Makalah 2 Kemukjizatan Al-qur'An [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Al-qur’an Sebagai Mukjizat



Disusun Oleh: 1. Fajar Lazuardi 2. Sinta Riyani



Dosen Pengampu: Ahmad Rizki Nugraha



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA FAKULTAS AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB



Daftar isi Daftar isi............................................................................................................i Kata pengantar.................................................................................................ii Bab I pendahuluan..........................................................................................1 1.1 Latar belakang ................................................................................1 1.2 Rumusan masalah ..........................................................................1 1.3 Tujuan penelitian ...........................................................................1 Bab II pembahasan 2.1 Pengertian Al Qur’an ......................................................................2 2.2 Al-qur’an Sebagai Mukjizat .............................................................2 2.3 Aspek- aspek Kemukjizatan Al-Qur’an ...........................................6 Bab III penutup 3.1 Kesimpulan ...................................................................................11 3.2 Daftar pustaka ..............................................................................12



Kata pengantar



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .



Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.



Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mukjizat adalah adalah perkara di luar dari kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian, kerasulan dan keabsahan risalahnya. Mukjizat juga dapat di artikan peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia. Mukjizat hanya diterima oleh para nabi dan rasul-rasul Allah. Mukjizat di pakai para nabi dan rasul hanya untuk membela diri dan menjawab tantangan orang-orang kafir. Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an. B. Rumusan masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Apa itu mukjizat ? Apakah AL-QUR’AN termasuk mukjizat ? Apa pendapat ulama tentang kemukjizatan AL-QUR’AN ? Apa saja aspek-aspek kemukjizatan AL-QUR’AN ?



C. Tujuan penulisan Berdasarkan rumusan masalah tersebut penuis menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu : 1. 2. 3. 4.



Untuk mengetahui apa itu mukjizat Untuk mengetahui apakah AL-QUR’AN termasuk mukjizat ayau tidak Untuk mengetahui bagai mana pendapat ulama tentang kemukjizatan AL-QUR’AN Untuk mengetahui aspek-aspek kemukjizatan AL-QUR’AN



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al Qur’an Beberapa definisi tentang al-qur’an telah di kemukakan oleh beberapa ulama dari berbagai keahlian dalam bidang bahasa, ilmu kalam, ushul fiqh dan sebagainya. Definisi-definisi itu sudah tentu berbeda antara satu dengan yang lain, karena stressing (penekanannya) berbeda-beda yang disebabkan oleh perbedaan keahlian dan disiplin ilmu mereka. Sehubungan dengan itu, Dr. Subhi al-Shalih merumuskan definisi alqur’an yang dipandang sebagai definisi yang dapat diterima para ulama, terutama ahli bahasa, ahli fiqh dan ahli ushul fiqh. Sebagai berikut: “Al Qur’an adalah firman Allah yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, yang tertulis dalam mushaf–mushaf, yang dinukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir, dan membacanya merupakan ibadah.” “Al Qur’an adalah kallam Allahu Taala yang sangat bernilai kepada ummat islam.



B. Al-qur’an Sebagai Mukjizat A.



Pengertian Mukjizat diambil dari bahasa Arab a’jaza-i’jaz yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Dari segi bahasa, kata i’jaz berasal dari kata a’jaza, yu’jizu, i’jaz yang berarti melemahkan atau memperlemah. Juga dapat berarti menetapkan kelemahan. Secara normatif, I’jaz adalah ketidakmampuan seseorang melakukan sesuatu yang merupakan lawan dari ketidakberdayaan. B. Sedangkan yang dimaksud dengan i’jaz secara terminologi ilmu alQur’an adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti yang dikemukakan oleh Khalil al-Qaththan : “I’jaz adalah menampakkan kebenaran Nabi s.a.w. dalam pengakuan orang lain sebagai seorang rosul utusan Allah SWT , dengan menampakkan kelemahan orang-orang Arab untuk menandinginya atau menghadapi mukjizat yang abadi, yaitu al-Qur’an dan kelemahan-



kelemahan generasi-generasi sesudah mereka.”Sedang mukjizat adalah perkara luar biasa yang disertai dengan tantangan yang tidak mungkin dapat ditandingi oleh siapapun dan kapanpun.Muhammad Bakar Ismail menegaskan :“Mukjizat adalah perkara luar biasa yang disertai dan diikuti dengan tantangan yang diberikan oleh Allah SWT., kepada nabinabiNya sebagai hujjah dan bukti yang kuat atas misi dan kebenaran terhadap apa yang diembannya, yang bersumber dari Allah SWT.” Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa antara i’jaz dan mukjizat itu dapat dikatakan searti, yakni melemahkan. Hanya saja pengertian i’jaz diatas mengesankan batasan yang lebih bersifat spesifik, yaitu hanya alQur’an.Sedangkan pengertian mukjizat mengesankan batasan yang lebih luas, yakni bukan hanya berupa al-Qur’an, tetapi juga perkaraperkara lain yang tidak mampu dijangkau oleh segala daya dan kemampuan manusia secara keseluruhan.Dengan demikian, dalam konteks ini antara pengertian i’jaz dan mukjizat itu saling isi mengisi dan saling lengkap melengkapi, sehingga dari batasan-batasan tersebut tampak dengan jelas keistimewaan dari ketetapan-ketetapan Allah yang khusus diberikan kepada rasul-rasul pilihan-Nya, sebagai salah satu bukti kebenaran misi kerasulan yang dibawanya itu.Al-Qur’an adalah mukjizat dan Allah menunjukkan kelemahan orang Arab untuk menandingi Al-Qur’an, padahal mereka memiliki faktor-faktor dan potensi untuk itu. Pelakunya (yang melemahkan) dinamakan mukjiz dan pihak yang mampu melemahkan pihak lain sehingga mampu membungkamkan lawan, dinamakan mukjizat. 1. Segi - Segi Kemukjizatan Al-Qur’an Kemukjizatan Al-Qur’an antara lain terletak pada segi fashahah dan balaghahnya, susunan dan gaya bahasanya, serta isinya yang tiada tandingannya. Menurut Syeikh Muhammad Ali al-Shabuniy menegaskan, bahwa diantara segi – segi kemukjizatan al-Qur’an yang nampak adalah : 1.



Keindahan sastranya yang sama sekali berbeda dengan keindahan sastra yang dimiliki oleh orang-orang Arab 2. Gaya bahasanya yang unik yang sama sekali berbeda dengan semua gaya bahasa yang dimiliki bangsa Arab. 3. Kefasihan bahasanya yang tidak mungkin dapat ditandingi dan dilakukan oleh semua makhluk termasuk jenis manusia.



4.



Kesempurnaan syari’at yang dibawanya yang mengungguli semua syariat dan aturan-aturan lainnya. 5. Menampilkan berita-berita yang bersifat eskatalogis yang tak mungkin dapat dijangkau oleh otak manusia kecuali melalui pemberitaan wahyu al-Qur’an itu sendiri. 6. Tidak adanya pertentangan antara konsep-konsep yang dibawakannya dengan kenyataan kebenaran hasil penemuan dan penyelidikan ilmu pengetahuan. 7. Terpenuhinya setiap janji dan ancaman yang diberitakan alQur’an. 8. Ilmu pengetahuan yang dibawanya mencakup ilmu pengetahuan syariat dan ilmu pengetahuan alam (tentang jagad raya). 9. Dapat memberikan pengaruh yang mendalam dan besar pada para pengikut dan musuh – musuhnya. 10. Susunan kalimat dan gaya bahasanya terpelihara dari paradoksi dan kerancuan. 2. Perbedaan Al Qur’an dengan Hadits Qudsi Menurut At Thibi : Al Quran adalah lafaz yang diturunkan oleh malaikat Jibril dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun hadits Qudsi adalah sesuatu yang dikehendaki oleh Allah untuk disampaikan dengan jalan melalui ilham atau mimpi, kemudian Nabi memberitahukan kepada umatnya dengan bahasa sendiri. Sedangkan hadits-hadits yang lain tidak disandarkan kepada Allah dan tidak diriwayatkan dari Allah. Perbedaan lainnya adalah: 1.



Al-Qur’an adalah mukjizat dan mengandung tantangan kepada seluruh manusia dan Jin yang mereka semua tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Al-Qur’an walau satu ayat pun. Sedangkan hadis qudsi bukan merupakan mukjizat dan tidak mengandung tantangan.



2.



Seluruh isi Al-Qur’an dinukil secara mutawatir dan qoth’i, sedangkan hadis qudsi sebagian ada yang shahih dan ada pula sebagiannya berupa khabar ahad yang sebatas dzan (dugaan).



3. Al-Qur’an semuanya berasal dari Allah baik makna maupun redaksi lafalnya, sedangkan hadis qudsi maknanya saja dari Allah, sedangkan redaksi lafalnya dari Rasulullah atau dari periwayat hadis.



4. Perlakuan terhadap Al-Qur’an yaitu : dilarang menyentuhnya bagi yang berhadas kecil, dilarang membacanya bagi yang ber hadas besar, tidak berlaku bagi hadis qudsi. 5. Membaca Al-Qur’an setiap hurufnya mendatangkan pahala, sedang membaca hadis qudsi tidak. C.



Pendapat Para Ulama Mengenai Al-Qur’an Sebagai Mukjizat Dalam ilmu kalam pandangan para ulama tentang mukjizat alqur’an. Pendapat mereka terbagi menjadi beberapa ragam, antara lain: 1.



Abu ishaq Ibrahim Al-nizam dan Pengikutnya dari kaum syi’ah berpendapar bahwa kemukjizatan al-qur’an Adalah dengan cara syir’fah ialah bahwa Allah swt memalingkah orang-orang Arab yang menentang Al-qur’an, padahal sebenarnya mereka mampu untuk menghadapinya. Pendapat ini merupakan pendapat yang salah. 2. Satu golongan Ulama berpendapat Al-qur’an itu bermukjizat dengan balaghahnya yang mencapai tingkat tinggi dan tidak ada bandingannya. 3. Menurut Imam Jalalludin AL-Sayuti Menjelaskan bahwa mukjizat itu Adalah suatu hal atu peristiwa luar biasa yang disertai tantangan dan selamat (tidak ada yang sanggup )Menjawab tantangan tersebut. 4. Menurut Mana Al-Qattan Kemukjizatan Adalah Menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum adalah ketidak mampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari qudrah ( potensi, power, kemampuan) apabila kemukjizatan muncul, maka nampaklah kemampuan mukjiz’ (sesuatu yang melemahkan). C. Aspek- aspek Kemukjizatan Al-Qur’an secara garis besar ada dua aspek kemukjizatan Al-Qur’an: A.GAYA BAHASA (Ulshub ) Al-Qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas yang tidak dapat ditiru pra sastrawan arab sekalipun,karena susunan yang indah yang berlainan dengan setiap susunan dalam bahasa Arab.Mereka melihat Al-Qur’an



memakai bahasa dan lafaz mereka,tetapi ia bukan puisi,prosa atau syair dan mereka tidak mampu membuat seperti itu(meniru Al-Qur’an). Mereka tidak pernah mampu untuk menandinginya dan putus asa lalu merenungkannya, kemudian merasa kagum dan menerimanya, lalu sebagian masuk Islam. Contoh dalam sejarah diterangkan bahwa Umar bin Khattab ra. menyatakan diri masuk Islam setelah mendengar ayat-ayat pertama surat Thaha, dan masih banyak contoh lainnya. Inilah bukti kemu’jizatan al-Qur’an dari segi bahasanya. Uslub al-Qur’an sangatlah indah. Keindahan uslub alQur’an benar-benar telah membuat orang-orang Arab dan atau luar Arab kagum dan terpesona. Di dalam al-Qur’an terkandung nilai-nilai istimewa di mana tidak akan terdapat dalam ucapan manusia menyamai isi yang terkandung di dalamnya. Al-Qur’an dalam uslubnya yang menakjubkan mempunyai beberapa keistimewaan-keistimewaan, di antaranya : 1) Kelembutan al-Qur’an secara lafaz yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahasanya. 2) Keserasian al-Qur’an baik untuk awam maupun kaum cendekiawan, dalam arti bahwa semua orang dapat merasakan keagungan dan keindahan alQur’an. 3) Sesuai dengan akal dan perasaan, di mana al-Qur’an memberikan doktrin pada akal dan hati, serta merangkum kebenaran dan keindahan sekaligus. 4) Keindahan dalam kalimat serta beraneka ragam bentuknya, yaitu satu makna diungkapkan dalam beberapa lafaz dan susunan yang bermacammacam yang semuanya indah dan halus. 5) Al-Qur’an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk global (ijmal) dan bentuk yang terperinci (tafsil). 6) Dapat dimengerti sekaligus dengan melihat segi yang tersurat (yang dikemukakan).



B. ISI KANDUNGANNYA. Dilihat dari isi kandungannya, kemu’jizatan al-Qur’an dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu : 1. Al-Qur’an mengungkapkan berita-berita yang bersifat ghaib. Hal-hal yang bersifat ghaib yang diungkap dalam al-Qur’an dapat dipilah menjadi 2 (dua) yaitu : Pertama, berita menyangkut masa lalu. Sebagai contohnya: kisah Nabi Adam a.s., Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., dan Nabi Ismail as., Nabi Musa a.s., dan kisah lain di masa lalu. Salah satu contoh lainnya sebagaimana diungkapkan dalam QS. Yunus : 92



‫س نعنن آنياَفتنناَ نلنغاَففللوُنن‬ ‫نفاَنلنينوُنم لنننجَجينك فبنبندفننك لفنتلكوُنن لفنمنن نخنلنفنك آنيرة ً نوُإفنن نكفثيررا فمنن النناَ ف‬



“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.”. (QS. Yunus : 92)



Ayat tersebut menceritakan tentang Fir’aun yang diawetkan dengan cara dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang. Hal itu bersifat ghaib, karena tidak ada orang yang mengenalnya. Akan tetapi berita al-Qur’an itu ternyata terbukti kebenarannya kemudian. Kedua, berita tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi baik di dunia maupun di akhirat, misalnya:



‫ض نوُلهنم فمنن نبنعفد نغنلفبفهنم نسنينغلفلبوُنن‬ ‫ لغلفنب ف‬. ‫الم‬ ‫ ففيِ أنندننىَ انلننر ف‬. ‫ت الرروُلم‬



“Alif Lam Mim. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang.” (QS. ar- Ar-Rum : 1-3) Ayat tersebut menceritakan tentang kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia. Padahal ketika ayat ini diturunkan, belum terjadi peperangan yang dimaksudkan ayat tersebut. Akan tetapi kebenaran berita itu terbukti sembilan tahun kemudian. Berita gaib menyangkut masa yang akan terjadi lainnya, misalnya berita tentang kemenangan umat Islam dalam perang Badar dijelaskan dalam QS. Al-Qamar : 45, peristiwa Fathu Makkah dijelaskan dalam QS. Al-Fath : 27, dan sebagainya. 2. I’jazul ‘ilmi, yakni kemu’jizatan ilmu pengetahuan. Al-Qur’an mengungkapkan isyarat-isyarat rumit terhadap ilmu pengetahuan sebelum pengetahuan itu sendiri sanggup menemukannya. Kemudian terbukti bahwa al-Qur’an sama sekali tidak bertentangan dengan penemuan-penemuan baru yang didasarkan pada penelitian ilmiah. Hal ini seperti difirmankan Allah Swt.:



‫ك أنننله نعلنىىَ لكجَل نشنيِءء نشفهيدد‬ ‫نسلنفريفهنم آنياَفتنناَ ففيِ انلنفاَفق نوُففيِ أنننفلفسفهنم نحنتىىَ نينتنبنينن نللهنم أنننله انلنحرق ُّ أننوُلننم نينك ف‬ ‫ف فبنرجَب ن‬ “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fussilat :53) Banyak ayat al-Qur’an yang mengungkapkan isyarat tentang ilmu pengetahuan, seperti: terjadinya perkawinan dalam tiap-tiap benda, perbedaan sidik jari manusia, berkurangnya oksigen di angkasa, khasiat madu, asal kejadian alam semesta, penyerbukan dengan angin, dan masih banyak lagi isyarat-isyarat ilmu pengetahuan yang bersifat potensial, yang kemudian berkembang menjadi ilmu pengetahuan modern. Salah satu isyarat ilmu pengetahuan tersebut adalah mengenai perbedaan sidik jari manusia, firman Allah Swt:



‫ي نبنناَننله‬ ‫أننينحنس ل‬ ‫ نبنلىىَ نقاَفدفرينن نعنلىىَ أننن لننسجَوُ ن‬. ‫ب انلفنننساَلن أنلننن نننجنمنع فعنظاَنمله‬ “Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.” (QS. Al-Qiyamah : 3-4)



3. Al-Qu r’an memberikan aturan hukum atau undang-undang yang bersifat universal, mencakup segala urusan hidup dan kehidupan manusia. Secara lebih rinci, Said Husin al-Munawar memberikan rumusan mengenai aspek-aspek kemu’jizatan al-Qur’an sebagai berikut : a. Susunan bahasa yang sangat indah, berbeda dengan setiap susunan bahasa yang ada dalam bahasa orang-orang Arab. b. Adanya uslub yang luar biasa, berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa Arab. c. Sifat agung yang tidak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang seperti al-Qur’an. d. Bentuk undang-undang yang detail dan sempurna yang melebihi setiap undang-undang buatan manusia.



e. Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu. f. Tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya. g. Menepati janji dan ancaman yang telah dikabarkan di dalamnya. h. Memenuhi segala kebutuhan manusia. i. Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh (orang yang menentangnya).



BAB III PENUTUP



A. 1.



Kesimpulan Pengertian Al-Qur’an



“Al Quran adalah firman Allah yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, yang tertulis dalam mushaf–mushaf, yang dinukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir, dan membacanya merupakan ibadah.” 2.



Al-Qur’an Sebagai Mukjizat



“Mukjizat adalah perkara luar biasa yang disertai dan diikuti dengan tantangan yang diberikan oleh Allah SWT., kepada nabi-nabiNya sebagai hujjah dan bukti yang kuat atas misi dan kebenaran terhadap apa yang diembannya, yang bersumber dari Allah SWT.”Al-Qur’an adalah mukjizat dan Allah menunjukkan kelemahan orang Arab untuk menandingi Al-Qur’an, padahal mereka memiliki faktor-faktor dan potensi untuk itu.Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa antara i’jaz dan mukjizat itu dapat dikatakan searti, yakni melemahkan. Hanya saja pengertian i’jaz diatas mengesankan batasan yang lebih bersifat spesifik, yaitu hanya al-Qur’an. 3.



Al-Qur’an Sebagai Wahyu



Wahyu menurut bahasa ialah memberikan sesuatu dengan cara yang samar dan cepat sedangkan menurut pengertian agama, wahyu adalah pemberitahuan tuhan kepada nabinya tentang hukum-hukum tuhan, beritaberita dan cerita-cerita dengan cara yang samar tetapi meyakinkan kepada nabi / rasul yang bersangkutan, bahwa apa yang diterimanya adalah dari Allah sendiri.



DAFTAR PUSTAKA



http://ragatrisni.multiply.com/journal/item/149/Argumen_tentang_Kebenaran_ Al-Quran_sebagai_Wahyu_Allah_SWT?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal %2Fitemhttp://quranhadits20.wordpress.com/2011/04/16/definisi-al-qur %E2%80%99an-dan-wahyu/http://religiousstudy.heck.in/pembahasanmakalah-mukjizat-al-quran.xhtmlhttp://cinta-allahswt.blogspot.com/2011/05/alquran-sebagai-wahyu.html