MAKALAH Ikan Cupang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRAKARYA BUDIDAYA IKAN CUPANG



Disusun oleh:  Dinda Bamma Yolandri  Elvi Rasiska  Marshela Dela R  Mira Warrohma  Agung Dwi Prasetyo  Bambang Iswanto  Andi Setiawan Kelas



: IX.1



Guru Pembimbing



: Putri Utami, S.Pd



SMP NEGERI MEGANG SAKTI TAHUN PELAJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang ikan hias cupang.



Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.



Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.



Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ikan hias cupang ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Megang Sakti, Januari 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ..................................................................................ii DAFTAR ISI .................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................1 B. Rumusan Masalah .............................................................................1 C. Tujuan ...............................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Ikan Cupang .........................................................................2 B. Klasifikasi Ikan Cupang ....................................................................4 C. Cara Budidaya ...................................................................................5 D. Kendala budidaya ..............................................................................10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................12 B. Saran .................................................................................................12 Daftar Pustaka ...............................................................................................13



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher). Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Ikan Cupang ? 2. Apa Klasifikasi Ikan Cupang ? 3. Bagaimana Cara Budidaya ? 4. Apa saja Kendala budidaya ?



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui Sejarah Ikan Cupang 2. Mengetahui Klasifikasi Ikan Cupang 3. Mengetahui Cara Budidaya 4. Mengetahui Kendala budidaya



1



BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Ikan Cupang Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang Sebenarnya semua jenis Betta splendens (cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya. Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain. Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya. Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut. Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang 2



sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail. Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menyilangkan cupang jenis deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada tahun 1967 didirikanlah IBC (International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis ini. Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Göettner and Paris Jones, mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, orang Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis. Delaval menyeleksi dan menyilangkannya untuk memperoleh sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia berhasil memperoleh ikan dengan sirip bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya hal yang mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris hanya mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and



Rajiv



Massilamoni



mulai



bekerjasama



menyilangkan



cupang



untuk



mempertahankan jenis ini. Tetapi mereka terlalu sering mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri sehingga ikannya tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang yang betinanya berasal dari Delaval sedangkan jantannya adalah jenis melano doubletail turunan Amerika. Ikan ini kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot dan Massilamoni. Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991 breeder cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "halfmoon". Dia mulai bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan menyilangkan jenis Amerika dan menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon. Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan halfmoon



mereka



pada



pameran



IBC



di



Tampa



Florida



dengan



nama



CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best of show". Inilah awalmula demam halfmoon. 5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip.



3



Oleh karena itu penampilannya seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail. Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang dibentuknya. Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang. Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180 derajat dan juga halfmoon rosetail. B. Klasifikasi Ikan Cupang Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Superclass : Gnathostomata Class : Oesteochytes Superclass : Actinopterygii Superordo : Achantopteri Ordo : Perciformes Subordo : Anabantoidei Famili : Anabantidae Subfamili : Ctenopinae Genus : Betta Spesies : Betta Sp. Jenis cupang atau betta spp, di dunia tercatat sebanyak 79 jenis, dan 51 jenis berada di Indonesia, sekilas, apabila ditelusuri sebutan nama untuk cupang sebenarnya kurang tepat, dikarenakan pada awalnya cupang adalah sebutan untuk ikan dari marga trichopsis yang mempunyai sifat bertolak belakang dengan cupang dari marga betta lingga. Warna cupang trichopsis juga sangat jauh berbeda dari pesaingnya, sehingga diduga hal inilah yang membuat keberadaannya sudah sukar ditemukan di pasaran. Cupang yang saat ini dikenal di masyarakat dan para hobiis merupakan ikan pendatang dari luar atau lebih dikenal dengan ikan introduksi asing, jenis cupang hias adalah Betta splendens. Sedangkan untuk aduan lebih sering dipergunakan jenis Betta smaragdina, keduanya berasal dari Thailand, pada awalnya cupang diintroduksi ke negara Malaysia dan Indonesia, adapun di Indonesia cupang didatangkan oleh para importir sekitar tahun 80 dan 90 an untuk memperkaya ragam jenis ikan hias. 4



Secara umum cupang memiliki postur tubuh memanjang, dan apabila dilihat dari anterior atau posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau compressed, kepala relatif besar, mulut kecil dilengkapi dengan bibir agak tebal dan rahang yang kuat, sirip perut ramping memanjang, dan mempunyai warna putih di ujungnya. Sirip punggung terletak lebih dekat ke arah ekor, bentuknya relatif lebar dan terentang sampai ke belakang dengan jari-jari keras dan lunak, sirip ekor umumnya berbentuk membulat rounded, sirip punggung dan sirip ekor apabila mengembang akan membulat menyerupai kipas dan berwarna indah, sisik tubuhnya ada yang kasar dan halus, serta warnanya sangat beragam, sisik termasuk ke dalam tipe stenoid. Selanjutnya untuk membedakan cupang jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran tubuh, warna dan sirip, umumnya ikan jantan mempunyai sirip punggung dan sirip ekor dengan ukuran lebih panjang dibandingkan betina, ukuran tubuh jantan lebih kecil namun lebih memanjang dibandingkan betinanya, dalam hal warna, jantan lebih menarik dan indah. Pada ikan betina umummya perut lebih gemuk, dan seringkali telah dapat terlihat bayangan telur-telur, warna pada jenis ikan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, kematangan gonad, genetik dan faktor geografi. Warna tubuh cupang sangat beragam, mulai dari warna gelap, terang, dengan corak yang menarik, kepintaran para pembudidaya ikan dalam hal mengkawinsilangkan cupang, telah membuat ikan hias ini semakin populer dan tentu saja digemari para hobiis, begitupun untuk aduan, dimana ketangkasan, kemampuan, dan daya tahan dalam hal bertarung membuat para hobiis tidak bosan untuk mengkoleksinya cupang aduan. C. Cara Budidaya 1. Memilih Indukan untuk Budidaya Ikan Cupang



Seperti dilansir dari alamtani.com, langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah mencari bibit atau indukan yang berkualitas. Sebaiknya, indukan harus berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, serta bebas dari cacat bawaan dan penyakit. Tips Membedakan Cupang Jantan dan Betina



5



 



Jantan: Lincah, ekor dan siripnya mengembang, warnanya cerah, dan bentuk tubuhnya lebih besar. Betina: Lamban, sirip dan ekornya lebih pendek, warnanya kusam, dan bentuk tubuhnya lebih kecil.



Sebelum proses pemijahan, kamu harus memastikan indukan jantan dan betina sudah berada di fase matang gonad atau siap kawin. Berikut adalah ciri-ciri indukan yang sudah siap dikembangbiakkan: Jantan    



Setidaknya berumur 4-8 bulan Bentuk badannya panjang Warnanya terang dan menarik serta siripnya panjang Gerakannya lincah dan agresif



Betina    



Setidaknya berumur 3-4 bulan Bentuk badannya membulat dan perutnya sedikit buncit Warnanya kusam dan tidak menarik serta siripnya pendek Gerakannya lambat



2. Persiapan Pemijahan Ikan Cupang



Setelah persiapan budidaya ikan cupang yang sebelumnya selesai, inilah saatnya untuk masuk ke proses pemijahan. Siapkan tempat berupa akuarium atau wadah dan baskom kecil berukuran 20x20x20 cm. Selain itu, sediakan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Terakhir, siapkan juga tumbuhan air, seperti contohnya kiambang. Dalam sekali proses perkawinan, ikan cupang bisa memproduksi telur hingga 1.000 butir. 6



Setelah pembuahan, telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 24 jam. Menurut pengalaman para pegiat budidaya ikan cupang, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam sekali kawin, ikan cupang yang bisa dipanen biasanya mencapai 30-50 ekor saja. Indukan jantan bisa kawin hingga 8 kali dalam interval 2-3 minggu, sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan sekali saja. Jika indukan betina dikawinkan dengan paksa, akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin pada perkawinan berikutnya. Hasilnya, anakan ikan akan didominasi oleh betina. 3. Langkah-langkah Pemijahan Mengisi Air   



Masukkan air bersih setinggi 10-15 cm ke dalam wadah pemijahan (sebaiknya gunakan air tanah atau air sungai yang jernih). Endapkan air yang akan dimasukkan terlebih dahulu setidaknya selama semalam. Hindari penggunaan air PAM yang berbau kaporit atau air dalam kemasan.



Menempatkan Tanaman Air



 



Masukkan tanaman air ke dalam wadah sebagai tempat berlindung bagi para burayak. Pastikan penempatan tanaman tidak terlalu padat agar tanaman tersebut tidak berpotensi mengambil oksigen terlarut di dalam air.



Memasukkan Ikan Jantan   



Masukkan ikan jantan yang sudah siap kawin ke dalam wadah. Biarkan selama sehari di dalam wadah. Ikan jantan akan membuat gelembung-gelembung udara yang berguna untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. 7



 



Untuk memancing ikan jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina, namun dipisah. Caranya, masukkan ikan betina ke dalam gelas plastik bening dan benamkan ke dalam akuarium yang berisi ikan jantan.



Masukkan Ikan Betina



  



Setelah gelembung-gelembung terlihat di dalam akuarium, masukkan ikan cupang betina ke dalam akuarium. Waktu pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 7-10 pagi atau 4-6 sore. Tutup dengan koran atau simpan wadah akuarium di tempat yang terhindar dari suara bising serta hilir mudik manusia karena ikan cupang cukup sensitif saat kawin.



Pisahkan Ikan Cupang Betina dari Ikan Cupang Jantan







 



Setelah proses pembuahan selesai, segera angkat indukan betina karena ikan cupang jantanlah yang bertanggung jawab dalam menjaga dan membesarkan burayak. Indukan jantan akan memunguti telur yang sudah dibuaho dengan mulutnya dan meletakkannya di gelembung-gelembung yang sudah dibuat sebelumnya. Jika indukan betina tidak dipisahkan, telur-telur yang dibuahi akan dimakan oleh si betina.



8



Telur Menetas   



Dalam kurang lebih satu hari, telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari ke depan, kamu tidak perlu memberikan pakan kepada burayak karena masih ada nutrisi tersisa yang terbawa dalam telur. Selain itu, ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.



Pemberian Pakan  



Setelah 3 hari terhitung setelah telur menetas, berikan burayak kutu air (moina atau daphnia). Jangan memberikan pakan lebih banyak dari burayak karena pakan tersebut bisa mengotori air yang bisa menyebabkan burayak mati.



Pindahkan ke Tempat yang Disiapkan



  



Ambil indukan jantan dari dalam akuarium setelah burayak berusia 2 minggu, terhitung semenjak telur menetas. Pindahkan burayak ke tempat yang lebih luas dan beri larva nyamuk atau kutu air yang lebih besar. Setelah 1,5 bulan, kamu sudah bisa memilih ikan cupang berdasarkan jenis kelamin dan pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.



4. Pakan untuk Budidaya Ikan Cupang



9



Untuk budidaya ikan cupang yang sukses, pastikan untuk selalu memberikan pakan favorit dari ikan cupang, yakni kutu air, cacing sutra, dan larva nyamuk. Sebaiknya, pakan diberikan sesering mungkin, contohnya 3-4 kali dalam sehari. Semakin sering, semakin baik juga dampak yang akan dihasilkan. Intinya, lebih baik memberikan makan sedikit-sedikit tapi sering daripada banyak namun dalam 1 waktu. Pasalnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penumpukan sisa pakan yang bisa menyebabkan berkembangnya penyakit. D. Kendala Budidaya Setiap bisnis yang dijalankan pasti mengandung resiko yang harus dihadapi oleh kita sebagai pelakunya. Bisnis ikan cupang hias pun tak luput dari resiko dan kendala pada saat menjalankan usaha. Pertama resiko kualitas anakan yang dihasilkan. Meskipun kita telah membeli indukan yang berkualitas kontes dengan tujuan mendapatkan anakan yang memiliki kualitas yang sama dengan induknya, resiko anakan yang berkualitas buruk tetap saja ada. Namun, indukan yang berkualitas bagus akan memiliki persentase yang lebih besar untuk menghasilkan anakan yang berkualitas bagus dibandingkan dengan indukan yang biasa. Jadi jangan terlalu khawatir dengan adanya resiko ini. Resiko yang kedua masih ada pada anakan cupang yang dihasilkan. Meskipun ikan cupang mampu menghasilkan hingga ratusan telur dalam sekali perkawinan, tidak serta merta kesemua telur tersebut dapat menetas dan menjadi anakan cupang. Anakan cupang memiliki resiko kematian yang sangat tinggi, joleh karena itu anda harus paham betul teknik perawatan anakan agar jangan sampai semakin banyak yang mati. Kedua resiko tersebut harus benar-benar anda perhatikan dalam bisnis ikan cupang hias agar jangan sampai usaha yang anda bangun tidak menghasilkan apa-apa karena pengelolaan resiko yang buruk. Pemasaran Bisnis Ikan Cupang Hias Bisnis ikan cupang hias juga memerlukan pemasaran agar semakin luas pasaran yang bisa anda dapatkan. Pertama anda bisa menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk memasarkan ikan cupang hias yaitu internet. Gunakanlah media sosial untuk memasarkan ikan cupang hias yang anda miliki. Manfaatkan jaringan pertemanan di Facebook, Instagram, dan lainnya agar semakin banyak yang tertarik dengan ikan hias yang anda tawarkan. 10



Pelajari pula teknik fotografi yang apik sehingga dapat menarik pengunjung media sosial anda untuk membeli ikan cupang anda. Jika anda bisa memadukan antara kemampuan mempelajari fotografi yang baik dengan media sosial dapat dipastikan banyak orang akan tertarik dengan usaha anda. Kedua manfaatkanlah keberadaan penghobi ikan cupang yang ada disekitar anda. Masuklah ke dalam komunitas ikan cupang untuk menjadi anggota disana. Didalam komunitas pecinta ikan cupang, anda akan menemukan banyak sekali jaringan pertemanan yang akan membantu anda mengambangkan usaha yang dijalankan. Dimana anda bisa mendapatkan informasi pasar dari teman-teman komunitas atau anda juga bisa menawarkan ikan cupang hias anda kepada sesama anggota disana. Jika ikan cupang hias anda memiliki kualitas yang baik, tidak akan sulit bagi anda menemukan ceruk pasar didalam komunitas penghobi.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Sangat ramah lingkungan, maksudnya adalah mudah dirawat dan tidak menimpulkan dampak negatif bagi lingkungan disekitarnya. 2. Selain ramah lingkungan ikan cupang juga mudah dipelihara, kita cukup menyediakan aquarium yang tidak perlu besar jika tidak ada bisa diganti pake wadah apa aja ntah itu botol, kaleng ataupun baskom. lalu berikan oksigen plus saringan airnya (jika tidak ada tidak masalah kok). untuk makanan ikan cupang cukup dikasih uget - uget nah kalau dalam bahasa indonesianya mungkin cacing merah kecil2! setelah ini saya akan kembali dengan manfaat yang didapat dari memelihara ikan cupang tetap di cuci mata. 3. Daya juang yang kuat, ikan cupang bisa bertahan hidup lama walupun tidak di tempat yang disukainya! Manfaat yang dapat diambil dari memelihara ikan cupang adalah: 1. Terbebas dari penyakit, kita bisa terbebas dari ancaman wabah penyakit demam berdarah ataupun malaria dengan cara memasukkan ikan cupang ke dalam bak mandi, gentong, drum dan segala tempat yang dijadikan tempat penampungan air yang ada indikasi tempat jentik2 ataupun telur2 nyamuk berada. ikan cupang akan memakan jentik2 dan telur2 nyamuk tersebut sampai tidak tersisa (jangan takut kotoran ikan cupang itu kecil2 dan tidak berbahaya seperti jentik2 nyamuk! 2. Bisa dijadikan peluang bisnis, ikan cupang itu dapat bertelur sampai puluhan ekor, bila satu ekor bisa menelurkan 10 ikan cupang baru bagaimana dengan 10 ekor cupang alhasil 100 ikan cupang baru akan menetas. dan apabila 1 ekor ikan cupang baru dijual dengan harga seribu rupiah maka apabila 100 ekor terjual maka uang yang didapat berapa rupiah…hitunglah (hati2 pada saat betina bertelur, biasanya sang betina bakal memakan telurnya sendiri, maka dari itu apabila betina telah menelurkan telurnya baiknya anda memisahkan sang betina ke tempat lain)! 3. Bisa menghilangkan stress, apabila kita melihat ikan cupang kata orang bisa menghilangkan stress ini dikarenakan ikan cupang yang memiliki warna yang indah dan sirip yang lebat dan panjang



B. Saran Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.



12



DAFTAR ISI http://cupanghiasgrosir.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-di-temukannya-ikan-cupang.html http://alamtani.com/mengenal-jenis-jenis-ikan-cupang.html http://rumahbettapekanbaru.blogspot.co.id/2014/04/perbedaan-ikan-cupang-jantan-danbetina.html http://cara.pro/jenis-jenis-harga-foto-ikan-cupang-cupan-hias-aduan-termahal-di-dunia/ http://indonesiaindonesia.com/f/76866-usaha-budidaya-ikan-cupang-modal-minim/ http://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html http://ng-networking.blogspot.co.id/2013_11_01_archive.html http://budidaya-ikan.com/pupuk-organik-bio-fish-dibuat-dari-ikan http://mukhtar-api.blogspot.in/2014/02/produk-hasil-perikanan-non-konsumsi.html



13