MAKALAH KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA (Kelompok 14) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Olahraga



Dosen Pengampu : Indah Verawati



Oleh : Kelompok 14 Lister Anta Maria



6202510003



Megawati Vika Pratiwi



22PMM120



PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada halangan yang berarti. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Vera Herawati selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Olahraga yang telah membantu memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak . Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.



Medan, 6 September 2022



Kelompok 14



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................................................2 DAFTAR ISI..................................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4 1.3 Tujuan....................................................................................................................................5 1.4 Manfaat..................................................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6 2.1 Definisi Komunikasi..............................................................................................................6 2.2 Proses Komunikasi.................................................................................................................6 2.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi.............................................................................................6 2.4 Jenis-jenis komunikasi...........................................................................................................7 2.5 Bentuk-Bentuk Komunikasi...................................................................................................9 2.6 Cara Mengirim Dan Menerima Pesan Yang Efektif............................................................10 2.7 Gangguan Dalam Komunikasi.............................................................................................12 BAB III PENUTUP......................................................................................................................14 3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14 3.2 Saran.....................................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15



BAB I



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang sudah umum bagi kehidupan manusia (Yussar 2019). Komunikasi dapat dilakukan dengan bebrapa cara yaitu secara verbal maupun non verbal. Dalam makalah ini saya ingin mencoba menguraikan tentang bebrapa hal yang terkait dengan komunikasi dalam olahraga. Komunikasi adalah proses pengelolaan pesan dari dalam diri seseorang dan atau diantara dua orang atau



lebih dengan adanya tujuan tertentu



(Mikeefararrar 2007). Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasaverbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerakgerik badan (body language), menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu



(Nanda Sulistiyo 2015). Hampir semua



manusia bisa berkomunkasi, tetapi manusia tidak tahu teori dasar dari apa yang dikomunikasikannya.   Komunikasi dalam di dunia olahraga terjadi antara individu yang berada di lingkungan olahraga (Setiono, Yoanita, and Lesmana 2020). Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social, sehingga terjadinya interaksi yang timbal balik (Fatahullah 2017). Komunikasi pasti terjadi pada kegiatan olahraga, baik saat pembelajaran penjas maupun pelatihan cabang olahraga tertentu (WAHYUNI, Lionardo, and Bafadhal 2021). Pembelajaran/pelatihan merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan. Kualitas pembelajaran /pelatihan dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya (I, Sholihah 2021).



1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut :



a. Apa definisi dari komunikasi? b. Bagaimana proses komunikasi? c. Apa tujuan dan fungsi dari komunikasi? d. Apa saja jenis-jenis komunikasi? e. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi? f. Bagaimana cara mengirim dan menerima pesan yang efektif? g. Apa saja gangguan dalam komunikasi?



1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas menghasilkan tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui definisi dari komunikasi. b. Untuk mengetahui proses komunikasi. c. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari komunikasi. d. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi. e. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi. f. Untuk mengetahui cara mengirim dan menerima pesan yang efektif. g. Untuk mengetahui gangguan dalam komunikasi.



1.4 Manfaat Dari tujuan di atas menghasilkan manfaat sebagai berikut : a. Mengetahui dan memahami definisi dari komunikasi b. Mengetahui dan memahami proses komunikasi c. Mengetahui dan memahami tujuan dan fungsi dari komunikasi d. Mengetahui dan memahami jenis-jenis komunikasi e. Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk komunikasi f. Mengetahui dan memahami cara mengirim dan menerima pesan yang efektif g. Mengetahui dan memahami gangguan dalam komunikasi



BAB II



PEMBAHASAN 2.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari kata latin communicare atau communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama ((Mylsidayu 2022). Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan berjalan dengan baik apabila lingkungan sekitarnya timbul saling pengertian, yaitu apabila kedua belah pihak antara pengirim dan penerima pesan dapat memahaminya. Apabila kita berkomunikasi dengan orang lain berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Menurut Suprapto, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan berupa lambang, suara, gambar, dan sebagainya dari suatu sumber kepada sasaran dengan menggunakan saluran tertentu. Sejalan dengan pendapat di atas West & Turner menjelaskan bahwa, komunikasi ialah proses sosial di mana



individu-individu



menggunakan



simbol-simbol



untuk



menciptakan



dan



mengimplementasikan makna dalam lingkungannya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan definisi dari komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari penyampaian pesan ke penerima pesan melalui audio atau visual (Mysidayu 2014). 2.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain atau komunikan (Faisal et al. 2019). Dalam terjadinya sebuah proses komunikasi, pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dapat berupa pesan verbal yakni dengan menggunakan kata-kata atau ucapan sedangkan pesan nonverbal yakni dengan tanpa kata-kata atau bahasa tubuh, isyarat, simbul (Adhypoetra and Putri 2019). Proses komunikasi semua komunikasi satu arah mengikuti proses dasar yang sama sebagai langkah pertama satu orang memutuskan untuk mengirim pesan ke lain . Langkah kedua pengirim menerjemahkan pikiran ke dalam pesan. Langkah ketiga pesan tersebut akan disalurkan atau biasanya melalui kata-kata yang diucapkan tapi kadang-kadang melalui cara non verbal seperti bahasa isyarat ke penerima selanjutnya penerima menafsirkan pesan akhirnya penerima berpikir tentang pesan dan merespon secara internal dengan menjadi tertarik marah atau merasa lega . 2.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi



Tujuan komunikasi menjelaskan bahwa proses komunikasi secara spesifik mempelajari atau mengajarkan sesuatu, memengaruhi perilaku seseorang, mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain, berhubungan dengan orang lain, menyelesaikan sebuah masalah dan menyampaikan sebuah tujuan. Sementara itu dalam olahraga juga bervariasi seperti ada kemungkinan untuk membujuk seseorang agar mau menurunkan berat badan, untuk mengevaluasi prestasi yang sudah dicapai, untuk menginformasikan kepada siswa bagaimana cara melakukan keterampilan baru dalam bermain voli, kemudian untuk menangani konflik antara dua pemain dalam tim dan komunikasi dapat menggabungkan beberapa tujuan sekaligus. Sedangkan mengenai fungsi komunikasi menurut Mudjito : 



Komunikasi merupakan alat suatu organisasi sehingga seluruh kegiatan organisasi itu dapat diorganisasikan (dipersatukan) untuk mencapai tujuan tertentu.







Komunikasi merupakan alat untuk mengubah perilaku para anggota dalam suatu organisasi.







Komunikasi adalah alat agar informasi dapat disampaikan kepada seluruh anggota organisasi.



2.4 Jenis-jenis komunikasi Jenis-jenis komunikasi dibagi menjadi dua cara dasar yaitu interpersonally dan intrapersonally. Biasanya ketika berbicara tentang komunikasi interpersonal artinya komunikasi melibatkan paling sedikit dua orang dan adanya pertukaran yang bermakna. Pengirim bermaksud untuk mempengaruhi tanggapan dari orang tertentu dan pesan dapat diterima oleh orang lain. Sementara itu komunikasi intrapersonal atau self talk adalah komunikasi dengan diri sendiri, hal ini merupakan dialog batin dan hal ini sangat penting. Apa yang dikatakan kepada diri sendiri biasanya membantu bentuk dan memprediksi bagaimana bertindak dan melakukan sesuatu. Soft talk juga dapat mempengaruhi motivasi seseorang, jika seseorang mencoba untuk menurunkan berat badan dan mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia kelihatan lebih ramping dan merasa baik. Jenis komunikasi terdiri dari dua yaitu : 1. Komunikasi verbal (dengan kata-kata)



Komunikasi verbal harus disampaikan secara jelas agar bisa diterima dan diinterprestasikan dengan benar. Dampak pesan akan bergantung pada siapa yang menerima dan apa yang mau ambil dalam waktu itu (Parcell & Jeft Capion, 1995). Pada dasarnya penyampai pesan harus memilih waktu dan tempat yang tepat untuk menyampaikan komunikasi. Hal negatifnya seperti kerusakan, terjadi karena pesan yang dikirim tidak efektif, tidak diterima atau disalah tafsirkan, dan kadang-kadang hanya masalah kurangnya kepercayaan. Berikut aspek-aspek yang mencakup dalam komunikasi verbal. 1. Vocabulary, komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti. Misalnya seorang profesor pada saat seminar menggunakan kalimat bahasa Inggris pada audience yang tidak mengerti bahasa Inggris maka pesannya tidak akan sampai. 2. Racing, komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik dan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. 3. Intonasi suara, akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain. Artinya, bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Misalnya orang Batak yang bertanya pada orang solo dengan intonasi yang keras akan menimbulkan makna yang berbeda. 4. Humor, dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat humor merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi. 2. Komunikasi nonverbal Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan, kecuali rangsangan verbal, dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukankata-kata. Masyarakat saat ini sadar bahwa dalam berkomunikasi tidak hanya dapat disampaikan lewat kata- kata, akan tetapi juga dapat melalui alat indera lainnya seperti mata, alis, dagu dan sebagainya. Ciri-ciri Komunikasi non verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:  Disampaikan dengan menggunakan isyarat (gesture), gerak-gerik (movement), postur/



tipologi, parabahasa, kinesic/sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak, waktu, consumer product danartefak.  Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah.  Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain Menurut Dale G. Leather mengemukakan enam alasan mengapa pesan nonverbal itu penting : 1. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasiinterpersonal. 2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan melalui pesan nonverbal daripada pesan verbal. 3. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. 4. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitastinggi. 5. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesanverbal. 6. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.



2.5 Bentuk-Bentuk Komunikasi Bentuk-bentuk komunikasi dapat dibagi menjadi tiga yaitu komunikasi berdasarkan bentuknya (komunikasi langsung dan tidak langsung), komunikasi berdasarkan besarnya (komunikasi masa, kelompok, perseorangan), dan komunikasi berdasarkan berdasarkan arah pesan (komunikasi satu arah dan timbale balik). 1. Komunikasi Berdasarkan Bentuknya a. Komunikasi langsung yaitu komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat. b. Komunikasi tidak langsung, biasanya menggunakan alat atau mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima penerima pesan atau sasaran ataupun untuk menghadapi hambatan geografis dan waktu. Misalnya SMS. 2. Komunikasi Berdasarkan Besarnya



a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang pada jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal. Misalnya komunikasi antara pemberi materi kepada audience ketika seminar. b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung, dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik misalnya komunikasi yang terjadi antara anak didik dan guru penjas pada saat pembelajaran penjas. c. Komunikasi perseorangan adalah komunikasi dengan tatap muka atau dengan lewat telepon yang terdiri hanya 2 orang yakni pemberi dan penerima pesan. 3. Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan a. Komunikasi satu arah adalah pesan disampaikan oleh sumber pada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Misalnya saat mendengarkan radio dan televisi. b. Komunikasi timbal balik adalah pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.



2. 6 Cara Mengirim Dan Menerima Pesan Yang Efektif Cara mengirim pesan dan menerima pesan yang efektif terbagi menjadi dua yaitu cara megirim pesan secara verbal dan nonverbal. 1. Mengirim Pesan Yang Efektif a. Pesan Verbal Pesan verbal harus dikirim dengan jelas dan diterima dan diinterpretasikan secara tepat. Dampak dari pesan akan bergantung pada orang yang menerimanya dan yang diinginkan pada waktu itu. Gangguan terjadi karena pesan dikirim secara tidak efektif, tidak diterima atau salah diinterpretasikan. Kadang-kadang masalahnya adalah kurangnya kepercayaan antara pelatih dan atlet atau guru dan siswa Masalah yang sering terjadi pada pesan verbal adalah pengiriman pesan yang terlalu banyak bicara, melentur tentang hal-hal yang membosankan atau hal-hal lain yang



membingungkan, orang lain berbicara terlalu sedikit, tidak mengomunikasikan cukup informasi. b. Pesan Non Verbal Banyak orang sering tidak menyadari petunjuk non verbal yang digunakan dirinya dalam berkomunikasi. Pesan non verbal kurang memungkinkan dalam kontrol bawah sadar dan lebih sulit disembunyikan dari pesan verbal. Pesan non formal dapat memberikan perasaan dan sikap yang tidak disadari. Sebagai contoh sebelum memulai kelas aerobik instruktur latihan menanyakan kepada seorang wanita muda bagaimana perasaannya, kemudian wanita muda tersebut mengangkat bahu menatap ke bawah mengerutkan dahi dan berkomentar "oh baik". Walaupun kata-katanya mengatakan segalanya baik instruktur tersebut merangkap sebaliknya dari pesan nonverbal yang disampaikan. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam pesan nonverbal diantaranya: 



Penampilan fisik. Seringkali kesan pertama tentang seseorang berasal dari penampilan fisik. Sebagai contoh atlet pria yang berusia 20 tahun yang berjalan ke ruangan seorang pelatih mengenakan anting-anting dan memakai baju robek dan sebuah pesan yang berbeda telah disampaikan. Anting-anting dan pakaian yang digunakan dapat menyampaikan informasi yang sangat kuat. Oleh sebab itu para atlet perlu berhati-hati menyampaikan informasi melalui pakaian.







Postur. Seseorang dengan dirinya sendiri juga dapat mengirim sebuah pesan seseorang yang berjalan lambat dengan kepala menunduk dan tangan berada di dalam kantongnya menyampaikan kesedihan sedangkan langkah gembira mengemukakan perasaan kontrol dan kepercayaan.







Gerakan isyarat. Gerak isyarat sering menyampaikan pesan apa yang diinginkan atau tidak. Misalnya dengan melipat lengan pada dada biasanya mengungkapkan bahwa seseorang tidak terbuka pada.







Posisi tubuh. Posisi tubuh benar-benar sebuah aspek yang mempelajari cara berkomunikasi dengan cara menggunakan ruang. Sebagai contoh John Thompson, mantan pelatih bola basket georgetawon university, dikelilingi dengan para pemain inti dan pemain cadangan. John duduk diantara pemain cadangan untuk membuat para pemain tersebut merasa sebagai anggota tim yang dihargai.



2. Menerima Pesan Yang Efektif a. Mendengar Aktif Cara terbaik untuk mendengar lebih baik adalah mendengar secara aktif. Mendengar secara aktif meliputi menyajikan gagasan-gagasan utama dan yang mendukung, mengakui dan merespons, memberikan feedback yang tepat, dan memberikan perhatian pada pembicara. Mendengar aktif juga meliputi komunikasi non verbal, seperti melakukan kontak mata langsung dan mengangguk untuk menegaskan bahwa penerima pesan memahami pembicara. Pada hakikatnya pendengar memperlihatkan perhatian untuk isi dan tujuan dari pesan perasaan dari pengirim. b. Mendengar Suportif Berikut ini beberapa tips untuk menjadi penerima pesan yang mendengar sportif : 



Gunakan perilaku sportif ketika mendengar. Ini mengomunikasikan pesan bahwa orang lain diakui dipahami dan diterima







Gunakan perilaku menegaskan ketika mendengar. Gunakan perilaku menegaskan seperti mengulangi apa yang dikatakan orang tersebut bersama dengan perilaku sportif untuk memperlihatkan bahwa penerima pesan memberikan perhatian menerima dan memahami.







Gunakan



perilaku



mendengar



verbal



dan



nonverbal.



Perilaku



verbal



harus



mengomunikasikan pemahaman dan pengakuan tentang apa yang dikatakan dan dirasakan pembicara.



2.7 Gangguan Dalam Komunikasi Berkomunikasi secara efektif memerlukan keahlian dan upaya pada pihak dari kedua orang yang terlibat. Proses tersebut dapat dipersulit dan sering terganggu. Isu umum lainnya yang menyebabkan gangguan komunikasi adalah kurangnya kepercayaan di antara orang-orang seperti teman-teman tim, pelatih, pemimpin latihan dan exerciser. komunikasi menjadi efektif apabila ada hubungan yang baik dan kejujuran antara orang-orang sebelum komunikasi.



Gangguan komunikasi biasanya berasal dari kegagalan pengirim atau penerima pesan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kegagalan Pengirim Pesan Pengirim dapat mengirim pesan dengan kurang baik karena pesannya membingungkan. Pesan yang tidak konsisten juga menyebabkan kegagalan komunikasi. Tidak ada yang lebih frustasi daripada mendengar satu hal hari ini dan esok harinya. Sebagai contoh jika pelatih selalu bersifat suportif selama praktik tetapi bersifat kasar dan kritis selama permainan maka atlet menjadi bingung dan bahkan dapat mundur selama kompetisi. 2. Kegagalan Penerima Pesan Terlepas dari salah menginterpretasikan pesan, penerima menyebabkan berbagai masalah ketika gagal mendengar, sebagai contoh guru dapat menyampaikan informasi sangat baik, tetapi para siswanya melihat keluar jendela atau memikirkan tentang pesta maka komunikasi akan terputus. Penerima berbagi tanggung jawab dengan pengirim dan penerima harus melakukan upaya untuk mendengar. 3. Memperbaiki Komunikasi Komunikasi dapat diperbaiki walaupun ada kendala-kendala tertentu terhadap komunikasi yang efektif yakni melalui latihan dan perhatian aktif. Cara lain untuk memperbaiki komunikasi khususnya dalam sebuah tim adalah mengadakan beberapa pertemuan tim. Pertemuan tim dapat bersifat problematik jika pelatih tidak menentukan parameter atau aturan untuk pertemuan tersebut. Pertemuan-pertemuan ini harus dijadwalkan secara reguler (jangan menunggu masalah terlihat sebelum bertemu), harus berfokus pada kesulitan-kesulitan tim dan harus memberikan pengkajian konstruktif terhadap situasi apapu



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kehidupan manusia ditandai oleh dinamika komunikasi. Seluruh umat manusia di dunia benar-benar menyadari bahwa semua kebutuhan hidupnya hanya dapat dipenuhi jika melakukan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi yang efektif dapat terjadi jika kedua belah pihak dari pengirim dan penerima pesan memiliki keterampilan yang baik dalam mengirim ataupun menerima pesan. Bagi pengirim pesan harus terampil dalam mengolah pesan yang akan disampaikan dan mengirimkannya kepada penerima dan dapat segera dipahamai maksud dari pengirim pesan tersebut. Penerima pesan juga harus terampil dalam menerima pesan dengan memahami dengan benar maksud dari pengirim peasan. Komunikasi pasti terjadi pada kegiatan olahraga, baik saat pembelajaran maupun pelatihan cabang olahraga tertentu. Pembelajaran/pelatihan merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan. Kualitas pembelajaran /pelatihan dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya.



3.2 Saran Untuk itu, semua orang diharapkan mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik agar pesan dapat diterima dengan baik. Dalam lingkup olahraga, bagi atlet juga harus penjadi penerima pesan atau materi dari pelatih dengan baik agar apa yang disampaikan tidak menjadi salah persepsi dari diri sendiri. Dengan adanya komunikasi yang baik diharapkan mampu menciptakan kondisi yang solid, kuat, dan kondusif sehingga dapat tercapai tujuan bersama.



DAFTAR PUSTAKA Adhypoetra, R. Rama, and Citra Eka Putri. 2019. “Pola Komunikasi Antar Pribadi Pelatih Dan Siswqa Dalam Membangun Motif Berolahraga Sepakbola Usia Dini.” Jurnal Pustaka Komunikasi 118 (130): 2–1. Faisal, Fandu, Zulham Zulham, Abdul Syukur, and Dini Safitri. 2019. “Hubungan Komunikasi Dengan Prestasi Atlet.” Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi 2 (1): 91–100. https://doi.org/10.15575/cjik.v2i1.1625. I, Sholihah, pudjijuniarto. 2021. “KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI ATLET Imroatus Sholihah.” Kesehatan Dan Olahraga, 95– 104. Mikeefararrar. 2007. “Komunikasi Olahraga.” Wikipedia, 3–5. https://en-m-wikipediaorg.translate.goog/wiki/Sport_communication? _x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=ajax,nv,tc,sc,elem,se. Setiono, Aurelia Inggrid, Desi Yoanita, and Fanny Lesmana. 2020. “Komunikasi Antara Pelatih Dengan Atlet Renang Dalam Persiapan PORPROV Di Klub HA Aquatic Surabaya.” Jurnal E-Komunikasi 8 (2). WAHYUNI, D R, A Lionardo, and O M Bafadhal. 2021. “… Antara Pelatih Dan Atlet Pelajar Pplp Dalam Peningkatan Prestasi Cabang Olahraga Loncat Indah Provinsi Sumatera Selatan.” https://repository.unsri.ac.id/55328/%0Ahttps://repository.unsri.ac.id/55328/59/ RAMA_70201_07031381621164_0001057901_0022089205_front_ref.pdf. Yussar, Zahlul. 2019. “Strategi Komunikasi Pelatih Dengan Atlet Dalam Mencapai Tujuan Prestasi Berkuda Pada Sekolah Berkuda ‘Yussar Horse Club Sidoarjo.’” Universitas Airlangga Undergraduate Thesis.