Makalah KB Suntik 1 Bulan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KB SUNTIK 1 BULAN



1



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB). Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang. Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya.



2



Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Sasaran gerakan KB Nasional ialah : 1. Pasangan Usia Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah 2. Generasi muda 3. Pelaksana dan pengelola KB 4. Sasaran wilayah B. TUJUAN Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui : 1. Pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) 2. Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) 3. Mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik) 4. Mengetahui Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) 5. Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik) 6. Mengetahui Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)



3



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun. B. JENIS KB SUNTIK Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: 1. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem 2. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston. C. CARA KERJA 1. Menghalangi ovulasi (masa subur) 2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental



4



3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim



4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma 5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur. Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan. Mekanisme kerja kontrasepsi suntik terbagi dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons



kelenjar



hipofise



terhadap



gonadotropin-releasing



hormon



eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.



5



Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahanperubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir. Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii. Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan. D. KEUNTUNGAN Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB



6



mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan



darah.



Oleh



karena



tindakan



dilakukan



oleh



tenaga



medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem. E. KERUGIAN DAN EFEK SAMPING 1. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali. 2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu 3. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering 4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 5. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang 6. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang



7



7. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat. Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita. F. INDIKASI Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan



8



kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik. G. KONTRA INDIKASI Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina,  sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini H. CARA PEMBERIAN 1. Waktu Pemberian a. Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi b. Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi) c. Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid 2. Lokasi Penyuntikan a. Daerah bokong/pantat b. Daerah otot lengan atas



9



I. INTERAKSI OBAT Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone. J. CARA PENYIMPANAN Disimpan dalam suhu 20-25°C



10



BAB III TINJAUAN KASUS



MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S TERHADAP KB SUNTIK CYCLOFEM I. PENGUMPULAN DATA DASAR A. IDENTITAS Nama



: Ny. J



Nama



: Tn. M



Umur



: 34 thn



Umur



: 36 thn



Suku



: Aceh



Suku



: Aceh



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



: Wiraswasta



Alamat



: Ds. Asan



Alamat



: Ds. Asan



Agama



: Islam



B. ANAMNESE Tanggal : 04-05-2013



Jam : 10.00 WIB



1. Alasan kunjungan saat ini : Ibu ingin suntik KB ulang 2. Keluhan



: Ibu mengatakan kalau BB bertambah



3. Riwayat obsteri dan ginekologi



11



a. Riwayat menstruasi HPHT tanggal



: 29-04-2013



Lamanya



: 5 hari



Banyaknya



: 2-3 kali ganti pembalut



Siklus



: 28 hari



Menarche



: 14 tahun



Teratur/ tidak



: Teratur



Dismenorhea



: Tidak Ada



Keluhan lain



: Tidak Ada



Konsistensi



: Cair



Haid yang lalu



: 29-04-2013



Lamanya



: 5 hari



b. Flour albus



: Ya



Banyaknya



: Sedikit



Bau



: Tidak berbau



Gatal



: Tidak gatal



c. Tanda – tanda kehamilan Test kehamilan



: negatif



d. Riwayat penyakit/ gangguan reproduksi Mioma uteri



: Tidak Ada



Kista



: Tidak Ada



Mola hidatidosa



: Tidak Ada



Endometriosis



: Tidak Ada



12



KET



: Tidak Ada



Hydramnion



: Tidak Ada



Gemeli



: Tidak Ada



4. Riwayat kesehatan a. Penyakit yang pernah dialami : Ibu tidak pernah menderita sakit parah, hanya demam dan pilek saja dan diobati oleh dokter. b. Alergi obat-obatan atau makanan : Tidak Ada 5. Riwayat menyusui Anak I



: Ya



Lamanya



: 6 bulan



6. Riwayat KB a. Pernah ikut KB



: Ya



b. Jenis kontrasepsi yang digunakan



: Suntik



c. Lamanya pemakaian



: ± 4 tahun



d. Keluhan selama pemakaian



: Berat badan bertambah



e. Tempat pelayanan KB



: BPS



f. Alasan ganti metode



: tidak ada



g. Ikut KB atas motivasi



: Keinginan Sendiri



7. Kebiasaan sehari-hari a. Diet/ makan : Makan 3x sehari. Menu : nasi, sayur, lauk dan buah.Ibu terbiasa minum teh manis saat sarapan. Minum air putih sehari 7 - 8 gelas.terkadang ibu suka ngemil makanan ringan. b. Eliminasi - Defekasi



: 1 kali sehari



13



- Miksi



: 4-5 kali sehari



c. Pola istirahat dan tidur - Tidur malam



: 7-8 jam



- Tidur siang



: 30-60 menit



d. Pola hubungan seks - Frekuensi



: 2 kali seminggu



- Keluhan



: Tidak Ada



C. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum



: Baik



Kesadaran



: Compos Mentis



Ekspresi wajah



: Ceria



Keadaan emosional



: Stabil



Tinggi badan



: 151 cm



Berat badan - Bulan lalu



: 53 Kg



- Sekarang



: 57 Kg



b. Tanda-tanda vital Tekanan darah



: 120/80 mmHg



Suhu tubuh



: 36,5 ° C



Denyut nadi



: 80 kali permenit



Pernafasan



: 24 kali permenit



14



C. PEMERIKSAAN FISIK ( INSPEKSI,PALPASI,AUSKULTASI DAN PERKUSI ) 1). Kepala a. Kulit kepala



: Bersih, tidak ada luka dan ketombe



b. Konstruksi rambut



: Kuat



c. Distribusi rambut



: Merata



2). Mata a. Kelopak mata



: Tidak terdapat oedem



b. Konjungtiva



: Tidak pucat



c. Sclera



: Tidak ikterik



3). Muka



: Tdk pucat,Tdk tampak bercak merah, Tdk berjerawat



4). Mulut dan gigi a. Gigi gligi



: Lengkap, jumlah 32 buah



b. Mukosa mulut



: Basah, Tidak ada seriawan



c. Caries dentis



: Tidak ada



d. Geraham



: Lengkap



e. Lidah



: Bersih



5). Leher a. Tonsil



: Tidak Terdapat Peradangan



b. Faring



: Tidak Terdapat Peradangan



c. Vena jugularis



: Tidak Terdapat Pembesaran



d. Kelenjar getah bening



: Tidak Terdapat Pembesaran



15



e. Kelenjar tiroid



: Tidak Terdapat Pembesaran



6). Dada a. Mammae



: Simetris



b. Retraksi



: Tidak ada



c. Putting susu



: Menonjol



7.) Punggung a. Bentuk posisi 8). Perut



: Tegap : Bersih, tidak ada benjolan abnormal



9). Ekstremitas a. Oedema



: Tidak ada



b. Varises



: Tidak ada



c. Turgor



: Baik



d. Refleks patella



: Positif (+)



10. Pemeriksaan khusus a. Pemeriksaan dalam 1) Vulva uretra



: Tidak dilakukan pemeriksaan



2) Perineum



: Tidak dilakukan pemeriksaan



3) Vagina



: Tidak dilakukan pemeriksaan



4) Dinding vagina



: Tidak dilakukan pemeriksaan



5) Porsio



: Tidak dilakukan pemeriksaan



6) Uterus



: Tidak dilakukan pemeriksaan



11. Pemeriksaan laboraturium



16



a. Darah



: Tidak dilakukan pemeriksaan



b. Urine



: Tidak dilakukan pemeriksaan



c. Pemeriksaan penunjang



: Tidak dilakukan pemeriksaan



II. INTERPRETASI DATA DASAR. Diagnosa P4 A0 umur 34 tahun akseptor lama kb suntik 1 bulan dengan keluhan perubahan berat badan. Dasar DS : a. Ibu mengatakan melahirkan anak pertama tahun 2000. b.



HPHT : 29-04-2013



c. Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB suntik 1 bulanan. d. Ibu mengatakan berat badan bertambah banyak. DO : a. TD



: 120/80 mmHg



b. Temp



: 36,5 ° C



c. pols



: 80 kali permenit



d. RR



: 24 kali permenit



e. BB Bulan lalu : 53 Kg Sekarang : 55 Kg Masalah



17



Peningkatan bb Dasar DS : ibu mengatakan berat badan bertambah banyak DO : BB Bulan lalu



: 53 kg



Sekarang



: 55 kg



Kebutuhan KIE Tentang : a. Nutrisi b. Aktivitas Sehari-hari Dasar a. Ibu mengatakan kurang menjaga pola makannya. b. Ibu mengatakan kurang beraktivitas selain di kantor.



III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL. Diagnosa potensial Obesitas Antisipasi a. Mengatur pola makan b. Olahraga teratur



IV . MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA. Tidak ada



18



V. MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH. a. Bina hubungan baik dengan ibu b. Jelaskan hasil pemeriksaan c. Penatalaksanaan KB Suntik d. Jelaskan tentang KB Suntik e. Beri KIE f. Rencanakan jadwal suntik ulang g. Anjurkan ibu untuk segera kembali bila ada keluhan



VI. IMPLEMENTASI. a. Membina hubungan baik dengan ibu b. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu c. Melakukan penatalaksanaan KB Suntik - Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun sebelum melakukan tindakan. - Mengambil 1 vial cyclofem dan mengocok dengan memutar untuk mencampur larutan. - Mendesinfeksi tutup vial dengan kapas alcohol dengan tujuan meminimalkan pertumbuhan kuman. - Mengambil larutan dengan spuit 3 cc secara tegak lurus untuk menghindari udara dalam vial masuk dalam spult dan memastikan larutan masuk seluruhnya



19



- Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik yaitu 1/3 bagian dari os. spina iliaka dengan os. Coxygis. - Menyuntikkan secara IM dengan sudut 90° perlahan. - Memfiksasi dengan kapas alcohol kemudian spuit dicabut. - Membuang alat-alat bekas pakai ke tempat yang disediakan. - Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun setelah melakukan tindakan d. Menjelaskan pada ibu penyebab peningkatan BB yaitu pengaruh hormone progesterone yang ada pada KB Suntik ini e. Memberikan KIE tentang : - Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan yaitu dengan rnengurangi konsumsi lemak seperti mentega, keju, gajih hewan, minyak kelapa; mengurangi konsumsi gula dan meningkatkan konsumsi pati serta serat makanan seperti roti, kentang, buah-buaban dan sayuran. - Menganjurkan ibu untuk rajin berolahraga dan beraktivitas untuk membakar lemak yang berlebih dalam tubuh. f. Menganjurkan ibu untuk kembali pada tanggal 02-06-2013 untuk suntik KB g. Menganjurkan ibu untuk segera kembali bila ada keluhan VI. EVALUASI. Tanggal : 04-05-2013 Jam : 10.10 WIB 1. Ibu telah disuntik cyclofem 1 cc seara IM. 2. Kartu tanda akseptor KB telah dilengkapi dengan tanggal suntik ulang yaitu tanggal 02-06-2013



20



3. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan 4. Ibu mengatakan bersedia untuk menjaga pola makannya agar tidak terjadi peningkatan berat badan yang drastis 5. Ibu mengatakan bersedia untuk datang lagi untuk suntik KB bulan depan DOKUMENTASI KEBIDANAN S: - Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB suntik 1 bulanan. - Ibu mengatakan berat badan bertambah banyak. O: TD



: 120/80 mmHg



Temp : 36 ,5° C Pols



: 80 kali permenit



RR



: 24 kali permenit



BB



Bulan lalu : 53 Kg Sekarang : 55 Kg



A : P4 A0 umur 34 tahun akseptor lama KB suntik 1 bulan P: 1. Membina hubungan baik dengan ibu 2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu 3. Melakukan penatalaksanaan KB Suntik 4.Menjelaskan pada ibu penyebab peningkatan BB yaitu pengaruh hormone progesterone yang ada pada KB Suntik ini 5. Memberikan KIE



21



6. Menganjurkan ibu untuk kembali pada tanggal 02-06-2013 untuk suntik KB 7. Menganjurkan ibu untuk segera kembali bila ada keluhan



PEMBAHASAN



Berdasarkan pengamatan saya selama komunitas di desa Asan dalam penatalaksaan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada ibu sudah sesuai dengan teori- teori dalam ilmu kebidanan, namun ada sebagaian kecil dari langkah- langkah yang dilakukan belum sesuai dengan teori hal tersebut tergantung pada keadaan pasien seperti untuk masalah seksual, itu merupakan budaya dan sangat tabu untuk dibicarakan oleh pasien. Menurut kasus yang kami dapatkan selama komunitas di Desa Asan, Ibu senang dan nyaman selama Asuhan berlangsung dan merasa bahagia, ibu juga merasa puas atas pelayanan yang diberikan.



22



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Kontrasepsi suntikan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil) Cara kerja KB suntik adalah dengan menghalangi terjadinya ovulasi / masa subur dengan menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur.Lendir vagina pun menjadi lebih kental sehingga mempersulit sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dengan demikian kontrasepsi suntik mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma. B. SARAN Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.



23



DAFTAR PUSTAKA



PROHEALTH,



http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-



suntik/ Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54PK58, Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta



24



25