Makalah Kata Kana Dan Saudaranya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Tentang



KATA KANA Disusun Oleh Kelompok 2 : Nama



:



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Rahmi Mufidah Dina Atika Anggi Namiroh Sangkot Nurhanida Wandah Hamidah Siti Zulaikha Meta Melani Zahra Aini M. Rizqy Ramadhan M. Raihan Arya



Mata Pelajaran



:



Bahasa Arab



Guru Pembimbing



:



Juriah, S.Pd



MTsN 2 MANDAILING NATAL T.A. 2019/2020



TINJAUAN TEORI Kana dan saudara-saudaranya merupakan suatu fi’il, dimana ketika ia masuk pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfunya mubtada dan disebut sebagai isim kaana, serta manshubnya khobar yang dinamakan khobar kaana. Kaana mempunyai 3 arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan, yakni bisa berarti terus menerus (istimror), bisa berarti menjadi, bisa berarti madhi (dulu) Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana adalah sebagai fungsi waktu, sebagai fungsi untuk meniadakan, sebagai fungsi perubahan, sebagai fungsi terus menerus, Ssbagai fungsi jeda waktu. PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Kana dan Saudara-Saudaranya Kana dan saudara-saudaranya merupakan suatu fi’il, dimana ketika ia masuk pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfunya mubtada dan disebut sebagai isim kaana, serta manshubnya khobar yang dinamakan khobar kaana. Contoh : ‫ممغحممدد غغننيي‬



(muhammadun goniyyun)=Muhammad itu kaya Jumlah di atas merupakan jumlah ismiyyah yang tersusun dari mubtada dan khobar. Ketika kemasukan kaana dan saudara-saudaranya pada jumlah tersebut maka menjadi ‫غكاغن ممغحممدد غغننييا ا‬



(kaana muhammadun goniyyan)=dahulu Muhammad itu kaya Dari hal ini, I’rob dari kalimat ‫ ممغحممدد‬adalah marfu’ dengan tanda dhommah, karena isim mufrod, sebagai isim kaana. Kaana mempunyai 3 arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan, yakni 1. Bisa berarti terus menerus (istimror) Contoh : ‫( غو غكاغن ام غغمفوُاراً غرنحيياما‬wa kaanallahu gofuurorrohiimaa) Artinya : Allah senantiasa dzat yang maha pengampun lagi maha pengasih 2. Bisa berarti menjadi Contoh : ‫( غكاغن غويجهمهم مميسغوُمدةا‬kaana wajhuhu muswaddatan) Artinya wajahnya (para orang musyrik) menjadi suram 3. Bisa berarti madhi (dulu) Contoh : ً‫( غكاغن غعلنيي مميجتغنهادا‬kaana aliyyun mujtahidan) Artinya : Ali dahulunya adalah seorang mujtahid. Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana adalah 1. Sebagai fungsi waktu ‫( أغ ي‬ashbaha)=waktu subuh - ‫صبغغح‬



‫( أغ ي‬adhha)=waktu dhuha - َ‫ضغحى‬ - ‫ضمل‬ ‫( غ‬dholla)=waktu siang - َ‫( أغيمغسى‬amsa)=waktu sore ‫( غبا غ‬baata)=waktu malam -‫ت‬



Contoh :



‫غبا غ‬ ‫ت اًيلغوُلغمد غنائناما‬



(baata alwaladu naaiman)=Anak itu tidur di malam hari ‫غبا غ‬ ‫ اًيلغوُلغمد‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫ت‬ 2. Sebagai fungsi untuk meniadakan -‫س‬ ‫( لغيي غ‬laisa)=bukan/tidak Contoh : ‫س اًلنمغجامح غسيهلا‬ ‫لغيي غ‬



(laisa annajaahu sahlan)=Kesuksesan itu tidaklah mudah ‫ اًلنمغجامح‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫س‬ ‫لغيي غ‬ 3. Sebagai fungsi perubahan - ‫صاغر‬ ‫( غ‬shooro)=menjadi Contoh : ‫صاغر ممغحممدد غشاايبا‬ ‫غ‬



(shooro muhammadun syaabban)=Muhammad telah menjadi seorang pemuda ‫ ممغحممدد‬marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫صاغر‬ ‫غ‬ 4. Sebagai fungsi terus menerus - ‫(غمابغنرغح‬maabariha)=senantiasa - ‫(غماينفغمك‬manfakka)=senantiasa - ‫(غمافغتنغئ‬maafati`a)=senantiasa - ‫(غماغزاًغل‬maazaala)=senantiasa Contoh :



‫غماغزاًغل اًيلغسانر م‬ ً‫ق ممغكددارا‬



(maazaala assaariqu mukaddiron)=Pencuri itu senantiasa membuat resah ‫ اًيلغسانر م‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫غماغزاًغل‬ ‫ق‬ 4. Sebagai fungsi jeda waktu - ‫( غماغداًغم‬maadama)=selama Contoh : ً‫لغ تغيخمريج غماغداًغم اًيليغيوُمم مميمنطارا‬



(laa takhruj maadama alyaumu mumthiron)=Jangan keluar selama hari masih hujan ‫ اًيليغيوُمم‬marfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ‫غماغداًغم‬ Catatan 1. Ketentuan isim kaana atau saudara-saudaranya dan khobar kaana atau saudarasaudaranya sebagaimana ketentuan pada mubtada dan khobar . 2. Jika isim kaana dan saudara-saudaranya berupa isim muannats, maka kaana dan saudara-saudaranya juga berbentuk muannats. Hal ini karena kaana dan saudarasaudaranya merupakan fi’il. Contoh : ‫صالنغحةا‬ ‫غكانغ ي‬ ‫ت غعائنغشةم غ‬



(kaanat ‘aisyatu sholihatan)= aisyah adalah wanita yang sholehah



Pengalaman kana dan saudara-saudaranya adalah sebagai berikut : ‫صبمهم غكغكاغن غسيدغداًا معغمير‬ ‫تغيرفغمع غكاغن اًيلمميبتغغداً اًيسغما ا غواًيلغخبغير تغين ن‬



Kaana merofa’kan pada Mubtada’ sebagai isimnya, dan kepada Khabar yakni menashabkannya, demikian ini seperti contoh: Kaana sayyidan ‘Umaru )* 3.2 LAFAZH-LAFAZH SAUDARA KANA ‫غكغكاغن غ‬ ‫ظمل غبا غ‬ ‫ضغحىَ أغ ي‬ ‫ت أغ ي‬ ‫س غزاًغل بغنرغحا‬ ‫صاغر لغيي غ‬ ‫صغبحا أغيمغسىَ غو غ‬



Adalah seperti Kaana (merofa’kan pada Mubtada’ sebagai isimnya dan menashobkan khobarnya) yaitu lafazh: Zholla (menjadi di siang hari), Baata (menjadi di malam hari), Adh-ha (menjadi diwaktu dhuha), Amsaa (menjadi diwaktu sore), Shooro (menjadi), Laisa (tidak). Zaala (senantiasa), Bariha (senantiasa) ‫غفتىَء غواًينفغ م‬ ‫ك غوهَنذيِ اًلغيربغغعيه لننشيبنه نغيفي أيو لننغيفي مميتبغغعيه‬



Fati-a (senantiasa) Infakka (senantiasa). Adapun yang empat ini (Zaala Bariha Fati-a Infakka) harus diikutkan pada nafi atau serupa nafi ‫صييبغا ا نديرهَغغما ا‬ ‫غونميثمل غكاغن غداًغم غميسبميوُقغا ا بنغما غكأ غيعنط غما مديم غ‬ ‫ت مم ن‬



Dan semisal Kaana (merofa’kan pada Mubtada’ sebagai isimnya dan menashobkan khobar sebagai khobarnya) yaitu lafazh: Daama yg didahului dengan Maa mashdariyyahzharfiyyah, seperti contoh: A’thi..! maa dumtu mushiiban dirhaman (berikan ia uang selama kamu punya) ‫ض نمينهم اًيستميعنملغ‬ ‫غوغغييمر غما ض‬ ‫ض نميثلغهم قغيد غعنملغ إنين غكاغن غغييمر اًيلغما ن‬



Selain bentuk fi’il madhi (kaana dan sdr-nya) jelas beramal semisal fi’il madhinya, apabila selain bentuk fi’il madhinya dipergunakan. 3.3 KHOBAR KANA DALAM PELETAKANNYA ‫ط اًيلغخبغير أغنجيز غومكيل غسيبقغهم غداًغم غح غ‬ ‫غونفي غجنمييعغها تغغوُسَس غ‬ ‫ظير‬



Perbolehkanlah..! menengahi khobar (antara amil dan isimnya) pada semua kanaa dan saudara-saudaranya. Dan setiap mereka (nuhat/arabiy) melarang mendahulukannya khobar pada Daama. ‫ك غسيب م‬ ‫ق غخبغضر غما اًيلمنافنيغيه فغنجيء بنغها غميتلمموُةا لغ غتالنيغيه‬ ‫غكغذاً غ‬



Demikian juga dilarang mendahukan khobar pada maa nafi, maka jadikanlah ia (maa nafi) sebagai yang di-ikuti bukannya yang mengikuti ‫س اً ي‬ ‫صطمنفي غومذو تغغماضم غما بنغريفضع يغيكتغنفي‬ ‫ق غخبغضر لغيي غ‬ ‫غوغمينمع غسيب ن‬



Pelarangan mendahulukan khobar pada “Laisa” adalah hukum yang dipilih. Saudarasaudara Kaana yang Tam, yaitu setiap yang cukup dengan marfu’nya saja (isimnya).



Fi’il Naqish dan fi’il Tam :



‫س غزاًغل غداًئنغما ا قمنفي‬ ‫غوغما نسغوُاًهم غناقن د‬ ‫ص غواًيلنميق م‬ ‫ص في فغنتىَغء لغيي غ‬



Dan saudara kaana selain yg Tam, disebut Naqish. Sedangkan Naqish untuk lafazh “Fatia”, “Laisa” dan “Zaala” selamanya diikuti/ditetapkan sebagai Naqish Perihal ma’mul Khobar didahulukan : ‫غولغ يغنلي اًلغعانمغل غميعمموُغل اًلغخبغير إنمل إنغذاً غ‬ ‫ف غجير‬ ‫ظيرفا ا أغغتىَ أغيو غحير غ‬



Ma’mulnya khobar tidak boleh mengiringi amil … kecuali bilamana ma’mul tsb berupa zhorof atau jar-majrur ‫غومم ي‬ ‫ضغمغر اًيلشانن اًيسغما ا اًيننوُ إين غوغقع مميوُنهَمم غما اًيستغغباغن أغنمهم اًيمتغنغيع‬



mengiralah dhomir syaen sebagai isimnya kaana dan saudaranya, apabila terdapat anggapan benar dari kalam arab yang nyata-nyata dilarang (ma’mul khobar mengiringi kaana cs, pada bait sebelumnya). Kana zaidah : ‫صمح نعيلغم غمين تغقغمدغما‬ ‫غوقغيد تمغزاًمد غكاغن نفي غحيشضوُ غكغما غكاغن أغ غ‬



terkadang kaana ditambahi (hanya zaidah) diantara dua kalimah (yg mutalazim) contoh: MAA KAANA ASHOHHA ILMA MAN TAQODDAMAA “alangkah shahnya ilmunya orang-orang terdahulu. Kana dibuang :



‫غويغيحنذفميوُنغغها غويميبقميوُغن اًيلغخغبر غوبغيعغد إنين غولغيوُ غكثنييغراًا غذاً اًيشتغهغير‬



Mereka (ulama nuhat, orang arab) membuang kaana (berikut isimnya) dan menyisakan khobarnya. Demikian ini sering terjadi dan banyak, ketika kaana berada setelah “in syarthiyah” atau “lau syarthiyah”. MAA menggantikan Kana : ‫ب غكنميثنل أغمما أغين غ‬ ‫ت بغايراً غفايقتغنر ي‬ ‫ض غما غعينغها اًيرتمنك ي‬ ‫ب‬ ‫غوبغيعغد أغين تغيعنوُيي م‬



Sesudah huruf “AN masdariyah” menggantikannya Maa dari Kaana diberlakukan, semisal contoh: AMMA ANTA BARRAN FAQTARIB “jadilah dirimu orang baik kemudian mendekatlah (pd-Nya) “ Pembuangan KAf pada Lafazh YAKUN : ‫ف نميوُدن غويهَغوُ غحيذ د‬ ‫ع لنغكاغن ممينغجنزيم تممحغذ م‬ ‫ف غما اًيلتمنزيم‬ ‫غونمين مم غ‬ ‫ضانر ض‬



Dari fi’il mudhari’nya kaana yg dijazmkan (YAKUN) huruf Nun-nya dibuang, pembuangan ini tidaklah musti (boleh). PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kana dan saudara-saudaranya merupakan suatu fi’il, dimana ketika ia masuk pada jumlah ismiyyah akan menyebabkan marfunya mubtada dan disebut sebagai isim kaana, serta manshubnya khobar yang dinamakan khobar kaana. 2. Kaana mempunyai 3 arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan, yakni: 1. Bisa berarti terus menerus (istimror) 2. Bisa berarti menjadi 3. Bisa berarti madhi (dulu) Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana adalah : 1. Sebagai fungsi waktu 2. Sebagai fungsi untuk meniadakan 3. Sebagai fungsi perubahan 4. Sebagai fungsi terus menerus 5. Sebagai fungsi jeda waktu