Makalah Farmasi Industri (Vitamin C) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS FARMASI INDUSTRI “ Kualifikasi, Spesifikasi dan Validasi Tablet Vitamin C“



Dosen Pengampu: Lestyo Wulandari S.Si., M.Sc., Apt



Disusun oleh Kelompok 4: Fara Sukma Farkha



192211101019



Dwipa Noor M.U



192211101020



Dindha Pratiwi S



192211101021



Riska Fauriyah



192211101022



Jumahwi



192211101023



Alik Almawadah



192211101024



PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2019



1



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ ………..i DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2 BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 3 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3 1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 4 BAB 2. PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5 2.1 Sediaan Tablet ................................................................................................................... 5 2.2 Vitamin C .......................................................................................................................... 5 2.3 Spesifikasi ......................................................................................................................... 6 2.4 Kualifikasi ......................................................................................................................... 7 2.5 Validasi Proses .................................................................................................................. 8 2.6 Validasi Metode Analisis ................................................................................................ 10 BAB 3. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 14 3.1 Formulasi dan Alur Proses Tablet vitamin C.................................................................. 14 3.2 Spesifikasi Tablet Vitamin C .......................................................................................... 16 3.3 Kualifikasi Alat Produksi................................................................................................ 18 3.4 Validasi Proses dan Parameter Krisis ............................................................................. 31 3.5 Validasi Metode Analisis ................................................................................................ 34 BAB 4. PENUTUP .................................................................................................................. 36 4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 36 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 4



2



BAB I. PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang Tablet merupakan sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi, berdasarkan metode pembuatannya dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (Ditjen POM, 1995). Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang banyak diproduksi dan disukai oleh masyarakat karena tablet mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah ketepatan dosis, mudah cara pemakaiannya, relatif stabil dalam penyimpanan, mudah dalam transportasi dan distribusi kepada konsumen, serta harganya relatif murah (Banker dan Anderson, 1986). Vitamin C merupakan antioksidan yang biasa diproduksi dalam bentuk tablet baik tablet konvensional, maupun tablet hisap dan effervescent. Proses pembuatan tablet Vitamin C menggunakan metode kempa langsung sesuai dengan sifat fisika dan kimianya yaitu berupa serbuk hablur putih, agak kuning dan mudah larut dalam air. Vitamin C tidak tahan terhadap panas sehingga tidak memungkinkan diproduksi dengan metode granulasi basah. Penggunaan metode kempa langsung akan menghasilkan tablet vitamin C yang memenuhi syarat dalam Farmakope Indonesia dan pustaka lain (Dewoto, 2007). Industri farmasi merupakan salah satu elemen yang berperan penting dalam mewujudkan kesehatan nasional melalui aktivitasnya dalam bidang manufacturing obat. Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan dan vitalnya aktifitas obat dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh manusia melahirkan sebuah tuntutan terhadap industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas. Oleh karena itu, semua industri farmasi harus benar-benar berupaya agar dapat menghasilkan produk dan sediaan obat yang memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka diperlukan kualifikasi, spesifikasi dan validasi pada proses produksi yang dilakukan.



1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana kualifikasi (Definisi DQ, IQ, OQ, PQ dan kualifikasi alat) pada proses produksi ? 2. Bagaimana spesifikasi (definisi, macam spesifikasi dan spesifikasi produk jadi) pada proses produksi? 3. Bagaimana validasi (definisi, formulasi dan cara produksi serta parameter dan cara pengujiaannya) pada proses produksi ? 3



1.3 Tujuan 1. Mengetahui tentang kualifikasi (Definisi DQ, IQ, OQ, PQ dan kualifikasi alat) pada proses produksi. 2. Mengetahui tentang spesifikasi (definisi, macam spesifikasi dan spesifikasi produk jadi) pada proses produksi. 3. Mengetahui validasi (definisi, formulasi dan cara produksi serta parameter dan cara pengujiaannya) pada proses produksi.



4



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Sediaan tablet Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Ditjen POM, 2014). Tablet yang baik harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan diantaranya tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Ansel, 2008) : 



harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan







harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil







keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau mekanik







keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan







harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan







bebas dari kerusakan fisik







stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan







zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu







tablet memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya



yaitu tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih; tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis; tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan; bebas dari air, sehingga potensi hidrolisis dapat dicegah/diperkecil (Ansel, 2008).



2.2 Vitamin C Vitamin C atau 2,3-didehydro-L-threo-hexono-1,4-lactone memiliki nama kimia LAsam askorbat dengan rumus molekul C6H8O6 dan berat molekul 176,13 memiliki pemerian yaitu berupa hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil diudara, dalam larutan cepat teroksidasi. Vitamin C mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena (Ditjen POM, 1995). 5



Vitamin C atau asam askorbat bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung memberikan elektron ke enzim yang membutuhkan ion-ion logam tereduksi dan bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisis hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Zat ini berbentuk kristal dan bubuk putih kekuningan, stabil pada keadaan kering (Dewoto, 2007).



2.3. Spesifikasi Pemastian mutu merupakan tindakan sistematis untuk melaksanakan sistem mutu yang berkonsep luas, termasuk desain dan pengembangan produk. Aspek-aspek yang terdapat di dalam Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) antara lain personalia, produksi, bangunan, peralatan, validasi, dan dokumentasi. Hal penting dalam melakukan kegiatan produksi, salah satunya adalah dokumentasi. Dalam kegiatan dokumentasi, hal yang perlu diperhatikan agar tercapainya produk yang bermutu,yatiu spesifikasi. Secara umum, spesifikasi menguraikan secara rinci persyaratan yang harus dipenuhi produk atau bahan yang digunakan atau diperoleh selama pembuatan. Dokumen ini merupakan dasar untuk mengevaluasi mutu. Spesifikasi meliputi spesifikasi bahan awal, spesifikasi bahan pengemas, spesifikasi produk antara dan produk ruahan, dan spesifikasi produk jadi. Spesifikasi tersebut menyatakan standar dan toleransi yang diperbolehkan yang biasanya dinyatakan secara deskriptif dan numeris. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing poin diatas: a) Spesifikasi Bahan Awal Spesifikasi bahan awal mencakup: 1. Deskripsi bahan: nama yang ditentukan dan kode referen (kode produk) internal, rujukan monografi farmakope, bila ada, pemasok yang disetujui dan, bila mungkin, produsen bahan, standar mikrobiologis, bila ada; 2. Petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedur rujukan; 3. Persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan; 4. Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan 5. Batas waktu penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali. b) Spesifikasi Bahan Pengemas Spesifikasi bahan pengemas mencakup: 1. Deskripsi bahan : nama yang ditentukan dan kode referen (kode produk) internal, rujukan monografi farmakope, bila ada, pemasok yang disetujui dan, bila mungkin, 6



produsen bahan, standar mikrobiologis, bila ada, spesimen bahan pengemas cetak, termasuk warna; 2. Petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedur rujukan; 3. Persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan; 4. Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan 5. Batas waktu penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali. c) Spesifikasi Produk Antara dan Produk Ruahan Spesifikasi ini dilakukan jika produk antara dan produk ruahan dibeli atau dikirim, atau data dari produk antara digunakan untuk mengevaluasi produk jadi. Spesifikasi produk antara dan produk ruahan mirip dengan spesifikasi bahan awal atau produk jadi, disesuai dengan keperluan. d) Spesifikasi Produk Jadi Spesifikasi produk jadi mencakup: 1. Nama produk yang ditentukan dan kode referen (kode produk); 2. Formula/komposisi atau rujukan; 3. Deskripsi bentuk sediaan dan uraian mengenai kemasan, termasuk ukuran kemasan; 4. Petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedur rujukan; 5. Persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan; 6. Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan khusus, bila diperlukan; dan 7. Masa edar/simpan.



2.4. Kualifikasi Merupakan proses pembuktian secara tertulis berdasarkan data yang menunjukan kelayakan suatu peralatan, fasilitas, sistem penunjang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualifikasi terdiri dari :  Kualifikasi Desain (KD) adalah dokumen yang memverifikasikan bahwa desain dari fasilitas, sistem dan peralatan sesuai untuk tujuan yang diinginkan. Tujuannya untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan atau sarana penunjang yang akan dipasang atau dibangun (rancang bangun) sesuai dengan ketentuan atau spesifikasi yang diatur dalam ketentuan CPOB yang berlaku. Jadi kualifikasi desain dilaksanakan sebelum mesin, peralatan produksi atau sarana penunjang (termasuk bangunan untuk industri farmasi) tersebut dibeli /dipasang/dibangun.



7



 Kualifikasi Instalasi (KI) adalah dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh aspek kunci dari instalasi peralatan atau sistem telah sesuai dengan tujuan desainnya dan mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh industri pembuat. Tujuannya untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada dokumen pembelian, manual alat yang bersangkutan dan pemasangannya dilakukan memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Jadi KI dilaksanakan pada saat pemasangan atau instalasi mesin atau peralatan produksi atau sarana penunjang.  Kualifikasi Operasional (KO) adalah dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh fasilitas, sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi berfungsi sesuai rancangan pada rentang operasional yang diantisipasi.Tujuannya adalah untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.  Kualifikasi Kinerja (KK) adalah dokumentasi yang memverifikasikan bahwa fasilitas, sistem dan peralatan, yang telah terpasang dan difungsikan, dapat bekerja secara efektif dan memberi hasil yang dapat terulang, berdasarkan metode proses dan spesifikasi yang disetujui.



2.5. Validasi Proses Validasi Proses merupakan hal yang sangat vital bagi industri farmasi dalam hal penjaminan mutu dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap mutu produk. Prinsip dasar dari Sistem Pemastian Mutu adalah bahwa agar obat dibuat sesuai dengan tujuan penggunaannya, maka tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang lebih penting adalah bahwa mutu harus dibentuk ke dalam produk tersebut. Mutu, khasiat dan keamanan produk harus dirancang dan ditanamkan ke dalam produk. Di samping itu, tiap langkah dalam proses pembuatan obat harus terkendali untuk memastikan obat yang dihasilkan akan senantiasa memenuhi persyaratan. Hal-hal tersebut di atas dapat dipenuhi jika terdapat program validasi yang terencana dengan baik, terpadu dan terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu perusahaan dengan baik. Validasi Proses merupakan suatu tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa proses yang dilakukan dalam batas parameter yang ditetapkan dapat bekerja secara efektif dan memberi hasil yang dapat terulang untuk menghasilkan produk jadi yang memenuhi spesifikasi dan atribut mutu yang ditetapkan sebelumnya. 8



Tujuan pelaksanaan Validasi Proses : 



Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur produksi yang berlaku dan digunakan dalam proses produksi (Batch Processing Record), senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus.







Mengurangi problem yang terjadi selama proses produksi.







Memperkecil kemungkinan terjadinya proses ulang (reworking process) Pendekatan Validasi Proses Secara “Tradisional” pada umumnya validasi proses



dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut: 



Sebelum produk dipasarkan (validasi prospektif).







Dalam keadaan tertentu, jika hal di atas tidak memungkinkan, validasi dapat juga dilakukan selama proses produksi rutin dilakukan (validasi konkuren).







Proses yang sudah berjalan hendaklah juga divalidasi (validasi retrospektif).



a. Validasi Prospektif adalah validasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan produksi rutin dari produk yang akan dipasarkan. Validasi Prospektif dilakukan sebelum produk diedarkan dan berlaku untuk : -Produk baru, -Modifikasi pada proses produksi yang dapat berdampak pada karakteristik produk tersebut. Prasyarat lain adalah Laporan produk transfer dari bagian R&D ke bagian Produksi. Secara umum, 3 (tiga) bets berurutan yang memenuhi parameter yang disetujui dapat diterima telah memenuhi persyaratan validasi proses. Ukuran bets yang digunakan dalam proses validasi hendaklah sama dengan ukuran bets produksi yang direncanakan. Jika bets validasi akan dipasarkan, kondisi pembuatannya hendaklah memenuhi ketentuan CPOB, hasil validasi tersebut hendaklah memenuhi spesifikasi dan sesuai izin edar. b. Validasi Konkuren adalah validasi yang dilakukan pada saat pembuatan rutin produk untuk dijual. Persyaratan pelaksanaan Validasi konkuren, antara lain ; - Dalam kondisi khusus, dimungkinkan tidak menyelesaikan program validasi sebelum produksi rutin dilaksanakan misal : produk yang ditransfer ke pihak toll manufacturer. - Dapat juga dilakukan untuk produk yang : Diproduksi sesekali (orphan drug atau produk yang sangat jarang diproduksi) dan Mempunyai kekuatan berbeda dari



9



produk yang sudah tervalidasi, perubahan bentuk tablet atau bila prosesnya sudah dimengerti. c. Validasi Retrospektif adalah Validasi dari suatu proses untuk suatu produk yang telah dipasarkan berdasarkan akumulasi data produksi, pengujian dan pengendalian bets. Persyaratan Validasi Retrospektif : - Bukan metoda pilihan untuk validasi proses, dan dipakai hanya untuk proses yang well‐established (mapan). - Review data sejarah catatan bets secara komprihensif - Jumlah data yang cukup untuk mendapatkan kesimpulanyang signifikan secara statistik - Biasanya memerlukan data dari 10 (sepuluh) sampai 30 (tiga puluh) bets berurutan untuk menilai konsistensi proses. - Bets yang dipilih seluruh bets yang dibuat selama periodepengamatan, termasuk yang tidak memenuhi spesifikasi - Tidak bisa bila ada perubahan ( mis. peralatan, bahan awal, formula, proses, metode).



2.6. Validasi Metode Analisis Menurut USP 40 dan FI V tahun 2014. Validasi metode analisis merupakan proses yang ditetapkan melalui kajian laboratorium bahwa karakteristik kinerja prosedur tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Validasi metode merupakan proses utnuk memastikan bahwa prosedur yang memnuhi standar reliabilitas, akurasi, preisis sesuai tujuan yang diharapkan. Validasi metode dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis (Gandjar dan Rohman, 2007). Menurut Harmita, (2004) , validasi metode analisis adalah suatu tindakan parameter tertentu, bersasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan dalam penggunaannya. Tujuan utama validasi metode analisis adalah untuk memastikan bahwa prosedur analisis yang dipilih akan memberikan hasil yang reprodusibel dan dapat dipercaya, sehingga memadai untuk tujuan yang dimaksud. Jenis karakteristik kinerja analisis yang digunakan dalam validasi metode analisis meliputi: 



Akurasi 10



Akurasi adalah kedekatan antara nilai atau hasil uji dengan nilai sebenarnya . Nilai akurasi ini merupakan ukuran prosedur analisis dapat tepat mengukur konsentrasi analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Kecermatan hasil analis sangat tergantung dengan sebaran galat sistematik didalam keseluruhan tahapan analisis (Gandjar dan Rohman, 2007). Menurut Harmita (2004), range nilai % recovery analit yang dapat diterima adalah 99-110%. Terdapat dua cara dalam menentukan kecermatan suatu metode: a. Metode simulasi (standar sebagai sampel) Sejumlah analit bahan murni diukur kadarnya terlebih dahulu (dengan konsentrasi yang sudah diketahui), kemudian ditambahkan kedalam bahan campuran pembawa sediaan (placebo adalah campuran pereaksi yang digunakan) lalu campuran diukur dan dianalisis, dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan (kadar sebenarnya). b. Metode penambahan bahan baku (standar adisi) Sejumlah analit bahan murni yang diketahui kadarnya ditambahkan pada sampel yang telah mengandung analit, namun tidak diketahui kuantitasnya. Matriks sampel yang telah mengandung analit juga dianalisis. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya.  Presisi Presisi merupakan ukuran kedekatan antara serangkaian hasil analisis yang diperoleh dari beberapa kali pengukuran pada sampel homogen yang sama. Nilai presisi dapat ditentukan dengan membandingkan Relative Standard Deviasion (RSD) atau Coeficient Variation (CV) dengan syarat keberterimaan. Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan nilai % RSD ≤2% (Harmita, 2004). Makin kecil nilai standar deviasi yang diperoleh, maka makin kecil pula nilai koefisien variasinya. Menurut Sumardi (2005) presisi dinyatakan dengan presentase Relative Standard Deviasion (%RSD) dengan batas batas yang masih dapat diterima berdasarkan ketelitiannya. Tingkat ketelitiannya terdiri dari : RSD≤1%



= sangat teliti



1% 0,995 (Ermer & Miller, 2005). Uji linearitas ini dilakukan dengan suatu larutan baku yang terdiri atas minimal 5 konsentrasi yang naik dengan rentang 50-100% dari rentang komponen uji. Kemudian data diproses dengan menggunakan regresi linear, sehingga dapat diperoleh respon linier terhadap konsentrasi larutan baku dengan nilai koefisien korelasi diharapkan mendekati 1 atau diatas 0,995 untuk suatu metode analisis yang baik. Sebagai parameter adanya hubungan linear , digunakan koefisien korelasi (r) pada analisis regresi linear y=bx±a. hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai b = 0 dan r = +1 atau -1 tergantung pada arah garis. Nilai a pada regresi linier menunjukkan kepekaan analisis terutama instrumen yang digunakan (Harmita, 2004).



13



BAB III. PEMBAHASAN



3.1. Formulasi dan Alur Produksi  Formulasi Formulasi yang didapatkan merupakan adaptasi dari penelitian Apeji, dkk., 2010. Adapun formulasi yang digunakan untuk membuat tablet vitamin C: Nama Bahan Asam Askorbat (Vitamin C) Laktosa Asam Stearat Mikrokristalin Starch Talk Orange Flavour Total



Skala kecil (1 tablet)



Skala besar (1000 tablet)



Fungsi



200 mg



200 gram



Bahan Aktif



150 mg 45 mg



150 gram 45 gram



60 mg



60 gram



40 mg 5 mg 500 mg



40 gram 5 gram 500 gram



Pengisi Lubrikan Disintegran (Penghancur) Pelicin (Glidan) Perasa



 Alur Produksi a. Cara Pembuatan Pada proses pembuatan tablet vitamin C dengan kandungan asam askorbat, dilakukan preparasi menggunakan metode kompresi langsung. Bahan aktif dan bahan eksipien lainnya diayak,



kemudian



ditimbang



menggunangan



timbangan



analitik



sesuai



dengan



perhitungannya. Tahapan selanjutnya yaitu, mencampurkan asam askorbat sebagai bahan aktif dengan bahan pengisi berupa laktosa hingga homogen ke dalam mesin planetary mixer, dilanjutkan dengan mencampurkan asam stearat, mikrokristalin starch, dan talk. Setelah tercampur merata dimasukkan orange flavour sebagai bahan perasa dan aduk hingga homogen. Bahan-bahan yang telah tercampur homogen kemudian dilakukan tabletasi dengan metode cetak langsung menggunakan mesin cetak tablet cadmatch hingga berbentuk tablet oral dengan bobot rata-rata 500 mg per tablet. Kemudian, tablet yang dihasilkan dilakukan berbagai evaluasi dengan teknik sampling, diantaranya evaluasi sifat fisik tablet, uji disolusi, dan penetapan kadar. Kemudian, setelah semua tablet dinyatakan lolos pada berbagai evaluasi, maka dilakukan pengemasan tablet menggunakan mesin blister. Tablet-tablet tersebut dikemas dalam sediaan strip yang berisikan 10 tablet dalam satu strip.



14



b. Bagan Alur Proses



15



3.2. Spesifikasi produk Tablet vitamin C Tablet Vitamin C Bentuk Sediaan Pemerian Bahan Aktif Obat Tiap Tablet Karakteristik Fisik/Kimiawi



Tablet Tablet bundar datar berwarna kuning dengan diameter 20 mm Asam Askorbat



Berat tablet : 500 mg Diameter : 20 mm Disintegrasi : 5-15 menit Kerapuhan : tidak lebih dari 1% Komposisi Tablet Bahan Aktif: Asam Askorbat 200 mg Vitamin C (dalam Bahan Eksipien: - Laktosa 150 mg satu tablet) - Asam Stearat 45 mg - Mikrokristalin Starch 60 mg - Talk 40 mg - Orange Flavour 5 mg pH: 2,5-5 Spesifikasi Lain Stabilitas: 4 tahun dalam konidisi penyimpanan yang dianjurkan Simpan dalam tempat yang sejuk dan kering, serta wadah yang Penyimpanan tertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung 4 tahun (48 bulan) Masa Simpan



PT. MAVA MEDICA Disusun oleh Dindha, S. Farm., Apt. Tanggal 19 Februari 2019 Bentuk Sediaan Pemerian Bahan Aktif Obat Tiap Tablet Rujukan Karakteristik Fisik/Kimiawi Spesifikasi Lain Spesifikasi



Spesifikasi Tablet Vitamin C 500mg, Kode Produk: 1902F Departemen Pengawasan Seksi Mutu Diperiksa oleh Disetujui oleh



Nomor 2111S Tanggal 18 Februari 2019 Mengganti Nomor 2111R



Dwipa, S. Farm., Apt. Alik, S. Farm., Apt. Manajer Produksi Manajer Pengawasan Mutu Tanggal 25 Februari 2019 Tanggal 25 Februari 2019 Tablet Tablet bundar datar berwarna kuning dengan diameter 20 mm Asam Askorbat



Berat tablet : 500 mg Diameter : 20 mm Waktu Hancur : maksimum 15 menit Disintegrasi : 5-15 Kerapuhan : tidak lebih dari 1% pH: 2,5-5 Stabilitas: 4 tahun dalam konidisi penyimpanan yang dianjurkan Lihat spesifikasi Nomor 2109 dan Nomor 2110 16



Kemasan dan Penandaan Penyimpanan Masa Simpan



Simpan dalam tempat yang sejuk dan kering, serta wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung 4 tahun (48 bulan)



Halaman 1 dari 4 Tanggal 27 Januari



Prosedur Pengolahan Induk Nomor 05A/PPI 2019 Menggantikan Nomor 05/PPI 2017 Disusun oleh Dindha, S. Farm., Apt. Tanggal 28 Januari 2019 2019 Kode Produk: Nama Produk: 1902F Vitamin C



Tanggal 23 Agustus Disetujui oleh



Jumahwi, S. Farm., Apt Tanggal 29 Januari 2019 Nomor Bets: 35421AF



Bentuk Sediaan: Tablet



I. Langkah Produksi II. Alat 1. Bahan diayak dan 1. Timbangan Analitik ditimbang 2. Planetary mixer 2. Mencampurkan 3. Mesin cetak tablet bahan aktif dan bahan cadmatch eksipien lainnya 4. Blister machine hingga homogen 3. Bahan-bahan yang telah tercampur homogen dilakukan tabletasi dengan metode cetak langsung 4. Beberapa tablet yang telah jadi dilakukan evaluasi 5. Setelah lolos dalam beberapa evaluasi, tablet dikemas dengan menggunakan mesin pengemas tablet. Tablet-tablet tersebut dikemas dalam kemasan blister



17



Fara, S. Farm., Apt. Tanggal 29 Januari



Tgl. Pengolahan Mulai 09/02/2019 Selesai: 09/02/219 II. Parameter Kritis 1. Kecepatan pengadukan 2. Homogenitas 3. Kecepatan pengayakan 4. Keseragaman ukurab 5. Keseragaman bobot 6. Kelembaban



3.3. Kualifikasi Alat Produksi Alat yang digunakan dalam proses produksi tablet vitamin C yaitu Mesin Cetak Tablet. Mesin cetak tablet adalah mesin yang digunakan untuk mencetak massa granul menjadi tablet. Mesin cetak tablet terbuat dari bahan stainlesstell yang telah memenuhi standar kadar stainlessteal untuk pembuatan bahan obat. Contoh mesin cetak tablet adalah yang bermerk CADMACH buatan Ahmedabad India. Mesin cetak tablet ini memiliki control panel yang terdiri dari: 



Tombol On (warna merah) digunakan untuk menghidupkan mesin setelah dihubungkan ke steaker sumber arus.







Tombol Off (warna merah) digunakan untuk mematikan mesin setelah selesai bekerja.







Tombol Emergency Stop (warna merah) digunakan dengan diputar ke kiri untuk menghentikan mesin secara tiba-tiba jika terjadi kendala.







Tombol Speed Feeder (warna hitam) digunakan untuk mengatur kecepatan turun massa granul saat pencetakan.







Tombol Speed Turret (warna merah) digunakan untuk mengatur kecepatan RPM.







Steaker Kontak digunakan untuk menghubungkan mesin dengan arus listrik. Kualifikasi mesin cetak tablet CADMACH Tipe CU meliputi kualifikasi Instalasi



(KI), Kualifikasi Operasional (KO), dan Kualifikasi Kinerja (KK) dimana masing – masing penjelasanya seperti berikut : a. Kualifikasi Desain Kualifikasi Desain (KD) adalah Dokumen yang memverifikasikan bahwa desain dari fasilitas, sistem dan peralatan sesuai untuk tujuan yang diinginkan.



18



LAPORAN KUALIFIKASI DESAIN MESIN CETAK TABLET CADMACH PT Mava Medica Bagian Pemastian Mutu No. Dokumen



: 001



Halaman



: 1 dari 5



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Disusun oleh Nama Yheh Dindha Pratiwi., S.Farm, Apt.



Bagian



Tanggal



Tanda Tangan



Bagian Produksi 24 September 2019



Farra sukma., S.Farm, Apt.



Bagian Pemastian Mutu



Diperiksa oleh Nama



Bagian



24 September 2019



Tanggal



Tanda Tangan



Bagian Teknik 25 September 2019



Ajis Alfa.,S.Farm,Apt. Riska Fauriyah.,S.Farm,Apt



Bagian Pemastian Mutu



25 September 2019



Alik almawadah.,S.Farm,Apt Bagian Produksi



Jumahwi.,S.Farm,Apt.



25 September 2019



25 September 2019



Bagian Teknik



Disetujui oleh Nama Dwipa Noor.,S.Farm,Apt.



Bagian



Tanggal



Bagian Pemastian 26 September 2019



Mutu



19



Tanda Tangan



No. Dokumen



: 001



Halaman



: 2 dari 5



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Spesifikasi Teknik: Maksud / Tujuan: Laporan berisi kualifikasi desain mesin cetak tablet tipe CADMADCH TIPE CU Tablet Press sehingga mesin dapat dioperasikan dan mempunyai kinerja yang baik dan mampu menjaga kualitas produk secara konsisten. Persyaratan Teknik / Spesifikasi Peralatan: 



Uraikan tiap bagian peralatan terkait dengan UR dan F (bila perlu gunakan lembar terpisah) Buat Daftar tiap bagian peralatan







Bahan / material mesin untuk semua produk yang kontak langsung dengan permukaan peralatan Semua produk yang kontak dengan lubrikan







Semua persyaratan diatas akan diperiksa selama Kualifikasi Instalasi. Persyaratan Khusus untuk menjalankan peralatan: Peralatan hanya dapat berfungsi di dalam ruangan ber-AC dengan suhu 16-25○C Persyaratan Sarana Penunjang:  Elektrisitas: Memerlukan aliran listrik dalam penggunaannya yaitu sebesar 2000 volt 



Sistem Udara Bertekanan Sistem Clean Coridor, dimana koridor memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan ruang granulasi dan ruang pencetakan tablet.



20



No. Dokumen



: 001



Halaman



: 3 dari 5



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Spesifikasi Fungsional: Mesin cetak tablet ini memiliki control panel yang terdiri dari: 1. Tombol On (warna merah) digunakan untuk menghidupkan mesin setelah dihubungkan ke steaker sumber arus. 2. Tombol Off (warna merah) digunakan untuk mematikan mesin setelah selesai bekerja. 3. Tombol Emergency Stop (warna merah) digunakan dengan diputar ke kiri untuk menghentikan mesin secara tiba-tiba jika terjadi kendala. 4. Tombol Speed Feeder (warna hitam) digunakan untuk mengatur kecepatan turun massa granul saat pencetakan. 5. Tombol Speed Turret (warna merah) digunakan untuk mengatur kecepatan RPM. 6. Steaker Kontak digunakan untuk menghubungkan mesin dengan arus listrik. Maksud / Tujuan: Laporan berisi kualifikasi desain mesin cetak tablet tipe CADMADCH TIPE CU Tablet Press sehingga mesin dapat dioperasikan dan mempunyai kinerja yang baik dan mampu menjaga kualitas produk secara konsisten. Diagram Alur: Terlampir Diagram Alur (Lampiran…) Tandai yang perlu Persyaratan Fungsional: Proses: Mesin ini merupakan mesin cetak tablet dua sisi yang memiliki kemampuan memproduksi 2 tablet di setiap sisi set cetakan tablet dalam setiap putaran turret. Pengendalian: Sistem pengendalian dengan kesengajaan mesin dijalankan diluar setting untuk menguji kepekaan alarm berikan tanda bahwa tablet yang dihasilkan diluar spesifikasi. Tidak terdapat sistem komputerisasi dalam konteks validasinya. Data yang tersimpan dimesin bukan merupakan data produksi, namun merupakan status penyetelan mesin sesuai prosedur pembuatan yang diverifikasi pada saat awal (start up). Alarm: Sistem PLC diuji melalui pengujian dengan kode akses yang dilakukan oleh operartor dan tidak bisa mengubah penyetelan yang telah ditetapkan Persyaratan Khusus: Pastikan katup pada hooper dalam kondisi tertutup setelah seluruh punches dan dies terpasang. 21



No. Dokumen



: 001



Halaman



: 4 dari 5



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Spesifikasi Teknik: Maksud / Tujuan: Laporan berisi kualifikasi desain mesin cetak tablet tipe CADMADCH TIPE CU Tablet Press sehingga mesin dapat dioperasikan dan mempunyai kinerja yang baik dan mampu menjaga kualitas produk secara konsisten. Persyaratan Teknik / Spesifikasi Peralatan: 



Uraikan tiap bagian peralatan terkait dengan UR dan F (bila perlu gunakan lembar terpisah) Buat Daftar tiap bagian peralatan



 



Bahan / material mesin untuk semua produk yang kontak langsung dengan permukaan peralatan Semua produk yang kontak dengan lubrikan



Semua persyaratan diatas akan diperiksa selama Kualifikasi Instalasi. Persyaratan Khusus untuk menjalankan peralatan: Peralatan hanya dapat berfungsi di dalam ruangan ber-AC dengan suhu 16-25○C Persyaratan Sarana Penunjang:  Elektrisitas: Memerlukan aliran listrik dalam penggunaannya yaitu sebesar 2000 volt 



Sistem Udara Bertekanan Sistem Clean Coridor, dimana koridor memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan ruang granulasi dan ruang pencetakan tablet.



22



No. Dokumen



: 001



Halaman



: 5 dari 5



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008







Cooling Water: 3 unit







Air Murni: 50 Liter







Sistem Tata Udara







Penghisap Debu Mesin pencetak tablet hendaknya dilengkapi dengan fasIlitas pengendalian debu yang efektif dan ditempatkan sedemikian rupa untuk menghindari campuran antar produk







Uap







Lain-lain (bila diperlukan)



Sebutkan persyaratan sarana penunjang yang diperlukan untuk tiap bagian peralatan Instrumentasi dan Pengendalian:



Mesin Pencetak Tablet CADMADCH TIPE CU Tablet Press Pengontrolan alarm, spesifikasi, kalibrasi alat Gambar:



Persyaratan Khusus untuk Instalasi:



Ketika mesin dinyalakan diperlukan daya 2000 volt, hal ini terus di jaga selama proses produksi



23



b) Kualifikasi Instalasi (KI) Kualifikasi



Instalasi



(KI)



merupakan



proses



dokumentasi



yang



memverifikasikan bahwa seluruh aspek kunci dari instalasi peralatan atau sistem telah sesuai dengan tujuan desainnya dan mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh industri pembuat (PPOB, 2012). Kualifikasi Instalasi (KI) pada mesin ini mengamati dengan teliti identitas, konstruksi, komponen dan asesoris yang ada pada Mesin Cetak Tablet CADMACH Tipe CU dan catat dalam laporan kualifikasi kelayakan instalasi dibawah ini:



LAPORAN KUALIFIKASI INSTALASI MESIN CETAK TABLET CADMACH PT Mava Medica Bagian Pemastian Mutu No. Dokumen



: 001



Halaman



: 1 dari 2



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Disusun oleh Nama Yheh Dindha Pratiwi., S.Farm, Apt.



Farra sukma., S.Farm, Apt.



Bagian



Tanggal



Bagian Produksi



Tanda Tangan



24 September 2019



Bagian Pemastian 24 September 2019



Mutu Diperiksa oleh Nama Ajis Alfa.,S.Farm,Apt.



Bagian



Tanggal



Bagian Teknik



Tanda Tangan



25 September 2019



Bagian Pemastian Riska Fauriyah.,S.Farm,Apt



25 September 2019



Mutu



Alik almawadah.,S.Farm,Apt



Bagian Produksi



25 September 2019



Jumahwi.,S.Farm,Apt.



Bagian Teknik



25 September 2019



Disetujui oleh Nama Dwipa Noor.,S.Farm,Apt.



Bagian



Tanggal



Bagian Pemastian Mutu 24



26 September 2019



Tanda Tangan



No. Dokumen



: 001



Halaman



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Parameter 1. Identitas 1.1 Merek 1.2 Type 1.3 No. Fasilitas



Manual Book/ Pengamatan CADMACH CU-020 040. AKT. MSN. 2001 2001 INDIA Ahmedabat, INDIA PT. Insan Surya Mesin Cetak Tablet



1.4 Tahun Pembuatan 1.5 Pabrik 1.6 Alamat Pabrik 1.7 Nama Pemasok 2. Deskripsi 2.1 Konstruksi 2.1.1 Bagian Bagian mesin 2.1.1.1 Tangki Massa 2.1.1.2 Pen Camp 2.1.1.3 Punches Atas 2.1.1.4 Punches Bawah 2.1.1.5 Dies 2.1.1.6 Oil Pump 2.1.1.7 Pengatur Tekanan Roda Punch 2.1.1.8 Pengatur Tekanan Roda Bawah 2.1.1.9 Motor Penggerak 2.2 Panel Pada Mesin 2.2.1 Tombol On 2.2.2 Tombol Off Data diambil oleh : Tanggal : Jumahwi.,S,Farm,Apt. 25 September 2019 Dicek oleh : Alik A.,S.Farm,Apt.



Tanggal : 25 September 2019



25



Persyaratan Sesuai Tidak                     Paraf :



Paraf :



: 2 dari 2



c) Kualifikasi Operasional (KO) Kualifikasi Operasional (KO) adalah dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh fasilitas, sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi berfungsi sesuai rancangan pada rentang operasional yang diantisipasi. Kualifikasi Operasional (KO) meliputi pengoperasian mesin sesuai protap Cara Pengoperasian Mesin Cetak Tablet CADMACH Tipe CU. Daftar periksa untuk kualifikasi operasional pada mesin cetak tablet CADMACH seperti dibawah ini:



LAPORAN KUALIFIKASI OPERASIONAL MESIN CETAK TABLET CADMACH PT Mava Medica Bagian Pemastian Mutu No. Dokumen



: 001



Halaman



: 1 dari 2



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Disusun oleh Nama Yheh Dindha Pratiwi.,S,Farm,Apt



Farra sukma.,S,Farm,Apt



Bagian



Tanggal



Bagian Produksi



Tanda Tangan



24 September 2019



Bagian Pemastian 24 September 2019



Mutu Diperiksa oleh Nama



Ajis Alfa.,S,Farm,Apt



Bagian



Tanggal



Bagian Teknik



Tanda Tangan



25 September 2019



Bagian Pemastian



Riska Fauriyah.,S,Farm,Apt



25 September 2019



Mutu



25 September 2019



Alik almawadah.,S,Farm,Apt Bagian Produksi Jumahwi.,S,Farm,Apt



25 September 2019



Bagian Teknik



Disetujui oleh Nama Dwipa Noor .,S,Farm,Apt



Bagian



Tanggal



Bagian Pemastian 26 September 2019



Mutu



26



Tanda Tangan



No. Dokumen



: 001



Halaman



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Prosedur 1. Hubungkan steaker alat dengan arus 380V, arus listrik akan tersambung. 2. Pasang punch atas/ bawah dan dies sesuai dengan spesifikasi obat yang akan dicetak. 3. Pasang feeding camp mesin cetak, untuk mengatur keluarnya massa cetak dari tabung. 4. Pada layar monitor: a. Tekan Main Menu b. Tekan Machine Control c. Tekan Start d. Tekan Clutch Engage (lampu hijau menyaka) 5. Putar tombol hardness berlawanan arah jarum jam untuk mengurangi kekerasan tablet dan putar searah jarum jam untuk menambahnya. 6. Putar tombol weight searah jarum jam untuk menambah bobot tablet dan putar berlawanan arah Data diambil oleh : Tanggal : Jumahwi.,S,Farm,Apt 25 September 2019 Dicek oleh : Alik A.,S,Farm,Apt



Tanggal : 25 September 2019



27



: 2 dari 2



Pengamatan Sesuai Tidak    







 Paraf :



Paraf :



d) Kualifikasi Kinerja (KK) Kualifikasi Kinerja (KK) merupakan dokumentasi yang memverifikasikan bahwa fasilitas, sistem dan peralatan, yang telah terpasang dan difungsikan, dapat bekerja secara efektif dan memberi hasil yang dapat terulang, berdasarkan metode proses dan spesifikasi yang disetujui. Penilaian Kualifikasi Kinerja (KK) dilakukan dengan mengoperasikan mesin sesuai dengan Protap Pengoperasian Mesin Cetak Tablet CADMACH Tipe CU. Evaluasi dilakukan selama pengoperasian meliputi keseragaman bobot, ketebalan tablet, kekerasan tablet dan waktu hancur tablet.



LAPORAN KUALIFIKASI KINERJA MESIN CETAK TABLET CADMACH PT Mava Medica Bagian Pemastian Mutu No. Dokumen



: 001



Halaman



: 1 dari 4



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Disusun Oleh Nama Yheh Dindha Pratiwi.,S,Farm,Apt Farra sukma.,S,Farm,Apt



Bagian



Tanggal



Bagian Produksi



Tanda Tangan



24 September 2019



Bagian Pemastian 24 September 2019



Mutu Diperiksa oleh Nama Ajis Alfa.,S,Farm,Apt



Bagian



Tanggal



Bagian Teknik



Tanda Tangan



25 September 2019



Bagian Pemastian 25 September 2019



Riska Fauriyah.,S,Farm,Apt



Mutu



Alik almawadah.,S,Farm,Apt



Bagian Produksi



25 September 2019



Jumahwi.,S,Farm,Apt



Bagian Teknik



25 September 2019



Disetujui oleh Nama Dwipa Noor.,S,Farm,Apt



Bagian



Tanggal



Bagian Pemastian 26 September 2019



Mutu 28



Tanda Tangan



No. Dokumen



: 001



Halaman



: 2 dari 4



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Parameter kritis : 1. Keseragaman bobot dari start up 1000 tablet dan selama pencetakan (setiap 30 menit diambil 50 tablet dan diukur bobot individunya) memberikan RSD rata – rata di bawah 2% (kriteria keberterimaan). Bobot terrendah tablet 585 mg



Kualifikasi 1 2 3



Start up ( % RSD) 1,90 % 1,88 % 1,97 %



Hasil Selama Pencetakan (% RSD ) 1,89 % 1,87 % 1,96 %



Bobot tertinggi tablet : 640 mg



Kualifikasi 1 2 3



Start up ( % RSD) 1,98 % 1,93 % 1,92 %



Hasil Selama Pencetakan (%RSD ) 1,95 % 1,87 % 1,88 %



2. Ketebalan tablet dari start up 1000 tablet dan selama pencetakan (setiap 30 menit diambil 50 tablet dan diukur ketebalan tablet) memberikan RSD rata rata di bawah 2% (kriteria keberterimaan). Bobot terrendah tablet : 585 mg



Kualifikasi 1 2 3



Start up ( % RSD) 1,93 % 1,92 % 1,88 %



Hasil Selama Pencetakan (%RSD ) 1,87 % 1,88 % 1,87 %



Bobot tertinggi tablet : 640 mg



Kualifikasi 1 2 3



Start up ( %) 1,97 % 1,92 % 1,93 %



Hasil Selama Pencetakan (%) 1,96 % 1,88 % 1,87 %



3. Kekerasan tablet dari start up 1000 tablet dan selama pencetakan (setiap 30 menit diambil 50 tablet dan diukur kekerasannya) memberikan RSD rata – rata di bawah 2% (kriteria keberterimaan). Bobot terrendah tablet : 585 mg



Kualifikasi 1 2 3



Start up ( % RSD)



Hasil Selama Pencetakan (%RSD )



1,98 % 1,93 % 1,92 %



1,95 % 1,87 % 1,88 %



Bobot tertinggi tablet : 640 mg



Kualifikasi 1 2 3



Start up ( % RSD) 1,93 % 1,92 % 1,88 % 29



Hasil Selama Pencetakan (%RSD ) 1,87 % 1,88 % 1,87 %



4. Waktu hancur tablet dari start up 1000 tablet dan selama pencetakan (setiap 30 menit diambil 50 tablet dan diukur waktu hancurnya terhadap limit parameternya. Bobot terrendah tablet : 585 mg, limit waktu hancur = 15 menit maksimum



Kualifikasi 1 2 3



Start up (detik) 1,97 % 1,92 % 1,93 %



Hasil Selama Pencetakan (detik) 1,96 % 1,88 % 1,87 %



Bobot tertinggi tablet : 640 mg, limit waktu hancur = 15 menit maksimum



Kualifikasi 1 2 3



Start up (detik) 1,98 % 1,93 % 1,92 %



Hasil Selama Pencetakan (detik) 1,95 % 1,87 % 1,88 %



No. Dokumen



: 001



Halaman



: 3 dari 4



Nama Peralatan



: CADMACH ………………..



No. Peralatan : 008



Hasil uji laboratorium mengacu ke laporan validasi proses sebagai berikut: Bobot terrendah 585mg/tablet.



Kualifikasi



Nomor Bets



Tanggal Produksi/ Penimbangan



1 2 3



L233597 L233598 L233599



28 September 2019 28 September 2019 28 September 2019



Dokumen Laporan Nomor



Tanggal 30 September 2019



1897



Bobot tertinggi tablet 640mg/tablet



Kualifikasi



Nomor Bets



Tanggal Produksi/ Penimbangan



1 2 3



L233597 L233598 L233599



28 September 2019 28 September 2019 28 September 2019



Dokumen Laporan Nomor



Tanggal 28 September 2019



1897



Bets tersebut dimasukkan dalam program uji stabilitas selama 3 tahun pengamatan dan pengujian.



30



3.4. Validasi Proses  Proses Pembuatan dan Parameter Kritis BAHAN AWAL Asam askorbat (Vitamin C) Laktosa Asam stearat Mikrokristalin Starch Talk Orange Flavour Asam askorbat (Vitamin C) Laktosa Mikrokristalin Starch Talk Campuran serbuk dari langkah II Orange Flavour



LANGKAH PRODUKSI Penimbangan I



PERALATAN Timbangan Kilogram Merk Mettler Toledo Tipe BBA 231-3BC150A No. Identitas TA 001



PARAMETER KRITIS a. Kebersihan b. Kebenaran kuantitas bahan baku



PARAMETER PENGUJIAN a. Organoleptis b. Akurasi penimbangan



KRITERIA PENERIMAAN a. Sesuai pemerian bahan di COA b. Persen kesalahan ± 0,01%



Pencampuran



II



a. Kecepatan pengadukan b. Lama pengadukan c. Volume masa granul



a. Organoleptis b. Homogenitas kadar bahan aktif



a. Sesuai pemerian bahan di COA b. RSD < 1,5%



Pencampuran



III Mixer Merk Modulo a. Kecepatan pengadukan Mix Tipe Paddle b. Lama pengadukan c. Volume masa granul



a. Organoleptis b. Homogenitas kadar bahan aktif



a. Sesuai persyaratan FI b. RSD < 1,5%



Mixer Merk Modulo Mix Tipe Paddle



31



Campuran serbuk dari langkah II Air murni



Granulasi Basah



Granul basah dari langkah IV



Pengeringan



Granul kering dari langkah V



Granul saringan dari langkah VI Asam Stearat Granul Tablet dari langkah VII



IV Super Mixer Granulator GHL-50



a. Kecepatan pengadukan b. Lama pengadukan c. Volume masa granul



a. Sesuai persyaratan FI a. Homogenitas kadar bahan aktif b. RSD < 1,5% b. Organoleptis c. Perolehan hasil pengolahan



a. % recovery = 99-110% Fluidized bed Dryer a. Suhu pengeringan a. Perolehan hasil b. Susut b. RSD < ,15 type Batch b. Waktu c. Moisture content ≤ 0,5% pengeringan pengeringan c. Kelembapan a. % recovery = 99-110% Pengayakan VI SHAKTI Oscilating a. Volume masa a. Perolehan hasil Granulator Granul granul b. Sifat alir granul b. Kecepatan alir 10 g/detik b. Kecepatan pengayakan a. Kecepatan a. RSD < 1,5% Lubrikasi Super Mixer a. Keseragaman/ pengadukan Pencampuran VII Granulator GHL-50 homogenitas b. Lama pengadukan Akhir kadar dalam granul a. Keseragaman/ a. Kecepatan a. Sesuai persyaratan FI Pencetakan VIII CADMACH Tipe homogenitas pencetakan tablet b. Kekerasan 4-8 kg CU Tablet Press tablet b. Kekuatan tablet c. Kerapuhan 0,5%-1% b. Kekerasan c. Ukuran tablet d. Waktu hancur 5-15 menit e. RSD < 1,5% c. Kerapuhan f. % recovery = 99-110% d. Waktu hancur (disentigrasi) e. Hasil perolehan V



32



Granul Tablet dari langkah VIII



Pengemasan



IX Tablet Stripping Process Machine



a. Kecepatan pengemasan



33



a. Hasil perolehan



a. % recovery = 99-110%



3.5. Validasi Metode Analisis  Kondisi Analisis Kondisi spektrofotometri UV-Visibel adalah sebagai berikut: -



Spektrofotometri UV-Visibel



: Shimadzu 2450



-



Detektor



: photomultiplier tube



-



Panjang gelombang



: 265 nm



-



Sumber radiasi



: lampu deuterium (D2)



-



System optic



: spektrofotometer UV-Vis radiasi berkas ganda (double beam)



 Uji akurasi Uji akurasi dilakukan melalui uji perolehan kembali. Dilakukan dengan “spiking” yaitu dengan cara menambahkan sejumlah larutan standar vitamin C 10mg kedalam suatu sampel yang kadarnya telah diketahui sebelumnya, dan dianalisa dan memberikan hasil pengukuran yang identik dengan nilai sebenarnya.  Uji Presisi Uji presisi yang dilakukan ada dua: - Uji presisi untuk mengetahui ketelitian alat maupun ketelitian praktikan itu sendiri uji ini dilakukan dengan membuat larutan standar vitamin C yaitu 100ppm, 10ppm, 1ppm, masing-masing larutan tersebut dibuat sebanyak 10 labu ukur. Dari kesepuluh labu ukur tersebut, salah satunya diukur sebanyak 10 kali dan yang lainnya hanya diukur sebanyak satu kali. - Uji presisi dilakukan pada deret standar vitamin C dengan berbagai konsentrasi vitamin C dilakukan pengukuran ulang dengan sedikitnya 10 kali untuk tiap konsentrasi yang dibuat dari pengenceran larutan induk 100ppm. Larutan standar vitamin C tersebut dimasukkan kedalam labu ukur 100ml dan ditambahkan aquabidest hingga tanda batas, lalu dihomogenkan. Masing-masing larutan dimasukkan kedalam kuvet dan dibaca dengan menggunakan spektrofotometri UV-Visibel. Pengukuran dilakukan secara berulang, kemudian dapat dicari rata rata absorbansi dari standar tersebut dan barulah dapat dicari standar deviasinya.  Uji LOD dan LOQ Dibuat larutan standard vitamin C yang mengacu pada kurva kalibrasi dari standard vitamin C, didapatkan kurva kalibrasi kemudian pengukuran standar dilakukan dari konsentrasi tertinggi sampai dengan konsentrasi yang terendah sampai didapatkan batas 34



dimana alat spektrofotometri UV-Visibel tidak memberikan respon lagi kepada standard.  Uji linieritas Dibuat larutan standard dari vitamin C mengacu pada uji presisi masing-masing konsentrasi larutan vitamin C. Masing-masing konsentrasi dilakukan pengukuran ulang sedikitnya 10 kali dengan alat spektrofotometri UV-Visibel. Dibuat kurva kalibrasi dan persamaan garis linier untuk uji kuantitatif dari sampel yang mengandung vitamin C.  Penetapan Kadar Vitamin C



Validasi Metode Analisis Alasan Pemilihan Metode



Parameter Validasi Spektrofotometri dipilih LOD karena metode spektrofotometri UV-Vis LOQ merupakan salah satu metode yang mudah dan cepat untuk menentukan kandungan asam Linieritas askorbat.



Acceptance Criteria 0,05 % 10 x SD/s 0,03 % 3,3 %x SD/s R>0,995 RSD ≤2% 99-110%



Presisi Akurasi



35



Pustaka acuan Erner & Miller, 2005 Harmita,2004 Erner & Miller, 2005 Harmita,2004 Erner & Miller, 2005 Harmita,2004 Harmita,2004 Harmita,2004



BAB 1V. PENUTUP



4.1 Kesimpulan 



Kualifikasi merupakan pembuktian secara tertulis berdasarkan data yang menunjukan kelayakan suatu peralatan, fasilitas, sistem penunjang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Alat produksi yang digunakan dalam proses produksi tablet vitamin C yaitu Mesin Cetak Tablet. Kualifikasi mesin cetak tablet CADMACH Tipe CU meliputi kualifikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasional (KO), dan Kualifikasi Kinerja (KK).







Spesifikasi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi produk atau bahan yang digunakan atau diperoleh selama pembuatan. Spesifikasi dari sediaan tablet vitamin C memiliki pemerian tablet bundar datar bewarna kuning diameter 20 mm. Memiliki berat tablet 500 mg, waktu hancur maksimum 15 menit, kerapuhan tidak lebih dari 1%, pH 2,5-5, stabilitas 4 tahun dalam kondisi penyimpanan yang dianjurkan.







Pada validasi proses produksi parameter kritis yang harus diperhatikan penimbangan, pencampuran, granulasi basah, pengeringan, pengayakan, lubrikasi, pencampuran akhir, pencetakan tablet dan validasi metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan alat spektrofotometri.



36



DAFTAR PUSTAKA



Ansel, H. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Apeji, Y. E., R. A. Oyi, dan H. Musa. 2010. Formulation And Evaluation of Ascorbic Acid Tablets by Direct Compression Using Microcrystalline Starch as a Direct Compression Excipient. International Journal of Health Research. 4(3):113 Banker, G. S. dan N. R. Anderson. 1986. Tablet In the Theory and Practice of Industrial Phamacy. Edisi V. Philadelphia: Lea and Febiger. BPOM. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB). Jakarta: BPOM. BPOM. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB). Jakarta: BPOM. BPOM. 2018. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan No 34 Th 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: BPOM. Chung Chow Chan , Y. C. Lee , Herman Lam, X.-M. Z. 2004. Analytical Method Validation and Instrument Performance Verification. New Jersey: John Willey & Sons, Inc Publication. Damayanti, E. T. dan P. Kurniawati. 2017. Perbandingan Metode Penentuan Vitamin C pada Minuman Kemasan Menggunakan Metode Spektrofotometer Uv-Vis dan Iodimetri. Prosiding Seminar Nasoinal Kimia Dan Pembelajarannya:258–266. Dewoto, H. R. 2007. Vitamin Dan Mineral Dalam Farmakologi Dan Terapi. Edisi kelima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Publisher Gaya Baru. Ditjen, POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Ditjen, POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Gandjar dan Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Jurnal Majalah Ilmu Komunikasi. 1(3):117–135. Priyambodo, B. 2007. Manajemen Farmasi Industri. Global Pustaka Utama, Sumardi. 2005. Tinjauan Umum Validasi Metode Analisis. Bandung: Pusat Penelitian Kimia LIPI. Wardani, L. A. 2012. Validasi Metode Analisis dan Penentuan Kadar Vitamin C pada Minuman Buah Kemasan Dengan Spektrofotometri Uv-Visible. Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Kimia.



37