Makalah Bank Sentral [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tita
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Revisi Paper Manajemen Laporan Keuangan



“Bank Sentral ”



Disusun Oleh: Febiyanti Nurul Fajri



(1710110638)



Frahmiana Esafani N. K



(1710110639)



Adellia Dwi Octavia



(1710110640)



Ermita Cindy Krismandari



(1710110719)



Mayang Putri Setyowidodo



(1710110775)



Elvira Angelina



(1710110469)



Astri Novita



(1710110766)



Amerta Felina Kusuma



(1710110770)



Program Studi Strata 1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya 2019



i



KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini ditujukan untuk dapat memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Laporan Keuangan dengan tema yang berjudul “Bank Sentral ”. Penulis menyadari makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Laporan Keuangan. serta berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini tidak luput dari kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.



Surabaya, 29 September 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii-iv PEMBAHASAN A. Latar Belakang dan pengertian bank sentral ............................................................... 1-2 B. Resiko dan Struktur Tingkat Bunga ............................................................................ 2-4 C. Struktur formal dan informal dari sistem Federal Reserve ....................................... 4-12 D. Alat kebijakan moneter ......................................................................................... 12- 15 E. Strategi Bank Sentral............................................................................................... 15-16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA. ..............................................................................................................18



iii



PEMBAHASAN A. Latar belakang dan Pengertian Bank Sentral Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki bank sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah. Pengertian bank sentral(central bank) merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah di suatu negara,merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI),seperti yang termuat dalam pasal 4 ayat (2) undangundang RI Nomer 23 Tahun 1999 tentang Bank indonesia. Pada dasarnya,Bank sentral tidak dapat diartikan sebagai bank seperti pada bank umum ,karena bank umum cenderung untuk berusaha menginvestasikan asetnya dengan tujuan memaksimumkan profit. Sedangkan,bank sentral sebagai bank milik pemerintah , adalah lembaga keuangan yang tidak bertujuan untuk memaksimumkan profit melainkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Bank sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi dan moneter,karena bank sentral adalah juga bagian dari pemerintah dan juga lembaga keuangan negara yang mempunyai wewenang untuk mengerluarkan alat pembayaran yang sah,merumuskan dan melaksanakan kebijkan moneter ,mengontrol kelancaran sistem pembayaran,dan pengawasan perbankan serta menjalankan fungsi sebagai : lender of the last resort. Bank sentral di indonesia yaitu bank indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak sama dengan bank umum yang bertujuan menginvestasikan asetnya untuk memaksimalkan profit.tetapi bank sentral tidak mencari keuntungan dan kegiatan bank dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi dan moneter, banyak lagi hal untuk diketahui



1



tentang bank sentral terdapat dalam pembahasan masalah ini yaitu fungsi bank sentral,neraca bank sentral,instrumen kebijakan moneter. B. Risiko dan Struktur Tingkat Bunga Risiko Tingkat Bunga Risiko terjadi apabila jatuh tempo asset lembaga keuangan mengalami mismatch dengan kewajibannya. Bersumber dari bank sentral sebagai otoritas moneter. Strategi bank sentral mempengaruhi pergerakan tingkat bunga yang nantinya berdampak pada biaya dana (cost of fund) dan keuntungan (return on assets) lembaga keuangan. Struktur Risiko Tingkat Bunga -



Resiko Gagal bayar Yang terjadi ketika penerbitan obligasi tidak dapat atau tidak ingin membayar bunga yang setelah dijanjikan atau membayarkan nilai nominal pada saat jatuh tempo.setelah negoisasi anggaran di Kongres pada tahun 1995-1996 ,partai republik mengancam untuk memberiarkan obligasi thearsurymengalami gagal bayar,dan hal ini berdampak pasar obligasi ,sebagaimana ditunjukan pada bagian aplikasi ini.



-



Resiko Likuiditas Likuid adalah aset yang dapat secara tepat dan murah untuk di koversikan ke dalam bentuk tunai jika dibutuhkan.semakin likuid sebuah aset ,semakin aset tersebut diminati(dengan asumsi hal lainnya kostan).obligasi Treasury AS adalah obligasi yang paling likuid dari semua obligasi jangka panjang karena banyak yang diperdagangkan dan paling mudah untuk dijual cepat dengan biaya penjualan yang murah. Obligasi korporat tidak semedikian likuid karena sedikit diperdangkan sehingga obligasi tersebut dapat dijual mahal dalam keadaan darurat keran kemungkinan agak sulit untuk mencari pembelian dengan cepat.



-



Pertimbangan Pajak Penghasilan Obligasi munisipal tentunya tidak tanpa resiko gagal bayar pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah menggagal bayarkan obligasi munisipal yang telah mereka terbitkan dimasa lalu khususnya pada saat depresi besar dan lebih dari kasus orang countury california.



2



Obligasi munisipal mempunyai suku bunga yang rendah daripada obligasi treasury adalah dengan menggunakan analisis permintaan dan penawaran yang ditunjukkan dalam gambar berikut ini :



Harga Obligasi. P



pm2 pm1



Jumlah Obligasi Municipal (a) Pasar Obligasi Municipal



Harga Obligasi. P



pm2 pm1 DT1 DT2



Jumlah Obligasi Treasury (b) Pasar Obligasi Treasury Penjelasan : Ketika obligasi municipal diberikan status bebas pajak, permintaan untuk obligasi municipal bergeser kekanan dari Dm1 ke Dm2 dan permintaan



3



untuk obligasi Treasury bergeser kekiri dari DT1 ke DT2. Hingga keseimbangan obligasi municipal meningkat dari Pm1 ke Pm2, sehingga suku bungan menurun, sementara harga keseimbangan obligasi Treasury turun dari PT1ke PT2 dan suku bungannya meningkat. Hasilnya adalah bahwa obligasi municipal berakhir dengan suku bunga yang lebih rendah dari pada suku bunga obligasi treasury. C. Struktur Formal dan Struktur Informal Federal Reserve STRUKTUR FORMAL DARI SISTEM FEDERAL RESERVE 1. Bank Federal Reserve Masing-masing dari 12 distrik Federal Reserve memiliki satu bank Federal Reserve utama, yang mungkin memiliki cabang di kota-kota lain di distrik tersebut. Tiga terbesar bank Federal Reserve dalam hal aset adalah dari New York, Chicago, dan San Francisco gabungan mereka memegang lebih dari 50% dari aset (pinjaman diskon, sekuritas, dan kepemilikan lainnya) dari Federal Reserve System. The New York bank dengan sekitar seperempat dari aset, adalah yang paling penting dari bank Federal Reserve. Masing - masing bank Federal Reserve adalah kuasi-publik (bagian pribadi, bagian pemerintah) lembaga yang dimiliki oleh bank-bank komersial swasta di distrik yang merupakan anggota dari Federal Reserve System. Bank anggota ini telah membeli saham di distrik Federal Reserve bank mereka (syarat keanggotaan), dan dividen yang dibayarkan oleh saham yang dibatasi oleh hukum untuk 6% per tahun. Bank-bank anggota memilih enam direksi untuk masing - masing bank distrik; tiga yang ditunjuk oleh Dewan Gubernur. Bersama-sama, sembilan direksi ini menunjuk



presiden



bank



(tunduk



pada persetujuan dari



DewanGubernur). Para direktur bank distrik diklasifikasikan menjadi tiga kategori, A, B, dan C: Tiga direksi A (dipilih oleh bank-bank anggota) adalah bankir profesional, dan tiga direksi B (juga dipilih oleh bank-bank anggota)



4



adalah pemimpin terkemuka dari industri, tenaga kerja, pertanian, atau sektor konsumen. Tiga direksi C, yang ditunjuk oleh Dewan Gubernur untuk mewakili kepentingan publik, tidak boleh petugas, karyawan, atau pemegang saham bank. Desain ini untuk memilih direksi dimaksudkan oleh para perumus Federal Reserve Act untuk memastikan bahwa direksi masing-masing bank Federal Reserve akan mencerminkan semua konstituen dari publik Amerika. 12 Federal Reserve bank melakukan fungsi-fungsi berikut: 1. Hapus Cek 2. Isu mata uang baru 3. Penarikan uang rusak dari peredaran 4. Mengadministrasikan dan membuat pinjaman diskon untuk bank dikabupaten mereka 5. Mengevaluasi merger dan aplikasi yang diusulkan bagi bank untuk memperluas kegiatan mereka 6. Bertindak sebagai penghubung antara komunitas bisnis dan Federal Reserve System 7. Periksa perusahaan induk bank dan bank anggota negara disewa 8. Kumpulkan data tentang kondisi bisnis lokal 9. Menggunakan staf mereka dari ekonom profesional untuk penelitian topik yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan moneter.



12 Federal Reserve bank yang terlibat dalam kebijakan moneter dalam beberapa



cara:



1. Direksi mereka "membangun" tingkat diskonto (meskipun tingkat diskon di setiap kabupaten ditinjau dan ditentukan oleh Dewan Gubernur) 2. Mereka memutuskan bank, anggota dan nonanggota sama, dapat memperoleh pinjamandiskon dari bank Federal Reserve. 3. Direksi mereka memilih salah satu bankir komersial dari kabupaten masing-masing bank untuk melayani di Federal Advisory Council, yang



5



berkonsultasi dengan Dewan Gubernur dan menyediakan informasi yang membantu dalam pelaksanaan kebijakan moneter. 4. Lima dari 12 presiden bank masing-masing memiliki suara di Komite Pasar Terbuka Federal, yang mengarahkan operasi pasar terbuka (pembelian dan penjualan surat berharga pemerintah yang mempengaruhi suku bunga dan jumlah cadangan dalam sistem perbankan). Sebagaimana dijelaskan dalam Kotak 2, presiden The Fed New York selalu memiliki suara dalam FOMC, sehingga yang paling penting dari bank; empat lainnya orang dialokasikan ke bank kabupaten memutar setiap tahunnya antara 11 presiden yang tersisa.



2. Bank Anggota Semua bank nasional (bank-bank komersial yang disewa oleh Kantor Pengawas Keuangan dari Mata Uang) diminta untuk menjadi anggota Federal Reserve System. Bank-bank komersial yang disewa oleh negara tidak diperlukan untuk menjadi anggota, tetapi mereka dapat memilih untuk bergabung. Saat ini, sekitar sepertiga dari bank-bank komersial di Amerika Serikat adalah anggota dari Federal Reserve System, setelah menurun dari angka puncak 49% pada tahun 1947. Sebelum tahun 1980, hanya bank-bank anggota yang diperlukan untuk menjaga cadangan sebagai deposito di bank Federal Reserve. Bank bukan anggota tunduk pada persyaratan cadangan ditentukan oleh negara-negara mereka, yang biasanya memungkinkan mereka untuk memegang banyak cadangan mereka dalam sekuritas berbunga. Karena tidak ada bunga yang dibayar atas cadangan disimpan di bank Federal Reserve, itu menjadi mahal untuk menjadi anggota dari sistem, dan suku bunga naik, biaya relatif keanggotaan naik, dan semakinbanyak bank meninggalkan sistem. Penurunan keanggotaan Fed adalah perhatian utama dari Dewan Gubernur (salah satu alasan adalah bahwa itu mengurangi kontrol Fed



6



atas jumlah uang beredar, sehingga lebih sulit bagi Fed untuk melakukan kebijakan moneter). Ketua Dewan Gubernur berulang kali menyerukan undang-undang baru yang mewajibkan semua bank umum untuk menjadi anggota Federal Reserve System. Salah satu hasil dari tekanan Fed pada Kongres adalah ketentuan dalam Lembaga Penyimpanan Deregulasi dan Pengendalian Moneter Act of 1980: Semua lembaga penyimpanan menjadi subjek (oleh 1987) dengan persyaratan yang sama untuk menjaga deposito di The Fed, sehingga bank-bank anggota dan nonanggota akan pada pijakan yang sama dalam hal persyaratan cadangan. Selain itu, semua lembaga penyimpanan diberi akses ke fasilitas Federal Reserve, seperti diskon jendela (dibahas dalam Bab 17) dan kliring cek Fed, atas dasar kesetaraan. Ketentuan ini mengakhiri penurunan keanggotaan Fed danmengurangi perbedaan antara anggota dan bank nonmember.



3. Dewan Gubernur Federal Reserve System Kepala Federal Reserve System adalah tujuh Dewan anggota dari Gubernur, yang berkantor pusat di Washington, DC. Setiap gubernur ditunjuk oleh presiden Amerika Serikat dan dikonfirmasi oleh Senat. Untuk membatasi kendali presiden selama Fed dan melindungi Fed dari tekanan politik lainnya, gubernur melayani satu jangka waktu 14-tahun tak



terbarukan,



dengan



jangka



satu



gubernur



berakhir



setiap Januari. Dewan Gubernur secara aktif terlibat dalam keputusan mengenai pelaksanaan kebijakan moneter. Semua tujuh gubernur adalah anggota FOMC dan suara pada pelaksanaan operasi pasar terbuka. Karena hanya ada 12 anggota voting komite ini tujuh gubernur dan lima presiden dari bank kabupaten, Dewan memiliki mayoritas suara. Dewan juga menetapkan persyaratan cadangan dalam batas-batas yang dikenakan oleh undang-undang dan efektif mengontrol tingkat diskonto oleh review dan tekad proses, dimana itu menyetujui atau tidak menyetujui tingkat diskonto didirikan oleh bank Federal Reserve.



7



Ketua Dewan menyarankan presiden Amerika Serikat pada kebijakan ekonomi, bersaksi di Kongres, dan berbicara untuk Federal Reserve System untuk media. Ketua dan gubernur lain juga bisa mewakili Amerika Serikat dalam negosiasi dengan pemerintah asing mengenai masalah-masalah ekonomi. Dewan memiliki staf ekonom profesional lebih besar daripada individu bank Federal Reserve, yang menyediakan analisis ekonomi bahwa dewan menggunakan dalam membuat keputusan.



4. Komite Pasar Terbuka Federal Komite Pasar Terbuka Federal biasanya bertemu delapan kali setahun (setiap enam minggu) dan membuat keputusan terkait pelaksanaan operasi pasar terbuka, yang mempengaruhi basis moneter. Komite Pasar Terbuka Federal sering disebut sebagai "Fed" dalam pers: misalnya, ketika media mengatakan bahwa Fed adalah rapat, mereka benar-benar berarti bahwa FOMC adalah pertemuan. Komite ini terdiri dari tujuh anggota Dewan Gubernur, Presiden Federal Reserve Bank of New York, dan presiden dari empat bank Federal Reserve lain. Ketua Dewan Gubernur juga memimpin sebagai ketua Komite Pasar Terbuka Federal . Meskipun hanya presiden lima bank Federal Reserve voting anggota Komite Pasar Terbuka Federal , tujuh presiden lain dari bank kabupaten menghadiri pertemuan dan berpartisipasi dalam diskusi. Oleh karena itu mereka memiliki beberapa masukan kedalam keputusan komite. Karena operasi pasar terbuka adalah alat kebijakan yang paling penting bahwa Fed memiliki untuk mengendalikan jumlah uang beredar, FOMC adalah perlu titik fokus untuk pembuatan kebijakan di Federal Reserve System. Meskipun persyaratan cadangan dan tingkat diskonto tidak benar - benar ditetapkan oleh FOMC, keputusan dalam hal perangkat kebijakan ini efektif dibuat di sana. FOMC tidak benar-benar melakukan pembelian surat berharga atau penjualan. Melainkan itu



8



mengeluarkan arahan ke meja perdagangan di Federal Reserve Bank of New York, di mana manajer untuk operasi pasar terbuka dalam negeri mengawasi sebuah ruangan penuh orang yang melaksanakan pembelian dan



penjualan



berkomunikasi



sekuritas sehari-hari



pemerintah dengan



atau



anggota



lembaga. FOMC



Manajer dan



staf



merekamengenai kegiatan meja perdagangan. 5. Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal berlangsung di ruang rapat di lantai dua dari bangunan utama dari Dewan Gubernur di Washington. Tujuh gubernur dan 12 presiden Reserve Bank bersama dengan sekretaris Komite Pasar Terbuka Federal direktur Dewan Divisi Penelitian dan Statistik dan wakilnya dan para direktur Urusan Moneter dan Keuangan Internasional Divisi, duduk di meja konferensi besar. Meskipun hanya lima dari presiden Reserve Bank memiliki hak suara pada Komite Pasar Terbuka Federal pada waktu tertentu,semua aktif berpartisipasi dalam musyawarah. Kecuali untuk pertemuan sebelum Februari dan Juli kesaksian oleh Ketua Dewan Gubernur sebelum Kongres, pertemuan dimulai pada hari Selasa di 09:00 yang tajam dengan persetujuan cepat dari beberapa menit dari pertemuan sebelumnya dari FOMC. Pertama substantif agenda adalah laporan oleh manajer operasi sistem pasar terbuka pada mata uang asing dan operasi pasar terbuka dalam negeri dan isu-isu lain yang berkaitan dengan topik ini. Setelah gubernur dan presiden Reserve Bank menyelesaikan mengajukan pertanyaan dan membahas laporan-laporan ini, suara diambil untuk meratifikasi mereka. Tahap berikutnya dalam pertemuan ini adalah presentasi dari perkiraan ekonomi nasional staf Dewan, disebut sebagai buku hijau ramalan oleh direktur Divisi Penelitian dan Statistik di dewan. Setelah gubernur dan presiden Reserve Bank telah bertanya direktur divisi tentang ramalan, yang disebut goround terjadi. Setiap presiden Bank



9



menyajikan gambaran kondisi ekonomi di kabupatennya dan penilaian bank terhadap prospek nasional, dan masing-masing gubernu kecuali ketua memberikan pandangan prospek nasional. Oleh tradisi, komentar menghindari topik kebijakan moneter saat ini. Sekretaris FOMC secara resmi membaca pernyataan yang diusulkan, dan vote para anggota FOMC..Pengumuman pasca pertemuan adalah sebuah inovasi dimulai pada tahun 1994. Sebelum itu, tidak ada pengumuman seperti itu dibuat, dan pasar harus menebak apa tindakan kebijakan diambil. Keputusan untuk mengumumkan informasi ini merupakan langkah ke arah keterbukaan yang lebih besar oleh Fed. STRUKTUR INFORMAL DARI SISTEM FEDERAL RESERVE Undang-undang Federal Reserve dan undang-undang lainnya memberi kita beberapa ide tentang struktur formal dari Sistem Federal Reserve dan yang membuat keputusan di The Fed. Apa yang tertulis dalam warna hitam dan putih, namun tidak selalu mencerminkan realitasstruktur kekuasaan dan pengambilan keputusan. Yang diusulkan pada tahun 1913, Federal Reserve System adalah untuk menjadi sistem yang sangat terdesentralisasi dirancang untuk berfungsi sebagai 12 yang terpisah, bekerja sama bank sentral. Dalam rencana awal, The Fed tidak bertanggung jawab atas kesehatan ekonomi melalui kontrol pasokan uang dan kemampuannya untuk mempengaruhi suku bunga. Seiring waktu, mereka telah mengakuisisi tanggung jawab untuk mempromosikan ekonomi yang stabil, dan tanggung jawab ini telah menyebabkan Federal Reserve System berkembang perlahan-lahan menjadi bank sentral lebih bersatu. Para



perumus



undang-undang



Federal



Reserve



of



1913



dimaksudkan Fed untuk hanya memiliki satu alat dasar dari kebijakan moneter yaitu kontrol pinjaman diskon kepada bank-bank anggota. Penggunaan operasi pasar terbuka sebagai alat untuk pengendalian moneter yang belum dipahami dengan baik, dan persyaratan cadangan



10



yang ditetapkan oleh undang-undang Federal Reserve. Diskon alat yang dikendalikan oleh keputusan bersama dari bank Federal Reserve dan Dewan Federal Reserve yang kemudian menjadi Dewan Gubernur, sehingga kedua akan berbagi sama dalam penentuan kebijakan moneter. Namun, kemampuan Dewan untuk meninjau dan menentukan tingkat diskonto efektif memungkinkan untuk mendominasibank kabupaten dalam menetapkan kebijakan ini. Undang-undang perbankan selama tahun Depresi Besar terpusat kekuasaan dalam baru dibuat Dewan Gubernur dengan memberikan pengendalian efektif atas sisa dua alat kebijakan moneter, operasi pasar terbuka dan perubahan persyaratan cadangan. Undang-undang Perbankan 1933 diberikan kewenangan FOMC untuk menentukan operasi pasar terbuka, dan UU Perbankan 1935 memberi Dewan mayoritas orang di FOMC. Undang-undang Perbankan 1935 juga memberikan kewenangan Dewan



untuk



mengubah



persyaratan



cadangan.



Sejak tahun 1930-an, kemudian, Dewan Gubernur telah mengakuisisi kendali kontrol atas alat-alat untuk melakukan kebijakan moneter. Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan Dewan telah menjadi lebih besar. Meskipun direktur sebuah bank Federal Reserve memilih presiden dengan persetujuan Dewan, Dewan kadang-kadang menunjukkan pilihan (sering ekonom profesional) untuk presiden bank Federal Reserve kepada direksi bank, yang kemudian sering mengikuti saran Dewan. Sejak Dewan menetapkan gaji presiden bank dan mengkaji anggaran masingmasing bank Federal Reserve, ia memiliki pengaruh lebih lanjut atas kegiatan



bank



kabupaten.



Sebuah karakterisasi wajar Federal Reserve System seperti yang telah berkembang adalah bahwa ia berfungsi sebagai bank sentra yang berkantor pusat di Washington DC dengan cabang di 12 kota. Karena semua aspek dari Federal Reserve System pada dasarnya dikendalikan oleh Dewan Gubernur. Meskipun ketua Dewan Gubernur tidak memiliki kewenangan hukum untuk melakukan kontrol, ia secara efektif melakukannya melalui kemampuannya untuk bertindak sebagai juru



11



bicara The Fed dan bernegosiasi dengan Kongres dan Presiden Amerika Serikat. Dia juga latihan kontrol dengan menetapkan agenda rapat Dewan dan FOMC. Misalnya, fakta bahwa agenda pada FOMC memiliki ketua berbicara pertama tentang kebijakan moneter memungkinkan dia untuk memiliki pengaruh yang lebih besar atas apa tindakan kebijakan akan. Ketua juga mempengaruhi Dewan melalui kekuatan sosok dan kepribadian. Ketua juga latihan kekuatan dengan mengawasi staf Dewan ekonom profesional dan penasihat. Karena staf mengumpulkan informasi untuk Dewan dan melakukan analisis yang menggunakan Dewan dalam keputusan, ia juga memiliki beberapa pengaruh atas kebijakan moneter. Selain itu, di masa lalu, beberapa janji kepada Dewan itu sendiri telah datang dari dalam jajaran staf profesional, membuat pengaruh ketua lebih jauh jangkauannya dan tahan lama daripada masa jabatan empat tahun. Struktur kekuasaan informal Fed, di mana kekuasaan terpusat di ketua Dewan Gubernur.



D. Alat Kebijakan Moneter Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengeluarkan kebijakan moneter, meliputi: 1) Kebijakan operasi pasar terbuka Oeprasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini akan menambah jumlah uang yang beredar. 2) Kebijakan Diskonto Kebijakan Diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan



suku



bunga.



12



Naiknya



suku



bunga



dapat



mempengaruhi hasrat masyarakat untuk menabung lebih banyak. Rendahnya suku bunga bank membuat masyarakat enggan menabung dan orang akan mengambil uang tabungannya lagi. Dengan demikian bertambahlah jumlah uang yang beredar di masyarakat. 3) Kebijakan Rasio Kas Kebijakan Rasio Kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank. Apabila bank sentral menginginkan menambah jumlah uang yang beredar, maka bank sentral akan menurunkan rasio kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi.



Untuk mencapai tujuan stabilotas dalam perekonomian, maka bank sentral dapat mengeluarkan serangkaian kebijakan. Dalam hal ini, kebijakan yang merupakan domain bank sentral adalah kebijakan moneter. Dalam kebijakan moneter ini dapat dibagi menjadi kebijakan moneter yang sifatnya ekspansif dan kebijakan moneter yang sifatnya kontraktif. Adapun mekanisme dalam kebijakan moneter secara ringkas dapat digambarkan berikut ini : TABEL 1.1 Alat Kebijakan Moneter



Instrumen



Target operasi



Target antara



Tujuan



kebijakan Operasi



pasar Tingkat



bunga Indikator moneter Pengangguran



terbuka



jangka



Discount rate



reserve aggregate



Reserve



pendek, (M1, tingkat



M2



Dll) rendah,



inflasi



bunga, rendah,



stabilitas



aggregate demand pasar



requirements



keuangan,



stabilitas nilai mata uang



Kebijakan moneter tersebut dapat diarahkan pada pencapaian tujuan dalam penciptaan stabilitas dalam perekonomian. Indikator utama



13



dalam stabilitas tersebut tercermin pada pengangguran yang rendah, inflasi yang rendah, stabilitas pasar keuangan, dan stabilitas nilai tukar mata uang. Dalam hal ini, terdapat tiga instrumen utama dalam kebijakan moneter, yakni operasi pasar terbuka, discount rate, dan reserve requirements. Tujuan akhir kebijakan moneter ini adalah menjaga dan memelihara kestabilan ini.Guna mencapai tujuan ini Bank Indonesia dapat menetapkan suku bunga kebijakan (BI Rate) sebagai instrument kebijakan utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian dengan tujuan pencapaian inflasi. Mekanisme bekerjanya perubahan suku bunga BI sampai mempengaruhi inflasi tersebut sering disebut sebagai mekanisme transmisi kebijakan moneter. Instrument moneter dan target operasionalnya mempengaruhi berbagai variable ekonomi dan keuangan sebelum akhirnya berpengaruh ketujuan akhir inflasi. Gambar 1.1 Mekanisme kebijakan Moneter Bank Indonesia



Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa pada jalur suku bunga deposito dan kredit, kredit yang disalurkan dan jalur harga asset (saham dan obligasi) dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi dan investasi. Dalam hal ini, naik turunnya suku bunga BI akan direspon oleh perbankan dengan menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga. Dampak dari



14



adanya kegiatan konsumsi, investasi, dan ekspor yang ditimbulkan oleh kebijakan moneter tersebut dapat mempengaruhi pencapaian keluaran Negara yang diukur dengan indicator Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam konteks ini, sebenarnya dapat mengacup ada persamaan ekonomi makro dimana : Y = C+I+X Dimana Y adalah PDB, C adalah konsumsi, I adalah Investasi, X adalah Ekspor. Kebijakan moneter tersebut akan mempengaruhi pencapaian keluaran dalam perekonomian nasional. E. Strategi Bank Sentral 



Bank Sentral memiliki peranan menjaga stabilitas moneter Strategi yang dilakukan adalah dengan membuat instrumen suku bunga didalam operasi pasar terbuka. Suku bunga yang terlalu ketat, akan mematikan kegiatan ekonnomi. Oleh sebab itu kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral harus berdasarkan stabilitas moneter.







Bank sentral memiliki peranan menciptakan kinerja yang sehat bagi lembaga keuangan terutama perbankan Strategi yang dilakukan bank sentral adalah dengan membuat mekanisme pengawasan serta regulasi. Kebijakan dan pengawasan perbankan dilakukan secara menyeluruh karena peranan perbankan yang sangat besar terhadap tingkat dan perkembangan ekonomi suatu Negara.







Bank sentral memiliki peranan mengatur serta menjaga kelancaran sistem pembayaran Kegagalan



dalam



pembayaran



dapat



mengganggu sistem pembayaran yang ada bahkan bisa menimbulkan gangguan sistemik. Artinya, ada potensi yang serius ketika terjadi kegagalan pembayaran. B ank



15



sentral



memiliki strategi untuk berupa mekanisme dan



pengaturan yang bertujuan mengurangi resiko pada sistem pembayaran yang terlihat semakin meningkat. Contoh, Bank sentral membuat dan menerapkan sistem pembayaran secara real time dikenal juga dengan nama Real Time Gross Settlement atau sistem RTGS dimana sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kemanan serta kecepatan sistem pembayaran. 



Bank sentral memiliki peranan mengakses informasi yang bisa mengancam stabilitas keuangan sebagai fungsi dari bank sentral dalam bidang riset dan pemantauan. Bank sentral memiliki strategi dengan pemantauan macroprudential sehingga bank sentral dapat memonitor secara mendalam tentang kerentanan sektor keuangan serta untuk mendeteksi potensi kejutan yang memiliki dampak bagi stabilitas sistem keuangan. Dari riset, kemudian bank sentral



bisa



mengembangkan



indikator macro-prudential yang



instrumen digunakan



serta untuk



mendeteksi kerentanan dari sektor keuangan. 



Bank snetral memiliki peranan sebagai jaring pengaman dari sistem keuangan yang dilakukan melalu fungsi bank sentral yakni sebagai LoLR atau Lender of the Last Resort. BI



memiliki



strategi



dengan



pemantauan macro-



prudential sehingga BI dapat memonitor secara mendalam tentang



kerentanan



sektor



keuangan



serta



untuk



mendeteksi potensi kejutan yang memiliki dampak bagi stabilitas sistem keuangan. Dari riset, kemudian BI bisa mengembangkan



instrumen



serta



indikator macro-



prudential yang digunakan untuk mendeteksi kerentanan dari sektor keuangan.



16



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa selain melaksanakan fungsi-fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi dan Moneter, bank sentral juga sebagai Lembaga Keuangan Negara yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksankan kebijakan moneter, mengontrol kelancaran lalu lintas pembayaran, dan pengawasan Perbankan. Perumusan serta pelaksanaan kebijakan moneter terlebih dahulu perlu diketahui bentuk umum dari resiko dan struktur tingkat bunga, serta alat/ instrument kebijakan moneter.



17



DAFTAR PUSTAKA -



Siamat,Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Keempat. Jakarta.: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia



-



S. Miskhin, Frederic. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Jakarta: Selemba Empat



-



Mukhlis, Imam. 2002. Bank&Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia



-



https://koinworks.com/blog/strategi-bank-indonesia-untuk-ekonomi-indonesia/



-



http://wwwilmuduniaku.blogspot.com/2016/11/makalah-bank-sentral.html



18