Makalah Nilai-Nilai Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA “Nilai-Nilai Sosial”



Oleh : Najla Lidiathul Fitri (193110182) KELAS IB



Dosen Pembimbing: Drs. Maswardi, M.Kes



D-III KEPERAWATAN PADANG POLTEKKES KEMENKES PADANG 2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.



Padang, 11 November 2019



Najla Lidiathul Fitri



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii BAB I....................................................................................................................................................1 A.



Latar Belakang...............................................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah..........................................................................................................................1



C.



Tujuan............................................................................................................................................2



BAB II...................................................................................................................................................3 A.



Pengertian......................................................................................................................................3



B.



Jenis-Jenis Nilai Sosial..................................................................................................................5



C.



Ciri-Ciri Nilai Sosial......................................................................................................................9



D.



Peran atau Fungsi Nilai Sosial.....................................................................................................10



E.



Perubahan Penilaian yang Terjadi di Masyarakat........................................................................11



BAB III................................................................................................................................................13 A.



Kesimpulan..................................................................................................................................13



B.



Saran............................................................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan satu individu dengan individu lainnya. Untuk menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat diperlukan aturan-aturan dalam lingkungannya yang terwujud dalam nilai dan norma. Setiap masyarakat memiliki seperangkat nilai dan norma yang berbeda sesuai dengan karakteristik masyarakat itu sendiri. Satu bagian penting dari kebudayaan atau suatu masyarakat adalah nilai sosial. Suatu tindakan akan dianggap sah, dalam arti secara moral diterima, kalau tindakan tersebut harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan. Dalam sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi akan pelaksanaan ibadah dalam hidupnya, maka apabila ada orang yang malas beribadah tentu akan menjadi bahan pergunjingan, cercaan, celaan, cemoohan, atau bahkan makian. Dan sebaliknya juga, bagi orang-orang yang rajin beribadah, dermawan, dan seterusnya, akan dinilai sebagai orang yang pantas, layak, atau bahkan harus dihormati dan diteladani. Dalam kamus Sosiologi yang disusun oleh “Soerjono Soekanto” disebutkan bahwa, nilai (value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Horton dan Hunt (1987) menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai (apakah) suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal, apakah sesuatu itu pantas atau tidak pantas, penting atau tidak penting, mulia atau hina. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan, pengalaman, dan seterusnya.



B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari nilai sosial ? 2. Apa saja contoh-contoh dari nilai sosial ? 3. Apa saja ciri-ciri dari nilai sosial ? 4. Apakah fungsi dari nilai sosial ?



4



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari nilai sosial. 2. Untuk mengetahui contoh-contoh dari nilai sosial. 3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari nilai sosial. 4. Untuk mengetahui apakah fungsi dari nilai sosial.



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian 1. Pengertian Nilai Dalam pengertian sehari-hari nilai diartikan sebagai harga (taksiran harga), ukuran, dan perbandingan dua benda yang dipertukarkan. Nilai juga bisa berarti angka kepandaian (nilai ujian, nilai rapor), kadar, mutu, dan bobot. Dalam sosiologi, nilai mengandung pengertian yang lebih luas daripada pengertian sehari-hari. Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan, yang dicitacitakan, dan dianggap penting oleh warga masyarakat. Dari segi bahasa, nilai dapat diartikan sebagai kadar , mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi kehidupan kemanusiaan. Sedangkan para ahli sosiologi menyatakan beberapa pengertian nilai yaitu :  a. Anthony Giddens Nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki seseorang atau kelompok tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik dan buruk.  b. Horton and Hunt Nilai adalah gagasan-gagasan yang menjelaskan tentang apakah suatu tindakan itu penting atau tidak penting. c. Richard T Schaefer dan Robert P. lamm Nilai adalah gagasan kolektif (bersama-sama) yang menyangkut tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan dan dianggap layak.  d. Alvin L. Bertrand Nilai adalah suatu kesadaran yang disertai emosi yang relatif lama hilangnya terhadap suatu objek, gagasan, atau orang e. Clyde Kluckhohn Dalam bukunya ' Culture and Behavior ', Kluckhohn menyatakan bahwa yang dimaksud dengan nilai bukanlah keinginan, tetapi apa yang diinginkan. Artinya nilai bukan hanya diharapkan, tetapi diusahakan sebagai suatu yang pantas dan benar bagi diri sendiri dan orang lain.



6



2. Pengertian Nilai Sosial Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. Nilai sosial juga merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lainnya terdapat suatu perbedaan tata nilai. Nilai sosial lahir sebagai bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang diciptakan dan disepakati bersama untuk mencapai ketenteraman dan kenyamanan hidup bersama orang lain. Nilai sosial sebagai alat ukur bagi manusia untuk mengendalikan beragam kemauan manusia yang selalu berubah dalam berbagai situasi. Diharapkan manusia akan mempunyai gambaran tentang apa yang baik dan apa yang buruk, mana yang boleh dan mana yang dilarang. Nilai sosial yang hidup langgeng akan mampu menjadi sistem nilai budaya. Dalam hal lainnya nilai sosial sebagai segala sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Agar nilai-nilai sosial itu dapat tercipta dalam masyarakat, maka perlu diciptakan norma sosial dengan sanksisanksi sosial. Nilai sosial merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. Tidak jauh dari pengertian nilai, beberapa sosiolog juga memberikan pendapat tentang nilai sosial, yaitu :  a. Young, ia merumuskan bahwa nilai sosial ini adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang sebenarnya penting. b. Green, ia merumuskan bahwa nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung dan disertai dengan emosi terhadap objek, ide, dan orang – perorangan.  c. Woods, merumuskan bahwa nilai sosial adalah petunjuk – petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. 7



B. Jenis-Jenis Nilai Sosial Di masyarakat kita dapat menjumpai berbagai nilai yang dianut demi kebaikan bersama anggota masyarakat. Nilai sosial yang sangat beragam dan kompleks yang ada di masyarakat, dapat diklasifikasikan menurut jenisnya sendiri. Beberapa jenis nilai sosial dilihat dari sifat, ciri, dan tingkat keberadaannya yang ada dalam masyarakat dan dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Nilai Sosial Berdasarkan Cirinya a. Nilai Sosial Dominan Nilai sosial dominan adalah nilai yang dianggap sangat penting dibandingkan oleh nilai sosial lainnya. Beberapa indikasi sebuah nilai sosial dikatakan nilai sosial dominan adalah :  



Nilai tersebut sudah ada dan cukup lama dianut.







Adanya kebanggaan dalam warga masyarakat apabila melaksanakan nilai tersebut.







Nilai tersebut dianut oleh hampir semua warga masyarakat.







Adanya komitmen yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. 



b. Nilai Sosial yang Mendarah Daging Maksud dari nilai sosial yang mendarah daging adalah nilai sosial yang telah menjadi suatu kepribadian bagi masyarakat, bisa dikatakan sebagai suatu kebiasaan  yang terus berlangsung dalam bermasyarakat.  2. Nilai Sosial Berdasarkan Sifatnya Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal tujuh jenis nilai dilihat dari sifatnya, yaitu nilai kepribadian, kebendaan, biologis, kepatuhan hukum, pengetahuan, agama, dan keindahan. antara lain : a. Nilai kepribadian Nilai kepribadian yaitu nilai yang dapat membentuk kepribadian seseorang, seperti emosi, ide, gagasan, dan lain sebagainya.



8



b. Nilai kebendaan Nilai kebendaan yaitu nilai yang diukur dari kedayagunaan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Biasanya jenis nilai ini disebut dengan nilai yang bersifat ekonomis. c. Nilai biologis Nilai biologis yaitu nilai yang erat hubungannya dengan kesehatan dan unsur biologis manusia. Misalnya dengan melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan. d. Nilai kepatuhan hukum Nilai kepatuhan hukum yaitu nilai yang berhubungan dengan undangundang atau peraturan negara. Nilai ini merupakan pedoman bagi setiap warga negara agar mengetahui hak dan kewajibannya. e. Nilai pengetahuan Nilai pengetahuan yaitu nilai yang mengutamakan dan mencari kebenaran sesuai dengan konsep keilmuannya. f. Nilai agama Nilai agama yaitu nilai yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggota masyarakat. Nilai ini bersumber dari masing-masing ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku, perbuatan, perintah, dan larangan bagi umat manusia. g. Nilai keindahan Nilai keindahan yaitu nilai yang berhubungan dengan kebutuhan akan estetika (keindahan) sebagai salah satu aspek dari kebudayaan. 3. Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro Prof. Notonegoro berpendapat bahwa nilai sosial dalam masyarakat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :  a. Nilai Material Nilai material yaitu, nilai yang terkandung dalam materi suatu benda yang berguna bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh: bahan bangunan (pasir, batu-batuan) yang berguna untuk membuat rumah, gedung bertingkat, sekolah, dan lain-lain.



9



b. Nilai vital Nilai vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya, komputer sebagai alat teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di perkantoran. c. Nilai spiritual/rohani Nilai spiritual yaitu suatu hal yang berguna untuk kebutuhan rohani. Dibagi menjadi 4, yaitu: 



Nilai Religius Nilai religius merupakan nilai yang berisi filsafat-filsafat hidup yang dapat diyakini



kebenarannya,



misalnya



nilai-nilai



yang



terkandung dalam kitab suci. 



Nilai Estetika Nilai estetika merupakan nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika) misalnya, kesenian daerah atau penghayatan sebuah lagu.







Nilai Moral Nilai moral merupakan nilai mengenal baik buruknya suatu perbuatan misalnya, kebiasaan merokok pada anak sekolah.







Nilai Kebenaran/Empiris Nilai Kebenaran/Empiris merupakan nilai yang bersumber dari proses berpikir menggunakan akal dan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi (logika/rasio) misalnya, ilmu pengetahuan bahwa bumi berbentuk bulat.



4. Nilai Sosial Menurut C. Kluckhon Menurut C. Kluckhon, nilai sosial pada masyarakat mendasarkan pada lima masalah pokok, yaitu: a. Nilai hakikat hidup manusia, Masyarakat yang menganggap hidup itu baik, buruk atau hidup buruk tetapi berusaha untuk mengubah menjadi hidup yang baik.



10



b. Nilai hakikat karya manusia, Masyarakat yang menganggap karya manusia untuk memungkinkan hidup, memberikan kedudukan yang terhormat atau sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya lagi. c. Nilai hakikat kehidupan manusia dalam ruang dan waktu, Masyarakat yang memandang penting berorientasi masa lampau, masa sekarang atau masa mendatang. d. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu hal yang dahsyat, suatu yang bisa dilawan manusia atau berusaha mencari keselarasan dengan alam. e. Nilai hakikat manusia dengan sesamanya, Masyarakat yang lebih mendahulukan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya, hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya, atau  bergantung dengan orang lain adalah tindakan tidak benar. 5. Berdasarkan Tingkat Keberadaannya Kita mengenal dua jenis nilai berdasarkan tingkat keberadaannya, yaitu nilai yang berdiri sendiri dan nilai yang tidak berdiri sendiri. a. Nilai yang berdiri sendiri Nilai yang berdiri sendiri yaitu suatu nilai yang diperoleh semenjak manusia atau benda itu ada dan memiliki sifat khusus yang akhirnya muncul karena memiliki nilai tersebut. Contohnya pemandangan alam yang indah, manusia yang cantik atau tampan, dan lain-lain. b. Nilai yang tidak berdiri sendiri, Nilai yang tidak berdiri sendiri yaitu nilai yang diperoleh suatu benda atau manusia karena bantuan dari pihak lain. Contohnya seorang siswa yang pandai karena bimbingan dan arahan dari para gurunya. Dengan kata lain nilai ini sangat bergantung pada subjeknya.



11



C. Ciri-Ciri Nilai Sosial 1. Konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi sosial antar warga masyarakat. Artinya nilai sosial merupakan sebuah bangunan kukuh yang berisi kumpulan aspek moral dan mentalitas yang baik yang tercipta dalam sebuah masyarakat melalui interaksi yang dikembangkan oleh anggota kelompok tersebut. 2. Ditransformasikan dan bukan dibawa dari lahir. Artinya tidak ada seorangpun yang sejak lahir telah dibekali oleh nilai sosial. Mereka akan mendapatkannya setelah berada di dunia dan memasuki kehidupan nyata. Hal ini karena nilai sosial diteruskan dari satu orang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain melalui proses sosial, seperti kontak sosial, komunikasi, interaksi, sosialisasi, difusi, dan lain-lain. 3. Terbentuk melalui proses belajar. Nilai sosial diperoleh individu atau kelompok melalui proses pembelajaran secara bertahap, dimulai dari lingkungan keluarga. Proses ini disebut dengan sosialisasi, di mana seseorang akan mendapatkan gambaran tentang nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. 4. Nilai memuaskan manusia dan dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosialnya. Artinya dengan nilai manusia mampu menentukan tingkat kebutuhan dan tingkat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kesesuaian antara kemampuan dan tingkat kebutuhan ini akan mengakibatkan kepuasan bagi diri manusia. 5. Sistem nilai sosial bentuknya beragam dan berbeda antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Mengingat kebudayaan lahir dari perilaku kolektif yang dikembangkan dalam sebuah kelompok masyarakat, maka secara otomatis sistem nilai sosial yang terbentuk juga berbeda, sehingga terciptalah sistem nilai yang bervariasi.



12



6. Masing-masing nilai mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang dalam masyarakat. Artinya tingkat penerimaan nilai antarmanusia dalam sebuah kelompok atau masyarakat tidak sama, sehingga menimbulkan pandangan yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. 7. Nilai-nilai sosial memengaruhi perkembangan pribadi seseorang, baik positif maupun negatif. Adanya pengaruh yang berbeda akan membentuk kepribadian individu yang berbeda pula. Nilai yang baik akan membentuk pribadipribadi yang baik, begitupun yang sebaliknya. Contohnya orang yang hidup dalam lingkungan yang lebih mengutamakan kepentingan individu daripada kepentingan kelompok mempunyai kecenderungan membentuk pribadi masyarakat yang egois dan ingin menang sendiri. 8. Asumsi-asumsi dari bermacam-macam objek dalam masyarakat. Asumsi adalah pandangan-pandangan orang mengenai suatu hal yang bersifat sementara karena belum dapat diuji kebenarannya. Biasanya asumsi-asumsi ini bersifat umum serta melihat objek-objek faktual yang ada dalam masyarakat.



D. Peran atau Fungsi Nilai Sosial Adapun peran nilai sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Sebagai petunjuk arah untuk bersikap dan bertindak bagi warga masyarakat. Misalnya, kejujuran dan kadilan yang menjadi petunjuk atau anutan masyarakat yang bersifat demikratis atau madani. 2. Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk berbuat sesuatu. Misalnya, penanaman nilai-nilai keagamaan melalui pengajian. 3. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk saling bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri. Misalnya nilai-nilai yang ditanamkan di sebuah negara untuk melindungi negara dari ancaman negara lain. 4. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilainilai yang ada dalam masyarakat. 13



Misalnya,



penanaman



nilai-nilai



dalam



keluarga



kewajiban



untuk



menghormati orang tua. 5. Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat. Di samping fungsi nilai-nilai sosial yang telah kita bahas di atas, nilai sosial juga memiliki fungsi yang lain, yaitu sebagai berikut. 1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga / derajat sosial dari suatu kelompok. 2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. 3. Penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi perananperanan sosialnya. 4. Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat. 5. Alat pengawas perilaku manusia.



E. Perubahan Penilaian yang Terjadi di Masyarakat Umumnya dalam masyarakat awam lebih percaya dan memilih pengobatan pada dukun daripada tenaga kesehatan, terutama pada saat melahirkan. Karena dukun dianggap sesuai dengan kebudayaan dan juga tenaga kerja kesehatan sepeti bidan juga yang masih jarang dan susah dicari khususnya di daerah – daerah pedesaan. Namun, seiring berjalannya waktu masyarakat sudah meninggalkan kebiasaan untuk berobat di dukun dan kemudian beralih ke tenaga medis khususnya bidan yang sudah mulai ada di daerah – daerah pedesaan, dan masyarakat juga lebih mengakui bahwa bidan lebih berpendidikan dibandingkan dukun. Mutu dan nilai manusia diakui lebih tinggi dari makhluk-makhluk lain, karena manusia adalah makhluk yang berpotensi dan diakui lebih tinggi dari makhlukmakhluk lain karena manusia adalah makhluk yang berkepribadian dan manusia mempunyai hak asasi yang tidak dapat dilanggar yang harus dihormati dan dijunjung tinggi yang disertai adanya pola fikir yang lebih baik. Perubahan dapat dipengaruhi dua hal, antara lain : 1. Penghargaan yang diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar anggota masyarakat sehingga adanya keinginan untuk mendapatkan penilaian individu kepada individu lain. 2. Adanya penetapan status sosial atau posisi seseorang yang berbentuk cara berfikir dan tingkah laku secara ideal yang menentukan minat dan 14



semangat untuk memenuhi peranan – peranan alat solidaritas yang mengawasi, mendorong dan menuntun nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Contoh nilai sosial dalam masyarakat indonesia : 



Masyarakat indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.







Masyarakat indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah disuatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang.



Contoh nilai sosial di sekolah : 



Sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa yang terlambat, akan dapat diberikan sanksi.



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jadi, nilai memegang peranan penting dalam setiap kehidupan manusia karena nilai-nilai menjadi orientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai sosial itulah yang menjadi sumber dinamika masyarakat. Kalau nilai-nilai sosial itu lenyap dari masyarakat, maka seluruh kekuatan akan hilang dan perkembangan akan berhenti. Nilai adalah sebuah konsep yang mengacu pada sesuatu yang dianggap baik dan berharga dalam kehidupan. Nilai sosial juga sebagai sesuatu pandangan oleh suatu lingkungan masyarakat yang kemudian menjadi pedoman sebagai suatu contoh perilaku yang baik dan diharapkan oleh warga masyarakat.  Nilai sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat, secara umum berbagai fungsi tersebut yaitu :  1. Menyumbangkan seperangkat alat yang dapat digunakan untuk menetapkan harga/derajat sosial dari orang-perorangan atau grup dalam kehidupan masyarakat.  2. Berfungsi sebagai media pengawas, dengan daya tekan dan daya ikat nilai dapat menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.  3. Sebagai alat solidaritas di antara anggota-anggota kelompok dalam masyarakat.  4. Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku di antara anggota-anggota masyarakat.  5. Penentu terakhir bagi manusia orang-perorangan atau grup dalam memenuhi peran-peran sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat. 



B. Saran Dari penjelasan panjang lebar tentang nilai sosial tersebut, maka nilai  sosial sangat penting bagi manusia karena sangat memberikan pengaruh bagi sikap dan perilaku manusia. Dan sebaiknya juga kita harus terus tetap menjaga nilai sosial kita di masyarakat agar terus tercipta suatu nilai sosial yang baik bagi diri kita dan juga bagi masyarakat lainnya. Kita juga tidak bisa jika mengharapkan orang lain yang 16



lebih dulu menerapkan suatu nilai sosial, karna kita harus memulainya dan menerapkannya tanpa harus menunggu yang lainnya. Karena semua hal itu harus dimulai dari diri masing-masing.



17



DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/28982427/sosiologi_-_nilai_sosial.docx E-book Soerjono Soekanto “Pengantar Ilmu Sosiologi” http://irwansbgj514.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-nila-sosial.html?m



18