Makalah Cement Bond Log - Prak - Afr - Purwana Adi Nugraha - 071001900076 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CEMENT BOND LOG



Disusun Oleh : 1. Abiyyu Adinegoro (07100190003) 2. Novi Sari Effendi (071001900074) 3. Nurfadillah Yanmar (071001900075) 4. Purwana Adi Nugraha (071001900076)



PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan. Kami ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah berkontribsi baik itu memberi semangat ataupun materi, tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak maka tugas makalah tidak dapat selesai. Kami sadar bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya. Kami sangat berharap tugas makalah ini dapat diterima dan dapat menambah pengetahuan serta pengalaman bagi pembacannya.



Jakarta, 16 Juni 2021



Abiyyu



Nurfa



ii



Novi



Purwana



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR......................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1 1.1 Latar Belakang................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2 1.3 Tujuan..............................................................................................3 BAB II TEORI DASAR.................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6 BAB IV KESIMPULAN.................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dalam penyemenan pada suatu sumur ialah merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu kegiatan operasi pemboran, pada suatu sumur pemboran berhasil atau tidak nya yaitu tergantung dari keberhasilan proses penyemenannya. Suatu operasi pemboran memerlukan kualitas penyemenan sumur yang cukup baik, karena akan mempengaruhi proses komplesi dari sumur itu sendiri. Pada proses penyemenan sumur pemboran adalah suatu suatu kegiatan pencampuran dan pendesakan slurry cement melalui tubing atau pipa bor sehingga mengalir keatas melalui annulus dibelakang casing slurry cement ini kemudian akan mengeras sehingga mengikat antara casing dengan formasi atau casing dengan casing lainnya. Setelah dilakukannya kegiatan pemboran dan penyemenan pada lubang sumur, pekerjaan selanjutnya ialah menyelesaikan sumur tersebut agar fluida yang ada dapat naik ke atas permukaan atau biasa disebut proses komplesi. Proses komplesi sendiri ini meliputi perforasi dan penyemenan ulang (remedial cementing). Sebelum dilakukannya perforasi, maka kualitas pada penyemenan awal harus dilihat ulang dengan menggunakan alat logging yaitu bernama CBL (cement bond log). Untuk kegiatan Run CBL (cement bond log) sendiri bertujuan untuk mengetahui kualitas penyemenan awal agar dapat diketahui daerah yang belum tersemen dengan baik. Untuk semen yang tidak terdistribusi dengan baik dapat menyebabkan adanya komunikasi antara zona produktif dan juga zona air, jika hal tersebut terjadi maka produksi air yang terangkat ke permukaan akan semakin tinggi. Pada data yang didapat pada log CBL berguna untuk mengidentifikasikan tingkat kerapatan yang ada pada proses semen sebelumnya,tingkat kerapatan pada proses semen yang kurang baik akan menyebabkan keroposnya dinding semen



1



maka dari itu untuk memperbaikinya harus melakukan proses penyemenan ulang, dan diantaranya adalah proses penyemenan desak atau squeeze cementing, proses squeeze cementing tersebut dapat berarti sebagai proses penyemenan dengan bubur semen yang diberi sejumlah tekanan untuk memperbaiki dinding semen yang keropos. Adapun beberapa kegunaan dari squeeze cementing tersebut yaitu : 1. Mengisi saluran perforasi atau saluran di belakang casing dengan semen untuk memperoleh kerapatan antara casing dan formasi. 2. Untuk mengontrol GOR yang tinggi. 3. Untuk mengontrol air atau gas yang berlebihan. 4. Untuk memperbaiki kerusakan casing. 5. Menutup zona lost circulation. 6. Memperbaiki pekerjaan primary cementing yang rusak. Dalam pekerjaan squeeze cementing umumnya dilakukan proses tes injeksi, proses injeksi ini dilakukan untuk mendapatkan perkiraan rate injeksi bubur semen yang harus digunakan, memperkirakan tekanan ketika dilakukan squeeze dan juga memastikan bahwa lubang perforasi telah terbuka dan siap untuk dimasuki fluida. Setelah itu adalah pemilihan komposisi bubur semen yang terdiri dari bubuk semen, air, dan juga aditif serta kita juga harus memperhatikan kelas kelas semen yang ada dan menggunakan sesuai dengan kebutuhan penyemenan. Dalam proses nya volume yang dihitung diharapkan dapat masuk mendesak ke dalam sisi keropos pada proses penyemenan awal dan dengan tekanan yang tepat  maka keroposnya semen dapat diperbaiki dengan baik, karena apabila tekanan yang diberikan terlalu tinggi maka semen itu dapat masuk ke formasi dan merusak formasi itu sendiri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah di berikan pada makalah bertema cement bond log (CBL). Dapat di rumuskan beberapa masalah berikut ini: 1.



Bagaimana cara kerja sebuah cement bond log ?



2.



Kapan dilakukan cement bond log ?



2



3.



Apa tujuan digunakannya cement bond log ?



4.



Bagaimana cara pembacaan sebuah cement bond log ?



1.3 Tujuan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang sudah di ketahui pada makalah yang bertema cemen bond loh (CBL).Maka dapat di Tarik bahwa tujuan nya yaitu: 1. Mengetahui cara kerja sebuah cemen bond log. 2. Mengetahui kapan akan dilakukannya cement bond log. 3. Tujuan digunakannya cement bond log.



3



BAB II TEORI DASAR Cement Bond Log (CBL) diperkenalkan pada awal tahun 1960-an sebagai metode untuk menentukan kualitas semen primer. Sejak diperkenalkan, telah mengalami sejumlah perbaikan baik pada perangkat keras yang digunakan untuk melakukan pengukuran maupun interpretasi data. Penyempurnaan ini telah meningkatkan nilainya sebagai alat diagnostik untuk menganalisis masalah semen primer. Perhatian utama saat menjalankan CBL adalah waktu tunggu-semen (WOC) yang diperlukan sebelum logging. Waktu WOC 24, 36, dan 72 jam telah direkomendasikan untuk berbagai bubur semen dan kondisi sumur. Waktu WOC 72 jam biasanya digunakan karena sebagian besar bubur semen seharusnya telah mengembangkan 80-90% dari kekuatan tekan pamungkasnya saat ini. Namun, waktu WOC ini hanya perkiraan dan tidak memperhitungkan karakteristik pengaturan bubur semen tertentu atau fungsi respons alat CBL. Ketika CBL dijalankan tanpa waktu WOC yang memadai setelah operasi penyemenan primer, log tidak akan mewakili kualitas selubung semen yang sebenarnya. Jika log ini ditafsirkan dan digunakan untuk membuat keputusan teknik, operasi perbaikan yang tidak perlu dapat dilakukan. Dalam situasi di mana rig pengeboran sedang melakukan operasi penyelesaian atau cepat melakukan operasi penyeleksian atau penyelesaian yang cepat diinginkan, waktu WOC yang diperlukan sebelum menjalankan CBL dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian sumur. Waktu WOC sangat penting untuk rig pengeboran yang beroperasi di lokasi tanah yang terisolasi dan di anjungan lepas pantai. Makalah ini menunjukkan teknik untuk merekam kertas yang valid menunjukkan teknik untuk merekam CBL yang valid sesegera mungkin setelah penyemenan sehingga meminimalkan waktu idle rig. Waktu minimum WOC yang diperlukan sebelum menjalankan CBL adalah fungsi dari dua faktor: pengembangan kuat tekan bubur semen, dan



4



respons alat CBL. Kedua faktor ini dijelaskan dengan metode yang dijelaskan dalam makalah ini. Metode ini tidak mengandaikan waktu WOC tertentu. Waktu WOC secara ketat merupakan fungsi dari faktor-faktor di atas dan mungkin lebih besar dari atau kurang dari 72 jam aturan praktis, tergantung pada situasi tertentu. Persyaratan untuk CBL yang benar secara teknis didokumentasikan secara memadai dalam literatur yang tersedia dan tidak akan dibahas. Agar CBL berguna, respons yang diamati dalam log run segera setelah penyemenan harus waras, dalam kesalahan, seperti yang diperoleh ketika log dijalankan pada waktu yang lebih lama, yaitu ketika semen telah mencapai perkiraan akhir. kuat tekan (EUS). Ketika kriteria ini terpenuhi, insinyur mungkin cukup yakin bahwa interpretasi yang diterapkan pada CBL valid dalam batasan teknik.Setelah dilakukan pemboran dan penyemenan sumur, pekerjaan selanjutnya adalah menyelesaikan atau menyempurnakan sumur tersebut agar fluida yang ada dapat naik ke atas permukaan atau sering disebut proses komplesi. Proses komplesi ini diantaranya meliputi perforasi dan penyemenan ulang (remedial cementing). Sebelum dilakukan perforasi, kualitas penyemenan awal harus dilihat ulang dengan menggunakan alat logging yang bernama CBL (Cement Bond Log). Kegiatan Run CBL(Cement Bond Log)bertujuan untuk mengetahui kualitas penyemenan awal agar dapat diketahui daerah yang belum tersemen dengan baik. Cement yang tidak terdistribusi dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi antara zona produktif dengan zona air. Jika ini terjadi kandungan air yang terangkat ke permukaan akan tinggi. Data log CBL dapat mengidentifikasi rongga yang ada dalam annulus casing dengan formasi, rongga inilah yang harus diperbaiki sebelum melakukan perforasi dan produksi sumur. Untuk mengisi rongga tersebut maka dilakukan penyemenan ulang yang dalam pelaksanaanya bisa dilakukan dengan cara squeeze cementing.Squeeze cementing dapat diartikan sebagai proses pemompaan slurry cement ke dalam lubang sumur dan diberikan tekanan atau injeksi agar dapat masuk ke dalam lubang perforasi dan mengisi zona yang diinginkan. Pada dasarnya beberapa kegunaan dari squeeze cementing adalah :  1. memperbaiki primary cementing. 2.  menutup zona lost circulation. 5



3. memperbaiki casing yang bocor.  4. menutup lubang perforasi yang salah.  5. menutup zona yang tidak produktif lagi.  BAB III PEMBAHASAN Penyemenan adalah hal yang sangat penting dalam dunia perminyakan. Penyemenan berfungsi dalam melekatkan casing pada dinding pemboran agar tidak terjadi masalah teknis pada saat berlangsungnya pemboran. Melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat  korosif dan dapat memisahkan zona yang lain di belakang casing. Penyemenan dapat dievaluasi menggunakan alat logging, alat logging yang biasa digunakan adalah cement bond log (CBL) dan variable density log (VDL).  Cement bond log (CBL) dan variable density log (VDL) untuk mengevaluasi pada penyemenan baik atau tidak yang sudah dilakukan. Alat logging yang digunakan untuk mendeteksi masalah yang ada pada penyemenan, biasanya masalah yang terjadi pada penyemenan adalah channeling dan microannulus. Masalah yang terjadi pada penyemenan dapat terbaca di data logging tersebut sehingga dapat dilakukan perbaikan pada penyemenan pertama tersebut, untuk memperbaiki masalah pada penyemenan pertama akan dilakukan penyemenan kedua atau secondary cementing . Microannulus adalah sebuah celah kecil yang terdapat di antara casing dan sekitar selubung semen, biasanya terjadi dikarenakan adanya variasi dari suhu dan tekanan pada saat berlangsungnya penyemenan atau setelah dilakukan penyemenan. Variasi dari tekanan dan suhu tersebut akan menyebabkan gerakan kecil pada casing lalu akan mengganggu ikatan semen dan akan menyebabkan microannulus, kemudian channeling adalah sebuah kegagalan pada selama berlangsungnya penyemenan casing dimana bubur semen tidak naik bersama sama sehingga menyebabkan ruang kosong pada daerah semen sehingga menyebabkan tidak kuatnya ikatan dari semen. Masalah ini adalah masalah



6



sederhana pada pemboran tetapi apabila terjadi kesalahan pada analisa pembacaan logging dan kesalahan mengambil tindakan akan sangat merugikan suatu company karena akan membuang waktu dan dana yang sangat berharga pada saat berlangsungnya pemboran.  Microannulus dan channeling dapat terbaca di cement bond log dan variable density log, dengan cara menganalisa dan membaca amplitudo pada kedua data logging tersebut. Cara membaca data logging tersebut apabila terjadi perubahan amplitudo yang besar kemungkinan terjadi masalah microannulus.  Data log yang diperlukan adalah data log sebelum diberi tekanan dan data log setelah diberi tekanan, microannulus dapat menggunakan cement bond log  dilihat dari perubahan amplitudo yang sangat signifikan, microannulus bisa dianalisa dari dengan melihat amplitudo sebelum diberi tekanan dan dilihat setelah diberi tekanan. Sebelum diberi tekanan nilai amplitudo besar dan jika setelah diberi tekanan nilai amplitudo turun secara drastis sudah dapat dikatakan bahwasanya terjadi microannulus, nilai dari variable density log untuk menguatkan bahwasanya terjadi microannulus dan dapat menggambarkan bentuk dari microannulus dan channeling yang terdapat pada formasi yang akan di bor. Channling di annalisa sama seperti microannulus namun perbedaanya terdapat pada perubahan dari amplitudo yang terjadi. Pada microannulus nilai amplitudo terjadi perubahan yang signifikan tetapi jika nilai amplitudo tetap besar yang  terjadi adalah channeling dengan begitu dapat sebagai engineer membaca apa yang terjadi pada formasi Pada kasus tertentu akan terjadi yang dinamakan free pipe dimana tidak terbacanya penyemenan pada data logging, pada kasus ini dibutuhkan alat khusus yang dinamakan isolation scanner cement evolution dimana transmitter dan receiver di miringkan beberapa derajat sehingga membaca sinyal yang diberikan transmitter lebih jelas terbaca oleh receiver. seiring dengan kemajuannya zaman teknologi dan logging sudah sangat maju seperti contohnya data free pipe bisa diubah menjadi data microannulus hal ini dapat terjadi dikarenakan transmitter



7



dan receiver memiliki kemiringan tertentu sehingga dapat menerima data sinyal dan menggambarkan lebih jelas dibandingkan data logging yang biasa.  sebenarnya semua masalah yang terjadi ini adalah masalah yang sangat biasa terjadi pada saat berlangsungnya penyemenan namun  dapat merugikan perusahan jika terjadi kesalahan menganalisa dan pembacaan data logging tersebut karena bisa merugikan waktu dan biaya. Jika terjadi microannulus sebenarnya biasa saja karena hanya terjadi gap kecil di formasi tetapi jika terjadi channeling lebih sulit dikarenakan  harus dilakukan perbaikan dengan cara squeeze cementing.



8



BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut : 1. Cement bond log digunakan pada setelah dilakukan cementing untuk melihat apakah terjadi masalah pada penyemenan 2. Masalah yang biasa terjadi adalah microannulus dan channeling 3. Cara kerja cement bond log akan mengirimkan sinyal dan kemudian akan dibaca dan mengirimkan data log yang bisa di analisa masalah apa yang terjadi 4. Cara membaca cement bond log adalah membaca amplitudo, jika terjadi perubahan yang signifikan adalah microannulus dan jika terjadi channeling akan tetap besar dari data logging tersebut



9



DAFTAR PUSTAKA http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000088767/2016_TA _TM_07111301_Bab-1.pdf http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000073046/2013_T M_TA_07108034_5.pdf https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&id=316655&src=a https://www.slb.com/drilling/drilling-fluids-and-well-cementing/wellcementing/cement-evaluation/cement-bond-logging-tools ttps://www.bakerhughes.com/evaluation/wireline-well-integrityevaluation/cement-evaluation/acoustic-cement-bond-log-cbl-service



10