14 0 139 KB
MAKALAH “ADAPTASI PSIKOLOGI DALAM BOUNDING ATTACHMANT, POLA ASUH DAN KELUARGA” Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Kehamilan, Persalinan dan Nifas Dosen Pembimbing
: Maya Fernanda Dielsa, SST., M.Keb
Disusun Oleh : Nurvalah
(1903019)
PROGRAM STUDI SARJANA DAN PROFESI BIDAN (S1) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMBAR LUBUK ALUNG 2021
1
KATA PENGANTAR Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Dampak Adaptasi Psikologi Bayi dalam Bounding Attachmant, Pola Asuh dan Keluarga” Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Psikologi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di STIKes Sumbar. Dalam Penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini saya penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Jambak, 21 Januari 2021
2
DAFTAR ISI Halaman Judul .......................................................................................
1
Kata Pengantar .......................................................................................
2
Daftar Isi..................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...........................................................................
4
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................
5
1.3. Tujuan…………………………………………………………..
5
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Bounding Attachmant.................................................................
7
2.2. Pola Asuh ..................................................................................
8
2.3. Keluarga ……………………................ ………………………
10
2.4. Dampak Adaptasi Psikologi ……….……………………………... 13 BAB I11 PENUTUP 3.1 Kesimpulan .....................................................................................
15
3.2 Saran ...............................................................................................
15
Daftar Pustaka
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi fisik dan psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir. Karena perubahan dramatis ini bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan membuat
suatu transisi yang baik terhadap
bagaimana ia
kehidupannya
uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan
diluar
yang dapat
meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil (Patricia,2006:153). Selain adaptasi fisik, bayi juga memerlukan adaptasi psikologis. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI,2012) Angka kematian bayi baru lahir sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup. (Depkes, RI 2007:68). Bayi dan balita merupakan tahap awal menjadi seorang individu. Masa bayi atau neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. Proses adaptasi bayi dan balita tidak hanya fisiologis dan lingkungan saja namun bayi dan balita juga mengalami proses adaptasi secara psikologis. Ikatan kasih sayang antara ibu dan anak sangatlah penting. Bila tidak adanya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak maka bisa meyebabkan kurangnya proses perkembangan otak bayi. Salah satu hal yang dapat mendukung proses bounding attachment adalah Insiasi menyusu dini. Penelitian Klaus dan Kennel, mengatakan bahwa para ibu yang diberikan waktu lebih banyak untuk mengadakan kontak 4
dengan anaknya, untuk selanjutnya akan mempunyai kedekatan yang lebih intensif. Seperti adanya saling kepercayaan antara ibu dan bayi. Karena itu
sangatlah penting untuk memfasilitasi bounding
attachment sedini mungkin, salah satu cara menfasilitasi bounding attachment adalah dengan inisiasi menyusui dini (dikutip dari Bobak, 2004). Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar bayi dapat melakukan adaptasi psikologis dengan baik antara lain dengan melakukan bounding attachment , pola asuh yang baik dan perhatian dari keluarga Sebagai
seorang
petugas
kesehatan
yang
mempunyai
kompetensi memberikan asuhan kebidana pada bayi dan balita Bidan harus memahami bagaimana proses adaptasi psikologis pada bayi dan balita, Selain itu bidan juga dituntut mampu menjelaskan dan memberi solusi yang terbaik jika ada masalah mengenai proses adaptasi psikologis pada bayi dan balita. Pada makalah ini mahasiswa akan mencoba menjelaskan tentang “Adaptasi Psikologis Bayi dalam Bounding Attachmant, pola asuh dan Keluarga”.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka untuk mempermudah penyusunan makalah, penyusun merumuskan masalah pokok yang akan dibahas sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Adaptasi Psikologis Bayi. 2. Apa defenisi Bounding Attachmant 3. Defenisi Pola Asuh dan Peran keluarga
5
4. Dampak Psikologis Bayi dalam Bounding Attachmant, Pola Asuh dan Keluarga.
C. TUJUAN Untuk menghasilkan hasil yang lebih terarah, maka diperlukan adanya tujuan dari penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain : 1. Mengetahui dan memahami Adaptasi Psikologis Bayi. 2. Mengetahu dan memahami Bounding Attachmant 3. Mengetahui dan memahami Pola Asuh dan Peran keluarga 4. Mengetahui
Dampak
Psikologis
Attachmant, Pola Asuh dan Keluarga.
6
Bayi
dalam
Bounding
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Adaptasi Psikologis Adaptasi merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa dan mental individu dan merupakan pertahanan yang dibawa sejak lahir. Adaptasi psikologis adalah proses penyesuaian secara psikologis akibat stressor yang ada dengan cara memberikan mekanisme pertahanan diri dengan harapan dapat melindungi atau bertahan dari serangan atau hal hal yang tidak menyenangkan. Proses adaptasi psikologi pada bayi ada 4 tahap yakni adaptif, Frustasi, konflik dan mal adaptif.. Pada masa neonatal merupakan mas terjadinya penyesuaian radikal , ini adalah suatu peralihan dari lingkungan kandungan ke lingkungan luar. Penyesuaian diri radikal pada bayi antara lain : penyesuaian suhu, bernafas, pola makan dan sekresi. Bila bayi tidak melakukan adaptasi psikologi dengan baik dapt menimbul gangguan psikologi pada bayi seperti penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan, perilaku yang tidak teratur. Menurut Heinz Kohut mengatakan bayi sangat membutuhkan peran seorang ibu yang memberi perhatian dan kasih saying. Faktor –faktor yang mempengaruhi proses adaptasi psikologis bayi antara lain : 1. Intelegensi 2. Status ras dan keturunan 3. Lingkungan dan budaya 4. Pola Asuh Keluarga B. Definisi Bounding Attachmant Bounding Attachmant adalah sentuhan awal atau kontak kulit antara ibu dan bayi pada menit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi. Kegagalan dalam proses bonding attachment dipengaruhi oleh reaksi emosi maupun pengalaman dari orang tua. Masalah lain yang dapat berpengaruh, misalnya masalah pada jumlah 7
anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Respon yang diberikan orang tua perlihatkan pada bayi baru lahir , bisa positif dan juga bisa negatif. Bounding attachment yang dilakukan sedini mungkin dapat mengurangi kejadian sibling rivalry. Menurut Bahmawati,2003 bounding Attachmant dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : 1. Inisiasi menyusu dini (IMD) Jika tidak ada komplikasi yang serius, seorang ibu akan dapat langsung meletakkan bayinya diatas perutnya, setelah tahap kedua dari proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong. Kontak yang segera ini memberi manfaat bagi ibu dan bayi yaitu terjadinya kontak kulit yang membantu agar bayi tetap hangat. 2. Rawat Gabung Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi
perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena
kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi merasa aman dan terlindung, merupakan dasar
terbentuknya rasa percaya diri dikemudian
hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memberikan nutrisi kepada bayinya.
3. Kontak Mata Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya
4. Suara Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya
sangat
penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu
8
orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka. 5. Entrainment ( gaya bahasa ) Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir gerak sesuai
bergerak-
dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka
menggoyangkan tangan, 6. Aroma Setiap anak memiliki aroma yang
unik
dan
bayi
belajar dengan cepat untuk
mengenali aroma susu ibunya.
7. Bioritme Salah satu tugas bayi baru lahir (bioritme).
Orang
adalah
membentuk
ritme personal
tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih
sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan
waktu
saat
bayi
mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PROSES BOUNDING ATTACHMENT 1.
Kesehatan emosional orang tua Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. membantu tercapainya
proses
Respon
emosi
yang positif dapat
bounding
attachment ini. 2.
Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat Anak Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak,orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing- masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3.
Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
9
Dukungan dari keluarga, teman, terutama
pasangan merupakan faktor
yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat
akan memberikan suatu semangat / dorongan positif
yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya. 4.
Kedekatan orang tua ke anak Dengan metode rooming in dan program inisiasi menyusui dini kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung
dan
menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya, hal ini yang akan mendukung
keberhasilan
bounding
attachment
sesuai
dengan
hasil
penelitian Mardianingsih, 2013 5.
Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin) Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika
keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
MANFAAT BOUNDING ATTACHMENT 1.
Air liur bayi mampu membersihkan dada ibu dari bakteri
2.
Tubuh
ibu
mampu
berfungsi sebagai natural termostant (penyeseuai suhu
tubuh). Bila suhu tubuh bayi rendah karena kedinginan,
maka
tubuh ibu dapat
meningkatkan suhunya sehingga kembali normal. Demikian pula ketika suhu tubuh bayi tinggi 3.
Bunyi detak jantung ibu (ketika bayi berada di dadanya) mampu membuat nafas
4.
bayi menjadi stabil.
Bounding attachment dan inisiasi menyusu dini dapat menurunkan angka kematian pada bayi.
5.
Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social 10
6.
Bayi
merasa
aman,
berani mengadakan eksplorasi
KEUNTUNGAN BOUNDING ATTACHMENT 1.
Kadar
oksitosin
dan
prolaktin meningkat.
2.
Reflek menghisap dilakukan dini
3.
Pembentukkan
kekebalan
aktif dimulai.
4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth
(kehangatan
tubuh); waktu pemberian kasih sayang;, stimulasi hormonal). 5. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial. 6. Bayi
merasa
aman,
berani mengadakan eksplorasi.
HAMBATAN BOUNDING ATTACHMENT 1.
Fasilitas IMD
2.
Kurangnya support sistem.
3.
Ibu dengan resiko (ibu sakit).
4. Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik). 5. Kehadiran
bayi
PRINSIP-PRINSIP
yang
DAN
tidak diinginkan.
UPAYA
MENINGKATKAN
BOUNDING
ATTACHMENT 1.
Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
2.
Sentuhan orang tua pertama kali.
3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak. 4.
Kesehatan emosional orang tua.
5. Terlibat 6.
pemberian
dukungan dalam proses persalinan.
Persiapan PNC sebelumnya. 11
7.
Adaptasi.
8. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak. 9. Kontak
sedini
mungkin
sehingga dapat membantu dalam memberi
kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman. 10. Fasilitas untuk kontak lebih lama. 11. Penekanan pada hal-hal positif. 12. Perawat 13. Libatkan
maternitas khusus (bidan). anggota
keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga, teman
dan pasangan. 14. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
C. Pola Asuh dan Keluarga Pola asuh adalah cara yang digunakan orang tua dalam mencoba berbagai strategi untuk mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut antara lain pengetahuan, nilai moral dan standart perilaku yang harus dimiliki anak bila dewasa nanti. Bumrind (1967) menyatakan bahwa pola asuh orang tua adalah segala bentuk proses interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak dalam keluarga yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian anak. Faktor yang mempengaruhi Pola Asuh : 1. Latar belakang pola pengasuhan orang tua 2. Tingkat pendidikan orang tua 3. Sosial ekonomi dan pekerjaan orang tua Macam-macam Pola Asuh : 1. Pola Asuh Demokratis 2. Pola Asuh Otoriter 3. Pola asuh permisif 12
4. Pola asuh penelantar Lingkungan yang langsung dialami anak ialah keluarga. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh hubungan darah. Keluarga merupakan salah satu factor yang berpengaruh dan berperan penting pada proses perkembangan anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang akan menjadikan anak yang memiliki kepribadian dan psikologis yang baik. Dalam pengertian psikologis , keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling menyayangi. Menurut Gerungan Keluarga merupakan kelompok social yang utama tempat anak belajar menjadi manusia social. Apabila hubungan antara orang tua dan anak kurang baik maka besar kemungkinan anka tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik. Fungsi Keluarga menurut Andayani yaitu : 1. Fungsi Keagamaan 2. Fungsi Sosial Budaya 3. Fungsi Cinta Kasih Menumbuhkan kasih sayang antara sesame anggota keluarga, saling mengasihi sehingga tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara psikologis. 4. Fungsi perlindungan Memberikan rasa amandan kehangatan dalam keluarga. 5. Fungsi Ekonomi 6. Fungsi pembinaan dan pengembangan lingkungan
Kesimpulannya
bahwa
masing
–
masing
fungsi
berkaitan
dengan
perkembangan anak. Termasuk memberi rasa aman , menjadi sumber kasih sayang, memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak. 13
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bounding attachment, pola asuh dan keluarga memiliki dampak dan mempengaruhi adaptasi psikologi bayi. Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir sendangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu. Proses ikatan batin antara ibu dan bayi diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan. Ikatan batin antara bayi dan orang tua berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi. Pola asuh yang baik akan menghasilkan bayi dengan adaptasi psikologis yang baik. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi bayi. Dari lingkungan inilah bayi belajar membentuk pola hubungan dengan orang lain. Perilaku orang tua yang bersifat penghambat rivalry. Sehingga diperlukan
dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang menjadi sibling dukungan
keluarga
yang mengerti dan tahu akan
manfaat dari bounting attacment sehingga tidak terjadi sibling rivalry.
14
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan Bounding attachment, pola asuh dan keluarga memiliki dampak dan mempengaruhi adaptasi psikologi bayi. Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir sendangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu. Proses ikatan batin antara ibu dan bayi diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan. Ikatan batin antara bayi dan orang tua berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi. Pola asuh yang baik akan menghasilkan bayi dengan adaptasi psikologis yang baik. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi bayi. Dari lingkungan inilah bayi belajar membentuk pola hubungan dengan orang lain. Perilaku orang tua yang bersifat
penghambat
dapat mempengaruhi ikatan kasih
sayang menjadi sibling rivalry
b. Saran a. Bagi Pembaca Dan Mahasiswa Diharapkan makalah ini bisa dijadikan referensi dalam proses mencari ilmu b. Bagi Petugas Kesehatan (Bidan) Diharapkan dapat memberikan asuhan kebidanan pada bayi secara optimal sehingga
bayi dapat beradaptasi dengan baik sehingga mampu
menjadi generasi cerdas dan sehat.
15
DAFTAR PUSTAKA Bobak. 2005. Essential of Maternity Mary.
Nursing.Toronto : MosbyHamilton, Persis
Persis Mary.2005 Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Mardianingsih 2013 Inisiasi Menyusui Dini Attachment. Hal : 32
dengan
Keberhasilan Bounding
Jhaquin, A ,2010 Psikologi Untuk Kebidanan Yogyakarta : Nuha Medika. Pieter,H.Z & Lubis N.I,2011. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta :Kencana Predana Media Group. Dahro A. 2012 Psikologi Kebidanan : Analisis Perilaku Wanita untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa Mahkota.
16