Makalah Analisis Dan Kesimpulan Tonggak Sejarah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • astry
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap negara mempunyai ideologynya masing-masing dan memiliki faktor serta tonggak-tonggak berdirinya suatu negara dari dulu hingga sekarang. bisa dilihat dari sejarahnya serta kejadian-kejadian yang berpengaruh besar terhadap perubahan yang terjadi pada negara. Tonggak sejarah adalah suatu peristiwa atau momentum penting yang memiliki makna bagi perkembangan adab dan budaya ummat manusia atau suatu bangsa, karena peristiwa tersebut mampu merobah pola pikir, pola sikap dan tindak manusia atau bangsa yang bersangkutan menuju kemajuan ummat manusia atau bangsa. Salah satu contoh misalnya penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1788 merupakan milestone peradaban ummat manusia. Sejak sa’at itu terjadilah perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia



1.2 Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian tonggak sejarah? 2. Jelaskan tonggak-tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia? 3. Jelaskan analisis dan kesimpulan tonggak-tonggak perjuangan bangsa Indonesia?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian tonggak sejarah. 2. Untuk mengetahui tonggak-tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 3. Untuk mengetahui analisis dan kesimpulan tonggak-tonggak perjuangan bangsa Indonesia.



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Tonggak Sejarah Tonggak sejarah sangat mungkin merupakan terjemahan istilah Inggris milestone. Bila ini yang dimaksud, maka tonggak sejarah atau milestone bermakna a significant point in any progress of development. Dengan demikian, tonggak sejarah merupakan peristiwa yang bermakna bagi bergerak majunya ummat manusia atau masyarakat atau suatu bangsa dalam perkembangan atau pembangunan yang diupayakannya. Peristiwa yang justru menggambarkan kemunduran atau setback bukan suatu milestone atau tonggak sejarah. Suatu peristiwa diakui sebagai tonggak sejarah apabila peristiwa tersebut secara kosisten ta’at asas serta bermakna dalam mencapai tujuan yang hendak diwujudkan oleh ummat manusia, masyarakat atau bangsa.



2.2 Tonggak-tonggak Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia 1. Tonggak pertama dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia percaya bahwa manusia pertama yang diciptakan tuhan adalah Adam dan Hawa. Hal ini didasarkan pada agama tertentu yang dengan sendirinya tidak memerlukan pembuktian secara ilmiah. 2. Tonggak kedua dapat disimpulkan bahwa pada zaman Sriwijaya dan Majapahit, bangsa Indonesia telah mengalami masa yang gemilang, mempunyai negara uang merdeka, bangsa yang bersatu dan berdaulat, dengan unsur-unsur dalam pancasila sebagai asas dan menjiwai kehidupan bangsa. 3. Dari tonggak ketiga diketahui bahwa penjajahan Barat selama 350 tahun telanh mengakibatkan lenyapnya segala hal yang telah dimiliki bangsa Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit, sehingga rakyat Indonesia menjadi sangat menderita lahir batin.



2



4. Dari tonggak keempat diketahui bahwa perlawanan fisik terhadap penjajah telah timbul dimana-mana tetapi tidak berhasil mengenyahkan penjajah karena perlawanan itu dilakukan secara sendiri-sendiri. 5. Tonggak kelima adalah bahwa pemimpin perjuangan bangsa Indonesia telah mendapat pengalaman pahit dari kegagalan-kegagalan tersebut sehingga dirintislah perjuangan-perjuangan melalui pendidikan yaitu dengan memajukan bangsa Indonesia dan sekaligus menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 6. Tonggak keenam adalah Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 dengan tegas menyatakan : kita adalah satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, yaitu Indonesia. 7. Tonggak ketujuh adalah tonggak zaman penjajahan Jepang. Dari zaman ini bangsa Indonesia mendapatkan pengalaman bahwa setiap penjajahan, apapun bentuknya dan oleh siapapun pasti menimbulkan penderitaan lahir batin. 8. Tonggak kedelapan adalah tonggak BPUPKI, dalam masa ini bangsa Indonesia secara legal mempersiapkan kemerdekaannya 9. Tonggak kesembilan adalah tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh Yamin telah mengemukakan lima dasar negara Indonesia yang hampir sama dengan Pancasila pada pembukaan UUD 1945 namun Muh Yamin tidak memberi nama kelima dasar tersebut. 10. Tonggak



kesepuluh



adalah



tanggal



1



Juni



1945



Ir.



Soekarno



mengemukakan lima dasar filsafat negara yang dinamakan Pancasila. 11. Tonggak kesebelas adalah tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional Indonesia berhasil merumuskan landasan perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. 12. Tonggak kedua belas adalah tanggal 14 Juli 1945, atas usul Ir. Soekarno, Piagam Jakarta dijadikan pembukaan didalam hukum dasar yang sedang dirancang dalam sidang BPUPKI II.



3



13. Tonggak ketiga belas adalah tanggal 9-12 Agustus 1945, saat terbentuknya PPKI yang merupakan badan yang mewakili seluruh rakyat Indonesia dab merupakan pembentuk negara Republik Indonesia. 14. Tonggak keempat belas adalah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan titik kulminasi dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dijiwai oleh Pancasila. 15. Tonggak kelima belas adalah tanggal 18 Agustus 1945 yaitu tanggal disahkannya pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. PPKI sebagai pembentuk negara, menurut hukun tatanegara, mempunyai wewenang untuk meletakkan pokok kaidah negara yang fundamental.



2.3 Analisis dan Kesimpulan Tonggak-tonggak Perjuangan Bangsa Indonesia Tonggak-tonggak perjuangan bangsa Indonesia : 1. Masa kerajaan 2. Masa penjajahan 3. Masa persiapan Kemerdekaan 4. Masa kemerdekaan Masa-masa tonggak perjuangan bangsa : 1. 1512-1570



: Zaman Penjajah Potugis



2. 1596-1800



: Zaman Penjajah VOC



3. 1811-1916



: Zaman Penjajah Inggris



4. 1800-1942



: Zaman Penjajahan Hindia Belanda



5. 1942-1945



: Zaman Penjajah Jepang



6. 1945-



: Zaman Kemerdekaan



1. Potugis (1512-1570) Bangsa Portugis memasuki wilayah nusantara dari Malaka pada tahun 1512 melalui laut dipimpin oleh antonio d’Areu. Indonesia telah dikenal kaya akan rempah-rempah, khususnya di Maluku.



4



Semula Portugis berniat dagang namun karena mental tamaknya, pada tahun itu juga Portugis mulai kekuasaan di Ternate dan pada akhirnya seluruh Maluku dijajahnya. Sifat mereka yang tamak, kejam dan tidak memiliki peri kemanusiaan ini mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan dipimpin oleh raja Baabullah. Akhirnya pada tahun 1570 penjajah Portugis diusir dari tanah Maluku. 2. VOC (1596-1800) Tahun 1596 pedagang Belanda masuk ke Indonesia. Mereka mendirikan persatuan perseroan dagang yang dinamakan Verenigde Oost Indiche Compagnie (VOC). Mereka jadi kuat dan mulai Jayakarta dan kerajaan Banten dan tahun 1619. Jayakarta diganti dengan nama Batavia. Kerajaan Banten dan Mataram berusaha merebut kembali Batavia namun selalu gagal karena kurangnya rasa persatuan. Melalui devide et impera, VOC berhasil menguasai Indonesia. Kerajaan-kerajaan di tanah air menjadi lemah karena tidak memiliki rasa persatuan, contohnya : Raja Goa, Hasanuddin bermusuhan dengan raja Bone, Aru Palaka (1669); Sultan Ageng Tirtayasa (Banten) bertengkar dg putranya, Sultan Haji (1683); Di Mataram, Amangkurat I bermusuhan dg Trunojoya, Amangkurat III dg Pangeran Puger, dan Mangkubumi Mas Sahid (1683). VOC dibubarkan tahun 1800 dan Hindia Belanda dijajah langsung oleh Belanda 3. Masa Inggris (1811-1916) Tahun 1803, Kerajaan Belanda mengirim Daendels sbg gubernur jenderal di Indonesia dengan maksud untuk mempertahankan diri dari ancaman Inggeris. Tahun 1811 Inggeris berhasil merebut Indonesia dan menunjuk Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia. Tahun 1916 Inggeris mengembalikan Indonesia kepada Belanda kembali.



5



4. Masa Hindia Belanda (1800-1942) a. Tahun 1800 VOC dibubarkan dan Hindia Belanda diperintah negeri Belanda; b. Awal tonggak perjuangan bangsa dapat dimulai pada masa ini ditandai: 1) 20 Mei 1908, mendirikan “Boedi Oetomo” (Hari Kebangkitan Nasional) oleh dr. Soetomo dan dr. Sudiro Husodo (Yogya). Reaksi trerhadap politik etika Belanda. 2) 1911, mendirikan “Sarekat Dagang Islam” oleh H. Samanhudi di Surakarta. Reaksi terhadap imprialisme ekonomi Belanda. 3) 1912, mendirikan partai politik “Indische Partaj” di Bandung oleh dr. EFS Douwes Dekker alias dr. Setia Budi danudirdja, dr. tjipto Mangunkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara alias RM Suwardi Surjadiningrat, menuntut kemerdekaan. 4) 1913, Sarekat Dagang Islam menjadi partai politik “Syarekat Islam” dipimpinHOS Tjokroaminoto. Reaksi terhadap imprialisme politik Belanda. 5) 1928, Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia, menuntut “Satoe Indonesia yang Bersatoe”. 6) 28 Oktober 1928, diselenggarakan Kongres Pemuda Indonesia (“Soempah Pemoeda”). 7) Tahun 1939, partai-partai politik bersatu dalam “Gabungan Politik Indonesia” atau GAPI yg menuntut berpemerintahan sendiri, bukan menuntut kemerdekaan penuh. 5. Masa pemerintahan Jepang (1942-1945) Tahun 1942 Jepang merebut Indonesia dengan slogan politik bagi bangsa Indonesia “hakka Ichi U” (dunia sebagai suatu keluarga besar negaranegara). Selama tiga setengah tahun lebih mengerikan daripada masa penjajahan Belanda. Fasisme Jepang sangat kejam dan serakah demi perang. Api semangat perjuangan rakyat tidak pernah padam apa lagi melihat peluang pada saat Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945.



6



Saat-saat terakhir PD II, Jepang banyak mengalami kekalahan. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Semasa dibawah kekuasaan Jepang, terjadi hal-hal penting antara lain: a.



Pembentukan BPUPKI (1 Maret 1945)



b.



Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)



c.



Masa Persidangan Kedua BPUPKI (10–16 Juli 1945)



6. Pembentukan BPUPKI 1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dg membentuk



Badan



Penyelidik



Usaha-Usaha



Persiapan



Kemerdekaan



Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Tyosakai. 28 April 1945, Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di Gedung Cuo Sangi In, Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu). Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dg wakilnya Icibangase (Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jml anggota BPUPKI 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia. 7. Masa Persidangan Pertama BPUPKI 29 Mei sd 1 Juni 1945, BPUPKI mengadakan persidangan pertama, utamanya membahas rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan pendapat2 ttg dasar negara al oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno. 1 Juni 1945, Ir Sukarno menyampaikan rumusannya yg disebut Pancasila (menjadi hari lahir Pancasila). Sampai sidang berakhir, rumusan dasar negara belum disepakati. Oleh karenanya, BPUPKI membentuk panitia perumus yang beranggotakan 9 orang, disebut Panitia Sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno Tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta sebagai hasil kesepakatan nasional demi persatuan dan kesatuan. Rumusan Dasar Negara Dalam Piagam Jakarta : 1) Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya



7



2) Kemanusiaan yang adil dan beradab 3) Persatuan Indonesia 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rumusan Pancasila Ir. Sukarno, 1 Juni 1945 1) Kebangsaan Indonesia; 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan; 3) Mufakat atau demokrasi; 4) Kesejahteraan sosial; 5) Ketuhanan Yang Maha Esa. 1 Juni sebagai hari Lahir Istilah Pancasila. 8. Masa Persidangan Kedua BPUPKI 10 - 16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua untuk membahas rancangan UUD yang kemudian membentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Sukarno. 11 Juli 1945 menyetujui preambule yang diambil dari Piagam Jakarta. 14 Juli 1945, setelah disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa (Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo), Ir. Sukarno melaporkan hasil kerjanya pada sidang. Inti laporan penting menyangkut tiga hal pokok, yaitu : a. Pernyataan Indonesia merdeka, b. Pembukaan undang-undang dasar, c. Undang-undang dasar (batang tubuh). 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk membahas R UUD hasil kerja Panitia Perancang UUD.



Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang dan untuk menindaklanjuti BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai .



8



PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia dipimpin oleh Ir. Sukarno, dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo. Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah setelah bom atom dijatuhkan di Nagasaki dan Hirosima. Kondisi di Indonesia tidak menentu namun membuka peluang baik karena Jepang menyatakan kalah perang namun Sekutu tidak ada. Inilah waktu yang tepat sebagai klimaks tonggak-tonggak perjuangan berabad-abad untuk memnjadi bangsa yang berdaulat. 3 hari setelah Jepang tak berdaya, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 dinyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia keseluruh dunia.



Masa Setelah Kemerdekaan Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI bersidang untuk yang pertama kali guna membahas 3 hal : 1. Konstitusi negara Indonesia, 2. Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, 3. Lembaga yang membantu tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia yang bersumber Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Hal ini perlu dibahas karena pesan dari pemeluk agama lain terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur. Para tokoh sepakat menghilangkan kalimat ”.... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” demi nasionalisme yang tinggi. Keputusan Sidang PPKI Pertama 18 Agustus 1945 : 1. Menetapkan dan mensahkan Pembukaan UUD yang bahan2nya diambil dari Rancangan Pembukaan UUD hasil kerja Panitia 9 tgl 22 Juni 1945. 2. Menetapkan dan mensahkan UUD yang bahan2nya diambil dari Rancangan UUD hasil kerja Panitia tgl 16 Juli 1945.



9



3. Memilih Ir . Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. 4. Menetapkan Komite Nasional yang bertugas membantu Presiden. 5. Rumusan sila pertama Rancangan UUD yang berasal dari Piagam Jakarta dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. 6. Rumusan Pancasila yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagaimana yang berlaku saat ini.



UUD Sementara 1950 Ternyata kehidupan bernegara belum selesai walaupun Konstitusi telah disepakati secara nasional. Akibat dinamika politik nasional, pada tahun 1950 diberlakukan Konstitusi RIS dan UUDS 1950. Rumusan Pancasila dalam UUD Sementara 1950 adalah : 1.



Ketuhanan Yang Maha Esa,



2.



Perikemanusiaan,



3.



Kebangsaan,



4.



Kerakyatan,



5.



Keadilan sosial



Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Dengan pertimbangan negara selalu dalam keadaan tidak stabil maka Presiden mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 yang intinya kembali ke Konstitusi Negara Kesatuan dan UUD 1945. Mengingat rumusan Pancasila di masyarakat berbeda-beda maka pada tanggal 13 April 1968 diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1968 yang intinya agar rumusan Pancasila adalah sesuai dengan rumusan Pancasila yang dimuat dalam UUD 1945



10



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Tonggak sejarah merupakan peristiwa yang bermakna bagi bergerak majunya ummat manusia atau masyarakat atau suatu bangsa. Suatu peristiwa diakui sebagai tonggak sejarah apabila peristiwa tersebut bermakna dalam mencapai tujuan yang hendak diwujudkan oleh ummat manusia, masyarakat atau bangsa yang merubah pola pikir, pola sikap dan peri laku manusia.



3.2 Saran Saran yang dapat disampaikan penulis dalam makalah ini adalah agar Bangsa Indonesia menjadi : 1. Bangsa yang suka ber baik sangka 2. Bangsa yang sabar dan konsisten 3. Pandai memanfaatkan peluang saat Jepang kalah perang 4. Mengalami efouria kemerdekaan 5. Toleransi beragama 6. Kuat menjaga NKRI



11



DAFTAR PUSTAKA



http://dedekusyanto.blogspot.com/2017/03/tonggak-tonggak-sejarahperjuangan.html (Diakses pada hari Minggu tanggal 29 September 2019 pukul 16.00 WIB) https://lppkb.wordpress.com/tonggak-sejarah/ (Diakses pada hari Minggu tanggal 29 September 2019 pukul 16.10 WIB)



http://pamongmoderat.blogspot.com/2012/03/bahan-ajar-3-mahasiswa-umjanalisis.html (Diakses pada hari Minggu tanggal 29 September 2019 pukul 16.30 WIB)



Kaelan. 2004, Pendidikan Pancasila, Paradigma Offset, Yogyakarta



12