Makalah Energi Baru Terbarukan Biomassa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BIOMASSA



Oleh : 1. Yusrina Aulia Hasya Fadilla (03031282025059) 2. Yunita Effendi (03031282025033) 3. Muhammad Azimi Kurniawan (03031282025039) 4. Rizki Habibillah (03031182025013) 5. Yessica Sirait (03031282025055) 6. Salsa Indah Violeta (03031182025027) 7. Mahalia Nurhidayanti (03031182025003) 8. Amalia Kurnia Utami (03031282025049)



Dosen Pengampu : Bazlina Dawami Afrah, S.T., M.T, M.Eng.



Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga makalah tentang “Energi Biomassa” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan tugas pembuatan makalah sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah Energi Baru Terbarukan. Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu dan semua pihak yang telah ikut membantu proses penyusunan makalah. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian biomassa, pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi, pemanfaatan biomassa untuk bahan transpor, penerapan konversi biomassa, potensi biomassa di Indonesia, dan dampak positif serta negatif dari energi biomassa. Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa jurusan Teknik Kimia sebagai bekal pengalaman nyata. Tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, penulis mengharapkan masukkan demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa mendatang.



Indralaya, 19 April 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2 1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3 2.1 Pengertian Biomassa ................................................................................................. 3 2.2 Pemanfaatan Biomassa Sebagai Sumber Energi ....................................................... 3 2.3. Pemanfaatan Biomassa sebagai Bahan Transpor ..................................................... 5 2.4 Konversi Energi Biomassa ........................................................................................ 6 2.5. Potensi Biomassa Indonesia ..................................................................................... 9 2.6 Dampak Pemanfaatan Energi Biomassa ................................................................. 10 BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dunia akan energi sangat besar. Bukan mengherankan, karena hampir dalam setiap lini kehidupan manusia dihapakna pada pengguaan energi. Memasak, menonton tv, hingga menggunakan kendaraan bermotor. Penggunaan energi ini tentunya memerlukan bahan baku untuk membuatnya. Umumnya, bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya adalah enegri tak terbarukan seperti hlnya energi fosil. LPG yang dibuat biasanya diambil dari energi fosil yang diambil dari perut bumi. Begitupun dengan minyak tanah hingga jenis minyak lainnyaseperti kerosin dan avturdiambil dari fosil yang yak terbarukan. Energi tak terbarukan ini pada akhirnya akan mengalami kehisan yangmembuat penggunanya tak dapat lagi mengonsumsinya. Hal ini sangat berdampak apabila suatu negara yang ketergantungan pada energi tak terbarukan ini tak punya rencana untuk menggani energi tersebut menjadi energi yang terbarukan. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi supaya Indonesia tidak tergantung pada energi tak terbarukan yang suatu saat akan habis. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan energi baru terbarukan berupa pemanfaatan biomassa. Biomassa ini diambil dari sisa-sisa organik makhluk hidup yang ada. Limbah tanaman hingga feses ternak. Biaya bahan baku pemanfaatan biomassa juga seharusnya murah karena berasal dari limbah. Bahkan, pihak pengelola usaha tanaman maupun peternakan dapat menjadikan biomassa sebagai sumber energi secara langsung di temapt usahanya. Biomassa ini juga dapat dikonversi dengan biobriket, gasifikaso, dan beberapa cara lainnya. Pada akhirnya, biomassa tak hanya membantuk memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga membantu proses pengolahan limbah tanaman dan ternak supaya lebih terkendali. Potensi Indonesia sebagai negara tropis yang berada di daerah cincin berapi juga layak kita unggulkan untuk menjadikan biomassa sebagai bahan baku produksi energi baru terbarukan.



1



1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah : 1. Apa pengertian biomassa? 2. Bagaimana pemanfataan biomassa sebagai sumber energi? 3. Bagaimana pemanfaatan biomassa untuk bahan bakar transfort? 4. Bagaimana penerapan konversi biomassa? 5. Bagaimana potensi biomassa di Indonesia? 6. Bagaimana dampak positif dan negatif biomassa di Indonesia?



1.3 Tujuan 1. Apa pengertian biomassa 2. Mengetahui cara pemanfataan biomassa sebagai sumber energi 3. Mengetahui cara pemanfaatan biomassa untuk bahan bakar transfort 4. Mengetahui bagaimana penerapan konversi biomassa 5. Mengetahui mengenai potensi biomassa di Indonesia 6. Mengetahui dampak-dampak positif dan negatif biomassa di Indonesia



1.4 Manfaat Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pembaca yang tertarik pada pengembangan biomassa sebagai solusi pengembangan energi baru terbarukan. Selain itu, diharapkan juga makalah ini akan menjadi salah satu pendorong berkembangnya penggunaan biomassa sebagai sumber energi.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Biomassa Biomassa merupakan senyawa organik berasal dari makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dengan di proses terlebih dahulu. Biomassa dapat ditemukan di sebagian besar makhluk hidup, contohnya hewan atau tumbuhan bahkan bakteri pada kotoran ternak sekalipun. Kayu merupakan salah satu contoh dari biomassa yang telah dimanfaatkan dari ribuan tahun lalu yang digunakan untuk memasak makanan serta menghangatkan tubuh karena kayu dapat menghasilkan energi panas melalui proses pembakaran. Energi biomassa berasal dari matahari, tanaman menyerap sinar matahari untuk sebuah proses fotosintesis lalu mengkonversi karbon dioksida dengan air menjadi suatu senyawa karbon, oksigen dan hidrogen. Senyawa ini dianggap sebagai suatu penyerapan energi yang dapat dikonversi menjadi suatu produk lain. Hasil konversi senyawa ini dapat berbentuk arang atau karbon, alkohol, kayu dan lain-lain. Energi biomassa ini dapat dimanfaatkan dengan dibakar perlahan untuk membuat uap, lalu uap tersebut dapat menggerakkan turbin kemudian generator mengubah energi mekanik menjadi energi panas ataupun listrik. Salah satu kelebihan dari biomassa antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (rewewable) sehingga biomassa ini merupakan sumber energi yang berkesinambungan atau sustainable.



2.2 Pemanfaatan Biomassa Sebagai Sumber Energi Di Indonesia terdapat potensi biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan maupun hewan memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Limbah dari tanaman dapat digunakan untuk keperluan bahan bakar nabati. Menurut Parinduri dan Parinduri (2020) menyebutkan bahwa: pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung.



3



a) Peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. b) Penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal daripada memanfaatkannya. c) Mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan. Akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat pengembangan biomassa sebagai produk utama sumber energi. Terdapat tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel seperti, jarak, kelapa sawit, dan kedelai. Selain itu, untuk tanaman yang produknya sebagai bahan pembuatan bioetanol adalah tanaman ubi kayu, jagung, sorgum, dan sagu. Berikut merupakan jenisjenis sumber energi dari pemanfaatan biomassa. 1. Biodiesel Biodiesel adalah bahan bakar cair yang berasal dari minyak nabati dan lemak yang memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan bahan bakar minyak diesel biasa (dari minyak bumi) (Mahfud, 2018). Untuk memproduksi biodiesel dapat langsung dari minyak jelantah, lemak hewan, minyak hewan, dan minyak nabati. Biodiesel memiliki sifat antara lain mudah terurai (biodegradable), tidak beracun, dan emisinya lebih sedikit daripada minyak diesel berbahan baku minyak bumi ketika dibakar. Proses pembuatan biodiesel dengan proses kimia yaitu transesterifikasi. Hampir semua biodiesel diproduksi dengan proses kimia yang menggunakan proses transesterifikasi dengan katalis basa yang hanya membutuhkan suhu dan tekanan rendah untuk menghasilkan konversi 98%. Proses transesterifikasi adalah reaksi dari trigliserida dengan alkohol untuk membentuk ester dan gliserol. Manfaat biodiesel antara lain, penggunaan biodiesel dapat mengurangi emisi polutan berbahaya dari mesin diesel, penggunaan biodiesel memperpanjang umur mesin diesel karena sistem pelumasannya lebih baik, bau knalpot diesel yang dihasilkan biodiesel lebih menyenangkan menyerupai bau popcorn atau kentang 4



goreng. Alasan biodiesel penting untuk dikembangkan adalah karena bersifat ekonomis, terbarukan, baik untuk lingkungan, baik untuk mesin, dan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan minyak mentah. 2. Biogas Sekitar tahun 1970 biogas mulai dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 2006, terjadi kelangkaan energi di Indonesia sehingga teknologi biogas mulai dikembangkan kembali.Prinsip dasar teknologi biogas adalah proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa udara untuk menghasilkan campuran dari beberapa gas, seperti metana dan CO2. Bakteri yang membantu menghasilkan biogas adalah bakteri metanogen atau metanogenik. Secara alami bakteri ini terdapat alam limbah yang mengandung bahan organik, seperti sampah organik dan limbah ternak. Sumber bahan baku biogas dapat berasal dari berbagai limbah, yaitu limbah peternakan, limbah pertanian, limbah perairan, limbah industri, limbah sampah organik, dan limbah kotoran manusia. Pemanfaatan biogas dapat digunakan pada alat instalasi biogas, seperti rice cooker, lampu biogas, pompa air, dan traktor pertanian.



2.3. Pemanfaatan Biomassa sebagai Bahan Transpor Minyak merupakan salah satu bahan bakar yang sering digunakan seperti pada truk mobil dan alat alat pengangkutan lainnya.Pengganti dari minyak tentunya sangat menarik pada massa ini dikarenakan harga BBM terus meningkat, salah satu kemungkinan pengganti dari bahan bakar minyak adalah alcohol khususnya etanol dari biomassa. Etanol adalah suatu senyawa kimia dengan rumus C2H5OH , yang dimana etanol bisa diproduksi dari beberapa jenis bahan berikut: 1. Bahan-bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk gula seperti tebu 2. Bahan-bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk zat tepung seperti sagu, ubijalar dan kentang 3. Bahan-bahan yang mengandung selulosa yang mengandung arang dengan bentuk molekul yang kompleks seperti misalnya kayu 5



4. Proses pembuatan etanol pada dasarnya terdiri atas langkah-langkah berikut : • konversi hidrat arang menjadi gula yang cair dalam air • memfermentasi gula menjadi etanol • Pemisahan etanol dari air dan komponen-komponen lain dengan cara destilasi kawasan industri cilacap lomanis direncanakan akan dibangun induustri etanol dengan produksi 240.000 liter etanol sehari dengan kadar 99.6%. Untuk bahan baku utama yang digunakan adalah singkong. Industri etanol ini akan dibangun oleh investor dalam negeri yang melakukan kerjasama dengan perusahaan dari swiss.



2.4 Konversi Energi Biomassa Secara sederhana, panas yang dihasilkan dari biomassa dapat diperoleh dengan pembakaran langsung biomassa tersebut. Melalui turbin dan generator panas yang dihasilkan oleh pembakaran akan dikonversi menjadi energi listrik. Berawal dari panas hasil pembakaran biomassa yang akanmenghasilkan uap di dalam boiler. Kemudian uap tersebut akan ditransfer ke turbin sehingga menghasilkan putaran turbin. Putaran turbin inilah yang akan dikonversi menjadi energi listrik melalui magnet- magnet yang ada dalam generator. Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar memerlukan teknologi untuk mengkonversi biomassa. Dalam mengkonversi biomassa dan bahan bakar yang dihasilkan terdapat perbedaan alat-alat yang digunakan. Berikut penerapan konversi energi biomassa : 1.



Biobriket Salah satu cara untuk mengkonversi energi biomassa ke dalam bentuk biomassa lain dengan cara memampatkan biomassa agar memiliki bentuk yang lebih teratur ialah briket. Umumnya briket yang banyak diketahui dan dimanfaatkan adalah briket batu bara namun sebenarnya terdapat banyak bahan lainnya yang dapat dibuat menjadi briket. Beberapa biomassa yang dapat dimanfaatkan menjadi briket yaitu sekam, serbuk



6



gergaji, arang sekam, serbuk kayu, dan masih banyak lagi. Pembuatan briket cukup sederhana dan tidak terlalu rumit. Dalam pembuatannya terdapat banyak jenis mesin pengempa briket baik dari yang manual, semi mekanis, dan yang memakai mesin. 2.



Gasifikasi Gasifikasi adalah proses mengkonversi bahan selulosa di dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas yang dihasilkan digunakan unutk bahan bakar motor dalam menggerakan generator pembangkit listrik. Masalah



penanganan dan pemanfaatan



limbah pertanian, kehutanan, dan perkebunan dapat diatasi bantuan gasifikasi.



dengan



Terdapat tuga bagian utama perangkat gasifikasi,



yaitu : a.



Unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi (gasifier),



3.



b.



Unit pemurnian gas,



c.



Unit pemanfaatan gas.



Pirolisis Pirolisis merupakan suatu proses pemanasan dengan meminimalisir penggunaan oksigen (O2) pada prosesnya karena panas yang gunakan lebih dari150℃. Pada proses pirolisis ada beberapa tingkatan proses yaitu pirolisis primer dan



pirolisis sekunder. Pirolisis primer adalah pirolisis



yang terjadi pada bahan baku (umpan), sedangkan pirolisis sekunder adalha pirolisis yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisis primer. 4.



Liquification Liquification adalah proses perubahan wujud dari bentuk gas ke bentuk cairan dengan proses kondensasi yang biasanya melalui proses pendinginan. Untuk perubahan dari padat ke cairan biasanya dengan peleburan pemanasan, penggillingan, ataupun dicampur dengan bahan kimia tertentu agar ikatannya terputus. Contoh penerapan pada bidang energi Liquification terjadi pada batu bara dan gas menjadi bentuk cair.



7



Hal



ini



dapat



membantu



untuk



menghemat



tarnsportasi



serta



mempermudahkan dalam pemanfaatannya. 5.



Biokimia Salah satu cara pemanfaatan biomassa lainnya yaitu dengan cara proses biokimia. Proses



biokimia ini



fermentasi, dan anaerobic



diantaranya



ada hidrolisis,



digestion. Anaerobic digestion merupakan



bahan organik yang diuraikan atau



selulosa



menjadi



CH4



dan



gas



lainnya. Biomassa yang mengandung banyak karbohidrat maupun glukosa dapat difermentasi sehingga akan menghasilkan etanol dan CO2. Akan tetapi seperti yang diketahui bahwa karbohidrat memiliki rantai glukosa yang panjang sehingga perlunya penguraian (hidrolisis) terlebih dahulu menjadi glukosa. Kadar air yang tinggi pada etanol yang dihasilkan pada proses fermentasi pada umumnya tidak sesuai dengan pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti bensin sehingga perlu didistilasi hingga kadar etanol di atas 99.5%. 6.



Densifikasi Telah dibahas sebelumnya bahwa konversi biomassa menjadi briket atau



pellet merupakan salah satu pemanfaatan biomassa. Briket



atau pellet ini akan



memudahkan dalam penanganan biomassa dengan



tujuannya adalah meningkatkan densitas serta memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa keuntungan dari densifikasi ( pembentukan briket atau pellet) antara lain : menaikan nilai kalor per



unit



volume,



mudah dalam penyimpanan dan pengankutan, ukuran serta kualitas yang teraatur atau seragam. 7.



Karbonisasi Karbonisasi



adalah



proses



pemanfaatan



biomassa



dengan



dikonversi bahan organik menjadi arang. Pelepasan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid terjadi pada proses ini. Selain pelepasan zat yang mudah terbakar, zat yang tidak terbakar seperti CO2, H2O ,dan tar cair juga dilepaskan pada karbonisasi. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini memiliki nilai kalor 8



yang tinggi dan dapat dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.



2.5. Potensi Biomassa Indonesia Gambar 1. Peta Potensi Energi Limbah Biomassa Indonesia



(sumber: pranoto, dkk., 2013) Beberapa Persebaran potensi biomassa di Indonesia yaitu, Pada sektor pertanian, dipulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan, limbah padi banyak dijumpai. Limbah jagung banyak dijumpai dipulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Sedangkan limbah singkong banyak dijumpai dipulau Jawa dan Propinsi Lampung. Pada sektor Perkebunan, Limbah kelapa sawit banyak dijumpai dipulau Sumatera dan Kalimantan wilayah barat dan selatan. Sedangkan limbah kelapa dalam lebih merata diseluruh wilayah indonesia. Dan pada sektor kehutanan, Limbah hutan produksi paling besar dijumpai di wilayah Kalimantan dan Papua. Pulau jawa memiliki limbah hutan terkecil dibanding pulau-pulau besar di Indonesia. Dengan adanya



peta persebaran energi biomassa di Indonesia maka



pemerintah daerah dapat mengetahui potensi apa yang dimiliki secara umum didaerah masing-masing, sehingga mampu mengembangkan Energi Baru Terbarukan khususnya biomassa sebagai sumber daya energi di daerah tersebut. Total potensi energi dari limbah biomassa Indonesia sebesar :



9



(sumber: pranoto, dkk., 2013)



2.6 Dampak Pemanfaatan Energi Biomassa Semua jenis energi di alam baik itu yang tak terbarukan maupun terbarukan pastinya tak lepas dari dampak yang ditimbulkan. Begitu juga dengan energi biomassa tentu mempunyai dampak baik itu dampak positif maupun negatif. a. Dampak Positif Ada banyak sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan. Biomassa pun bisa dijadikan salah satu alternatif yang menjanjikan. Pemanfaatan energi biomassa sebagai sumber energi khususnya sebagai bahan baku produksi energi listrik mempunyai kelebihan atau dampak positif, antara lain: 1. Merupakan sumber energi paling murah karena jumlahnya melimpah tersedia di alam bisa dikatakan gratis. 2. Biaya operasional sangat rendah, hal ini karena bahan baku tersedia melimpah dan gratis. 3. Tidak mengenal masalah limbah karena dari limbah justru akan diperoleh energy biomassa. 4. Dapat diperoleh dengan mudah misalnya sampah atau limbah disekitar kita. 5. Proses produksinya lebih ramah lingkungan karena proses pembakarannya lebih sempurna, tidak meninggalkan residu atau sisa pembakaran semisal CO2.



10



6. Tidak terpengaruh kenaikkan harga bahan bakar (Jarass, 1980). 7. Mengurangi polusi udara pembakaran biomassa dari limbah pertanian dilakukan di dalam ruang bakar menggunakan boiler untuk mengurangi efek polusi asap karena pembakaran dalam industri



menggunakan



15



peralatan



kendali



polusi



untuk



mengendalikan asap, sehingga lebih efisien dan bersih daripada pembakaran langsung. 8. Tidak menyebabkan efek rumah kaca atau global warming. 9. Mengurangi hujan asam dan kabut asap; Melalui pembakaran biomassa efek hujan asam ini akan direduksi, karena pembakaran biomassa akan menghasilkan partikel emisi asam sulfur (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran bahan bakarfosil. Pembakaran biomasa lebih efisien dan sempurna bila diproses melalui karbonisasi karena akan menghasilkan bahan bakar yang terbebas dari volatile matter atau gas mudah terbakar. b. Dampak Negatif Dari beberapa segi, diantaranya : 1. Ekonomi Dari segi ekonomi terutama biomassa yang diperoleh dari bahanbaku pangan semisal gandum, tebu dan jagung akan memberikan dampak samping salah satunya naiknya harga bahan baku pangan. Penyebabnya macam-macam. Di Jerman misalnya, produksi listrik biomassa mendapat subsidi pemerintah kata ahli biologi Dr. Andre Baumann : “Ini memicu persaingan antar petani yang menanam gandum untuk pangan dan petani biomassa. Selama ini, produsen gandum untuk biomassa mendapat keuntungan lebih besar daripada petani biasa. Baru belakangan ini, dengan naiknya harga untuk susu dan gandum, petani biasa dapat bersaing dengan petani biomassa. Produsen biogas tak lagi dapat membeli bahan dasar gandum dengan harga murah seperti dalam lima tahun terakhir.“ Di Jerman,100 kilogram gandum menghasilkan energi



11



biomassa seharga 25 Euro. Tapi bila gandum tersebut dijual sebagai bahan baku pangan, harganya hanya 18 Euro. Kini di sejumlah negara muncul kekuatiran bahwa para petani bahan pangan beralih ke produksi tanaman untuk biomassa. Padahal, produksi bahan pangan saat ini saja belum mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan dunia. 2. Lingkungan Dampak lain penanaman produk pertanian untuk biomassa adalah kerusakan pada alam. Andre Baumann yang menjabat ketua Organisasi Lingkungan Hidup Jerman NABU menegaskan produksi tanaman untuk biomassa harus memenuhi standar amdal: “Biomassa sudah digunakan selama ratusan tahun. Tapi dulu produk biomassa tidak diangkut dengan truk atau pesawat sampai tempat tujuan. Sekam gandum atau sisa tanaman lainnya digunakan di pertanian yang sama sehingga membentuk lingkaran yang tertutup. Tapi sekarang, manusia memakai truk dan kapal laut untuk mengangkut kelapa sawit darikawasan tropis ke Eropa, ini menyebabkan siklus penggunaan biomassa tidak lagi tertutup.“ Contohnya di Benua Hitam Afrika. Pakar lingkungan dari Institut Pertanian untuk Kawasan Tropis dan Subtropis Universitas Hohenheim Joachim Sauberborn menjelaskan, Di Afrika sumber daya alam yang dapat diperbarui luas digunakan. Banyak warga masih memakai kayu untuk memasak. Namun, dampak negatifnya adalah kerusakan kawasan hutan karena penebangan yang tidak terkontrol. Hilangnya vegetasi hutan menyebabkan pengikisan lapisan tanah yang subur. Akibatnya, lahan pertanian pun makin berkurang.“ Untuk mendapatkan lahan pertanian baru, penduduk Afrika membuka hutan.Akibatnya siklus kerusakan alam terus berlanjut. Penebangan pohon-pohon untuk lahan pertanian menyebabkan karbondioksida dilepaskan ke udara. Padahal karbondioksida atau CO2 adalah salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.



12



BABIII PENUTUP 3.1 Kesimpulan Biomassa merupakan senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup baik itu tanaman, hewan bahkan kontoran ternak sekalipun. Biomassa mengandung energi yang pertama kali berasal dari matahari dimana tumbuhan akan menyerap energi matahari melalui fotosintesis, dan mengubah karbon dioksida dan air menjadi nutrisi (karbohidrat). Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbagi menjadi biodiesel dan biogas. Adapun penerapan konversi biomassa



yaitu



Biobriket,



Gasifikasi,



Pirolisis,



Liquification,



Biokimia,



Densifikasi, dan Karbonisasi. Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi adalah Limbah. Dampak negatif dari pemanfaatan biomassa ini sendiri bisa ditinjau dari segi ekonomi maupun lingkungan.



13



DAFTAR PUSTAKA Arif Haryana. 2018 Biomass Utilization as Renewable Energy for Optimization of National Energy Mix. BAPPENAS Working Papers. Mahfud. 2018. Biodiesel: Perkembangan Bahan Baku & Teknologi. Surabaya: Putra Media Nusantara. NEED.



2018. https://www.need.org/Files/curriculum/infobook/BiomassI.pdf. 17 April 2021)



Biomass. (diakses



Parinduri, Luthfi dan Taufik Parinduri. (2020). Konversi Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Journal of Electrical Technology, 5(2). Halaman 88-92. Pranoto, B., Pandin, M., Fithri, S. R., & Nasution, S. (2013). Peta potensi limbah biomassa pertanian dan kehutanan sebagai basis data pengembangan energi terbarukan. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, 12(2), 123130. Welle, Deutsche. 2008. Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan. https://www.dw.com/id/biomassa-sebagai-sumber-energi-terbarukan/a3057079-0. (diakses 18 April 2021)



14