Makalah Harmonic Scalpel AINUL YAKIN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH HARMONIC SCALPEL



DISUSUN OLEH: NAMA:AINUL YAKIN NIM:T20191012



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah alat HARMONIC SCALPELdengan baik. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai alat kesehatan khususnya alat bedah anasthesi di bisa digunakan di rumah sakit salah satunya alat Harmonic Scaple. Dan juga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan kami berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.



Kendari,18 November 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR..................................................................................................2 DAFTAR ISI................................................................................................................3 BAB I............................................................................................................................4 TINJAUAN KLINIS ALAT HARMONI SCALPEL....................................................4 1.1. Kajian Klinis Organ Tubuh...................................................................................4 1.2 Data Pelayanan Alat Harmonic Scalpel...............................................................16 BAB II........................................................................................................................19 KONSEP DAN CARA KERJA ALAT HARMONIC SCALPEL..............................19 2.1 Konsep Kerja.......................................................................................................19 2.2 Blok diagram Harmonic scalpel..........................................................................23 BAB III.......................................................................................................................25 PERENCANAAN DAN PENGADAAN ALAT HARMONIC SCELPEL................25 3.1 Kajian Perencanaan Alat.....................................................................................26 3.2 Kajian Spesifikasi Alat........................................................................................27 3.3 Pengadaan...........................................................................................................31 BAB IV.......................................................................................................................33 PRA INSTALASI, INSTALASI DAN UJI FUNGSI..................................................33 4.1 Pra Instalasi alat Harmonic Scapel......................................................................33 4.2 Uji Fungsi Alat....................................................................................................38 BAB V........................................................................................................................42 PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ALAT HARMONIC SCALPEL......42 5.1 Pengoperasian Alat..............................................................................................42 5.2 Pemeliharaan Alat...............................................................................................43



BAB I TINJAUAN KLINIS ALAT HARMONI SCALPEL 1.1. Kajian Klinis Organ Tubuh Kajian klinis untuk alat Harmonic Scalpel yang dimaksud adalah organ/bagian tubuh yang dilakukan tindakan medis menggunakan alat harmonic scalpel. Organ/bagian tubuh yang dimaksud meliputi jaringan lunak pada organ termasuk sifat organ



sehingga dalam tindakan medis sangat diperlukan alat untuk



membantu penyembuhan terhadap pasien. Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. 1.1.1



Sel



Secara biologi pengertian sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semuamakhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma.[26] Setiap sel, pada tahap tertentu



dalam



hidupnya,



mengandung DNA sebagai



materi



yang



dapat



diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut.[27] Selain itu, semua sel memiliki



struktur



yang



disebut ribosomyang



berfungsi



dalam



pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.[5] Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota



terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik,



sementara protista, tumbuhan, jamur,



dan hewan memiliki



sel



eukariotik. Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1.



Selaput Plasma (membrane plasma atau Plasmalemma)



Gambar 1.1 Gambar Selaput Plasma Yaitu selaput atau membrane sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dan senyawa protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan (luar-dalam) yaitu : Protein  Lipid  Protein (Trilaminer Layer). Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dengan air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air)  oleh karena itu selaput plasma bersifat selektif permeabel atau semi permeabel (teori dari overton). Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai selaput plasma masih ada struktur lain yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut dinding sel (cell wall). Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa selulosa, diantara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan lamel tengah (middle lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti lignin, chitine, pectin, suberine, dll. Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut



Noktah. Pada noktah/pit sering terdapat penjuluran sitoplasma yang disebut plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf hewan. 2.



Sitoplasma dan Organel Sel



Gambar 1.2 Gambar Sitoplasma dan Organel Sel Bagian yang cair dalam sel dinamakan sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma sedang bagian padat yang memiliki fungsi tertentu dinamakan organel sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi – fungsi kehidupan). Organ sel terdiri dari ; tikulum Endoplasma (RE), Mitokondria (the power house), Ribosom (Ergastoplasma), Lisosom, Badan Golgi (apparatus golgi / diktiosom), Sentrosom (Sentriol), Plastida, Vakuola (rongga sel), Peroksisom (Badan Mikro), Mikrotubulus 3.



Inti sel (Nukleus)



Gambar 1.3, Gambar Inti Sel



Nukleus mengandung



sebagian



besar gen yang



mengendalikan



sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalammitokondriadankloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota.[38] Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, [39] namun ada pula yang memiliki banyak nukleus, contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang. 1.1.2



Jaringan



Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yangmemiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Ada empat jenis jaringandasar yang ditemukan pada tubuh manusia yaitu epitilium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf . 1.



Jaringan epitelium



Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam.Permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalahkulit, sedangkan permukaan sebelah dalam permukaan dalam usus, paru paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh, jaringan epitelium berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atauendoderma. Fungsi jaringan epitel yaitu perlindungan absorpsi,transfor, sekresi, ekskresi, penerimaan sensorik. 2.



Jaringan ikat



Jaringan ikat berfungsi untuk menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan- jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interselular yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu.komponen jaringan ikat yaitu jaringan ikat tersususun dari sel-sel hidup, yang biasanya terletak agak berjauhan. Sel tersebut tertanam dalam substansi “dasar” interselular tidak hidup atau matriks, yaitu konsistensinya semicair sampai padat. Substansi dasar tersebut terdiri dari campuran glikosaminoglikan dan protein.



3.



Jaringan Otot



Jaringan otot adalah “daging” tubuh dan tersusun dari banyak dinding organ berongga. Sel-sel jaringan otot, yang dinamakan serabut, sangat terspesialisasi untuk kontraktilitas, jaringan otot yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh, pada umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui konstraksi, sel-sel otot menghasilkan pengerakan dan melakukan pekerjaan. Jenisjenis otot yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. 4.



Jaringan Saraf



Jaringan saraf berfungsi sebagai jaringan komunikasi, jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghatarkan impuls ke seluruh bagian tubuh.Struktur jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel neuron dan neuroglia. Neuron, atau sel saraf mengandung prosesus yang sangat banyak yang disebut serabut saraf. Sel neuroglia menunjang saraf dan memberi nutrien ke neuron dengan cara menghubungkan neuron pada pembuluh darah.



1.1.3



Organ dan Sistem Organ



Jelaskan terlebih dahulu pengertian organ dan system organ Organ adalah kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu. Organ sering kali tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda. Misalnya, jantung tersusun atas jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan darah. Struktur organ pada organisme berbeda-berbeda. Beberapa sistem organ manusia yaitu :



1.Sistem rangka



Gambar 1.4 Sistem rangka Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206 tulang yang dihubungkan oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun oleh kerangka aksial dan kerangka apendikular.Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh manusia. Kerangka aksial terdiri dari tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid, tulang rusuk, dan tulang belakang.Kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang merupakan tulangtulang pelengkap yang menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di daerah tungkai atas, tungkai bawah, panggul, dan bahu.Fungsi sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan bentuk tubuh, melindungi organ-organ dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot.



1.



Sistem otot



Gambar 1.5 Sistem otot Sistem otot terdiri dari sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran darah, dan fungsi tubuh lainnya.Ada tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang, otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang ditemukan di jantung dan membantu memompa darah. 2.



Sistem peredaran darah



Gambar 1.6 Sistem peredaran darah Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung, yang hanya seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap menitnya. Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu: 



Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan nutrisi



penting dan oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan plasma darah. 



Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen



(kuman) yang telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki tubuh.



Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada patogen yang sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi. 



Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada



beberapa kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh yang stabil dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit. 3.



Sistem pencernaan



Gambar 1.7 Sistem pencernaan Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring (tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Organ aksesori dari sistem pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas. 4.



Sistem endokrin



Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad).Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.



5.



Sistem saraf



Gambar 1.8 Sistem saraf Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-organ ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya.Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai sistem saraf pusat. 6.



Sistem pernapasan



Gambar 1.9 Sistem pernapasan Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.Ada



tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot respirasi. Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru. 7.



Sistem kekebalan tubuh



Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari patogen-patogen tersebut.Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B dan sel T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih. 8.



Sistem limfatik



Gambar 1.10 Sistem limfatik Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening, saluran getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan tubuh.Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening yang mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi. 9.



Sistem ekskresi dan urinaria



Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia. Pada anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.



Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk membuang limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama membentuk saluran kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine dari ginjal, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil. 10. Sistem reproduksi



Gambar 1.11 Sistem reproduksi pria Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi pria mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.



Gambar 1. 12 Sistem reproduksi wanita Sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan ovum (sel telur). 11. Sistem integumen Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia. Sistem ini melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh melawan bakteri, virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu



mengatur suhu tubuh dan menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain kulit, sistem integumen meliputi rambut dan kuku.



1.1.4



Struktur Rongga Mulut Dalam



Rongga mulut depan adalah penampakan mulut yang bisa Anda lihat dengan mata telanjang kerika bercermin. Bentuknya menyerupai tapal kuda. Rongga ini meliputi bibir (tampak depan dan sisi dalam), pipi dalam, gusi dan gigi, lidah, langit-langit mulut, amandel (tonsil), serta uvula (daging kecil yang menggantung di langit-langit lunak mulut. Rongga depan mulut dapat bergerak ke atas-bawah, kanan-kiri, serta menutup dan terbuka dengan bantuan rahang mandibular dan otot-otot ekspresi wajah, terutama otot orbicularis oris.



Gambar 1. 13 Struktur rongga mulut dalam



1.2 Data Pelayanan Alat Harmonic Scalpel Salah satu alat penunjang alat kesehatan pada instalasi bedah yang sering digunakan adalah ESU (electro surgery unit), yang digunakan pada saat tindakan pembedahan. Pada zaman dulu, pembedahan dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan konvensional ini terkadang menyebabkan



pasien banyak mengeluarkan darah dan luka yang dihasilkan mebutuhkan waktu yang panjang untuk sembuh. Dengan menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi pada saat tindakan pembedahan dapat diminimalisir, karena pembuluh darah yang tebuka disekitar luka dapat langsung menutup,tetapi lama kelamaan alat ESU mulai memiliki banyak kekurangan antara lain membutuhkan waktu operasi yang lama akibat pendarahan,terdapat luka gosong pada bagian plate yang ditempelkan pada pasien,menimbulkan asap yang lumayan banyak,resiko untuk terjadinya aliran listrik melalui tubuh pasien dan menimbulkan panas yang tinggi.Sehingga dibuatlah alat yang dapat meninimalkan kekurangan yang dimiliki oleh ESU,Harmonic scalpel merupakan alat yang memanfaatkan technology ultrasonic. Desain pisau bedah pada Harmonic Scalpel dapat digunakan untuk jaringan – jaringan lunak yang berdekatan dengan syaraf, seperti pada daerah rongga mulut, leher dan lambung. Penggunaan pisau bedah Harmonic dalam operasi maksilofasial relatif baru. Namun, karena kelebihannya dibandingkan dengan alat bedah diathermy, ini mendapatkan popularitas dalam berbagai prosedur bedah yang beberapa di antaranya tercantum di bawah ini. 1.



Daerah rongga mulut dan leher (Operasi Tiroid, Glossectomy , Tonsilektomi,



Reseksi tumor rongga mulut) 2.



Daerah lambung (Gastrectomy, lymphadenectomy)



3.



Pemisahan bayi kembar siam



4.



Ginekology



5.



Tonsilektomi,



6.



Tiroidektomi,



7.



Glossectomy,



8.



Parotidektomi superfisial,



9.



Reseksi kelenjar submandibular,



10. Pengobatan bedah rhinophyma, 11. Rhytidectomy, 12. Reseksi tumor rongga mulut, 13. Diseksi leher, 14. Lesi vaskular,



15. Reseksi tumor tubuh karotis, 16. Sphincter faringoplasti. 17. Peningkatan flap myocutaneous pectoralis mayor, flap latisimus dorsi, [7] flap lengan bawah radial, flap bebas serratus, dan flap bebas fibula. 18. Obstetri dan Ginekologi.



Penggunaan Harmonic Scalpel bisa juga dignakan untuk adhesiolisis laparoskopi, memiliki keterbatasan, manfaat dari alat multifungsi ini jauh melampaui kelemahan apapun. Banyak faktor yang dapat dikaitkan dengan penerimaan progresif. Kurangnya energi listrik yang digunakan untuk mengentalkan darah dan lebih kecil (2mm) lateral yang menyebar energi membuatnya lebih menarik daripada instrumen electrosurgical konvensional oleh berpotensi mengurangi persentase luka usus pasca operasi tertunda (yang disebabkan oleh luka bakar listrik.) Ini bukan untuk mengatakan namun, cedera yang tidak dapat terjadi. Seperti instrumen electrosurgical standar, Harmonic Scalpel, khususnya rahang, dapat menjadi panas dan menyebabkan cedera jaringan jika tidak digunakan secara bijaksana. Dibutuhkan keahliah user untuk mengunakan alat untuk menghindari factor buruk terhadap pasien.



BAB II KONSEP DAN CARA KERJA ALAT HARMONIC SCALPEL 2.1 Konsep Kerja Harmonik Skalpel adalah alat bedah yang menggunakan teknologi ultrasonik untuk memotong dan mengkoagulasikan jaringan dengan kerusakan jaringan minimal. Teknik harmonic scalpel menggunakan suhu yang lebih rendah dibandingkan elektrokauter dan laser. Dengan elektrokauter atau laser, pemotongan dan koagulasi terjadi bila temperatur sel cukup tinggi untuk tekanan gas dapat memecah sel tersebut (biasanya 1500C-4000C), sedangkan dengan skalpel harmonik temperatur disebabkan oleh friksi jauh lebih rendah (biasanya 500C -1000C). Harmonic Scalpel menggunakan Energi mekanis, sehingga tidak ada aliran listrik ke atau melalui tubuh pasien.Resiko kerusakan jaringan minimal (lateral thermal damage ≤1mm). Lebih aman terhadap risiko kerusakan jaringan vital yang berdekatan.Minimal tissue charring dan desiccation, sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan dan meminimalisasi resiko lengket pada jaringan.Asap yang minimal,Dapat melakukan fungsi koagulasi (Bleeding Control) dan Cutting secara bersamaan, sehingga membantu menghemat waktu operasi. (dapat mengkoagulasi sampai dengan 5mm vessel – ACE dan FOCUS Instrument).Dapat melakukan fungsi Grasping dan Dissecting (baik secara Blunt Dissection ataupun Back-cutting), untuk instrument dengan bentuk gunting.Mengurangi frekuensi pertukaran instrumen selama tindakan sehingga dapat menghemat waktu operasi. Harmonic scalpel memiliki 2 mekanisme memotong yaitu oleh pisau tajam yang bergetar dengan frekuensi 55,5 kHz sejauh lebih dari 80 µm, dan hasil dari pergerakan maju mundur yang cepat dari ujung pemotong saat kontak dengan jaringan lunak.Alat harmonic scalpel menghasilkan vibrasi dengan frekuensi tinggi sehingga saat ujung blade pada harmonic scalpel menyentuh jaringan lunak menyebabkan peningkatan dan penurunan tekanan jaringan internal, sehingga



menyebabkan fragmentasi berongga dan pemisahan jaringan. Koagulasi muncul ketika energi mekanik ditransfer kejaringan, memecah ikatan hidrogen tersier menjadi protein denaturasi dan melalui pembentukan panas dari friksi jaringan internal akibat vibrasi frekuensi tinggi itu tadi. Koagulasi adalah proses penebalan dinding pembuluh darah yang rusak sehingga pendarahan berhenti.Koagulasi adalah proses yang rumit di dalam system koloid darah yang memicu partikel koloidal terdispersi untuk memulai proses pembukuan dan membentuk thrombus. Koagulasi adalah bagian penting dari hemostatis yaitu penembalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh keeping darah dan factor koagulasi untuk menghentikan pendarahan dan memulai proses perbaikan Proses koagulasi terjadi segera setelah terjadinya luka pada pembuluh darah dengan rusaknya endothelium. Langkah awal koagulasi adalah dengan pelepasan komponen fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi berantai. Segera setelah itu kepingan darah bereaksi membentuk penyumbatan pada permukaan luka, reaksi ini disebut hemostasis. Hemostatik sendiri adalah suatu proses yang dapat menghentikan perdarahan pada pembuluh darah yang cedera/luka. Protein dan plasma darah yang disebut factor koagulasi merespon secara berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaringan fibrin yang memperkuat penyumbatan keeping darah.Beberapa keuntungan menggunakan Alat Harmonic Scalpel : 1.



Dengan menggunakan harmonic scalpel, thermal injury bisa diminimalkan



karena proses pemotongan tak lebih dari lima detik. Pada beberapa tindakan untuk proses khitan alat harmonic Scalpel sangat cocok digunakan karna jaringan yang menjadi panas pada proses ini tidak lebih dari lima menit.



Ada dua teknik khitan dengan harmonic scalpel. Pertama, shears system. Caranya seperti menggunting. Teknik lainnya adalah curved blade system, yang cara kerjanya seperti pisau. Khitan dengan harmonic scalpel bisa dilakukan pada bayi, anak, dan dewasa. 2.



Proses penyembuhannya lebih cepat.



Harmonic scalpel bekerja dengan gelombang ultrasonik tersebut bisa mengurangi perdarahan pada proses pengkhitanan. Keuntungan lainnya, potongannya lebih presisi. Teknik khitan pun beragam, dari yang sederhana hingga yang minim perdarahan dan penyembuhan lebih cepat.Teknik ini juga berisiko lebih kecil terjadi cedera panas (less thermal injury). 3.



Harmonic Scalpel menggunakan Energi mekanis, sehingga : Tidak ada



aliran listrik ke atau melalui tubuh pasien sehingga sangat minim kemungkinan terjadi luka bakar pada pasien. 4.



Resiko kerusakan jaringan minimal (lateral thermal damage ≤1mm). Lebih



aman terhadap risiko kerusakan jaringan vital yang berdekatan. Harmonic Scalpel dirancang untuk mengurangi kehilangan darah dan mempersingkat waktu operasi. Pisau bedah pada Harmonic Scalpel bergetar pada tingkat 55.000 siklus per detik untuk memecah protein dalam darah, seperti memotong ke dalam jaringan, dalam rangka untuk membuat darah yang mengental. Pisau bedah ini memiliki suhu operasi antara 50° -100° C. Pada operasi Tiroid yang berdekatan dengan syaraf laring (RLN/  recurrent laring nerve) sangat aman jika menggunakan pisau bedah Harmonic Scapel daripada menggunakan pisau bedah konvensional. Zona cedera termal dengan pisau bedah harmonik memanjang hingga kedalaman 50-150μm, yang cukup mengurangi kerusakan mukosa dan perforasi pembuluh darah. 5.



Minimal tissue charring dan desiccation, sehingga dapat membantu



mempercepat proses penyembuhan jaringan dan meminimalisasi resiko lengket pada jaringan 6.



Memiliki fitur Multifungsi



Dapat melakukan fungsi koagulasi (Bleeding Control) dan Cutting secara bersamaan, sehingga membantu menghemat waktu operasi. Dapat melakukan fungsi Grasping dan Dissecting (baik secara Blunt Dissection ataupun Back-



cutting), untuk instrument dengan bentuk gunting.Mengurangi frekuensi pertukaran instrumen selama tindakan sehingga dapat menghemat waktu operasi Sistem kerja harmonic scalpel menggunakan energi ultrasonik sehingga memungkinkan pemotongan hemostatik dan / atau pembekuan jaringan lunak. Sistem ini terdiri dari sebuah generator ultrasonik, foot switch dan



hand



switching sebagai adaptor opsional dan berbagai instrumen terbuka dan minimal invasif



2.2 Blok diagram Harmonic scalpel



Gambar 2.1 Cara kerja blok diagram Power entry modul merupakan rangkaian yang berisi pengaman seperti fuse untuk menjaga rangakain dari arus pendek tegangan listrik sebelum masuk ke blok power supply, Power supply mendapat inputan dari jala – jala PLN, kemudian power supply akan memberikan tegangan kesemua rangkaian elektronik yang ada pada alat harmonic scalpel.alat harmonic scalpel terdiri dari



blok settingan,blok display, blok pembangkit glombaang ultrasonic atau generator yang prosesnya dikendalikan cip microprosesor.Pada blok display difungsikan untuk menampilkan settingan alat harmonic pada liquid cristal display, settingan front panel switch dan foot switch assembly berfungsi untuk settingan daya max dan min untuk harmonic scalpel yang diproses oleh microprosesor.saat settingan min dan max telah disetting microprosesor menunggu feedback dari handpiece ungtuk mengaktifkan generator pembangkit delombang ultrasonic yang natinya dialirkan menuju ujung blade sehingga dapat digunakan untuk memotong sekaligus proses koagulasi pada jaringan. Pada handpiece harmonic scalpel terdapat piezoelektrik transduser yang mengubah energi elektronik menjadi ultrasonik getaran yang digunakan untuk prosser cutting dan coagulasi



BAB III PERENCANAAN DAN PENGADAAN ALAT HARMONIC SCELPEL Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 36, 37, 98 dan 104, disebutkan keterjangkauan



bahwa pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan perbekalan



kesehatan.



Pengelolaan



perbekalan



kesehatan



dilakukan agar kebutuhan dasar masyarakat akan perbekalan kesehatan terpenuhi. Perbekalan kesehatan perlu dijamin ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dasar. Perbekalan kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan dan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, untuk menunjang pelaksanaan tugas dan mencapai tujuannya, pelayanan kesehatan ditunjang dengan ketersediaan sarana, prasarana, dan perbekalan kesehatan khusunya peralatan kesehatan. Perencanaan pengadaan kebutuhan alat kesehatan di unit pelayanan kesehatan menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat terjamin dan bermutu. Salah satu upaya meningkatkan pelayanan di rumah sakit adalah dengan melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit sesuai prioritas kebutuhan dan jenis pelayanan yang ditentukan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan. Melengkapi sarana tersebut maka dilakukan kegiatan perencanaan untuk mengadakan barang sesuai kebutuhan dan SDM yang memenuhi.Kegiatan pengadaan alat kesehatan ini dilakukan berdasarkan usulan kebutuhan tenaga medis.Pengadan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Pada kesempatan ini kami membahas pentingnya alat Harmonic Scalpel diadakan pada pelayanan Rumah Sakit yang memiliki pelayanan ruang operasi / bedah. Sebagai tenaga elektromedis dituntut untuk bisa merencanakan kebutuhan alat di rumah sakit seuai dengan kesanggupan pelayanan rumah sakit, bukan hanya itu tenaga elektromedis juga harus mengetahui prosedur pengadaan dan penerimaan alat kesehatan sesuai dangan peraturan. Pemeliharaan alat kesehatan



juga harus direncanakan agar alat bisa digunakan sebaik mungkin. Pemakaian alat juga harus digunakan sesuai Standar Operasional Prosedur, dan jika alat harmonic scalpel sudah tidak bisa digunakan maka harus dihapuskan sesuai dengan prosedur penghapusan barang.



3.1 Kajian Perencanaan Alat Secara umum perencanaan peralatan medis di fasilitas pelayanan kesehatan membutuhkan



keterlibatan tenaga teknis peralatan medis, tenaga medis,



keperawatan, tenaga teknis sarana dan prasarana dan manajemen. Ruang lingkup kegiatan perencanaan



meliputi penilaian kebutuhan, penentuan prioritas



pengadaan dan penganggaran. Beberapa kajian



penilaian kebutuhan yang harus dipertimbangkan dalam



perencanaan alat harmonic Scalpel yaitu a.



Kemampuan pelayanan / klasifikasi rumah sakit dan beban pelayanan.



Pelayanan rumah sakit yang memiliki pelayan bedah tentunya harus terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan meminimalkan resiko terhadap pasien. Ketersediaan sarana dan prasarana serta SDM adalah hal yang mendukung kemampuan pelayanan b.



Mengikuti perkembangan teknologi canggih



Suatu kewajiban bagi rumah sakit yang memiliki pelayanan bedah untuk mengikuti perkembangan teknologi alat kesehatan guna mendukung pelayanan prima. Setiap pelayanan dan tindakan medis harus merencakanan pencegahan tiap dampak yang mungkin terjadi pada pasien. Alat harmonic scalpel termasuk alat teknologi canggih yang memiliki resiko kecil pada pasien. Jadi sangat baik tiap rumah sakit memiliki alat ini demi tercapainya pelayanan prima di rumah sakit. Untuk kelebihan alat akan dibahas pada penjelasan berikutnya. c.



Kemampuan SDM yang akan mengoperasikan dan memelihara alat



harmonic scalpel.



Ketika alat akan diadakan nantinya yang merukapan user adalah tenaga medis dalam hal ini tim dokter, perawat yang akan melakukan pemeliharaan rutin seperti cleaning alat serta teknisi akan melakukan pemeliharaan dan pihak manajemen yang akan mengatur anggaran pengadaan dan pemeliharaan. Sehingga dalam perancanaan alat harmonic scalpel, supplier alat harus membuat pelatihan untuk user dan teknisi. d.



Penempatan alat



Sesuai kebutuhan dan fungsinya alat Harmonic scalpel hanya ditempatkan di ruang bedah / instalasi bedah sental, jika memeng memungkinkan alat harmonic scalpel juga bisa ditempatkan di IGD terngantung klasifikasi pelayanan di rumah sakitnya dan ketersidiaan SDM untuk mengoperasikannya e.



Spesifikasi alat dengan mempertimbangkan kebutuhan dan beban



pelayanan. Alat harmonic scalpel memiliki kesamaan fungsi dengan alat Electro Surgery Unit (ESU) namun alat ini memiliki kelebihan yang jauh lebih baik dengan alat ESU. Bebapa kasus yang sering terjadi ketika menggunakan alat ESU adalah kasus luka bakar pasca operasi, kasus pendarahan yang berlebih pada pasien saat di ruang bedah, kasus, waktu penyembuhan yang lama akibat pendarahan, sakalipun alat ESU pada proses coagulasi meminimalkan pendarahan tapi sering ditemukan kasus pendarahan lebih.



3.2 Kajian Spesifikasi Alat Adapun kajian spesifikasi alat harmonic Scalpel adalah sebagai berikut :



a.



Alat mampu mencegah pendarahan yang cepat



b.



Alat mampu menjangkau jaringan – jaringan lunak yang berdekatan



dengan syaraf c.



Alat bisa digunakan dalam proses bedah apapun baik bedah dengan



jaringan lunak dan jaringan tebal



Dengan kajian diatas maka dapat dibandingkan dengan beberapa kelebihan alat harmonic scalpel sebagai berikut : a.



Thermal injury bisa diminimalkan karena proses pemotongan tak lebih



dari lima detik b.



Proses penyembuhannya lebih cepat, 6-7 hari Harmonic scalpel juga lebih



sedikit mengakibatkan nyeri dan peradangan (less pain and inflammation) c.



Harmonic Scalpel menggunakan Energi mekanis, sehingga : tidak ada



aliran listrik ke atau melalui tubuh pasien. d.



Resiko kerusakan jaringan minimal (lateral thermal damage ≤1mm). Lebih



aman terhadap risiko kerusakan jaringan vital yang berdekatan. e.



Minimal tissue charring dan desiccation, sehingga dapat membantu



mempercepat proses penyembuhan jaringan dan meminimalisasi resiko lengket pada jaringan f.



Asap yang minimal



g.



Memiliki



fitur



Multifungsi



Dapat melakukan fungsi koagulasi (Bleeding Control) dan Cutting secara bersamaan, sehingga membantu menghemat waktu operasi. (dapat mengkoagulasi sampai dengan 5mm vessel – ACE dan FOCUS Instrument) h.



Dapat melakukan fungsi Grasping dan Dissecting (baik secara Blunt



Dissection ataupun Back-cutting), untuk instrument dengan bentuk gunting. i.



Mengurangi frekuensi pertukaran instrumen selama tindakan sehingga



dapat menghemat waktu operasi.



Dengan pertimbangan kajian spesifikasi alat yang dibutuhkan dengan kelebihan alat harmonic scaple maka dapat dibuat contoh spesifikasi sebagai berikut : 1



Catu daya listik



100-240 V, 50/60 Hz, 500 VA



2 3 2



Frekuensi Current Consumption Pilihan Tingkat proteksi



50/60 Hz 3 amp Terdiri dari 2 pilihan CF Terapan :



terhadap kejut listrik 3



Perlindungan G11



enclosure



- Instrumen HARMONIC ™



Ingress



- Instrumen ENSEAL ™ IP21 & IP68



Ingress



protection G11 footswitch 5 Keluaran



HARMONIC ™ Output: 150 VAC RMS maksimum 35 watt terus menerus, 30–80 kHz (55,5 kHz kecuali jika ditandai dalam instrumen IFU) ENSEAL ™ Output: Bipolar, tidak diperlukan elektroda netral, 100 VAC RMS maksimum, maksimum 135 watt, 300–490 kHz (330 kHz kecuali ditandai lain dalam instrumen IFU)



6



Pengaturan suhu untuk pengoperasian alat



-



Suhu: 15 ° C – 27 ° C



-



Kelembaban:



30%



–75%



non-



kondensasi -



Rentang Tekanan Atmosfer: 700



hPa – 1060 hPa 7



Pengaturan ruangan penyimpanan alat



suhu



-



Suhu: -35 ° C – 54 ° C



untuk



-



Kelembaban:



10%



–95%



non-



kondensasi -



Rentang Tekanan Atmosfer: 700



hPa – 1060 hPa 8



Pengaturan penempatan alat



9



sengan



spesifikasi



berat alat Pengaturan / dimensi keseluruhan alat



-



Generator: 13 lbs (5,9 kg)



-



Troli: 37 lbs (16,8 kg)



Footswitch: 8 lbs (3,6 kg) - Generator: 35.0cm x 35.5cm x 13.6cm -



Troli: 18.88 "(48.0cm) x 22.11"



(56.2cm) x 37.53 "(95.3cm) -



Footswitch: 13.45" (34.2cm) x 7.50



"(19.0cm) x 4.10" (10.4cm)



3.3 Pengadaan Pengadaan alat harmonic scalpel perlu memperhatikan ijin edar alat dan dipertimbangkan pula informasi sertifikasi/pengakuan dari FDA dan CE, spesifikasi, aksesori, fungsi



dan keandalan, pemeliharaan, ketersediaan suku



cadang, harga, jaminan purna jual dan legalitas izin edar di Indonesia. Pertimbangan mengadakan alat harmonic scalpel : -



Jika mengadakan alat harmonic scalpel maka harus jelas



spesifikasi alat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit -



Karna alat harmonic scalpel termasuk alat teknologi canggih



maka pada saat pengadaan harus diadakan pelatihan dari supplier alat, diupayakan pada saat membeli alat biaya pelatihan kepada user dan teknisi sudah include dengan harga barang -



Pengadaan suku cadang alat untuk pemeliharaan alat harus



jelas. Menururut Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan proses penerimaan alat kesehatan pada pengadaan alat terdiri dari tiga tahap :



a.



Pemeriksaan fisik



Mengecek kesesuaian barang - Merk, type/model - Jumlah alat dan jumlah tiap instrument alat sesuai spesifiksi dalam kontak pengadaan - Menecek bagian bagian fisik alat, mengecek aksesaris yang dipesan - Mengecek dokumen teknis yang terdiri dari ; Certificate of Origin, Tes Certifacate, Manual book b.



Uji Fungsi



c.



Pelatihan Operator dan tenaga teknis



Pelatihan yang diberikan : - Prosedurpenggunaan alat yang benar dan aman - Pengoperasian peralatan secara optimal - Pemeliharaan harian, penyimpanan alat dan penggantian bahan habis pakai - Penyusunan standard operating procedur (SOP)



BAB IV PRA INSTALASI, INSTALASI DAN UJI FUNGSI



4.1 Pra Instalasi alat Harmonic Scapel Dalam menempatkan suatu alat medik sudah seharusnya diperlukan pemetaan kebutuhan dasar suatu alat yang akan dilakukan instalasi. Sebelum dilakukan instalasi terlebih dahulu kita lakukan pra instalasi. Dalam Proses pra instalasi alat bedah harmonic scalpel yang berada di ruang operasi ada beberapa hal yang harus di persiapkan antara lain: 1.



Instalasi Tata Udara Ruang Operasi



a.



Untuk mendapatkan kenyamanan kondisi udara ruang di dalam ruang



operasi, harusdipertimbangkan temperatur dan kelembaban udara. b. dalam



Untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di ruangan



dapat



dilakukan



dengan



pengkondisian



udara



dengan



mempertimbangkan: 1)



fungsi ruang, jumlah pengguna, letak, volume ruang, jenis



peralatan, danpenggunaan bahan bangunan. 2)



kemudahan pemeliharaan dan perawatan, dan



3)



prinsip-prinsip penghematan energi dan kelestarian lingkungan.



c.



Sistem ini mengontrol kelembaban relatip yang harus dipertahankan



adalah 45% sampaidengan 60%,dengan tekanan udara positif pada ruang operasi. d.



Uap air memberikan suatu medium yang relatip konduktif, yang



menyebabkan



muatanlistrik



statik



bisa



mengalir



ke



tanah



secepat



pembangkitannya. Loncatan bunga apidapat terjadi pada kelembaban relatip yang rendah. e.



Temperatur



ruangan



dipertahankan



sekitar



19oC



sampai



24oC.Kelembaban: 30% –75% non-kondensasi, rentang Tekanan Atmosfer: 700 hPa – 1060 hPa



f.



Pengaturan suhu ruangan untuk penyimpanan alat 35 ° C sampai 54 °



C, kelembaban: 10% sampai 95% non-kondensasi, rentang Tekanan Atmosfer: 700 hPa sampai 1060 hPa g.



Sekalipun sudah dilengkapi dengan kontrol kelembaban dan



temperatur,



unit



pengkondisian udara bisa menjadi sumber micro-organisme yang datang melalui filterfilternya. Filter-filter ini harus diganti pada jangka waktu yang tertentu. h.



Saluran udara (ducting) harus dibersihkan secara teratur.



i.



Ruang operasi dilengkapi dengan sistem aliran laminar ke bawah



dengan hembusanudara dari plenum (8 sampai 9 m 2). Pada kondisi kerja dengan lampu operasidinyalakan dan adanya tim bedah, suplai udara dan profil hembusan udara dipilihsedemikian rupa sehingga aliran udara tidak lewat melalui setiap sumber kontaminasisebelum mengalir kedalam area bedah atau diatas meja instrumen. j.



Jika pada area penyiapan instrumen/ peralatan steril tidak dilakukan di



bawah aliran udara, aliran udara ke bawah dari langit-langit, preparasi steril dengan sistem aliranlaminar kebawah harus dibuat sendiri dalam area preparasi steril atau tempat dimanapreparasi steril dilakukan (contoh di koridor kompleks bedah). k.



Sebaiknya dipastikan bahwa tidak ada emisi debu dari bagian bawah



langit-langit padaarea preparasi dan ruang operasi ke dalam ruangan. Langit-langit dengan bagianbawah yang rapat sebaiknya digunakan atau ruangan di bagian bawah langit-langitsebaiknya dapat menahan tekanan khususnya di area preparasi dan ruangoperasi. l.



Penting untuk memilih perletakan lubang ducting udara masuk dan



keluar dari sistemventilasi guna mencegah terkontaminasinya udara buang terisap kembali jika anginmeniup dalam arah tertentu. 2.



Pra Instalasi Elektrikal



Pra Instalasi Elektrikal diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan listrik alat bedah harmonic scalpel,meliputi:



a. 1)



Sistem proteksi petir; Bangunan Ruang Operasi Rumah Sakit yang berdasarkan letak,



sifat geografis,bentuk, ketinggian dan penggunaannya berisiko terkena sambaran petir, harusdilengkapi dengan instalasi proteksi petir. 2)



Sistem proteksi petir yang dirancang dan dipasang harus dapat



mengurangi secaranyata risiko kerusakan yang disebabkan sambaran petir terhadap bangunan RuangOperasi Rumah Sakit dan peralatan yang diproteksinya, serta melindungi manusia didalamnya. b.



Sistem kelistrikan;



Sumber daya listrik pada bangunan Ruang Operasi Rumah Sakit, termasuk katagori “sistemkelistrikan esensial 3”, di mana sumber daya listrik normal dilengkapi dengan sumber dayalistrik darurat untuk menggantikannya, bilaterjadi gangguan pada sumber daya listriknormal. Adapun kebutuhan daya listrik untuk alat bedah harmonic scalpel adalah sebagai berikut: 1)



Sekering utama pada alat bedah harmonic scalpeladalah T5AL 250



V (Penundaan waktu, 5 Amp, badan kaca, ukuran paket 5x20mm, kuantitas: 1) sehingga diperlukan daya listrik minimal 1.100 watt. 2)



Instalasi listrik harus dilengkapai dengan grounding yang baik.



Kabel yang menyentuh lantai, dapat membahayakan petugas. Sistem harusmemastikanbahwa tidak ada bagian peralatan yang dibumikan melalui tahanan yang lebih tinggi daripada bagian lain peralatan yang disebut dengan sistem penyamaan potensial pembumian(Equal potential grounding system). Sistem ini memastikan bahwa hubung singkat ke bumitidak melalui pasien. 3)



Tegangan input yang dibutuhkan 100-240 V, 50/60 Hz.



4)



Terminal kontak listrik



a)



Setiap kotak kontak daya harus menyediakan sedikitnya satu



kutubpembumianterpisah



yang



mampu



menjaga



resistans



yang



rendah



dengankontak tusukpasangannya. b)



Karena gas-gas yang mudah terbakar dan uap-uap lebih berat dari



udara danakan menyelimuti permukaan lantai bila dibuka, Kotak kontak listrik



harusdipasang 5 ft ( 1,5 m) di atas permukaan lantai, dan harus dari jenis tahanledakan. 5)



Sistem pencahayaan



Pencahayaan Umum. Pencahayaan tempat operasi/bedah tergantung dari kualitas pencahayaan dari sumbersinar lampu operasi/bedah yang menggantung (overhead) dan refleksi dari tirai.Cahaya atau penyinaran haruslah sedemikian sehingga kondisipatologis bisa dikenal.Membangkitkan cahaya yang intensif dengan rentang dari 10.000 Lux hingga20.000 Lux. 6)



Sistem Sistem Proteksi Aktif Kebakaran



Pada kompleks ruang operasi, banyak terdapat peralatan-peralatan medik (lampu operasi, mesin anestesi, ceiling pendant, meja operasi, instrumeninstrumen bedah, monitor, mobile x ray, dan sebagainya, yang tidak diinginkan untuk disiram air pada saat terjadinya kebakaran. Sesuai ketentuan yang berlaku, sistem springkler



otomatik,



boleh



tidak



digunakan,



asalkan seluruh dinding, lantai, langit-langit dan bukaan-bukaan (pintu, jendela dan



sebagainya)



menggunakan



bahan/material



yang



mempunyai



TingkatKetahanan Api minimal 2 (dua) jam. Alat pemadam kebakaran jenis APAR



dengan



isi



gas



netral



yang



ramah



lingkungan



di



gunakan untuk pemadaman api bila terjadi kebakaran, dan diletakkan di lokasiyangtepat di luar kamar bedah. Kegiatan instalasi alat bedah harmonic scalpel merupakan kegiatan menyusun dan menyatukan beberapa bagian komponen/alat harmonic scalpel menjadi suatu peralatan sehingga mempunyai fungsi tertentu. Adapun proses selengkapnya dapat di jelaskan pada diagram alur dibawah ini:



Mulai



Penerimaan alatHarmonik scalpel Tidak Apakah alat perlu pra instalasi?



Ya Analisa kebutuhan pra instalasi



Pelaksanaan pra instalasi



Apakah pra instalasi telah selesai? Ya



Tidak Pelaksanaan instalasi alat Tidak Apakah instalasi telah selesai? Ya



Selesai



Penjelasan Alur Diagram Instalasi alat bedah harmonic scalpel sebagai berikut: 1.



Alat bedah harmonik scalpel yang dibeli sampai di Rumah Sakit,



sebelumnya alat telah selesai di tahap penerimaan alat dengan Berita Acara Serah Terima Barang; 2.



Sarana dan prasarana pendukung alat tersebut harus dipenuhi;



3.



Instalasi/pemasangan Alat bedah harmonik scalpel dapat segera



dilakukan jika tidak memerlukan pra instalasi pada sarana dan prasarana pendukung; 4.



Tenaga elektromedis internal melakukan analisis kebutuhan pra



instalasi untuk Alat bedah harmonik scalpel



yang membutuhkan pra



instalasi pada sarana dan prasarana pendukung;



5.



Pra instalasi dilakukan oleh pihak lain bila seluruh kebutuhannya



telah tersedia; 6.



Tenaga elektromedis internal melakukan monitoring/pengawasan



pelaksanaan pra instalasi dalam rangka membuat laporan pelaksanaan dan hasil pra instalasi; 7.



Instalasi/pemasangan Alat bedah harmonik scalpel dapat segera



dilakukan ketika pekerjaan pra instalasi selesai dilakukan; 8.



Pernyataan



pra



instalasi



selesai



diberikan



oleh



tenaga



elektromedis internal; 9.



Tenaga elektromedis dari penyalur Alat bedah harmonik scalpel



melakukan instalasi/pemasangan alat elektromedik sesuai dengan panduan instalasi/installation manual; 10. Tenaga elektromedis internal melakukan monitoring/pengawasan pelaksanaan pemasangan/instalasi dalam rangka membuat laporan pelaksanaan dan hasil pemasangan/instalasi.



4.2 Uji Fungsi Alat Pemantauan fungsi merupakan langkah-langkah untuk menilai fungsi alat mulai dari kelengkapan assesoris, faktor fisik, keamanan serta kinerja alat secara visual. Proses selengkapnya dapat dilihat pada diagram alur berikut ini : Mulai Apakah dokumen teknis alat tersedia? Tidak



Vendor menyediakan dokumen teknis terkait



Ya Tidak Apakah Aksesoris dan bahan habis pakai tersedia? Vendor menyediakan aksesoris dan bahan habis pakai



Ya Apakah alat bantu pengujian tersedia?



Tidak



Vendor menyediakan alat bantu pengujian



Ya Pelaksanaan uji fungsi Apakah alat berfungsi dengan baik? Ya Selesai



Tidak



Penggantian alat/suku cadang oleh penyalur alat elektromedik



Gambar 4.1 Alur Uji Fungsi Alat



Penjelasan Alur Diagram uji fungsi alat bedah harmonic scalpel sebagai berikut: 1.



Tenaga elektromedis dari penyalur alat bedah harmonic scalpel



melakukan



uji



fungsi



alat



elektromedik



yang



telah



selesai



pemasangan/instalasinya; 2.



Uji fungsi dapat dilakukan bila kebutuhan uji fungsi alat bedah



harmonic scalpeltersedia. Kebutuhan uji fungsi tersebut meliputi: a.



Dokumen teknis (operation dan service manual)



b.



Aksesoris dan bahan habis



c.



Alat bantu uji fungsi



3.



Pengujian alat bedah harmonic scalpel meliputi:



a.



Uji kuantitatif/fisik : unit generator 300, generator cart, footswitch



dan kabel, harmonic handpiece, harmonic blue handpiece. b.



Uji kualitatif/fungsi alat :



Keluaran : 150 VAC RMS maksimum 35 watt terus menerus, 30–80 kHz (55,5 kHz kecuali jika ditandai dalam instrumen IFU)ENSEAL ™ Untuk Keluaran Bipolar, tidak diperlukan elektroda netral, 100 VAC RMS maksimum, maksimum 135 watt, 300–490 kHz (330 kHz kecuali ditandai lain dalam instrumen IFU) c.



Uji keamanan : menguji keamanan listrik yang dipersyaratkan



SNI 04-0225-200 (PUIL 2000), Permenkes RI No:2306/MENKES/PER/XI/2011 tentang persyaratan teknis instalasi elektrikal rumah sakit dan IEC 60364-7-710 Requirements for Special or location Medical Location



4.



Tenaga elektromedis internal melakukan pengawasan/monitoring



pelaksanaan uji fungsi alat bedah harmonic scalpel baru dalam rangka membuat laporan pelaksanaan dan hasil uji fungsi; 5.



Bilamana hasil uji fungsi alat baru tidak sesuai dengan standar



maka dibuatkan laporannya dan penyalur wajib mengganti alat/suku cadang sampai dengan alat bedah harmonic scalpel berfungsi dengan baik; 6.



Apabila alat berfungsi dengan baik, maka tenaga elektromedis



vendor membuat laporan hasil uji fungsi.



1.



BAB V PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ALAT HARMONIC SCALPEL 5.1 Pengoperasian Alat Berikut cara pengoperasian alat Harmonic Scalpel : 1.



Periksa generator G11 dan perangkat harmonik untuk kerusakan. jangan



gunakan perangkat yang rusak 2.



Kencangkan generator pada kereta atau perlengkapan lain yang sesuai di



posisi yang sesuai 3.



Hubungkan kabel daya ke stopkontak kabel listrik di panel belakang



generator dan ke stopkontak listrik yang diarde. 4.



Persyaratan daya untuk generator G11 tercantum pada label di panel



belakang generator. 5.



Hubungkan konektor footswitch ke wadah footswitch di panel belakang



generator jika ada. 6.



Hubungkan instrumen harmonik ke generator



7.



Hidupkan generator menggunakan sakelar On / Off di panel depan



generator. 8.



Indikator siaga hijau menyala dan sistem akan menjalankan urutan



inisiasinya. Nada terdengar selama inisiasi urutan. Ketika urutan inisiasi selesai, layar tes prompt akan muncul. 9.



Ikuti instruksi di layar untuk menjalankan tes.



10. Layar siap HARMONIC muncul dan generator siap digunakan NB : -



hati-hati: jangan menghalangi ventilasi udara generator untuk menghindari



generator terlalu panas -



Kondisi pengoperasian :







Suhu: 15 ° C – 27 ° C







Kelembaban: 30% –75% non-kondensasi







Rentang Tekanan Atmosfer: 700 hPa – 1060 hPa



5.2 Pemeliharaan Alat Rekomendasi pemelihraan alat Harmonic Scalpel : a.



Kalibrasi berkala tidak diperlukan



b.



Pengujian keamanan listrik merupakan pedoman fasilitas untuk



perangkat bipolar atau ultrasonik canggih c.



Verifikasi output adalah per pedoman fasilitas untuk perangkat



bipolar atau ultrasonik lanjutan:Output dapat diukur untuk kedua modalitas dengan



menggunakan



kunci



verifikasi



yang



tersedia



dan



penganalisis



elektrosurgis standar 1.



Pemeliharaan Generator dan Pembersih Keranjang



Generator bersih dan keranjang mengikuti protokol rumah sakit. Sebelum membersihkan, matikan dan matikan generator utama cabut kabel listrik dari stopkontak listrik yang diarde. Peringatan: Menumpahkan atau menyemprotkan cairan ke atau ke generator atau membenamkan generator dapat berakibat kerusakan pada generator dan risiko goncangan atau bahaya kebakaran. Langkah – langkah dengan pembersihan sebagai berikut: 1.



Siapkan deterjen pH netral atau deterjen enzimatik pH netral sesuai



dengan detergen petunjuk produsen. 2.



Gunakan kain bersih yang lembut dan sedikit dibasahi dengan larutan



pembersih untuk membersihkan semua permukaan secara manual (termasuk tampilan generator). 3.



Bilas dengan bersih menggunakan kain lembut dan bersih yang sedikit



dilembabkan dengan air keran hangat. 4.



Keringkan dengan kain bersih yang lembut



2.



Pemeliharaan Foot Switch Cleaning



Saklar kaki dan kabel harus dibersihkan setelah setiap penggunaan sebagai berikut: 1.



Lepaskan sakelar kaki dari generator.



2.



Siapkan deterjen enzimatik pH netral sesuai dengan arahan pembuat



deterjen. 3.



Dengan kabel yang terpasang dengan aman ke sakelar kaki, rendam



sakelar kaki dan kabel di dalam deterjen solusi selama dua menit. Catatan: Jauhkan konektor kabel saklar kaki yang menghubungkan ke generator kering setiap saat untuk mencegah aktivasi tidak disengaja. 4.



Setelah direndam, gunakan sikat berbulu lembut untuk secara manual



membersihkan saklar kaki dan kabel untuk menjaganya direndam dalam larutan deterjen. 5.



Bilas dengan seksama saklar dan kabel kaki - dengan kabel yang terpasang



erat pada sakelar kaki – dengan air keran yang hangat dan mengalir setidaknya selama satu menit. 6.



Keringkan semua permukaan dengan kain bersih yang lembut.



2.



Pemeliharaan Korektif N



Keluhan



Analisa Kerusakan



Tindakan Perbaikan



1



Alat mati total



-



-



o tidak dinyalakan.



kabel



power



dpt tidak terhubung



periksa



kabel



power alat



-



fuse putus



-



power supply fuse ganti bila putus.



bermasalah



-



cek cek



kondisi indicator



power supply -



cek outputnya



lakukan 2



Pisau harmonic



-



Generator



tidak rusak



dapat digunakan



-



penggantian



bila terjadi kerusakan. - Cek kondisi generator dan pisau



Pisau



harmonic rusak



harmonic -



Lakukan



perbaikan



atau



cleaning



bila



memungkinkan. -



Hubungi



rekanan bila masalah 3



Pisau harmonic



-



Generator



scaple bermasalah



tidak maksimal



-



Pisau



harmonic bermasalah



berlanjut - Cek



kondisi



generator dan pisau harmonic -



Lakukan



perbaikan



atau



cleaning



bila



memungkinkan. -



Hubungi



rekanan bila masalah berlanjut