Makalah Pemasaran Sosial - Shela Ramadania [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMASARAN SOSIAL



Disusun Oleh:



SHELA RAMADANIA NIM : P05170020071



DOSEN PENGAMPU: SRI SUMIATI, SKM.,M.Kes



JURUSAN PROMOSI KESEHATAN POLTEKES KEMENKES BENGKULU TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perilaku Hidup Bersih & Sehat” dan tidak luput saya sampaikan terimakasih kepada Bunda Sri Sumiati, SKM.,M.Kes sebagai dosen pembimbing, Saya ucapkan terimakasih juga terhadap teman-teman yang sudah ikut memberi saran yang baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses membuat makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kita semua untuk menambah pengetahuan tentang judul makalah yang disebutkan diatas. Saya pun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari aspek materi, sistematika penulisan, maupun dari aspek bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, semua saran perbaikan dan pembangunan untuk makalah ini kami terima dengan senang hati. Wassalamualaikum wr.wb



Bengkulu, 21 Oktober 2021



Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................



i



KATA PENGANTAR..............................................................................................



ii



DAFTAR ISI.............................................................................................................



iii



BAB I



PENDAHULUAN..................................................................................



iv



A. Latar Belakang..................................................................................



1



B. Rumusan Masalah.............................................................................



2



C. Tujuan Penulisan...............................................................................



3



PEMBAHASAN....................................................................................



v



A. 10 Indikator Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS)......................



4



B. Pengertian PHBS di Tatanan Pendidikan/Sekolah...........................



5



C. Manfaat & Tujuan PHBS di Tatanan Pendidikan/Sekolah..............



6



D. 9 Point Pemasaran Sosial........................................................



7



E. 10 Faktor Penentu Pemasaran Sosial.......................................



8



F. 14 Langkah Pemasaran Sosial.................................................



9



BAB III PENUTUP..................................................................................................



vi



A. Kesimpulan.........................................................................................



10



B. Saran...................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................



vii



BAB II



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah (Dermawan, 2012). Pada siswa sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum diterapkan dengan baik, sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti masalah cacingan, diare dan saluran pernafasan akut (ISPA). Menurut data dari Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun dan berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) setiap tahunnya ada 100.000 anak di Indonesia meninggal akibat diare. (Depkes RI, 2007). Pendidikan kesehatan di sekolah sangat efektif dilakukan karena sebagian besar waktu anak-anak berada di sekolah. Selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, sekolah harus menjadi suatu tempat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menciptakan lingkungan yang sehat. Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan atau pembaharuan, karena kelompok anak sekolah sedang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan. Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat (Notoatmodjo, 2005).



B. Rumusan Masalah 1) Apa saja 10 indikator PHBS ? 2) Definisi PHBS di Tatatan Pendidikan/Sekolah. 3) Apa manfaat & tujuan PHBS di Tatanan Pendidikan/Sekolah?



4) Apa saja 9 point pemasaran sosial? 5) Apa saja 10 faktor penentu pemasaran sosial? 6) Apa saja 14 Langkah pemasaran sosial? C. Tujuan 1) Mengetahui tentang 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 2) Mengetahui tentang PHBS di Tatanan Pendidikan/Sekolah. 3) Mengetahui manfaat & tujuan PHBS di Tatanan Pendidikan/Sekolah. 4) Mengetahui 9 Point Pemasaran Sosial 5) Mengetahui 10 Faktor Penentu Pemasaran Sosial 6) Mengetahui 14 Langkah Pemasaran Sosial



BAB II PEMBAHASAN



A.



10 Indikator Perilaku hidup bersih & sehat ( PHBS ) PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah



tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi ASI ekslusif 3. Menimbang balita setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu 8. Makan buah dan sayur setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah B. Pengertian PHBS di Tatanan Pendidikan/Sekolah "PHBS di Sekolah", berarti anak sekolah"PHBS di Sekolah", berarti anak sekolah harus diberdayakan agar sadar, mau danharus diberdayakan agar sadar, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidupmampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.bersih dan sehat di sekolah. "PHBS di Sekolah", berarti ketersediaan"PHBS di Sekolah", berarti ketersediaan sarana lingkungan sekolah yang sehatsarana lingkungan sekolah yang sehat harus diupayakan dan menjadi urusanharus diupayakan dan menjadi urusan pemerintah kabupaten/kota dan jajarannya pemerintah kabupaten/kota dan jajarannya (sektor pendidikan, kesehatan,sektor pendidikan, kesehatan, pertamanan, dllpertamanan, dll).



"PHBS di Sekolah" juga berarti jajaran jajaran pendidikan dan jajaran kesehatan pendidikan dan jajaran kesehatan harus dapat menjadi teladan dalam harus dapat menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat berperilaku hidup bersih dan sehat serta memberikan pelayanan serta memberikan pelayanan kesehatan preventif dan promotif dikesehatan preventif dan promotif di sekolah-sekolah. Didalam tatanan pendidikan/sekolah, memiliki 15 indikator. Diantaranya sebagai berikut : 1. Air bersih 2. Jamban Sehat 3. Tempat Pembuangan Sampah 4. Mencuci Tangan 5. Kantin Sehat 6. Aktifitas Fisik Berolahraga 7. Pemberantasan Sarang Nyamuk 8. Tidak Merokok 9. Menimbang BB & TB minimal 6 bulan sekali 10. Memotong Kuku 11. Menggosok gigi 12. Memakai Sepatu 13. Ruang UKS 14. Dokter kecil (Kader Kesehatan) 15. Menjadi Peserta Dana Sehat Dari 15 indikator PHBS di tatanan pendidikan/sekolah ini, Saya memilih salah satu Topik, yaitu : “MEMAKAI SEPATU”



C. Manfaat & Tujuan PHBS di Tatanan Sekolah Manfaat PHBS di Sekolah 



Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, sehingga anak sekolah dan guru dilindungi dari sehingga anak sekolah dan guru dilindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.berbagai gangguan dan ancaman penyakit.







Semakin meningkatnya semangat belajar mengajar yang berdampak pada prestasibelajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar anak sekolah.belajar anak sekolah.







Citra sekolah sebagai sarana pendidikan semakin meningkat, sehingga mampu menariksemakin meningkat, sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat).minat orang tua (masyarakat).







Semakin meningkatnya citra pemerintah di bidang pendidikan.di bidang pendidikan.







Dapat menjadi percontohan sekolah ber- bagi daerah lain.



Tujuan Umum PHBS tatanan sekolah : 



Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuanpengetahuan, sikap dan



kemampuan



warga



sekolah



dan



masyarakat



lingkungan



sekolahwarga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah dalam mencegah penyakit, memelihara dandalam mencegah penyakit, memelihara dan meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalammeningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan yang didukung denganupaya peningkatan kesehatan yang didukung dengan kebijakan sekolah sehat.kebijakan sekolah sehat. Tujuan Khusus PHBS tatanan Sekolah : 



Meningkatkan warga sekolah dan



lingkungan sekolah yang



berperilaku hidup bersih danlingkungan sekolah yang berperilaku hidup bersih dan sehat.sehat. 



Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman danMeningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman.nyaman.







Meningkatkan peran aktifaktif masyarakat sekolahmasyarakat sekolah untukuntuk



meningkatkan



kesehatan



masyarakat



di



lingkunganmeningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah dan sekitarnya.sekolah dan sekitarnya. 



Meningkatkan dukungan kebijakan sehat dalam sekolah.kesehatan di sekolah.



kesehatan di



D. 9 Point Pemasaran sosial 1. Riset Pasar



Dari keadaan yang di lihat masih ada anak sekolah yang tidak memakai sepatu saat sedang beraktivitas di sekolah . 2. Analisis konsumen



Berdasarkan hasil analisis konsumen memakai sepatu dengan baik adalah salah satu cara terhindarnya dari berbagai penyakit dan kenyamanan bagi orang sekitar kita. 3. Keunggulan







Memberikan informasi kepada anak-anak sekolah agar menggunakan sepatu saat beraktivitas disekolah







Dapat di rasakan lebih nyaman jika memakai sepatu







Bisa di gunakan berulang



4. Target



Media ini biasanya menekankan target pada anak-anak sekolah, Guruguru. Sehingga dengan media ini akan memberikan edukasi kepada mereka untuk memakai sepatu. 5. Membangun Merek



Dalam membangun merek ini bisa dilakukan dengan cara membuat video/iklan tentang cara bagaimana memakai sepatu yang baik dan benar, sehingga dapat menyadarkan semua anak-anak sekolah maupun guru. 6. Merek produk



Merek produk ini didesain dengan semenarik mungkin, sehingga dapat menarik perhatian anak-anak sekolah. 



7. Uji coba



Penguji cobaan produk ini berlangsung 1-5 ditempat sekolah. Apakah anak- anak dan guru-gurnya terbantu dengan adanya produk ini untuk memakai sepatu 8. Periklanan



Di zaman yang canggih ini mungkin lebih efektif untuk membuat periklanan melalui media sosial agar informasi dan edukasi dapat tersampaikan dengan baik 9. Sosial marketing



Disini kami membuat media ini untuk mempengaruhi anak-anak sekolah dan guru-gurunya untuk mengubah prilaku agar memakai sepatu di lingkungan sekolah sehingga tidak penyebab penyakit atau gangguan terhadap orang lain.



D. 10 Faktor penentu pemasaran 1. Manajemen(manajer harus mempunyai kemampuan dan keterampilan mengkoordinasi) Dalam hal mengatur, maka orang yang kami pilih sebagai manajer adalah orang yang cakap dalam merencanakan strategi apa yang tepat dalam tantanan sekolah, kemudian mengkoordinasikan semua hal yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga dapat berjalan dengan lancar. Manajemennya seperti Kepala Sekolah. 2. Konsumen Konsumen yang dituju dalam tantanan sekolah yaitu menjaga agar Memakai sepatu saat beraktivitas maupun tidak, saat dilingkungan sekolah. 3. Kelompok sasaran Kelompok sasaran dalam hal ini tentunya anak-anak & guru-guru yang ada disekolah, sehingga kedepannya kelompok sasaran ini diharapkan bisa menerapkan kebiasaan memakai sepatu. 4. Identitas yang jelas Tantanan sekolah ini berjudul ‘’Memakai Sepatu’’dengan menyadarkan orang yang tidak biasa memakai sepatu agar bisa terbiasa memakai sepatu dengan baik. 5. Manfaat dan keuntungan yang jelas Memakai sepatu yang bersih dan tidak kotor dapat menghindari dari adanya bau kaki. Jika memakai sepatu kotor bisa jadi kuman yang ada disepatu akan menempel pada jari-jari di kaki kita. Tidak menimbulkan kerusuhan akibat tidak memakai sepatu, memberikan kenyamanan kepada orang sekitar, terhindar dari berbagai penyakit. 6. Biaya yang dapat di jangkau oleh konsumen



Biaya rata-rata sepasang sepatu adalah Rp 100.000, biasanya penggantian sepatu dalam anak-anak sekolah, tergantung pemakaiannya. 7. Ketersediaan produk harus mudah diperoleh Produk ini dapat dipesan dengan melalui system, beli secara langsung maupun order. 8. Saluran komunikasi harus yang dapat dipercaya,ekonomis dan mantap Dalam hal ini, perlunya kerjasama tim yang solid, dimana setiap orang bekerja dengan tanggung jawabnya masing-masing, kemudian menjalankan rencana yang sudah dirancag sebelumnya, lalu saling mempercayai satu sama lain. 9. Pemantauan dan perbaikan dalam waktu 3,6 atau 12 bulan 1) Melakukan penjadwalan pemantauan Kawasan lingkungan sekolah



setiap 1 bulan sekali 2) Memberitahukan jadwal pemantauan kepada sasaran 3) Menyiapkan instrumen pamantauan sesuai kawasan 4) Melaksanakan pemantauan dilingkungan sekolah 5) Merekapitulasi dan menganalisis hasil pemantauan 6) Melaporkan



10. Evaluasi diperlukan bagi semua kegiatan Dari hal ini dapat di simpulkan bahwa harus ada upaya yang terus menerus dilakukan secara terencana, memberikan edukasi kesehatan tentang bahayanya jika tidak memakai sepatu, pada semua yang ada dilingkungan sekolah tersebut., E. 14 Langkah Pemasaran Sosial 1) Riset formatif Memberikan pengarahan kepada anak-anak sekolah maupun gurunya tentang bahayanya jika tidak memakai sepatu. 2) Penyusunan strategi



Membuat kebijakan dari pihak sekolah tentang harus memakai sepatu jika sedang berada dilingkungan sekolah. Baik murid maupun gurunya. 3) Menguji coba strategi Akan dilakukan uji coba selama 1 bulan untuk melihat seberapa besar pengaruhnya bagi kesehatan anak murid tersebut. 4) Menulis arahan kreatif dan media 



Tujuan : Untuk keselamatan bagi murid tersebut, Baik dari kesehatan maupun yang lainnya.







Maksud kegiatan : untuk menyadarkan yang berada dilingkungan sekolah tentang bahayanya jika tidak memakai sepatu saat melakukan sebuah aktivitas atau kegiatan lainnya.



5) Menentukan konsultan kreatif dan konsultan media Keterlibatan seluruh yang berada di lingkungan sekolah



sangat



penting dalam proses memakai sepatu di lingkungan sekolah. 6) Menyusun peran bahan serta rencana media Di era yg modern ini peran sosial media sangat berpengaruh terhadap pola pikir anak-anak. 7) Menguji bahan dan pesan Semua media edukasi akan di uji dahulu sebelum di sebarluaskan di tempat sekolah-sekolah agar bisa dengan mudah dimengerti oleh anak murid. 8) Memperbaiki bahan Semua bahan edukasi yang sudah di uji akan dilakukan perbaikan katakata untuk lebih mudah di mengerti. 9) Penyempurnaan program Untuk penyempurnaan program, kami menggunakan media yang mengedukasi semua yang berada dilingkungan sekolah tersebut tentang



bahanya jika tidak memakai sepatu dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 10) Memproduksi bahan Semua bahan akan di produksi yang digunakan untuk media edukasi tentang memakai sepatu. 11) Pengumpulan data dasar dan evaluasi Tempat yang diutamakan adalah tempat sekolah-sekolah. 12) Orientasi Semua media yang digunakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 13) Melaksanakan kegiatan Kegiatan akan dimulai dengan memberikan edukasi melalui media sosial dan memberikan gambar memakai sepatu dengan baik dan benar. 14) Memantau dan memperbaiki Akan dilakukan pemantauan setiap 1 minggu sekali terhadap perubahan perilaku orang-orang yang ada dilingkungan sekolah tersebut.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak memiliki hubungan dengan infeksi Soil transmitted helminth (STH) meliputi kebiasaan mencuci tangan, kebersihan kuku dan menggunakan alas kaki, namun dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) memiliki hubungan dengan infeksi Enterobius vermicularis meliputi kebiasaan mencuci tangan dan tidak memiliki hubungan dengan kebiasaan menjaga kebersihan kuku dan menggunakan alas kaki. Kebiasaan menggunakan alas kaki yang baik adalah selalu menggunakan alas kaki (sendal,sepatu) setiap keluar rumah. Siswa yang memiliki kebiasaan menggunakan alas kaki (77%) lebih banyak dari siswa yang tidak menggunakan alas kaki (23%).



B. Saran Bagi



pihak sekolah



diperlukan



adanya



pendidikan



kesehatan



yang



menganjurkan untuk selalu membiasakan mencuci tangan sebelum makan dan setelah bermain mennggunakan sabun dan air mengalir. Selain itu dilakukan pemeriksaan kebersihan kuku dan mengharuskan kepada anakanak untuk selalu memotong kuku serta menganjurkan untuk selalu menggunakan alas kaki saat bersekolah dan saat bermain diluar rumah.



DAFTAR PUSTAKA



Bella, P. S. (2019). BAB VI PENUTUP. 2019, 1-2. Dinkes, A. (2014). 10 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 24 April 2014, 1. eprints.ums.ac.id. (2018). BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. agustus, 2018, 1-2. Indry. (2017). 15 Indikator PHBS Institusi Pendidikan. 10 April 2017, 1-24. Lambiheue, C. A. (2013). PHBS di Tatanan Sekolah. 26 agustus 2013, 1-11.