Makalah Komunikasi Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Manajemen Pemasaran



KOMUNIKASI PEMASARAN



KELOMPOK V



ARNIATI ARIF



J1A115009



ROSNANI



J1A115108



YUYUN APRIANTI



J1A115154



PRASTUTI CAHYA NINGSIH



J1A115197



SITI ANA ZAID HARITZA



J1A115236



PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan



tugas mata kuliah manajemen



pemasaran yakni berupa makalah yang berjudul “komunikasi pemasaran”. Di dalam makalah ini, memuat



pembahasan terkait komunikasi pemasaran,



diantaranya definisi dan macam-macam komunikasi, proses komunikasi, bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif dan mengelola proses komunikasi pemasaran. Selain itu, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan baik dalam segi penulisan ,susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat kami harapkan, demi perbaikan penulisan karya tulis kami berikutnya.



Kendari, Desember 2017



Tim Penyusun



ii



DAFTAR PUSTAKA



BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1



Latar Belakang .............................................................................. 1



1.2



Rumusan Masalah ........................................................................ 2



1.3



Tujuan ............................................................................................ 2



1.4



Manfaat .......................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3 2.1



Pengertian Komunikasi ................................................................. 3



2.2



Jenis-jenis komunikasi .................................................................. 7



2.3



Proses komunikasi ....................................................................... 10



2.4



Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Yang Efektif ............. 17



2.5



Mengelola Proses Komunikasi Pemasaran .................................. 18



BAB III PENUTUP ................................................................................. 21 3.1



Simpulan ...................................................................................... 21



3.2



Saran ............................................................................................ 21



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 22



iii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi



merupakan proses yang dilakukan oleh manusia setiap hari dalam



melakukan hubungan dengan orang lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada kehidupan manusia tanpa komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia pasti membutuhkan hubungan dengan orang lain. Setiap individu selalu berkeinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan sebaliknya individu tersebut juga berkeinginan menerima informasi dari orang lain. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sender ke receiver baik oleh individu ke individu lainnya atau organisasi dan dari organisasi ke organisasi lain atau ke individu yang dapat dilakukan melalui media pada saluran komunikasi dan komunikasi tertulis. Keharusan yang timbul pada manusia untuk bekerjasama dengan orang lain agar dapat mencapai tujuan yang dikehendaki, mengakibatkan dibentuknya organisasi, dalam hal ini perusahaan. Dalam sebuah perusahan, komunikasi merupakan hal yang sangat penting terutama dalam bisnis, dalam berbisnis terdapat kegiatan memasarkan produk atau jasa yang akan dipasarkan sehingga terbentuklah suatu komunikasi pemasaran. Komunikasi



pemasaran



merupakan



aktivitas



pemasaran



yang



berusaha



menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Jadi perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produknya agar dapat meyakinkan konsumennya. Komunikasi pemasaran memberikan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, dalam hal ini adalah penjual dan pembeli. Agar komunikasi pemasaran dapat berjalan efektif untuk mencapai tujuannya, maka komunikasi pemasaran harus dijalankan. Komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar



1



sasaran. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan ketika memutuskan untuk membeli suatu produk dan meneruskan untuk melakukan pembelian ke depannya, sehingga komunikasi pemasaran sangatlah penting dalam sebuah bisnis. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi? 1.2.2 Apa saja Jenis-jenis komunikasi? 1.2.3 Apa saja proses dalam komunikasi? 1.2.4 Bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif? 1.2.5 Bagaimana mengelola proses komunikasi pemasaran? 1.2.6 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi 1.3.2 Untuk mengetahui apa saja Jenis-jenis komunikasi 1.3.3 Untuk mengetahui apa saja proses dalam komunikasi 1.3.4 Untuk mengetahui Bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif 1.3.5 Untuk mengetahui Bagaimana mengelola proses komunikasi pemasaran 1.4 Manfaat 1.4.1 mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi 1.4.2 mengetahui apa saja Jenis-jenis komunikasi 1.4.3 mengetahui apa saja proses dalam komunikasi 1.4.4 mengetahui Bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif 1.4.5 mengetahui Bagaimana mengelola proses komunikasi pemasaran



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.



Komunikasi secara terminilogis merujuk pada



adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai



komunikasi



manusia



yaitu:



“Human



communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one anothe.” Yang berarti bahwa Bahwa, komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu orang ke orang lain. Komunikasi merupakan cara untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain baik berupa ide, fakta, pikiran, serta nilai-nilai. Komunikasi yang baik adalah jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan yang lainnya, sehingga apa yang di komunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan akhirnya dilaksanakan. Dengan mengadakan komunikasi, setiap manusia dapat menyampaikan dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan, inginkan, dan yang diharapkan. Begitu pula halnya dengan perusahaan, sudah pasti membutuhkan manusia yang mana kelompok



3



orang tersebut harus berhubungan satu dengan yang lain melalui komunikasi agar dapat diperoleh koordinasi, sehingga perusahaan dapat melakukan usaha demi mencapai tujuan serta perkembangan sesuai dengan perubahan dalam masyarakat yang mengharuskan adanya perubahan di dalam organisasi, atau perusahaan itu sendiri. Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell, dimana dia mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect? Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu: 1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 2.



Pesan (mengatakan apa?)



3. Media (melalui saluran apa?) 4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (efek apa?) Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana prosese komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran mampu membentuk



4



ekuitas merek dan penjualan produk. Memang dikatakan oleh Kotler & Keller (2009), dalam perkembangan lingkungan komunikasi pemasaran yang perubahannya sangat cepat komunikasi pemasaran melalui iklan bukanlah satu-satunya atau bahkan yang paling penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong penjualan, namun dengan melalui bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dapat meningkatkan ekuitas dan mendorong penjualan, bahkan dengan meluasnya komunikasi ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2009), antara lain : 1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non-personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas. 2. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa. 3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. 4. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. 5. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu. 6. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.



5



7. Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. 8. Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.



2.1.2 Media Komunikasi Pemasaran Empat media komunikasi yang digunakan oleh pemasar untuk menyampaikan pesan adalah : (1. Periklanan, 2. Respon langsung, 3. Publisitan, 4. Personal selling) 1) Periklanan Setiap hari konsumen mendapatkan berbagi pesan periklanan melalui surat kabar, majalah, televise, dan media lain.



Konsumen memanfaatkan informasi yang



mereka himpun dari periklanan pada tahapan-tahapan dalam proses pembelian. 2) Respon langsung Terdapat dua manfaat dalm respon langsung konsumen secara langsung. Banyak



menyampaikan pesan kepada



pemasaran menggunakan media respon



langsung, seperti pengiriman surat penawaran, catalog, pemasaran via telepon, penjualan langsung, dan belanja via internet. 3) Publisitas Yakni upaya pemasaran untuk mempengarui opini public tentang produk mereka melalui media cetak secara gratis dalam dengan sebutan publisitas.



bentuk press release yang dikenal



Pemberitaan, surat kabar, dan yang ditayangkan



melalui siaran televise merupakan bentuk publisitas. 4) Personal seling Personal seling merupakan



media respon langsung yang



efektif karena



disampaikan secara langsung dalam pertemuan tatap muka antara wiraniaga yang 6



mewakili pwrusahaan dan konsumen sebagai pihak yang membutukan produk atau jasa. 2.2 Jenis-jenis komunikasi Pertukaran makna merupakan inti yang terdalam dari kegiatan komunikasi karena yang disampaikan orang komunikasi bukan kata-kata, tetapi arti atau makna dari katakata. Yang ditanggapi orang dalam komunikasi bukan kata-kata, tetapi makna dari katakata. Berikut macam-macam komunikasi . 2.2.1 Komunikasi Menurut Aliran Informasi Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Komunikasi satu arah. Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja. b. Komunikasi dua arah. Komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya. c. Komunikasi ke atas. Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan. d. Komunikasi ke bawah. Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan. e. Komunikasi kesamping. Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya. 2.2.2 Komunikasi menurut cara penyampaian a. Komunikasi Lisan. Komunikasi Lisan adalah komunikasi Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana ke dua belah pihak dapat bertatap muka dan Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak. b. Komunikasi Tertulis 7



Komunikasi Tertulis adalah komunikasi Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan yang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu. Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek, Blangkoblangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar, Gambar dan foto, Karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat. Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak. Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut aman dan mudah dimengerti . 2.2.3 Komunikasi menurut kelangsungannya a. Komunikasi langsung, komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan perantraa orang ketiga, ataupun media komunikasi, dan tidak dibatasi oleh jarak b. Komunikasi tidak langsung, komuikasi yang dilaksakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi. 2.2.4 Komunikasi Menurut Perilaku Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi : a. Komunikasi Formal. Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam sruktur organisasinya. b. Komunikasi Informal. Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi.



8



c. Komunikasi Nonformal. Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi. 2.2.5 Komunikasi Menurut Ruang Lingkup Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ono. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut : a. Komunikasi Internal. Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja. b. Komunikasi Eksternal. Komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk: pameran, promosi, publikasi,. Komperensi pers, Siaran TV, radio, dan sebagainnya. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasamadengan masyarakat. 2.2.6 Komunikasi Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi. Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik perorangan maupun kelompok. Jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut: a. Komunikasi perseorangan. Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. b. Komunikasi kelompok. Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.



9



2.2.7 Komunikasi Menurut Jaringan Kerja Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana neburut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi: a. Komunikasi jaringan kerja rantai. Komunikasi trjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal. b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran. Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. c. Komunikasi jaringan bintang. Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek. 2.2.8 Komunikasi Menurut Peranan Individu. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain: a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi yang terlaksana secara nonformal maupun informal. b. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi yang terjadi karena individu yang dimaksudkan memiliki kemampuan yang tinggi. c. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih. Dalam komunikasi individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih. 2.3 Proses komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana 10



seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Proses umum dari komunikasi disajikan kedalam gambar berikut ini seperti yang dikemukakan oleh Gibson (1994:436)



Siapa Menyatakan apa Komunikator



Bagaimana caranya



Pesan



Kepada siapa



Medium



Penerima



Umpan balik atas hasilnya Sumber: Gibson (1990 : 436)



Gambar. Proses Komunikasi



Secara singkat uraian proses komunikasi diatas sebagai berikut : 1.



Setiap komunikasi haruslah mempunyai suatu tujuan dan pengirim (sender) atau komunikator yang menjadi sumber



2.



Kemudian komunikasi tersebut mengatakan atau menyampaikan sesuatu, dalam hal ini pesan yang merupakan seperangkat lambang atau tanda-tanda bermakna dan mempunyai arti



3.



Lambang dan tanda-tanda tersebut disalurkan melalui suatu saluran perantara (medium), yaitu saluran komunikasi tempat berlalunya pesan komunikator kepada komunikan



4.



Penerima (komunikan), yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator



5.



Jika pengirim dan penerima mempunyai tingkat pengalaman dan latar belakang yang hampir sama, maka kesempatan untuk mengerti akan lebih banyak dan terjadi 11



umpan balik yaitu hasil atau dilihat dari komunikasi bagi sipengirim untuk melihat apakah pesannya dimengerti sehingga dapat merubah tingkah laku. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder. a.



Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses komunikasi secara langsung.



b.



Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi dengan perantara (technologi maupun non technologi). Langkah-langkah proses komunikasi: 1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan. 2. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang. 3. Perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media. 4. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator. 5. Komunikan memberi tanggapan.



Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut; a.



Komunikasi satu arah (one way communication) Komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon. Keuntungan:



12



2.4 Lebih cepat dan efisien 2.5 Dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan. 2.6 Dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator Kelemahan: 1.



Tidak memberi kepuasan kepada komunikan



2.



Memberikan kesan otoriter



3.



Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan



b. Komunikasi dua arah (two ways communication) Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik secara vertikal, horisontal dan diagonal. 1. Komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan dan bawahan 2. Komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. 3. Komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan komunikan yang tingkat, kedudukan dan wewenang yang berbeda. Keuntungan: a) Ada dialog b) Informasi lebih jelas, akurat dan tepat c) Memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis d) Menghindari kesalahpahaman Kelemahan: a) Informasi lebih lambat sehingga kurang efisien b) Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat



13



c) Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja menjadi kurang kondusif d) Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya c. Komunikasi ke segala arah Berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi. Contoh : diskusi 2.3.1 Unsur-unsur Komunikasi Dalam suatu proses komunikasi, terdapat beberapa unsur pokok yang merupakan penunjang adanya komunikasi. Menurut Stoner (1994:140) unsur-unsur tersebut adalah: 1. Pengirim (Sender), pengirim atau sumber pesan memprakarsai komunikasi. Dalam sebuah organisasi, pengirim adalah seorang yang mencapai informasi, kebutuhan atau keinginan dan sebuah maksud untuk disampaikan satu atau lebih orang. 2. Penyandian (Encoding), dengan mengetahui komunikator, maka kita dapat mengajukan keproses pembuatan sandi. Komunikator harus melakukan proses pembuatn sandi yang menterjemahkan gagasan, komunikator kedalam serangkaian tanda yang sistematis, yakni kedalam suatu bahasa yang menyatakan maksud komunikator. Bentuk utama dari sandi adalah bahasa. 3. Pesan (Message), hasil dari proses pembuatan sandi adalah pesan. Maksud komunikator dinyatakan dalam bentuk pesan. Pesan tersebut bersifat lisan atau bukan lisan. Jadi pesan adalah apa yang diharapkan oleh komunikator untuk disamapaikan kepada penerima tesebut, dan bentuk yang tepat sebagian besar tergantung dari jalur (medium) yang digunakan untuk menyampaikan pesan.



14



4. Saluran (Channel), adalah media pengirim dari satu orang ke orang lain, saluran sering tidak dapat dipisahkan dari pesan. Agar komunikasi efektif dan efisien, saluran harus sesuai dengan pesan. Walaupun mempunyai banyak sekali saluran yang tersedia, manajer mungkin tidak selalu menggunakan salah satu saluran yang paling efektif. Pilihannya mungkin dituntun oleh kebiasan atau prepensi pribadi. Maka dalam memilih saluran yang tepat, manajer harus memutuskan apakah kejelasan atau umpan balik yang lebih dipentingkan. 5. Penerima (Receiver), adalah orang yang inderanya menangkap pesan pengirim. Pesan harus disesuaikan dengan latar belakang penerima. Jika pesan tidak sampai pada penerima, komunikasi tidak terjadi. 6. Pengartian sandi (Decoding), pengartian sandi atau penguraian isi sandi adalah proses penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkannya kedalam informasi yang bermakna. Pada umumnya, semakin pengartian sandi penerima sesuai dengan pesan yang dimaksudkan pengirim, semakin efektif komunikasi tersebut. 7. Gaduh (Noise), Gaduh atau berisik adalah salah satu factor yang mengacaukan, membuat rancu atau mengganggu komunikasi. Gangguan terebut dapat bersifat intern seperti apabila seseorang penerima tidak memberikan perhatian atau ekstern seperti apabila pesan tersebut diganggu oleh bunyi yang lain dalam lingkungan. Gaduh dapat terjadi pada setiap tahap proses komunikasi, karena gaduh dapat mengacukan pemahaman. Seorang manajer harus berupaya mengatasinya sampai pada suatu tingkat yang memungkinkan komunikasi yang efektif. 8. Umpan balik (Feed back) adalah suatu pembalikan proses komunikasi dimana reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan. Umpan balik dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk, yang berkisar dari umpan balik langsung seperti pernyataan lisan yang sederhana bahwa pesan telah diterima, sampai dengan umpan balik tidak



15



langsung yang dinyatakan melalui tindakan dalam kebanyakan komunikasi makin besar umpan balik makin efektif komunikasi yang terjadi. Unsur-unsur tersebut menggambarkan urutan kegiatan yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam setiap kegiatan komunikasi, kecuali unsur keatas yaitu kegaduhan. Unsur diatas harus ada dalam setiap proses komunikasi agar terwujud suatu komunikasi yang efektif. Menurut Kotler dan Amstrong (2004:608).Ada 9 unsur yang terlibat dalam aktivitas komunikasi.Dua elemen mewakili pihak utama dalam komunikasi, yaitu pengirim dan penerima.Dua elemen mewakili alat komunikasi utama, yaitu pesan dan media.Empat elemen mewakili fungsi komunikasi, yaitu pengkodean, penguraian kode, tanggapan, dan umpan balik.Elemen terakhir dalam sistem ini adalah gangguan (seperti pesan sembarang dan bersaing yang mungkin mencampuri komunikasi yang sedang berlangsung). Adapun proses komunikasi menurut Kotler dan Amstrong (2004:608) adalah sebagai berikut:



Gambar Proses Komunikasi Pemasaran



a.



Pengirim adalah seseorang, sekelompok orang, perusahaan atau organisasi yang mengirimkanatau menyampaikan ide, serangkaian ide atau proposisi kepada pihak lain b.



encoding merupakan pengkodean pesan dalam bentuk simbolis untuk mencapai tujuan komunikasi



16



c.



Pesan adalah representasi simbolis pikiran ide dari pengirim/sumber,



d.



media. Sebagai saluran/sarana untuk penyampaian pesan



e.



decoding merupakan pemaknaan dari pesan yang diterima yang merupakan gabungan dari pesan yang sebenarnya dan pengaruh media



f.



penerima adalah orang atau organisasi yang dituju pengirim untuk berbagi pemikiran, ide dan sebagainya



g.



noise (kebisingan) menunjukkan gangguan atau impedansi seperti sinyal radio, adalah istilah untuk menggambarkan distorsi pesan pada setiap tahap dalam proses komunikasi pemasaran.



2.4 Mengembangkan Komunikasi Pemasaran Yang Efektif Langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif. 1. Mengidentifikasikan pemirsa atau konsumen sasaran : menganalisa pembeli potensial



produk perusahaan dan menetapkan target konsumen. 2. Menentukan tujuan komunikasi : kebutuhan kategori, kesadaran merek, sikap merek,



Maksud pembelian merek. 3. Merancang komunikasi : strategi pesan, strategi kreatif, sumber pesan, adaptasi



global. 4. Memilih saluran komunikasi



Saluran komunikasi pribadi : dua orang atau lebih



berkomunikasi tatap muka, antara



seseorang dengan pemirsa, melalui telepon atau



melalui e-mail. 5. Saluran komunikasi nonpribadi : komunikasi yang diarahkan ke lebih dari satu orang



dan meliputi media, promosi penjualan, acara dan pengalaman, serta hubungan masyarakat. 6. Memutuskan bauran komunikasi pemasaran (marketing mix). 7. Mengukur hasil komunikasi : mengukur dampak pesan yang dikomunikasikan



terhadap konsumen sasaran dan umpan balik yang diterima.



17



8. Mengelola proses komunikasi pemasaran terintegrasi : mengkoordinasikan media,



mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) atau komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi pemasaran dalam hal ini dapat diartikan sebagai kemampuan manusia dalam menyatukan pemikiran antara komunikator dengan komunikan atau orang yang ditujukan dalam menerima pesan. Hasil akhir dari komunikasi adalah adanya perubahan sikap lawan bicara atau komunikasi yang diartikan sebagai sikap menerima komunikan akan pesan yang dibawa oleh komunikator dalam pertukaran dimaksud. Diharapkan, komunikan akan menerima pesan,terpengaruh, bahkan mengikuti apa yang diajukan oleh si komunikator yakni membeli atau mendapatkan barang tersebut dalam keperluan memuaskan keingintahuan dan rasa penasaran mereka. 2.5 Mengelola Proses Komunikasi Pemasaran American Association of Advertising Agencies mendefenisikan komunikasi pemasaran terintegrasi adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif Merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi



merupakan



suatu



perantara



dimana



perusahaan



menginformasikan,



membujuk, dan mengingatkan konsumen, secara langsung atau tidak langsung, mengenai produk dan merek yang mereka jual. Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya.Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri; berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen.Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern. 18



1. Mengkoordinasikan Media Koordinasi media dapat terjadi lintas dan di dalam jenis media, tetapi pemasar harus menggabungkan saluran komunikasi pribadi dan nonpribadi untuk mencapai dampak maksimum. Koordinasi media dapat terjadi sepanjang dan dalam jenis-jenis media. Saluran komunikasi pribadi dan antar pribadi harus digabungkan untuk mencapai dampak maksimum. Multimedia yang disebarkan dalam satu kerangka waktu yang ditentukan secara ketat dapat meningkatkan jangkauan pesan dan dampaknya. Riset juga menunjukkan bahwa promosi dapat menjadi lebih efektif bila digabungkan dengan iklan. Banyak perusahaan mengkoordinasi kegiatan komunikasi online dan offline. Salah satu contoh kampanye satu sarana, satu tahap adalah surat satu kali yang menawarkan perangkat memasak. Kampanye satu sarana, multitahap akan bergantung pada surat suksesif kepada prospek yang sama. Penerbit majalah, misalnya, mengirimkan sekitar empat pemberitahuan baru kepada satu rumah tangga sebelum menyerah. Pendekatan yang lebih berdaya guna adalah kampanye multisarana, muktitahap. 2. Mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) IMC (Integrated Marketing Communication) adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif.



Beberapa alasan



menjadi penyebab komunikasi pemasaran terintegrasi lambat dijalankan. Perusahaan besar sering mempekerjakan beberapa spesialis komunikasi yang berbeda yang mungkin mengetahui sedikit perbandingan tentang alat komunikasi lainnya. Untuk memfasilitasi belanja satu atap, agensi iklan utama mengakuisisi agensi promosi, perusahaan hubungan masyarakat, konsultan desain kemasan, pengembang situs Web, dan perusahaan pengeposan langsung. Agensi-agensi ini mendefenisikan kembali diri mereka sebagai perusahaan komunikasi yang membantu klien meningkatkan



19



keseluruhan efektivitas komunikasi mereka dengan menawarkan nasehat strategis dan praktis dalam berbagai bentuk komunikasi. Bayak klien internasional memilih untuk menempatkan bagian subtansial dari kerja komunikasi mereka melalui satu agensi layanan penuh. Salah satu contohnya adalah IBM yang mengalihkan semua iklannya ke Ogilvy untuk mempertahankan penetapan merek yang seragam. Hasilnya adalah komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan lebih efektif dengan total biaya komunikasi yang jauh lebih rendah. Komunikasi pemasaran terintegrasi dapat menghasilkan konsistensi pesan yang lebih kuat dan membantu membangun ekuitas merek dan menciptakan dampak penjualan yang lebih besar. Komunikasi pemasaran terintegrasi memaksa manajemen memikirkan semua cara pelanggan berhubungan dengan perusahaan, bagaimana perusahaan mengomunikasikan posisinya, arti penting relatif setiap sarana, dan masalah ketepatan waktu. Komunikasi semacam ini memberikan tanggung jawab pada seseorang yang sebelumnya tidak pernah ada untuk memadukan citra merek dan pesan perusahaan melalui ribuan kegiatan perusahaan. IMC harus meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menjangkau pelanggan yang tepat dengan pesan yang tepat pada saat yang tepat di tempat yang tepat.



20



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah cara untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain baik berupa ide, fakta, pikiran, serta nilai-nilai. Adapun jenis-jenis komunikasi antara lain Komunikasi Menurut Aliran Informasi,Komunikasi menurut cara penyampaiannya, Komunikasi menurut kelangsungannya,komunikasi menurut perilaku,komunikasi menurut ruang lingkup, Komunikasi Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi,komunikasi menurut jaringan kerja dan Komunikasi Menurut Peranan Individu. Selain



itu, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan



komunikasi yang efektif diantaranya Mengidentifikasikan pemirsa, Menentukan tujuan komunikasi, Merancang komunikasi, Memilih saluran komunikasi, Saluran komunikasi nonpribadi dan Memutuskan bauran komunikasi pemasaran. Adapun upaya



mengelola



proses



komunikasi



pemasaran



dapat



dilakukan



dengan



Mengkoordinasikan Media dan Mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) 3.2 Saran Berdasarkan uraian diatas, para pembaca dapat mengetahui serta memahami pokokpokok bahasan terkait dengan proses komunikasi pemasaran, namun



apabila



ditemukan definisi maupun kutipan yang menurut pembaca sudah cukup lama diharapkan agar pembaca mengupgrade sumber refrensi yang terbaru.



21



DAFTAR PUSTAKA Anonim.2013.makalah komunikasi pemasaran dan elementasi komunikasi pemasaran, online (https://ahmadsuparno.wordpress.com/2013/12/30/makalahkomunikasi-pemasaran-dan-elementasi-komunikasi-pemasaran/, diakses pada 13 desember 2017) Ruben,



Brent D,Stewart, Lea P, Behaviour,USA:Alyn and Bacon



2005,



Communication



and



Human



Kotler, Philip. Kevin Lane Keller, (2008). Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga. Antartika. 2015. Komunikasi pemasaran dan elementasi komunikasi pemasaran, online(https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/.../5648/Bab% 202.pdf?... Diakses pada 13 dsember 2017) Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010 Anonim.2016.definisi komunikasi pemasaran menurut para ahli, online (http://www.definisimenurutparaahli.com/definisi-komunikasi-menurut-paraahli-dan-sumber-bukunya/www.definisimenurutparaahli.com/definisikomunikasi-menurut-para-ahli-dan-sumbe... diakses pada 13 desember 2017) Sarjita. (2016). Komunikasi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar . jurnal Komunikasi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar , 55-57. Kotler dan Amstrong, (2004), Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. kotler, philip dan kevin lane keller.2009.manajemen pemasaran, Edisi kedua belas Koontz, Harold, Donnell Cynlo, Wichrich Heinz, (1995), Manajemen, Erlangga,Jakarta. Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara., 2006.Marketing Communication – Taktik dan Strategi. Jakarta. PT Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia) Effendy, Onong Uchjana. (1995). Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : Citra Aditya Bakti Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 1990. Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid 1. Erlangga. Jakarta. 22