Makalah Jenis Tanaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN JENIS TANAMAN DAN AGRONOMI



diajukan untuk memenuhi matakuliah Ilmu Pertanian Umum tujuan kunjungan memahami Jenis Tanaman dan Agronomi



Oleh: Anita M Tary Muhammad Fatih Janata Riyan Purwanto Achmad Hafirudin A.



(191710201003) (191710201032) (191710201034) (191710201094)



JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2019



BAB 1. PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



Secara umum tanaman dapat dikelompokan menjadi dua yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Kedua jenis tanaman ini memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu terdapat juga jenis tanaman yang disebut tanaman hortikultura. Pada dasarnya tanaman hortikultura termasuk kedalam kelompok tanaman tahunan dan tanaman semusim, namun yang membedakan adalah tanaman



hortikultura



difokuskan



pada



tanaman-



tanaman



yang



dapat



dikembangkan dalam pekarangan. Ilmu yang mempelajari tentang pertanian secara keseluruhan dan tumbuhan yaitu agronomi. Agronomi dapat diartikan dengan berbagai macam pendapat. Namun secara umum Agronomi merupakan cara budidaya tanaman mulai dari awal hingga akhir pengolahan hasil.



1.2 Tujuan



Berikut beberapa tujuan pembuatan makalah ini: a. Lebih mengetahui perbedaan antar jenis tanaman. b. Mengetahui lebih lanjut tentang agronomi. c. Mengetahui teknih budidaya sesuai jenis tanamannya.



1.3 Manfaat a. Bagi penulis : diharapkan dapat lebih mengetahui tentang masing-masing jenis tanaman, dan dapat mengembangkan ilmu pengetahun melalui bahasan tersebut. b. Bagi pembaca : dapat menambah pengetahuan, dan diharapkan ilmu yang didapat mampu membantu pembaca memecahkan masalah yang berhubungan dengan hal ini.



BAB 2. KAJIAN MAKALAH



2.1 Tanaman Semusim



Tumbuhan semusim itu adalah tanaman yang berkecambah, tumbuh, berbunga, menghasilkan biji, dan mati hanya dalam setahun atau bahkan kurang sedikit daripada setahun. Jenis tanaman seperti ini biasanya berkecambah 8-10 minggu apabila ditanam memakai biji. Di daerah tropis, tumbuhan ini dapat tumbuh di mana saja atau pekarangan rumah kita. Di daerah subtropis, tumbuhan ini hanya dapat ditumbuhkan pada musim semi saja. Beberapa spesies bisa tumbuh di musim dingin. Bunga matahari, tomat, dan kacang polong termasuk dalam kategori ini. Beberapa spesies lainnya tumbuh dengan sangat lambat. Tukang kebun biasa menanamnya di bibit semai. Contoh tanaman semusim adalah Bengkuang, Ubi jalar, Padi, Tebu, Jagung, Pisang Ciri – Ciri Tanaman Semusim: 1. Dari segi umur, berkisar dari beberapa bulan sampai 2 tahun 2.Kalau umurnya sampai 1 tahun disebut annual crops, kalau umurnya sampai 2 tahun disebut biannual crops 3. Merupakan tanaman monokotil sehingga mempunyai betuk dan ciri-ciri seperti tanaman monokotil. Fungsi dan Peran a) Sebagai penghasil pangan (untuk manusia) atau dan pakan (untuk ternak). b) Sebagai penghasil bahan baku industri (pangan, pakan, kosmetik dsb). c) Sebagai penghasil bahan penyedap atau berkhasiat obat. d) Sebagai tanaman konservasi (fungsi pengawetan dan perlindungan). e) Sebagai sumber pendapatan. f) Diversifikasi usaha tani. Akar dan sistem perakaran Kelas dikotil : merupakan akar tunggang yang bercabang-cabang, terdiri dari cabang primer, sekunder dan tertier, di seluruh permukaan akar dapat tumbuh



bulu-bulu akar rambut berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Kelas monokotil : merupakan akar serabut, pertumbuhan akar lebih dominan di daerah tanah dekat permukaan, pertumbuhan ke dalam kurang dominan, sangat tergantung pada kondisi tanah, terutama struktur dan ketersediaan air tanahnya. Pentingnya mengenali sistem perakaran : a. Pada pengolahan tanah : berhubungan dengan kedalaman dan intensitas pengolahan tanah, pembuatan saluran irigasi dan drainase, pengelolaan tata air. b. Pada penanaman : cara menanam, kedalaman tanam, jarak tanam. c. Pada pemupukan dengan pupuk sintetik : cara memupuk, kedalaman penempatan pupuk, jarak penempatan pupuk dari tanaman. Habitus Tanaman (bentuk tajuk tanaman) a. Tanaman dari kelompok dikotil dapat berupa semak atau terna (semak kecil). Tanaman terdiri dari batang utama yang bercabang-cabang, Tingkat percabangan ada yang hanya sampai tingkat primer, ada yang sampai tingkat tertier atau lebih. Akibatnya tanaman dapat tampak tumbuh rimbun, tergantung pada banyaknya percabangan dan dedaunannya. b. Tanaman dari kelompok monokotil, ada yang tumbuh merumpun, ada yang tidak, sehingga hanya tampak satu batang. Dedaunan tumbuh dari buku-buku batang secara berseling. Habitusnya biasanya tidak serimbun kelompok tanaman dikotil. Manfaat mengenali Habitus tanaman 1) Pada penanaman : dapat memperhitungkan jarak dan pola bertanamnya. 2) Pada pemupukan : dapat mempertimbang- kan cara pemupukan, penempatan pupuk. 3) Pemeliharaan : mempertimbangkan perlunya tindakan tertentu misalnya pemangkasan. Daun Kelompok dikotil, bentuk helaian daunnya bermacam-macam,



struktur



pertulangannya terdiri dari tulang daun utama yang bercabang-cabang, dengan



percabangan yang membentuk suatu jaringan. Kelompok tanaman ini umumnya merupakan tanaman C3, dengan produk awal fiksasi CO2 adalah PGA. Kelompok monokotil, helaian daun berbentuk pita dengan tulang-tulang daun yang sejajar. Orientasi daun dapat tegak, intermediate atau terkulai. Kelompok tanaman ini ada yang merupakan tanaman C3 (gandum, padi) ada juga yang C4, produk awalnya asam malat dan aspartat (tebu, jagung, sorghum). Batang 1. Batang kelompok dikotil bercabang-cabang, membentuk habitus yang rimbun, mempunyai struktur jaringan yang lebih kuat karena berkayu, mempunyai sistem pembuluh yang sinambung mengelilingi empulur. 2. Batang kelompok monokotil umumnya tumbuh merumpun tapi ada yang tunggal, batangnya lurus tidak bercabang, terdiri dari ruas dan buku, mempunyai sistem pembuluh yang tidak sinambung, tidak mempunyai empulur yang nyata. Bunga 1. Kelompok dikotil umumnya membentuk dompolan, struktur bagian-bagian bunga lengkap dan jelas, umumnya merupakan tanaman berumah satu, proporsi menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang seimbang. 2. Kelompok monokotil umumnya membentuk malai atau tongkol, kadangkadang ada modifikasi struktur dan fungsi, mayoritas menyerbuk sendiri, kecuali jagung. Buah 1. Buah tanaman dikotil dapat berbentuk polong, atau buah dengan struktur lengkap yang terdiri dari kulit, daging buah dan biji. 2. Biji tanaman dikotil, memiliki kotiledon yang sebenarnya merupakan bagian dari embrio. 3. Untuk tanaman monokotil umumnya hanya terdiri dari kulit dan biji. 4. Biji tanaman monokotil terdiri dari embrio dan endosperm.



2.2 Tanaman Tahunan atau Tanaman Keras



Tanaman tahunan (parennial) merupakan tanaman yang hidupnya sepanjang tahun dan akan dipanen sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut tidak berproduksi lagi akan tetapi harus menunggu beberapa tahun dari menanam hingga tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen. Tanaman tahunan sangat menguntungkan bagi para penanam, karena tanpa adanya batasan musim hasil yang di dapatkan juga tidak ada batasan. Pada umumnya tanaman tahunan merupakan tanaman perkebunan, dengan ciri-ciri berkayu



keras dan dapat



dipanen sepanjang tahun sesuai dengan musim berbuahnya. Tanaman ini juga membutuhkan waktu yang sangat lama hingga dapat menghasilkan buah yang dapat dipanen. Tanaman tahunan bermacam-macam jenisnya, ada buah-buahan, rempah-rempah, dan tanaman industri. Salah satu ciri-ciri dari tanaman tahunan yaitu tanaman yang berbatang keras. Tanaman tahunan (parennial) sebagian besar dapat meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun. Kondisi fisik tanaman tahunan sangat berbeda dengan tanaman lainya karena tanaman tahunan identik dengan memiliki postur organ yang besar dan keras. Contoh tanaman tahunan a) Tanaman tahunan buah-buahan contohnya tanaman rambutan, tanaman sirsak, tanaman apel, tanaman durian, tanaman manga dan lain lain. b) Tanaman rempah-rempah contohnya tanaman cengkeh, tanaman pala, tanaman kayu manis dan lain lain c) Tanaman industry contohnya tanaman kakao, tanaman kelapa sawin, tanaman karet, dan lain-lain Fase vegetative dan generative Tanaman tahunan (parennial )



memiliki fase vegetative menuju fase



generatif yang lebih lama.Pada saat fase generatif, tanaman tahunan juga mampu memproduksi hasil berupabuah, bunga, dan biji. Tanaman tahunan memiliki fase vegetative berseling dengan fase generatifnya. Fase vegetative di tandai dengan membesaranya ukuran,



baik pertumbuhan memanjang maupun pertumbuhan



lingkar batang. Tanaman tahunan yang memasuki fase generatifnya. Karakteristik tanaman tahunan



sudah dewasa di cirikan dengan



Tanaman tahunan biasanya merupakan tanaman dikotil sehingga mempunyai karakteristik seperti halnya tanaman dikotil. a) Akar, Pada tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran tunggang yang terbentuk dari percabangan akar utama (radikula). Akar berkembang dari akar utama sehingga lebih kokoh dan menghujam ke dalam tanah, terdiri dari cabang primer, sekunder dan tertier, di seluruh permukaan akar dapat tumbuh bulu-bulu akar rambut berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. b) Daun, Tulang daun pada tumbuhan dikotil yakni daun menjari atau menyirip. bentuk helaian daunnya bermacam-macam, struktur pertulangannya terdiri dari tulang daun utama yang bercabang-cabang, dengan percabangan yang membentuk suatu jaringan. c) Bunga pada tumbuhan dikotil memiliki jumlah mahkota, jumlah kelopak, dan jumlah benang sari bunga mulai dari kelipatan 4 atau 5. umumnya membentuk dompolan, struktur bagian-bagian bunga lengkap dan jelas, umumnya merupakan tanaman berumah satu, proporsi menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang seimbang. d) Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil pada umumnya terjadi pada pertumbuhan sekunder sehingga tubuh pada tumbuhan membesar. Pertumbuhan sekunder pada kelompok tumbuhan dikotil akan membuat terbentuknya kayu serta kulit pada setiap pohon. Pohon akan ditemukan diameter musim yang tampak pada bagian batang. Pertumbuhan karena adanya kambium tersebut memudahkan dalam melihat berapa lama umur dari pohon. akibatnya tanaman dapat tampak tumbuh rimbun, tergantung pada banyaknya percabangan dan dedaunannya. e) Mempunyai kambium, Pembuluh kayu pada tumbuhan dikotil akan ditemukan kambium pada organ bagian akar dan organ batang. f) Buah dari tanaman dikotil dapat berbentuk polong, atau buah dengan struktur lengkap yang terdiri dari kulit, daging buah dan biji. g) Biji tanaman dikotil memiliki kotiledon yang sebenarnya merupakan bagian dari embrio. h) Batang dikotil Bercabang-cabang, berkambium, membentuk habitus yang rimbun, mempunyai struktur jaringan yang lebih kuat karena berkayu, mempunyai sistem pembuluh yang sinambung mengelilingi empulur. Faktor Eksternal yang Memengaruhi Tanaman Tahunan Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi komoditas suatu tanaman tahunan



di



suatu



daerah,



seperti



topografi,



iklim,



dan



jenis



tanah.



Keanekaragaman jenis tanaman tahunan yang dipengaruhi oleh topografi diantaranya adalah jenis tanaman dataran tinggi dan jenis tanaman dataran rendah.



Pemanfaatan Tanaman Tahunan Berdasarkan kebutuhannya, berbagai tanaman tahunan dapat dimanfaatkan mulai dari buah, getah, serta kayunya. Tanaman tahunan yang dimanfaatkan buahnya yaitu, jeruk, manga, rambutan, kelengkeng, jambu, mangga, dan lain lain. Tanaman tahunan yang dimanfaatkan getahnya seperti tanaman pinus, karet, dan kayu putih. Tanaman tahunan yang dimanfaatkan kayunya sebagai bahan industri yaitu jati, sengon, mahoni.



Siklus Hidup Tanaman Tahunan Siklus hidup suatu tanaman tahunan berasal dari suatu bibit , dapat dibedakan menjadi tiga fase pertumbuhan , yaitu fase embrio, fase muda, dan fase dewasa. Fase embrio dimulai sebelum menjadi bibit , bertemunya gamet jantan dan gamet betina membentuk zigot bisa disbut sebagai fase perkawinan. Zigot kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio pada biji atau biji pada buah. Fase muda dimulai dengan berkecambahnya biji yang sebenarnya , yakni pertumbuhan embrio itu sendiri. Pertumbuhan embrio tersebut di ikuti pertumbuhan bagian lain yang menunjukan karakter tanaman bersangkutan, termasuk pertumbuhan organ. Tanaman muda pada umumnya mempunyai kemampuan regenerasi secara vegetatif (Mangoendidjojo,2003). Regenerasi secara vegeratif merupakan salah satu kegiatan dalam menunjang berlangsungnya proses regenerasi tanaman, agar tanaman mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal dan maksimal tanpa memerlukan waktu yang panjang. Keuntungan yang dihasilkan dari pembiakan vegetatif mempermudah dan mempercepat daripada perbanyakan dengan biji. Karena perbanyakan menggunakan biji harus melalui tahap tahap yang sangat rumit , biji dapat mendormansi diri atau bisa juga disebut sebagai keadaan berhenti tumbuh yang di alami oleh biji itu sendiri. Kelebihan lainya yaitu ,



pembiakan vegetatif memiliki fase muda yang relatif pendek. Namun, kelemahan dari pembiakan vegetatif adalah periode penyimpanan bahan tanam relatif pendek.



2.3 Tanaman Hortikultura Hortikultura berasal dari kata “hortus” (garden atau kebun) dan “colere” (to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Sehingga Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Sedangkan dalam GBHN 1993-1998, selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan(Erie, 2015:2). Berdasarkan jenisnya tanaman holtikultura dikelompokkan menjadi 4 kelompok : a) Buah-buahan Buah-buahan sangat penting bagi kehidupan manusia karena buah-buahan memiliki vitamin dan mineral yang tidak dapat ditemukan di dalam tanaman lain. Kandungan vitamin dan mineral setiap buah pasti berbeda, sehingga manfaatnya buat kesehatan juga berbeda. Hal ini menyebabkan tanaman buah-buahan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, maka perlu dibudidayakan agar target produksi yang tercapai. Target produksi yang tercapai adalah bisa mendapatkan hasil dengan jumlah yang cukup dan berkualitas yang baik bagi kehidupan manusia. Contoh tanaman buah-buahan : apel. Anggur, nanas, manga, jeruk, papaya, pisang, strobery, dan lain-lain. b) Tanaman Sayur-sayuran Tanaman sayur dibutuhkan manusia setiap hari sebagai pendamping nasi. Kebutuhan sayur semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Hal ini mengharuskan jumlah tanaman sayur banyak. Supaya tanamn



sayur



mencukupi



kebutuhan



manusia



kita



harus



dapat



membudidayakannya. Contoh tanaman sayur : sawi, wortel, tomat, terong, cabe, kol, bayam, kangkong, dan lain-lain. c) Tanaman hias Adanya tanaman hias dapat ,meningkatkan nilai keindahan lingkungan. Lingkungan yang bersih dan indah dapan mengurangi tingkat stress terutama pada masyarakat. Karena kebutuhannya yang semakin meningkat maka tanaman hias termasuk tanaman holtikultura sehingga harus dibudidayakan. Contoh tanaman hias, yaitu : bunga anggrek, melati, mawar, dan lain-lain. d) Obat-obatan Kesadaran



kesehatan



menggunakan



bahan-bahan



alami



semakin



meningkat dari hari ke hari. Hal ini karena bahan alami tidak menggunakan bahan kimia. Masyarakat saat ini banyak yang menjadikan metode pengobatan alami sebagai kerujukan kesehatan. Hal ini menyebabkan tanaman obat-obatan semaik banyak dibutuhkan yang mengharuskan tanaman obat-obatan dibudidayakan.



2.4 Agronomi Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum dan lestari (berkelanjutan) (Supriyono). Dari pengetian itu, dapat diketahui bahwa terdapat tiga hal yang mendasari ilmu agronomi yaitu lapang produksi, pegelolaan (menejemen tanaman), dan hasil produksi. Aspek dan Ruang Lingkup Agronomi a. Aspek Pemuliaan Tanaman Pemuliaan tanaman adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengubah susunan genetika tanaman, baik individu maupun secara bersama-sama (populasi) dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang juga disamakan dengan penangkaran tanaman, yaitu: kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian tanaman serta



memperbaiki mutu genetik tanaman sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat. b. Aspek Fisiologi Tanaman Merupakan ilmu yang membahas proses - proses yang terjadi di dalam tubuh tanaman pada tingkatan individu dan populasi. Selain itu fisiologis tanaman dapat diartikan sebagai bagian cabang ilmu biologi yang mempelajari bagian proses metabolisme agar tanaman dapat bertahan hidup. c. Aspek Ekologi Tanaman Ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Ruang lingkup agronomi a) Pemuliaan Tanaman b) Teknologi Benih c) Menejemen Tanam d) Teknik Budidaya e) Pemberantasan Gulma f) Pengendaliaan Hama dan Penyakit g) Pemanenan h) Penyimpanan



Agronomi Tanaman Semusim Tahapan teknik budidaya tanaman semusim a. Persiapan bibit, pada jenis tanaman semusim umumnya bibit berasal dari biji. Karena pembibitan berasal dari biji maka pemuliaan tanaman perlu dilakukan untuk menghasilkan benih-benih berkualitas yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas tanaman. b. Pengolahan lahan, bertujuan membuat lahan yang akan ditanami menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produksi. Pada jenis tanaman semusim, lahan harus selalu diolah sebelum masa tanam. Karena ciri



tanaman semusim yang hanya hidup dalam satu siklus panen dan harus diganti tanaman baru setelah pemanenan. c. Penanaman, penanaman dilakukan setelah lahan diolah dan bibit telah siap tanam. Penanaman harus memerhatikan beberapa hal agar hasil yang didapat maksimal. Misalnya pola tanam dan jarak tanam. d. Pemeliharaan, pemeliharaan penting dilakukan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Pemeliharaan dapat berupa pemupukan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, dan perlindungan hama dan penyakit tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh hama dan penyakit. e. Pemanenan, pemanenan harus memerhatikan beberapa hal agar hasil yang didapat memuaskan. Misalnya waktu panen dan proses atau cara pemanenan. f. Pasca panen, kegiatan pasca panen bertujuan agar hasil panen dapat diolah dan digunakan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan manusia. Kegiatan pasca panen ini dapat meningkatkan nilai jual hasil panen, membuatnya bertahan lebih lama, dan jangkauan pemasarannya lebih luas. Agronomi Tanaman Tahunan Tahapan teknik budidaya tanaman tahunan a. Persiapan bibit, pada jenis tanaman tahunan umumnya bibit berasal dari vegetative tanaman. Contohnya melalui stek, cangkok, okulasi, sambung batang, dan lainnya. Tujuannya agar didapat anakan yang memiliki sifat genetis sesuai induknya. b. Pengolahan lahan, bertujuan membuat lahan yang akan ditanami menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produksi. c. Penanaman, penanaman dilakukan setelah lahan diolah dan bibit telah siap tanam. Penanaman harus memerhatikan beberapa hal agar hasil yang didapat maksimal. Misalnya pola tanam dan jarak tanam. d. Pemeliharaan, pemeliharaan penting dilakukan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Pemeliharaan dapat berupa pemupukan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, dan



perlindungan hama dan penyakit tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh hama dan penyakit. e. Pemanenan, pemanenan harus memerhatikan beberapa hal agar hasil yang didapat memuaskan. Misalnya waktu panen dan proses atau cara pemanenan. f. Pasca panen, kegiatan pasca panen bertujuan agar hasil panen dapat diolah dan digunakan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan manusia. Kegiatan pasca panen ini dapat meningkatkan nilai jual hasil panen, membuatnya bertahan lebih lama, dan jangkauan pemasarannya lebih luas. g. Perawatan tanaman pasca panen, karena tanaman tahunan dapat dipanen berkali-kali mengikuti musim panennya. Maka setelah pemanenan perlu perawatan agar tanaman dapat berproduksi dengan lebih maksimal. Umumnya



perawatan



setelah



panen



yaitu,



pemangkasan



dahan,



pemupukan dan pengendalian hama. h. Peremajaan, peremajaan dilakukan saat tanaman sudah mulai tidak berproduksi atau produksinya menurun drastis biasanya terjadi pada pohon-pohon yang sudah tua. Peremajaan dapat dilakukan dengan mengganti tanaman lama dengan tanaman baru ataupun dapat dilakukan dengan teknik peremajaan lain seperti sambung sisip ataupun sambung batang pada tanaman lama. Agronomi Tanaman Hortikultura Teknik budidaya tanaman hortikultura a. Persiapan bibit, pada jenis hortikultura umumnya bibit berasal dari biji hal ini kurang lebih sama dengan tanaman semusim. Karena pembibitan berasal dari biji maka pemuliaan tanaman perlu dilakukan untuk menghasilkan benih-benih berkualitas yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas tanaman. b. Pengolahan lahan, bertujuan membuat lahan yang akan ditanami menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produksi. c. Penanaman, penanaman dilakukan setelah lahan diolah dan bibit telah siap tanam. Penanaman harus memerhatikan beberapa hal agar hasil yang



didapat maksimal. Misalnya pola tanam dan jarak tanam. Pola tanam yang umumnya dilakukan untuk hortikultura yaitu tumpeng sari ataupun polikultur lainnya. Tujuannya memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit. d. Pemeliharaan, pemeliharaan penting dilakukan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Pemeliharaan dapat berupa pemupukan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, dan perlindungan hama dan penyakit tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh hama dan penyakit. e. Pemanenan, pemanenan harus memerhatikan beberapa hal agar hasil yang didapat memuaskan. Misalnya waktu panen dan proses atau cara pemanenan. f. Pasca panen, kegiatan pasca panen bertujuan agar hasil panen dapat diolah dan digunakan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan manusia. Pada jenis tanaman hortikultura karena sifatnya tanaman pekarangan jadi pasca panen umumnya yaitu proses membuat hasil agar tahan lama karena digunakan sebagai kebutuhan dirumah ataupun diolah menjadi produk lain yang lebih bernilai dengan tujuan untuk sendiri maupun dijual.



BAB 3. PENUTUP



3.1 Kesimpulan Secara umum tanaman dapat dikelompokan menjadi dua yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Selain itu terdapat juga jenis tanaman yang disebut tanaman hortikultura. Pada dasarnya tanaman hortikultura termasuk kedalam kelompok tanaman tahunan dan tanaman semusim, namun yang membedakan adalah tanaman hortikultura difokuskan pada tanaman- tanaman yang dapat dikembangkan dalam pekarangan. Ilmu yang mempelajari tentang pertanian secara keseluruhan dan tumbuhan yaitu agronomi. Tumbuhan semusim itu adalah tanaman yang berkecambah, tumbuh, berbunga, menghasilkan biji, dan mati hanya dalam setahun atau bahkan kurang sedikit daripada setahun.. Tanaman tahunan (parennial) merupakan tanaman yang hidupnya sepanjang tahun dan akan dipanen sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut tidak berproduksi lagi akan tetapi harus menunggu beberapa tahun dari menanam hingga tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen. Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Berdasarkan jenisnya tanaman holtikultura dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias, dan obat-obatan. Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum dan lestari (berkelanjutan) (Supriyono).



3.2 Saran Jenis tanaman di Indonesia bermacam – macam karena tanah di Indonesia merupakan tanah yang subur. Oleh karena itu, pengembangan dan perawatan tanaman di Indonesia harus dapat dilakukan secara maksimal agar diporeleh hasil yang memuaskan. Untuk mendorong produksi tanaman tentunya diperlukan teknologi yang canggih. Dengan adanya teknologi yang canggih, berbagai jenis tanaman di Indonesia dapat diproduksi dengan lebih efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA



Dodik 2012. Makalah Teknologi Budidaya Tanaman. http://dodikfaperta.blogspot.com. Diakses pada tanggal 23 September 2019. Hans



Syaef. Pengenalan Tanaman Tahunan https://www.academia.edu/29540891/Pengenalan_Tanaman_Tahunan (Minggu, 22 September 2019)



di



Harnims. 2017. Ciri Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Terlengkap. Di https://dosenbiologi.com/tumbuhan/ciri-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil (Minggu, 22 September 2019) Renaldy Muslim. Pengertian tanaman semusim https://www.academia.edu/25789718/Pengertian_tanaman_semusim (Minggu, 22 September 2019)



di



Andana, E.K. 2015. Pengembangan Data Citra Satelit Landsat-8 Untuk Pemetaan Area Tanaman Holtikultura Dengan Berbagai Metode Algoritma Indeks Vegetasi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII.24.2. Supriyono. tanpa tahun. Konsep Dasar Agronomi. https://www.academia.edu/9111223/1._Konsep_dasar_agronomi oktober 2019)



Di (13