Makalah Analgesik Klompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ANALGETIK



OLEH :



NAMA



: ASMAN SADINO



NIM



: F1F1 12 092



KELAS



:C



KELOMPOK



: I (SATU)



JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya lah sehingga kami dapat menyusun Makalah Farmakologi Dasar berjudul “Anti Inflamasi Non Steroid” sebagai salah satu tugas untuk memenuhi syarat perkuliahan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik ditinjau dari segi isi maupun penulisannya. Karena itu bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan makalah ini masih sangat diperlukan dari berbagai pihak. Kami



menyadari pula bahwa makalah ini selesai tidak terlepas dari



bantuan berbagai pihak, baik materil maupun moril. Untuk itu kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan, kami menyampaikan ucapan terima kasih para dosen Jurusan Farmasi terutama dan teman-teman yang telah membantu dengan informasi dan dukungan moril. Semoga amal kalian dapat diterima oleh Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.



Kendari, 9 Desember 2013



Penyusun



DAFTAR ISI



Kata Pengantar …................................................................................................. Daftar Isi ..............................................................................................................



BAB I



BAB II



BAB III



PENDAHULUAN ........................................................................... A.



Latar Belakang .........................................................................



1



B.



Rumusan Masalah ....................................................................



2



C.



Tujuan Penulisan .....................................................................



2



PEMBAHASAN .............................................................................. A.



Pengertian Obat Analgetik ……...............................................



4



B.



Macam-macam Obat Analgetik ……………...........................



4



C.



Cara Kerja Obat Analgetik ……………………......................



7



D.



Indikasi Dan Kontraindikasi Obat Analgetik ...........................



11



PENUTUP ....................................................................................... A.



Kesimpulan ..............................................................................



14



B.



Saran ........................................................................................



14



Daftar Pustaka ...................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Pada mulanya farmakologi mencakup berbagai pengetahuan tentang obat yang meliputi sejarah, sumber, sifat - sifat fisika dan kimiawi, cara meracik, efek fisiologi dan biokimiawi, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotranformasi dan ekskresi, serta penggunaan obat untuk terapi dan tujuan lain. Dewasa ini didefinisikan sebagai studi terintegrasi tentang sifat-sifat kimia dan organisme hidup serta segala aspek interaksi mereka. Atau Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan organisme hidup. Obat ialah



suatu



bahan



atau



paduan



bahan-bahan



yang



dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian obat analgetik? 2. Apa macam-macam obat analgetik? 3. Bagaimana cara kerja obat analgetik? 4. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi obat analgetik?



C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari obat analgetik 2. Untuk mengetahui mcam-macam obat analgetik 3. Untuk mengetahui cara kerja obat analgetik 4. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari obat analgetik



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN OBAT ANALGETIK Analgetik



adalah



obat



yang digunakan untuk



mengurangi



atau



menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri sebenarnya berfungsi sebagai tanda adanya penyakit atau kelainan dalam tubuh dan merupakan bagian dari proses penyembuhan (inflamasi). Nyeri perlu dihilangkan jika telah mengganggu aktifitas tubuh. Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgetik atau pereda nyeri. Pada umumnya (sekitar 90%) analgetik mempunyai efek antipiretik.



B. MACAM-MACAM OBAT ANALGETIK Ada dua jenis analgetik, analgetik narkotik dan analgetik non narkotik. Selain berdasarkan struktur kimianya, pembagian diatas juga didasarkan pada nyeri yang dapat dihilangkan.



1. Analgetik Opioid atau Analgetik Narkotika Analgetik narkotik merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan Papever somniferum atau dari senyawa sintetik. Analgetik ini digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang bersumber dari organ viseral. Penggunaan berulang dan tidak sesuai aturan dapat menimbulkan toleransi dan ketergantungan. Semua anlagetik narkotik dapat mengurangi nyeri yang hebat tetapi potensi, onzzet, dan efek sampingnya berbeda-beda secara kualitatif maupun kuantitatif. Efek samping yang paling sering adalah mual, muntah, konstipasi, dan ngantuk. Dosis yang besar dapat menyebabkan hipotensi serta depresi pernapasan. Morfin dan petidinn merupakan analgetik narkotik yang paling banyak dipakai untuk nyeri hebat walaupun menimbulkan mual dan muntah. Obat ini di indonesia tersedia dalam bentuk injeksi dan masih merupaan standar yang digunakan sebagai pembanding bagi analgetik narkotik lainnya. Selain menghilangkan nyeri, morfin dapat menimbulkan euforia dan gangguan mental. Berikut adalah contoh analgetik narkotik yang sampai sekarang masih digunakan di Indonesia : - Morfin HCl - Kodein (tunggal atau kombinasi dengan parasetamol) - Fentanil HCl - Petidin - Tramadol



2.



Obat Analgetik Non-narkotik Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik NonNarkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik). Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik : a. Ibuprofen Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin. Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini. b. Paracetamol/acetaminophen Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik. Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak



menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi



meningkatkan



efektinitasnya



tanpa



perlu



meningkatkan



dosisnya. c. Asam Mefenamat Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.



C. CARA KERJA OBAT ANALGETIK 1. Mekanisme kerja Analgetik Opioid Mekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat enzim sikloogsigenase dalam pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgetiknya dan efek sampingnya. Efek depresi SSP beberapa opioid dapat diperhebat dan diperpanjang oleh fenotiazin, penghambat monoamine oksidase dan antidepresi trisiklik. Mekanisme supreaditif ini tidak diketahui dengan tepat mungkin menyangkut perubahan dalam kecepatan biotransformasi opioid yang berperan dalam kerja opioid. Beberapa fenotiazin mengurangi jumlah opioid yang diperlukan untuk menimbulkan tingkat analgesia tertentu. Tetapi efek sedasi dan depresi napas akibat morfin akan



diperberat oleh fenotiazin tertentu dan selain itu ada efek hipotensi fenotiazin. 2. Mekanisme Kerja Obat Analgesik Non-Nakotik Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang berperan dalam mengatur



nyeri



dan



temperature.



AINS



secara



selektif



dapat



mempengaruhi hipotalamus menyebabkan penurunan suhu tubuh ketika demam. Mekanismenya kemungkinan menghambat sintesis prostaglandin (PG) yang menstimulasi SSP. PG dapat meningkatkan aliran darah ke perifer (vasodilatasi) dan berkeringat sehingga panas banyak keluar dari tubuh. Efek analgetik timbul karena mempengaruhi baik di hipotalamus atau di tempat cedera. Respon terhadap cedera umumnya berupa inflamasi, udem, serta pelepasan zat aktif seperti brandikinin, PG dan histamin. PG dan brandikinin menstimulasi ujung saraf perifer dengan membawa impuls nyeri ke SSP. AINS dapat menghambat sintesis PG dan brandikinin sehingga menghambat terjadinya perangsangan reseptor nyeri. Obat-obat yang banyak digunakan sebagai analgetik dan antipiretik adalah golongan salisilat dan asetominafin (parasetamol).



D. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI OBAT ANALGETIK 1. Analgetik Opioid atau Analgetik Narkotika a. Morfin dan Alkaloid Opium Ø Indikasi -



Meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat



diobati dengan dengan analgesic non-opioid -



Mengurangi atau menghilangkan sesak napas akibat edema



pulmonal yang menyertai gagal jantung kiri. -



Mengehentikan diare



Ø Kontraindikasi Orang lanjut usia dan pasien penyakit berat, emfisem, kifoskoliosis, korpulmonarale kronik dan obesitas yang ekstrim. b. Meperidin dan Derivat Fenilpiperidin Lain Ø Indikasi Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. Meperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetric dan sebagai obat praanestetik. Ø Kontraindikasi Pada pasien penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi karena terjadinya perubahan pada disposisi obat. Selain itu dosis meperidin perlu dikurangi bila diberikan bersama antisipkosis, hipnotif sedative dan obat-obat lain penekanSSP. Pada pasien yang



sedang



mendapat



MAO



inhibitor



pemberian



meperidin



dapat



menimbulkan kegelisahan, gejala eksitasi dan demam. 2. Obat Analgetik Non-narkotik a. Salisilat Ø Indikasi -



Mengobati nyeri tidak spesifik misalnya sakit kepala, nyeri sendi,



nyeri haid, neuralgia dan myalgia. -



Demam reumatik akut



Ø Kontraindikasi -



Pada anak dibawah 12 tahun



b. Parasetamol Ø Indikasi Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesic dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesic lainnya, parasetamol sebaiknya tidka diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati analgesic. Ø Kontraindikasi Penggunaan semua jenis analgesic dosis besar secara menahun terutama dalam kombinasi berpotensi menyebabkan nefropati analgesic. c. asam mefenamat Ø Indikasi Sebagai analgesic, sebagai anti-inflamasi, Ø Kontraindikasi



Tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak dibawah 14 tahun dan wanita hamil dan pemberian tidak melebihi 7 hari. Penelitian klinis menyimpulkan bahwa penggunaan selama haid mengurangi kehilangan darah secara bermakna. d. Ibuprofen Ø Indikasi Bersifat analgesic dengan daya anti-inflamasi yang tidak terlalu kuat. Ø Kontraindikasi Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui karena ibuprofen relative lebih lama dikenal dan tidak menimbulkan efek samping serius pada dosis analgesic.



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Analgetik yaitu obat anti nyeri. Mekanisame kerja menghambat sintase



PGS



di



tempat



yang



sakit/trauma



jaringan.



Karakteristik : 1. Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit 2. Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira 3. Tidak mempengaruhi pernapasan 4. Gunanya untuk nyeri sedang, contohnya: sakit gigi Macam - macam Analgetik : 1. Analgetik Opioid/analgetik narkotika 2. Obat Analgetik Non-narkotik B. SARAN Sebaiknya gunakanlah obat sesuai anjuran dokter, dan pergunakan lah obat tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita , jangan menggunakan obat kurang atau melebihi batasnya.



DAFTAR PUSTAKA



Gunawan.G.Sulistia.



2007. Farmakologi



dan



Terapi.



Balai



Penerbit



FKUI. Jakarta Drs.Priyanto, Apt, M. Biomed. 2008. Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi dan Keperawatan. Liskonfi. Jawa Barat