Makalah Diet Jantung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG DIET JANTUNG TAHUN 2019



Oleh: SRI ROHAYATI NIK. 0716.06.07.498



INSTALASI GIZI KUNINGAN MEDICAL CENTER KUNINGAN 2019



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi. Penulis sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.



Kuningan, Februari 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .......................................................................................



i



DAFTAR ISI ......................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ...................................................................................



2



C. Tujuan Penulisan .....................................................................................



2



D. Ruang Lingkup ........................................................................................



3



E. Metode Penulisan ....................................................................................



3



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Diet ........................................................................................



4



B. Tujuan Diet..............................................................................................



4



C. Prinsip Diet .............................................................................................



4



D. Syarat Diet ...............................................................................................



5



E. Klasifikasi Pemberian Diet .....................................................................



5



F. Klasifikasi hipertensi menurut WHO ......................................................



6



G. Jenis-jenis Diet Penyakit Jantung............................................................



6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 11 B. Saran ........................................................................................................ 12



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi (decompensatio cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat pada terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (endocarditis atau carditis), gagal jantung, setelah myocard infarct, dan setelah operasi jantung. Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Penyakit kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia. Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang enak dan berlemak meski mereka sudah tahu makanan tersebut mengandung kolesterol. Ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti malas olah raga, merokok, minumminuman keras, kurang istirahat, stres dan sebagainya, yang berakibat kolesterol menjadi tinggi. Sebenarnya kolesterol tidak selamanya jahat, beberapa jenis kolesterol dibutuhkan oleh tubuh. Organ hati kita memproduksi sejumlah kolesterol yang cukup untuk tubuh, namun beberapa jenis makanan



1



yang kita konsumsi akan memberikan tambahan kolesterol sehingga melebihi yang dibutuhkan tubuh. Dengan melihat fenomena yang terjadi sekarang ini, dapat dikatakan bahwa penyakit jantung merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering kali dihadapi masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang tidak benar. Dalam masa pengobatan, pasien pengidap penyakit jantung memerlukan perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan makanan yang menunjang pengobatan. Dengan pengaturan diet khusus yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi penderita penyakit jantung.



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan diet? 2. Apa tujuan dari pemberian diet penyakit jantung? 3. Apa prinsip dalam pemberian diet? 4. Apa saja syarat diet penyakit jantung? 5. Bagaimana klasifikasi pemberian diet penyakit jantung? 6. Apa saja jenis diet penyakit jantung? 7. Bagaimana bahan makanan sehari dalam diet penyakit jantung? 8. Bagaimana nilai gizi pada diet penyakit jantung? 9. Bagaimana pembagian bahan makanan dalam diet penyakit jantung? 10. Apa saja yang menjadi bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam diet penyakit jantung? 11. Bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan untuk penyakit jantung?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diet. 2. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian diet. 3. Untuk mengetahui prinsip dalam pemberian diet. 4. Untuk mengetahui syarat dalam pemberian diet.



2



5. Untuk mengetahui klasifikasi dalam pemberian diet. 6. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam pemberian diet. 7. Untuk mengetahui bahan makanan sehari dalam pemberian diet. 8. Untuk mengetahui nilai gizi dalam pemberian diet. 9. Untuk mengetahui bagaimana pembagian bahan makanan dalam pemberian diet. 10. Untuk mengetahui apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam pemberian diet. 11. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk mencegah penyakit jantung.



D. Ruang Lingkup Makalah ini disusun mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, klasifikasi, indikasi dan kontraindikasi, prinsip, syarat, bahan makanan dalam pemberian diet, serta jenis-jenis diet penyakit jantung.



E. Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode kepustakaan yaitu, metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Diet Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan kandungan gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup. Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit. Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu: 1. Diet jantung I, makanan yang diberikan dalam bentuk cairan. 2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak. 3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. 4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa.



B. Tujuan Diet Tujuan diet penyakit jantung adalah 1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung 2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk. 3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.



C. Prinsip Diet 1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight. 2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat diuretic untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang-kadang sebagai tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan konsumsi natrium.



4



3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan harus di batasi.



D. Syarat Diet Syarat-syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut: 1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal 2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/ kg BB. 3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh. 4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia. 5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan. 6. Garam rendah, 2-3 g/ hari, jika disertai hipertensi atau edema. 7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas. 8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi. 9. Cairan cukup,  2 liter/ hari sesuai kebutuhan. 10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan dalam porsi kecil. 11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parental, atau suplemen gizi.



E. Klasifikasi Pemberian Diet 1. Diet Jantung I Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.



5



2. Diet Jantung II Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat teratasi. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung II rendah garam. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin. 3. Diet Jantung III Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung III rendah garam. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain. 4. Diet Jantung IV Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV rendah garam. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium.



F. Klasifikasi hipertensi menurut WHO Jenis hipertensi



Sistolik



Diastolik



Kadar Garam



Hipertensi Ringan



140-159



90-104



3,75-7,5 gram



Hipertensi Sedang



140-159



105-114



1,25-3,75 gram



Hipertensi Berat



140-159



>115



1,25 gram



G. Jenis-jenis Diet Penyakit Jantung 1. Diet Rendah Garam Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam di bawah ini sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi. Sebagian



6



besar preparat diuretik akan mendorong ekskresi kalium di samping ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium selama pengobatan dengan preparat diuretik, diperlukan suplementasi unsur tersebut (misalnya dengan pemberian tablet kalium, seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCI). Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal: a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2 gram garam dapur sehari) pada waktu memasak. b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan lain-lain. c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Kalau mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan natriumnya sangat sedikit. d. Makanan berikut ini harus dihindari: 1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng, abon, kornet, sardencis, dan sebagainya. 2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayuran dan buah, acar dan sebagainya. 3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin, soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain. 4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan soda kue atau garam dapur. 5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin, margarin biasa, dan lain-lain. e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di toko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang terutama mengandung kalium klorida.



7



2. Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas Pada arteriosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu di antara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam pelbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat di dalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai, relatif lebih sedikit. Penurunan kadar kolesterol darah di mungkinkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makan-makanan yang berlemak, sate kambing, sate babi, gulai kambing, lapis legit, tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju, mentega, margarin, susu full krim dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan mengakibatkan penurunan berat badan. apabila keadaan obesitas tidak terdapat ke dalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung hidtratarang kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega. Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi kolesterol. Kolesterol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya menjadi sumber utama kolesterol dalam makanan merah telur yang ada dalam sebutir telur mengandung sekitar 250 gm kolesterol. Makanan lainnya yang kaya akan kolesterol adalah otak jeroan, hati, produk susu seperti keju, mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi, dan susu full krim. Kolesterol juga disintesis dalam tubuh. Unsur ini diperlukan bagi pembentukan berbagai hormon serta getah empedu dan ditemukan di dalam selubung myelin serta saraf otak. Konsumsi kolesterol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara: a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu kedelai.



8



c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental juga harus dihindari. d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolesterol. Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya asam-asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek



yang



menguntungkan dalam penurunan kadar kolesterol darah. Contohcontoh asam lemak tak jenuh ganda adalah asam lemak omega 3 yang banyak terdapat dalam lemak ikan trout, hering, salmon dan lemuru. Berikut ini diet rendah kolesterol dan lemak terbatas (RKLT): 1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu full krim atau susu penuh (whole milk). 2) Mentega, margarin dan minyak goreng yang lazim dipakai harus dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai untuk menumis dan memasak. Untuk keperluan makan roti dapat digunakan margarin khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh. Contoh-contoh margarin ini adalah flora (Van den Berghs), golden corn (kraft), food ltd. Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di took swalayan. 3) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam kampung dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam, jangan dimakan). 4) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila menyukainya. Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam jaringan ikan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak jenuh. 5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler) mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya memilih telur ayam kampung dan jumlah merah telur ayam dimakan tidak melampaui dua butir per minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.



9



6) Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage chease yang dapat dimakan tanpa batas. Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol sudah disebutkan di atas di samping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari. 1.



Otak dan jeroan seperti hati, ginjal, babat, dan usus.



2.



Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan, lumpia goreng, ayam goreng, kripik kentang, dan lain-lain. Yang mengandung telur dan atau lemak jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, permen, coklat, dan es krim.



3.



Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.



10



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering kali dihadapi masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang tidak benar. Diet pada penyakit jantung adalah pola makan yang diatur untuk pasien yang mengalami gangguan jantung agar tidak menimbulkan risiko terjadinya penyakit degeneratif lainnya. Pengaturan dietnya bisa berupa diet rendah garam dan diet rendah kolesterol lemak terbatas, yang bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, serta mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air. Dengan memperhatikan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Diet jantung atau diet pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah secara umum adalah, pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan. 2. Diet jantung bertujuan untuk memberikan asupan makanan tanpa memberatkan jantung, menurunkan berat badan (pada penderita obesitas), mencegah penumpukan garam dan air, serta menurunkan kolesterol. 3. Diet jantung dilakukan dalam beberapa tahapan dengan beberapa syarat dan ketentuan tertentu, dan diet jantung harus pula memperhatikan makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi. 4. Kenali kebutuhan untuk perubahan permanen dan gaya hidup untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung. 5. Kurangi konsumsi lemak dan kolesterol dalam diet. 6. Tingkatkan pemasukan serat dalam tubuh.



11



7. Capai dan pertahankan berat badan ideal pada penderita penyakit jantung serta lakukan olahraga ringan.



B. Saran Untuk mencegah atau membantu pasien dengan penyakit jantung dalam modifikasi diet, kelompok menyarankan beberapa hal seperti dibawah ini: 1. Mempertahankan berat badan yang ideal 2. Mengurangi konsumsi total lemak 3. Mengurangi konsumsi garam



12