Makalah Administrasi Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ADMINISTRSI PENDIDIKAN DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN Makalah ini disusun sebagai bukti tugas kelompok



PERIODE 2020/2021 Dosen : Maturidi,M.Pd. Disusun Oleh : Rahel Restya Putri Selpiana



INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA ROIBA Jln.Raya Pemda Pajeleran No.41 Cibinong – Bogor, Jawa Barat



1



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusun makalah Administrasi Pendidikan dengan judul “Dasar Administrasi Pendidikan” Penyusun makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunnya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar – lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana nin dapat di ambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengankat permasalahan lain yang relevan pada makalah – makalah selanjutnya.



Cibinong, 27 Februari 2021



2



Daftar Isi Daftar Isi................................................................................................................................................1 BAB I......................................................................................................................................................2 PENDAHULUAN.....................................................................................................................................2 A. Latar Belakang...............................................................................................................................2 BAB II.....................................................................................................................................................3 PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3 A.  Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan.......................................................................................3 BAB III PENUTUP..................................................................................................................................12 A.  Kesimpulan.................................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................12



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusaia menjadi cerdas, memiliki skil, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan menjadikan individunya yang memiliki derajat. Konsep pembelajaran tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak lama dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku dalam administrasi. Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan datang.



B. Rumusan Masalah 1.     Apa saja prinsip-prinsip dasar dari Administrasi Pendidikan? 2.     Apa tujuan mendasar dari Administrasi Pendidikan? 3.     Apa saja fungsi dari Administrasi Pendidikan?



4



BAB II PEMBAHASAN A.  Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan Prinsip artinya titik tolak. Jika yang dimaksudkan adalah prinsip administrasi, artinya titik tolak keberangkatan administrasi. Prinsip merupakan sesuatu yang sangat  kuat, absolut, dan tidak boleh dinafikan dalam pelaksanaan program tertentu. Hal tersebut tertentu, karena merupakan acuan dan tujuan subtansi pelaksanaan setiap kegiatan. Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik tolak pada prinsip yang mendasar. Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar pijakan, artinya sebagai dasar dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah sebagai berikut: 1.     Prinsip Efisiensi Tenaga administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator yang profesional harus



mampu



memanfaatkan



waktu



sebaik



mungkin



untuk



mengelola



aktivitas



pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi. Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan administrasi yang buruk, sehingga akan berdampak negatif dan merugikan kepentingan internal institusinya dan kepentingan eksternal yang dilayaninya. Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan dengan baik, sehingga



penerapan



prinsip



efisiensi



benar-benar



relefan



dengan



tujuaannya.



Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggunga jawab secara rinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan



(Ngalim



2.     Prinsip Pengelolaan



5



purwanto,1998:16).



Administrator adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang baik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian, target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik. Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang jelas sehingga programprogram yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Program jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai bagian awal dari program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah dilaksanakan sebagai awal menuju program jangka panjang. Dengan demikian, semua pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target. 1) Menurut Ngalim purwanto (1998:15), setiap program memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu, si perencana merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana dikerjakannya. Langkah-langkah dalam perencanaan 1.



Menentukan



meliputi dan



hal-hal



merumuskan



tujuan



yang



berikut: hendak



dicapai.



2.Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. 3.Mengumpulkan 4.Menentukan



data



dan



informasi-informasi



tahap-tahap



atau



yang



diperlukan.



rangkaian



tindakan.



5.Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu dapat dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.



3.   Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan kejalinan seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor dengan baik dan benar.



6



Dikelola artinya diurus dangan baik dan benar yang mengikuti sistem yang sudah terbangun seebelumnya. Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya. Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat menjadi unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan. 4.   Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahanya, cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan. Sebaliknya, bawahan yang baik tidak pernah mengugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan meluruskan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati. Dengan demikian, semua bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa. Kesaadaran ini sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan dan sistem administrasi. Gaya kepemimpinan yang tepat adalah apabila admidtrator memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada. Bila dalam organisasi telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum memadai, pemimpin yang berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya (yusak burhanuddin,2005:218). 5.    Prinsip Kerjasama Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis, profesional, proporsional. Administrator memahami jenis pekerjaan yang diembankan, mengerti apa yang apa yang dikerjakan sebagai tugas dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut. Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya 7



kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah dalam



kaitannya



dengan



biaya



oprasional



sekolah



dan



penyaluranya.[1]



B. Tujuan Administrasi Pendidikan Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. 1. Menurut Sergiovanni dan Carver (1975), tujuan administrasi ada empat yaitu: 1.     Efektivitas produksi 2.     Efisien 3.     Kemampuan menyesuaikan diri 4.     Kepuasan kerja Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, tenaga seminimal mungkin tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat  berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan sekolah yang baru. Selanjutnya setelah menyelesaikan semua studinya mereka dapat mendapat pekerjaan yang layak. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional, maka tujuan administrasi yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut. 1. Pendapat lain mengatakan bahwa pelaksanaan administrasi pendidikan bertujuan sebagai berikut: 1.     Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi pendidikan. 2.     Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan  administrasi pendidikan. 3.     Terlaksananya kontinuitas administrasi pendidikan.



8



4.     Terlaksananya pendidikan seuur hidup yang displiner dan berpedoman pada linieritas keilmuan. Sesuai dengan keputusan-keputusan tersebut, tujuan institusional untuk masing-masing jenjang dan jenis sekolah dalam kurikulum tahun 1975 dirumuskan berupa tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang lebih mencakup hal yang luas. Sedang pada tujuan khusus pertanyaan-pertanyaan itu sudah dijabarkan secara khusus dengan ditinjau dari tiga pengembangan tingkah laku manusia melalui pendidikan, yaitu: bidang pengetahuan, bidang keterampilan dan bidang nilai dan sikap. 1. Contoh tujuan umum sekolah menengah atas (SMA) adalah agar lulusan: 1)   Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia utuh, sehat, kuat lahir dan batin 2)   Menguasai hasil-hasil pendidikan  umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan di SMP 3)   Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya ke lembaga perguruan tinggi 4)   Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil keterampilan untuk bekerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, administrasi mempunyai peran yang penting agar lulusan dapat berhasil sebagaimana tujuan yang telah ditentukan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai administrasi mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan. Adapun tugas administrasi pendidikan secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Berusaha agar pendidikan tampil secara formal dengan jalan merumuskan, menyelesaikan, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan yang akan dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan yang bersangkutan secara formal. 1)  Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan pendorong kerja para anggota lembaga. 2)  Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa tindakan, kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dan memberikan hasil 9



yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 3)  Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap proses sistem. Upaya ini sering dikaitkan dengan pengawasan melekat ataupun pengendalian mutu dalam pendidikan. 4)  Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah berlaku, mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu menjadi umpan balik yang dapat memperbaiki proses dan hasil selanjutnya. Unsur lain yang penting dikemukakan dalam pendidikan ini dan mempunyai hubungan yang erat dengan administrasi pendidikan ialah unsur manusia. Pendidikan adalah upaya manusia demi manusia itu sendiri. Dengan pengertian lain manusia itu adalah subjek dan sekaligus menjadi objek. Di dalam pendidikan itu terpaut manusia yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Sudah dapat dibayangkan bahwa tanpa koordinasi pengaturan kerja, penempatan serta pengarahan  dan bimbingan proses dan tujuan pendidikan akan mengalami kegagalan. Dan itulah merupakan tugas dan kewajiban administrasi pendidikan yang berkaitan dengan manusia sebagai individu, anggota masyarakat dan hamba Allah.



C. Fungsi Administrasi Pendidikan Kehadiran administrasi dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi administrasi. Namun demikian administrasi tetap mempunyai fungsi utama yang biasa dilakukan. Fungsi-fungsi tersebut di antaranya adalah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Kalau dilihat dari pendapat para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, Leading (fasilitating, motivating, innovating), reporting, controlling. Namun demikian dalam operasionalisasinya dapat dibagi dua yaitu makro seperti departemen dan dinas yang melakukan fungsi secara umum dan pada level instuisi pendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih menekankan pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating, controlling. Penjelasan dari kelima hal tersebut adalah: 1.   Perencanaan. 10



Perencanaan adalah cara menghampiri masalah. Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan . Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu factor  tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material. a. Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi; a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. b. Meneliti masalah --masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan c. Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan. d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan. e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut; a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas. b. Bersifat sederhana ,realitas dan jelas. c.  Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan. d. Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi sewaktu-waktu. e. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam perencanaan itu. Menurut urgensi masing-masing. f. Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya. g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.



11



2.   Pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuantujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian tugas,wewenang



dan



tanggung



jawab



,hendaknya



disesuaikan



dengan



pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas. 1. Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu; a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan personal,pekerjaan-pekerjaan materilan dan pikiran-pikiran di dalam struktur. b. Sebagai menetapkan hubungan antara orang --orang,kewajiban-kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan . c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.   3.   Pemberi Motivasi Lembaga tersebut sebaiknya memberikan sarana dan prasana agar siswa dapat menjadi nyaman dalam belajar. 4.   Pemberi inovasi Lembaga tersebut sebaiknya memunculkan ide-ide dan hal-hal yang baru agar siswa tidak merasa bosan ketika melaksanakan proses belajar mengajar dan dapat berfikir lebih jernih. 5.   Mengawasi Mengawasi merupakan kegiatan memerhatikan dan mencari solusi apabila terdapat hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan belajar mengajar. 12



Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan Leading dengan perluasan peran motivating  dan  facilitating. Pemakaian istilah motivating dan fasilitating lebih filosofis dibandingkan istilah directing. Motivating mengandung mana membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian  dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai "quality Assurances" dengan tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memperbaiki dan menigkatkan kualitas Pendidikan. Sedangkan menurut Dr. Uhar Suharsaputra, M.pd. dalam bukunya Administrasi pendidikan yang diterbitkan  tahun 2013 menyebutkan bahwa fungsi manajemen pendidikan sering menerapkan model siklus dari Deming yang isinya: plan (merencanakan), do (melaksanakan), check (perbaikan), act (penindaklanjutan). Implikasinya adalah dalam manajemen pendidikan diperlukan upaya untuk melakukan perbaikan terus-menerus, dan upaya ini merupakan prinsip dasar dari manajemen atau administrasi mutu termasuk manajemen mutu pendidikan yang telah menjadi paradigma penting dalam membangun pendidikan belakangan ini. Meskipun demikian fungsi-fungsi manajemen atau administrasi yang disamapaikan oleh para pakar tetap dapat bermanfaat dalam upaya mengelola pendidikan, sesuai dengan konteks organisasi serta kultur organisasi yang ada, karena secara esensial fungsi-fungsi yang dikemukakan



para



pakar



lebih



bersifat



13



saling



melengkapi.



BAB III PENUTUP



A.  Kesimpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip dari Administrasi pendidikan ada lima yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja sama. Sedangkan tujuan dari administrasi pendidikan yaitu efektifitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan bekerja. Maka dari itu administrasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberi motivasi dan inovasi serta mengawasi proses belajar mengajar.



DAFTAR PUSTAKA Burhanudin, Yusak, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998) Engkoswara dan Aan  Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010) Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009) M.daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 1998) Suharsaputra,Uhar, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013)



14



15