Makalah Gizi Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH GIZI PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET PASIEN



DOSEN PEMBIMBING : WIRADIANTO PUTRO, S.Kep,MPH DISUSUN OLEH : ANGGOTA KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



AHMAD RESTU ALFIANDI ANNISA PARLINITA SARI ELLY FIFRIDA MITA KURNIA FEBRI ARDIANA NADILLA KURNIAWATI SUCI DWI IZZATI UMI ZAKIYAH WANANDA RYAN WAHYUDI



191101005 191101009 191101022 191101041 191101046 191101067 191101077 191101080



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG PRODI DIPLOMA III TINGKAT I.A TAHUN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menuntut ilmu. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Ketapang, Mei 2020



Tim Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................



ii



DAFTAR ISI ..............................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................



1



A. Latar Belakang .............................................................................



1



B. Rumusan Masalah ........................................................................



1



C. Tujuan Penulisan .........................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................



3



A. Tujuan Diet ....................................................................................



4



B. Monitoring Pelaksanaan Diet .......................................................



4



C. Pemenuhan Diet Klien Sesuai Program Terapi a. Memberikan makan per oral.................................................. b. Memberikan makan melalui sonde/ngt.................................. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................



15



B. Saran ..............................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA.................................................................................



16



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat adalah salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Sebagai salah satu tenaga professional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keparawatan dengan mengunakan ilmu pengatahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dan sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi  perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Perawat dalam melakukan tugasnya dapat berperan sebagai pelaksana keperawatan, pengelola keperawatan dan atau kesehatan, advokat, pendidik, kolaborator, koordinator, konsultan, dan  pembaharuan. Dan pada kali ini kelompok akan membahas tentang peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien. B. Rumusan Masalah 1. Apa tujuan dari diet? 2. Bagaimana melakukan monitoring pelaksanaan diet? 3. Apa yang harus dilakukan dalam pemenuhan diet klien yang sesuai dengan program terapi. a. Memberikan makan per oral b. Memberikan makan melalui sonde



1



C. Tujuan 1. Menjelaskan tujuan dari diet. 2. Menjelaskan monitoring pelaksanaan diet. 3. Menjelaskan hal yang harus diakukan dalam pemenuhan diet klien yang sesuai dengan program terapi. a. Memberikan makan per oral b. Memberikan makan melalui sonde



2



BAB II PEMBAHASAN A. Tujuan Diet Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, namun suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Berbeda dalam penyebutan dibeberapa negara, dalam bahasa indonesia, kata “Diet” lebih sering ditunjukkan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Dalam perkembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Menurunkan Berat (massa) badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya. b. Meningkatkan Berat (massa) badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot. c. Pantang



terhadap



makanan



tertentu



misalnya



bagi



penderita



diabetes(rendah karbohidrat dan gula). Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Direktorat gizi Depkes pada tahun 1995 telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).



3



B. Monitoring Pelaksanaan Diet Mengkoordinir monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menyangkut masalah kesehatan melalui kunjungan rumah,pertemuan, observasi, dan pengumpulan data. 1. Peran Koordinator Pelayanan Kesehatan Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan  kesehatan  masyarakat  dan puskesmas dalam mencapai tujuan  kesehatan  melalui kerjasama dengan tim kesehatan lain sehingga pelayanan  yang diberikan merupakan  kegiatan yang menyeluruh. 2. Peran Koordinator Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang diterima oleh keluarga dan bekerja sama dengan keluarga dalam perencanaan pelayanan keperawatan sebagai penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya,supervise terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan anggota tim. 3. Peran Pembaru Perawat dapat berperan sebagai inavator terhadap individu keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup yang berkaitan  dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. 4. Peran Fasilitator Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan masalah



kesehatan,diharapkan



perawat



mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.



4



dapat



memberikan



solusi



C. Pemenuhan Diet Sesuai Program Terapi 1. Memberikan Makan Per oral Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makanan nutrisi melalui oral. Adapun hal yang perlu diperhatikan sebelum pemberian makan dan minum pasien adalah a. Ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien. b. Sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar makanan/diet pasien. c. Usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi. d. Sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit. e. Peralatan makanan dan minuman harus bersih f. Untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya. g. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis atau tidak. h. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan.



5



Indikasi : Diberikan kepada pasien yang memiliki ganguan mobilitas tetapi masih sadar. Kontra Indikasi : Tidak dapat diberikan pada pasien koma , CA nasofaring, CA mandibularis Alat dan Bahan : 1) Piring 2) Sendok 3) Garpu 4) Gelas 5) Serbet 6) Mangkok cuci tangan 7) Pengalas 8) Jenis diet Prosedur : 1) Cuci tangan 2) Jelaskan prosedur yang dilakukan 3) Mengatur posisi pasien dengan posisi kepala lebih tinggi daripada badan 4) Membentangkan serbet dibawah dagu pasien 5) Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan 6) Pasien ditawari minum, jika perlu gunakan sedotan 7) Beritahu pasien jika makanan panas atau dingin, anjurkan untuk mencicipi makanan terlebih dahulu. 8) Suapkan makanan sedikit demi sedikit untuk menghindari tersedak 9) Setelah selesai makan pasien diberi minum, bersihkan mulut pasien, dan dianjurkan dengan pemberian obat. 10) Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makanan. 11) Bereskan alat dan cuci tangan.



6



2. Memberikan makan Melalui Sonde/NGT(Nasogastric Tube) Pemberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan, dengan cara memberi makan melalui pipa lambung. a. Tujuan : 1) Dekompressi yaitu membuang dan substansi gas dari saluran gastrointestinal, mencegah atau menghilangkan distensi abdomen. 2) Memberi makan yaitu memasukkan suplemen nutrisi cair atau makanan kedalam lambung untuk klien yang tidak dapat menelan cairan. 3) Kompressi



yaitu



memberi



tekanan



internal



dengan



cara



mengembangkan balon untuk mencegah perdarahan internal pada esofagus. 4) Bilas lambung yaitu irigasi lambung akibat pendarahan aktif, keracunan, atau dilatasi lambung. b. Persiapan Pasien 1) Mengkaji pasien yang diberi makan atau minum lewat NGT. 2) Mencocokkan identitas. 3) Menentukan pasien yang harus diberi makan atau minum personde 4) Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang akan dikerjakan (maksud dan tujuan). 5) Mengatur posisi pasien . Sikap pasien semi fowler sedikit flexi sedang untuk pasien anak dengan 1 bantal.



7



c. Persiapan Alat 1) Baki yang dilapisi pengalas berisi : a) Bak instrumen steril:  Sepasang sarung tangan.  NGT / maslang / sonde lambung  Sudip lidah / spatel  Kasa pada tempatnya  Corong / tabung semprot 50-100 cc  Kapas alkohol b) Bak instrumen non steril:  Jeli  Senter  Plester  Stetoskop  Handuk kecil / serbet / pengalas  Tisu / selstop  Bengkok  Makanan cair pasien  Gelas berisi air minum  Gunting  Air bersih di dalam baskom kecil  Peniti  Spuit 20 cc



8



d. Prosedur : 1) Beri salam/sapa pasien 2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan. 3) Perawat cuci tangan. 4) Pasang sampiran. 5) Dekatkan alat kepasien. 6) Bentu pasien pada posisi nyaman (bila memungkinkan pada posisi semi fowler/fowler) 7) Pasang handuk di atas dada pasien sampai ke pinggir tempat tidur dan letakkan tisu di dekat bantal pasien. 8) Untuk menentukan insersi NGT, minta klien untuk rileks dan bernafas normal. Kemudian cek udara yang melalui lubang hidung, caranya: pijit salah satu kuping hidung dan rasakan aliran udara pada lubang hidung yang bebas dan begitu pula sebaliknya. 9) Pasang sarung tangan 10) Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan: a) Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah dan ke prosesus xyfoideus di sternum. b) Ukur selang dari puncak dahi ke epigastrium. c) Ukur selang dari daun telinga bawah kepuncak lubang hidung dan ke prosesus xyfoideus di sternum. 11) Beri tanda pada panjang selang yang sudah di ukur. 12) Olesi jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm. 13) Atur posisi klien dengan kepala ekstensi, dan masukkan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan. 14) Masukkan slang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan. 15) Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring (3-4 cm) anjurkan pasien untuk menekuk leher dan menelan.



9



16) Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum (jika perlu). Tekankan pentingnya bernafas lewat mulut. 17) Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau pasien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa posisi slang di belakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter. 18) Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan pasien untuk rileks dan bernafas normal. 19) Periksa letak slang dengan cara: a) Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut di kuadran kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen. b) Dengan menggunakan spuit, mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung. c) Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke dalam waskom yang berisi air. Jika terdapat gelembung udara, slang masuk ke paru-paru, jika tidak slang masuk ke dalam lambung 20) Oleskan alkohol pada ujung hidung pasien dan biarkan sampai kering. 21) Yakinkan slang tidak tersumbat dengan cara: a) Masukkan makanan dengan aliran perlahan (perhatikan: aliran air dan jarak corong 30 cm dan lihat reaksi pasien terhadap rasa tidak nyaman). b) Setelah makan masukkan 15-30 ml air putih (bila ada obat dalam bentuk tablet haluskan dahulu). c) Fiksasi slang dengan plester 10 cm dan silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung



10



22) Klem dan tutup ujung slang dengan kassa dan plester / karet gelang. 23) Penitikan slang kebaju pasien. Biarkan pasien pada posisi semifowler / fowler selama 15-30 menit. 24) Evaluasi klien setelah terpasang NGT. 25) Rapikan alat. 26) Perawat cuci tangan. 27) Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Memberi makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan tertentu bisa dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara keduanya.Sebagai perawat yang membantu pasien dalam makannya, kita juga perlu memperhatikan makanan yang diperuntukkan kepada pasien dengan tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dengan memberi makan pasien tersebut yaitu semata-mata untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan membangkitkan selera pasien pada



pasien



yang



tidak



mandiri serta



untuk



mempercepat



proses



penyembuhan dan hospitalisasi yang di lakukan. Dan kami kelompok mohon maaf apabila terjadi banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembacanya. B. Saran Disarankan kepada staf  keperawatan Gizi agar dapat melakukan penyuluhan dihari pertama kepada pasien, untuk memenuhi nutrisi gizi yang seimbang.



Cita rasa makanan yang bervariasi diharapakan dapat



menambah selera makan pasien sehingga kebutuhan zat gizi yang seimbang sabagai bagian dari proses diet dapat terpenuhi.



12



DAFTAR PUSTAKA https://hermanzacharias.wordpress.com/2012/05/01/peran-perawat-dalammemberikan-kesehatan-gizi-seimbang-sesuai-dengan-diet-pasien/ http://lettre-de-raphael.blogspot.com/2013/05/membantu-klien-makan-minumoral-ngt.html Ester, Monica. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : EGC Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2008. Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika Potter, Patricia A dan Anne G. Perry. Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika



13