Makalah Pembentukan Dentin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PROSES PEMBENTUKAN DENTIN (Dentinogenesis)



Oleh Komang G.P Wedaswara



(1806122010042)



Made Adelia Nugraha



(1806122010043)



Made Dwi Putra Mahendra



(1806122010044)



Maria Titania Bunga Ardyta



(1806122010045)



Metta Liliana



(1806122010046)



Nengah Subakti Sapta



(1806122010048)



Ngurah Alit Denta Triyoga



(1806122010049)



Ni Kadek Priyantini



(1806122010050)



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat karunia dan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang telah saya cari, dengan harapan dapat menjadi pedoman bagi pembaca. Ucapan terima kasih tak lupa saya tuturkan kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembuatan makalah ini. Terutama kepada Dosen di kelas yang telah membimbing saya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Juga kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberi dukungan dan semangat selama proses pembuatan makalah ini berlangsung. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun informasi yang terkandung di dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya. Denpasar, Mei 2019



Penyusun



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................1 DAFTAR ISI............................................................................................................2 BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................3 1.1.



Latar Belakang..........................................................................................3



1.2.



Rumusan Masalah.....................................................................................3



1.3.



Tujuan Penelitian.......................................................................................3



1.4.



Manfaat Penelitian.....................................................................................3



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4 2.1.



Dentin........................................................................................................4



BAB 3. PEMBAHASAN.........................................................................................6 3.1.



Proses Pembentukan Dentin......................................................................6



3.1.1.



Dentin Primer.....................................................................................6



3.1.2.



Dentin Sekunder.................................................................................6



3.1.3.



Dentin Tersier....................................................................................7



BAB 4. PENUTUP..................................................................................................8 4.1.



Kesimpulan................................................................................................8



4.2.



Saran..........................................................................................................8



DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9



2



BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gigi merupakan bagian dari tubuh manusia yang bisa disebut sebagai bagian penting bagi manusia. Gigi berperan penting dalam proses pengunyahan makanan yang akan masuk ke organ pencernaan. Selain itu gigi juga berfungsi sebagai penambah rasa percaya diri seseorang dalam berkegiatan. Gigi juga merupakan salah satu bagian paling kuat dalam tubuh manusia. Hal itu dikarenakan gigi tersusun atas beberapa bagian yaitu enamel, dentin, pulpa serta bagian-bagian kompleks lainnya. Gigi menjadi bagian paling kuat akibat dari strukturnya yaitu dentin. Dentin merupakan lapisan yang menyebabkan gigi bersifat sangat kuat. Faktor penyusun dentin serta proses pembentukan dentin yang menyebabkan dentin menjadi bagian yang menyebabkan gigi kuat. Oleh karena itulah penting untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan lapisan terkuat pada gigi ini. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, adapun rumusan masalah yang diambil adalah tentang bagaimanakah proses pembentukan dentin. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pembentukan dentin. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memaparkan proses pembentukan dentin agar nantinya dapat dijadikan sebagai referensi untuk studi-studi terkait.



3



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dentin Dentin merupakan salah satu jaringan keras gigi yang terletak di bawah lapisan enamel yang menyusun sebagian besar gigi. Struktur dentin hampir sama dengan tulang namun dentin dibentuk oleh odontoblas dimana pembentukan dentin dikenal dengan dentinogenesis. Dentin terdiri dari 70% kristal hidroksiapatit (anorganik), 18% zat organik yang tersusun dari kolagen, substansi dasar mukopolisakarida, dan 12% air. Tipe modifikasi dari dentin dikenal dengan dentin sekunder dan dentin tertier. Dentin yang termineralisasi bersama dengan pulpa membentuk suatu hubungan yang disebut dengan kompleks dentin-pulpa yang bertanggung jawab dalam memelihara vitalitas gigi. Secara mikroskopis, dentin terdiri dari berbagai struktur diantaranya tubulus dentin, peritubulus dentin, intertubulus dentin, predentin, dan prosesus odontoblas. Masing-masing struktur memiliki kegunaannya masingmasing. Secara histologis dentin terdiri atas : 1. Tubulus Dentin Tubulus dentin merupakan kanal-kanal yang memanjang dari daerah pulpa sampai ke batas dentin-enamel. Tubulus dentin berbentuk seperti garis-garis yang tersusun mengikuti arah mahkota dan garisgaris ini menyerupai huruf S. Tubulus yang terletak dekat dengan puncak akar dan tepi insisal bentuknya lebih lurus. Perbandingan antara dentin yang berada pada permukaan luar dengan dentin yang berada pada permukaan dalam adalah 5:1 sehingga tubulus-tubulus memiliki jarak yang lebih jauh antara satu dengan yang lain pada daerah garis permukaan luar, sementara pada daerah permukaan dalam jarak antar tubulus lebih dekat. Tubulus-tubulus dentin pada daerah yang berdekatan dengan pulpa memiliki diameter yang lebih besar (3-4 μm) dan lebih kecil pada permukaan luar (1 μm). Tubulus dentin memiliki



4



cabang lateral di seluruh dentin dimana tubulus ini diisi oleh kanalikuli atau mikrotubulus. Beberapa tubulus dentin memanjang sampai beberapa millimeter pada batas dentin-enamel yang disebut dengan enamel spindle. 2. Peritubulus Dentin Dentin yang mengelilingi tubulus dentin disebut dengan peritubulus dentin yang termineralisasi 40% lebih banyak daripada intertubulus dentin dan dua kali lebih tebal pada permukaan luar dentin daripada permukaan dalam dentin. 3. Intertubulus Dentin Secara keseluruhan dentin tersusun atas intertubulus dentin yang terletak antara terletak antara tubulus atau lebih spesifik lagi terletak diantara daerah peritubulus. 4. Predentin Predentin terletak berdekatan dengan jaringan pulpa dengan lebar sekitar 2-6μm, dan lebar ini tergantung pada aktivitas odontoblas. Predentin merupakan pembentukan awal dari dentin dan predentin tidaklah termineralisasi. Serat kolagen bertanggung jawab dalam proses mineralisasi antara dentin dan predentin, dimana predentin menjadi dentin dan terbentuk sebuah lapisan baru dari predentin. 5. Prosesus Odontoblas Prosessus odontoblas merupakan perpanjangan sitoplasma dari odontoblas. Odontoblas terletak disekitar pulpa yaitu diantara batas pulpa dengan predentin dan prosessusnya memanjang sampai tubulus dentin. Prosessus odontoblas memiliki diameter terbesar pada daerah disekitar pulpa (3-4μm) dan meruncing kira-kira 1μm memasuki dentin. Badan sel dari odontoblas memiliki diameter kira-kira 7μm dan panjangnya 40 μm.



5



BAB 3. PEMBAHASAN 3.1. Proses Pembentukan Dentin 3.1.1. Dentin Primer Pembentukan dentin atau dentinogenesis diawali dari sel yang disebut odontoblas. Odontoblas merupakan bagian dari pulpa, namun karena proses sitoplasmik sel panjang odontoblas (100-200 μm) dapat mencapai tubulus dentin. Odontoblas merupakan sel yang responsibel terhadap pembentukan dentin. Odontoblas berasal dari sel ektomesenkim, berbentuk kolumnar tinggi. Setelah proses dentinogenesis, odontoblas tersusun memanjang mengelilingi pulpa gigi yang akan memulai pertahanan gigi dengan membentuk lapisan dentin yang baru sepanjang hidup. Odontoblast-like cell bisa juga membentuk lapisan dentin reparatif setelah injuri merusak beberapa jaringan. Fungsi utama odontoblas yang berada dalam jaringan pulpa gigi adalah membentuk dentin gigi. Original odontoblast terdapat di dalam pulpa sejak masa pembentukan gigi dan merupakan sel khusus yang berdiferensiasi sehingga akan kehilangan kemampuan untuk membelah diri. Pembentukan dentin terjadi lebih awal dari pembentukan email. Odontoblas memproduksi matriks kolagen sebagai tahap awal, pembentukan pertama yaitu dentin yang dekat dengan permukaan pulpa. Secara garis besar pembentukan dimulai dari tonjol atau area insisal gigi menuju ke akar gigi. Area yang tidak termineralisasi pada badan odontoblas disebut predentin. Dentin akan terus terbentuk hingga 3 tahun setelah gigi tumbuh atau disebut dentin primer. (Roberson, 2006) 3.1.2. Dentin Sekunder Setelah terbentuknya dentin primer, terbentuklah dentin sekunder. Dentin merupakan dentin yang terbentuk secara kontinu setelah mahkota terbentuk secara penuh. Mulai terbentuknya dentin sekunder berawal dari reaksi pulpa ketika terjadi kontak dengan gigi antagonis selama mastikasi. Kandungan mineral dalam dentin sekunder lebih kecil 6-10% dibandingkan



6



dengan dentin primer (Bhakhar, 2013). Menurut Rajendra (2012) dentin sekunder ada dua, yaitu : 1. Dentin Sekunder Fisiologis Bentuk dentin sekunder fisiologis adalah regular, hanya selapis pada kamar pulpa yang terus terbentuk seiring umur gigi. Dentin sekunder merupakan hasil faktor fisiologi yaitu umur dan erupi gigi, juga terbentuk lebih lambat dibandingkan dengan dentin primer. 2. Dentin Sekunder Reparatif Merupakan dentin yang terbentuk pada sekitar kamar pulpa hasil iritasi atau atrisi seperti bruxism dan kontak oklusi pada gigi antagonis. Trauma tersebut menstimulasi protekssi alami seperti dentin sekunder. 3.1.3. Dentin Tersier Dentin tersier merupakan jaringan yang terbentuk sebagai hasil respon rangsangan eksternal yang kuat pada gigi, misalnya peradangan yang berat. Pembentukan dentin tersier terjadi oleh peran odontoblas sekunder yang terdiferensiasi dari sel dalam pulpa yang tidak terdiferensiasi. Dentin tersier memiliki struktur yang ireguler dan terlokalisir pada tubulus dentinalis. Pembentukan pertama dentin tersier melalui proses diferensiasi odontoblas sekunder yang selanjutnya pembentukan menghasilkan jaringan dengan tubulus yang mirip dengan struktur dentin primer dan sekunder (Mjor, 2009). Dentin tersier disubklasifikasikan menjadi dentin reaksioner dan reparatif. Dentin reaksioner merupakan matriks dentin tersier yang merespon terhadap stimulus ringan sehingga menimbulkan kenaikan aktivitas sel odontoblas yang berperan dalam pembentukan dentin. Dentin reparatif merupakan matriks dentin tersier yang disekresikan oleh dentin baru setelah terjadi rangsang yang berat sehingga meyebabkan kematian sel odontoblas yang berperan dalam pembentukan dentin primer dan sekunder (Smith, 2002).



7



BAB 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Pembentukan dentin atau dentinogenesis diawali dengan sel yang disebut odontoblas yang memproduksi matriks kolagen sebagai tahap awal pembentukan dentin pertama yang dekat dengan permukaan pulpa yang disebut dentin primer. Dentin ini akan terus tumbuh hingga 3 tahun setelah gigi tumbuh. Setelah dentin primer, terbentuklah dentin sekunder berawal dari reaksi pulpa ketika terjadi kontak dengan gigi antagonis selama mastikasi. Dentin sekunder diklasifikasikan menjadi dentin fisiologis dan reparative. Setelah dentin sekunder, terbentuklah dentin tersier yang terbentuk sebagai hasil respon rangsangan eksternal yang kuat pada gigi. 4.2. Saran Kami harap pembaca dapat memberikan masukan dan tanggapan mengenai makalah yang kami buat agar kedepannya bisa membuat makalah dengan lebih baik lagi.



8



DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2019. BAB II. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2299/6.%20BAB %20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf?sequence=6&isAllowed=y , diakses tanggal 22 Mei 2019



9