Makalah Pembentukan Varietas Jagung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A.



Pengertian Hibrida Tanaman hibrida ialah termasuk jenis generasi pertama tanaman yang diperoleh dari hasil



persilangan tanaman yang berbeda jenis. Tanaman hibrida kemudian dikembangkan lagi sampai tercipta verietas hibrida yang biasa digunakan sebagai benih tanaman. Maka tanaman hibrida merupaka hasil dari persilangan indukan dalam satu marga untuk memunculkan sifat-sifat unggulan. Sifat-sifat unggulan yang dimaksud seperti ketahanan terhadap suatu jenis penyakit tertentu, hasil produksi yang melimpah, tanaman yang kuat dan lain sebagainya. Selain itu, tujuan pembentukan tanaman hibrida ialah untuk menghasilkan populasi yang superior, juga perbaikan terhadap kualitas populasi suatau tanaman. B.



Mekanisme Pembentukan Hibrida Varietas hibrida merupakan generasi pertama “F1” hasil persilangan antara tetua yang



berupa galur inbrida atau varietas bersari bebas yang berbeda genotipe. Hal yang perlu dilakukan dalam pemuliaan varietas hibrida ialah pembuatan galur inbrida. Yakni galur tetua yang homozigot yang dalam hal ini melalui silang dalam “inbreeding” pada tanaman menyerbuk silang. Dalam pembuatan varietas hibrida dua galur yang homozigot disilangkan dan diperoleh generasi F1 yang heterozigot, yang kemudian ditanam sebagai varietas hibrida. Terdapat tiga langkah dalam pembentukan varietas hibrida yang diantaranya yaitu: 



Membentuk galur inbrida, yang secara normal dengan melakukan beberapa generasi silang dalam “inbreeding” pada spesies tanaman menyerbuk silang.







Penilaian galur inbreeding berdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus untuk menentukan kombinasi-kombinasi varietas hibrida.







Menyilangkan pasangan galur murni yang tidak berkerabat untuk membentuk varietas hibrida F1.



C.



jenis-jenis varietas hibrida Dilihat dari silsilahnya, varietas hibrida dapat dibedakan menjadi beberapa jenis: 1. Silang tunggal atau single cross Hibrida silang tunggal adalah hibrida dari persilangan antara dua galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain. 2. Silang tiga-jalur atau three-way cross Hibrida silang tiga adalah hibrida dari persilangan antara silang tunggal dengan satu galur murni. 3. Silang ganda atau double cross Hibrida silang ganda adalah progeni hibrida dari persilangan antara dua silang tunggal. Silang ganda melibatkan empat galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain. 4. Silang puncak atau top cross Top cross adalah progeni hibrida yang dihasilkan melalui penyerbukan suatu galur murni dengan suatu populasi yang menghasilkan pollen yang tercampur secara genetik.



D.



Pembuatan Benih Hibrida Pada Jagung Tanaman jagung mempunyai komposisi genetik yang sangat dinamis karena cara



penyerbukan bunganya menyilang. Shull (1908) yang pertama kali menemukan bahwa silangan sendiri tanaman jagung mengakibatkan terjadinya depresi inbreeding dan silangan dua tetua yang homozigot menghasilkan F1 yang sangat vigor. Jones (1918) melanjutkan penelitian tentang adanya gejala lebih vigor tanaman F1 jagung tersebut yang selanjutnya memanfaatkannya pada bentuk varietas hibrida tanaman jagung. Pemanfaatan varietas jagung hibrida di Amerika Serikat



dimulai pada tahun 1930an, dan sejak awal tahun 1960an seluruh areal pertanaman jagung di Amerika Serikat telah menggunakan benih hibrida. Pemulia jagung memulai perakitan jagung hibrida melalui persilangan galur atau plasmanutfah. Plasmanutfah sendiri memegang peranan yang sangat vital karena berperan dalam menentukan ketersediaan tetua unggul. Tetua yang berasal dari plasma nutfah superior dengan karakter agronomi ideal akan menghasilkan galur yang memiliki daya gabung yang baik (Suwarno, B.W). Langkah-langkah pembentukan galur unggul pada dasarnya terdiri dari empat tahap, yaitu : 1. Pembentukan galur-galur murni yang stabil, vigor tinggi. 2. Pengujian daya gabung dan penampilan galur-galur murni tersebut. 3. Penggunaan galur-galur murni terpilih dalam pembentukan hibrida yang lebih produktif. 4. Perbaikan daya hasil serta ketahanan terhadap hama dan penyakit. Adapun tahapan pembuatan benih jagung hibrida sebagai berikut. 1. Pilih 2 jenis jagung yang masing-masing memiliki sifat unggul. Misal jagung A memiliki sifat bertongkol 2, kecil, berumur panjang. Jagung B memiliki sifat bertongkol 1, besar, berumur pendek. 2. Tanam kedua jenis jagung tersebut dengan cara "1 baris jagung B dan 3/ 4/5 baris jagung A, kemudian 1 baris lagi jagung B dan di ikuti oleh 3/4/5 baris lagi jagung A begitu terus sampai habis larikan di sawah dan diakhiri oleh baris jagung B. Berikut adalah contoh perbandingan 1 : 3 ( B



A A A B A A A B A A A



B ).



3. Jika jagung mulai berbunga, cabutlah bunga atas jagung A sebelum bunga itu mekar secara keseluruhan, jangan ada sisa dan biarkan bunga atas jagung B. 4. Jika jagung sudah tua dan siap panen, maka panenlah terlebih dahulu jagung B dan beri wadah khusus, tujuannya agar tidak tercampur. Kemudian jagung A dipanen seperti biasanya.



5.



Rawat dengan baik jagung A dan rontokkan bijinya, benih jagung yang siap ditanam lagi adalah jagung A yang memiliki sifat bertongkol 2, besar, dan berumur pendek.



E.



Keunggulan dan Kekurangan Tanaman Varietas Hibrida Secara garis besar peningkatan produktivitas tanaman seperti program varietas unggul



hibrida ini, umumnya merupakan tujuan peningkatan produktivitas berpotensi menguntungkan secara ekonomi. Bagi petani, peningkatan produktivitas ini diharapkan dapat menkonpensasi biaya produksi yang telah dikeluarkan. Peningkatan produktivitas (daya hasil per satuan) diharapkan akan dapat meningkatkan produksi secara nasional. Program varietas hibrida ini, umumnya dipilih karena telah teruji kualitasnya dan memiliki daya tumbuh berstandar internasional. Benih hibrida memiliki vigor lebih baik dan dapat menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan dalam waktu panen yang lebih seragam. Benih hibrida memiliki kemampuan untuk adaptasi luas baik itu dalam hal iklim maupun kondisi tanah tertentu. Benih yang di proses masih diberikan perlakuan pestisida sehingga sangat jelas bahwa benih tersebut terlindungi dari hama dan tahan penyakit. Produktivitas benih hibrida bisa lebih tinggi dibanding benih lokal produktivitas rendah bahkan mencapai dua kali lipat. Adapun kelebihan dan kekurangan pembuatan dan penggunaan tanaman varietas hibrida sebagai berikut. Kelebihan



Kekurangan



• Produktivitas lebih tinggi



• Prosedur sulit



• Sifat-sifatnya lebih unggul



• Biaya yang cukup mahal



• Tanaman/buah/tongkol seragam



• Harga benih mahal



• Lebih terjamin kualitasnya



• Waktu produksi benih lama



•Lebih



tahan



penyakit



terhadap



hama



dan • Kebutuhan pupuk tinggi • Penurunan produktivitas benih turunan hibrida sangat drastis



DAFTAR PUSTAKA



Dewanti,D.2014. Penggunaan Mandul Jantan (Male Sterility) dalam Perakitan Padi Hibrida. Makalah Seminar Umum. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Firohmatillah A.R., Rita,N. 2012.Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 13 (1):29-45. M,A.T.,Sri, S.,Made,J.M.(Tanpa Tahun). Pembentukan Varietas Jagung Hibrida. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros. Suwardi.2009.Teknologi Produksi dan Pasca Panen Benih Unggul Jagung Hibrida.Posiding Seminar Nasional Seralia.Vol.7(2):307-312. Suwarno,B.W.(Tanpa Tahun).Perakitan Varietas Jagung Hibrida.Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syaiful, S.A., Nadira, S.S., Maryam,Y.2012. Pertumbuhan dan Produksi Padi Hibrida pada Pemberian Pupuk Hayati dan Jumlah Bibit Perlubang Tanam. Jurnal Agrivigor. Vol.11(2):202-213.