Makalah Kel 7 Problematika Sarana Dan Prasarana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SD “PROBLEMATIKA SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH” Dosen Pengampu : Tiara Intan Cahyaningtyas, S.Si, S.Pd, M.Pd.



Nama kelompok 7/6C : 1. Lita Wahyu Sinta Wati 2. Shantika Oktavia 3. Nindya Chairunisa



(1802101074) (1802101076) (1802101084)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI MADIUN 2021



KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT dan sholawat serta salam kita sampaikan kepada nabi kita Muhammad SAW. Atas limpahan rahmat dan kasih sayang Allah SWT, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Problematika sarana dan prasarana sd”. Penulisan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Problematika Pembelajaran SD Universitas PGRI Madiun. Kami selaku penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang banyak membantu dalam penulisan ini, khususnya kepada dosen kami Ibu Tiara Intan Cahyaningtyas, S.Si, S.Pd, M.Pd., yang telah memberikan tugas dan arahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikannya. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Madiun, 17 April 2021



Kelompok 7



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii



I.



PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1 C. Tujuan Masalah..........................................................................................................2



II.



III.



PEMBAHASAN 1.



Hakikat sarana prasarana...........................................................................................3



2.



Problematika sarana prasarana..................................................................................3



3.



Solusi sarana prasarana.............................................................................................4



PENUTUP 1.



Kesimpulan...............................................................................................................11



2.



Saran.........................................................................................................................11



3.



Daftar Pustaka...........................................................................................................12



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana dan prasarana pendidikan merupakan instrumen penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan. Begitu pentingnya sarana dan prasarana pendidikan sehingga setiap institusi berlomba-lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah selama ini tidak dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering terjadi ketidaktepatan dalam pengelolaan. Ketidaktepatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menyangkut cara pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan. Bahkan, banyak pengelola yang kurang memahami standar dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal bukan menjadi skala prioritas utama suatu lembaga pendidikan. Hal yang paling tragis dan sering terjadi dalam budaya kita adalah mampu membeli tetapi tidak mampu merawat. B. Rumusan masalah 1. Apa itu hakikat sarana prasarana? 2. Apa saja problematika dari sarana prasarana? 3. Bagaimana solusi dari problematika sarana prasarana? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui hakikat sarana prasarana 2. Untuk mengetahui problematika dari sarana prasarana 3. Untuk mengetahui solusi dari problematika sarana prasarana



BAB II PEMBAHASAN



A. Hakikat Sarana Prasarana Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan utama yang mengatur tentang standar minimal yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sekolah oleh segenap penyelenggara sekolah, yaitu guru dan kepala sekolah. Tuntutan profesionalisme seorang guru tidak hanya dari pihak pemerintah saja, melainkan juga diminta oleh pihak masyarakat yang memanfaatkan tenaga guru dalam membimbing, mengajar, dan mendidik peserta didik. Alasannya tanpa adanya profesionalisme guru maka akan sangat mustahil siswa dapat mencapai kualitas hasil belajar yang maksimal. Tentunya perlu secara seksama kita lakukan peninjauan kembali kepada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Pengelolaan yang dilakukan sekolah terhadap standar sarana dan prasarana yang dimiliki telah dapat disesuaikan dengan standar nasional pendidikan dan tidak memiliki perbedaan yang mendasar pada sekolah swasta dan sekolah negeri. Pelaksanaan pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen sekolah merupakan upaya yang maksimal dilakukan untuk memanfaatkan dan merawat segala sesuatu yang bersifat



milik



sekolah



dalam



konteks



sarana



dan



prasarana



pendukung



penyelenggaraan pendidikan. Sarana dan prasarana yang dikelola oleh manajemen sekolah swasta dan sekolah negeri terdapat perbedaan dalam prosedur memperolehnya, di mana sekolah swasta dapat meminta bantuan pada pemerintah melalui dana hibah dan juga dapat memperoleh dari pihak yayasannya, sedangkan sekolah negeri hanya bersumber dari dana pemerintah. Hal ini sesuai dengan Tilaar, (2004:3.18) bahwa “faktor lain yang sangat berperan dalam penataan sekolah agar dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan secara maksimal adalah terpenuhinya standar sarana dan prasarana sekolah, baik yang bersifat tetap maupun tidak tetap.” Pendapat lain juga dikemukakan oleh Ali, (2008:119) bahwa “sekolah hendaknya memiliki sarana dan prasarana penunjang pendidikan secara baik dan mencukupi semua kepentingan proses pembelajaran, sehingga kegiatan yang dilakukan akan memberikan hasil yang



maksimal serta dapat mencapai tujuan pendidikan di sekolah maupun tujuan secara umum tentang kualitas lulusannya.” Pendapat di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya sarana dan prasarana yang dapat mendukung penyelenggaraan sekolah, baik dalam pembelajaran maupun keadminis-trasian. Standar sarana dan prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan seperti sekolah. Secara umum yang dimaksud sarana dan prasarana adalah seperangkat alat yang digunakan untu suatu kegiatan, alat tersebut bisa berupa alat utama atau alat yang yang membantu proses kegiatan, sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai. Sebenarnya sarana dan prasarana bukan hanya meliputi seperangkat alat atau barang saja, tapi bisa juga suatu tempat atau ruangan untuk proses kegiatan. B. Problematika Sarana Prasarana Permasalahan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu komponen yang menunjang keberhasilan atau ketercapaian tujuan pendidikan. Segala bentuk permasalahan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana hendaknya segela diselesaikan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang efisien dan berjalan lancar. Proses pebelajaran dapat dikatakan baik atau buruk tergantung pada kinerja fungsi dari sarana dan prasarana yang ada. Kurangnya sarana dan prasarana di setiap sekolah menjadi masalah yang sangat penting. Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran di sekolah berjalan kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, maupun orangtua peserta didik. Berikut adalah beberapa permasalahan sarana dan prasarana Pendidikan di Indonesia yaitu 1. Fasilitas yang minim Volume sarana dan prasarana yang minim masih mejadi permasalahan utama disetiap sekolah di Indonesia. Terutama di daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Masalah sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai juga dapat disebabkan oleh ketidakpedulian sekolah terhadap perawatan fasilitas yang ada yang akan menjadikan buruknya sarana dan prasarana. Sikap acuh tak acuh dan tidak adanya pengawasan dari pemerintah banyak fasilitas di sekolah yang terbengkalai. Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas yang ada karena keadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai dan fasilitas



yang rusak. Dengan adanya ketidaknyamanan ini akan mengakibatkan peserta didik enggan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.  Kasus seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Banyak peserta didik yang berada di desa tidak bisa menikmati kenyamanan dan kelengkapan fasilitas seperti peserta didik di Kota. Oelh karena itu, kualitas pendidikan di desa semakin kalah bersaing dengan kualitas pendidikan di kota. Selain itu masih banyak fasilitas yang belum memenuhi mutu standar pelayanan minimal. Hal seperti ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam mengembangkan diri. Akibat ketidak tersedianya fasilitas tersebut, para pelajar mengalokasiakan kelebihan waktunya untuk hal-hal yang negatif. 2. Rendahnya Sumber daya manusia SDM pun juga memicu permasalahan sarana dan prasarana,dalam hal ini dalam permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) kurangnya tenaga pendidik menjadi salah satu faktor problematika yang terjadi dalam sarana prasarana pendidikan. kualitas pendidikan tergantung dari kualitas pendidik, banyaknya jumlah pendidik tidak menjamin bahwa kualitas pendidikan meningkat, namun yang sangat diperlukan adalah bagaimana seorang pendidik mengajarkan suatu pengajar dengan kemampuannya yang sudah terlatih atau sudah profesional dan bisa menciptakan peserta didik yang kompoten dalam segala hal, kreatif serta inovatif. Dalam soal pendidikan, belajar bukanlah sebuah proses untuk menjadikan siswa sebagai "ahli" pada mata pelajaran tertentu. Siswa lebih membutuhkan “pengalaman” dalam belajar, bukan "pengetahuan". Adanya pengetahuan tidak menjamin bahwa peserta didik mampu untuk berekplorasi lebih jauh apabila tidak didukung oleh sebuah pengalaman dasar, pengalaman dasar dapat menuntun dan mengarahkan peserta didik untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapainya. Karena itu, kualitas pendidik menjadi syarat utama tercapainya kualitas belajar yang baik. 3. Alokasi dana yang terhambat Banyaknya kasus penyalahgunaan  dana adminitrasi sekolah, membuat sarana dan prasarana sekolah tidak terwujud sesuai dengan harapan,  banyak sekali kasus



penyalahgunaan dana sekolah yang seharusnya digunakan untuk membuat sarana prasarana malah digunakan untuk kepentingan oknum tertentu. 4. Perawatan yang Buruk Ketidak pedulian dari sekolah terhadap perawatan fasilitas yang ada menjadikan buruknya sarana dan prasarana. karena pihak sekolah tidak terlalu memperhatikan bagaimana merawat sarana prasarana yang telah diberikan dan bersikap acuh tak acuh dan tidak adanya pengawasan dari pemerintah, membuat banyak fasilitas sekolah yang terbengkalai. Ketidaknyamanan menggunakan fasilitas yang ada, akibat kondisi yang banyak rusak, membuat para pelajar enggan menggunakannya. Kasus seperti ini biasanya terjadi karena tidak adanya kesadaran dari setiap guru, siswa, dan pengurus sekolah. C. Solusi Sarana Prasarana Solusi Saran dan Prasarana Menurut Suci Rahmiga Pendidikan di indonesia itu sangat minim sekali terutama dalam sarana dan prasarana , seperti hal nya sarana prasarana pendidikan di sekolah rusak di berbagai di indonesia dan banyak memprihatinkan terutama di daerah terpencil . Ketika sarana dan prasarana sekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah minimnya pendidikan, di sebabkan karena keterbatasan fasilitas sekolah dan pembelajaran yang tidak memadai. Setiap



pendidikan



itu



wajib



memiliki



sarana



seperti



perabot,peralatan



pendidikan,media pendidikan,buku dan sumber belajar tersebut agar dapat menunjang proses pembelajaran yang teratur dan teroktimal.apabila kelengkapan fasilitas di atas memadai dan di kelola dengan baik baik maka sarana dan prasarana berjalan dengan optimal sebaik mungkin. 1) Fasilitas Yang Minim Kurangnya sarana dan prasarana di setiap sekolah menjadi masalah yang sangat penting. Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran di sekolah berjalan kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, maupun orangtua peserta didik. (Suci Rahmiga) a. Upaya yang pemerintah



Menurut



saya



pemerintah



harus



meningkatkan



anggaran



dana



pendidikan dan juga bisa menanggung biaya pendidikan bagi warga yang kurang mampu, baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di daerah masing-masing apakah ada kekurangan atau kerusakan. Pemerintah juga harus memperluas dan memeratakan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, adapun strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemantapan prioritas pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian beasiswa dengan sasaran yang strategis, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas. (Suci Rahmiga) b. Upaya Sekolah dan Orangtua Upaya yang bisa dilakukan yaitu seperti sekolah pandai-pandai mengolah dana dan juga harus meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah tersebut. Jika ada kekurangan, guru juga meningkatkan kreativitasnya untuk mengajar dengan alat seadanya. Untuk orangtua mungkin bisa memberikan sumbangan-sumbangan yang dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah dengan membayar spp dan komite dengan tepat waktu. (Suci Rahmiga) c. Upaya lembaga pendidikan Menurut saya lembaga pendidikan disetiap daerah harus mendata sekolah-sekolah yang ada disektitar untuk mengetahui sarana dan prasarana yang kurang dan perlu ditambah atau diperbaiki lagi. (Suci Rahmiga) 2) Sumber Daya Manusia Menurut Krismiyati (2017) ada 3 indikator pengembangan sumber daya manusia : a. Motivasi Motivasi adalah dorongan hati atau jiwa yang menjadi dasar atau alasan untuk melakukan sesuatu kegiatan pekerjaan. Dalam pengkajian ini motivasi diukur dengan menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Mc Clelland.



Menurut Mc Clelland ada tiga hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu: motivasi terhadap prestasi (dorongan hati untuk memberikan sumbangan/kontribusi nyata dalam setiap kegiatan), motivasi terhadap kekuasaan (dorongan hati untuk mempengaruhi perilaku orang lain serta mengontrol dan memanipulasi lingkungan), dan motivasi berafiliasi (dorongan hati untuk berhubungan dengan orang lain serta untuk disenangi orang lain) (Puspitarini & Kusumawati, 2011). b. Kepribadian Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, sifat, yang dimiliki seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sangat kaitannya dengan nilai dan norma, dan perilaku. Kepribadian merupakan konsep luas yang, sehingga pengertian kepribadian banyak ditanggapi berbeda-beda oleh para ahli Sosiologi. Namun dari definisi pengertian kepribadian saling melengkapi dan memperkata konsep kepribadian. (Krismiyati, 2017) c. Keterampilan Menurut Ariani (2013) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas,



mampu



dan



cekatan.



Keterampilan



adalah



kecakapan



untuk



menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia, bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagaimana diisyaratkan (Suparno, 2001). 3) Alokasi Dana yang Terhambat Untuk mengurangi penyalahgunaan dana admnisitrasi sekolah dibutuhkan pengelolaan pengalokasian dana sekolah. Menurut Mujayaroh & Rohmat (2020) ada 3 tahap pengelolan pengalokasian dana sekolah a. Perencanaan Pengelolaan Dana Pendidikan Perencanaan dalam manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan. (Mujayaroh & Rohmat, 2020)



b. Pengalokasian Dana Pendidikan Pengalokasian atau distribusi anggaran pendidikan adalah suatu rencana penetapan jumlah dan prioritas uang yang akan digunakan dalam pelaksanaan pendidikan disekolah (Depdiknas: 2009). c. Evaluasi Kegiatan perencanaan,



evaluasi



merupakan



pengorganisasian,



tahapan



pengawasan



terakhir dan



setelah



evaluasi.



tahap



Evaluasi



didefinisikan oleh Nanang Fattah sebagai proses pembuatan pertimbangan menurut



suatu



perangkat



kriteria



yang



disepakati



dan



dapat



dipertanggungjawabkan. (Mujayaroh & Rohmat, 2020) 4) Perawatan yang Buruk Menurut Riri Suliyarti (2019) Manajemen



pemeliharaan



sarana



prasarana



pendidikan



terbagi



atas



perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. 1. Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perencanaan adalah tindakan yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka dan ruang waktu tertentu. Perencanaan merupakan proses pemikiran, baik secara garis besar maupun secara mendetail dari sutu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai kepastian yang paling baik dan ekonomis. Perencanaan juga dapat disebut sebagai antisipasi dari suatu yang akan terjadi, karena harus merupakan proses yang sebaik-baiknya. (Riri Suliyarti, 2019) 2. Pengorganisasian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pengorganisasian adalah kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan untuk mengelola dan menhatur unsure manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. (Riri Suliyarti, 2019) 3. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pelaksanaan akan berjalan dengan baik apabila semua anggota berkomitmen tinggi, dan berpartisipasi dalam mencapai tujuan lembaga peniddikan semampu dan semaksimal mungkin.



4. Pengawasan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pengawasan adalah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah akan dilaksanakan. Pengendalian berorientasi pada objek yang dituju dan merupakan alat untuk menyuruh orang-orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai. (Terry, 2003)



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah peralatan



dan



perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruangan kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Dengan demikian sarana pendidikan akan berperan baik ketika penggunaan sarana tersebut dilakukan oleh tenaga pendidik yang bersangkutan secara optimal. Adapun problematika sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu komponen yang menunjang keberhasilan atau ketercapaian tujuan pendidikan. Segala bentuk permasalahan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana hendaknya segela diselesaikan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang efisien dan berjalan lancar. Proses pebelajaran dapat dikatakan baik atau buruk tergantung pada kinerja fungsi dari sarana dan prasarana yang ada.Solusinya meningkatkan anggaran dana pendidikan dan juga bisa menanggung biaya pendidikan bagi warga yang kurang mampu, baik untuk sekolah negeri maupun swasta, pandai-pandai mengolah dana dan juga harus meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah tersebut, lembaga pendidikan disetiap daerah harus mendata sekolah-sekolah yang ada disektitar untuk mengetahui sarana dan prasarana yang kurang dan perlu ditambah atau diperbaiki lagi.



B. Saran



Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.



DAFTAR PUSTAKA Arifin, M. & Barnawi. 2012. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta. ArRuzz. Rahmiga S. 2019. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. Jurusan Teknologi Pendidikan Poppy amarita wardatul jannah. 2019. Kurang sarana dan prasarana problematika dalam pendidikan. https://beradabdanberilmu.blogspot.com/2019/10/kurang-sarana-danprasarana.html Rahmiga, Suci. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. n Teknologi Pendidikan. Krismiyati. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SD Negeri Inpres Angkasa Biak. Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yapis Biak. Jurnal Office, Vol.3, No.1. Puspitarini, D., & Kusumawati, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). InFestasi, 7(1), 46–63. Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Kanisius. Mujayaroh & Rohmat. (2020). Pengelolaan Dan Pengalokasian Dana Pendidikan Di Lembaga Pendidikan. Journal of Islamic Education Volume 1, Nomor 1. Depdiknas. (2009). Pengalokasian Dana Sekolah Suliyarti, Riri. (2019) Manajemen Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan.



Terry, G. R. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen (Terjemahan J Smith D. E. M. Jakarta: Bumi Aksara