Makalah Akidah Dan Cabang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah “Akidah Pokok dan Akidah Cabang” Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Kalam Dosen Pengampuh : A. Markarma , S.Ag., M.Th.I



Disusun Oleh: Kelompok II 1. Mohammad Jafar 2. Farhan 3. Haidatul Hamrah. H 4. Nur Intan Avionita



(201010083) (201010090) (201010080) (201010078)



JURISAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan makalah “Akidah Pokok dan Akidah Cabang” dengan tepat waktu Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebaik-baiknya insan lintang pemimpin bagi umat manusia karena berkat beliaulah kita masih dapat merasakan nikmatnya islam Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Kalam”.selain itu,kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami



terima demi



kesempurnaan makalah ini.



Palu, 22 Maret 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1 A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................1 C. Tujuan .....................................................................................................1 BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................2 A. Pengertian Akidah..................................................................................2 B. Akidah Pokok (Yang Disepakati)..........................................................3 a. Iman Kepada Allah.............................................................................3 b. Iman Kepada Malaikat Allah..............................................................4 c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.........................................................5 d. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah........................................................5 e. Iman Kepada Hari Kiamat..................................................................6 f. Iman Kepada Qodha dan Qadar..........................................................6 C. Akidah Cabang (Yang Diperselisihkan)................................................7 a. Masalah Tuhan...................................................................................8 b. Masalah Malaikat...............................................................................8 c. Masalah Kita-Kitab.............................................................................8 d. Masalah Nabi dan Rasul.....................................................................8 e. Masalah Hari Kiamat..........................................................................8 f. Masalah Takdir...................................................................................9 BAB III. PENUTUP ...........................................................................................10 A. Kesimpulan .........................................................................................10 B. Saran ...................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Tak terasa sudah sejak lama kita menjadi seorang muslim. Nikmat yang besar ini patut kita syukuri, karena kenikmatan inilah yang akan menentukan kebahagiaan dan kesengsaraan kita di hari akhir nanti. Dalam makalah ini kita sebagai pemakalah tidak ingin menanyakan “sejak kapan kita masuk islam” karena jawaban dari pertanyaan ini bukanlah suatu yang paling mendasar. Namun pertanyaan paling penting yang harus kita renungkan adalah “sudah sejauh manakah kita telah memahami dan mengamalkan ajaran kita ini?” pertanyaan inilah yang paling penting yang harus direnungkan dan dijawab, karena jawaban pertanyaan ini yang nantinya sangat menentukan kualitas keislaman dan ketaqwaan kita. B. Rumusan Masalah 1) Apa pengertian akidah itu ? 2) Apa itu akidah pokok dan akidah cabang ? B. Tujuan Penulisan 1) Untuk mengetahui pengertian akidah 2) Untuk mengetahui akidah pokok dan cabang



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Akidah Pengertian Aqidah (iman) menurut bahasa adalah percaya, amanat atau titipan. Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu.1 Secara etimologis akidah berasal dari kata ‘aqada- ya’qidu- ‘uqdatan‘aqidatan. Artinya simpul, ikatan atau perjanjian. Jadi aqidah adalah keyakinan yang tersimpul kuat didalam hati bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Para ulama’ mendefinisan aqidah sebagai“sesuatu yang terikat kepadanya hati dan hati nurani.” Dalam Al-qur’an kata “aqidah” diartikan sebagai : “wahai orangorang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” Sedangkan secara terminologi akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang teguh oleh orang yang mempercayainya. dan dalam hal ini Allah SWT telah mejelaskan melalui firman-Nya dalam surah Al-Ikhas ayat satu dan dua. Yang artinya “ Katakanlah Dia-Lah Allah, Yang Maha Esa. Allah Adalah Tuhan Yang Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu.” QS Al-Ikhlas ([112]: 1-2)2 Menurut Hasan al-Banna aqa‟id (jama‟ akidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Sedangkan M. Syaltut menyampaikan bahwa akidah adalah pondasi yang di atasnya dibangun hukum syariat. Syariat merupakan perwujudan dari akidah. Tidak ada akidah tanpa syariat dan tidak mungkin syariat itu lahir jika tidak ada akidah. 1



Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal. http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022 2 Iaind, 2014. Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang. https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022



2



Dari beberapa penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan akidah adalah keyakinan didalam hati dalam memegang teguh sebuah kepercayaan islam, dan keyakinan adalah keimanan. Jadi antara akidah dan keimanan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan pengertiannya dan pembahasannya.3 B. Akidah Pokok (Yang Disepakati) Akidah pokok adalah akidah yang nilai-nilainya masih tidak mengalami perubahan sejak zaman Nabi. Dimana pada masa itu persoalan masalah akidah masih sangat kokoh, sehingga tidak mudah untuk dipecahbelahkan.4 Adapun yang dimaksud dengan akidah pokok adalah 6 aspek yang kesemuanya merupakan rukun Iman. Adapun keenam aspek tersebut adalah : a. Iman kepada Allah b. Iman kepada Malaikat Allah c. Iman kepada Kitab-Kitab Allah d. Iman kepada Rasul-Rasul Allah e. Iman kepada Hari Akhir f. Iman kepada Qadar Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang sohih mengenai perkara iman.



‫َر خَ ي ِْر ِه َو َشرِّ ِه‬ ِ ‫ َوتُْؤ ِمنَ بِ ْالقَد‬،‫م اآْل ِخ ِر‬aِ ْ‫ َو ْاليَو‬،‫ َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو ُكتُبِ ِه‬،‫ َو َماَل ِئ َكتِ ِه‬،ِ‫َأ ْن تُْؤ ِمنَ بِاهلل‬ “Bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-kitabNya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat. Dan juga engkau beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk.” ( HR. Muslim )5 Penjelasan masing-masing bagian dalam rukun iman tersebut adalah : a. Iman Kepada Allah Iman kepada Allah ialah percaya sepenuhnya, tanpa keraguan sedikit pun, akan adanya Allah SWT Yang Maha Esa dan Maha Sempurna, baik zat, sifat 3



Dede Ridwan, 2016. Macam-Macam Akidah Pokok dan Cabang. (Sambas:IAIS Sambas) Hlm.4 Ibid 5 Al-Utsaimin. Hal. 85 4



3



maupun Afan-Nya. Dalam mengenal Allah SWT, manusia hanya mampu sampai batas mengetahui bahwa zat Tuhan Yang Maha Esa itu ada (wujud) dan tidak lebih dari itu. Untuk lebih lanjut manusia memerlukan wahyu sebagai petunjuk dari Tuhan. Sebab itulah, Tuhan mengutus para Rasul atau Nabi-Nya untuk menjelaskan apa dan bagaimana Tuhan itu dengan petunjuk wahyu. Meskipun demikian, Nabi hanya menjelaskan bentuk sifat-sifat Allah yang maha kuasa dengan bukti keberadaan, keesaan, dan kekuasaan-Nya. Nabi sendiri dalam salah satu hadisnya menyatakan tidak diperkenankan-Nya memikirkan zat Allah, sebab tidak akan mencapai hakikat yang sebenarnya. Seorang mukmin hanya perlu berpikir mengenai apa yang telah diciptakan-Nya dan menghayati sepenuhnya akan keberadaan zat Allah Yang Maha Esa . Dengan demikian, keimanan seseorang mukmin kepada Allah terhimpun dalam persepsi yang sama.6 b. Iman Kepada Malaikat Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya / nur. Malaikat adalah kekuatankekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain: 1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul. 2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia. 3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat. 4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa. 5. Malaikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur. 6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar. 6



Ahdin Mara, 2012. Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang. http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-cabang_16.html. Diakses 22 Maret 2022



4



7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup. 8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup. 9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka. 10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.7 c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Beriman kepada kitab Allah ialah mempercayai bahwa Allah menurunkan beberapa kitab kepada para Rasul untuk menjadikan pedoman hidup manusia dalam mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat. Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada para rasul cukup banyak, namun yang jelas disebutkan dalam Al-Qur’an hanya empat dan wajib diketahui oleh orang Islam, yaitu : - Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s - Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s - Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s - Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW8 d. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah Iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya.Nabi adalah manusia pilihan yang di beri wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu 7



Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal. http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022 8 Ahdin Mara, 2012. Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang. http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-cabang_16.html. Diakses 22 Maret 2022



5



rasul. Meskipun demikian kita wajib meyakini keduanya.9 Diantara para Rasul yang tersebut nama mereka dalam Quran adalah: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakariyah, Yahya, Isa dan Muhammad ‘alaihimus-shalatu wassalam. Seperti yang telah di jelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul; sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul (QS Ali Imran: 144)”10 e. Iman Kepada Hari Kiamat Hari kiamat ialah kehancuran alam semesta segala yang ada didunia ini akan musnah dan semua makhluk hidup akan mati, selanjutnya akan berganti dengan yang baru yang disebut Alam Akhirat. Iman kepada hari kiamat berarti mempercayai akan adanya hari tersebut dan kehidupan sesudah mati serta beberap hal yang berhubungan dengan hari kiamat. Seperti kebangkitan dari kubur, Hisab (Perhitungan Amal), Sirat (Jembatan yang terbentang diatas punggung neraka), Surga dan Neraka. Kapan hari kiamat akan datang, tidak seorangpun yang tahu dan hanya Allah saja yang mengetahui. Manusia hanya diberi tahu melalui tandatandanya sebelum hari kiamat tiba11 e. Iman Kepada Qodha dan Qodar Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT. Tidak menjadikan segala makhluk dengan Kudrat dan IradatNya dan dengan segala hikmah-Nya. Beriman kepada takdir bagi setiap orang muslim bukan dimaksudkan untuk menjadikan manusia lemah, pasif, statis atau menyerah tanpa usaha. Bahkan dengan beriman kepada takdir mengharuskna 9



Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal. http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022 10 Iaind, 2014. Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang. https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022 11 Ahdin Mara, 2012. Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang. http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidah-cabang_16.html. Diakses 22 Maret 2022



6



manusia untuk bangkit dan berusaha keras demi mencapai takdir yang sesuai kehendak yang diinginkan.12 Firman Allah SWT : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah . Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.(Q.s Ar – Rad: 11) Dalam persoalan mengimani takdir, orang Islam sepakat perlunya meyakini adanya ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk yang ada dialam semesta ini. B. Akidah Cabang dan Macam-Macamnya Setelah berakhirnya kepemimpinan kholifah Umar bin Khattab umat islam mulai terjadi perpecahan. Kemudian muncul permasalahan yang menimbulkan terjadinya pembunuhan khalifah Ustman bin affan (th 345-656 M) oleh pemberontak yang sebagian besar dari Mesir yang tidak puas dengan kebijakan politiknya. Awalnya peristiwa ini hanya sebuah permasalan politik yang akhirnya berkembang menjadi persoalan teologi sehingga melahirkan berbagai



aliran



dengan teologi dan pandangan yang berbeda-beda. Pada masa ini umat islam tidak mampu lagi mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya, karena masingmasing berusaha membuka persoalan akidah yang sebelumnya terkunci. Maka lahirlah cabang-cabang akidah yang pemahamannya bervariasi dari masing-masing aspek rukun iman, diantanya:13 12



Ibid Iaind, 2014. Aqidah-aqidah Pokok dan Cabang. https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dan-cabang.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022 13



7



a. Masalah Tuhan Dalam masalah zat Tuhan muncul pendapat yang menggambarkan Tuhan dengan sifat-sifat bentuk jasmani atau fisik. Sedangkan dalam masalah sifat Tuhan juga muncul persoalan, apakah Tuhan itu mempunyai sifat atau tidak. Dalam hal ini muncul 2 golongan yang berpendapat berbeda: Pertama : Golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat. Dia adalah Esa, bersih dari hal-hal yang menjadikannya tidak Esa. Mereka meng-EsakanTuhan dengan mengkosongkan Tuhan dari berbagai sifat-sifat. Kedua : Golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang diwakili oleh golongan Ay’ariyah dan Maturidiyah meyakini bahwa Tuhan mempunyai sifat yang sempurna dan tidak ada yang menyamai-Nya. Mensifati Tuhan dengan sifat-sifat kesempurnaan tidak akan mengurangi ke-Esaan-Nya. b. Masalah Kitab-kitab Permasalahan yang diikhtilafkan dikalangan orang islam ialah apakah AlQur’an itu Qadim (kekal) atau Hadis (baru). Golongan Asy’ariyah dan Maturidiyah berpendapat bahwa Al-Qur’an adalah Qadim bukan makhluk (diciptakan). Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa Al-Qur’an tidak Qadim karena Al-Qur’an itu makhluk (diciptakan). c. Masalah Nabi dan Rasul Masalah yang masih diperselisihkan dalam kaitannya dengan iman kepada para Nabi dan Rasul adalah mengenai jumlahnya. Hanya Allah yang mengetahui jumlahnya. Sebagian ulama’ mengatakan bahwa jumlah seluruhnya adalah 124.000 orang. Dari jumlah itu yang diangkat menjadi Rasul sebanyak 313 orang. d. Masalah Hari Kiamat Para ulama’ telah sepakat dalam masalah adanya hari kiamat dan hal-hal yang terjadi didalamnya, hanya saja mereka ikhtilaf tentang apa yang akan yang dibangkitkan. Ada yang berpendapat bahwa yang akan dibangkitkan meliputi



8



jasmani dan rohani, dan pendapat kedua mengatakan bahwa yang dibangkitkan adalah rohnya saja. e. Masalah Taqdir Dalam masalah taqdir, orang islam sepakat perlunya meyakini adanya ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk yang ada dialam semesta ini. Namun berbeda dalam memahami dan memperaktekkannya. Pertama :



Qodariyah berpendapat bahwa segala perbuatan manusia baik maupun buruk semuanya ditentukan oleh manusia itu sendiri. Allah tidak mempunyai



sangkut pautnya dalam hal ini karena Allah telah



menyerahkan kodratnya kepada manusia. Allah akan memberi pahala kepada orang yang telah berbuat baik, karena dia telah menggunakan kodrat yang diberikan Allah dijalan yang baik. Dan bagi orang yang berbuat



jahat maka Allah akan menyiksanya karena kodrat yang



diberikan digunakn untuk jalan keburukan. Kedua :



Kaum Jabariyyah mempunyai I’tiqod yang bertolak belakang dengan I’tiqod kaum Qodariyah. Jabariyyah berpendapat bahwa manusia tidak punya daya apa-apa karena segalanya telah ditentukan oleh Allah. Manusia tidak punya usaha, tidak punya ikhtiar sebab seluruhnya yang menentukan adalah Allah. Pendapat Jabariyyah ini dianggap menyimpang oleh golongan Ahlussunnah Waljama’ah. Memang semuanya ini ditentukan oleh Allah tetapi Allah juga telah menciptakan usaha dan ikhtiar manusia. Oleh karena itu manusia mempunyai keharusan untuk berusaha.



Ketiga :



Sebenarnya I’tiqod Ahlussunnah Waljama’ah merupakan perpaduan dari I’tiqod Jabriyyah dan Qodariyah, artinya segala sesuatu dialam ini memang



telah ditentukan oleh Allah, namun manusia diberi



kewenangan untuk melakukan ikhtiar terlebih dahulu.



9



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Akidah berarti simpulan atau ikatan, secara istilah dapat kita artikan sebagai sesuatu keyakian yang mengakar didalam hati seseorang dalam meyakini Allah, akidah disebut juga dengan iman. Akidah pokok adalah akidah yang nilai-nilainya masih tidak mengalami perubahan sejak zaman Nabi. Dimana pada masa itu persoalan masalah akidah masih sangat kokoh, sehingga tidak mudah untuk dipecah belahkan. Adapun yang dimaksud dengan akidah pokok adalah 6 aspek yang kesemuanya merupakan rukun Iman. Adapun keenam aspek tersebut adalah : Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-Kitab Allah, Iman kepada Rasul-Rasul Allah, Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadar. Akidah cabang adalah perbedaan pemahaman dalam memahami masalah akidah atau keimanan dalam keompok-kelompok atau aliran dalam Islam. Sehingga munculah cabang-cabang dan perbedaan dalam memahami rukun iman yang 6 tersebut. Akidah cabang ini lahir dari perpecahan umat islam mulai terjadi setelah berakhirnya kepemimpinan kholifah Umar bin Khattab. Kemudian muncul permasalahan yang menimbulkan terjadinya pembunuhan khalifah Ustman bin affan (th 345-656 M) oleh pemberontak yang sebagian besar dari Mesir yang tidak puas dengan kebijakan politiknya. Pada masa ini umat islam tidak mampu lagi mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya B. Saran Dalam makalah ini kami berkeinginan pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun,agar kami dapat menulis makalah yang lebih baik lagi di masa mendatang



10



DAFTAR PUSTAKA



- Dede Ridwan, dkk. 2016. Macam-Macam Akidah Pokok dan Cabang. Makalah. Sambas. IAIS Sambas. - Lulu Ulaeni, Dkk, 2015. ” Islam Adalah Aqidah (Iman) dan Amal” (http://luluulaeni01.blogspot.com/2015/12/makalah-aqidah-pokok-dancabang.html) diakses pada tanggal 22 Maret 2022 - Iaind,



2014.



“Aqidah-aqidah



Pokok



dan



Cabang”



(https://iandadonara.blogspot.com/2014/11/makalah-aqidah-aqidah-pokok-dancabang.html.) diakses pada tanggal 22 Maret 2022 - Ahdin Mara, 2012. “Tugas Studi Islam: Aqidah Pokok Dan Aqidah Cabang.” (http://hiasanhatiqu.blogspot.com/2012/12/aqidah-pokok-dan-aqidahcabang_16.html) diakses 22 Maret 2022



11