penerbangan secara berkala ( laporan bulanan)



d.



Pemeliharaan Triwulan 1) Laksanakan Pemeliharaan bulanan sesuai prosedur diatas. 2) Pemeliharaan ini akan mengukur RF Power Output untuk COU CSB, COU SBO, CLR CSB dan CLR SBO. Siapkan alat ukur Wattmeter dan element yang akan digunakan. 3) Pasang Wattmeter seperti pada gambar dibawah berikut :



COU CSB



ANTENA



WATTMETER



ANTENA TX LLZ



COU SBO



ADU



CLR CSB CLR SBO



ANTENA



Gambar : Pemasangan WATTMETER pada Peralatan LLZ.



e.



Pemeliharaan Semesteran 1) Laksanakan Pemeliharaan bulanan sesuai prosedur diatas. 2) Pemeliharaan ini akan mengukur Waveform RF Signal baik CSB maupun SBO. 3) Siapkan Osciloscope dan PIR untuk melakukan pengukuran tersebut 4) Hubungkan Osciloscope pad test jack RF out (COU CSB, COU SBO, CLR CSB, CLR SBO), atau gunakan ‘element sniffer’ dan tambahkan attenuator 20 dB atau lebih besar pada test jack element wattmeter. Bila peralatan tidak tersedia fasilitas test jack RF, gunakan Directional Coupler dan pasang attenuator 20 dB atau lebih besar lagi agar sinyal yang terbaca tidak terlalu besar levelnya di Oscilloscope. Lihat gambar seperti berikut :



Oscilloscope FWD ATT



COU CSB



TX LLZ



COU SBO



ANTENA



DIRECTIONAL COUPLER



ANTENA ADU



CLR CSB CLR SBO



ANTENA



Gambar : Pemasangan tambahan Directional Coupler dan Attenuator pada Peralatan LLZ. 5)



Pastikan bahwa bentuk waveform untuk CSB adalah seperti tampak berikut ini :



6)



Pastikan bentuk waveform untuk SBO adalah sebagai berikut :



f.



2.



Pemeliharaan Tahunan 1) Laksanakan Pemeliharaan semesteran sesuai prosedur diatas. 2) Pemeliharaan ini akan mengukur keakuratan frekuensi audio signal pemodulasi ( 90 Hz, 150 Hz, dan tone 1020 Hz) dan Frekuensi Carrier dari peralatan. 3) Siapkan Osciloscope dan PIR serta Frequency Counter untuk melakukan pengukuran tersebut. 4) Untuk frekuensi Audio signal, hubungkan Osciloscope pad test jack detected Audio pada PA (COU CSB, COU SBO, CLR CSB, CLR SBO) 5) Untuk mengukur hanya frekuensi 90 Hz, matikan frekuensi 150 Hz dan tone 1020 Hz dan pastikan bahwa frekuensi audio 90 Hz, sudah benar dan tepat. 6) Untuk mengukur hanya frekuensi 150 Hz, matikan frekuensi 90 Hz dan tone 1020 Hz dan pastikan bahwa frekuensi audio 150 Hz, sudah benar dan tepat. 7) Untuk mengukur hanya frekuensi 1020 Hz, matikan frekuensi 90 Hz dan 150 Hz dan pastikan bahwa frekuensi tone 1020 Hz, sudah benar dan tepat. 8) Sedangkan untuk mengukur frekuensi carrier, hubungkan test jack CSB RF Out ke Frequency Counter, dan buat konfigurasi RF Only dengan mematikan semua signal audio pemodulasinya. 9) Baca keakuratan frekuensi RF Carrier tersebut. 10) Mengukur frekuensi carrier dan frekuensi audio signal menggunakan PIR. 11) Buat konfigurasi interkoneksi seperti pada perawatan semesteran, hannya saja hubungkan PIR sebagai pengganti oscilosscope. 12) Baca semua menu tentang frekuensi carrier, frekuensi 90 Hz, 150 Hz, dan tone 1020 Hz. 13) Lakukan pencatatan dalam log book ILS.



Prosedur pemeliharaan Glide Slope Untuk procedure pemeliharaan Glide Slope, prinsipnya sama dengan langkah langkah pemeliharaan Localizer diatas, hanya yang perlu diperhatikan adalah spesifikasi parameter untuk Glide Slope yang berbeda dengan Localizer, yaitu Frekuensi kerja (Freq Carrier), % modulasi sinyal audio 90 Hz dan 150 Hz, nilai SDM, Power Output, dan lain sebagainya. (bisa di lihat pada tabel diatas).