11 0 209 KB
MAKALAH Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Kurang dari Kepemilikan Penuh Untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Keuangan Lanjutan II Dosen Pengampu: Dr. Debbie Christine, S.E., M.Si., Ak., C.A.
Disusun oleh: Kelompok 4 Kelas D -
Saffanah Islamiah
0120121004
-
Maya Friska Br Tarigan
0117101218
-
Alessandro
0118101149
-
Ellya Yustiani
0118101166
-
Muhammad Fajar
0118101170
-
Nurani Dzulhayani
0118101184
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIDYATAMA 2021
1. LAPORAN KONSOLIDASI 1.1.
Pengertian Laporan Konsolidasi Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan
pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Masing-masing entitas tetap beroparasi secara terpisah dan independen serta membuat laporan keuangan individu. Akan tetapi, entitas-entitas tersebut berada dalam satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak yang bergabung. Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang dikendalikan disebut dengan entitas anak. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain. Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat. Karena entitas-entitas yang bergabung dalam pengendalian tetap beroprasi secara individu, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mensyaratkan disusunnya suatu laporan keuangan gabungan, yang dalam istilah akuntansi disebut laporan keuangan konsolidasi.PSAK 4 revisi 2009 memberi istilah Laporan Keuangan Konsolidasi sebagai lampiran keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan seperti suatu entitas ekonomi tunggal.Laporan keuangan konsolidasi wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha. Laporan keuangan konsolidasi di Indonesia mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 4 revisi 2009, tentang Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 4 ini diadopsi dari Standar Akuntansi Internasional (IAS) 27 tahun 2009, yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 22 Desember 2009.PSAK 4 yang terbit 22 Desember 2009 ini sebagai revisi dari PSAK 4 tanggal 7 September 1994. Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length transaction diantara entitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga jual atau pembelian produk terhadap entitas anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi.
Pembelian saham dapat dalam bentuk kas, pertukaran aktiva lain atau melalui surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan sendiri dan dicatat sebesar harga perolehannya (at cost). Bila melalui pertukaran surat berharga, maka dicatat nilai wajar dari surat berharga tersebut dan setiap terjadi selisih antara nilai nominal dan nilai jual maka dicatat sebagai premium atau diskonto (agio dan disagio) atau paid in capital. 1.2.
Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi Secara umum, prosedur dan proses pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi diawali dengan penggabungan dengan cara menambahkan secara bersama-sama Laporan Keuangan yang terpisah yang terdiri dari dua entitas (perusahaan anak) atau lebih. Kemudian, dilakukan penyesuaian dan eliminasi terhadap transaksi yang terjadi di dalam satu grup. Proses pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi akan menjadi masalah apabila kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%. Berikut langkah-langkah terstruktur yang bisa Anda ikuti untuk membuat laporan keuangan konsolidasi: a. Pertama, silakan periksa laporan keuangan entitas induk dan entitas anak secara keseluruhan. Lakukan identifikasi apabila ada kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan kemudian lakukan koreksi dan penyesuaian. b. Sesuaikan laporan dengan melakukan eliminasi terhadap laporan laba-rugi antar masing-masing perusahaan. c. Lakukan eliminasi penghasilan dan dividen dari anak perusahaan. d. Kembalikan saldo akun investasi di anak perusahaan ke saldo awal periode. e. Lakukan penyesuaian untuk membuat catatan dari bagian kepentingan non pengendali atas laba dan dividen anak perusahaan. f. Eliminasi saldo resiprokal pada laporan entitas anak perusahaan, yang awalnya dilaporkan dalam laporan keuangan entitas induk perusahaan. Sebaliknya, eliminasi ekuitas yang tadinya dilaporkan pada keuangan entitas anak perusahaan. g. Wajar sekali jika terjadi selisih-selisih nilai, cukup lakukan alokasi dan amortisasi. h. Lakukan eliminasi pada saldo-saldo resiprokal lainnya seperti utang piutang, pendapatan dan beban, dan lain-lain.
Pembuatan laporan keuangan pada suatu bisnis adalah suatu keharusan. Laporan keuangan juga tidak boleh dibuat secara sembarangan karena hal ini berkaitan dengan kepentingan pihak luar perusahaan. Dengan laporan keuangan yang terperinci, pemilik bisnis bisa dengan mudah melakukan improvisasi atau perencanaan pengembangan bisnis secara berkesinambungan berdasarkan data keuangan yang faktual. 1.3.
Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihakpihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan keuangan konsolidasi seringkali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan tersebut. Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan keuangan konsolidasi disbanding laporan masing-masing perusahaan secara individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anak-anak perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang berada pada pengendaliannya. Kreditur jangka panjang dari induk perusahaan juga memperhatikan kegunaan laporan keuangan konsolidasi karena pengaruh oprasional anak perusahaan terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan,relevan untuk pengambilan keputusan kreditur. Walaupun induk perusahaan dan anak perusahaan adalah entitas yang terpisah, kreditur induk perusahaan mempunyai klaim tidak langsung atas asset-aset anak perusahaan. Manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan yang berkelanjutan untuk informasi terkini baik mengenai oprasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai
perusahaan-perusahaan
individual
yang
membentuk
entitas
konsolidasi.Sebagai contoh, anak perusahaan individual dapat mempunyai volatilitas tinggidalam oprasinya, setelah hasiloprasi dan neraca digabung, manager dapat mengetahui pengaruh keseluruhan aktivitas pada periode tersebut.Sebaliknya, informasi mengenai perusahaan-perusahaan individual dalam entitas konsolidasi juga dapat berguna. Contohnya, manajer dapat mengkompensasi kekurangan kas di suatu anak perusahaan dengan kelebihan kas dari anak perusahaan lain tanpa perlu melakukan pinjaman dari luar yang memerlukan biaya tambahan. Manajer induk perusahaan menaruh perhatian kepada laporan keuangan konsolidasi untuk mengevaluasi kinerja dari masing-masing entitas. 2. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KURANG DARI KEPEMILIKAN Ketika anak perusahaan dimiliki kurang dari kepemilikan penuh, pendekatan umum yang digunakan untuk konsolidasi sama dengan konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki penuh, akan tetapi prosedur konsolidasi harus dimodifikasi sedikit untuk mengakui kepemilikan non pengendali. Perhitungan laba bersih dan saldo laba konsolidasi pun harus memasukkan kepemilikan non pengendali. Persentase kepemilikan induk atas anak perusahaan tidak mempengaruhi besarnya jumlah laporan keuangan konsolidasi -100%. Jika induk tidak memiliki kepemilikan penuh di anak perusahaan, maka klaim pemegang saham non pengendali harus tercermin didalam laporan keuangan konsolidasi. Kepemilikan suara di atas 50% merupakan salah satu ciri adanya pengendalian yang mewajibkan entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasi. Apabila entitas anak berbentuk perseroan terbatas (PT), kepemilikan saham menjadi indikasi hak suara. Kepemilikan 100% saham entitas anak dalam kondisi normal akan memberikan hak pengendalian penuh bagi entitas induk. Meskipun kepemilikan entitas induk atas saham biasa entitas anak kurang dari 100%, entitas induk tetap memiliki hak pengendalian atas entitas anak jika terdapat pemilik lain dalam entitas anak yang harus diberikan haknya. Inilah yang disebut Kepentingan Nonpengendali.
2.1.
Laba Bersih Konsolidasi Bagian dari total laba perusahaan yang dialokasikan kepemegang saham induk perusahaan. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan menambahkan bagian induk atas laba anak-anak perusahaan, disesuaikan dengan penghapus bukuan diferensial atau penurunan goodwill dengan laba induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri. Ada dua cara menghitung laba bersih konsolidasi: a. Pendekatan tambahan (additive approach) Menambah bagian induk atas laba bersih anak perusahaan dengan laba induk dari operasinya sendiri. b. Pendekatan residual (Residual approach) Mengurangi beban kepemilikan non pengendali atas laba bersih anak perusahaan dari penjumlahan laba terpisah induk dengan laba bersih anak perusahaan.
2.2.
Laba Ditahan Konsolidasi Laba Yang Ditahan Konsolidasi adalah laba yang didapatkan perusahaan yang bergabung antara induk perusahaan dan anak perusahaan.Laba yang tidak didistribusikan perusahaan yang dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan Laba ditahan suatu perusahaan bisa berfluktuasi dari suatu periode ke periode laporan berikutnya. Akan tetapi, hal ini bukan hanya karena perubahan aliran penerimaan perusahaan. Faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi saldo laba ditahan perusahaan adalah sebagai berikut: -
Perubahan dari penerimaan bersih
-
Perubahan dari jumlah uang yang dibayarkan sebagai dividen kepada para investor
-
Perubahan dalam harga pokok penjualan
-
Perubahan dalam biaya-biaya administrasi
-
Perubahan dalam pajak
-
Perubahan dalam strategi bisnis dari perusahaan
Tujuan laporan laba yang ditahan konsolidasi:
a. Untuk menunjukkan berbagai pengaruh perubahan hak-hak pemegang saham serta pengaruhnya kepada masing-masing kelompok pemegang saham. b. Untuk menunjukkan hak-hak pemegang saham terhadap bagian laba yang didapat perusahaan yang oleh karena pertimbangan tertentu untuk sementara tidak dibagikan. 2.3.
Metode Penyusunan Laporan Konsolidasi a. Metode Ekuitas (Equity Method) Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan data. b. Metode Harga Perolehan (Cost Method) Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual. Metode perolehan (cost method) adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi. Ciri-ciri metode harga perolehan: -
L/R yang diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan.
-
Eliminasi saldo modal, agio, LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi neraca.
-
Hak minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi di kertas konsolidasi.
-
Kondisi pencatatan dalam metode harga perolehan:
-
Perusahaan induk mengakui adanya pendapatan hanya terhadap deviden atas saham yang dibagikan perusahaan anak.
-
L/R timbul jika sebagian/seluruh saham yang dimiliki dijual.
-
Rekening investasi saham jumlahnya tetap.
-
Ada kenaikan/penurunan LYD induk.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode Harga Perolehan: -
Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya.
-
Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, atau Induk Perusahaan tidak menyesuaikan perkiraan Investasinya.
-
Laba atau Rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar % (Presentase) kepemilikannya pada saat akan disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”
Prosedur Akuntansi Untuk Metode Harga Pokok Prosedur akuntansi untuk metode harga pokok, perkiraan ini hanya tampak pada work sheet penyusunan neraca konsolidasi, yaitu: a. Perusahaan induk dan perusahaan anak, walaupun kaitan yang ada antara perusahaan induk dan perusahaan anak dapat menggambarkan suatu kesatuan ekonomis, namun sistem akuntansinya harus mencatat status hukum dari transaksi yang terdapat dalam kaitan atau hubungan antara keduanya. b. Jika yang digunakan adalah angka yang dilaporkan untuk saham perusahaan anak dalam perkiraan investasi. c. Pengumuman dividen oleh perusahaan anak dicatat dalam buku perusahaan induk dengan mendebet perkiraan piutang dividen dan mengkredit perkiraan pendapatan dividen. Selanjutnya, penerimaan dividen yang diumumkan ini dicatat dengan mendebet perkiraan kas dan mengkredit perkiraan piutang dividen.
Dengan demikian apabila pada perusahaan yang baru dibentuk membagikan sebagian harta miliknya kepada para pemegang saham berarti harus diakui sebagai penarikan kembali dari sebagian atas penanaman modalnya. 3. KEPEMILIKAN MAYORITAS ATAS ENTITAS ANAK (TAHUN PERTAMA DAN TAHUN KEDUA) a) Penyusunan Neraca Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi Kepemilikan Pengendali Ilustrasi, PT Induk membeli 80% saham biasa beredar dari PT Anak seharga Rp 310.000.000,PT Induk mencatat akuisisi saham PT Anak dengan ayat jurnal : Investasi pada saham PT Anak
310.000.000
Kas
310.000.000
Mencatat Pembelian saham PT Anak Tabel 3.1 Neraca PT Induk Dan PT Anak Sesaat Setelah Penggabungan PT Induk Aset Kas Piutang Usaha Persediaan Tanah Bangunan dan Peralatan Akumulasi Penyusutan Investasi pada saham PT Anak Total Aset Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Utang Usaha Utang Obligasi Saham Biasa Saldo Laba Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham
PT Anak
40.000.000 75.000.000 100.000.000 175.000.000 800.000.000 (400.000.000) 310.000.000 1.100.000.000
50.000.000 50.000.000 60.000.000 40.000.000 600.000.000 (300.000.000)
100.000.000 200.000.000 500.000.000 300.000.000 1.100.000.000
100.000.000 100.000.000 200.000.000 100.000.000 500.000.000
500.000.000
Tabel 3.2 Nilai Aset Tertentu Dari PT Anak Nilai buku
Nilai wajar
Kenaikan
80% bagian
Persediaan
60.000.000
65.000.000
nilai wajar 5.000.000
PT Induk 4.000.000
Tanah
40.000.000
50.000.000
10.000.000
8.000.000
300.000.000
360.000.000
60.000.000
48.000.000
400.000.000
475.000.000
75.000.000
60.000.000
Bangunan dan Peralatan
Tabel 3.3 Kertas Kerja Neraca Konsolidasi, 1 januari 2011 Tahun penggabungan Usaha 80% Pembelian Diatas Nilai Buku PT Induk
PT Anak
Debet
Eliminasi Kredit
Konsolidasi
Asset Kas Piutang usaha Persediaan Tanah Bangunan dan
40.000.000 50.000.000 75.000.000 50.000.000 100.000.000 60.000.000 175.000.000 40.000.000 800.000.000 600.000.000
Peralatan Goodwill Investasi pd saham
310.000.000
PT Anak Diferensial Total Aset
100.000.000 125.000.000 (3) 4.000 156.000.000 (3) 8.000 207.000.000 (3) 48.000 1.352.000.000 (3) 10.000 (2)310.000 (2)70.000
10.000.000
(3)70.000
1.500.000.00 800.000.000
2.060.000.000
0 Kewajiban&Ekuitas P.Saham Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Utang Obligasi Saham Saldo Laba Kepemilikan
400.000.000 300.000.000 100.000.000 100.000.000 500.000.000 200.000.000 300.000.000 100.000.000
700.000.000 (2)200.000 (2)100.000
200.000.000 500.000.000 300.000.000
Nonpengendali Total K + E Pem, Saham
(2)60.000 1.500.000.00 800.000.000
440.000
60.000.000
440.000 2.060.000.000
0
Ayat Jurnal eliminasi yang akan dimasukkan ke dalam kertas kerja konsolidasi : Saham Biasa - PT Anak
200.000.000
Saldo Laba 1 januari
100.000.000
Diferensial
70.000.000
Investasi pada saham PT Anak
310.000.000
Kepemilikan nonpengendali
60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilkan nonpengendali Persediaan
4.000.000
Tanah
8.000.000
Bangunan dan Peralatan
48.000.000
Goodwill
10.000.000
Diferensial
70.000.000
Mengalokasikan Diferensial
b) Konsolidasi Setelah Akuisisi Kepemilikan Pengendali Tabel 3.4 Informasi Laba dan Dividen PT Induk dan PT Anak pada Tahun 2011 dan 2012 PT Induk 2011 Laba Operasi terpisah PT Induk Laba bersih PT Anak Dividen 2012 Laba Operasi terpisah PT Induk Laba bersih PT Anak Dividen
PT Anak
140.000.000 60.000.000
50.000.000 30.000.000
160.000.000 60.000.000
75.000.000 40.000.000
Terkait dengan aset dimana terdapat alokasi Rp 70.000.000,- diferensial pembelian, asumsikan bahwa seluruh persediaan telah terjual pada tahun 2011, bangunan dan peralatan mempunyai sisa masa ekonomis 10 tahun sejak tanggal penggabungan dan metode yang digunakan dalam penyusutan garis lurus. Goodwill memilki masa ekonomis 5 tahun dari tanggal penggabungan dan PT induk mencatat akun investasi pada PT Anak menggunakan metode ekuitas. Tahun Penggabungan Usaha
Ayat Jurnal PT Induk Tahun 2011 :
1) Investasi pada saham PT Anak
310.000.000
Kas
310.000.000
Mencatat pembelian saham PT Anak 2) Kas
24.000.000 Investasi saham pada PT Anak
24.000.000
Mencatat penerimaan dividen 3) Investasi saham pada PT Anak
40.000.000
Pendapatan dari Anak perusahaan
40.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas. Sebagai tambahan, PT Induk harus menghapusbukukan sebagian diferensial pembelian melalui ayat jurnal sebagai berikut : 1) Pendapatan dari Anak Perusahaan
4.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
4.000.000
Menyesuaikan laba yang terkait pada diferensial persediaan yang terjual 2) Pendapatan dari Anak Perusahaan
4.800.000
Investasi pada Saham PT Anak Mengamortisasi
diferensial yang terkait pada bangunan
4.800.000
dan peralatan (48.000.000/10) 3) Pendapatan dari Anak Perusahaan
2.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
2.000.000
Mengamortisasi diferensial yang terkait pada goodwill (10.000.000/5)
c) Kertas Kerja Konsolidasi - Tahun Penggabungan Usaha
Ayat Jurnal Eliminasi Kertas Kerja konsolidasi :
1) Pendapatan dari Anak Perusahaan
29.200.000
Dividen yang diumumkan
24.000.000
Investasi pada Anak Perusahaan
5.200.000
Mengeleminasi pendapatan dari anak perusahaan 2) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali
10.000.000
Dividen diumumkan
6.000.000
Kepemilikan Nonpengendali
4.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari Anak Perusahaan 3) Saham Biasa - PT Anak
200.000.000
Saldo Laba 1 januari
100.000.000
Diferensial
70.000.000
Investasi pada saham PT Anak
310.000.000
Kepemilikan nonpengendali
60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilkan nonpengendali
Ayat Jurnal Eliminasi Tambahan : 1) Beban Harga Pokok Penjualan
4.000.000
Tanah
8.000.000
Bangunan dan Peralatan
48.000.000
Goodwill
10.000.000
Diferensial
70.000.000
Mengeliminasi diferensial 2) Beban Penyusutan
4.800.000
Akumulasi Penyusutan
4.800.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada bangunan dan peralatan 3) Beban Amortisasi
2.000.000
Goodwill
2.000.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada goodwill
Tabel 3.5 31 Desember 2012, Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi , Tahun Penggabungan Usaha 80%,Pembelian diatas Nilai Buku (dalam ribuan rupiah) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Eliminasi Pos
PT Induk
PT Anak
Debit
Kredit
Konsolidasi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Penjualan
400.000
200.000
Pendptn dari PT Anak 29.200
600.000 (10)29.200
Kredit
429.200
200.000
600.000
HPP
170.000
115.000
(13)4.000
289.000
Peny. & Amort
50.000
20.000
(14)4.800
76.800
(15)2.000
Beban Lain
40.000
15.000
---------
55.000 ---------
---------Debit
260.000
150.000
---------
420.800
---------
-----------
-----------
----------179.200 Pend. u/.Kepemilikan Nonpengendali
(11)10.000
(10.000)
Laba bersih dibawah ke depan (carry Frwd)169.200
50.000
======
======
Saldo Laba 1 Januari 300.000
100.000
Laba bersih dari atas 169.200
50.000
469.200
150.000
Dividen di umumkan (60.000)
(30.000)
50.000
169.200
======
====== (12)100.000
50.000
300.000 169.200 469.200
(10)24.000
(60.000)
(11)6.000 ------------
------------
409.200
120.000
======
======
194.000
75.000
-------------
-----------
150.000
30.000
409.200
======
=====
======
S.Laba 31/12 dibawa kedepan(c.forward)
Kas 269.000 Piutang Usaha
75.000
50.000
125.000
Persediaan
100.000
75.000
175.000
Tanah
175.000
40.000
(13)8.000
223.000
Bangunan & Peralatan800.000
600.000
(13 48.000
1.448.000
Investasi pd saham PT Anak
315.200
(10)5.200 (12)310.000
Goodwill
(13)10.000
(14)2.000
Diferensial
(12)70.000
(14)70.000
---------------
---------------
Total Aset
1.659.200
840.000
========
======
Ak. Penyusutan
450.000
320.000
Utang Usaha
100.000
100.000
Utang Obligasi
200.000
100.000
300.000
Saham Biasa
500.000
200.000
(12)200.000
S. Laba dari atas
409.200
120.000
150.000
8.000 -----------2.248.000 =======
(14)4.800
774.800 200.000 500.000 30.000
409.200 Kepemilikan Nonpengendali
(11) 4.000 ------------
64.000
------------
(12) 60.000 ----------
-------------Kredit
1.659.200
840.000
488.500
488.500
2.248.000
=======
======
======
======
=======
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tabel 3.6 Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasi 2011, 80% Pembelian diatas Nilai Buku --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------PT Induk
PT Anak
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Laba Bersih konsolidasi 2011 Laba Operasi terpisah PT Induk Bagian PT induk atas Laba PT Anak (Rp 50.000.0000 x 0.80) Penghapusbukuan diferensial terkait persediaan terjual 2011
140.000.000 40.000.000 4.000.000
Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 2011
4.800.000
Amortisasi goodwill 2011
2.000.000 -------------
Laba bersih konsolidasi
169.200.000 =========
Saldo laba konsolidasi 31 Desember 2011 Saldo laba 1 Januari 2011
300.000.000
Laba Operasi terpisah PT Induk
140.000.000
Bagian PT induk atas Laba PT Anak (Rp 50.000.0000 x 0.80)
40.000.000
Penghapusbukuan diferensial terkait persediaan terjual 2011
4.000.000
Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan
4.800.000
2011
Amortisasi goodwill 2011
2.000.000
Dividen yang diumumkan PT Anak 2011
60.000.000 --------------
Saldo laba konsolidasi tahun 2011
409.200.000 =========
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tabel 3.7 Tahun Kedua KepemilikanPerubahan akun PT Induk Perusahaan tahun 2011 dan 2012 Saldo awal tahun Pendapatan dari anak perusahaan : Bagian atas laba anak perusahaan
Penghapusbukuan diferensial terkait dengan persediaan terjual
Tahun 2011 310.000.000
Tahun 2012 315.200.000
40.000.000
60.000.000
(4.000.000)
Amurtisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan Amortisasi goodwill Dividen yang diterima dari anak Saldo akhir tahun
(4.800.000) (2.000.000) 29.200.000 (24.000.000) 315.200.000
(4.800.000) (2.000.000) 53.200.000 (32.000.000) 336.400.000
Ayat Jurnal Induk Peusahaan. PT Induk membuat ayat jurnal berikut di pembukuan terpisah selama tahun 2012 : 1) Kas
32.000.000 Investasi pada Saham PT Anak
32.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak 2) Investasi pada Saham PT Anak
60.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan
60.000.000
Mencatat bagian laba metode ekuitas 3) Pendapatan dari Anak Perusahaan
4.800.000
Investasi pada Saham PT Anak
4.800.000
Mengamortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 4) Pendapatan dari Anak Perusahaan
2.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
2.000.000
Mengamortisasi diferensial terkait goodwill
d) Kertas Kerja Konsolidasi - Tahun Kedua Setelah Penggabungan Usaha
Ayat Jurnal Eliminasi pada Kertas Kerja Konsolidasi
Menghapus pendapatan PT Induk dari PT Anak dan bagian PT Induk atas dividen PT Anak tahun 2012 : Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen yang diumumkan
53.200.000 32.000.000
Investasi pada Anak Perusahaan
21.200.000
Mengeleminasi pendapatan dari anak perusahaan Laba anak perusahaan yang dialokasi ke pemegang saham nonpengendali tahun 2012 : Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali
15.000.000
Dividen diumumkan
8.000.000
Investasi pada saham PT Anak
7.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari Anak Perusahaan Menghapus saldo akun Investasi PT Induk dan akun ekuitas pemegang saham PT Anak awal tahun : 1) Saham Biasa - PT Anak
200.000.000
Saldo Laba 1 januari
120.000.000
Diferensial
59.200.000
Investasi pada saham PT Anak
315.200.000
Kepemilikan nonpengendali
64.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilkan nonpengendali 2) Tanah
8.000.000
Bangunan dan Peralatan Goodwill
48.000.000 8.000.000
Diferensial
59.200.000
Akumulasi Penyusutan
4.800.000
Mengeliminasi diferensial 3) Beban Penyusutan
4.800.000
Akumulasi Penyusutan
4.800.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada bangunan dan peralatan 4) Beban Amortisasi
2.000.000
Goodwill
2.000.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada goodwill Tabel 3.8 31 Desember 2012, Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi , Tahun Kedua Setelah Penggabungan Usaha 80%,Pembelian diatas Nilai Buku (dalam ribuan rupiah) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Eliminasi Pos
PT Induk
PT Anak
Debit
Kredit
Konsolidasi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Penjualan
450.000
300.000
750.000
Pendptn dari PT Anak 53.200
(20) 53.200
---------
---------
---------Kredit
503.200
300.000
750.000
HPP
180.000
160.000
340.000
Peny. & Amort
50.000
20.000
(24) 4.800
76.800
(25) 2.000 Beban Lain
60.000 ---------
45.000
105.000 ---------
---------Debit
290.000 ---------
255.000
521.800
---------
-----------
-----------
----------228.200 Pend. u/.Kepemilikan Nonpengendali
(21) 15.000
(15.000)
Laba bersih dibawah ke depan (carry Frwd)213.200
75.000
======
======
75.000 ======
213.200 ======
Saldo Laba 1 Januari 409.200
120.000
Laba bersih dari atas 213.200
75.000
622.400
195.000
Dividen di umumkan (60.000)
(40.000)
(22) 120.000 409.200 75.000
213.200 622.400 (20) 32.000
(60.000)
(21) 8.000 ----------
----------
------------
---------
562.400
155.000
195.000
40.000
562.400
======
======
======
======
=======
Kas
221.000
85.000
306.000
Piutang Usaha
150.000
80.000
230.000
Persediaan
180.000
90.000
270.000
Tanah
175.000
40.000
(23) 8.000
223.000
Bangunan & Peralatan800.000
600.000
(23) 48.000
1.448.000
S.Laba 31/12 dibawa kedepan(c.forward)
Investasi pd saham PT Anak
336.400
(20) 21.200 (22) 315.200
Goodwill Diferensial
(23) 8.000
(25) 2.000
(22) 59.200
(23) 59.200
------------Total Aset
Ak. Penyusutan
6.000
--------------
---------
1.862.400
895.000
2.483.000
========
======
=======
500.000
340.000
(23) 4.800
849.600
(24) 4.800 Utang Usaha
100.000
100.000
200.000
Utang Obligasi
200.000
100.000
300.000
Saham Biasa
500.000
200.000
(22) 200.000 500.000
S. Laba dari atas
562.400
155.000
195.000
40.000 562.400
Kepemilikan Non-
pengendali
(21) 7.000
71.000
(20) 64.000 -----------Kredit
-----------
-------------
---------
1.862.400
895.000
520.000
520.000
2.483.000
=======
======
======
======
=======
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tabel 3.9 Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasi 2012, 80% Pembelian diatas Nilai Buku --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------PT Induk
PT Anak
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Laba Bersih konsolidasi 2012 Laba Operasi terpisah PT Induk
160.000.000
Bagian PT induk atas Laba PT Anak (Rp 75.000.0000 x 0.80)
60.000.000
Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 2012
( 4.800.000)
Amortisasi goodwill 2012
(2.000.000) --------------
Laba bersih konsolidasi
213.200.000 =========
Saldo laba konsolidasi 31 Desember 2012 Saldo laba 1 Januari 2012
409.200.000
Laba Operasi terpisah PT Induk tahun 2012
160.000.000
Bagian PT induk atas Laba PT Anak (Rp 75.000.0000 x 0.80)
60.000.000
Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan
(4.800.000)
Amortisasi goodwill 2012 Dividen yang diumumkan PT Anak 2012
2012
(2.000.000) (60.000.000) --------------
Saldo laba konsolidasi tahun 2012
562.400.000 =========
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk PT Induk dan PT Anak Tahun 2012. Tabel 3.10 PT INDUK DAN PT ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2012 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------Penjualan
750.000.000
Harga Pokok Penjualan
340.000.000
Laba Kotor
410.000.000
Beban-beban : Penyusutan dan amortisasi
76.800.000
Beban lain
105.000.000 ----------------
181.800.000 228.200.000
Pendapatan untuk Kepemilikan Nonpengendali Laba Bersih Konsolidasi
15.000.000 213.200.000 ==========
PT INDUK DAN PT ANAK PERUSAHAAN Laporan Saldo Laba Konsolidasi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2012 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------Saldo Laba Konsolidasi, 1 Januari 2012
409.200.000
Laba Bersih Konsolidasi 2012
213.200.000
Dividen yang diumumkan 2012
(60.000.000)
Saldo Laba Konsolidasi 31 Desember 2012
562.400.000 ==========
PT INDUK DAN PT ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2012 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aset
Kewajiban
Kas
306.000
Utang Dagang 200.000
Piutang Usaha
230.000
Obligasi
300.000
500.000 Persediaan
270.000
Kepemilikan Nonpengendali
223.000
Ekuitas :
71.000 Tanah Bangunan & Perl
1.448.000
Akumulasi Penyusutan (849.600)
Saham Biasa 500.000 598.400
Saldo laba
562.400
1.062.400 Goodwill
8.000 -------------
Total
1.633.400 ========
----------Total
1.633.400 =======
4. PENGHENTIAN KONSOLIDASI Jika anak perusahaan tidak lagi memenuhi kriteria konsolidasi biasanya karena induk perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas anak pperusahaan , misalnya anak perusahaan bangkrut. Pada beberapa kasus anak perusahaan juga tidak memenuhi kualifikasi untuk dilaporkan menggunakan metode ekuitas dan induk harus melaporkan dengan metode biaya. Ketika terjadi perubahan metode akuntansi, laporan keuangan setelah perubahan terjadi dipandang sebagai laporan keuangan entitas berbada. PSAK No.4 mengharuskan perlakuan akuntansi untuk beberapa kasus mengikuti PSAK No.13 "Akuntansi Untuk Investasi" .
5. PERLAKUAN UNTUK LABA KOMPREHENSIF LAINNYA Didalamnya termasuk pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak dimasukkan dalam laba bersih. Akun laba komprehensif lainnya adalah akun temporer yang akan ditutup tiap akhir periode.Tidak seperti pendapatan dan beban yang tiap akhir periode ditutup ke saldo laba.Akun laba komprehensif lainnya ditutup ke akun khusus ekuitas pemegang saham, Akumulasi Laba Komprehensif Lainnya (Accumulated Other Comprehensif Income) antara lain : a)
Modifikasi Kertas Kerja Konsolidasi Bagian laba komprehensif lainnya jika ada akan dialokasikan ke pemilik nonpengendali dan
jumlah akumulasi laba komprehensif lainnya akan dilaporkan dalam neraca konsolidasi.Pada kertas kerja dapat diletakkan setalah bagian laporan laba rugi dari kertas kerja standar. Namun ada yang menempatkannya pada bagian bawah laporan dengan alasan jika tidak ada laporannya akan dihilangkan dari kertas kerja konsolidasi,Modifikasi dalam kertas kerja hanya ada tambahan akun ekuitas pemegang saham yang dimasukkan dalam kertas kerja bagian neraca untuk efek kumulatif dari laba komprehensif lainnya. b) Modifikasi Kertas Kerja Konsolidasi Bagian laba komprehensif lainnya jika ada akan dialokasikan ke pemilik nonpengendali dan jumlah akumulasi laba komprehensif lainnya akan dilaporkan dalam neraca konsolidasi.Pada kertas kerja dapat diletakkan setalah bagian laporan laba rugi dari kertas kerja standar. Namun ada yang menempatkannya pada bagian bawah laporan dengan alasan jika tidak ada laporannya akan dihilangkan dari kertas kerja konsolidasi,Modifikasi dalam kertas kerja hanya ada tambahan akun ekuitas pemegang saham yang dimasukkan dalam kertas kerja bagian neraca untuk efek kumulatif dari laba komprehensif lainnya. Ilustrasi, Anak Perusahaan melaporkan laba komprehensif lainnya, Selama tahun 2012 PT Anak membeli investasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual seharga Rp 20.000.000,- Pada tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar dari efek meningkat menjadi Rp 30.000.000,-. Selain pengaruh akuntansi untuk investasi efek PT Anak tersebut.
Ayat Jurnal Penyesuaian Yang Dicatat Oleh Anak Perusahaan 31 Desember 2012 Investasi pada efektersedia untuk dijual
10.000.000
Keuntungan Investasi Belum Direalisasi
10.000.000
Mencatat peningkatan nilai wajar efek
Ayat Jurnal Penyesuaian Yang Dicatat Oleh Induk Perusahaan Investasi pada Saham PT Anak Laba Komprehensif lainnya dari Anak perusahaan
8.000.000 8.000.000
Keuntungan belum direalisasi dari Investasi Kertas Kerja Konsolidasi - Tahun Kedua Setelah Penggabungan Usaha Neraca Percobaan PT Anak berubah untuk mencerminkan, (1) pengurangan saldo kas karena akuisisi investasi, (2) investasi pada efek tersedia untuk dijual, (3) keuntungan belum direalisasi atas investasi sebesar Rp 10.000.000,Prosedur Konsolidasi : Ayat Jurnal Eliminasi 1) Laba Komprehensif lainnya dari Anak Perusahaan Investasi pada Saham PT Anak
8.000.000 8.000.000
Mengeliminasi laba komprehensif lainnya anak perusahaan 2) Laba Komprehensif lainnya untuk Kepemilikan Nonpengendali 2.000.000 Kepemilikan Nonpengendali Mengalokasikan LKL kepemilikan Nonpengendali
Penilaian Akun-Akun Anak Perusahaan Saat Akuisisi Saldo Laba Negatif Anak Perusahaan Saat Akuisisi
2.000.000
Akun-Akun Ekuitas Pemegang Saham Lainnya Pelepasan Aset Anak Perusahaan Yang Terkait Diferensial Persediaan Aset Tetap Diferensial pembelian terkait dengan tanah yang dimiliki anak perusahaan akan ditambahkan ke saldo tanah dalam kerja konsolidasi setiap menyusun neraca konsolidasi. Jika anak perusahaan menjual tanah tersebut, maka dalam kertas kerja diferensial akan diperlakukan sebagai penyesuaian atas keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah diperiode terjadinya penjualan. Sebagai ilustrasi, 1 Januari 2011 PT Terang membeli semua saham biasa PT Bintang dengan harga lebih tinggi Rp 10.000.000,- dari nilai buku.Seluruh diferensial terkait dengan tanah yang sebelumnya dibeli PT Bintang seharga Rp 25.000.000,- Selama PT Bintang masih memiliki tanah tersebut diferensial sebesar Rp 10.000.000,- dialokasikan ke atanah dalam kertas kerja.Jika PT Bintang menjalkan tanah tersebut ke perusahaan yang tidak berhubungan istimewa seharga Rp 40.000.000,- ayat jurnal berikut dicatat dalam jurnal PT Bintang Kas
40.000.000 Tanah
25.000.000
Keuntungan penjualan tanah
15.000.000
Mencatat penjualan tanah. Walaupun keuntungan sebesar Rp 15.000.000,- sesuai untuk dilaporkan PT Bintang , biaya perolehan tanah untuk entitas konsolidasi adalah Rp 35.000.000,- (Rp 25.000.000 + Rp 10.000.000)karena itu konsolidasi harus melaporkan keuntungan hanya sebesar Rp 5.000.000,keuntungan dari entitas konsolidasi , eliminasi berikut harus dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi pada tahun terjadinya penjualan. Keuntungan penjualan tanah Diferensial Mengalokasikan diferensial awal
10.000.000,10.000.000,-
Jika PT Bintang menjual tanah tersebut sebesar Rp 32.000.000,- keuntungan sebesar Rp 7.000.000,- (Rp 32.000.000 - Rp 25.000.000) yang dicatat oleh PT Bintang harus dieliminasi dan kerugian sebesar Rp 3.000.000,- ( Rp 32.000.000,- - Rp 35.000.000,-)akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Unutuk kasus ini ayat jurnal eliminasi sbb. : Keuntungan penjualan Tanah
7.000.000,-
Kerugian Penjualan Tanah
3.000.000,-
Diferensial
10.000.000,-
Mengalokasikan diferensial awal 6. KONSOLIDASI DENGAN METODE BIAYA Induk perusahaan bebas untuk memilih menggunakan metode biaya atau metode ekuitas atau versi lain dari metode ekuitas dalam pembukuan terpisahnya untuk akuntansi investasipada anak perusahaan yang akan dikonsolidasikan.Walaupun laba bersih dan saldo laba induk perusahaan berdasarkan metode ekuitas umumnya sama dengan laba bersih dan saldo laba konsolidasi, hal ini umumnya tidak terjadi jika digunakan metode biaya.Karena metode biaya menggunakan ayat jurnal induk perusahaan yang berbeda dibandingkan metode ekuitas maka metode biaya juga mengharuskan ayat jurnal eliminasi yang berbeda dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi.Laporan keuangan konsolidasi biasanya akan sama , tidak bergantung pada metode biaya atau metode ekuitas yang digunakan induk perusahaan dalam pembukuan terpisahnya. Konsolidasi - Tahun Penggabungan Usaha Ilustrasi, PT induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada tanggal 1 Januari 2011 seharga Rp 310.000.000,- .Harga beli tersebut lebih tinggi Rp 70.000.000,- dari nilai buku saham yang diakuisisi.Dari total diferensial tersebut Rp 8.000.000,- terkait dengan tanah, Rp 48.000.000,terkait dengan bangunan dan peralatan yang mempunyai sisa umur 10 tahun dari tanggal penggabngan usaha.Rp 4.000.000,- terkait dengan persediaan yang dijual selama tahun 2011 dan Rp 10.000.000,- terkait dengan goodwill yang memiliki masa ekonomis 5 tahun.
Ayat Jurnal Induk Perusahaan - Metode Biaya.
1) Investasi pada Saham PT Anak Kas Mencatat investasi awal.
310.000.000,310.000.000
2) Kas
24.000.000,Pendapatan Dividen
24.000.0000,-
Mencatat dividen dari PT Anak (Rp 30.000.000,- x 80%) Catatan : tidak ada ayat jurnal dalam pembukuan induk perusahaan untuk mengamortisasi atau menghapusbukukan bagian dari diferensial pembelian yang habis selama tahun 2011 sebagaimana yang dilakukan dalam metode ekuitas. Konsolidasi - Tahun Kedua Kepemilikan Perbedaan konsolidasi antara metode biaya dan metode ekuitas lebih terlihat di tahun kedua kepemilikan. Ilustrasi, PT induk memperoleh laba dari operasinya terpisah dari anak perusahaan Rp 160.000.000,-selama tahun 2012 dan membayar dividen sebesar Rp 60.000.000,- PT Anak melaporkan laba bersihnya Rp 75.000.000,- dan membayarkan dividen sebesar Rp 40.000.000,-.
Ayat Jurnal Induk Perusahaan Metode Biaya Kas
32.000.000,Pendapatan Dividen
32.000.000,-
Mencatat penerimaan dividen (Rp 40 jt x 0.80)
Kertas Kerja Konsolidasi - Tahun Kedua Setelah Penggabungan Usaha
1) Pendapatan Dividen
32.000.000
Dividen Diumumkan
32.000.000
Mengeliminasi pend. dividen dari anak perusahaan 2) Pendapatan untuk kepemilikan Nonpengendali
15.000.000
Dividen diumumkan
8.000.000
Kepemilikan Nonpengendali
7.000.000
Mengalokasikan laba ke kemilikan minoritas Karena saldo akun investasi induk perusahaan umumnya tidak berubah dalam metode biaya, ayat jurnal eliminasi juga tidak berubah . Ayat Jurnal eliminasi (43) mengeliminasi saldo akun investasi PT Induk dan saldo akun ekuitas pemegang saham PT Anak pada tanggal penggabungan usaha : Saham Biasa - Pt Anak
200.000.000
Saldo Laba , 1 Januari
100.000.000
Diferensial
70.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
310.000.000
Kepemilikan Nonpengendali
60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi pada tanggal akuisisi. Perhitungan saldo laba PT Anak : Saldo laba PT Anak 1 Januari 2012
Rp 120.000.000
Saldo laba PT Anak saat akuisisi
Rp (100.000.000)
Laba yang tidak didistribusikan
Rp
20.000.000
Bagian kepemilikan nonpengendali
0.20 ----------------------
Kenaikan dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali
Rp
4.000.000
============= Saldo Laba , 1 Januari
4.000.000
Kepemilikan Nonpengendali
4.000.000
Mengalokasi laba tidak didistribusikan anak perusahaan periode sebelumnya ke kepemilikan nonpengendali Pengurangan saldo laba konsolidasi sebesar penghapusbukuan diferensial di tahun 2011 terdiri atas : Jumlah terkait penjualan persediaan di tahun 2011 Rp 4.000.000,Penambahan peny. dari bangunan & peralatan
Rp 4.800.000,-
Amortisasi goodwill
Rp 2.000.000,-
Pengurangan saldo laba awal
Rp10.800.000,-
Tanah
8.000.000
Bangunan dan Peralatan Goodwill Saldo laba , 1 Januari Diferensial
48.000.000 8.000.000 10.800.000 70.000.000
Akumulasi Penyusutan
4.800.000
Mengeliminasi diferensial Beban Penyusutan
4.800.000
Akumulasi Penyusutan
4.800.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada bangunan dan peralatan Beban Amortisasi
2.000.000
Goodwill
2.000.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada goodwill
7. KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS (EQUITY METHOD) Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan. Contoh Kasus: Pada tanggal 31 Maret 2013 setelah PT. Sinar membeli 85% saham PT. Abadi yang beredar dengan harga Rp. 22.500.000. Pada tanggal 23 Desember 2013, PT. Abadi mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp. 3.100.000 sedangkan realisasi pembayaran deviden baru terjadi pada tanggal 30 Desember 2013, selama tahun buku PT. Sinar memperoleh laba Rp. 4.700.000 dan PT. Abadi Rp. 3.800.000.
Jurnal Pada PT. Sinar Pengumuman Deviden 23 Desember : Piutang Deviden 2.635.000 Inv.Saham PT. Abadi 2.635.000
Pembayaran Deviden 30 Desember : Kas 2.635.000 Piutang Deviden 2.635.000 Mencatat Laba Anak Pereusahaan : Inv.Saham PT. Abadi 3.230.000
LYD PT. Sinar 3.230.00 Mencatat Laba 31 Desember : Kas 4.700.000
LYD 4.700.000 Jurnal Pada PT. Abadi Pengumuman Deviden 23 Desember : LYD 3.100.000
Utang Deviden 3.100.000 Pembayaran Deviden 30 Desember : Hutang Deviden 3.100.000
Kas 3.100.000 Mencatat Laba 31 Desember : Kas 3.800.000 LYD 3.800.000
Kas PT. Sinar
: 4.300.000 + 2.635.000 + 4.700.000 = 11.635.000
Kas PT. Abadi
: 4.000.000 + 3.800.000 – 3.100.000 = 4.700.000
Inv.Saham PT. Abadi : 22.500.000 + 3.230.000 – 2.635.000 = 23.095.000 LYD PT. Sinar
: 6.000.000 + 4.700.000 + 3.230.000 = 13.930.000
LYD PT. Abadi
: 2.500.000 + 3.800.000 – 3.100.000 = 3.200.000
KHPDNB (Goodwill) : 22.500.000 – (85% * 15.000.000) = 9.750.000
Jurnal Eliminasi Dan Penyesuaian :
Modal Saham PT. Abadi 7.650.000 Agio Saham 2.975.000 LYD PT. Abadi 2.720.000 KHPDNB (Goodwill) 9.750.000
Inv.Saham PT. Abadi 23.095.000 Jurnal Pada Saat Membeli Saham Tanggal 1 April Modal Saham PT. Abadi 7.625.000 Agio Saham PT. Abadi 2.975.000 LYD PT. Abadi 2.125.000 Goodwill 9.750.000 Inv.Saham PT. Abadi 22.500.000
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Dalam PSAK 65 ini bertujuan untuk menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. Pernyataan standard akuntansi keuangan ini bertujuan untuk :
Memberikan syarat entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian
Mendefinisikan prinsip pengendaliàn (control) dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasi
Menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi apakah investor mengendalikan invester schingga investor harus mengonsolidasi ivestee
Menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Mendefinisikan entitaa investani dan menetapkan pengecualian untuk mengonaolidasikan entitas anak tertentu dari entitas investasi.
Persyaratan akuntansinya dalam pernyataan ini menyatakan bahwa entitas induk membuat laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas investee. Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Apabila entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasian, mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu, mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu. Entitas investasi mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22: Kombinasi Bisnis ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas. Akan tetapi, entitas investasi mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Jika entitas investasi memiliki entitas anak yang bukan merupakan entitas investasi dan tujuan utama dan aktivitasnya adalah memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari entitas investasi, maka entitas
investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut. Entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi, entitas induk entitas itu sendiri merupakan entitas investasi.
DAFTAR PUSTAKA Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia) Buku 1 - Richard E. Baker, dkk Standar Akuntansi Keuangan (SAK), efektif per 1 Januari 2018, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). https://slideplayer.info/amp/12067880/ https://www.slideshare.net/mobile/maritahardi/konsolidasi-pada-anakhttp://dosen.stie-alanwar.ac.id/file/content/2019/09/AKL1-05-Konsolidasi-pada-AnakPerusahaan-yang-Dimiliki-Kurang-Dari-Kepemilikan-Penuh_kurniawan.pdf https://www.jurnal.id/id/blog/cara-cermat-susun-laporan-keuangan-konsolidasi/