Makalah Gerak Dan Tari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Gerak dan Tari AUD



MAKALAH “GERAK DAN TARI ANAK USIA DINI” Dosen Pengampu : Kamtini, S.Pd., M.Pd / Dwi Maya Novitri,M.Hum / May Sari Lubis,S.Pd.,M.Pd



Disusun Oleh : Kumala Balqis Anggun Wulan Dari Indah Reina Shalma Masjelita Tamba Indri Wansaputi Arini Fadhilah



Kelas : PG PAUD Reg C 2018



FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah Gerak dan Tari AUD mengenai “GERAK DAN TARI ANAK USIA DINI” ini dapat terselesaikan sesuai dengan tuntutan proses pembelajaran di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Kamtini, S.Pd., M.Pd / Dwi Maya Novitri,M.Hum / May Sari Lubis,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Gerak dan Tari AUD yang telah memberikan tugas ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.



Medan, Februari 2021 Tim Penyusun



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1 1.2 Rumasan Masalah ........................................................................................................................ 2 1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Makalah ......................................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 GERAK DAN TARI ANAK USIA DINI....................................................................... 3



2.1.1 karakteristik gerak anak............................................................................................. 3 2.1.2 gerak anak .................................................................................................................. 5 2.1.3 komposisi tari.............................................................................................................. 7 2.1.4 pengaruh properti di dalam tari.................................................................................... 9 2.1.5 ragam pola gerak........................................................................................................ 10



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 11 3.2 Saran ............................................................................................................................................ 11



DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 12



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan pada usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan sebelum pendidikan dasar dan ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Pendidikan anak usia dini dilaksanakan dengan menggunakan prinsip belajar sambil bermain. Pembelajaran sebagai suatu proses kegiatan terdiri atas tiga tahapan. Tahapan dalam pembelajaran yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan hasil belajar. Tahap perencanaan yang terdiri dari RPP dan silabus, tahap pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan pembukaan, inti , dan penutup, serta hasil belajar yang meliputi ekspresi dan apresiasi (Sudjana, 2013: 147). Gerak dan lagu adalah kegiatan bernyanyi sambil bergerak sesuai dengan irama musik. Gerak dan lagu merupakan salah satu kegiatan yang cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran motorik (Gallahue dalam Samsudin 2008:13). Pembelajaran gerak dan lagu adalah kegiatan belajar bernyanyi sambil bergerak sesuai dengan irama musik yang dapat melatih anak dalam menerima rangsangan. Pembelajaran kreatif merupakan strategi yang dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pembelajaran gerak dan lagu yang kreatif tidak hanya mengajarkan gerak, namun sebagai sarana dalam mengembangkan program-program berdasarkan Kurikulum 2013 yang diterapkan dalam pendidikan anak usia dini. Pendidikan seni di Taman Kanak-kanak memiliki fungsi dan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan agar siswa mampu berkreasi dan peka dalam berkesenian, atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi seni. Melalui pendidikan seni anak dilatih untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman mencipta yang disesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya setempat. Pendidikan seni juga mengajarkan kepada anak untuk memahami, menganalisis dan menghargai karya seni. Pendidikan seni di Taman Kanak-kanak dapat menjadi media yang efektif dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreativitas dan sensitivitas anak (Hartono 2010:2)



. Oleh karena itu, penulis



akan menguraikan materi tentang “Gerak Dan Tari Anak Usia Dini”.



1



1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa karakteristik gerak anak? 2. Apa saja gerak anak ? 3. Apa saja komposisi tari ? 4. Apa saja pengaruh properti di dalam tari ? 5. Apa saja ragam pola gerak ? 1.3 TUJUAN MAKALAH Adapun tujuan dalam penulisan makalah adalah sebagai berikut : 



Agar mengetahui karakteristik gerak anak







Agar mengetahui gerak anak







Agar mengetahui komposisi tari







Agar mengetahui pengaruh properti di dalam tari







Agar mengetahui ragam pola gerak



 1.3 MANFAAT MAKALAH 



Sebagai referensi untuk pembaca dan penulis.







Memperdalam pengetahuan mengenai gerak dan tari AUD



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 GERAK DAN TARI ANAK USIA DINI 2.1.1



Karakteristik Gerak Anak



Gerak sebagai media ungkap dalam tari perkembangan anak usia dinj, sudah tentu akan berbeda dengan gerakan-gerakan yang dapat di lakukan orang dewasa. Perkembangan gerak pada anak usia dini dapat di ukur berdasarkan kategori ke dalam beberapa fase perkembangan psikomotorik. Karakteristik gerak motorik pada anak usia dini terdiri dari dua gerakan, yaitu gerakan motorik halus dan gerakan motorik kasar. Berikut ini akan di uraikan keterampilan gerakan motorik kasar dan halus. a. Keterampilan koordinasi gerakan motorik halus Keterampilan koordinasi motorik atau otot kasar meliputi kegiatan seluruh tubuh. Di samping itu, keterampilan koordinasi motorik kasar juga mencakup ketahanan,



kecepatan,



kelenturan, ketangkasan, keseimbangan dan kekuatan. Keterampilan motorik kasar dapat dibagi kedalam tiga kelompok : 1. Keterampilan lokomotorik yang meliputi berlari,



melompat,



menderap,



meluncur,



berguling, berhenti, berjalan, berjalan setelah berhenti sejenak, menjatuhkan diri, dan mengelak. 2. Keterampilan non lokomotorik yang meliputi menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh diam di tempat,



berayun,



berbelok,



mengangkat,



bergoyang,



merentang,



memeluk, melengkung, memutar, dan mendorong. 3. Keterampilan dalam memproyeksi, menangkap, dan menerima. Keterampilan ini dapat di lihat pada waktu anak menangkap bola, melempar bola, menendang bola, mengiring bola, melambungkan bola, memukul dan menarik.



3



b. Keterampilan koordinasi gerakan motorik halus Keterampilan koordinasi motorik atau otot halus menyangkut koordinasi gerakan-gerakan jari-jati tangan dalam melakukan berbagai aktivitas. Keterampilan koordinasi gerak motorik kasar dan halus tersebut dapat di jadikan sebagai patokan dalam menentukan gerak-gerak dasar pada tari anak usia dini. Dari uraian tersebut, dapat di ketahui secara umum anak usia dini sudah dapat melakukan gerakan-gerakan yang bisa di lakukan orang dewasa, hanya karena kematangannya gerakan-gerakan yang dilakukan anak tidak sama dengan gerakan yang di lakukan orang dewasa. Dalam hubungan dengan perkembangan psikomotorik seperti di atas, segala sesuatu yang erat kaitannya dengan gerakan-gerakan tubuh secara motoris, perkembangannya meliputi tiga unsur yang satu sama lain saling menunjang, yaitu meliputi otot, saraf dan otak. Misalnya : a) Cara anak memegang beda dengan cara orang dewasa memegang. Orang dewasa, benda di pegang dengan cara yang khas ahar ia dapat mengunakan secara optimal, sedangkan anakanak asal memegang saja. b) Cara orang dewasa berjalan juga berbeda dengan cara berjalan anak. Orang dewasa berjalan hanya mengunakan ototnya yang perlu saja,



sedangkan anak-anak berjalan seolah-



olahbseluruh ototnya bergerak c) Cara menendang/menyepak anak dengan orang dewasa pun berbeda. Perhatikanlah cara anak-anak menendang bola! Kedua tangannya mengayun ke depan dengan cara berlebihan. d) Banyak gerak-gerak anak yang kurang jelas tujuannya.



Namun setelah anak di latih



motoriknya di kemudian hari, ia akan lebih terampil menguasai otot-ototnya. Semakin bertambah pengalamannya, semakin berkurang gerakan yang tidak jelas yang dilakukan. Adapun karakteristik gerak yang dapat di lakukan oleh anak usia dini, pada umumnya adalah sebagi berikut : 1) Menirukan Dalam bermain anak-anak suka menirukan hal-hal yang diamatinya baik secara audio, visual, maupun audio visual. Ia mulai menirukan berbagai action/gerakan samapai pada ototototnya demi menurutkan hatinya. Contohnya, ketika ana melihat kapal terbang melayang4



layang di udara.



Ia menirukan gerakan tersebut denga berlari sambil mengangkat kedua



tangannya dengan meniru suara pesawat terbang. 2) Manipulasi (perlakuan) Anak-anak melakukan gerakan-gerakan secara spontan dari objek yang di amati sesuai dengan keinginannya ataupun terhadap gerakan-gerakan yang di sukai nya. Ketika anak di suruh melakukan gerakan gerakan kelinci meloncat secara spontan anak akan melakukan gerakan sesuai dengan keinginannya walaupun gerak yang di lakukan tidak menggambarkan kelinci sedang meloncat. 3) Bersahaja Anak-anak melakukan gerakan dengan sangat sederhana dan tidak dibuat-buat atau apa adanya. Kesahajaan iti yang dimiliki anak. Contohnya ketika anak usia dini mendengarkan musik ia akan mengerak-gerak bagian tubuhnya sesuai dengan keinginan hati. Dunia anak adalah dunia bermain. Anak juga senantiasa menyenangi hal-hal tertentu yang pernah di lihatnya terutama gerakan benda-benda sangatlah menarik perhatiannya. Secara tidak di sadari dan spontan reaksi dalam memperagakan gerak sesuai dengan apa yang di lihat serta diamatinya.



Ungkapan gerak anak lazimnya



lincah,



cepat,



dan menggambarkan



kegembiraan. 2.1.2



Gerak Anak



Gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan baik hanya satu kali saja maupun berkalikali (Poerwodarminto 1976).Sedangkan tari adalah gerak badan atau tangan dan sebagainya yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian atau seperti music dan sebagainya (Poerwodarminto, 1976). Jadi, gerak tari adalah peraihan tempat sekali maupun berulangkali oleh gerak badan yang berirama dan diiringi bunyi-bunyian atau musik. Sejalan dengan perkembangan fisik serta mental anak usia dini pra sekolah kegiatan yang dilakukan sangat bervariasi dan antraktif. Dalam bermain, anak-anak melakukan kegiata kreatif dengan melengkapkan berbagai simbul ekspresi melalui gerak. Inilah yang mecerminak nilai imajinasi anak. Dalam megembangkan imanjinasi anak diperlukan suatu komunikasi yang dapat 5



memberikan kesempatan bagi anak untuk megungkapkan eskpresi- ekspresi gerak secara wajar. Penglaman menemukan suatu yang menarik sehingga ia dapat mengetahui keampuannya melalui simbul-simbul yang mereka lihat, dengar dan rasakan (Petro Alexy & Dewi Hartanti, 2001, p. 2) Kemampuas dasar yang diharapkan melalui Pembelajaran Tari



:



Terdapat tiga tahap perkembangan gerak yaitu: 1) Tahap verbal kognitif, 2) Tahap Asosiatif, dan 3) Tahap otonom. Tahap verbal kognitif merupakan tahap awal belajar gerak (fase kognitif) di mana perkembangan yang menonjol pada diri anak adalah menjadi tahu tentang gerakan yang dipelajari sedangkan penguasaan geraknya sendiri masih belum optimal karena masih dalam taraf mencoba-coba (Sumantri, 2005). Pada tahap verbal kognitif proses belajar gerak diawali dengan aktif berpikir tentang gerakan yang dipelajari. Anak yang belajar gerak berusaha memahami gerakan berdasarkan informasi yang ia peroleh. Informasi dapat bersifat verbal maupun visual. Informasi verbal adalah informasi yang berbentuk penjelasan dengan katakata atau kalimat sederhana sehingga indera dominan yang berfungsi adalah indera pendengaran. Sedangkan informasi visual adalah informasi yang dapat dilihat berupa contoh gambar dari gerakan tertentu atau contoh gerakan langsung sehingga indera penglihatan aktif berfungsi. Tahap asosiatif ditandai dengan tingkat penguasaan gerak di mana anak telah mampu melakukan gerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian gerak yang tidak tersendatsendat pelaksanaannya. Dengan mempraktekkan atau berlatih secara berulang-ulang, maka penguasaan gerakan akan semakin sempurna sesuai dengan keinginan dan kesalahan semakin dapat ditekan atau berkurang. Pada tahap ini perkembangan anak usia dini sedang memasuki masa pemahaman dari setiap rangkaian gerak yang dipelajari. Merangkai bagian-bagian gerak menjadi rangkaian gerakan secara utuh merupakan unsur penting untuk menguasai berbagai keterampilan gerak secara lebih kompleks secara berkelanjutan. Setalah rangkaian keterampilan gerak dapat dilakukan secara baik, maka anak akan memasuki tahap otonom Tahap otonom merupakan tahap akhir dalam proses belajar gerak. Pada tahap ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerak di mana anak mampu melakukan keterampilan gerak secara otomatis. Tahap ini disebut sebagai tahap otonom karena anak telah mampu melakukan keterampilan gerak dan tidak terpengaruh oleh lingkungan meskipun saat itu anak harus 6



memerhatikan hal-hal lain selain gerakan yang dilakukan. Pada tahap ini akan mampu melakukan gerakan secara baik dan otomatis. 2.1.3



Komposisi Tari



Pada dasarnya , sebuah tarian tidak hanya terdiri dari susunan gerak yang telah mengalami proses penggarapan, baik dari aspek tenaga , ruang, waktu dan ekspresi. Namun, terdapat juga unsur unsur lain yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah komposisi yang dinamis yang disebut dengan tari . Menurut La Mery (1956:17-108), unsur unsur kompoisi tari adalah sebagai berikut : 1.Desain lantai atau floor design Desain lantai adalah garis garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis garis dilantai yang dibuat sebagai formasi penari kelompok. Garis garis lantai dibentuk dari garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus dapat menghasilkan garis diagonal, segitiga, zig-zag, V atau V terbalik dan T atau T terbalik. Sedangkan garis lengkung dapat menghasilkan bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan, dan lain lain. 2. Desain atas air design Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan yang berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery( 1965:22-39) ada bermacam macam desain, yaitu : spiral, medium, rendah, bersudut, simetris, asimetris, vertikal, datar, dan lain lain. 3. Desain musik Desain musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari. Pola ritmik didalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan harmoni, dan gerakan tari yang sesuai dengan frase musik. Desain ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut : a) Desain dramatik Desain musik adalah tahap tahap emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap tahap emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan tidak



7



terkesan monoton. Melalui tahapan ini penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagian awal kemudian semakin naik mencapai puncak yang paling menarik yang disebut klimaks. b) Dinamika Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi variasi dalam tari tersebut. Dinamika dalam tari memberikan kesan bahwa tarian itu menarik , tidak membosankan, dan tidak monoton. Dinamika dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi variasi dalam penggunaan tenaga dalam gerak , tempo, tinggi-rendah(level), pergantian posisi penari, serta perubahan suasana. c) Tata rias , tata rambut, dan tata busana tari Tata rias, tata rambut dan tata busana tari adalah wajah , tanda rambut, dan busana yang dirancang, dan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Rias wajah untuk keperluan pementasan tari dikenal 3 jenis, yaitu rias wajah korektif, fantasi dan karakter. Tata rambut untuk keperluan pementasan tari juga bermacam macam disesuaikan dengan tema tarian yang dibawakan. Sedangkan, untuk tata busana tari penggunaan busana juga disesuaikan dengan taria yang dibawakan dan memperjelas tokoh atau karakter tari yang sedang diperankan oleh penari. d) Tata pentas Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukan hanya sekedar untuk efek artistik , tetapi juga sebagai pencipta suasana yang berkaitan dengan tarian. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda benda dan alat yang berhubungan dengan tari yang disebut setting. e) Tata lampu Tata lampu berfungsi sebagai penerangan dan juga sebagai pencipta suasana untuk memperjelas peristiwa suatu kejadian. Sumber cahaya yang digunakan dalam tata lampu bisa saja menggunakan obor, lilimn dan listrik.



8



f) Tata suara Tata suara merupakan suatu perangkat yang berfungsi sebagai pengatur musik dalam iringan tari. Tata suara ini menjadi komposisi tari jika tarian menggunakan musik iringan dari media rekaman sehingga tata suara memerlukan pengaturan khusus dari pemutar suara, misalnya tape recorder. 2.1.4



Pengaruh Properti Di Dalam Tari



Properti tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Properti tari dengan demikian adalah segala sesuatu yang diperlukan penari di ruang pentas. Konsep dan properti itu harus sesuai dengan tarian, karena ini merupakan bagian dari teks pertunjukan tari tersebut. Oleh karena itu, penggunaan properti tari tersebut juga harus sesuai dengan tema tarian yang dibuat. Material dari properti ini bisa apa saja, dan lebih memanfaat yang ada di sekitar siswa. Misalnya benda nyiru, boboko, kipas, botol aqua, piring dan lain sebagainya. Hal yang terpenting dalam penggunaan properti tari tersebut bukan berdasarkan pada material tapi bagaimana material itu mampu mengembangkan imajinasi dan daya kreatifnya, kunci terbangunnya kreativitas adalah proses penggunaannya. Penggunaan itu berkaitan dengan kreativitas, dan kreativitas berkaitan dengan persoalan penemuan segar, baik berupa gagasan atau tindakan yang menghasilkan rancang bangun kongkrit. Tentu saja kreativitas yang baik adalah yang memiliki humanitas. (kondrat manusia, kemanusiaan). Nilainilai humanitas adalah nilai-nilai yang menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia. Ini selaras dengan proposi Moh Amin (Nurul 2013) :Bahwa proses serta hasil pendidikan sekolah mesti humanistis, yang salah satu cirinya mampu mengembangkan semua potensi siswa secara seimbang, terpadu, dan kurang lebih optimal.Proses penggunaan properti dan penciptaan gerak tari, tentu bisa bervariatif. Artinya dapat bermula dari hal apapun. Walaupun demikian proses penggunaan gerak tari itu sendiri akan lebih baik jika memiliki tahapan yang selaras. Yakni berupa pengenalan, ekplorasi, penyusunan, dan penyajian. Maka gerakan-gerakannya pun tercipta tidak hanya dari guru akan tetapi berilah kesempatan anak untuk menuangkan kreatifitasnya didalam gerakan, karena anak mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupannya yang mungkin saja merupakan sumber inspirasi untuk ditampilkan dalam gerakan tari mereka. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Desfina (dalam Nurul 2013) :



9



Keberadaan properti yaitu sebagai alat



alat yang digunakan untuk peragaan penari.



Masing-masing tari memiliki cara, gaya, dan kehidupan manusia untuk mengemukakan model berekspresi yang berbeda-beda. Kondisikarakter tari yang beragam ini mengakibatkan property dalam pertunjukan tari. Kehadiran properti tari memiliki peranan sebagai: a) senjata, b) sarana ekspresi, c) sarana simbolik Properti (property) berarti alat pertunjukan alat



pengertian tersebut mempunyai dua



tafsiran yaitu sebagai sets dan properti sebagai alat bantu berekspresi. Properti juga di gunakan sebagai kostum .Properti merupakan peralatan penunjang gerak sebagai wujud ekspresi, karena identitasnya sebagai alat atau peralatan maka bersifat fungsional. Properti dalam tari atau perlengkapan yang tidak termasuk kostum, tidak juga perlengkapan dalam panggung, tetapi merupakan perlengkapan yang ikut ditarikan oleh penari. Seperti yang dikatakan oleh Soetedjo (dalam Nurul 2013) bahwa properti tari adalah semua peralatan yang dipegang dan dimainkan oleh penari. 2.1.5



Ragam Pola Gerak



Gerak tubuh manusia dapat dikelompokkan ke dalam 5 (Lima) macam yang merupakan satu kesatuan dan merupakan urutan dari bawaan sampai pada respon yang bersifat kompleks. Enam klasifikasi tersebut yaitu : 1. Gerak Reflek Gerakan semacam ini merupakan jawaban adanya rangsang yang dilakukan tanpa disadari atau atas perintah sekehendak. Gerakan tidak terarah dan terkoordinasi. 2. Gerak Dasar Fundamental Gerakan pada saraf fundamental berkembang sejalan dengan kematangan pada sistem syaraf. Gerak dasar fundamental terbagi dalam 3 kelompok besar yaitu : gerak non lokomotor, gerakan lokomotor dan gerakan manipulasi.



10



3. Kemampuan Perseptual Kemampuan perseptual merupakan kesanggupan dalam menginterpretasikan dari adanya rangsang yang selanjutnya memberikan jawaban adanya rangsang tersebut. Kesanggupan tersebut meliputi ; rasa gerak, pembedaan penglihatan, pendengaran, rasa raba dan kesanggupan koordinasi. 4. Kemampuan Fisik Merupakan kesanggupan fungsi fisiologis dalam melaksanakn fungsinya yang akan sangat menopang aktifitas fisik yang terampil. Komponen-komponen tersebut meliputi ; kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan kelincahan. 5. Gerak Keterampilan Bertambahnya keterampilan motorik maka anak tersebut sudah memasuki pada tahap penghalusan gerak secara otonom. Gerak keterampilan memerlukan koordinasi yang cukup tinggi antar bagian-bagian tubuh sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi gerakan.



11



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Karakteristik gerak motorik pada anak usia dini terdiri dari dua gerakan, yaitu gerakan motorik halus dan gerakan motorik kasar. Adapun karakteristik gerak yang dapat di lakukan oleh anak usia dini, pada umumnya adalah sebagi berikut : 1) Meniru, 2) Memanipulasi, 3) Bersahaja. Terdapat tiga tahap perkembangan gerak yaitu: 1) Tahap verbal kognitif, 2) Tahap Asosiatif, dan 3) Tahap otonom. Unsur unsur kompoisi tari adalah sebagai berikut : 1.Desain lantai atau floor design, 2. Desain atas air design, 3. Desain atas air design. Properti tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Properti tari dengan demikian adalah segala sesuatu yang diperlukan penari di ruang pentas. Ragam pola gerak : 1. Gerak Reflek, 2. Gerak Dasar Fundamental, 3. Kemampuan Perseptual, 4. Kemampuan Fisik, 5. Gerak Keterampilan



3.2 SARAN Untuk dapat memahami lebih jelas lagi mengenai gerak dan tari AUD ,selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat, terutama bagi kita sebagai calon guru PAUD.  



12



DAFTAR PUSTAKA



Andewi, keni. 2019. Mengenal seni tari. Mutiara aksara : Semarang Kamtini. 2014. Keterampilan Tari Anak Usia Dini. Medan Nurul



fauziah,Ismayanti.



2013.



Property



tari.



Tersedia



:



http://repository.upi.edu/3299/4/S_SDT_0901032_Chapter1.pdfhttp://repository.upi.edu/ 3299/4/S_SDT_0901032_Chapter1.pdf diakses pada tanngal 19 Februari 2021 Putri jaswanty,Novita sari,2015, PENGARUH PENGEMBANGAN BENTUK PROPERTI KUDA TERHADAP VARIASI GERAK TARI JARAN PESISIRAN DI SANGGAR KRISNA MUKTI DESA KRETEK PARANGTRITIS KECAMATAN KRETEK KABUPATEN



BANTUL,,https://eprints.uny.ac.id/23860/1/Skripsi.pdf,diakses



pda



tanngal 19 February 2021 Alexy, P. & Hafianti, D. (2001). Ayo “Menari Pendidikan Seni Tari untuk Taman Kanak-Kanak hingga kelas 2 SD, Jakarta, Gasindo. Poerwodiminto. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Bahasa. Depdikbud. Jakarta. Roby Maulana Al Hakim & Lailatul Rohmah. 2018. Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini : Pengembangan Fisik Motorik Melalui Gerak Tari di Kelompok B RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Vol 3 (4). Tersedia : file:///C:/Users/user/Downloads/2355Article%20Text-5580-1-10-20190402%20(1).pdf Sumatri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak Kanak. Jakarta: Litera Hartono. 2007. “Pengembangan Model Pembelajaran Seni Berbasis Kompetensi Pada Anak Usia Dini”. Harmonia. Vol. VII Nomor 1. Hlm.2-11. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Ilham Surya Fallo. 2013. Jurnal Pendidikan Olah Raga : ANALISIS POLA PERKEMBANGAN MOTORIK



ANAK



SEBAGAI



LANGKAH 13



AWAL



PEMBINAAN



CALON



OLAHRAGAWAN. Vol 2 (2). Tersedia : file:///C:/Users/user/Downloads/232-1135-1PB%20(2).pdf



14