Makalah Industri Jasa Boga (Maya Meisari J1A018073) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH INDUSTRI JASA BOGA KUNJUNGAN KE KAFE



OLEH: MAYA MEISARI J1A018073 ITP GANJIL



PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM 2021 BAB I PENDAHULUAN



Latar Belakang Industri jasa boga saat ini memiliki potensi yang besar karena makanan sendiri merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Pada zaman sekarang, manusia yang terbilang sibuk memerlukan segala hal yang praktis, maka orang yang tidak dapat makan bersama keluarga di dalam rumah memerlukan pelayanan makanan di luar rumah yang diselenggarakan secara khusus dalam skala besar atau kecil, sehingga memanfaatkan industry jasa boga, seperti industry catering. Saat ini, persaingan industry catering sudah sangat kompetitif. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya industry catering yang bermunculan, baik dalam skala besar maupun kecil. Berdasarkan data APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia) yang didirikan sejak 1987 silam, hingga tahun 2016 APJI telah beranggotakan sekitar 30.000 pengusaha yang terdiri atas pengusaha catering (Masharyono, 2016). Jasaboga adalah usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha. Jasaboga berdasarkan luas jangkauan yang dilayani, dikelompokkan atas Jasaboga golongan A, golongan B, dan golongan C. Jasaboga golongan A merupakan jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum, yang terdiri atas golongan A1, golongan A2, dan golongan A3. Jasaboga golongan B merupakan jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat dalam kondisi tertentu, meliputi asrama, industri, angkutan umum, dan fasilitas pelayanan kesehatan. Jasaboga golongan C merupakan jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat di dalam alat angkut umum internasional dan pesawat udara (Permenkes no. 1096, 2011). Berdasarkan hasil penelitian Liang (2012) sekarang ini kedai kopi perlu bekerja keras untuk menjaga loyalitas pelanggan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Lokasi untuk kedai kopi merupakan elemen penting, di kota besar kedai kopi perlu mampu membayar sewa lebih tinggi, namun, di samping negara dengan sewa rendah dan berbagai produk yang sama dengan rasa lokal mungkin membawa keuntungan untuk kedai kopi. Orientasi pelanggan selalu menjadi perhatian yang penting, melalui media sosial biarkan pelanggan mengekspresikan komentar mereka terhadap kedai kopi. Pada sisi lain, kedai kopi



juga dapat menggunakan media sosial untuk meluncurkan produk-produk baru dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada kedai kopi. Seiring berjalannya waktu pelaku bisnis di bidang kedai kopi ini semakin bertambah dan berkembang sehingga mengakibatkan menjamurnya kedai kopi di berbagai tempat. Jumlah kedai kopi yang terus bertambah, baik dalam skala kecil, maupun skala besar, bahkan sering kali di jumpai dalam satu lokasi yang berdekatan, terdapat dua atau lebih kedai kopi dengan skala usaha yang sama besar dengan daftar menu yang kurang lebih sama. Apalagi konsumen kopi memiliki selera dan pilihan yang beragam untuk memenuhi keinginannya dalam menikmati kopi. Berdasarkan kondisi tersebut, kunjungan ini bertujuan untuk mendalami service method, meal experience, kendala dan solusi kedai kopi.



Tujuan Observasi penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang dunia industry jasa boga serta permasalahan yang menjadi kendala dalam menghasilkan produk pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Rumusan Masalah 1. Bagaimana orientasi atau jenis industry ? 2. Bagaimana service method ? 3. Bagaimana meal experience ? 4. Bagaimana permasalahan yang dihadapi dan solusi yang ditawarkan ?



BAB II ISI A. Jenis industry (Orientasi) Kopi menjadi minuman yang terkenal di seluruh dunia. Dari sinilah muncul istilah kafe yang mengacu kepada kedai kopi/Cafe/Coffee shop. Istilah kata cafe berasal dari bahasa Perancis yang berarti kopi (Listyari, 2006). Pengertian coffee shop sendiri adalah suatu tempat yang identik dengan meja-meja dan kursi yang tertata rapi dan juga sofa yang nyaman, menjual aneka varian kopi dan makanan kecil sebagai penunjang disertai alunan musik dansuasana nyaman yang dapat dirasakan oleh konsumen (Kurniawan, 2016). Coffee shop dikategorikan kedalam restoran yang informal dan biasanya buka untuk 24 jam dan itu sering di temui di hotel, tetapi karena perkembangan dan kebutuhan pelanggan yang sangat komplek dan tidak ada habisnya, perkembangan coffeeshop seperti sekarang ini yaitu suatu restoran informal yang menyediakan beberapa makanan ringan, minuman dan menyediakan tempat untuk bersantai dan belum tentu berlokasi di hotel, tetapi bisa di ruko atau mall. Konsep tersebut sudah berbeda dengan coffee shop yang dahulu yaitu yang mempunyai tujuan utama untuk menjual kopi dan bisa dibilang coffee shop yang sekarang hampir sama konsepnya dengan kafe (Cousins, 2002).



B. Service Methode Service metode yang dilakukan yaitu Self-service, dimana pelanggan masuk ke area pelayanannya. Untuk ordering atau pemesanan, pelanggan memilih dan menempatkan item atau pesanan ke atas nampan, setelah itu pelanggan membawa sendiri pesanan tersebut yang mana bisa di makan ditempat atau dibawa pulang. Pembersihan dapat dilakukan oleh siapa saja entah itu penjualnya atau pembelinya. C. Meal Experience 



Material product Kualitas makanan dan minuman baik sesuai dengan porsi, tersedia berbagai pilihan menu seperti keripik, mie ayam, nasi goreng, kopi dan sebaginya. Konsistensi dapat dilihat dari kebiasaan pelanggan yang datang tiap hari dan selalu ramai. Rasa, tekstur, aroma, warna, suhu serta penampilan sesuai selera dan seperti tampilan pada kebanyakan kafe lain. Harga makanan bervariasi, untuk mie ayam satu porsi seharga Rp 15.000-, keripik pisang seharga Rp 5.000-, minuman boba yang kami beli seharga Rp 10.000-,.







Environment Kebersihan lingkungan masih kurang bersih dikarenakan masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Lokasi dan aksesbilitas sangat mudah dijangkau, tempat berada di pinggir jalan raya dan dekat dengan laut atau pinggir pantai. Ukuran cukup luas, berupa outdoor dan tersedia berugak. Furniture sendiri cukup modern seperti adanya ayunan, bangku-bangku cantik, lampulampu tumblr (malam hari) dan patung hiu paus yang menjadi ikon. Penampilan karyawan cukup rapi dengan menggunakan masker, serta berpakaian sehari-hari yang bersih. Tempat parkir cukup luas dan besar sehingga muat untuk banyak motor dan mobil.







Behaviour and attitude



Karyawan ramah dan berkompeten, tetapi kurang cepat dalam menyajikan minuman/makanan selain itu jarak antara berugak dan warungnya cukup jauh sehingga kurang efisien. Karyawan Professional dan cukup baik dalam merespon permintaan khusus dan komplen dari pelanggan. D. Kendala & solusi (wawancara) No. 1. 2.



Daftar Pertanyaan kapan ibu memulai



Jawaban atas Pertanyaan saya memulai usaha ini sekitar 2 tahun



usaha ini ? berapa modal awal



yang lalu modal awal yang digunakan untuk



mendirikan usaha ini



memulai usaha yaitu ± Rp 5.000.000,-.



dan apa yang



Latarbelakang berdirinya usaha ini ialah



melatarbelakangi ibu



karena saya ingin mencari kesibukan lain



membuka usaha ini ?



yang bisa menghasilkan keuntungan, pada waktu itu kegiatan saya di rumah hanya mengurus keluarga dan saudara mengajak saya untuk membuka usaha sosis bakar pada awalnya lalu kami menambah menu kopi. Melihat semakin banyaknya



orang-orang



yang



gemar



minum kopi sehingga saya dan saudara saya memutuskan untuk memulai usaha 3.



4.



ini. jam berapa usaha ini usaha ini buka setiap hari (Senin – buka dan tutup ?



minggu) mulai pukul 15.00 – 22.00



apa saja yang dijual ?



WITA. Menu yang ditawarkan yaitu Mie ayam, sosis bakar, pentol bakar, minuman boba,



5.



dimana tempat ibu



kopi, nutri sari dan lain-lain. untuk kopi sendiri saya mendapatkan



berbelanja bahan baku ?



bahan baku dari supplier di sumbawa, sedangkan untuk makanan seperti Mie



ayam,



snack-snack



ringan,



serta



minuman instan dan lain-lain saya 6.



7.



berapa pemasukan yang



membelinya di pasar. dari hasil usaha yang di terima dalam



dihasilkan dalam



sebulan ± Rp 8.000.000,- (delapan juta



sebulan ? bagaimana promosi



rupiah) dari kegiatan operasionalnya. dengan untuk promosi yang diterapkan oleh yang



sudah usaha saya ini masih terbilang sangat



diterapkan ?



sederhana,



karena



saya



hanya



menggunakan plank nama di depan kedai jualan saya (stand banner), serta kertas laminating yang berisikan informasi 8.



berapa jumlah pembeli



menu dan harga yang ditawarkan. jumlah pembeli yang datang setiap



yang datang setiap



harinya tidak tentu, kadang ramai kadang



harinya ?



sepi apalagi sekarang sedang masa pandemic. Jika dulu sebelum pandemic bisa sekitar 50-an pengunjung, tapi sekarang sudah berkurang sekitar 30-an. Entah itu makan di tempat maupun take



9.



berapa jumlah tenaga



away. jumlah tenaga kerja disini ada dua. Tugas



kerja yang ada di kedai



pekerja pertama yaitu membuat dan



dan tugasnya bagaimana



menyiapkan apa yang ingin dibeli oleh



?



para konsumen, tugas yang lainnya adalah melayani konsumen serta menjaga kebersihan agar pelanggan tetap merasa



10.



apakah



ada



yang dihadapi ?



nyaman. kendala Ya para pesaing lain itu, kan disini banyak usaha makanan dan minuman lain bukan saya saja. Apalagi disini ada tiga kedai yang menunya hampir sama



kayak Mie Mie-an, minuman instan sama snack-snack juga jadi pembeli kadang bingung mau ke kedai yang mana. Kendala lainnya mungkin harga bahan baku kalau harga bahan baku naik ya keuntungan saya semakin kecil karena saya tidak menaikkan harga. Karena saingannya banyak jadi saya tidak bisa sembarangan menaikkan harga. Selain itu, juga jumlah konsumen yang tidak stabil, makin kesini makin berkurang yang beli. Solusi: baiklah ibu terimakasih banyak atas waktunya. Terkait kendala yang ibu alami, kami menyarankan agar usaha ibu ini lebih kreatif dan inovatif terhadap menu-menu yang disediakan sehingga menjadi lebih variatif dan berbeda dibandingkan dengan kedai yang lain. Selain itu kedai usaha milik ibu ini harus melakukan promosi seperti menggunakan social media Facebook, WhatsApp, Instagram agar masyarakat luar daerah dapat mengetahui informasi mengenai kedai ibu. Apalagi lokasi nya berada di pantai sangat cocok untuk family time, me time, rekreasi dan hiburan lainnya. Untuk jumlah pengunjung yang kurang stabil hal ini mungkin dikarenakan sekarang lagi masa pandemic sehingga konsumen lebih memilih berada di dalam rumah, oleh karena itu saya menyarankan ibu untuk menyediakan layanan delivery atau pengantaran makanan yang dapat di promosikan sekalian di sosmed sehingga konsumen yang tidak bisa berkunjung ke kedai dapat merasakan dan membeli makanan yang ibu jual.



BAB III



PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya: 1. Kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang dunia industry jasa boga serta permasalahan yang menjadi kendala dalam menghasilkan produk pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dengan berlokasi di Sumbawa Besar. 2. Service metode yang dilakukan yaitu Self-service, dimana pelanggan masuk ke area pelayanannya. Untuk ordering atau pemesanan, pelanggan memilih dan menempatkan item ke atas nampan, setelah itu pelanggan membawa sendiri pesanan tersebut yang mana bisa di makan ditempat atau dibawa pulang. Pembersihan dapat dilakukan oleh siapa saja entah itu penjualnya atau pembelinya. 3. Meal experience yang terdiri dari material product, environment, serta behavior & attitude cukup baik dimana pelayan atau karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik walaupun kedai usaha memiliki beberapa kendala. Menu yang ditawarkan cukup beragam dengan harga yang terjangkau. 4. Kendala yang dihadapi kedai kopi yaitu persaingan antara pemilik kedai karena letak yang bersebelahan serta jumlah pelanggan yang tidak stabil sehingga menyebabkan pendapatan menjadi berkurang. 5. Solusi yang ditawarkan yaitu melalui promosi berupa pemanfaatan media sosial berupa facebook, whatsapp, instagram serta pelayanan delivery atau pengantaran makanan.



DAFTAR PUSTAKA



Cousins, J., Foskett, D., & Gillespie, C. 2002. Food and Beverage Management. Depkes RI. 2011. Permenkes RI No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga. Jakarta. Kurniawan, A., & Sidiq, S. S. 2016. Penerapan Personal Hygiene Pada Karyawan Food and Beverage Service Hotel Aryaduta Pekanbaru. Doctoral dissertation, Riau University.



Liang, Wen Ko. Rou-An, Wu. 2012. Analysis of Coffee Shop Market - A Case Study of UK. Departemen Bisnis Internasional Universitas Taiwan Selatan. Listyari, N.P.W. 2006. Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee shop De Koffie Pot, Bogor. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Masharyono., dan Hasanah, C.U. 2016. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen pada Celdi Katering (Survei pada Konsumen Celdi Katering). Tourism Scientific Journal. 13(1): 152-166.



Dokumentasi