Makalah Konsep Komunikasi Manajerial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP KOMUNIKASI MANAJERIAL Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan Dosen Pengampu: Rohanah, S.pd,. M.KM



Di susun Oleh : Kelompok 2 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Anicah Sovianti Evatasari Muhamad Ripaldi Nanda Carliva Toyotatu Santi Damayanti Sinta Permatasari



(P27901121056) (P27901121063) (P27901121073) (P27901121075) (P27901121084) (P27901121087)



2B D3 Keperawatan



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG TAHUN AKADEMIK 2022-2023



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Selain itu penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas dan membimbing kami. Adapun tujuan penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Tangerang, 21 July 2022



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................................2 C. Tujuan Penulisan................................................................................................2 BAB II PEMAHASAN.................................................................................................3 A. Pengertian Komunikasi Manajerial....................................................................3 B. Unsur-Unsur Komunikasi...................................................................................4 C. Komunikasi Manajerial Pada Keluarga..............................................................5 D. Komunikasi Manajerial Pada Masyarakat..........................................................8 E. Komunikasi Manajerial Pada Kelompok............................................................9 BAB III PENUTUP.....................................................................................................12 A. Simpulan...........................................................................................................12 B. Saran.................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social, di antara yang dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang timbalk balik. Selain itu  komunikasi merupakan kompenen yang sangat penting bagi seorang dalam pergaulan sosial maupun dalam hubungan kerja, karena dari komunikasi iti bisa diperoleh suasana yang akrab dan harmonis, bahkan bisa mendamaikan dua pihak yang bertikai namun juga bisa sebaliknya terjadi pertentangan, benturan. Atau permusuhan karena komunikasi yang salah. Dalam hubungan seseorang dengan orang lain tentunya terjadinya proses komunikasi itu tentunya tidak terlepas dari tujuan yang menjadi topik atau pokok pembahasan, dan juga untuk tercapainya proses penyampaian informasi itu akan berhasil apabila ditunjang dengan alat atau media sebagai sarana penyaluran informasi atau berita. Dalam kenyataannya bahwa proses komunikasi itu tidak selama lancar hal terjadi dikarenakan kurangnya memperhatikan unsur-unsur yang mestinya ada dalam proses komunikasi. Dari uraian tersebut, bahwa dalam komunikasi itu perlu diperhatikan mengenai unsur-unsur yang berkaitan dengan proses komunikasi, baik itu oleh komunikator maupun oleh komunikan, dan juga bahwa komunikator harus memahami dari tujuan komunikasi.



1



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan komunikasi? 2. Apa yang di maksud dengan komunikasi manajerial? 3. Bagaimana unsur-unsur komunikasi? 4. Bagaimana komunikasi manajerial pada keluarga? 5. Bagaimana komunikasi manajerial pada masyarakat? 6. Bagaimana komunikasi manajerial pada kelompok?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi 2. Untuk Mengetahui mengenai komunikasi manajerial 3. Untuk mengetahui unsur-unsur komunikasi 4. Untuk mengetahui komunikasi manajerial pada keluarga 5. Untuk mengetahui manajerial pada masyarakat 6. Untuk mengetahui komunikasi manajerial pada kelompok



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Komunikasi Manajerial Robbins (2008) menjelaskan komunikasi merupakan sebuah pentransferan makna maupun pemahaman makna kepada orang lain dalam bentuk lambanglambang, simbol, atau bahasa-bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi memahami maksud dari informasi tersebut. Lebih lanjut oleh Robbins dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Gerald R. Miller (2007) juga mengatakan komunikasi akan terjadi jika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Hovland, Janis dan Kelley memasukkan kata komunikator sebagai pelaku komunikasi. Komunikasi adalah proses dimana seseorang komunikator menyampaikan stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak). Sementara Harris dan Nelson (2008) menyebutkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Kirti Rajhans bahwa komunikasi merupakan kegiatan yang paling dominan yang menekankan terhadap keberlangsungan hubungan individu dan kelompok. Sedangkan manajerial menurut etimologi berasal dari kata kata dari management, yang berasal dari bahasa Latin yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda management dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.



3



Akhirnya



management



diterjemahkan



dalam



bahasa



Indonesia



menjadi



manajemen atau pengelolaan. Namun belakangan ini istilah tersebut sudah jarang digunakan, sejalan dengan ilmu pengetahuan secara umum dan kajian ilmu manajemen secara khusus, definisi juga mengalami perkembangan dengan memberikan uraian lebih spesifik melalui penyebutan fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh seorang manager dalam melaksanakan tugasnya. Menurut epistimologi manajerial adalah kegiatan manajemen dilakukan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerak (directing), dan pengawasan (controlling). Manajerial adalah prosesproses kegiatan manajemen yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Jadi yang dimaksud dengan manajerial adalah kegiatan-kegiatan dalam proses manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.



B. Unsur-Unsur komunikasi 1. Sumber informasi (source) adalah orang yang menyampaikan pesan. Pada tahap ini sumber informasi melakukan proses yang kompleks yang terdiri dari timbulnya suatu stimilus yang menciptakan pemikiran dan keinginan untuk berkomunikasi, pemikiran ini diencoding menjadi pesan, dan pesan tersebut disampaikan melalui saluran atau media kepada penerima. 2. Encoding adalah suatu proses di mana sistem pusat syaraf sumber informasi memetintahkan sumber informasi untuk memilih simbol-simbol yang dapat dimengerti yang dapat menggambarka pesan. 3. Pesan (Message) adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima. Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini dapat berupa kata-kata, ekspresi wajah, tekanan suara, dan penampilan. 4



4. Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Media tersebut dapat berupa surat, telepon atau tatap muka langsung. 5. Decoding adalah proses di mana penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya sesuai dengan pengetahuan, minat dan kepentingannya. 6. Feedback (Umpan Balik) adalah respon yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim sumber pesan. Pesan ini dapat berupa jawaban lisan bahwa si penerima setuju atau tidak setuju dengan informasi yang diterima.



C. Komunikasi Manajerial Pada Keluarga 1. Indicator komunikasi keluarga a. Keterbukaan Keterbukaan merupakan pikiran, perasaan dan reaksi yang kita ungkapkan kepada orang lain. Sebelum menyampaikan sesuatu, kita harus melihat bahwa apa yang akan kita sampaikan akan bisa diterima oleh orang lain. Jika ragu, berarti kita telah melakukan penolakan dalam diri kita sendiri (self rejecting), sehingga jika kita paksakan pembukaan diri kita akan menjadi terlalu riskan. Oleh karena itu dalam membuka diri kita harus selalu tulus dan jujur. b. Empati Kemudahan dalam melakukan komunikasi secara baik dalam Empati. Jalinan komunikasi antara anak dan orangtua yang terjadi secara baik akan membuat anak merasa ia dihargai. Dengan begitu anak akan lebih berani dalam mengungkapkan keinginan atau apa yang dipikirkannya dana apa yang dirasakannya. Semua itu bisa tercapai jika komunikasi yang diterapkan adalah komunikasi yang sportif atau tidak ada perbedaan. Dan juga harus ada kejujuran dalam berkomunikasi antara anak dan orangtua. 5



c. Dukungan Jika penerimaan dalam diri kita besar dan kita juga bisa menerima orang lain, maka hal itu memudahkan kita untuk berhubungan dengan orang lain. Terdapat hal – hal yang bisa kita jadikan prinsip dalam mendukung keluarga terutama untuk komunikasi keluarga antara anak dan orangtua: 1. Mau memberikan anggota keluarga kesempatan untuk mengemukakan



pendapat, 2. Mau mendengarkan dengan aktif apa yang disampaikan anggota dalam



keluarga, 3. Saling mengajari atau mengingatkan untuk selalu siap menjadi



pendengar, 4. Mau menyelesaikan konflik secara kekeluargaan dan tidak emosi



agar / dengan kepala dingin agar tetap terjalin komunikasi yang baik. d. Perasaan positif Bila kita berpikir positif tentang diri kita, maka orang lain pun akan berpikir positif kepada kita. Apapun yang diri kita sembunyikan dari orang lain, tidak lain juga merupakan suatu hal yang tidak kita sukai yang ada pada diri orang lain. Saat kita menerima semua perasaan yang ditunjukkan orang lain kepada kita, maka kita akan lebih mudah untuk saling memahami dan menerima perasaan positif. Perasaan positif penting untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga. (Supratiknya, 1995). e. Kesamaan Kesamaan dalam memahami sesuatu dalam komunikasi adalah ketika dalam komunikasi tersebut menghasilkan tujuan yang sukses sesuai yang diharapkan semua pihak. Perselisihan dalam pemahaman akan menjadi akar persoalan bila tidak ditangani dengan bijaksana, sehingga memerlukan usaha yang komunikatif antara anggota keluarga.



6



2. Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga Bentuk komunikasi keluarga yang terjadi antar setiap anggota dalam keluarga dimana komunikasi tersebut memerlukan adanya keharmonisan untuk membentuk suatu hubungan baik adalah hubungan interpersonal. Pembentukan skema keluarga yang baik bisa tercapai apabila komunikasi yang dilakukan di dalamnya memiliki unsur mendidik dan tujuan membentuk perilaku anak. Komunikasi yang melibatkan dua orang dalam suatu konteks yang dinamakan keluarga termasuk komunikasi interpersonal. Hubungan interpersonal atau antar pribadi dalam keluarga terdiri dari beberapa jenis antara lain, dalam hubungan antara suami dan istri memiliki tingkat keterbukaan yang tidak terbatas. Pasangan suami istri saling menerima baik mengenai kekurangan maupun kelebihan pasangan. Selanjutnya hubungan antara orangtua dan anak, dimana dalam konteks ini mereka saling menyayangi dan memiliki perasaan yang mendalam satu sama lain. Hubungan anak dan orangtua terjadi karena adanya hubungan darah, sehingga 21 perasaan yang ada pada diri masing – masing sangat mendalam. Bahkan rela melakukan apapun demi kebahagian, antara anak pada orangtua maupun orangtua kepada anak. Yang terakhir yaitu hubungan saudara, yaitu perasaan saling mencintai, melindungi dan menyayangi antara anak – anak dalam keluarga. Komunikasi interpersonal hakikatnya adalah komunikasi yang terjadi antara manusia ketika sedang berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bekerja sama dengan orang lain secara spesifik. Interaksi yang terjadi antara dua individu yang melakukan pertukaran informasi dalam waktu yang bersamaan (mutual influence) dalam berlangsungnya proses komunikasi bisa dalam bentuk perasaan, pikiran dan cara mengirimkan informasi secara efektif melalui pertukaran (exchange). Misalnya, interaksi secara simultan dan kerjasama yang dapat saling mempengaruhi berbentuk kata – kata, fleeting 7



atau enduring. Mengenai definisi komunikasi interpersonal yang menjelaskan kalau proses dalam komunikasi yang sedang terjadi antara dua individu ataupun lebih secara langsung bertatap muka, sesuai dengan pernyataan R. Wayne Pace 1979 bahwa “interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting.” dalam Cangara (2002: 33). Dalam konsep ini komunikator dan komunikan berperan saling tukar menukar, oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa kedudukan komunikan dan komunikator itu sama. Dimana komunikator dan komunikan saling mempengaruhi dalam hal pemikiran, perasaan, perilaku, emosi dan hubungan. Berdasarkan hal tersebut, terdapat empat implikasi penting dalam komunikasi interpersonal.



D. Komunikasi Manajerial Pada Masyarakat Masyarakat memiliki struktur dan lapisan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung pada komplektifitas masyarakat itu sendiri. Semakin besar perbedaan kebudayaan yang mereka miliki, maka semakin rumit proses-proses sosial yang dapat dilakukan. Oleh karena itu komunikasi yang baik, sangat diperlukan untuk mempermudah proses sosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Pembahasan tentang komunikasi dalam hubungan masyarakat (Public Relations), meliputi bahasan tentang : hubungan-hubungan dalam hubungan masyarakat, baik hubungan dengan public dalam organisasi (internal public) maupun dengan masyarakat di luar organisasi (eksternal public), pendekatanpendekatan dalam mengadakan hubungan, serta tentang proses atau tahap-tahap kegiatan hubungan masyarakat. 1. Hubungan-hubungan dalam Humas (Purel) a) Intemal Public Relations (hubungan dengan public dalam). Tujuan adanya hubungan ini untuk mempererat hubungan antara pimpinan dan 8



karyawan/bawahan, majikan dan buruh, antara sesama pegawai dalam public interm, sehingga akan menimbulkan kegairahan kerja. Hal ini dapatditempuh melalui komunikasi yang sinambung. Disinlah letak peran PRO. la harus dapat mengadakan kontak pribadi dengan karyawan, secara timbal balik. Internal public relations di bagi dua yaitu hubungan dengan karyawan (employee relations) dan hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)



E. Komunikasi Manajerial Pada Kelompok 1. Pengertian Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah interaksi tatap muka dari tiga individu atau lebih. Dengan tujuan yang sudah di ketahui sebelumnya, seperti berbagai informasi, pemecahan masalah yang anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota lainnya. Manajer harus berkomunikasi dengan kelompok kecil dan besar, serta staf secara individu. Tuckman dan Jensen (1977, dalam Marquis dan Huston, 2010) menyebutkan bahwa tahapan komunikasi kelompok dibagi atas tahap pembentukan, penyerangan, pembakuan, dan pelaksanaan. 2. Konflik dan Komunikasi dalam Organisasi Terjadinya konflik di dalam organisasi dapat diidentifikasi bahwa salah satu penyebabnya adalah faktor komunikasi. Komunikasi yang tidak tepat atau yang salah akan menyebabkan terjadinya salah komunikasi atau salah persepsi atau sering dinamakan sebagai miscomunication, yaitu ketika komunikasi yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ingin dikomunikasikan. Disisi yang lain, beberapa pendekatan dalam manajemen konflik juga telah menjelaskan bahwa konflik bisa di selesaikan melalui stimulasi, pengendalian bahkan hingga penyelesaian konflik. Namun jika kita



9



perhatikan secara seksama, ketiga pendekatan tersebut tidak dapat dijalankan secara efektif jika tidak dikomunikasikan dengan jelas, baik, dan tepat.



3. Komunikasi dalam Kelompok Kerja Komunikasi dapat didefenisikan sebagai memberi atau tukar informasi, isyarat, atau pesan melalui kata, gerakan badan atau tulisan. Defenisi ini menandakan bahwa komunikasi sebagai satu proses sepihak. Tapi sebenarnya tidaklah begitu, komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan pesan. Ini menyangkut interaksi antara dua insan atau lebih agar komunikasi menjadi efektif, kedua pihak harus terus menerus memberi dan menerima informasi baik lisan maupun tertulis. Ada yang mengatakan bahwa dua pertiga waktu manajer terpakai untuk berkomunikasi. memberikan informasi penuh kepada rekan-rekan kerjanya dan mendapatkan saling pengertian merupakan hal-hal yang penting sekali, sehingga ada beberapa pihak yang menarik kesimpulan bahwa manajemen adalah berkomunikasi. Akan tetapi sesungguhnya berkomunikasi hanya merupakan bagian dari manajemen. Fungsi komunikasi antara lain: Alat kontrol perilaku anggota dalam sebuah organisasi dalam berbagai cara, motivasi kerja kru juga dapat ditingkatkan melalui komunikasi, berperan sebagai media untuk mengungkapkan ekspresi emosional perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial, dan komunikasi memfasilitasi pengambilan keputusan. Pola komunikasi dalam struktur organisasi secara garis besar dapat berupa komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang dilakukan seseorang atau bagian yang berada pada tingkatan organisasi yang lebih tinggi dengan tingkatan yang lebih rendah atau juga sebaliknya. Komunikasi vertikal biasanya dilakukan dalam hal komunikasi berupa pemberian tugas (dari atas ke bawah), pemberian arahan (atas ke 10



bawah), maupun pelaporan dan pertanggung jawaban (dari bawah ke atas). Adapun komunikasi horizontal biasanya dilakukan antara seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang sama. Bentuk komunikasi yang dilakukan diantaranya adalah komunikasi dalam rangka koordinasi, kerja sama, dan lain sebagainya. 4. Contoh Komunikasi Kelompok Ada banyak kelompok dalam masyarakat kita. Misalnya, kelompok pengajian di masjid, kelompok paguyuban, kelompok bermain, kelompok dalam sebuah organisasi, dan kelas belajar. Kelompok dapat diidentifikasikan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan jenis pekerjaan.



11



BAB III PENUTUP A. Simpulan Komunikasi manjerial atau komunikasi manajemen merupaan komunikasi yang mengguanakan semua sumber daya organisai yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang tersedia yntuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan teori diatas maka di simpulkan bahwa salah satu unsur yang penting dalam aktifitas manajer keperawatan adalah komunikasi. Komunikasi adalah suatu seni untuk menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima. Dalam menejer keperawatan, komunikasi harus diperhatikan sesuai dengan konsepnya (komponen, prinsip dsn model) agar mendapatkan komunikasi yang efektif tanpa adanya hambatan. B. Saran Berdasarkan kesimupulan yang ada, maka penyusun dapat memeberikan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih memahami mengenal konsep manajemen dan kepemimpinan keperawatan terhususnya pada makalah ini yitu mengenai komunikasi, demi mewujudkan kualitas



pelayaan



yang



baik



dengan



pengaplikasiannya di bidang keperawatan.



12



komunikasi



yang



baik



dalam



DAFTAR PUSTAKA



Mukarom, Zainal. 2015. Manajemen Public Relation, Bandung: CV Pustaka Setia. Kompasiana. 2016. Komunikasi dalam Masyarakat, https://www.kompasiana.com/ardinjae/komunikasi-dalammasyarakat_58489ee9f87e61dd084d3af3, di akses pada 21 Juli 2022. Wahono, R.S. 2001. Pengantar manajemen organisasi. http://romisatriawahono.ner/publications/2001/romi mangementorganisasi.pdf, di akses pada 21 Juli 2022 Arwani & Supriyatno. 2006. Manajemen bangsal keperawatan. Jakarta: EGC



13