Makalah Ipba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak di dalam galaksi Bima Sakti. Galaksi merupakan kumpulan dari bintang, di mana bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Komet, Meteor dan Asteoroid adalah benda langit yang ada di tata surya. Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Jadi dapat diartikan bahwa komet, Meteor dan Asteoroid merupakan benda-benda langit yang merupkan bagian anggota dari tata surya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Sistem Tata Surya dan bagaimana Sifat-sifatnya? 2. Bagaimana hukum Kepler dan hukum Newton tentang tata surya? 3. Apa itu Komet, Meteor dan Asteoroid? 4. Bagaimana proses terbentuknya sistem Tata Surya? C. Tujuan Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana Sistem Tata Surya dan bagaimana Sifat-sifatnya. 2. Mengetahui bagaimana hukum Kepler dan hukum Newton tentang tata surya. 3. Mengetauhui apa itu Komet, Meteor dan Asteoroid. 4. Mengetahui bagaimana proses terbentuknya sistem Tata Surya.



1



BAB II PEMBAHASAN A. SISTEM TATA SURYA DAN SIFAT-SIFATNYA 1. Pengertian sistem tata surya Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi pada Galaksi Bima Sakti. Pada 1543, Copernicus mengemukakan model tata surya yang disebut dengan model heliosentris yang menjelaskan bahwa matahari berada pada pusat alam semesta dan planet-planet, termasuk bumi, berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya masing-masing. Model ini mengganti model geosentris yang lebih dulu dikemukakan, yang menjelaskan bahwa Bumi merupakan pusat dari tata surya.



Gambar (1): tata surya



Tata surya merupakan sebuah sistem yang terdiri dari matahari, delapan planet, planet kerdil, komet, asteroid, dan benda-benda angkasa kecil lainnya. Matahari merupakan pusat dari tata surya dimana anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi matahari. 1Secara kelompok, planet didalam tata surya kita ini dapat terbagi dalam dua golongan: a. Planet Kecil (kerdil) Termasuk kedalam planet kecil ini ialah merkurius, venus, bumi dan mars. Golongan ini kebetulan menempati lintasan yang dekat dengan matahari, dibanding dengan lintasan golongan kedua. Ciri umumnya ialah sebagai berikut: 1) garis tengahnya kecil, tetapi padat. 1



Drs.Abdullah aly,Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta:PT Bumi aksara, hlm.39



2



2) rapat masa rata-ratanya terletak antara 4,2- 5,5 gram setiap cm2. 3) tidak berlapis angkasa tebal, bahkan merurius sama sekali tidak diselimuti angkasa. b. Planet Raksasa Terdiri dari Jupiter, Saturnus,Uranus dan neptunus lintasannya jauh dari matahari. Garis tengahnya jauh lebih besar dibanding dengan golongan pertama. Garis tengah jupier umpamanya 17 kali garis tengah bumi. Walaupun demikian kelmpok ini umumnya kurang padat. Rapat masa sangat rendah misalnya saturnus antara 0,7-1,6 gram setiap cm2, lebih rendah daripada rapat air. Disamping ciri tadi dilihat dari besar jari-jarinya, lapisan angkasa planet raksasa ini tebal, dan hampir tiada kecualinya terdiri dari senyawa berhidrogen. Suatu yang sangat menarik kiranya ialah kenyataan bahwa ruang antara kedua golongan planet itu dihuni oleh asteroid. Ketiadaan planet didalam ruang asteroid pernah menimbulkan banyak perdebatan sampai pada tahun 1801. Pada tahun itu seorang astronom itali Piazzi menemukan asteroid Ceres. Benda yang garis tengahnya hanya 750 km itu terlalu kecil untuk disebut planet tetapi terlalu besar dianggap tidak ada. 2 2. Komponen Tata Surya Tata surya terdiri dari matahari, planet-planet, dan berbagai bendabenda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata surya terletak di galaksi Bimasakti atau yan biasa juga disebut juga Milky Way. Bumi tempat kamu berpijak adalah salah satu dari delapan planet yang ada di dalam tata surya. Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari memiliki gravitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Matahari adalah bulatan gasdengan diameter 1,4 x 106 km dengan temperatur permukaan sekitar 6.000 K. Semakin mendekati inti matahari maka temperatur matahari akan semakin meningkat. Matahari memiliki ukuran sebesar332.830 massa bumi. Dengan memiliki ukuran massa yang besar ini, menimbulkan kepadatan 2



Ibid, hlm.40



3



inti yang besar agar bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Lapisan-lapisan Matahari terdiri dari bagian inti yang merupakan lapisan paling dalam matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona yang menjadi lapisan terluar Matahari. a. Planet Planet adalah benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya sendiri dan beredar mengelilingi matahari. 1) Merkurius Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari dengan jarak merkurius – matahari sekitar 58,5 juta kilometer. Planet Merkurius tidak mempunyai satelit dengan suhu permukaan pada siang hari adalah 4500 dan pada malam hari mencapai -1800. Planet Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya dengan diameter 4.878 km. Periode revolusi Merkurius 88 hari dan periode rotasinya 59 hari.



Gambar (2) : merkurius



2) Venus Planet Venus adalah benda langit yang terang setelah matahari dan bulan. Permukaan planet Venus terdiri awan tebal karbondioksida sehingga memiliki efek rumah kaca yang menjadikan Venus sebagai planet paling panas pada sistem tata surya dengan suhu konstan 4600. Periode revolusinya 225 hari dan periode rotasinya 241 hari. Diameter planet Venus yaitu 12.104 km. Jarak antara Venus – Matahari 108 juta kilometer.3



3



Ibid,hlm.41



4



Gambar (3): venus



3) Bumi Jarak Bumi ke Matahari sekitar 150 juta kilometer dengan periode revolusi 365,3 hari dan periode rotasi 23 jam 56 menit. Bumi memiliki satu satelit yaitu Bulan. Diameter Bumi sebesar 12.760 km. Pada bumi ini ada atmosfer yang terdiri dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) sehingga tepat untuk melindungi Bumi dari bahaya radiasi Matahari. Hal ini menjadikan planet Bumi merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan. Dua pertiga planet Bumi mencakup lautan.



Gambar (4) : Bumi



4) Mars Jarak rata-rata planet Mars ke Matahari adalah 228 juta kilometer. Periode revolusi Mars 687 hari dan periode rotasi 24 jam 37 menit. Diameter planet Maras 6.787 km dengan dua satelit yaitu



Phobos



dan



Deimos.



Atmosfer



terdiri



atas



95%



karbondioksida (CO2), dan selebihnya nitrogen (N) dan argon (Ar). Mars banyak mengandung besi oksida (FeO) membuat mars tampak sebagai lanet merah. Mars memiliki atmosfer yang tipis 5



sehingga tidak bisa menyimpan banyak panas. Oleh karena itu suhu di Mars berkisar dari sekitar -870 di musim dingin sampai maksimal -50 di musim panas.



Gambar (5) : Mars



5) Jupiter Jupiter berjarak 780 juta kilometer dari Matahari dengan periode revolusi 11,86 tahun dan periode rotasi 9,8 jam. Planet Jupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya dengan diameter 139.822 km dan massa 1,9 𝑥 1027 𝑘𝑔. Yupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit kecil. Empat satelit terbesar Jupiter adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Atmosfer yupiter banyak mengandung 75% hidrogen dan 24% helium (He). Jupiter memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet Jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai besar dipermukaan Jupiter.



Gambar (6) : Jupiter



6



6) Saturnus Jarak rata-rata Saturnus dengan Matahari adalah 1.425 juta kilometer dengan periode rotasi 10 jam 2 menit dan periode revolusi 29,5 tahun. Planet Saturnus merupakan planet kedua terbesar setelah Jupiter dengan diameter 120.500 km dengan massa 2,68 𝑥 1026𝑘𝑔. Planet Saturnus dihiasi oleh gelang dan cincin yang tersusun atas es dan bantuan yang sangat besar. Planet saturnus berisi banyak gas helium dan hidrogen sehingga menyebabkan kepadatan planet sehingga planet ini bisa mengapung di atas air. Saturnus memiliki 9 satelit yaitu Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, dan Phoebe. 4



Gambar (7) : Saturnus



7) Uranus Uranus berjarak 2880 juta kilometer dari Matahari denganperiode rotasi 10 jam 8 menit dan periode revolusi 84 tahun. Uranus merupakan planet gas yang berwarna biru kehijauan dengan awan tebal yang menutupinya. Planet ini memiliki atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), dan metana (CH 2). Diameter planet Uranus 51.120 km dengan massa 8,68 𝑥 1025𝑘𝑔. Uranus merupakan planet terdingin di sistem tata surya dengan suhu atmosfer -2240 dengan komposisi atmosfer yaitu helium, hydrogen dan metana. Uranus memiliki lima satelit yaitu Miranda, Arie, Umbriel, Titania, dan Oberon.



Dr.Ramlawati, Mata Pelajaran IPA Sistem Tata Surya, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan tenaga pendidikan, 2017 4



7



Gambar (8) : Uranus



8) Neptunus Neptunus merupakan planet terjauh dari Matahari. Jarak Neptunus – Matahari adalah 4.510 juta kilometer dengan periode revolusi 164,8 tahun dan periode rotasi 19 jam. Massa neptunus 1,02 𝑥 1026𝑘𝑔 dengan diameter 50.000 km. Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin dalam tata surya. Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama dengan planet neptunus. Neptunus memiliki dua satelit yaitu Triton dan Nereid.



Gambar (9) : Neptunus



3. Keseragaman dan Kebetulan Walaupun Permukaan planet yang tampak maupun lapisan angkasanya berbeda satu sama lainnya. Tetapi dinamika plenet mempunyai kesamaa dan keseragaman yang khas, sehingga sukar diduga bahwa hal itu terjadi karena sesuatu kebetulan. Pergerakkan planet dalam tata surya mempunyai beberapa ciri: 5 5



Ibid, hlm.46



8



1) Arah gerak baik rotasi maupun revolusinya searah. Semua ke arah yang berlawanan dengan gerakan jarum jam, kalau dilihat dari kutup uatara. Aturan ini hampir tiada kecualinya diikuti dengn patuh kecuali oleh beberapa satelit. 2) Bentuk



lapisan



planet



mengelilingi



matahari,



ataupun



satelit



mengelilingi planet hampir menyerupai lingkaran yang mengingkari hukum ini ialah merkurius dan pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrisan 0,206 dan 0,247. 3) Selain lintasan yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan. B. HUKUM KEPLER DAN HUKUM NEWTON 1. Hukum Hukum Kepler a. Hukum I Kepler Hukum I Kepler menyatakan “Setiap planet bergerak pada lintasan berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokus elips”. Hukum ini dapat menjelaskan lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum dapat menjelaskan keduduk anplanet terhadap matahari. Oleh karena itu, muncullah hukum II Kepler. b. Hukum II Kepler



Hukum II Kepler menyatakan “Suatu garis khayal yang meng – hubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama”. Untuk lebih jelasnya perhati kan gambar 2.5.



9



Anggaplah pada selang waktu Δt1 , planet menempuh lintasan dari A ke A’, dan pada selang waktu Δt 2 planet menempuh lintasan B ke B’. Jika Δt1= Δt2 maka luas A ke A’ sama dengan luas B ke B’. Akibatnya adalah ketika planet dekat dengan matahari, planet itu akan bergerak relatif cepat dari pada ketika planet tersebut berada jauh dari matahari. c. Hukum III Kepler Hukum III Kepler menyatakan “Perbandingan antara kuadrat waktu revolusi dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari adalah sama untuk semua planet”. Hukum III Kepler dapat dirumuskan sebagai berikut: T 21 T 21 T2 k = 3 atau 3 = 3 R R1 R 1



.....(1)



Keterangan: T : waktu revolusi suatu planet (s atau tahun), kala revolusi bumi= 1 tahun R : jarak suatu planet ke matahari (m atau sa), jarak bumi ke matahari = 1 sa (satuan astronomis) = 150 juta km 2. Hukum newton tentang gravitasi a. Gaya gravitasi Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya. Bunyi hukum gravitasi Newton adalah “ setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”. Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut : F=G



m 1 m2 r2



Keterangan:



10



.....(2)



F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N) m1 : massa benda 1 (kg) m2: massa benda 2 (kg) r : jarak kedua benda (m) G : tetapan gravitasi Pada persamaan diatas muncul konstanta G. Konstanta ini menunjuk kan nilai tetapan gravitasi bumi. Penentuan nilai G pertama kali dilakukan oleh Henry Cavendish dengan menggunakan neraca torsi. Neraca tersebut kemudian dikenal dengan neraca Cavendish. Besar nilai tetapan gravitasinya adalah sebagai berikut: G = 6,672 × 10-11 N.m2 /kg2 b. Medan Gravitasi Benda akan tertarik oleh gaya gravitasi benda lain atau planet jika benda tersebut berada dalam pengaruh medan gravitasi. Medan gravitasi ini akan menunjukkan besarnya percepatan gravitasi dari suatu benda di sekitar benda lain atau planet. Besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut. g=G



M r2



Keterangan: g : medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2 ) G : tetapan gravitasi (6,672 × 10-11 N.m2 /kg2 ) M : massa dari suatu planet atau benda (kg) r : jarak suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m) Contoh soal jarak kedua benda dijadikan



1 kali semula! 2



Penyelesaian: Diketahui: F1 = 400 N r2 =



1 r1 2



Ditanyakan: F2 = . . . ? Jawab :



11



......(3)



F1 = F2



G G



m1 m2 r 12 m1 m2 r 22



F 1 r 21 = F 2 r 22 F1 r2 = 1 400 1 2 r 2 1 F 2=4 × 400 F 2=1600 N 3. Kesesuaian hukum-hukum Kepler dengan hukum Newton Untuk menjelaskan hal ini kita dapat melakukan pendekatan bahwa orbit planet adalah lingkaran dan matahari terletak pada pusatnya. Perhatikan gambar 2.6 dibawah ini:



gaya tarik menarik antara planet dengan matahari dapat kita tuliskan sebagai berikut: F g=G



Mm R2



.......(4)



Keterangan: M : massa matahari (kg) m : massa planet (kg) R : jari-jari matahari (km) Karena planet bergerak dalam lintasan lingkaran maka planet akan mengalami gaya sentripetal yang besarnya adalah sebagai berikut: F s=m



12



v2 R



......(5)



jika F S =F g m



Mm v2 =¿ G 2 R R v 2=G



M R



.......(6)



Sedangkan pada gerak melingkar berlaku: v= ω . R ω=



.......(7)



2π T .......(8)



Jika persamaan(8) dan (9) kita substitusikan ke persamaan (7) akan kita peroleh: 2



2



T 4π = =k 2 R GM 4 π2 maka =k GM Contoh Soal Kala revolusi suatu planet terhadap matahari adalah 4 tahun. Tentukan jarak planet tersebut terhadap matahari! Penyelesaian: Diketahui



: T = 4 tahun



Ditanyakan: R = . . .? Jawab : Jika nilai pembanding dari planet lain tidak diketahui gunakan nilai yang dimiliki bumi. T 21 T 21 = R 31 R31 12 42 = R 31 R31 R2= √3 16 R2=2,5 Sa C. KOMET, METEOR DAN ASTEOROID 1. Komet atau Bintang Berekor



13



a. Pengertian Komet Komet adalah benda angkasa yang miri asteroid, tetapi hampir dari seluruhnya berbentuk gas (karbon dioksida,metana dan air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk ilips , lebih panjang dan lonjong dai obit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian orang ramai. Orang dulu mengatakan bahwa komet adalah bintabg sapu tetapi komet bukanklah sapu. Dengan kata lain komet dapat diartikanbenda langit yeng mengelilingi matahari denan garis ekor yang berbentuk lonjong,komet brasal ari bahasa Yunani yang berarti ranmbut panjang. Komet terdiri dar kumpulan debu dan gas yan membeku pada saat berada jauh dari matahari,ketika mendeketi matahari sbagian bahan penyusun komet membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari sehinga termasuk dalam sistem tata surya b. Ciri-Ciri Komet Ketika komet menghampiri bagian dalam tata surya, radiasi dari mahari menyebabkasn lapisan es terluarnya menguap arus debu dan gas yan dihasilkan membentuk atmosfer yang besar tetapi sangat tipis dikelilingi komet,disebut koma akbat teanan radiasi matahari dan angin matahari, yang terbentuk ekor raksasa yang menjauhu matahari. Komet tediri dari: 1) Inti komet (nukleus) yang terdiri dari batu, debu, es dan gas yang membeku 2) Koma,dan 3) Ekor Garis tengah inti komet (nukleus) kira-kira hanya 8-25 km, sanga kecil dibandingkan dengan koma.Garis tengah koma dapat mencapai 60.000 km dan penjang ekor koet dapat mencapai 80 juta km Koma dan ekor komet membalikan cahya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor kmet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin ekat komet tersebut dengan matahari semakin panjanglah ekornya ada juga komet yang tidek berekor.



14



Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali,tetapi peredarannya mengunakan waktu yang lama. Komet di bedakan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun an rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara uumnya bentuk orbit komet adalah elips. c. Jenis-Jenis Komet Berdasarkan bentuk an panjang lintasannya,komet dapat diklasifikasikan menjai 2 bagian yaitu sebagai berikut: 1) Komet berekor panjang Yaitu komet yang dengan garis intasannya sangat jauh melalui daeah-daerah yang sangat jauh diankasa sehingga berkesempatan menyeap gas-gas daerah yang melaluinya. Ketika mendekati matahari,komet tesebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet khoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 25 tahun sekali 2) Komet berekor pendek Yaitu komet yang garis dan lintasannya sangat pendek sehingga orang memiliki kesempatan untuk menyerap gas yang dilaluinya. Ketika mendekai matahari,komet tesebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Conthna komet encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun seklai. Sekarang telah ita kenal banyak nama komet,antara lain sebagai berikut: 



Komet kohutek







Komet Arend-Roland dan maikos yng muncul pada tahun 1957.







komet ikeya-seki, ditemukan pada bulan September 1965 0leh dua orang Astronom Jepang yaitu Ieya dan T.Seki.







komet shoemaker-levy 9 yang hancur pada tahun 1994.







komet Hyakutake yang muncul pada tahun 1996.



15







komet hale-bopp yang muncul pada tahun 1997.



d. Bagian - Bagian Komet Bagian-bagian komet terdiri dari ini,koma,awan hidrogen yang berbentuk ekor. Bagian-bagian komet adalah sebagai berikut: 



Inti ,merupakan bahan yang sangat adat,diameternya mencapai beberapa kilometer, dan berbentuk dari berbegai penguapan bahanbahan es penyusun komet yang kemudian berubah menjadi es.







Koma,merupakan daerah kabut atau daerah ang mirip tabir disekeliling inti.







Lapisan hidrogen,yaitu lapisan yang menyelubungi koma,tdak tampak oleh mata manusia diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.







Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat didekt matahari. Inti komet adalah sebongkah batu an salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari dan bagian ekor suatu komet terdiri dari 2 macam,yaitu ekor debu dan ekor ga. Bentuk ekor ebu tampak berbentu “lengkungan” sedangkan ekor yang berbentuk “lurus”. Koma atau eko komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjasi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehinga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang komet. Ekor inilah yang terlihat besinar dari bumi sebuah komet memiliki 1 ekor dan 2 ekor bahkan juga bisa lebih dari 2. Komet sebenarmya merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu



yang diselubungi kabut gas. Diameter komet termasuk selubung gas nya kurang lebih dari 100.000km. sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu berkisar antara 10 sampai 20 km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan. Sedangkan lainnya berupa sinar ultraviolet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau flourescensi,dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.



16



Disebabkan tekanan dari cahaya matahari,gas pender ini akan terdorong menjauhi materi dan terbentuknya ekor komet,karena ekor komet



selalu



menjauhi



matahari,



maka



jika



komet



mendekati



matahari,ekornya berada dibelakang dan didepan ketika menjauhi matahari. Semakin dekat komet dengan matahari,semakin besar tekanan cahaya matahari dan semakin panjang pula ekor komet. Ekor komet biasanya terdiri dari CO,CH,dan Gas Labil CH2,NH2 sera OH. Gas labil ini merupakan hasil disosiasi dari CH4,NH3,dan H2O. Dibandingkan planet,komet mempunyai lintasan yang lebih lonjong dan tidak selalu terletak pada bidang ekliptika. Komet sebenarnya berada secara periodik. Komet kohoutek misalnya yang mendekati bumi pada akhir tahun 1973,diperkirakan akan muncul kembali pada 4000 tahun mendatang. Komet helley yang terlihat pada tahun 1910,telah muncul lagi pada tahun 1986 (maret dan april 1986). 2. Meteor atau Bintang Beralih Meteor bukan tergolong bintang,karena meteor merupakan anggota tata surya. Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan ratarata 60km/detik atau 60x60 km/jam. Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh. Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit.



17



Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.  Meteorid benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya. Dan yang tidak kalah menarik terkait meteor adalah fenomena Hujan Meteor. Karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya. Setelah mengetahui Pengertian Meteor, hal lain yang terkait Meteor adalah Atmosfer Bumi. Beberapa meteor besar penuh sampai dipermukaan bumi dan disebut meteoroid. Meteoroid yang masanya kurang lebih 10.000 ton pernah jatuh dipermukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di arizona dan siberia. Meteoroid mengandung besi dan nikel. Meteorid digolongkan menjadi 3 jenis : a) meteoroid besi nikel mengandung 90% besi dan 8% nikel. b) meteoroid batu mengandung banyak kalsium dan magnesium. c) meteoroid tektit mengandung asam kersik 80%. D. TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA Diduga kelahiran planet dari wujud yang sama dengan matahari atau planet lahir dari matahari. Fakta menunjukkan bahwa planet-planet terletak pada bidang yang mendekati bidang datar.6 Mengenai teori asal usul tata surya atau teori pembentukan tata surya, banyak dikemkakan oleh orang. Namun, tak semuanya dapat diterima oleh orang lain.7 1. Teori Kondensasi Bayong Tjasyono, Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006. Hal: 20 7 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012. Hal: 115 6



18



Teori kondensasi ditemukan dikemukakan oleh filosof Jerman, Immanuel Kant pada tahun 1755, kemudian dikembangkan oleh ahli matematika Prancis, Pierre Laplace pada tahun 1796. Menurut teori kondensasi, matahari dan planet-planet berasal dari kabut pijar yang berpilin di dalam jagad raya. 8Karena perputaran, maka sebagian massa kabur terlepas dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Selanjutnya gelang tersebut lambat kaub membentuk gumpalan, kemudian memadat menjadi planet.



Hipotesis



kabut



kemudian



dikembangkan



oleh



Karl



Von



Weiszacker dan Gerad P. Kuiper pada tahun 1940-an yang disebut “Teori Vorteks (Pusaran)”. Dua gagasan dikembangkan dalam teori ini: 



Pertama bahwa nebula (kabut) mula-mula bergolak (turbulen), tidak diam.







Kedua bahwa pembentukanplanet sekurang-kurangnya melalui dua proses



yaitu



pembentukan



planetisimal,



kemudian



protoplanet



(kumpalan kabut gas). Menurut para ahli, dalam setiap 1000 bintang dialam semesta ini terdapat satu system tata surya.9 Jika dugaan ini benar, didalam galaksi/bhima sakti saja yang mempunyai 1011 bintang, akan terdapat 100 juta tata surya. Dan diantara sekian tata surya itu kemungkinan ada beberapa yang mirip dengan tata surya kita. 2. Teori Vorteks Menurut Von Weiszacker, nebula terdiri atas vortex-vorteks (pusaran-pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel bergerak bergolak (turbulen). Pada batas antar partikel yang kemudian membesar, dan menjadi planet. Teori yang dikemukakan oleh Von Weiszacker disebut “Teori Vorteks”.10 Ibid, Bayong Tjasyono. Hal: 21 Ibid, Maskoeri Jasin, hal:118 10 Ibid. bayong Tjasyono, hal: 21 8 9



19



3. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang.11 Pada saat itu, sebagian matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet. 4. Teori Bintang Kembar Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya gravitasi bintang yang satunya (Matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilingiinya.12 5. Teori Big Bang Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menurut teori ini, pada awalnya alam semesta berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. 13 Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan lainnya dinamakan repulse kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu saat nanti, ekspansi tersebut pasti berakhir. 6. Teori Creatio Continua Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini, sat diciptakan, alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. 14 Pada setiap saat, ada partikel yang dilahirkan da nada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar daripada yang lenyap, maka jumlah materi semakin bertambah dan Ibid. maskoeri Jasin. Hal: 118 Logcit. 13 Logcit. 14 Logcit. 11 12



20



mengakibatkan oemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pada 10 miliar tahun lagi. Namun, dalam waktu 10 miliar tahun ini akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% materi alam semesta adalah hydrogen. Dari hidrogemn ini akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya. 7. Teori G.P. Kuiper Pada tahun 1950, Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui diluar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini, terdapat banyak kabut gas dan di antara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang. Kabut gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik gravitasi antar molekul dalam kabut itu, lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat. Pemadatan ini dimungkinkan oleh sifat gas semacam itu yang selalu terjadi gerakan. Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan yang kecil akan melesat di lingkungan sekitarnya. Gumpalan yang terkumpul di tengah menjadi matahari sebagai pusat, sedangkan gumpalan-gumpalan yang kecil menjadi bakal planet. Matahari yang di pusat begitu padat mulai menyala dengan api nuklir, yamg selanjutnya api itu mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga planet sekarang tampak telanjang tinggal terasnya. Namun, bakal planet yang jauh dari matahari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang besar dengan diliputi kabut.



21



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Walaupun Permukaan planet yang tampak maupun lapisan angkasanya berbeda satu sama lainnya. Tetapi dinamika plenet mempunyai kesamaa dan keseragaman yang khas, sehingga sukar diduga bahwa hal itu terjadi karena sesuatu kebetulan. Asteroid, Komet, dan Meteoroid adalah benda yang sangat banyak bertebaran di Luar angkasa. Ada beberapa dari benda luar angkasa tersebut yang dapat mengancam bumi bila benda tersebut mendekati dan tertarik oleh grafitasi bumi sehingga bertabrakan dengan bumi. karena ukurannya yang tidak kecil, maka ketika bertabrakan dengan bumi akan memberikan dampak ledakan yang sangat besar, dan biasanya dapat menjadi bencana di bumi. Diduga kelahiran planet dari wujud yang sama dengan matahari atau planet lahir dari matahari. Fakta menunjukkan bahwa planet-planet terletak pada bidang yang mendekati bidang datar. B. SARAN Dengan adanya makalah ini mari kita sadari betapa pentingnya alam semesta ini, saran saya semoga saudara- saudari mau ikut ambil adil dan mau memperluas pemahaman nya tentang alam semesta ini.



22



DAFTAR PUSTAKA Anjani, Riska, Desember 2018,” Bahan Ajar Gerak Planet dalam Pembelajaran Fisika di Madrasah” Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains Volume 7, Nomor 2, https://doi.org/10.19109/intelektualita.v7i2.2727, Diakses 29 februari 2020 Siswanto, Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 1, (Jakarta: Pusat Pembukuan Dapartemen Pendidikan Nasional, 2009). Drs.Abdullah aly, Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta:PT Bumi aksara,2007). Bayong Tjasyono, Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012).



23