Makalah Ilmu Penyakit [PDF]

  • Author / Uploaded
  • zahra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ILMU PENYAKIT “GOUT ARTHRITIS”



Disusun Oleh 1. Juniar Fahira



: 0050438640



2. Linda Citra Septiana



: 0041732148



3. Meysri Annisa



: 0043033184



4. Yunita



: 0049611032



5. Yurika Julia Putri



: 0041195939



Kelas : XI.Perawat Kelompok : 4(Empat) Guru Pembimbing : Hamidah S.Kep.,Ners



SMK KESEHATAN ATHALLA PUTRA PALEMBANG TAHUN AJARAN 2020/2021



1



2



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah tentang penyakit Gout Arthritis atau asam urat. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi,bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



                                                                        Palembang,



Agustus 2020



                                                                                      Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii 1.



KONSEP PENYAKIT.............................................................................................1 a.



Definisi...................................................................................................................1



b.



Anatomi Fisiologi...................................................................................................1



c.



Etiologi...................................................................................................................3



d.



Patoflow.................................................................................................................4



e.



Patofiologi..............................................................................................................5



f.



Manifestasi Klinis....................................................................................................6



g.



Komplikasi..............................................................................................................8



h.



Pemeriksaan Penunjang......................................................................................9



i.



Penatalaksanaan.....................................................................................................9



1.



KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................11 a.



Pengkajian............................................................................................................11 DATA FOKUS.......................................................................................................11 ANALISA DATA...................................................................................................12 DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................................15 INTERVENSI.........................................................................................................16 IMPLEMENTASI..................................................................................................20 EVALUASI.............................................................................................................23



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26



ii



iii



i



i



1. KONSEP PENYAKIT a. Definisi Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempengaruhi gambaran klinis yang mempunyai gambaran khusus yaitu arthritis akut. Arthritis Gout lebih banyak terdapat pada pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopous (Mansjoer,2000). Arthritis Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan



dengan



defek



genetick



pada



metabolism



purin



(hiperurisemia). Pada keadaan ini bisa terjadi oversekresi asam urat atau defek renal yang mengakibatkan penurunan sekresi asam urat, atau kombinasi keduanya (Brunner dan Suddarh,2001). Artritis Gout merupakan bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada individu dengan kadar asam urat darah yang tinggi. Asam urat ini dapat membentuk Kristal dengan bentuk seperti jarum di sendi. Akibatnya, kondisi ini akan mengakibatkan serangan gout yang sangat nyeri, disertai kemerahan, bengkak, dan hangat di area tersebut. Menurut American College of Rheumatology, gout artritis adalah suatu penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri infalamasi satu sendi. Gout adalah radang sendi yang merupakan akibat dari deposit kristal asam urat (monosodium urate) di jaringan dan cairan dalam tubuh. Proses ini disebabkan karena peningkatan produksi atau penurunan eksresi dari asam urat. Gout artritis adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. b. Anatomi Fisiologi



1



Sendi secara sederhana merupakan pertemuan antara dua tulang atau lebih. Sendi memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan kemungkinan variasi pergerakan di antara segmensegmen serta kemungkinan variasi pertumbuhan. Fungsi anggota gerak sangat tergantung dari permukaan sendi, sehingga apabila ada kelainan/penyakit pada sendi maka akan memberikan gangguan gerak. Klasifikasi sendi: 



Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago. Yang menjadi bantalan sendi yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh simfisis adalah simfisis pubis antara tulang-tulang pubis dan diskus intervebralis antar badan vertebra yang berdekatan.







Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh sindesmosis dapat ditemukan pada tulang yang terletak bersisian dan dihubungkan dengan membran interoseus, seperti pada tulang radius dan ulna, serta tibia dan fibula.







Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang. Seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong) tulang rahang. Pada contoh tersebut, jaringan ikat fibrosa yang terlihat adalah ligamen peridontal. otot dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan tendon atau



otot diatas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi, seperti pada siku atau tempurung lutut. Sendi sinovial dapat diklasifikasikan berdasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi, yaitu : 1. Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk dengan pas kedalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini yang dikenal sebagaisendi traksial atau multiaksial, memungkinkan rentang gerak yang lebih besar, menuju ketiga arah. Contoh sendi sferoidal adalah sendi panggul serta sendi bahu. 2. Sendi engsel, permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu



2



arah saja dan dikenal sebagai sendi uniaksial. Contohnya adalah persendian pada lutut dan siku. 3. Sendi kisar (pifot joint) adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas ke dalam cekungan tulang kedua, dan dapat berputar ke semua arah. Sendi ini merupakan sendi uniaksial yang memungkinkan terjadinya berotasi di sekitar prosesus odontoid aksis, dan persendian antara bagian kepala proksimal tulang radius dan ulna. 4. Persendian Kondiloid terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang masuk dengan pas kedalam rongga berbentuk elips di tulang kedua. Sendi ini merupakan sendi blaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang. Contohnya adalah sendi antara tulang radius dan tulang karpal serta sendi antara kondilus oksipital tengkorak dan atlas. 5. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan konveks pada sisi lainnya : sehingga tulang tersebut akan masuk dengan pas kedalam permukaan tulang kedua . c. Etiologi Etiologi arthritis gout adalah peningkatan kadar asam urat darah yang berasal dari metabolisme purin. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh penurunan ekskresi maupun overproduksi asam urat. Penurunan ekskresi asam urat dapat terjadi pada keadaan insufisiensi renal, nefropati, dehidrasi, maupun konsumsi alkohol dalam jangka waktu lama. Peningkatan produksi asam urat dapat terjadi pada Sindroma Lesch-Nyhan, defisiensi glukosa-6-fosfat, dan superaktifitas phosphoribosyl pyrophosphate synthetase. Peningkatan asam urat ini akan menimbulkan pembentukan kristal monosodium urat yang terdeposit pada sendi dan saluran kemih. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama diuretika. Konsumsi alcohol berlebih, karena alcohol merupakan salah satu sumber purin yang juga dapat menhambat pembuangan urin melalui ginjal.



3



1. Gout primer: pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat (defisiensi enzim PPRP amido transferase dan HGPRT, peningkatan jumlah PPRP yang tidak dipergunakan). 2. Gout sekunder: pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain / obat-obatan (penurunan massa dan filtrasi ginjal). 3. Gout idiopatik: hiperurisemia yang tidak jelas penyebabnya d. Patoflow



4



e. Patofiologi Patofisiologi arthritis gout dibagi menjadi empat tahap yaitu:



5



Fase I Tahap ini terjadi akibat peningkatan asam urat yang berasal dari metabolisme purin yang berasal dari diet dan pemecahan sel tubuh. Pada keadaan normal asam urat yang terbentuk selanjutnya akan dipecah oleh enzim urikase menjadi substans yang larut pada urin sehingga mudah diekskresikan. Tidak adanya enzim urikase ini dapat menimbulkan peningkatan kadar asam urat. Sekitar 90% peningkatan kadar asam urat ditimbulkan akibat ketidakmampuan untuk mengekskresikan asam urat pada urin akibat defek genetik pada transporter anion ginjal yang mengakibatkan reabsorbsi asam urat yang berlebihan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh penggunaan beberapa obat seperti aspirin, diuretik dan alkohol, serta fungsi ginjal yang menurun. Sekitar 10% peningkatan asam urat dapat terjadi akibat produksi asam urat yang berlebihan akibat defek genetik enzim yang memecahkan purin, peningkatan penghancuran DNA sel yang mengandung purin pada tindakan kemoterapi, serta asupan diet yang tinggi purin Fase II Fase ini adalah serangan akut yang ditandai dengan tanda radang, biasanya pada sendi metatarsofalang digiti I, dorsum kaki, mata kaki, lutut, pergelangan tangan, dan sendi siku. [1] Fase ini terjadi akibat perpindahan monosodium urat ke cairan sendi dan menimbulkan reaksi perlawanan dari sel neutrofil, sehingga mencetuskan reaksi radang oleh beberapa sitokin inflamasi dan ditandai dengan sendi yang merah, nyeri, panas, dan bengkak. Fase III Fase ini sering dikenal dengan fase interkritikal asimptomatik yaitu fase tanpa adanya gejala namun kristal monosodium urat tetap terdeposit pada cairan sendi. Keadaan ini dapat berlangsung sampai 10 tahun. Tanpa penanganan asam urat yang baik dapat menimbulkan serangan akut yang



6



berulang akibat beberapa pencetus seperti trauma lokal, diet tinggi purin, stress, dan pemakaian diuretic. Fase IV Fase ini adalah fase arthritis gout kronik yang ditandai dengan munculnya tofus (deposit monosodium urat pada beberapa sendi namun tanpa tanda radang).  Tofus ini dapat pecah sendiri dan sering menimbulkan infeksi sekunder. Pada fase ini sering terjadi kerusakan sendi, gangguan fungsi ginjal dan gangguan kardiovaskuler. f. Manifestasi Klinis Artritis gout terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat. Kristal urat dapat terbentuk ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan secara alami di dalam tubuh. Purin juga ditemukan pada makanan tertentu, seperti steak, daging organ, dan makanan laut. Makanan lain juga mempromosikan kadar asam urat yang lebih tinggi, seperti minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa). Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Namun, kadang-kadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam dan membutuhkan, seperti urat di jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan. Gejala artritis gout meliputi: 



Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi, biasanya di tengah malam atau dini hari.







Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat pada saat disentuh dan terlihat merah atau ungu.



7







Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya pergerakan.







Sendi yang paling sering terkena adalah sendi jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Jika artritis gout tidak diobati dalam jangka waktu yang lama,



kristal dapat membentuk gumpalan di bawah kulit di sekitar sendi. Mereka disebut tophi. Mereka tidak sakit, tetapi dapat memengaruhi cara penampilan sendi. Jika kristal menumpuk di saluran kemih, mereka dapat membentuk batu ginjal. Ada beberapa tahapan artritis gout dan perbedaan gejala pada tiap tahapan: 



Hiperurisemia asimtomatik adalah periode sebelum serangan asam urat pertama. Tidak ada gejala, tetapi kadar asam urat darah tinggi dan kristal mulai terbentuk di sendi.







Artritis gout akut atau serangan asam urat terjadi ketika sesuatu (seperti makan dan minum) menyebabkan kadar asam urat untuk melonjak dan menyebabkan berdesakannya kristal yang telah terbentuk di sendi yang memicu serangan. Peradangan dan rasa sakit yang ditimbulkan biasanya menyerang pada malam hari dan berlangsung selama delapan sampai 12 jam berikutnya. Gejala mereda setelah beberapa hari dan kemungkinan hilang dalam seminggu hingga 10 hari. Beberapa orang tidak pernah mengalami serangan kedua, tetapi diperkirakan 60 persen orang yang mengalami serangan asam urat akan mengalami serangan kedua dalam setahun. Secara keseluruhan, 84 persen mungkin memiliki serangan lain dalam tiga tahun.







Artritis gout interval adalah waktu antara serangan. Meskipun tidak ada rasa sakit, tetapi asam urat tidak hilang. Peradangan walau dalam tingkat rendah, tetapi dapat merusak sendi. Ketika seseorang mengidap artritis gout interval, maka merubah gaya hidup dan menjalani pengobatan yang sesuai bisa dilakukan untuk mengelola gout. Selain itu, untuk mencegah serangan di masa depan atau terjadinya gout kronis.



8







Artritis gout kronis berkembang pada orang dengan gout yang kadar asam uratnya tetap tinggi selama beberapa tahun. Serangan menjadi lebih sering dan rasa sakit mungkin tidak hilang seperti dulu. Kerusakan sendi dapat terjadi, sehingga dapat menyebabkan hilangnya mobilitas. Dengan manajemen dan perawatan yang tepat, tahap ini dapat dicegah.



g. Komplikasi 1) Tophi Tophi terbentuk akibat penumpukan kristal asam urat di bawah kulit, dan dapat muncul di beberapa area tubuh, seperti jari, tangan, siku, kaki, dan di sekitar mata kaki. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, tofi bisa membengkak dan mengeras saat serangan asam urat terjadi. Tophi adalah salah satu komplikasi asam urat paling umum yang ditandai dengan penumpukan kristal-kristal di bawah permukaan kulit. Biasanya, gumpalan ini akan muncul di sekitar pergelangan tangan dan kaki, jari jemari, dengkul, hingga telinga. Tophi terasa seperti benjolan keras di bawah kulit dan biasanya tidak terasa sakit. Namun, jika tophi ini sedang membengkak dan asam urat Anda kambuh, maka bisa terasa sangat nyeri. Bila tidak segera ditangani, gumpalan kristal tadi dapat terus membesar dan menyebabkan kerusakan sendi yang lebih parah. 2) Asam Urat Kambuh Pada sejumlah kasus, serangan asam urat bisa terjadi beberapa kali dalam setahun. Bila dibiarkan tidak tertangani, kondisi tersebut dapat menyebabkan pengeroposan dan kerusakan pada sendi. 3) Penyakit Batu Ginjal Kristal asam urat bisa menumpuk di saluran kemih, dan menyebabkan batu ginjal. Faktanya, kristal yang menyebabkan asam urat terbentuk dari dalam ginjal. Semakin lama Anda membiarkan asam urat



9



tanpa pengobatan, maka kristal tadi dapat menumpuk dan memicu batu ginjal. 4) Deformitas Sendi Seiring dengan berkembangnya asam urat, Anda mungkin akan melihat adanya perubahan pada bentuk persendian atau yang disebut dengan deformitas sendi. Asam urat yang tidak diobati, ditambah dengan serangan asam urat terus-menerus, dapat menyebabkan jaringan sendi Anda jadi semakin rusak. Akibatnya, sendi Anda akan keluar dari jalurnya sehingga sulit digerakkan. h.



Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang Gout Artritir meliputi: 



Pemeriksaan laboratoriun -



Darah Pemeriksaan darah berguna untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah seseorang beresiko terserang gout atau tidak. Selain itu, melalui pemeriksaan ini juga dapat membantu menentukan fase perjalanan penyakit penderita gout.



-



Cairan sendi Pada pemeriksaan ini, sampel diambil dari cairan sendi sinovial penderita. Dari pemeriksaan ini dapat dilihat apakah terdapat kristal asam urat dalam cairan sendi



i. Penatalaksanaan Secara umum penanganan artritis gout adalah pemberian edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi atau komplikasi lain, seperti pada ginjal. Pengobatan atritis gout akut bertujuan untuk menghilangkan keluhan nyeri dan peradangan dengan kolkisin, OAINS, kortikosteroid, atau hormon ACTH. Obat penurun asam urat seperti allopurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut, namun pada pasien yang telah rutin mendapat obat penurun asam urat sebaiknya tetap



10



diberikan. Dosis standar kolkisin untuk atritis gout secara oral 3-4 kali, 0,5-0,6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg. Sedangkan OAINS 23 yang serig dipakai adalah indometasin dengan dosis mg/hari selama 2-3 hari dan mg/hari untuk minggu berikutnya atau sampai nyeri dan peradangan berkurang. Kortikosteroid dan hormon ACTH diberikan apabila pemberian kolkisin dan OAINS tidak efektif atau kontraindikasi. Pada stadium interkritikal dan menahun tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan kadar asam urat hingga normal, guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat allopurinol bersama obat urikosurik lain. Gout biasanya dapat berhasil diobati dengan menghilangkan penyebab dan menggunakan obat-obatan untuk meringankan gejala. Tetapi jika gejala gout telah terjadi dan tanpa pengobatan selama lebih dari 10 tahun, kristal asam urat mungkin telah terbentuk dalam sendi dalam betuk nodul yang disebut tophi. Jika tophi menyebabkan infeksi, rasa sakit, tekanan, dan merusak bentuk sendi, serta obat-obatan telah gagal dalam menyusut atau menghilangkan tophi, maka dapat dilakukan opereasi secara eksisi untuk menghilangkan tophi tersebut.



11



2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN a. Pengkajian Dari pemeriksaan fisik, ditemukan tanda-tanda inflamasi akut pada sendi metatarsofageal digitti I manus dextra, terdapat tofi didaerah aurikula dan maleolus lateralis sinistra. Dokter merujuk Pak Gotar ke poli klinik spesialis RSUP dr M Djamil padang untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lainnya. Hasil pemeriksaan laboratorium memperlihatkan Hb 14 gr %, leukosit 13,00/ml, LED 40 mm/jam, kadar uric acyd 9,3gr%. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan urinalisis, asam urat urine serta ureum dan kreatinin serum. Dokter memberikan obat-obatan untuk Pak Gotar dan menganjurkan Pak Gotar untuk berkonsultasi kebagian gizi untuk pengaturan dietnya. Pak Gotar heran diet apa yang berhubungan dengan penyakitnya, juga apakah penyakit ini diturunkan kepada anaknya. Bagaimana anda menjelaskannya? DATA FOKUS DS



DO 1. Klien mengatakan nyeri di ibu 1. Kesadaran : composmentis jari kaki 2. Klien mengatakan jika berjalan kakinya sakit 3. Klien mengatakan kaku pada ibu jarinyanya 4. Klien mengatakan aktifitas nya di bantu



2. TTV : TD : 120 /80 mmhg N



: 70 X/Menit



RR : 20X/menit S



: 37OC



3. Pemeriksaan lab : Hb : 14gr% Leukosit : 13,00/ml



12



5. Klien mengatakan suka makan daun-daunan yang berwarna hijau



LED : 40 mm/jam Kadar uric acyd : 9,3gr % 4. Skla nyeri 6



6. Klien mengatakan suka makan jeroan dan daging 7. Klien mengatakan tidak minum obat anti nyeri



5. Ibu jari klien terlihat bengkak 6. Ibu jari klien terlihat kemerahan 7. Klien tampak meringis kesakitan 8. Klien tampak di bantu saat berjalanng 9. Klien tidak dapa menjawab pertanyaan yang di ajukan tentang 10. Klien tidak dapat mengetaui prognosispenyakit yang sedang di alaminya



ANALISA DATA Data Ds :



Masalah Nyeri



1. Klien mengatakan nyeri di ibu jari



Etiologi kerusakan



integritas



jaringan



sekunder



terhadap gout



kaki 2. Klien mengatakan jika berjalan kakinya sakit 3. Klien mengatakan kaku pada ibu jarinyanya



13



Do: 1. Kesadaran : composmentis 2. TTV : TD : 120 /80 mmhg N



: 70 X/Menit



RR : 20X/menit S



: 37OC



3. Pemeriksaan lab : Hb : 14gr% Leukosit : 13,00/ml LED : 40 mm/jam Kadar uric acyd : 9,3gr % 4. Klien tampak meringis kesakitan 5. Ibu jari klien terlihat bengkak



Ds : 1. Klien mengatakan



Gangguan mobilitas



Nyeri persendian



fisik



imobilitas



dan



aktifitas nya di bantu 2.



Klien mengatakan kaku pada ibu jarinyanya



14



3. Klien mengatakan jika berjalan kakinya sakit



Do : 1. Kesadaran : composmentis 2. TTV : TD : 120 /80 mmhg N



: 70 X/Menit



RR : 20X/menit S



: 37OC



3. Ibu jari klien terlihat bengkak 4. Klien tampak di bantu saat berjalan 5. Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur



Ds :



kurang pengetahuan



perubahan



tentang kondisi dan



penatalaksanaan



suka makan daun-



rencana tindakan pada



pemeliharaan di rumah



daunan yang



kondisi kronis



1. Klien mengatakan



berwarna hijau



15



2. Klien mengatakan suka makan jeroan dan daging



Do: 1. Kesadaran : composmentis 2. TTV : TD : 120 /80 mmhg N



: 70 X/Menit



RR : 20X/menit S



: 37OC



3. Pemeriksaan lab : Hb : 14gr% Leukosit : 13,00/ml LED : 40 mm/jam Kadar uric acyd : 9,3gr % 4. Klien tidak dapat menjawab pertanyaan yang di ajukan perawat 5. Klien tidak mengetahui prognosis penyakit yang sedang dialaminya



16



DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri berhubungan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap gout 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian dan imobilitas 3. kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana tindakan pada kondisi kronis berhubungan dengan



Resiko tinggi terhadap



perubahan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah



INTERVENSI Diagnosa 1.Nyeri



Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Tujuan: setelah 1.Pantau kadar



Berhubungan dengan dilakukan



Rasional 1. untukmengevaluasi



tindakan asam urat semu



keefektifan terapi



Kerusakan integritas keperawatan 3x 24 jam jaringan



sekunder nyeri



terhadap gout



dan



ketidaknyamanan



dapat



teratasi



2.Berikan istirahat



Kriteria hasil :



dengan







Nyeri berkurang







ekspresi relaks, rintihan



tak



kaki



2. peninggian dan pember dan kantung



dingin



Berikan



mengurangi



wajah analgesik,yang



membantu



ada diprogramkan



dan tekanan



evaluasi



memb



bengkak



menghilang dari



kaki,



analg



memblok rasa nyeri.



keefektifannya 



Berikan kantung atau



es panas



basah 3. Instruksikan klien 3.Tindakan



ini



memb



untuk minum 2-3 liter mencegah batu ginjal, kompli



17



cairan setiap hari



mayor yang berkenaan den gout



4.kolaborasi :



Berikan obat anti gout 4.obat anti gout bekerja dengan



yang diresepkan dan menghambat reabsorbsi asam u evaluasi



di tubulus ginjal (benemid)



keefektifannya.



melawan fagositosis leukosit y



Konsul



dokter



bila menghambat deposit urat lanju



kadar asam urat serum (allopurinol). Terapi obat



tetap tinggi dan nyeri tambahan dapat diperlukan bil



tidak hilang dengan kadar asam urat serum tetap tin analgesik



Gangguan mobilitas Setelah dilakukan



1.kaji mobilitas yang



1.mengetahui tingkat kemamp



fisik



ada dan observasi



klien dalam melakukan aktifita



berhubungan tindakan keperawatan



dengan persendian imobilitas



nyeri 3x24 jam



adanya peningkatan



dan Dapat melakukan



kerusakan. Kaji secara



mobilitas fisik kembali Kriteria



hasil



Menunjukkan yang



teratur fungsi motorik : 2.ajarkan klien



teknik melakukan latihan



memampukan gerak aktif pada



melakukan aktivitas



ekstremitas yang tidak



2.gerakan aktif memberi masa tonus dan kekuatan otot, serta



memperbaiki fungsi jantung da pernafasan



sakit



18



3.bantu klien



3.untuk memperatahankan



melakukan latihan



fleksibilitasi sendi sesuai



ROM dan perawatan



kemampuan



diri sesuai toleransi 4.pantau kemajuan



4.untuk mendeteksi



dan perkembangan ,



perkembangan klien .



kemampuan klien dalam melakukan aktifitas. Kolaborasi :



.kemampuan mobilisasi



Kolaborasi dengan



ekstremitas dapat di tingkatkan



ahli fisioterapi untuk



dengan latihan fisik dari tim



latihan fisik klien



fisioterapi



kurang pengetahuan Setelah dilakukan



1.Berikan



tentang kondisi dan tindakan keperawatan



tentang



rencana



ingkatkah



tindakan 3x24 jam klien dapat



informasi 1.kepatuhan ditingkatkan mela kondisi, penyuluhan kesehatan pasien



pada kondisi kronis Mendemonstrasikan



bahwa



berhubungan dengan keinginan untuk



kesalahan gentik pada



Resiko



metabolisme



terhadap memenuhi aktivitas



terdapat purin,



perubahan



pemeliharaan dan



tetapi serangan nyeri



penatalaksanaan



pencegahan perawatan



terkontrol



pemeliharaan rumah



di diri yang diprogramkan



dengan



terapi otot



Kriteria hasil : 1.klien dapat Mengungkapkan



2. Ajarkan klien apa 2.Tindakan ini membantu



pemahaman tentang



yang



dilakukan mencegah kerusakan lanjut pad



instruksi perawatan diri,



selama



serangan. sendi dengan mengurangi



2.klien dapat



Instruksi meliputi :



mengungkapkan rencana



Mengisirahatkan sendi pada kaki



untuk melakukan



yang nyeri



bengkak, inflamasi, dan tekana



19



tindakan pencegahan



Tinggikan ekstremitas



pada gaya hidup baru



dan berikan kantung es atau panas basah 3.



Ajarkan



klien 3.Substansi tertentu tidak



bagaimana



mengaktivasi efek obat anti go



mengontrol serangan mengakibatkan retensi asam ur gout.



Instruksi Obat anti gout menurunkan ka



meliputi : 



asam urat serum



Menghindari faktor pencetus (makanan tinggi



purin



minuman alkoholik) 



Menggunakan obat anti gout sesuai



resep.



Hubungi dokter



bila



serangan terjadi



lebih



sering



atau



berakhir lama



4. Jamin bahwa klien 4.Instruksi verbal dapat den mempunyai instruksi mudah



Peman



tentang periodik dari kadar asam



tertulis perawatan



dilupakan.



diri



informasikan



dan serum perlu untuk mengeval



tertulis keefektifan terapi obat



20



tentang



obat



yang



diprogramkan selama di rumah



5. Instruksikan klien 5.keadaan ini dapat menanda untuk



menghubungi pembentukan batu ginjal



dokter



bila



terjadi



nyeri panggul kolik



IMPLEMENTASI NO DX



IMPLEMENTASI



PARAF



21



1



1. Memantau



kadar



asam urat semu 2. Memberikan istirahat dengan kaki dan



Memberikan



analgesik,yang diprogramkan



dan



evaluasi keefektifannya 3. Memberikan kantung



es



atau



panas basah 4. Menginstruksikan klien untuk minum 2-3 liter cairan setiap ha



2



1. Mengkaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan. Kaji secara teratur fungsi motorik 2.Mengajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit 3.Membantu klien



22



melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi 4.Memantau kemajuan dan perkembangan , kemampuan klien dalam melakukan aktifitas. 3



1. MeBerikan informasi kondisi,



tentang ingkatkah



pasien terdapat



bahwa kesalahan



gentik



pada



metabolisme



purin,



tetapi serangan nyeri terkontrol



dengan



terapi otot 2. Mengajarkan



klien



apa yang dilakukan selama



serangan.



Instruksi meliputi : 



Mengisirahatkan sendi yang nyeri







Tinggikan ekstremitas



dan



berikan kantung es atau panas basah 3. MengAjarkan klien



23



bagaimana mengontrol serangan gout.



Instruksi



meliputi : 



Menghindari faktor pencetus



(makanan



tinggi puri, minuman alkoholik) 



Menggunakan anti



gout



resep.



obat sesuai



Hubungi



dokter bila serangan terjadi lebih sering atau berakhir lama 4. MenJamin klien



bahwa



mempunyai



instruksi tentang



tertulis perawatan



diri



dan



informasikan tertulis tentang obat yang diprogramkan selama di rumah 5. Instruksikan klien untuk menghubungi dokter bila terjadi nyeri panggul kolik



EVALUASI Hari/tanggal



No dx 1



Evaluasi S : Klien mengatakan nyeri sudah



Paraf



24



mulai berkurang pada bagian jari tangan O: Klien tidak terlihat meringis kesakitan. Bengkak berkurang, nyeri tekan (-) A: masalah keperawatan tentang nyeri teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan dengan 1.Ajarkan teknik lekasasi nafas dalam 2. Ajarkan metode distraksi selaa nyeri akut 3. hindarkan klien meminum 2



alkhol, kafein dan obat deuritik S : Klien mengatakan aktifitas sudah sendiri



bisa



dilakukan



seperti minum



dan bangun dari tempat tidur O:



1. Klien tampak di bantu untuk melakukan aktifitas 2. Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur



A: masalah keperawatan Imobilitas fisik belum teratasi P : inervensi di lanjutkan dengan : 1.ajarkan klien melakukan latihan



25



gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit 2.bantu klien melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi 3.pantau kemajuan dan perkembangan , kemampuan klien 3



dalam melakukan aktifitas. S : Klien mengatakan akan mengurangi makan jeroan , dan tumbuhan yang berwarna hijau 0 : klien tampak sudah mulai mengetahui mengenai penyakit yang di alaminya A : Masalah keperawatan engenai kurang pengetahuan teratasi P : Intervensi di hentikan



26



DAFTAR PUSTAKA Junita,Dr. Gout Artritis. https://www.alomedika.com/penyakit/reumatologi/gout/etiologi. 26 Agustus 2020. Widya, Josephine. 2012. Gout Artritis. https://josephinewidya.wordpress.com/2012/02/20/arthritis-gout-definisietiologi-prevalensi-klasifikasi/. 26 Agustus 2020. Tjin, Dr. 2018. Gout Artritis. https://www.alodokter.com/rematik-asam-



urat/komplikasi. 26 Agustus



2020. Yusra, Dr. 2018. Gout Artritis. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/berbagai-komplikasi-asamurat/. 26 Agustus 2020 Tanudjaja, Sonny. 2018. Gout Artritis. https://docplayer.info/67033678-Bab-ii-pembahasan-i-anatomi-danfisiologi.html. 26 Agustus 2020.



27



28