Makalah Banjir Dan Tanah Longsor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BANJIR DAN TANAH LONGSOR



1. BENCANA BANJIR Bencana banjir sering terjadi pada musim hujan. Terjadinya banjir karena curah hujan yang tinggi. Sementara sumber daya alam seperti hutan yang telah rusak dan prasarana untuk mengalirkan air tersumbat . Sama halnya dengan gempa, banjir ada yang berskala kecil dan ada juga yang berskala besar. Daerah yang terkena banjir, biasanya akan mengakibatkan kegiatan masyarakat akan lumpuh, terlebih lagi jika itu besar dan memakan waktu berhari-hari. Dampak dari daerah yang terkena banjir pada umumnya akan terlihat kumuh atau kotor, banyak bibit penyakit yang timbul, khususnya penyakit kulit, dan bekas genangan air akan tetap terlihat hingga air benarbenar surut. Selain itu masyarakat yang berada ditempat terkena banjir bisa tinggal diatas pohon, atap rumah, atau mencari tempat pengungsian lain. A. PENGERTIAN BANJIR Banjir yaitu peristiwa tergenang serta terbenamnya daratan ( yang umumnya kering ) dikarenakan volume air yang meningkat. banjir bisa berlangsung dikarenakan peluapan air yang terlalu berlebih di satu area akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. B. MACAM-MACAM BANJIR 1. BANJIR BANDANG Banjir Bandang yaitu banjir di tempat di permukaan rendah yang berlangsung akibat hujan yang turun terus-menerus serta muncul dengan tiba-tiba. banjir bandang berlangsung saat penjenuhan air terhadap tanah di lokasi tersebut berjalan dengan amat cepat sampai tidak bisa diserap lagi. air yang tergenang lantas berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah serta mengalir dengan cepat ke tempat yang lebih rendah. mengakibatkan, semua jenis benda yang dilaluinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. banjir bandang bisa menyebabkan kerugian yang amat besar. 2. BANJIR ROB Banjir Rob atau banjir air laut yaitu banjir yang disebabkan oleh air laut yang pasang yang menggenangi daratan, adalah persoalan yang berlangsung di tempat yang lebih rendah dari



muka air laut. di semarang persoalan rob ini sudah berlangsung cukup lama serta makin parah dikarenakan berlangsung penurunan muka tanah sedangkan muka air laut meninggi sebagai akibat pemanasan suhu bumi. Banjir merupakan bencana Alam, tetapi, bencana ini seringkali disebabkan oleh ulah manusia. Banyak faktor penyebab terjadinya banjir, diantaranya adalah dibawah ini C. FAKTOR TERJADINYA BANJIR 



Curah hujan yang tinggi,sehingga sungai tidak dapat menampung air hujan yang berlebihan







Pohon di hutan ditebangi secara sembarangan,sehingga tidak ada akar tanaman yang menahan dan menyerap arus air







Membuang sampah sembarangan di sungai,sehingga menyebabkan penyumbatan saluran air







Pendirian bangunan liar di sekitar sungai,sehingga mengakibatkan penyempitan dan pendangkalan permukaan sungai



D. LANGKAH-LANGKAH MENGHADAPI BENCANA BANJIR Pencegahan sebelum terjadi banjir: 



Kerja bakti membersihkan saluran air







Melakukan kegiatan 3M (Menguras, menutup, menimbun) benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk.







membuang sampah pada tempatnya.







Menyediakan bak penyimpanan air bersih



Pencegahan saat sudah terjadi banjir: 



Evakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi







Matikan peralatan listrik/ sumber listrik







Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman.







Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum







Terlibat dalam pendistribusian bantuan.







Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.







Menggunakan air bersih dengan efisien.



Pencegahan sesudah terjadi banjir: 



Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.







Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)







Terlibat dalam kaporitisasi sumur.







Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)



E. DAMPAK ADANYA BANJIR Dampak adanya banjir yaitu sebagai berikut: 



Mendatangkan kerugian yang berupa harta, benda, bahkan korban jiwa







Merusak sarana dan prasarana umum, misalnya jalan raya yang rusak, jembatan hancur, dan lain sebagainya







Jika menerjang areal pertanian akan menyebabkan gagal panen







Masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih







Daerah pemukiman penduduk yang terkena banjir akan menjadi mudah







Sebagai media penyakit perut dan penyakit kulit.



F. BANJIR YANG PALING SERING TERJADI DI INDONESIA Banjir seolah sudah menjadi ritual tahunan di Indonesia. hampir setiap tempat rawan banjir mengalami bencana yang sama setiap tahun atau musim penghujan. Bahkan di Ibu Kota pun Banjir masih jadi berita tahunan di layar kaca. Di Indonesia, banjir adalah sebuah bencana alam yang mudah terjadi. Hal ini karena letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Banjir Bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah. 2. Banjir Hujan Ekstrim . Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air. 3. Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman. Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda



dataran – sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada daerah-daerah lembah. 4. Banjir Pantai (ROB). Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut. Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah yang biasanya terkena ROB adalah Semarang. 5. Banjir Hulu. Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai. Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.



2. BENCANA TANAH LONGSOR



A. PENGERTIAN TANAH LONGSOR Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinyatanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akanmenambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperansebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng. B. JENIS-JENIS BENCANA TANAH LONGSOR Bencana tanah longsor ada 6 jenis, yaitu: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok,runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasipaling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan. 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata ataumenggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. 3. Pergerakan Blok Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerakpada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebutjuga longsoran translasi blok batu. 4. Runtuhan Batu Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas.Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan



kerusakan yang parah. 5. Rayapan Tanah Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergeraklambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenistanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktuyang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah. 6. Aliran Bahan Rombakan Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerakdidorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung padakemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah danmampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempatbisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai disekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak. C. GEJALA UMUM TERJADINYA TANAH LONGSOR 



Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan tebing







Biasanya terjadi sebelum hujan yang sangat deras







Munculnya mata air secara tiba-tiba







Tebing rapuh dan berkerikil mulai berjatuhan



30 Apr 2013 Ditulis oleh:Andoel Sean Parker Diposkan oleh Andoel Sean Label: Makalah



Makalah Penyebab Banjir di Daerah Kebagusan KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memeberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dengan keterbatasannya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia ini. Terima kasih atas kekuatan, jalan, bantuan dan kesehatan yang telah Kau berikan. Adapun tujuan dari pada penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan guna memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta saran-saran yang sifatnya membangun dari semua pihak ayang berkepentingan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Akhir kata dengan segala kekurangan yang ada pada penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Jakarta, Febuari 2010 Penulis ( Dwi Astuti )



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Sebagai kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta telah dilanda banjir sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Batavia adalah banjir yang terjadi di bulan Februari 1918. Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam air. Daerah yang terparah saat itu adalah gunung Sahari, Kampung Tambora, Suteng, Kampung Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol. Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba. Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta tidak berhenti mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini. Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai maslah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir selalu mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka. Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan di ambil penulis adalah daerah Kebagusan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang. Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang “ Penyebab Banjir di Daerah Kebagusan “. 1.2. Identifikasi Masalah Ketika musim hujan sudah datang, banjir adalah permasalahan yang pertama kali muncul di berbagai media. Banjir merupakan masalah penting dan tidak dapat di acuhkan ketika datang dan bukan semata-mata karena musim hujan serta curah hujan yang tinggi, tetapi masih banyak permasalah yang lebih mendalam dan inti di setiap tempat yang berbeda. Masalah banjir berlaku di kawasan yang selalu rendah. Tetapi bukan hanya itu saja mungkin banjir terjadi akibat lingkungan di daerah tersebut yang kurang baik, sehingga menggangu aliran air. Sebagai contoh di Jakarta di sebabkan karena kehilangan ekologi di Jakarta yang berubah menjadi alih fungsi lahan. Akibatnya kawasankawasan konservasi air yang seharusnya mampu melindungi Jakarta dari bahaya banjir kini sudah jarang tidak ditemukan lagi.



1.3. Pembatasan Masalah Makalah ini membahas mengenai penyebab terjadinya banjir. Ruang lingkup permasalahan mengenai penyebab terjadinya banjir begitu luas, jika dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu penulis akan membatasi masalah pada satu objek saja yaitu penyebab terjadinya banjir di kawasan Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Agar sasaran dalam pembuatan makalah ini akan tercapai dengan baik. 1.4. Perumusan Masalah Adapun masalah pokok yang akan di bahas : 1. Mengapa banjir dapat terjadi di daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan ? 2. Apa saja dampak yang disebabkan oleh banjir bagi korban banjir di daerah Kebagusan ? 3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan banjir di daerah Kebagusan ? 1.5. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.5.1. Tujuan dari Penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mengakibatkan banjir di daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan. 2. Untuk mengetahui dampak yang di sebabkan oleh banjir bagi warga Kebagusan khususnya warga yang menjadi korban banjir. 3. Untuk mengetahui cara-cara dalam menangani masalah banjir yang selalu datang terus menerus di daerah tersebut. 1.5.2. Manfaat Penulisan ini adalah : 1. Bagi penulis, penulisan ini memberikan manfaat yang sangat besar yakni penulis menyadari bahwa betapa pentingnya lingkungan hidup dan memperkaya ilmu pengetahuan yang tidak di dapat secara umum serta memenuhi satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ( Soft Skill ) pada jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma. 2. Bagi masyarakat, diharapkan dapat ditambahkan sebagai referensi, pengetahuan dan informasi untuk memperluas wawasan pembaca pada umimnya dan teman-teman mahasiswa-mahasiswi pada khususnya. 1.6. Sistematika Penulisan Secara garis besar makalah ini terdiri dari tiga bab, dimana pokok-pokok pembahasan adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penulisan,identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.



BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisikan landasan teori yang memuat teori-teori yang mendasari pembahasan masalah. Pembahasan teori ini diantaranya meliputi pengertian banjir, jenis-jenis banjir, penyebab banjir secara umum, penyebab banjir di daerah Kebagusan, dampak banjir, dan cara mengatasi masalah banjir. BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini di sajikan kesimpulan dari dua bab yang telah dibahas sebelumnya, dan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak, dan khususnya warga Kebagusan yang menajdi korban banjir.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Banjir Sungai merupakan tempat atau wadah serta pengaliran air mulai dari mata air hingga ke muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh sempadan. Dan banjir itu sendiri adalah suatu keadaan sungai, dimana aliran tidak tertampung oleh palung sungai, sehingga terjadi limpasan, dan atau genangan pada kawasan yang semestinya kering. Dan banjir biasanya selalu mendatangi kawasan dataran yang rendah. 2.2. Jenis-jenis Banjir Bencana banjir dapat terjadi kapan saja, dimana saja, bahkan siapa saja, maka dari pada itu kita harus mengetahui jenis-jenis banjir, yaitu sebagai berikut : 1. Banjir ( air ) adalah banjir ini di akibatkan oleh meluapnya air sungai, kali, gorong-gorong, got-got, atau saluran air lainnya karena debit air atau jumlah air melebihi kapasitas saluran air yang ada. Luapan air tersebut sangat berbahaya dan tingginya dapat melampaui atap sebuah rumah. 2. Banjir Pasang Laut ( rob ) adalah banjir ini di akibatkan oleh tingginya laut pasang, sehingga air sungai yang mengaliri airnya ke laut akan tertahan dan mengikuti tingginya permukaan air laut. Dan air akan meluap bila tingginya melebihi tinggi sisi sungai atau tanggul dari sunggai. Banjir ini pada umumnya terjadi di Jakarta, karena menurunnya permukaan tanah di Jakarta secara umumnya. 3. Banjir bandang adalah banjir yang terdiri dari campuran air dan lumpur atau tanah. Banjir ini sangat berbahaya dari pada banjir biasa karena banjir ini dengan ketinggian yang sama dengan banjir biasa tetapi memiliki efek untuk menghanyutkan dan menghancurkan lebih besar. Sehingga tidak jarang banjir bandang ini akan menghanyutkan benda-benda dari daerah yang dilalui dahulu. 2.3. Faktor Penyebab Banjir Secara Umum Di tinjau dari letak geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial masyarakat,



maka kemungkinan terjadinya banjir di Indonesia khususnya Jakarta cukup besar. Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan intesitasnya, tempat, waktu baik pada daerah yang sudah ditangani dan belum sempat di tangani. Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau kerugian yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia. 1. Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah kondisi wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri sungai seperti kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, pembendungan alami pada suatu ruas sungai. 2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti curah hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang berlebihan, pengendapan sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena terdapat tanah longsor , pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air laut tinggi. 3. Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk. 2.4 Sejarah Kebagusan Kebagusan adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kelurahan ini berbatasan dengan Pasar Minggu di sebelah utara, Ragunan di sebelah barat, Lenteng Agung di sebelah timur, dan Jagarkarsa di sebelah selatan. Kelurahan ini memiliki luas tanah 226 ha dan memiliki penduduk sebesar 38.006 jiwa (2005). Daerah Kebagusan merupakan daerah yang terbagi oleh banayk wilayah ada Kebagusan Besar, Kebagusan Wates, Kebagusan Kecil. Dahulu kebagusan merupakan daerah yang sangat subur dan terdapat banyak pepohonan di Kebagusan. Tetapi lambat laun penduduk di Jakarta khususnya daerah Kebagusan semakin banyak penduduk sehingga daerah yang sangat subur dan banyak pepohonan kini sudah jarang ditemui di sana. Ketika musim penghujan telah datang, kebagusan sudah cukup sering mengalami banjir dari banjir lima tahunan, dan curah hujan yang tinggi. Warga Kebagusan pun telah cukup terbiasa bahkan warga sudah merasa nyaman dengan tempat tinggal yang selalu terkena banjir. Menurut salah satu pengakuan warga yang bernama Sobariah bahwa “Saya dari dahulu tinggal di daerah Kebagusan IV tidak pernah banjir tetapi sekarang saya sering di datangi banjir, ya walaupun banjir hanya menggenangi rumah saya setinggi mata kaki orang dewasa tapi saya tidak mau pindah dari Kebagusan”. Begitu pengakuan warga setempat sebagai korban banjir di daerah tersebut. Kini banjir telah menjadi makanan sehari-hari di kala hujan telah tiba. Dan banjir yang terparah di daerah Kebagusan ini adalah banjir tahun 2004. Saat itu banjir telah memasuki rumah warga dengan ketinggian 60 cm. Dimana banjir lima tahunan pun juga berlaku juga di daerah Kebagusan dengan ketinggian sekitar 30 cm. Para pengendara bermotor sudah tiba melewati Jl. Tb. Simatupang akses Kebagusan karena daerah tersebut telah tergenang banjir. Kendaraan roda dua saat itu di alihkan dengan di perbolehkan masuk tol.



2.5. Faktor Penyebab Banjir di Kebagusan Banyak faktor penyebab terjadinya banjir, dari penelitan penulis banjir di sebabkan oleh faktor kegiatan manusia, berikut faktor-faktor penyebab banjir di daerah Kebagusan : 1. Daerah Kebagusan sekarang ini merupakan daerah yang pemukimannya cukup padat. Apalagi daerah tersebut tidak memiliki tata kota yang baik. Karena terbukti adanya keluhan warga Kebagusan Jakarta Selatan dampak lingkungan yang terjadi di wilayahnya. Dampak ini di akibatkan oleh pembangunan rumah susun hak milik (rusunami) Kebagusan City. “ Awalnya, kami memang kebanjiran. Namun, tidak terlalu tinggi. Tapi setelah ada pembangunan proyek Kebagusan City, banjir yang dating lebih tinggi dari 20 cm bias mencapai 40 cm. Intinya ketinggian naik 100 persen”, ujar warga RT 03/RW 03, Kebagusan, berinisial S (50), Rabu (24/2). 2. Kurang tersedia tempat menampung air dalam jumlah besar disebabkan karena saluran air diperkecil, salah contoh saluran air di Kebagusan IV RT 06/RW 05 dahulu lebarnya tetapi dengan seiring pembangunan bangunan rumah disekitar saluran air tersebut maka saluran itu di perkecil. Sehingga banjir selalu datang apalagi dalam debit yang lebih besar. 3. Tidak ada resapan air, karena daerah tesebut telah di ahli fungsikan untuk perumahan. Sebagai contoh daerah Kebagusan IV RT 07/05 yang terdapat pembuatan perumahan. Lahan tersebut tadinya adalah tanah resapan air tetapi setelah di buat perumahan air hujan yang sudah meluap di saluran air kini berakibatkan banjir. 4. Buang sampah yang pada saluran air dapat mengakibatkan banjir sebab aliran air tersebut terganggu. 2.6. Dampak Banjir di Daerah Kebagusan Pada dasarnya, masyarakat yang menjadi korban banjir tidak selalu siap tanggap dalam hal-hal untuk penangan dini terhadap bencana banjir. Seperti hal nya daerah Kebagusan ini akibat dari banjir datang dan penangan yang baik tidak begitu di mengerti oleh warga setempat, maka timbul dampak banjir di daerah tersebut : 1. Ancaman wabah penyakit – Pada saat dan sesudah banjir, ada beberapa tempat yang bias menyebabkan tersebarnya penyakit menular, seperti : tempat pembuangan limbah atau tempat sampah yang terbuka, system pengarairan yang tercemar dan sisitem kebersihan yang tidak baik. Bakteri bisa tersebar melalui air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupiun air sumur yang telah tercemar oleh banjir. Air banjir juga membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsure-unsur kimia yang berbahaya. 2. Aktivitas masyarakat yang terganggu- karena banjir tiba masyarakat tiba bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena terganggu, sebab rumah mereka terkena banjir. 3. Adanya ancaman terkena penyakit diare, yang masa pertumbuhan sekitar 1-7 hari. 4. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dll akibat adanya genangan air di barang yang rusak akibat banjir sperti kaleng-kaleng bekas.



2.7. Cara Mengatasi Banjir di Daerah Kebagusan Agar warga kebagusan mengerti bagaimana cara mengatasi maslah banjir di daerahnya dengan siap tanggap dalam kondisi apapun, maka warga kebagusan harus mengetahui hal-hal seperti berikut : 1. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada. 2. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir. 3. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir. 4. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya. 5. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan kesluruhan, khususnya pada daerah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Daerah Kebagusan Jakarta Selatan ini terjadi banjir disebabkan oleh pemukiman padat penduduk, saluran air yang diperkecil, alih fungsi lahan, tidak ada resapan air, dan pembuangan sampah yang liar. 2. Karena daerah ini sering di datangi banjir, maka warga yang menjadi korban banjir yang selalu terkena dampak nya, seperti : a. Ancaman wabah penyakit b. Aktivitas masyarak terganggu c. Ancaman penyakit diare d. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk 3. Cara mengatasi banjir di daerah Kebagusan Jakarta selatan adalah a. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada. b. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir. c. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir. d. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya. e. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir. 3.2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, amak penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat berguna bagi penanganan banjir di Daerah Kebagusan Jakarta Selatan.



Sebaiknya seluruh warga Kebagusan membuat musyawarah dalam penanganganan maslah banjir seperti tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang seharusnya dilakukan di setipa rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan tentang kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir dan setelah banjir kepada seluruh warga Kebagusan Jakarta Selatan