Makalah Kelompok 3 KWN Abk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK 3



Tentang “Pengembangan Program Kewarganegaraan bagi ABK”



MATA KULIAH PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN BAGI ANAK ABK



Disusun Oleh : Cintya Rahmadani



19003053



Huda Aulia Budiutami



19003066



Salsabila Haliqa



19003031



Vania Luthfiyah



19003165



Dosen Pembimbing :



Dr.Damri, M.Pd Iga Setia Utami, S.Pd, M.Pd.T



PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Pembelajaran Kewarganegaraan bagi



ABK.



Adapun



judul



dari



makalah



ini



adalah



“Pengembangan



Program



Kewarganegaraan bagi ABK” Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu semua tulisan ini. Hanya doa yang dapat penulis berikan, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis dibalas dan dinilai sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi kita semua.



Padang September 2021



Peyususn



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii BAB I ........................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1 A.



Latar Belakang............................................................................................................................. 1



B.



Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1



C.



Tujuan ......................................................................................................................................... 2



BAB II ....................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3 A.



Analisis Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK ............................................ 3



B.



Pengembangan Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi ABK ............................... 4



C.



Analisis Alokasi Waktu ................................................................................................................ 6



D.



Program Semester Pendidikan Kewarganegaraan ..................................................................... 8



E.



Persiapan Mengajar dan Rangkuman Materi Pendidikan Kewarganegaraan. ......................... 11



BAB III .................................................................................................................................................... 15 PENUTUP ............................................................................................................................................... 15 A.



Kesimpulan................................................................................................................................ 15



B.



Saran ......................................................................................................................................... 15



Daftar Rujukan ...................................................................................................................................... 16



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan pembelajaran PKn di sekolah seharusnya tidak memperhatikan kualitas intelektual semata namun perlu memperhatikan kualitas moral yang mengarah pada pembentukan watak dan kepribadian. Hal itu sesuai dengan pengembangan PKn yang sesungguhnya mempunyai substansi pokok yakni civic knowledge, civic skill dan civic disposition Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 (Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 9 2006). Dalam pengamatannya terhadap pengertian PKn, pakar social studies dan PKn Indonesia yakni Numan Somantri memberikan batasan pengertian PKn yang dirumuskan sebagai suatu seleksi dan adaptasi dari lintas disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk ikut mencapai salah satu tujuan Pendidikan IPS (Somantri, 2001: 59). Berdasarkan pendapat para ahli dalam pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang mempunyai fokus utama dalam pembentukan warga negara yang baik (good citizenship) dan berkarakter cerdas, trampil, dan berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Analisis Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK ? 2. Bagaimana Pengembangan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK? 3. Bagaimana Analisa lokasi waktu ? 4. Bagaimana Program semester Pendidikan Kewarganegaraan? 5. Bagaimana Persiapan mengajar dan rangkuman materi Pendidikan Kewarganegaraan ?



1



C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui tentang Analisis Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK. 2. Untuk Mengetahui tentang Pengembangan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK. 3. Untuk Mengetahui tentang Analisa lokasi waktu 4. Untuk Mengetahui tentang Program semester Pendidikan Kewarganegaraan 5. Untuk Mengetahui tentang Persiapan mengajar dan rangkuman materi Pendidikan Kewarganegaraan.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Analisis Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK Dijelaskan pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 BAB VI pasal 32 ayat (1), “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”. Analisis Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK Dalam proses pembelajaran memerlukan media belajara karena bukan hanya sekolah reguler saja yang menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi dari masingmasing peserta didik, sekolah luar biasapun menggunakan media pembelajaran yang khusus disesuaikan dengan kondisi dari peserta didik berkebutuhan khusus. Proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga memiliki suatu media pembelajaran khusus yang diterapkan oleh guru mata pelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dengan kondisi kelas, akan mempermudah peserta dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini bertujuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) juga terdapat mata pelajaran Pendidikan



Pancasila



dan



Kewarganegaraan



(PPKn).



Pengertian



Pendidikan



Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran PPKn adalah sebuah program untuk menanamkan nilai-nilai moral dan karakter dalam diri anak. Pelaksanaan media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada anak tunarungu. Dokumentasi yang dibutuhkan peneliti berupa media pembelajaran yang digunakan, silabus, dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) beserta sarana yang mendukung proses penerapan media pembelajaran. Narasumber penelitian ini 3



meliputi Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana, Guru PPKn, dan Siswa tunarungu. Penelitian dilakukan pada kegiatan pembelajaran PPKn di kelas ketika guru guru mengunakan media pembelajaran PPKn yang sesuai dengan kondisi siswa. Pengamatan penerapan media pembelajaran dimulai dari tahap persiapan hinga selesai. Pengunaan media pembelajaran hendaknya memperhatikan langkah-langkah berikut: 1) kesesuain atau relevansi, 2) mudah dipahami, 3) menarik, dan 4) memiliki manfaat. Analisis Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK ini menggunakan teknik dari Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2012: 247) yaitu pengumpulan data mengenai penerapan media pembelajaran pada anak tunarungu. Pengumpulan data melalui wawancara kepada subjek penelitian, observasi pelaksanaan dengan cara melakukan pengamatan di kelas yang berkaitan dwengan penerapan media pembelajaran PPKn pada anak tunarngu di SMP-LB. Data yang diperoleh selanjutnya diseleksi dan dipilah-pilah. Data yang sudah terseleksi selanjutnya dirangkai dalam suatu analisis sehingga dapat diperoleh gambaran penerapan media pembelajaran untuk anak tunarungu pada mata pelajaran PPKn. Selanjutnya setelah data dirangkai maka dataa tersebut dapat ditarik kesimpulan. Keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Triangulasi sumber data berasal dari informan atau narasumber, peristiwa, dan dokumen. Triangulasi teknik pengumpulan data berasal dari teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi B. Pengembangan Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi ABK Pengembangan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya harus memenuhi 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan pembentukan karakter. Dalam pendidikan kewarganegaraan dikatakan bahwa pengembangan kecerdasan intelektual warga Negara (civic intelligence) dimensi yang tercakup di dalamnya seperti dimensi spiritual, rasional, emosional, sosialkultural dan tanggung jawab Negara. Nilai karakter tentu sangat penting dalam pengembangan PKn kedepannya. Nilai ini lah yang akan mewujudkan pengembangan pendidikan kewarganegaraan ini di organisasikan dengan baik.



4



Pendidikan kewarganegaraan mempunyai peran penting dalam pengembangan pembentukan karakter dimana nilai karakter yang diwujudkan tidak hanya melalui civic knowledge namun juga civic skill dan civic disposition sebagai basis dalam mendorong sikap dan tindakan siswa menuju karakter yang baik. Pengembangan atau pembangunan karakter pada peserta didik di sekolah paling berkontribusi besar yaitu kultur sekulah tetapi peran guru pendidikan kewarganegaraan sangat memegang peran yang strategis. Dalam menanamkan karakter kebangsaan pada anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan pancasila dan kewarganegaraan harus memperhatikan kebutuhan anak berkebutuhan khusus itu sendiri, dengan kata lain pendidikan karakter yang diberikan harus berdasarkan pada kekhususan yang dimiliki anka masing – masing. Sejalan dengan hal tersebut, Hermanto (2010:80) dalam penelitiannya memaparkan upaya sekolah dalam mengembangkan model-model pembelajaran seperti: (1) consultant model, yaitu guru sebagai konsultan lepas, turut merancang dalam hal asesmen, pengembangan materi dan modifikasi kurikulum; (2) teaming model, yaitu guru sebagai konsultan merangkap pendidik intensif di kelas turut membantu mengembangkan materi dan strategi pembelajaran; (3) co-teacing model, yaitu guru khusus dan guru umum bekerja sama berbagai peran di dalam kelas. Berbagai model pembelajaran yang disampaikan oleh Hermanto tersebut masih harus disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing anak berkebutuhan khusus karena tentu saja tingkat kekhususan atau kelainan mereka berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Pembelajaran PPKn yang dilakukan oleh guru menggunakan acuan RPP modifikasi. Seiring dengan berkembangnya jalan pihak sekolah merubah dari RPP normal menjadi RPP tematik yang divisualisasikan kembali oleh Tim pembuat atau guru kelas sehingga tercipta baru yaitu RPP Modifikasi dengan melihat kembali keadaan dan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan RPP tersebut guru mengaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Bertalian dengan cara berkomunikasi dengan anak tunarungu, penelitian yang sejenis dengan topik peneliti,penemuan hasil dari Lestari (2010), dengan tema Strategi Komunikasi Sekolah Luar Biasa (SLB)-B yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran tehadap siswa tunarungu. Hasil ysng diperoleh 5



bahwa adanya komunikasi verbal dan nonverbal didapatkan melalui isi pesan. Pesan tersebut berupa gerakan tubuh agar peserta didik mudah untuk mengerti apa isi pesan yang disampaikan oleh guru ketika mengajar C. Analisis Alokasi Waktu Analisa alokasi waktu adalah pelacakan jumlah minggu dalam semester/ tahun pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaranpada mata pelajaran tertentu. Pelacakan ini diarahkan pada jumlah keseluruhan atau jumlah minggu tidak efektif, dan jumlah minggu efektif. Kepastian jumlah minggu efektif pada semester atau tahun pelajaran akan memudahkan guru dalam menyebarkan jam pelajaran pada setiap pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai berikut: 



Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat kalender umum







Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bilan atau semester/tahun pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.







Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.







Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya ( liat hasilpemetaan kompetensi dasar per unit ).







Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian ( kalau ada ), ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.







Pembagian jumlah waktu atau jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu semester ) kesemua unut secara proporsional dan semua jenis ulangan.



6



Contoh Analisis Lokasi Waktu:



7



D. Program Semester Pendidikan Kewarganegaraan Program semester berisikan garis-garis mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Pada umumnya program semester ini berisikan tentang identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, semester, tahun pelajaran), bulan, standar kompetensi dan materi pokok yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan. Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk menyelenggarakan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatp muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainnya yang diberi penilaian keberhasilan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. program semester ini merupakan penjabaran dari program tahuanan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan. Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncankan, dan keterangan-keterangan. Promes dan Prota merupakan bagian dari administrasi pembelajaran yang menjadi dasar untuk susunan administrasi pembelajaran lainnya. Tujuan pembuatan Promes yaitu sebagai gambaran bagaimana kegiatan belajar dilaksanakan selama satu semester depan.



Promes atau program semester termasuk kedalam bagian program tahunan yang berisikan gambaran pembelajaran atau pencapaian yang akan diraih selama satu semester kedepan. Arti semester sendiri yaitu satuan waktu yang digunakan untuk menyelenggarakan program pendidikan selama 6 bulan.



8



Adapun beberapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama satu semester yaitu kegiatan tatap muka, kerja lapangan, praktikum, ujian tengah semester dan kegiatan lainnya guna mencapai tujuan pendidikan.



Isi dari program semester yaitu hal-hal yang akan dilakukan atau yang ingin dicapai selama pembelajaran satu semester. Perbedaan prota dan promes, yaitu jika program tahunan dibuat untuk mengetahui banyak jam dalam mencapai kompetensi dasar, sedangkan program semester untuk menjawab minggu keberapa kompetensi dasar tersebut dapat dilakukan. 



Fungsi Program Semester (Promes) : Promes menjadi langkah awal atau susunan perencanaan untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Promes dibuat secara terperinci dan berurutan dari beberapa hal yang akan dilakukan oleh guru selama mengajar. Adapun berikut ini merupakan fungsi pembuatan program semester, di antaranya adalah



1.



Guru memiliki gambaran kegiatan belajar yang dilakukan selama satu semester



2.



Dapat memudahkan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu semester sesuai perencanaan



3.



Promes dapat mengarahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah diprogram



4.



Promes dijadikan pedoman guru untuk mengajar dan membawa suasana KBM lebih baik



5.



Promes dijadikan sebagai pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang setiap orang yang terlibat dalam pembelajaran



6.



Sebagai bahan dalam menyusun data dan mencapai keseimbangan kerja



7.



Sebagai tolak ukur keefektifitasan proses pembelajaran



9



8.



Membantu guru untuk menghemat tenaga, waktu, biaya dan alat penunjang pembelajaran karena semuanya telah disusun dengan rapi







Langkah Penyusunan Program Semester (Promes): Program semester harus disusun dengan tepat dan teratur agar bisa dijadikan acuan yang baik untuk melaksanakan pembelajaran. Isi dari promes sendiri yaitu alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar atau topik satuan bahasan dengan terperinci setiap semester.



Artinya setiap kompetensi dasar atau topik satuan bahasan ini akan dikembangkan menjadi indikator atau sub-sub topik, sesuai dengan alokasi waktunya untuk setiap minggu efektif dalam setiap bulan yang ada selama satu semester. Adapun berikut ini merupakan langkah-langkah penyusunan atau mengembangkan program semester, di antaranya yaitu:



1. Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai. Anda tidak perlu lagi merumuskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, karena kedua hal tersebut sudah tercantum dalam Standar Isi (SI) pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun jika Anda bertugas merumuskan kurikulum Muatan Lokal (Mulok), Anda perlu merumuskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sendiri. 2. Menentukan alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar melalui program tahunan yang telah disusun 3. Menentukan pada minggu atau bulan gambar apa proses pembelajaran kompetensi dasar akan dilakukan 4. Membuat catatan atau keterangan pada bagian-bagian tertentu yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut 



Konsep Dasar Program Semester Program semester merupakan penjabaran yang masuk ke dalam program tahunan, artinya promes tidak bisa dibuat tanpa adanya susunan program tahunan. Umumnya program semester ini berisi mengenai:



10



1. Identitas, mulai dari satuan pendidikan, nama sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, tahun pelajaran 2. Isian, mulai dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), jumlah jam pertemuan (JJP) pembelajaran serta bulan



Adapun indikator pada program semester harus dirumuskan sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. Dengan kata lain, indikator layaknya sebuah tujuan instruksional khusus (TIK) dalam proses pembelajaran, di mana dibutuhkan kata kerja operasional (KKO), untuk membuat rumusan yang lebih efektif, seperti menjelaskan, analisis, identifikasi, evaluasi dan lainnya.



contoh program semester SLB, disini penulis mengambil kelas V didasarkan prota sebelumnya.



E. Persiapan Mengajar dan Rangkuman Materi Pendidikan Kewarganegaraan. Persiapan



mengajar



merupakan



perencanaan



jangka



pendek



untuk



menggambarkan apa yang harus dilakukannya.persiapan mengajar berhubungan dengan kompetensi, sebaiknya guru terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis undur-unsur yang di butuhkan dalam persipan mengajar, kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal sebagai tempat bersatunya dari segala pengetahuan teori, keterampilandasar, dan tempat bersatunya dari segala 11



pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan di kuasaioleh peserta didik.



Kerangka perencanaan dan implementasi pembelajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaku pembelajaran. Dalam kerangka tersebut terlihat adanya enam jenis aktifitas sebgai berikut:



1. Mendiagnosa kebutuhan peserta didik, guru harus menaruh perhatian khusus terhadap peserta didik, antara lain bertalian dengan minat bakat, kebutuhan dan kemauan mereka. Selanjutnya dicari jalan keluar bagaimana memenuhi hal tersebut.



2. Memilih isi dan menentukan sasaran, sasaran pengajaran melukiskan apapun sebenarnya diharapakan dari peserta didik, agar mereka mampu melakukan sesuai dengan urutan pembelajaran.



3. Mengidentfikasi teknik-teknik pembelajaran. Guru dapat memilih secara bebas teknik pembelajaran. Sehingga merupakan penyesuain yang bersifat profesional.



4. Merencanakan aktivitas merumuskan unit-unit dan merencanakan pembelajaran. Yang paling penting dalam aktifitas ini adalah mengorganisasi keputusankeputusan yang telah diambil yaitu mengenai peserta didik. Sasaran-sasaran dan teknik pembelajaran dan dibukakan pada dokumen resmi.



5. Memberikan motivasi dan implementasi program dalam hal ini mempersiapakan guru secara khusus bertalian dengan teknik motivasional yang akan diterapkan dan beberapa prosedur administratif yang perlu diikuti agar rencana tersebut dapat dilakasanakan dengan baik.



12



6. Perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evauasi dan penentuan tingkatan, aktivitas ini merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan penyesuain dan penampilan peserta didik secra individual.



Satu konsep lain yang berkaitan dengan strategi, metode, teknik, dan taknik, adalah model pembelajaran. Kilbane dan Milman (2014, hal. 18) mendefinisikan model pengajaran sebagai serangkaian kegiatan khusus yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran agar peserta didik mencapai tujuan pembelajaran spesifik yang ditargetkan sesuai standar disiplin ilmu.



Suatu model pembelajaran, mencakup strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran serta peralatan yang digunakan. Istilah model juga sering disamakan dengan



istilah



strategi



pembelajaran,



itu



karena



setiap



menyusun



model



pembelajaran, perlu menentukan strategi, dan dari strategi ditentukan metode, teknik, dan teknik, yang akan digunakan.



a. Model pembelajaran langsung



Model pembelajaran langsung merupakan sebuah model pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat Melaksanakan model pembelajaran



ini,



guru



harus



mendemonstrasikan



pengetahuan



dan



keterampilan yang akan dilatihkan kepada peserta didik, selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat dominan. Pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model yang menarik bagi peserta didik.



Tujuan-tujuan pembelajaran pada mata pelajaran PPKn dapat dicapai melalui implementasi Direct Instruction (Model Pengajaran Langsung). Umumnya, para ahli teori pembelajaran membedakan pengetahuan ke dalam dua (2) jenis, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.



1. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan „mengenai sesuatu‟ dan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Contoh pengetahuan deklaratif misalnya 13



bahwa: „Presiden RI dipilih melalui pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.‟ 2. Pengetahuan melakukan



prosedural sesuatu‟.



adalah



Contoh



pengetahuan pengetahuan



tentang prosedural



„bagaimana misalnya,



„bagaimana tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan pemilu di Indonesia‟. Atau, “bagaimanakah tata cara menyampaikan pendapat di dalam diskusi?” b. Model Pembelajaran kooperatif



Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan kooperatif yang harus dikuasai peserta didik berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja, dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan. Menurut Rusman (2012), “Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”.



c. Model pembelajaran berbasis masalah



Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata.Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. 14



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pembelajaran



PPKn



merupakan



pembelajaran



kewarganegaraan



yang



diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Sudah menjadi kewajiban pemerintah dan pihak sekolah untuk memberi pembelajaran kewarganegaraan kepada siswa sesuai dengan keadaan yang dimiliki siswanya, baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu ABK berhak mendapatkan layanan pendidikan sebagaimana yang didapatkan oleh anak normal pada umumnya. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 (Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 9 2006).



B. Saran Dalam penulisan makalah yang kami buat ini, kami sangat sadar akan banyaknya kekurangan dan juga kesalahan yang diakibatkan oleh kami sendiri. Dan jika rekan-rekan semua bersedia hendaknya mengoreksi ataupun menambah materi yang kami bahas di makalah ini, diperseilah dengan segala hormat. Salam hangat untuk para rekan-rekan semua dimanapun kita berada. Stay safe and healthy everyone.



15



Daftar Rujukan Garnida, D. (2016). Modul Guru Pembelajar SLB TUNAGRAHITA. Pppptk Tk Dan Plb Bandung, 1–165.



Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014). 済無No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 25–33.



Ninla Elmawati Falabiba. (2019). 済無No Title No Title No Title. 9–27.



Majid Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.



Desti, T. (2017). Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menanamkan Karakter Kebangsaan pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III, November, 125–133.



Devi, S. (n.d.). Abstrak. 1253–1267. Sulistyo, Y. D. (2014). RINGKASAN SKRIPSI Oleh : Yosep Dian Sulistyo PRODI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN RINGKASAN SKRIPSI Disusun oleh : 1–29.



16