Makalah Media Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KARAKTERISTIK MEDIA REALIA, MEDIA BERBASIS KOMPUTER, MEDIA SEDERHANA DAN GRAFIS. Dosen pengampuh : Jheny Yusuf Saragih, S.Pd., M.Pd. Disusun Oleh : 1. Dina Sitanggang (18110085) 2. Indah sianturi (18110077) 3. Lesnaria girsang (18110086) 4. Ester manik (18110078) 5. Hana grace hutagalung (18110087) 6. Santri Subroto simanjuntak (18110079)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat merampungkan makalah KARAKTERISTIK MEDIA REALIA, MEDIA BERBASIS KOMPUTER, MEDIA SEDERHANA DAN GRAFIS. “yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan Media & Publikasi Sekolah”.



Adapun maksud dan tujuan pembuatan dari makalah ini, untuk membantu para mahasiswa, khususnya yang sedang belajar Korespondensi, guna memahami kesalahan dalam berbahasa,kesalahan sturktur/format dari surat ke rekomendasi,surat penawaran barang.



Sebagai penulis, kami menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan dalam segala hal, termasuk makalah ini.Atas dasar tersebut penulis sangat menerima kritik dan saran membangun untuk perbaikan makalah ini kedepannya bila diperlukan. Ucapan terimakasih secara khusus penulis haturkan kepada tim penulis, yang telah bekerja sama dalam proses pembuatan makalah ini, dan teman-teman lainnya yang juga memberikan informasi lebih lanjut mengenai keberhasilan belajar mengajar.



Medan,Juni 2021 Kelompok 4



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN 1.1.



LATAR BELAKANG …………………………………………………... 4



1.2.



RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………… 4



1.3.



TUJUAN ………………………………………………4



BAB II PEMBAHASAN 2.1.



Pengertian ………………………………………………………………… 5



2.2.



Jenis-jenis Media Pembelajaran …………………………….. 6



2.3.



Karakteristik Media Pembelajaran ………………………………………….7



BAB III PENUTUP 3.1.



KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………….. 17



3.2.



SARAN ……………………………………………………………………………………………………. 17



DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 18



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pembelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar). Berdasarkan deskripsi di atas, maka media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, lebih jauh perlu dibahas tentang arti, posisi, fungsi, klasifikasi, dan karakteristik beberapa jenis media, untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman sebelum menggunakan atau mungkin memproduksi media pembelajaran



1.2.



Rumusan Masalah a. Pengertian media pembelajaran? b. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran ? c. Apa karakteristik media pembelajaran ?



1.3.



Tujuan a. Mengetahui apa media pembelajaran b. Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran c. Karakteristik media pembelajaran



BAB II PEMBAHASAN



2.1. pengertian media pembelajaran Pengertian media mengarah pada sesuatu yang dapat meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan menyampaikan pesan atau informasi (AECT dalam Arsyad, 2011). Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3), mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver) (Kartika, 2008). Sejalan dengan hal tersebut Munadi (2012) menyatakan bahwa “media merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.



Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.



Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran. Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik). Secara umum media pembelajaran memiliki peran sebagai berikut:



Memperjelas penyajian pesan pembelajaran agar tidak terlalu bersifat verbal. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik.Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi konkret.Memberikan stimulus dan rangsangan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif.Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.Media pembelajaran biasanya dipahami sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke ruang kelas untuk membantu efektivitas proses belajar mengajar. Pemahaman sempit ini dipengaruhi oleh pandangan cognitivism yang melihat proses belajar sebagai transfer pengetahuan dari pengajar ke peserta didik yang kebanyakan berlangsung dalam ruang kelas. Jika menggunakan pandangan constructivism maka pengertian belajar dan media pembelajaran menjadi lebih luas. Media pembelajaran tidak terbatas pada apa yang digunakan pengajar di dalam kelas, tetapi pada prinsipnya meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan peserta didik dimana mereka berinteraksi dan membantu proses belajar mengajar.



2.2. Jenis-jenis media pembelajaran 1. Media Audio Jenis media pembelajaran audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media seperti radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.



2. Media Visual Jenis media pembelajaran visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Jenis media pembelajaran visual menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Jenis media pembelajaran visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak.



· Media visual diam Foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-lain.



· Media visual gerak Gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.



3. Media Audio Visual Jenis media pembelajaran audio visual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu madia audio visual diam, dan media audio visual gerak. · Media audiovisual diam TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara. · Media audio visual gerak Film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-lain.



2.3. Karakteristik media pembelajaran 1. Karakteristik media realia Karakteristik media realia adalah benda asli, benda dalam keadaan utuh, dalam uku- ran yang sebenarnya, dan dapat dikenali se- bagaimana wujud aslinya. Media realia dapat berupa benda hidup (misalnya, manusia, bi- natang, dan tumbuhan) dan benda tidak hidup (misalnya meja, kursi, batu, makanan, dan koran). Kedudukan Media Realia Dalam media Pada Umumnya Media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnyadimanfaatka guru dalam proses pembelajaran Romiszowski dalam Wibowo (1992:7). Menjelaskan bahwa media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda ) kepada penerima pesan yaitu siswa. Sedangkan menurut Pujita (2008:1) Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis mediapun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, keungan maupun materi yang akan disampaikan. Penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari para guru sehingga guru dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi .Mustolish (2007:5) menjelaskan bahwa: Semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar. Namun, agar terjadi efektifitas dan efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan semakin konkrit. Hal tersebut menjelaskan bahwa media memiliki fungsi yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Pengalaman belajar yang konkrit dapat diberikan dengan penggunaan media riil atau bisa disebut juga dengan media realia.



Pengertian Media Realia Menurut Rusman (2005: 2) Media realia yaitu semua media nyata didalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan sebagai sesuatu kegiatan observasi pada lingkungannya. Menurut Udin S.W (Patty, 2007 :22) Media realia adalah alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Media ini merupakan objek nyata suatu benda. Seperti mata uang, tumbuhan, hewan bebatuan, air, tanah, benda-benda dan lain sebagainya.Menggunakan benda nyata dalam proses sangat dianjurkan, sebab siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Menurut Pujita ( 2008 :15) mengungkapkan bahwa ciri media realia adalah benda asli benda dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat dikenali sebagaimana ujud aslinya. Dari beberapa pengertian media di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa media realia itu adalah: 1. Media nyata atau objek nyata yang dapat dilihat,diraba, dipegang, dan dimanipulasi. 2. Media realia adalah media yang tidak mengalami perubahan atau asli dan bukan berupa tiruan atau model dari benda nyata. 3. Media realia tersebut dapat berupa orang, mata uang, tumbuhan, hewan, bebatuaan, air,tanah, benda-benda dan makanan Jenis-jenis Media Realia Sebelum kita melihat jenis-jenis media realia, ada baiknya kita melihat jenis-jenis media secara umum terlebih dahulu . Menurut Heinich (Pujita, 2006:4) membagi media berdasarkan cara penyampaian dan penerimaan menjadi 3 jenis yaitu : media audio, media visual dan media audio visual. 1. Media audio seperti : radio dan tape recorder. 2. Media visual seperti: 1). Media grafis/bahan cetak/ sulementary materials (papan tulis, gambar, skets, Kartun, poster, papan planel/ flannel bord and papan bulletin/bolleetin boar.) 2) Objek Fisik seperti : realia 3) Model c. Media audio visual seperti : televise dan film.



*Keunggulan dan Kelemahan Media Realia Keunggulan media realia* Penggunaan media membawa dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar di kelas. Rusman (2005) mengungkapkan secara umum media memiliki kegunaan yaitu: Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalisme, mengatasi keterbatasan ruang, tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung, antara muridnya dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.



Sedangkan secara khusus, keunggulan media realia diungkapkan oleh Pujita (2006:18), media realia mempunyai keunggulan yaitu: 1. Mudah didapat, pada umumnya media realia dapat ditemui kerena merupakan benda nyata yang ada disekitar lingkungan. 2. Memberikan informasi yang jelas dan akurat, mengingat benda realia merupakan benda yang nyata, maka penjelasan atau informasi yang berkaitan benda tersebut menjadi jelas dan lebih akurat.



Kelemahan Media Realia Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran merupakan cara yang cukup efektif apabila dilihat dari beberapa keunggulan media realia tersebut. Namun, menurut Pujiata (2006:20), media realia mempunyai kelemahan yaitu: 1. Ukuran kendala utama dalam menghadirkan media realia dalam ruang kelas adalah ukuran yang terlalu besar . Apabila kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam ruang kelas, media realia berukuran besar sulit untuk dibawa ke ruang kelas. 2. Benda nyata yang berharga mahal. Benda-benda nyata yang harganya mahal tentunya sulit untuk digunakan sebagai media realia.



*Langkah-langkah Penggunaan Media Realia 1. Menyediakan benda-benda nyata yang berhubungan dengan bahan ajar (materi ajar) agar dapat dimanfaatkan dikelas dengan efisien. 2. Menggunakan benda-benda nyata tersebut dalam proses pembelajaran dikelas. 3. Siswa mendapatkan pengalaman langsung dari benda-benda tersebut. 4. Mengajak siswa mengamati secara langsung, kemudian bersama temannya berdiskusi tentang materi yang diajarkan. 4. Setelah mengamati dan berdiskusi serta bimbingan dari guru, siswa dapat menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Penilaian keseluruhan kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penilaian autentik. Berdasarkan kajian diatas maka yang dimaksud dengan media realia adalah semua media nyata didalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan sebagai sesuatu kegiatan observasi pada lingkungannya. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa media realia tidak hanya memiliki kelebihan seperti memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata tetapi juga memiliki kelemahan yaitu biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadangkadang tidak sedikit. Cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dalam menggunakan media realia dapat dilakukan dengan membawa media realia kedalam kelas atau lingkungan sekitar sekolah sehingga murid tidak perlu keluar lingkungan sekolah.



2. Media berbasis komputer.



Wilbum Schramm mengelompokkan media pembelajaran menjadi dua kategori yaitu media modern (big media) dan media sederhana (little media). Media pembelajaran berbasis Komputer ini masuk dalam kategori media modern. Sementara Anderson memberikan contoh kelompok media komputer yakni media berbasis komputer, Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Based Instruction (CBI). (Maimunah, 2016)



Istilah pembelajaran berbasis komputer umumnya merujuk pada semua software pendidikan yang dimana semua pengguna komputer dapat mengakses dan berinteraksi dengan software tersebut.sistem komputer banyak sekali menyajikan serangkaian program pembelajaran kepada peserta didik misalnya berupa informasi, konsep, maupun latihan soal-soal yang, serta peserta didik melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi dengan sistem komputer. Komputer digunakan secara integral dalam suatu proses pembelajaran, yang berarti dalam kegiatan pembelajaran tersebut terjadi interaksi dua arah antara peserta didik dengan komputer. (Priyanto, 2009)



Jadi yang dimaksud dengan media pembelajaran berbasis komputer ialah media belajar yang berisi program (software) pembelajaran yang bersifat interaktif yakni gabungan antara teks, gambar, grafis, sound, animasi, movie, audio, dan video yang dibuat melalui program aplikasi kemudian dapat diakses atau ditayangkan dengan bantuan komputer. (Priyanto, 2009) Kelebihan Media Pembelajaran berbasis Komputer: 1. Di dalam tampilan komputer terdapat berbagai macam media program pembelajaran sehingga siswa atau peserta didik memiliki pengalaman yang beragam dari segala media. 2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi. 3. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri. Kekurangan Media Pembelajaran berbasis Komputer: 1. Membutuhkan cukup banyak biaya. 2. Membutuhkan perencanaan yang matang dan tenaga yang professional



3. Media Grafis Sadiman (2009: 28) mengungkapkan bahwa media grafis termasuk media visual. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Sanjaya (2012: 157) bahwa media grafis adalah media yang dapat mengkomunikasikan data dan fakta, gagasan serta ide-ide melalui gambar dan kata-kata. Hamzah & Nina (2010: 127) mengungkapkan bahwa media grafis merupakan media yang digolongkan sebagai media visual non proyeksi, mudah digunakan karena tidak membutuhkan peralatan serta relatif murah. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atu gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat angka-angka, dan simbol atau gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. (Susilana, Rudi & Riyana, Cepti – 2009) Menurutu para ahli media grafis adalah: 1. Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, media grafis sebagai media yang mengkombinasikan fakta an gagasan secara jelas dan kuat melalu suatu kombinasi pengungkapan katakata dan gambar-gabar. 2. Ahmad Rohani, Media grafis merupakan media visual yang menyajikan fakta ide dan gagasan melalaui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan bebbagai simbol atau gambar. 3. Senat dalam Suharjo, Media grafis adalah suatu penyajikan secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, tulisan, dan simbol visual yang lain dengan maksud untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kajian. Dari beberapa pendapat diatas dapaat di pahami bahwa media grafis adalah semua media visual yang menyajikan fakta, gagagsan atau kejadian melalui kombinasi pengungkapan kata, kalimat, angaka,gambar, ataupun simbol-simbol visual yang lain. Media grafis ini mengutamakan indera penglihatan dengan menuangkan simbol omunikasi visual dan simbol pesan yang harus dipahami. (Maisaroh, Siti – 2013)



Fungsi Media Grafis 1. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. 2. Media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dismapaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. 3. Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan anak terhadap peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas atau hal-hal yang abstrak. 4. Mengembangkan daya kreatifitas siswa. 5. Mengembangkan daya imajinasi anak 6. Mengembangkan kemampuan visual



Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis Kelebihan media grafis : 1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang di sampaikan. 2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik. 3. Pembuatannya mudah dan harganya murah. 4. Memperbesar perhatian siswa 5. Membantu mengatasi keterbatasan siswa 11



Kelemahan media grafis : 1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks. 2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.



Macam – macam grafis a. Gambar/Foto Gambar/foto adalah media yang paling banyak digunakan. Karena merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti secara jelas. Sadiman (2009: 29-31) menyebutkan kelebihan dan kelemahan media gambar/foto, yaitu: (a) sifatnya konkret, (b) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, (c) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, (d) foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, (e) harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Sedangkan untuk kekurangannya, yaitu: (a) hanya menekankan persepsi indera mata, (b) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, (c) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. b. Sketsa Menurut Sadiman (2009: 33), sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, dan media sketsa dapat dibuat sendiri oleh guru. c. Diagram Diagram merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbolsimbol. Diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Sadiman (2009: 34) menyatakan bahwa diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Pada umumnya, diagram berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.



4.



Pengertian Media Pembelajaran Sederhana



Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah artinya tengah, perantara atau pengantar. Menurut Djamarah (1995:136) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.[1] Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru atau pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.[2] Sederhana adalah tidak berlebih-lebihan atau simple.[3] Media pembelajaran sederhana merupakan media pembelajaran yang tidak berbasis teknologi dan dapat dibuat sendiri. Media pembelajaran sederhana identik dengan hal yang simple yang tidak memerlukan biaya mahal.[4] Unsur - Unsur Visual Media Pembelajaran Sederhana Dalam proses pembuatan media pembelajaran sederhana itu harus diperhatikan unsur-unsur desain tertentu, antara lain: 1. Kesederhanaan Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memindahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan. Kalimat harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti. 2. Keterpaduan Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sehingga membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya. 3. Penekanan Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang terpenting, dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau ruang. 4. Keseimbangan Bentuk yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. 5. Bentuk Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu diperhatikan. 6. Garis Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan khusus. 7. Tekstur



Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus yang dapat digunakan untuk penekanan unsur. 8.Warna Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, serta menciptakan respons emosional tertentu.[5]



Macam - Macam Media Pembelajaran Sederhana Dilingkungan kita, terdapat banyak benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Hal ini hanya membutuhkan kreatifitas dari seorang pendidik, untuk mengubah benda tersebut menjadi media tertentu agar dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa macam media pembelajaran sederhana, yaitu: 1. Gambar Gambar yang dimaksud disini termasuk foto, lukisan / gambar, dan sketsa ( gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa. a.Gambar jadi Gambar jadi dapat diambil dari majalah, brosur, selebaran, dan lain-lain yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. b.Gambar Garis (sketsa) Ciri untama dalam membuat gambar garis, yaitu adanya objek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan. Dengan gambar garis siswa akan memahami pembelajaran melalui sketsa gambar. c.Gambar diam Media gambar diam adalah media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, misalnya: foto, gambar, peta. [6] d. Gambar fotografi Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tertentu.[7] Terdapat lima criteria yang harus diperhatikan antara lain: 1) Gambar fotografi itu harus cukup memadai. 2) Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistic yang bermutu. 3) Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. 4) Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.



5) Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, misalnya, binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.[8]



2. Peta dan Globe Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, seperti: keadaan permukaan (bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah dan jarak. Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah: a. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain lain; b.Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis; c.Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh- tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.[9] 3. Grafik Sebagai suatu media visual, grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik yang memperlihatkan hubungan timbal balik sehingga membentuk informasi.[10] Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti dan menerangkan perkembangan.



BAB III 3.1.



Kesimpulan



Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka dari itu didalam memilih media pembelajaran yang cocok ada beberapa kriteria yaitu tujuan instruksional, keefektifan, siswa, ketersediaan, biaya pengadaan, dan kualitas teknis. Pemilihan media dan sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Oleh sebab itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya perlu dipertimbangkan. Adapun landasan penggunaan media pembelajaran meliputi landasan psikologis, landasan historis, landasan teknologis, dan landasan empirik. Landasan psikologis adalah penggunaan yang didasarkan pada karakteristik dan perilaku siswa. Dan landasan teknologis merupakan penggunaan yang didasarkan pada teknologi pembelajaran.   



3.2.



Saran



Demikian makalah yang dapat saya buat semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca, apabila ada saran yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya, apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf yang setutus-tulusnya.



DAFTAR PUSTAKA



Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers. Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah,  Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Harjanto. 2002. Perencanaan pengajaran. Rineka cipta Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran.  Bandung : Wahana Prima Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika Bandung : Alfabeta S. Sadiman, Arie,. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers