Makalah Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE), BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN SCP (STRUCTURECONDUCT-PERFORMANCE) PADA AGROINDUSTRI ROTI CERIA CAKE AND BAKERY



DOSEN PENGAMPU : Ir. Adlaida Malik M.S



KELOMPOK 5 ( LIMA ) ANGGOTA



KELAS



: Mardiani Putri



(D1B017021)



Aditya Wahyu Susanto



(D1B017022)



Eko Franscisco Simatupang



(D1B017023)



Dwi Arviani



(D1B017026)



:D



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN



UNIVERSITAS JAMBI 2019



2



KATA PENGANTAR Kami panjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengampu kami dengan berhubungan tentang Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle), Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan SCP (Structure – Conduct - Performance) Pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya ,dosen pengampu dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini telah selesai tentulah tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, hal ini karena disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang di miliki, oleh sebab itu kritik serta saran yang mengenai pada perbaikan isi dari makalah ini sangat kami harapkan.



Jambi, Desember 2019                                                 Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................ i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1..................................................................................................... Latar Belakang ............................................................................................................................1 1.2............................................................................................... Rumusan Masalah ............................................................................................................................1 1.3................................................................................................. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle).......................................................3 2.2. Indikator dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle).............................4 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). .....................................................5 3.1.1 Tahap Pengenalan ...................................................................................5 3.1.2 Tahap Pertumbuhan ................................................................................5 3.1.3. Pengukuran Posisi Siklus Hidup Produk................................................7 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan.....................................................................................................10 4.1. Saran................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya perekonomian suatu negara banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis. Persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha harus dapat mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, seiring perkembangan zaman membuat seorang produsen harus dapat memutar ide dan kreativitas mereka agar produk yang dihasilkan mendapatkan tempat di hati konsumennya, sehingga perusahaan dalam ketepatan menentukan produk dan strategi pemasaran dituntut untuk memiliki tingkat kemampuan yang luas serta kepekaan dalam menganalisa masalah – masalah yang ada, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan tersebut. Salah satunya manajemen yang harus dijalankan secara profesional oleh perusahaan untuk menghadapi situasi dan kondisi persaingan yang semakin kompetitif dan kompleks tersebut adalah kemampuan dalam menjalankan manajemen pemasaran. Sehingga dapat



membantu



mencapai



kesuksesan



dalam



kelangsungan



hidup



perusahaan. Di Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang, daerah asal, kepentingan dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat di gunakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia tersebut. Dengan melimpahnya sumberdaya alam yang tersedia maka manusia harus pandai untuk mengelola sumberdaya tersebut agar dapat memperoleh keuntungan finansial, selain itu trend gaya hidup masyarakat yang sudah maju seiring dengan perkembangan teknologi juga mendorong para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan situasi yang telah terjadi, yaitu dimana masyarakat saat ini sudah banyak mengkonsumsi makanan siap saji salah satunya adalah bisnis kuliner roti yang berada di Kabupaten Jember. Bisnis kuliner roti di Kabupaten Jember saat ini sudah mulai dikenal masyarakat hal ini dipengaruhi oleh banyaknya toko roti yang berdiri di



1



Kabupaten Jember hal ini disebabkan karena gaya hidup masyarakat yang sudah berkembang maju mengikuti kemajuan zaman dan teknologi sehingga mempengaruhi pola pikir mereka dalam mengkonsumsi makanan siap saji salah satunya adalah makanan siap saji berupa roti, oleh sebab itu perusahaan harus mampu bersaing dengan memperhatikan strategi pemasaran yang tepat melalui konsep bauran pemasaran dan analisis daur hidup produk (Product Life Cycle) untuk mengetahui pada posisi manakah perusahan tersebut yang nantinya dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Bauran



pemasaran



menurut



(Rambat



Lupiyoadi



dan



A.



Hamdani:2008). Merupakan perangkat/alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan penentuan posisi yang diterapkan dapat berjalan sukses. Sedangkan bauran pemasaran (marketing mix) menurut (Kotler:2009), merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran. Pada umumnya, strategi bauran pemasaran dapat berubah karena dipengaruhi oleh tiga faktor: 1. Siklus hidup produk, strategi harus disesuaikan dengan tahap – tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran. 2. Posisi persaingan perusahaan di pasar, strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persainagan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar. 3. Situasi ekonomi, strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan strategi jangkan panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang.



2



Tahapan dalam siklus hidup produk menurut (Naibaho:2007). Merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan kebijakan strategi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang akan dijalankan. Walaupun dalam hal tertentu masih terdapat penyesuaian strategi dalam suatu tahap siklus hidup produk, namun dalam kombinasi bauran pemasaran yang tidak tepat dapat menurunkan kurva penjualan produknya. Adapun tahap – tahap yang biasanya dialami produk sejak diluncurkan dipasaran diawali dengan tahap perkenalan (introduction), biasanya perusahaan melakukan promosi dengan gencar agar konsumen menyadari keberadaan produk di pasaran kemudian produk berada pada tahap pertumbuhan (growth) dimana perusahaan telah mendapatkan tempat di masyarakat, penjualan produk meningkat seiring dengan permintaan yang tinggi. Tahap kedewasaan (maturity) merupakan tahap dimana produk telah mencapai tingkat tertinggi dalam siklus hidupnya. Umumnya, produk berada pada tahap ini dalam jangka waktu yang lama dan perusahaan menerapkan strategi yang tepat agar produknya tetap bertahan di pasaran. Setelah mengalami tahap kedewasaan (maturity), produk yang tidak bertahan karena strategi pemasaran yang tidak tepat akan mengalami pada tahap penurunan (declining). Pada tahap ini produk mulai dilupakan konsumen karena mengalami keusangan dalam perkembangan produk. Dalam tahap ini perusahaan diharapkan mampu melakukan inovasi baik dari segi produk dan cara pemasaran agar siklus hidup produk dapat didaur kembali. Produk yang tidak ditangani secara tepat pada tahap ini dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan (Naibaho:2007). Keterkaitan antara struktur, perilaku, dan kinerja yang saling berinteraksi mempengaruhi proses alokasi hasil produksi kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Hubungan antara struktur, perilaku, dan kinerja ini bukan hanya bersifat searah, tetapi dapat berhubungan timbal balik. Keterangannya adalah sebagai berikut : 



Struktur mempengaruhi perilaku (semakin rendah konsentrasi, semakin tinggi tingkat persaingan di pasar)



3







Perilaku mempengaruhi kinerja (semakin tinggi tingkat kompetisi, semakin rendah market power atau semakin rendah keuntungan perusahaan)







Struktur mempengaruhi kinerja (semakin rendah tingkat konsentrasi pasar, semakin rendah pula tingkat kolusi atau semakin tinggi tingkat kompetisi, dan market power pun semakin rendah) Hubungan antara struktur pasar dan kinerja industri dapat dijelaskan dengan tiga macam hipotesis. Pertama, traditional hypothesis yang menjelaskan bahwa adanya hubungan yang positif antara konsentrasi industri dengan profitabilitas. Kedua, efficient structure hypothesis yang menyatakan bahwa konsentrasi industri tidak terjadi secara acak, melainkan lebih merupakan hasildari efisiensi perusahaan. Ketiga, product differentiation yang menyebutkan bahwa besarnya pangsa pasar disebabkan oleh adanya diferensiasi produk.



1.2.



Rumusan Masalah 1.



Bagaimana Siklus



Hidup Produk



(Product Life Cycle)



pada



Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery . 2.



Bagaimana Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery.



3.



Bagaimana Struktur pasar (Structure), Perilaku (Conduct) dan Kinerja (Performance) pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery.



1.3.



Tujuan 1. Untuk mengetahui Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery. 2. Untuk mengetahui Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery. 3. Untuk mengetahui struktur pasar (Structure), Perilaku (Conduct) dan Kinerja (Performance) pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1.



Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) Menurut Herlambang (2014:39) siklus hidup produk(product life cycle) adalah suatu konsep penting yang dapat memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk, yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkannya produk ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Sedangkan Assauri (2013) konsep siklus hidup produk (Product Life Cycle) adalah perkembangan hasil penjualan dan laba suatu produk yang dikaitkan dengan perkembangan waktu yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perkenalan(introduction), pertumbuhan(grwoth), kedewasaan(maturity) dan penurunan(decline). Daur hidup produk secara umum terdiri dari empat tahapan Kotler. (2009), yaitu:



1.



Tahap perkenalan (Introduction) Tahap ini dimulai pada saat produk masuk ke pasaran, sangat diperlukan waktu untuk menyebarkan produk dan mengisi saluran penjualan, sehingga pertumbuhan penjualan akan berjalan lambat.



2.



Tahap pertumbuhan (Grwoth) Tahap ini ditandai dengan lonjakan yang begitu cepat dalam penjualan. Tingkat pertumbuhan produk akhirnya berubah dari tingkat dipercepat ke tingkat yang berkurang kecepatannya. Pada saat posisi ini perusahaan harus



memperhatikan



permulaan



tingkat



yang



berkurang



untuk



menyiapkan strategi baru untuk menghadapi pasar. 3.



Tahap kedewasaan (Maturity) Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan produk akan melambat, dan produk akan memasuki tahap kemapanan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari pada lainnya. Sebagian besar produk berada dalam tahap mapan dari siklus hidup, karena itu kebanyakan manajemen pemasaran berhubungan dengan produk yang sudah mapan.



5



4.



Tahap kemunduran (Decline) Pada tahap ini penjualan sebagian besar produk pada akhirnya menurun. Penjualan produk dapat jatuh pada titik nol, atau bertahan di titik yang rendah. Penjualan menurun karena sejumlah alasan, termasuk perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan domestik dan luar negeri.



2.1.1. Indikator dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) Tabel 1. Indikator dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) Indikator Volume Penjualan



Perkenalan Volume penjualan rendah



Tingkat Perubahan Volume Penjualan Biaya Pemasaran Laba



Meningkat



Pesaing



Sedikit



Tinggi Kecil atau negatif



Siklus Hidup Produk Pertumbuhan Kedewasaan Volume Volume penjualan penjualan meningkat naik perlahan dengan cepat Meningkat Menurun



Tinggi mulai menurun Laba yang meningkat Bertumbuh atau jumlahnya meningkat



Penurunan Volume Penjualan menurun Negatif



Merosot



Rendah



Laba tinggi



Laba menurun



Banyak pesaing



Berkurang



2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Swastha (2005) dalam (Herlambang,2014:33) menjelaskan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) merupakan strategi pemasaran yang menggunakan kombinasi empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Sedangkan menurut Kotler (2003) dalam (Herlambang,2014:33) strategi Marketing Mix atau Bauran pemasaran, dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variabel-variabel yang bisa dikendalikan dan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang



6



diinginkan dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan itu sendiri. Dari pengertian bauran pemasaran diatas alat pemasaran secara umum dikenal dengan 4P yaitu: produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), dan promosi/iklan (promotion). Bauran pemasaran (marketing mix) tersebut penjelasannya sebagai berikut: 1. Produk (Product) Produk menurut Nitisastro (2012) Merupakan suatu yang berbentuk barang dan atau jasa yang mampu memberikan manfaat serta nilai kepada konsumen. Dikatakan produk selain memberikan manfaat juga memberikan dapat sejumlah nilai bagi para konsumen, semakin tinggi nilai yang melekat pada sebuah produk tentu akan semakin memberikan beban kepada harga barang. 2. Harga (Price) Bagi pelaku usaha, harga merupakan imbalan yang berupa pembayaran yang diterima oleh karena telah menyerahkan suatu produk barang atau jasa kepada konsumen (Nitisastro,2012:199).Kotler (2003) dalam Herlambang (2014:47) harga (price) merupakan sejumlah uang yang di bayarkan oleh konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu produk atau barang. Variabel dalam bauran harga yaitu daftar harga, potongan harga, syarat kredit, dan periode pembayaran. 3. Promosi (Promotion) Tujuan promosi tidak lain adalah untuk lebih memperkenalkan nama, manfaat, dan nilai yang melekat pada produk yang ditawarkan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya pada calon-calon konsumen (Nitisastro,2012:202). Kegiatan promosi dilakukan dengan berbagai cara yang pada umumnya adalah berupa komunikasi melalui media cetak, media layar kaca, madia audio, atau gabungan dari seluruh media. Menurut Herlambang (2014:56) Promosi merupakan salah satu variabel didalam Marketing Mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. 4. Saluran distibusi / tempat (Place) Menurut Nitisastro (2012:200) Saluran distrubusi merupakan jembatan yang sangat penting antara produsen dengan konsumen. Baik produsen maupun konsumen sangat berkepentingan dengan adanya organisasi saluran distribusi. Organisasi saluran distribusi bisa merupakan



7



bagian dari organisasi produsen, akan tetapi bisa juga merupakan organisasi yang bebas dan berdiri sendiri di luar organisasi produsen. saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi untuk digunakan atau di konsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.



Gambar 1. Bauran Pemasaran 2.2.1. Strategi Pemasaran Berdasarkan Siklus Hidup Produk Konsep siklus hidup produk(Product Life Cycle) ini sering digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja, mekanisme produk di masa yang akan datang dan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang harus dipakai saat produk berada di tahap tertentu pada siklus hidupnya. Hubungan siklus hidup produk dengan strategi bauran pemasaran digambarkan dalam Tabel berikut: Tabel 2. Hubungan Siklus Hidup Produk dan Strategi Bauran Pemasaran Strategi Bauran Pemasaran Produk



Harga



Perkenalan



Siklus Hidup Produk Pertumbuhan Kedewasaa



Penurunan



n Menawarkan



Menawarkan



Memperluas



Mengurangi



produk dasar



lebih banyak



merek dan



jenis produk



jenis produk,



inovasi



yang lemah



Menggunaka



service, garansi Harga yang



produk Harga sama



Menurunkan



n biaya



menembus pasar



atau lebih



harga



8



tambahan



baik dari



Saluran



Membangaun



Membangun



pesaing Menghapus



Menghapus



Distribusi



distribusi



distribusi yang



distribusi



outlet yang



yang selektif



intensif



yang lebih



tidak dibutuhkan Mengurangi



Strategi



Menggunaka



Membangun



intensif Meningkatk



Promosi



n banyak



minat konsumen



an promosi



promosi



penjualan



untuk membeli



untuk



sampai tingkat



untuk



produk



mendorong



minimal



Pengiklanan



membuat



Brand



orang tertarik



Awareness



mencoba Membangaun



Membuat orang



Membangu



Mengurangi



kesadaran



dari menyadari



n Brand



sampai ke



produk



produk menjadi



diantara



memilih produk



Differentiati tingkat tertentu on dan



untuk



pengadopsian



Brand



mempertahank



awal dengan



Quality



an pelanggan



penyalur Sumber: Kotler. (2009)



setia



2.3. Teori Structure-Conduct-Performance (SCP) Konsep dan teori yang diuraikan ini dikenal dengan teori StructureConduct-Performance (SCP). Menurut Mason (1939) dan Bain (1956) dalam Alistair (2004), ajaran dasar pendekatan SCP adalah kinerja ekonomi suatu industri yaitu suatu fungsi dari perilaku pembeli dan penjual yang selanjutnya menyangkut fungsi struktur industri. Kinerja ekonomi diukur dengan derajat maksimalisasi kesejahteraan. Perilaku mengacu pada aktivitas penjual dan pembeli dalam industri. Aktivitas penjual meliputi pemanfaatan dan instalasi kapasitas, kebijakan promosi dan harga, riset dan pengembangan, dan berkompetisi atau kerjasama antar perusahaan. Struktur industri meliputi variabel jumlah dan ukuran pembeli dan penjual, teknologi, derajat



9



diferensiasi, integrasi vertikal dan hambatan keluar masuk pasar (Scherer, 1974). 2.3.1. Struktur (Structure) Struktur pasar didefinisikan sebagai jumlah penjual dan pembeli serta besarnya pangsa pasar (market share) yang ditentukan oleh adanya diferensiasi produk, serta dipengaruhi oleh keluar masuknya pendatang atau pesaing (Greer,1992). Sementara menurut Jaya (2001), struktur pasar menunjukkan atribut pasar yang mempengaruhi sifat proses persaingan. Struktur industri biasanya dijelaskan oleh ukuran distribusi perusahaan dalam pasar. Terdapat ukuran-ukuran utama yang biasa diperhatikan dalam struktur pasar yaitu pangsa pasar (market share), konsentrasi pasar, dan hambatan masuk pasar. Struktur pasar penting karena akan menentukan perilaku perusahaan yang kemudian akan menentukan kinerja perusahaan. a. Pangsa Pasar Pangsa pasar adalah ukuran relatif dari sebuah perusahaan melalui perbandingan antara hasil penjualan dengan total penjualan industri keseluruhan. Konsep pangsa pasar adalah persentase pangsa dari suatu perusahaan terhadap total industri dalam pasar yang berkisar antara 0 sampai 100 persen (Jaya, 2001). Pangsa pasar sering digunakan sebagai indikator untuk melihat adanya kekuatan pasar yang menjadi indikator seberapa pentingnya perusahaan tersebut dalam pasar. Pangsa pasar merupakan salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan oleh suatu perusahaan karena secara umum terdapat korelasi yang positif antara pangsa pasar dengan profitabilitas atau keuntungan. Tjiptono (2001:49) membagi posisi bersaing perusahaan dengan menggunakan nilai pangsa pasar sebagai berikut : 1. Pemimpin pasar (Market leader) adalah yang memiliki pangsa pasar yang terbesar (40%) 2. Penantang pasar (Market challenger) adalah yang memiliki pangsa pasar 30%



10



3. Pengikut pasar (Market follower) adalah yang memiliki pangsa pasar 20% 4. Perelung pasar (Market nicher) adalah yang memiliki pangsa pasar 10% Tabel 3. Tipe- Tipe Pasar Berdasarkan Kondisi Utama Tipe Pasar Kondisi Utama Monopoli Murni Perusahaan menguasai 100% pangsa pasar Perusahaan yang Perusahaan minimal menguasai 50% sampai dengan Dominan Oligopoly Ketat



100% dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang



Oligopoly



memiliki pangsa pasar 60% sampai dengan 100% Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang



Sedang Oligopoly



memiliki pangsa pasar 40% sampai dengan 60% Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang



Longgar Persaingan



memiliki pangsa pasar dibawah 40% Banyak pesaing yang efektif dan tidak ada satupun



Monopolistic Persaingan



yang memiliki pangsa pasar lebih dari 10% Terdapat lebih dari 50 pesaing dan tidak ada satupun



Murni yng memiliki pangsa pasar yang berarti. Sumber: Jaya (2001) b. Konsentrasi Pasar Konsentrasi industri merupakan suatu variabel yang dapat diukur dan pada umumnya pengukuran ini lebih banyak dilakukan untuk derajat struktur oligopoli (Hasibuan, 1994). Konsentrasi sering digunakan sebagai ukuran tingkat persaingan. Konsentrasi juga sering dipakai sebagai alat analisis struktur pasar, perilaku dan kinerja perusahaan yang beroperasi di dalamnya dan secara tidak langsung menjadi indikator perilaku anti persaingan atau kolusi (Satriawan dan Wigati, 2002). Pengertian konsentrasi sangat erat hubungannya dengan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam suatu industri. Semakin besar pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan tersebut relatif terhadap pasar total, maka dapat dikatakan bahwa industri tersebut mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi.



11



c. Hambatan Untuk Masuk (Barrier To Entry) Menurut Asian Development Bank (2001) barrier to entry dapat didefenisikan sebagai setiap bentuk karakteristik pasar yang menghambat pendatang (entrant) baru untuk bersaing atas dasar yang sama dengan perusahaan yang sudah ada. Dalam defenisi ini, kombinasi biaya yang hilang (sunk cost) dan skala ekonomi dapat menjadi barrier to entry.



Shepherd dalam Juwita (2004) membagi hambatan untuk masuk menjadi dua jenis, yaitu : hambatan eksogen dan hambatan endogen. 1. Hambatan Eksogen Hambatan untuk masuk ke dalam pasar yang sifatnya berada diluar kontrol dari leading firms dan merupakan suatu penyebab fundamental yang tidak dapat diubah. 2. Hambatan Endogen Termasuk ke dalam hambatan endogen antara lain kebijakan harga dari establish firm, penciptaan kelebihan kapasitas, image dari loyalitas merk suatu produk, strategi penguasaan produk, strategi bahan baku. 2.3.2. Perilaku (Conduct) Perilaku pasar yang dimaksud adalah pola tanggapan dan penyesuaian yang dilakukan suatu perusahaan di dalam pasar untuk mencapai tujuannya. Perilaku pasar terkait dengan tindakan apa yang harus dilakukan suatu perusahaan dalam menghadapi pesaingnya terhadap harga, tingkat produksi, kualitas produk, tindakan promosi, dan hal penting lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan (Greer, 1992). Sedangkan menurut Hasibuan (1993), perilaku adalah tanggapan dan penyesuaian suatu industri didalam pasar dalam mencapai tujuannya. Dari kedua pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa conduct adalah perilaku suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam harga, tingkat produksi, kualitas produk, dan promosi. Untuk menunjukkan perilaku dapat juga dilihat dari penentuan harga, apakah secara mandiri atau dengan melakukan kolusi dengan perusahaan lainnya. Promosi dalam hal ini



12



berupa iklan yaitu salah satu upaya untuk meningkatkan atau mempertahankan pangsa pasar. 1. Strategi Produk Strategi produk harus mengikuti perkembangan produk tersebut mengingat adanya siklus produk yang menempatkan perkembangan produk pada fase-fase tertentu. Siklus produk diawali dengan perkenalan dimana suatu produk belum mempunyai jati diri dan belum dikenal konsumen. Tahapan berikutnya adalah pertumbuhan yang ditandai dengan mulai stabilnya produk sehingga perusahaan perlu melakukan penentuan kapasitas produksi di masa yang akan datang. Produk pada tahap kedewasaan berpotensi memunculkan hadirnya produk serupa dari pesaing-pesaing. Tahap terakhir dalam siklus produk adalah terjadinya penurunan penjualan. Pengambilan keputusan yang tegas dari perusahaan penting dilakukan karena jika kondisi penurunan terus berlanjut maka akan berdampak pada keberlangsungan hidup perusahaan. 2. Strategi Harga Kemungkinan penentuan harga oleh perusahaan menurut Burgess dalam Hasibuan (1993) ada tiga macam : 1.



Menyepakati harga jual yang sama dengan pesaingnya, menguntungkan bagi perusahaan karena kondisi persaingan cenderung aman namun merugikan konsumen karena harga yang ditetapkan mungkin telalu tinggi.



2. Menentukan harga yang terendah agar dapat menghancurkan Pesaingnya 3. Memperlambat laju pemunculan produk baru jika terdapat derajat diferensiasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko. 3. Strategi Promosi Strategi promosi dilakukan untuk meningkatkan jumlah penjualan darisuatu perusahaan. Beberapa strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam mempromosikan produknya adalah dengan



13



memberikan diskon atau potongan harga, mengadakan obral, dan yang cukup berperan penting adalah iklan. Diskon atau potongan harga dilakukan untuk menarik minat beli masyarakat dan biasanya dilakukan saat menjelang adanya perayaan khusus,



misalnya hari



raya. Obral lebih bertujuan untuk menghabiskan stok barang lama yang ada di gudang, oleh karena itu obral biasa dilakukan pada akhir tahun atau akhir periode tertentu. Iklan adalah strategi yang cukup berperan dalam proses penjualan produk



2.3.3. Kinerja (Performance) Kinerja pasar dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang disesuaikan dengan struktur dan perilaku pasar dengan tujuan akhir memperoleh keuntungan. Selain itu,tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam hal kinerja adalah efisiensi, inovasi, atau kualitas produk yang lebih baik karena berkembangnya teknologi, serta distribusi yang merata (Shepherd, 1990). Menurut Jaya (2001), tujuan kinerja ada 4, yaitu: 1. Efisiensi dalam pengalokasian sumberdaya 2. Kemajuan teknologi dan penggunaany 3.



Keseimbangan dalam distribusi



4. Dimensi lain berupa kebebasan individu dalam memilih, keamanan dari bahaya yang mengancam dan keanekaragaman budaya yang ada.



BAB III PEMBAHASAN



3.1. Gambaran Umum Industri Roti Ceria Cake and Bakery Pabrik Roti Ceria adalah salah satu unit usaha dari perusahaan CV. Sari Agung yang telah berdiri sejak 10 Juli 1985 berdasar akte notaris Irawan Soerodjo, SH. No. 16 dan akte perubahan peseroan dan anggaran dasar No.



14



88 tanggal 18 Juli 1987, alamat perusahaan di jalan KH. Sidik No. 46 Jember, perusahaan ini adalah usaha keluarga yang telah dirintis sejak 1968, selama ini perusahaan berkonsentrasi pada bidang perdagangan, pertokoan, dan distribusi barang dan telah bekerjasama dengan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Dalam Negeri (PMDN), sehingga perusahaan memiliki pengalaman dalam bidang Marketing-Selling-Distribusi, berdasar pengalaman tersebut pada 2 Februari 2011 perusahaan mendirikan pabrik roti dan telah melaksanakan taste sampling untuk mendapatkan respon yang saat ini digunakan sebagai tag line yaitu : Murah-Enak-Fresh From The Oven. Strategi tag line tersebut dimaksudkan untuk daya dukung merk yang berkelanjutan dengan tingkat : brand awareness, brand acquisition, brand equity dan akhirnya brand loyalty. 3.2. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) 1. Volume Penjualan Seiring dengan perkembangannya waktu pihak pengelola Roti Ceria terus memperbaiki sistem pemasarannya agar produk yang dihasilkan semakin dikenal masyarakat, sehingga pada pertengahan tahun 2011 pihak pengelola Roti Ceria membuka outlet sebagai tempat dalam memasarkan produknya dan seiring waktu merk dari roti ceria mulai dikenal oleh masyarakat, hal ini dibuktikan dari tingkat pendapatan yang diperoleh oleh pihak perusahaan roti selama 5 tahun terakhir, berikut ini data penjualan dari Roti Ceria. Tabel 4. Volume Penjualan Roti Ceria 2012 – 2016 No Tahun 1. 2012 2. 2013 3. 2014 4. 2015 5. 2016 Sumber: Roti Ceria



Penjualan Rp 2.253.375.450 Rp 2.503.375.450 Rp 4.551.900.000 Rp 4.913.870.000 Rp 3.709.260.000



Dari tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa penjualan produk Roti Ceria cenderung menunjukkan peningkatan selama 4 tahun dan mengalami



15



penurunan pada tahun 2016, sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di Roti Ceria. Namun ditahun 2016 jumlah pendapatan yang diperoleh oleh toko Roti ceria



mengalami penurunan yang cukup



signifikan. Dari hal tersebut pihak pengelola juga harus dapat megantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi dari adanya pesaing bisnis yang ada di pasaran. 2. Pesaing Bisnis kuliner roti di Kabupaten Jember saat ini sudah mulai dikenal masyarakat hal ini dipengaruhi oleh banyaknya toko roti yang berdiri di Kabupaten Jember hal ini disebabkan karena gaya hidup masyarakat yang sudah berkembang maju mengikuti kemajuan zaman dan teknologi



sehingga



mempengaruhi



pola



pikir



mereka



dalam



mengkonsumsi makanan siap saji salah satunya adalah makanan siap saji berupa roti, hal ini



dapat dilihat dari tabel para pesaing toko roti di



wilayah Kabupaten Jember. Berikut adalah tabel pesaing toko roti di wilayah Kabupaten Jember. Tabel 5. Daftar Pesaing Toko Roti di Kabupaten Jember No Nama Toko Tahun Berdiri 1. Roti Anda 1990 2. Roti Ciliwung 1998 3. Rolland 2002 4. Fatimah Bakery 2008 5. Conato Bakery 2009 6. Said’s Roti 2010 7. Glovic Bakery 2010 8. Belgis Bakery 2014 9. Rotie 2014 10. Holand 2015 Sumber: Hasil Survey Peneliti Tahun 2017 Berdasarkan tabel 3 di atas menjelaskan bahwasannya dari tahun ketahun pesaing toko roti yang ada di Jember terus mengalami peningkatan hal ini membuktikan bahwasannya bisnis kuliner utamanya dibidang makanan siap saji berupa roti cukup diminati dan mendapat tempat dihati para masyarakat Kabupaten Jember. 3.1.1. Tahap Pengenalan



16



Roti Ceria Cake and Bakery mulai merintis usahanya sejak tahun 2011 yang mana pada awal tahap perkenalan produknya pihak pengelola ceria mengadakan sistem pemasaran secara manual yaitu dengan cara berjualan berpindah – pindah dari satu rumah ke rumah lainnya atau yang disebut sistem door to door. Hal ini dilakukan sebagai langkah pengenalan produk yang dihasilkan oleh pengelola roti ceria agar masyarakat dapat mengenal produk dari merk tersebut. Pada tahap perkenalan produk pihak pengelola mengalami banyak kendala utamanya dalam penerapan konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) yang masih kurang berjalan dengan baik pada saat tahap perkenalan. Hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan masih tidak memiliki pilihan varians rasa dan bentuk, selain itu penyesuaian harga pada saat awal produksi sangat sulit ditentukan karena konsumen masih menawar produk dengan harga yang sangat rendah, sistem distribusi yang begitu sulit juga salah satu faktor penghambat dalam proses pengenalan dari produk roti ceria karena bisnis ini tidak memiliki tempat yang tetap untuk sitem penjualannya dan demi perbaikan promosi pihak pengelola meminta saran dari konsumen mengenai produk yang dijualnya pada saat sistem penjualan secara door to door. 3.1.2. Tahap Pertumbuhan Produk Roti pada perusahaan Ceria Cake and Bakery dapat diidentifikasi melalui tahapan PLC yang dilihat dari penjualan dan banyaknya pesaing dalam menjalankan usaha tersebut. Adapun indikator PLC Roti perusahaan Ceria Cake and Bakery dan cara mengetahui posisi siklus hidup produk dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya :



3.1.3. Pengukuran Posisi Siklus Hidup Produk Untuk mengetahui posisi produk Roti dalam daur hidup produk dapat di lakukan perhitungan dengan rumus Polli and Cook. Langkah awal yang harus di ketahui adalah data perubahan persentase pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun dalam jangka waktu tertentu sepanjang produk mulai masuk kedalam pasar hingga saat ini, dalam hal ini data



17



penjualan yang di masukkan merupakan data penjualan lima tahun terakhir (terbaru). Tabel 6. Perhitungan dengan Metode Polli and Cook Penjualan (Sales Tahun



Revenue) dalam



∆ % (X)



X-µ



2012 2013 11,09 2014 81,82 2015 7,95 2016 (24,05) Σ 76,81 Sumber: Industri Roti ceria (diolah)



(8,11) 62,62 (11,25) (43,25)



milyar Rupiah 2.253 2.503 4.551 4.913 3.709



(X - µ)² 65,77 3.921,26 126,56 1.870,56 5.984,15



Menentukan nilai persentase kenaikan rata – rata (µ), yang di dapatkan dari perhitungan sebagai berikut: µ=



∑x n−1



µ=



76,81 5−1



µ=



76,81 4



µ=19,20 Menghitung standar deviasi (σ) melalui perhitungan sebagai berikut: σ 2=∑ ( x−µ) ² σ =√ ∑ ( x−µ)² σ =√ 5.984,15 σ =77,36 Untuk mengetahui nilai Z dan X dalam kurva normal produk Roti Ceria Cake and Bakery , di dapatkan melalui perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:



18



Z = µ + 0,5σ Z = 19,20 + 0,5 (77,36) Z = 19,20 + 38.68 Z = 57,88 Batas pertumbuhan (growth) = µ + 0,5σ = 57,88 Y = µ – 0,5σ Y = 19,20 – 0,5(77,36) Y = 19,20 – 38,68 Y = (-19,48) Batas penurunan (decline) = µ – 0,5σ = (-19,48) Berdasarkan perhitungan dengan metode Polli and Cook terlihat bahwa jumlah nilai perubahan persentase penjualan atau ∑∆% (X) adalah sebesar 76,81. Adapun batasan – batasan untuk menentukan tahapan dalam siklus hidup produk menurut perhitungan Polli and Cook sebagai berikut: Decline



: ∑∆% (X) < (-19,48)



Growth



: ∑∆% (X) > 57,88



Mature



: (-19,48) < ∑∆% (X) < 57,88 Berdaskan hal ini maka di ambil kesimpulan bahwa produk pada



saat ini berada pada tahap pertumbuhan (growth). Tahap pertumbuhan (growth): ∑∆% (X) = 76,81 > 57,88



3.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Berikut ini adalah strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang di lakukan oleh perusahaan Roti Ceria Cake and Bakery.



19



1. Produk (Product) Perusahaan Roti Ceria Cake and Bakery merupakan industri Roti yang mengusung produknya yaitu brand Roti Ceria, bermacam – macam aneka jenis Roti seperti misalnya Roti manis, donat, muffin, Roti boy, dan kue tart. dengan jenis – jenis Roti di mana memiliki keunikan feature (bentuk), taste (rasa), tekstur (kelembutan) dan variasi isi yang beragam. Pada awal berdirinya pada tahun 2011 industri Roti Ceria Cake and Bakery pada tahap perkenelan produknya perusahaan hanya memproduksi 50 Roti kurang lebih dalam 5 jenis macam Roti yang di produksinya. Dalam 6 tahun industri Roti Ceria Cake and Bakery mengalami perkembangan di mana pihak Roti Ceria Cake and Bakery mampu membuat ± 30 macam jenis – jenis Roti yang telah di inovasi oleh pihak Roti Ceria dengan berbagai varians rasa dan bentuk sehingga dapat menarik minat konsumen. Dalam tahap perkembanganya pihak Roti Ceria Cake and Bakery telah berhasil mengembangkan berbagai jenis Roti dari tahap perkenalan yang dapat membuat 5 macam jenis Roti, saat ini pihak Roti Ceria Cake and Bakery telah berhasil menginovasi produknya sebanyak ± 30 varians jenis Roti. 2. Harga (Price) Dalam menentukan harga untuk produknya perusahaan Roti Ceria Cake and Bakerymenggunakan metode Cost-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan biaya) yang mana metode ini merupakan suatu metode penelitian harga yang paling sederhana, di mana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produksi sehingga harga jual macammacam produk yang dijual pada Roti Ceria Cake and Bakery sangatlah bervariasi dan juga terjangkau, hal ini secara tidak langsung mempengruhi minat dari konsumen agar dapat tertarik untuk mau membeli produk Roti yang terjangkau dengan kualitas rasa dan mutu yang terjamin di tempat tersebut. Harga yang ditawarkan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery sangatlah terjangkau berkisar dari harga Rp. 2.000 untuk macam – macam Roti yang ukuran sedang dan Rp. 125.000 untuk jenis kue tart. 3. Promosi (Promotion) Promosi yang di lakukan Roti Ceria Cake and Bakery dalam memperkenalkan produknya di lakukan dengan berbagai cara mulai dari



20



pemasaran langsung (direct marketing), Hubungan masyarakat (public relation) dan periklanan (advertising). Berikut adalah penjelasan dari berbagai promosi yang di terapkan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery: 1. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Komunikasi langsung dengan pelanggan yang di incar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung. Sistem promosi dalam metode ini salah satunya adalah dengan menggunakan sistem penjualan door to door. 2. Hubungan Masyarakat (Public relation) Peran dari hubungan masyarakat ini adalah untuk membangun citra merk yang kuat pada ingatan konsumen pada produk Ceria Cake and Bakery. Sistem yang di lakukan pada metode promosi ini dengan cara menjadi sponsor dalam suatu kegiatan tertentu. 3. Periklanan (advertising) Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non probadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Pada sistem promosi ini pihak Roti Ceria Cake and Bakery menerapkan sistem penjualan secara online dan penyediaan web bagi konsumen yang ingin melihat berbagai macam jenis Roti yang dijual.



4. Distribusi/ Tempat (Place) Pihak Roti Ceria Cake and Bakery memilih outlet-outlet toko untuk mendistribusikan poduknya di daerah yang telah mereka tuju tersebut selain itu pihak toko Roti Ceria Cake and Bakery juga berusaha membangun kerjasama yang baik dengan berbagai macam instansi terkait seperti instansi pemerintahan , instansi pendidikan, dan juga instansi perkantoran, hal ini di lakukan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery sebagai salah satu alternatif



upaya agar produknya semakin di kenal



masyarakat selain itu ini merupakan salah satu tujuan toko Roti Ceria



21



Cake and Bakery agar semakin erat dalam membangun kerjasama di bidang bisnis. 3.2 Penentuan Strategi Bauran Pemasaran Sesuai Tahap Siklus Hidup Produk Roti Berikut ini adalah strategi yang harus di lakukan pada tahap daur hidup pada masa pertumbuhan, menurut teori Kotler dari strategi yang telah djalankan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery untuk produknya adalah sebagai berikut: 1. Strategi Produk (Product) Strategi produk yang di lakukan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery sudah menawarkan berbagai macam produk baru untuk memproduksi lebih banyak jenis produk yang telah di inovasi. Dalam menginovasi produknya pihak Roti Ceria Cake and Bakery juga dapat melakukan dengan cara menambah variasi produk dari segi bentuk produk Roti agar lebih bervariasi lagi selain itu inovasi lain yang dapat di lakukan adalah dengan menambah produk minuman pada produk yang di jualnya dengan mengembangkan usaha berbentuk cafe seperti yang sedang berkembang di wilayah Kabupaten Jember ini. Strategi lain yang perlu di perhatikan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery adalah terletak pada kepuasan konsumen yaitu dengan menerapkan pelayanan yang maksimal serta pemberian jaminan atau garansi sebagai meningkatkan kepercayaan terhadap Roti Ceria Cake and Bakery. 2. Strategi Harga (Price) Menurut Kotler (2009). di mana strategi harga untuk posisi pertumbuhan adalah memberikan harga yang dapat menembus pasar (dapat di terima semua segmen pasar), strategi harga yang di lakukan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery adalah dengan menjual produk Roti dengan harga terjangkau namun tetap mengutamakan mutu dan kualitas dari produk yang di jualnya. Strategi harga yang perlu juga di lakukan oleh Roti Ceria Cake and Bakery yaitu dapat menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitive terhadap harga dan strategi penetapan harga yang lain dapat menggabungkan item produk roti tertentu yang berbeda atau yang disebut strategi (Bundle Price) agar mendapat potongan harga, serta meganalisis pangsa pasar terhadap para pesaing yang mana analisis tersebut di gunakan oleh pihak Roti Ceria Cake and Bakery untuk mengetahui naik turunnya



22



harga dari produk pesaing tujuan ini di lakukan agar pihak Roti Ceria Jember dapat menentukan harga jual yang sesuai pada produk yang di jualnya. 3. Strategi Promosi (Promotion) Roti Ceria Cake and Bakery telah menerapkan strategi promosi yaitu (Direct Marketing, Public Relation, Advertising, Personal Selling) berupa sistem promosi menggunakan sistem penjualan door to door, bekerjasama dengan instansi – instansi, menjadi sponsor dalam kegiatan – kegiatan tertetu dan perluasan pasar dengan menawarkan poduknya melalui media promosi elektronik yaitu berupa blogspot dan promosi melalui jejaring sosial seperti Facebook. Strategi promosi lain yang dapat di lakukan oleh Roti Ceria Cake and Bakery dapat di lakukan dengan cara mengembangkan berbagai strategi promosi yang berbasis teknologi membuat web resmi dan aplikasi mengenai Roti Ceria Cake and Bakery agar konsumen dapat melihat menu varians, harga produk secara lengkap sehingga dapat menimbulkan kepercayaan di hati konsumen dan promosi lain yang dapat di lakukan dengan memberikan diskon 5% pada konsumen setiap membeli minimal pembelian Rp. 300.000,- dalam item produk tertentu. 4. Strategi Saluran Distribusi/ Tempat (Place) Menurut Kotler (2009) strategi distribusi pada tahap pertumbuhan yang harus di lakukan yaitu dengan membangun distribusi yang intensif.Dalam pengembangannya pada tahap pertumbuhan pihak Roti Ceria masih belum menerapkan saluran distribusi yang intensif, di karenakan cakupan wilayah Roti Ceria Cake and Bakery hanya meliputi wilayah Kabupaten Jember saja. Strategi distribusi yang perlu di lakukan oleh Roti Ceria Cake and Bakery adalah dengan meperluas pangsa pasar pada setiap kabupaten dan juga mendirikan outlet di daerah pedesaan, tujuannya agar pangsa pasar dari produk yang di jualnya semakin luas serta tidak hanya menetap di satu kabupaten atau kota sehingga dapat mengubah pola pikir masyarakat menggunakan produk siap saji saat acara tertentu. Roti Ceria Cake and Bakery juga bisa mengembangkan pemasaran secara franchise dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang bertujuan untuk meminimalisir kerugian usaha.



3.1.



Struktur pasar



23



Struktur pasar Roti Ceria Cake and Bakery dapat dilihat melalui pangsa pasar (Market Share), dimana nilai pangsa pasar (Market Share) dapat menentukan posisi produk dalam persaingan pasar dan tipe struktur pasar. Beberapa merek yang bersaing dalam industri roti mengalami peningkatan yang stabil setiap tahunnya. Berikut Tabel 1 menjelaskan TOP BRAND INDEX (TBI) TAHUN 2012-2016 2012 Merk Sari Roti 71.1 Majestyk 2.9 Lauw 1.4 Buana 1.4 Paulus 1.3 Boti 1.2 BreadTalk 1 Holand Bakery   Ceria Cake and Bakery  



2013



2014



73.2 1.6 1.3 2.1    



    1.2



   



   



2015



2016



77.1 74.4 1.3   1.4   1.7       2.1 2.8    



72.9   2.1       1.8 1.5



mengenai Top Brand Index (TBI) berdasarkan merk roti di Indonesia. Tabel 1. Top Brand Index Berdasarkan Merk Roti Di Indonesia Tahun 2012-2016



Beberapa merek yang bersaing dalam industri roti mengalami peningkatan yang stabil setiap tahunnya. Tabel 1 menunjukkan merek-merek roti terbaik menurut perhitungan yang dilakukan Top Brand Index (TBI). Sari Roti menjadi top brand tahun 2012-2016 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Namun demikian Sari Roti tetap menduduki peringkat pertama dalam Top Brand. Sari Roti merupakan merek roti yang mengusai Pangsa Pasar (Market Share) roti terbesar diantara merek roti yang lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut:



24



Gambar 1. Pangsa Pasar (Market Share) Roti Di Indonesia Tahun 2016 Sumber: www.topbrand-award.com Gambar 1 menunjukan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, menguasai 90% pangsa pasar roti di Indonesia dan 10% dikuasai oleh merekmerek roti yang lainnya seperti BreadTalk, Garmelia dan Holland Bakery serta Ceria Cake and Bakery. Meskipun sudah menjadi market leader namun Sari Roti menginginkan market share pada tahun 2017 naik sebesar 92% pangsa pasar di Indonesia. Dari data diatas posisi produk Roti Ceria Cake And Bakery dalam persaingan pasar yaitu terletak pada posisi Relung Pasar (Market nicher) sama hal nya dengan BreadTalk, dan Holland Bakery yang memiliki TBI kurang dari 10% posisinya berada pada Relung Pasar (Market nicher) . Dikatakan (Market nicher)



karena produk Roti Ceria Cake and Bakery memiliki



karakteristik yang sesuai dengan karakteristik Relung pasar, beberapa produk Roti Ceria Cake and Bakery yang tidak kalah saing dengan produk roti lainnya meskipun Roti Ceria Cake and Bakery tidak termasuk top brand di Indonesia tetapi secara umum perusahaan Ceria Cake and Bakery berkembang dan telah memiliki 5 outlet serta Roti Ceria Cake and Bakery ingin menanamkan citra produk yang berkualitas terhadap para konsumennya, dengan cara mengutamakan mutu dan rasa dengan berbagai inovasi-inovasi mengenai produk yang berkualitas sehingga konsumen mempunyai presepsi yang sama dengan apa yang diharapkan perusahaan tentang produk yang ditawarkan



Perilaku (Conduct)



25



1. Strategi Produk (Product) Secara umum strategi perluasan produk yang harus di lakukan oleh pihak Roti Ceria Jember agar dapat menarik minat konsumen dalam melakukan suatu pembelian pada Roti Ceria Jember adalah menerapkan strategi tertentu yang di lakukan dengan tujuan agar pihak Roti Ceria Jember dapat semakin mengembangkan produknya menjadi lebih bervariasi dari sebelumnya. Sedangkan strategi produk yang di lakukan oleh pihak Roti Ceria Jember sudah menawarkan berbagai macam produk baru untuk memproduksi lebih banyak jenis produk yang telah di inovasi, namun dalam segi pelayanan dan pemberian garansi pihak Roti Ceria Jember masih kurang mumpuni dalam menerapkan strategi dalam memasarkan produknya. Dalam menginovasi produknya pihak Roti Ceria Jember juga dapat melakukan dengan cara menambah variasi produk dari segi bentuk produk Roti agar lebih bervariasi lagi selain itu inovasi lain yang dapat di lakukan adalah dengan menambah produk minuman pada produk yag di jualnya dengan mengembangkan usaha berbentuk cafe seperti yang sedang berkembang di wilayah Kabupaten Jember ini. Strategi lain yang perlu di perhatikan oleh pihak Roti Ceria Jember adalah terletak pada kepuasan konsumen yaitu dengan menerapkan pelayanan yang maksimal serta pemberian jaminan atau garansi sebagai meningkatkan kepercayaan terhadap Roti Ceria Jember, seperti mengubah kualitas pelayanan dari karyawan dengan cara menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dalam pelayanan, selain itu strategi lain yang dapat di lakukan adalah dengan memberikan seragam yang sesuai pada karyawan agar tampak lebih rapi. 2. Strategi Harga (Price) Menurut Kotler (2009). di mana strategi harga untuk posisi pertumbuhan adalah memberikan harga yang dapat menembus pasar (dapat di terima semua segmen pasar), maka berdasarkan analisa sebelumnya dapat di ambil kesimpulan bahwa strategi yang di jalankan oleh Roti Ceria Jember sudah sesuai dengan strategi harga pada tahap pertumbuhan. Strategi harga yang di lakukan oleh pihak Roti Ceria Jember adalah dengan menjual produk Roti dengan harga terjangkau



26



namun tetap mengutamakan mutu dan kualitas dari produk yang di jualnya, tujuan dari strategi ini agar konsumen dapat tetap loyal terhadap produk yang ada pada Roti Ceria Jember. Strategi harga yang perlu juga di lakukan oleh Roti Ceria Jember yaitu dapat menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitive terhadap harga dan strategi penetapan harga yang lain dapat menggabungkan item produk roti tertentu yang berbeda atau yang disebut strategi (Bundle Price) agar mendapat potongan harga, serta meganalisis pangsa pasar terhadap para pesaing yang mana analisis tersebut di gunakan oleh pihak Roti Ceria Jember untuk mengetahui naik turunnya harga dari produk pesaing tujuan ini di lakukan agar pihak Roti Ceria Jember dapat menentukan harga jual yang sesuai pada produk yang di jualnya. 3. Strategi Promosi (Promotion) Strategi promosi sangat perlu di kebangkan oleh pihak Roti Ceria Jember sebagai tuntutan perkembangan teknologi yang semakin canggih hal ini di lakukan sebagai upaya agar promosi dari Roti Ceria Jember menjadi luas di beberapa wilayah dan Kabupaten di luar kota Jember. Menurut Kotler (2009) strategi promosi pada tahap pertumbuhan yang harus di lakukan yaitu dengan membangun minat konsumen untuk membeli produk yang akan di konsumsinya. Dalam hal ini pihak Roti Ceria Jember telah menerapkan strategi promosi yaitu (Direct Marketing, Public Relation, Advertising, Personal Selling) berupa sistem promosi menggunakan sistem penjualan door to door, bekerjasama dengan instansi – instansi, menjadi sponsor dalam kegiatan – kegiatan tertetu dan perluasan pasar dengan menawarkan poduknya melalui media promosi elektronik yaitu berupa blogspot dan promosi melalui jejaring sosial seperti Facebook. Strategi promosi lain yang dapat di lakukan oleh Roti Ceria Jember dapat di lakukan dengan cara mengembangkan berbagai strategi promosi yang berbasis teknologi membuat web resmi dan aplikasi mengenai Roti Ceria Jember agar konsumen dapat meliahat menu varians, harga produk secara lengkap sehingga dapat menimbulkan kepercayaan di hati konsumen dan promosi lain yang dapat di lakukan dengan memberikan diskon 5% pada konsumen setiap membeli minimal pembelian Rp. 300.000,- dalam item produk tertentu.



27



BAB IV PENUTUP



4.1. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Produk Roti Ceria Cake and Bakery saat ini telah berada pada tahap pertumbuhan (growth), yaitu pertumbuhan dengan ditandai oleh adanya berbagai indikator seperti volume hasil penjualan yang meningkat dari tahun 2012 – 2016 dan pesaing serta hasil perhitungan dengan metode polli and cook.



28



DAFTAR PUSTAKA



Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran: Jilid 13. Erlangga, Jakarta Kotler, Philip. (2012). Manajemen Pemasaran. PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta



Ridwan, Muhammad. 2013. Analisis Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) Dalam Menentukan Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pada Roti Ceria. Universitas Muhammadiyah Jember. Diunduh : http://digilib.unmuhjember.ac.id/gld.php?mod=muhammadri-5220



29