Makalah Fungsi Konsumsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FUNGSI KONSUMSI



Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. 5.



Oktaria Manullang (7192220004) Happy Dhea A Sinaga(7192520011) Deborah Saint Ekklesia Samosir (7193520008) Tarida Evelina S (7193520034) Rizky ardhika (7193520046)



Dosen Pengampu: Jonhson, SE. M.Si. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi Makro Jurusan: Akuntansi



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................3 A.    Latar Belakang.................................................................................................................................3 B.     Rumusan Masalah...........................................................................................................................3 C.     Tujuan.............................................................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................4 A.    Pengertian Fungsi Konsumsi........................................................................................................4 B.            Perhitungan Fungsi Konsumsi..............................................................................................7 C. Dampak positif dan negatif Fungsi Konsumsi................................................................................8 BAB III PENUTUP...................................................................................................................................9 A.    Kesimpulan......................................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10



KATA PENGANTAR Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk makalah. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas. Saya juga sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca guna membangun dan menyempurnakan makalah ini. Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Atas perhatian nya kami mengucapkan terima kasih.



Medan, Maret 2020



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makro ekonomi. Dalam identitas pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran, variabel ini lazim dilambangkan dengan huruf C, ini dari kata consumption. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari pendapatannya yang dibelanjakan. Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut tabungan, lazim dilambangkan dengan huruf S, inisial dari kata saving.Negara yang bersangkutan. Dilain pihak jika tabungan semua orang di suatu Negara dijumlahkan, maka hasilnya adalah tabungan masyarakat Negara tersebut. Selanjutnya, tabungan masyarakat bersama-sama dengan tabungan pemerintah membentuk tabungan nasional. Yang terakhir ini, tabungannasional merupakan sumber dana investasi. Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya. Secara makro agregat, pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan, semakin besar pula penggeluaran konsumsi. Perilaku tabungan juga begitu. Jadi, bila pendapatan bertambah, baik konsumsi maupun tabungan akan sama-sama bertambah. Perbandingan besarnya tambahan pengeluaran konsumsi terhadap tambahan pendapatan disebut hasrat marjinal untuk berkonsumsi ( marginal propensity to consume, MPC ). Sedangkan nisbah besarnya tambahan tabungan terhadap pendapatan dinamakan hasrat marjinal untuk menabung ( marginal propensity to save, MPS ). Pada masyarakat yang kehidupan ekonominya relative belum mapan, biasanya angka MPC mereka relatif besar, sementara angka MPS mereka relatifkecil. Artinya, jika mereka memperoleh tambahan pendapatan, maka sebagian besar tambahan pendapatan itu akan teralokasikan untuk konsumsi. Hal sebaliknya berlaku pada masyarakat yang kehidupan ekonominya sudah relative lebih mapan. Tenaga beli seseorang tergantung atas dua unsure pokok yaitu pendapatan yang dibelanjakan dan harga barang yang diperlukan atau dikehendaki. Demikian pula halnya harga barang yang dikehendaki juga berubah. Secara matematis pengaruh perubahan harga dan pendapatan bersama-sama terhadap jumlah barang yang diminta dapat diketahui secara serentak.



B.     Rumusan Masalah 1.      Apa yang dimaksud dengan fungsi konsumsi ? 2.      Bagaimana perhitungan fungsi konsumsi ? 3.      Apa dampak positif dan negatif dari fungsi konsumsi ? C.     Tujuan 1.      Mengetahui pengertian fungsi konsumsi 2.      Mengetahui bagaimana perhitungan fungsi konsumsi 3.      Mengetahui apa saja dampak positif dan negatif dari fungsi konsumsi



BAB II PEMBAHASAN A.    Pengertian Fungsi Konsumsi  Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian. C = a + by  Atau C = a + bYd



Keterangan  :   C  =   pengeluaran untuk konsumsi a = autonomous  consumption, yaitu angkayang menunjukkan besarnya pengeluaran  konsumsipada saat pendapatan sama dengan nol / tidakmempunyai pendapatan    b = MPC = marginal  propensity toconsume, yaitu angka yang menunjukkanbesarnya tambahan pengeluaran konsumsikarena adanya tambahan pendapatan Yd = disposable income = pendapatan yang siap dibelanjakan Besarnya MPC pada umumnya berkisar antara .>0,5 dan lebih kecil 1. MPC>0,5, mengandung arti bahwa jika adatambahan pendapatan pada umumnya lebih dari separohnya digunakan untuk tambahan konsumsi. MPC lebih kecil 1 mengandung arti bahwa jika terjadi tambahan pendapatanpada umumnya tidak semuanya untuk tambahan konsumsitetapi ada sebagian yang digunakan untuk tabungan. Yd=y-T, T=Tx-Tr, Tx=Pajak, Tr= Transfer siswa, pension).



paymen/pembayaran



pindahan seperti hibah, bea



      Dalam pembahasan ini kita menggunakan model dua sektor dimana pelaku kegiatan ekonomi menggunakanasumsi hanya terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumahtangga keluarga dan sektor perusahaan (belum ada campurtangan pemerintah), maka Tx dan Tr tidak ada. Oleh karena itu dalam ekonomi model dua sektorrumus fungsi konsumsi diformulasikan :  C =  a+bY. Cara menggambar grafik fungsi konsumsi : 1.      Buat garis horizontal, yang menunjukan pendapat 2.      Buat garis Vertikal yang menunjukkan konsumsi 3.      Gambar garis yang membagi bidang sama (45 derajat)



4.      Hitung YBEP pendapatan BEP / seluruh pendapatanuntuk konsumsi,dengan rumus : YBEP = C atau YBEP = a+ b Y  



5.      Tentukan titik pada sumbu vetikal sebesar a 6.      Tentukan nilaiYBEP pada sumbu horizontal, buat garis patah-patah yang mnghubungkan titik y BEP dengangaris yang membagi bidang sama (garisY=C), kemudian hubungan dengan sumbu vertikal 7.      Hubungkan titik a pada sumbu vertikal dengan titik yang ada pada garis (Y=C) SIFAT KURVA KONSUMSI             Kurva konsumsi memiliki slope (kemiringan) positif. Artinya,bila pendapatan (Y) naik, maka konsumsinya (C) juga naik. Kurvakonsumsi memotong sumbu C di atas nol. Artinya, walaupunpendapatan nol, konsumsinya masih positif.             Konsumsi tidak dapat nol. Artinya, meskipun tidak memiliki pendapatan, konsumsi tetap harus dilakukan, bisadengan jalan meminjam atau menarik tabungan. Fungsi konsumsi  jangka panjang Keynes mempunyai sifat – sifat sebagai berikut : 1.      Fungsinya C = Ky 2.      MPC  =  APC 3.      MPC  jangka panjang    >  MPC  jangka pendek 4.      Tidak ada autonomous consumption, karena dalam jangka panjang apabila tidak ada pendapatan maka tidak bisa berkonsumsi. Hubungan  Konsumsi  Jangka Panjang dan jangka Pendek             Dalam jangka panjang, pola konsumsi menurut Keynes akan membentuk suatu pola     tertentu  dengan berbagai model. Model – model tersebut dikembangkan  oleh pengikut –  pengikut Keynes. Terdapat tiga model hubungan konsumsi jangka panjang dan jangka pendek yang perlu dibahas di sini, yaitu : 1. Permanent Income Hypothesis, menurut  Milton Friedman, pendapatan permanen terdiri dari pendapatan periode lalu ditambah dengan windfall  income yang diyakini menjadi bagian dari pendapatan permanen.  Keyakinan itu diwujudkan dalam koefisien  adaptasi  yang dinotasikan dengan g.  Dalam jangka pendek g terletak antara 0 dan satu. Semakin mendekati 0 artinya konsumen semakin pesimis bahwa windfall income akan menjadi pendapatan permanen, sementara semakin mendekati 1 artinya konsumen semakin optimis. Dalam jangka panjang besarnya g adalah 1, artinya seluruh windfall akan menjadi pendapatan permanen. C           = k ( 1 – g ) Yt-1 + kg Yt 2.      Relative Income Hypothesis, menurut Duessenbery jika pendapatan berubah maka pola konsumsi juga akan berubah mengikuti jalur perubahan yang ratchet, karena pola – pola perubahan konsumsi tersebut melalui tahap – tahap penyesuaian. Dalam jangka pendek karena



konsumen belum bisa menyesuaikan pola konsumsi dengan pendapatan yang baru, maka konsumen tetap mendasarkan pola konsumsinya  pada pendapatan yang lama, baru dalam jangka panjang pola konsumsi akan mengikuti pada pendapatan yang baru. Sulitnya penyesuaian terhadap pendapatan yang baru adalah karenapsychological shock pada kasus pendapatan turun. Secara grafis, model konsumsi Relative income Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia secara umum memiliki ciri-ciri, antara lain: 1. Barang yang dikonsumsi merupakan buatan manusia. Misalnya: sepeda motor atau mobil. 2. Barang yang dikonsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan hidup manusia. Misalnya : manusia mengkonsumsi (membeli) motor untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu sebagai alat transportasi dari rumah ke tempat kerja.  3. Barang yang dikonsumsi akan habis atau akan mengalami penyusutan yang pada akhirnya barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan lagi. Misalnya : manusia menggunakan motor sebagai alat transportasi, lama kelamaan nilai guna ekonomi dari motor tersebut akan berkurang. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif Besar kecilnya Konsumsi (C) dipengaruhi oleh :             1. Faktor internal, yaitu :          Komposisi rumah tangga (jumlah dan usia),          Selera,          Kebiasaan, dan          Besarnya pendapatan.                     2. Faktor eksternal, yaitu :          Lingkungan tempat tinggal,          Kebijakan pemerintah,          Harga barang,          Budaya masyarakat, dan          Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi          Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi, diantaranya : 1.      Tingkat pendapatan masyarakat yaitu tingkat pendapatan (income=I) dapat digunakan untuk dua tujuan: konsumsi (consuption=C) dan tabungan (saving=S), dan hubungan ketiganya dapat terbentuk dalam persamaan I=C+S, adalah merupakan besar kecilnya pendapatan yang diterima seseorang akan mempengaruhi pola konsumsi. Semakin besar tingkat pendapatan seseorang,



biasanya akan diikuti dengan tingkat konsumsi yang tinggi, sebaliknya tingkat pendapatan yang rendah akan diikuti dengan tingkat konsumsi yang rendah pula. 2.      Selera konsumen, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda dan ini akan mempengaruhi pola konsumsi. Konsumen akan memilih satu jenis barang untuk dikonsumsi dibandingkan jenis barang lainnya. 3.      Harga barang, jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka konsumsi barang tersebut akan mengalami penurunan. Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami penurunan, maka konsumsi barang tersebut akan mengalami kenaikan. Kaitan konsumsi dengan harga barang dapat dibedakan apakah barang tersebut bersifat substitusi (barang substitusi adalah barang yang dapat menggantikan fungsi barang lainnya) atau komplementer (barang komplementer adalah barang yang melengkapi fungsi barang lainnya). 4.      Tingkat pendidikan masyarakat, tinggi rendahnya pendidikan masyarakat akan mempengaruhi terhadap perilaku, sikap dan kebutuhan konsumsinya. 5.      Jumlah keluarga, besar kecilnya jumlah keluarga akan mempengaruhi pola konsumsinya. 6.        Lingkungan, keadaan sekeliling dan kebiasaan lingkungan sangat berpengaruh pada prilaku konsumsi masyarakat. Contohnya, Indonesia yang memiliki daerah tropis tidak begitu membutuhkan baju hangat dibandingkan dengan daerah di kutub utara dan kutub selatan.  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARANKONSUMSI 1.      Pendapatan  Rumah  Tangga 2.      Perkiraan  harga di masa depan 3.      Jumlah anggota keluarga 4.      Jumlah penduduk 5.      Arus informasi dan teknologi Penggolongan Barang dan Jasa untuk Konsumsi Penggolongan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi terbagi atas : 1. Barang yang habis dalam satu kali pakai, misalnya makanan dan minuman. 2. Barang yang habis untuk beberapa kali pakai, misalnya pasta gigi, shampo, sabun cuci. 3. Barang yang habis dipakai dalam jangka waktu lama, misalnya rumah, motor, mobil. B.            Perhitungan Fungsi Konsumsi Diketahui : Pada suatu perekonomian diketahui besarnya pendapatan pada suatu tahun tertentu sebesar 140 trilyun,besarnya pengeluaran konsumsi sebesar 110Trilyun. Padatahu berikutnya pendapatan nasionalnaik sebesar 20 Trilyun,pengeluaran konsumsi naik menjadi 125  Trilyun. Ditanyakan: a. Tentukan persamaan fungsi konsumsi dansaving



b. Gambar grafik fungsi konsumsi dan saving Jawab : Diket : Y1 = 140 T,        C1 = 110 T,             S1 = 30T Y2 = 160 T,        C2 = 125 T,              S2 = 35 T ∆Y= 20             ∆C = 15                     ∆S=5 Pertanyaan : Tentukan persamaan fungsi  konsumsi/Fungsi C Hitung  MPC MPC    = ∆C/ ∆Y   = 15/20 = 3/4



 Hitung A C    = a + b Y 110  = a + ¾ 140 110  = a + 105 a = 110 – 105 = 5                                                                                                    



C. Dampak positif dan negatif Fungsi Konsumsi a. Dampak positif perilaku konsumtif, yaitu sebagai berikut. 1.    Menciptakan "pasar" bagi produsen, sehingga produsen bisa memproduksi dalam            jumlah yang lebih banyak. 2.    Termotivasi untuk meningkatkan pendapatannya agar bisa memproduksi dalam      jumlah yang lebih banyak dan lebih baik kualitasnya. 3.    Jika produsen meningkatkan produksinya, maka dapat menambah lapangan kerja. b.      Dampak negatif perilaku konsumtif, Yaitu sebagai berikut. 1.    Hidup berfoya foya menimbulkan kecemburuan sosial 2.    Jika inventasi rendah, maka pendapatan akan cenderung rendah 3.    Jika tabungan rendah, maka inventasi juga rendah. 4.    Mengurangi kesempatan untuk melakukan kegiatan menabung 5.    Perilaku yang konsumtif akan cenderung melupakan kebutuhan yang akan datang.



BAB III PENUTUP A.    Kesimpulan Pengeluaran konsumsi masyarakat di Indonesia dewasa ini semakin besar tergunakan untuk keperluan pembentukan modal atau investasi serta ekspor dan impor. Itu menunjukkan bahwa Indonesia akhir-akhir ini sudah memiliki bekal kemandirian. Bekal kemandirian tersebut dapat dikonfirmasi melalui tinjauan pengeluaran konsumsi masyarakat sesuai dengan proporsinya dalam pembentukan permintaan agregat. Apabila penurunan permintaan agregat menurun dapat menyiratkan dua hal, pertama peran tabungan masyarakat terhadap pendapatan nasional semakin besar. Kedua, peran sector-sektor penggunaan lain dalam membentuk permintaan agregat semakin besar, khususnya sector pembentukan modal atau investasi dan sector ekspor-impor. Pola konsumsi masyarakat dapat dikenali berdasarkan alokasi penggunaannya. Untuk keperluan analisis, secara garis besar alokasi pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan ke dalam dua kelompok besar yaitu, pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran untuk nonmakanan. Pengeluaran masyarakat Indonesia banyak pada makanan. Akan tetapi terdapat ketimpangan dalam hal pengeluaran konsumsi antara penduduk pedesaan dan penduduk perkotaan, misalkan dari besarnya pengeluaran dan juga pola konsumsinya Bagian dari pendapatan yang dapat dibelanjakan tapi tidak dikeluarkan untuk konsumsi merupakan tabungan masyarakat. Penggabungan antara tabungan masyarakat dan tabungan pemerintah dapat membentuk tabungan nasional yang merupakan sumber dana investasi. Untuk mendapatkan gambaran fungsional tabungan dan konsumsi digunakan suatu fungsi yaitu fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.



DAFTAR PUSTAKA http://ahmad30aziz.blogspot.com/2019/02/makalah-fungsi-konsumsi.html