Makalah Husnudzan Raja Dan Taubat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH HUSNUDZAN, RAJA’ DAN TAUBAT Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak



Disusun oleh: Annisa Alwi X MIA II



MADRASAH ALIYAH NEGERI 19 JAKARTA SELATAN 2014



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Makalah “HUSNUDZAN, RAJA’ DAN TAUBAT” ini berisi tentang penjelasan dari husnudzan, raja’ dan taubat.



Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap, semoga makalah ini memberikan informasi bagi para pelajar dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Tangerang, April 2015



Penulis



ii



DAFTAR ISI Halaman JUDUL………………………………………………………………………………..



i



KATA PENGANTAR………………………………………………………………..



ii



DAFTAR ISI………………………………………………………………………….



iii



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang……………………………………………………………………



1



B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………



1



C.Tujuan Penulisan………………………………………………………………….



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Husnudzan, Raja’ dan Taubat …………………………………………



2



B. Perilaku orang yang Husnudzan, Raja’ dan Taubat Kepada Allah …………….. …



2



C. Hikmah Husnudzan, Raja’ dan Taubat …………………………………………...



3



BAB III PENUTUP A.Kesimpulan…………………………………………………………………………



4



B.Saran………………………………………………………………………………..



4



DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..



4



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makalah ini akan membahas tentang bagaimana kita sebagai orang muslim harus membiasakan berperilaku terpuji, diantaranya yakni bagaimana kita harus selalu berhusnudzan terhadap siapapun serta bertaubat kepada Allah SWT. Mengenai perilaku terpuji atau akhlak terpuji yakni menurut pendekatan etimologi, akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnnya“khuluqun” yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, yang mana akhlak atau perilaku yang baik disini di contohkan seperti husnudzan dan bertaubat, ada pula yang mengatakan bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang akhirnya berbuah suatu perbuatan. Perilaku terpuji atau akhlak terpuji adalah segala tingkah laku yang terpuji, dapat disebut juga dengan akhlak yang utama, yakni akhlak yang baik dilahirkan oleh sifat-sifat yang baik yang tertanam dalam jiwa seseorang tersebut. Sangat berbeda dengan akhlak yang buruk atau perilaku yang buruk yakni yang tercermin dari tutur kata, tingkah laku, dan sikap yang tidak baik. Maka dari itu dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas secara mendalam tentang perilaku husnuzan, raja’ dan bertaubat yakni diantaranya tentang pengertian serta pentingnya perilaku tersebut serta hikmah yang bisa kita ambil dari perbuatan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa pengertian dari Husnudzan, Raja’ dan Taubat? 2. Bagaimana peilaku orang yang Husnudzan, Raja’ dan Taubat Kepada Allah? 3. Apa hikmah dari Husnudzan, Raja’ dan Taubat 3. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Memahami pengertian Husnudzan, Raja’ dan Taubat 2. Menunjukkan perilaku orang yang Husnudzan, Raja’ dan Taubat Kepada Allah 3. Menguraikan hikmah dari Husnudzan, Raja’ dan Taubat 1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Husnudzan, Raja’ dan Taubat Kata husnuzan berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas husnu dan azh-zhan. Husnu artinya bai dan azh-zhan artinya prasangka, jadi husnuzan artinya berprasangaka baik. Lawan dari husnuzan adalah suuzan, yang artinya berprasangaka buruk. Orang yang husnuzan ialah orang yang selalu berfikir positif dan tidak pernah berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang lain. Sedangkan orang yang suuzan ialah orang yang selalu berfikiran negatif dan selalu berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang lain. Sedangkan Raja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun” yang berarti harapan atau berharap. Raja’ adalah perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang diinginkan dan disenangi. Secara terminologi, raja’ diartikan sebagai suatu sikap mental optimis dalam memperoleh karunia dan nikmat Ilahi yang disediakan bagi hamba-hambaNya yang shaleh. Dan kata taubat itu berasal dari bahasa Arab (taba-yatubu-taubatan) yang artinya kembali. Secara terminologi taubat diartikan seperti berikut: 1) Menurut Imam Ghazali kembali mengikuti jalan yang benar setelah menempuh jalan yang salah. 2) Menurut Hasib Ash Shiddiq berpindah dari keadaan dibenci dan dikutuk oleh Allah kepada keadaan yang diridai dan dicintai-Nya. Dengan demikian orang yang bertobat kepada Allah kembali dari hal-hal yang terlarang (akhlak tercela) kepada hal-hal yang diperintahkan (akhlak terpuji). B. Perilaku orang yang Husnudzan, Raja’ dan Taubat Kepada Allah 1) Perilaku orang yang Husnudzan kepada Allah a. Meyakini bahwa Allah Maha Esa (tauhid) b. Bertaqwa kepada Allah c. Berserah diri kepada Allah (tawakal) d. Menerima dengan ikhlas semua keputusan Allah 2



2) Perilaku orang yang Raja’ kepada Allah a. Berserah diri pada Allah b. Menyatukan hati c. Keinginan mendapat ridha 3) Perilaku orang yang Taubat kepada Allah a. Menyadari kesalahan yang diperbuat b. Menyesali kesalahan c. Memohon ampun kepada Allah d. Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan dan tidak berbuat kesalahan lain e. Memperbanyak berbuat kebaikan C. Hikmah Husnudzan, Raja’ dan Taubat 1) Hikmah Husnudzan a. Selalu optimis dalam menyongsong masa depan b. Tidak mudah putus asa c. Selalu bersyukur kepada Allah 2) Hikmah Raja’ a. Mempertebal keimanan b. Mendekatkan diri pada Allah SWT c. Mengenal diri sendiri d. Optimis menjalankan kehidupan e. Dinamis dalam menjalankan kehidupan f. Kritis pada lingkungan 3) Hikmah Taubat a. Orang yang bertobat akan dicintai Allah. b. Orang yang bertobat akan delapangkan rezekinya oleh Allah dan dimudahkan segala urusannya. c. Orang yang bertobat akan disucikan hatinya dari segala dosa-dosa.



3



BAB III PENUTUP



A.Kesimpulan Husnudzan adalah berbaik sangka terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia. Bentuk-bentuk husnuzan ada 4 yakni husnuzan kepada Allah, husnuzan kepada diri sendiri, husnuzan kepada orang lain serta husnuzan kepada keadaan atau situasi. Serta Raja’ dan Taubat memiliki manfaat dan hikmah dalam mengamalkannya.



B.Saran Banyak nialai positif atau manfaat dari kita berhusnuzan atau berprasangka baik kepada Allah, diri sendiri, orang lain maupun berhusnuzan kepada situasi atau keadaan, intinya yakni berhusnuzan disini merupakan praktik dari kita berbuat atau berperilaku terpuji tentanunya juga untuk meningkatkan keimanan kita menuju ridho Allah SWT.



DAFTAR PUSTAKA



Sumber: http://kumpulankumakalah.blogspot.com/2014/11/membiasakan-perilaku-terpuji.html Sumber: http://kumpulankumakalah.blogspot.com/2014/11/membiasakan-perilaku-terpuji.htm l Sumber: http://kumpulankumakalah.blogspot.com/2014/11/membiasakan-perilaku-terpuji.html



4