Makalah Pemerolehan Bahasa Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMEROLEHAN BAHASA ANAK Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Dan Sastra Bahasa Indonesia Di Kelas Rendah Dengan Dosen Pengampu Drs.Dadan Djuanda, M.Pd.



Di susun oleh : Kelompok 3 : Nur’aisyah Nida



NIM : 1804491



NO. Absen : 11



Zulfa Azkia Wahyudi



NIM : 1805112



NO. Absen : 20



Rexsa Ali Topan



NIM : 1806013



NO. Absen : 40



Khoerunisa Ar-Rahma



NIM : 1806171



NO. Absen : 43



Septi Ega



NIM : 1806968



NO. Absen : 46



PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami limpahkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya kami dapat menyelsaikan tugas kelompok pembuatan makalah mata kuliah pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah dengan judul makalah “ Pemerolehan Bahasa Anak”. Kami menyadari, makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, berkat kerjasama dan dukungan dari semua pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami juga memohon maaf, apabila dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan. Baik itu kata ataupun tulisan. Untuk itu, kritik dan saran untuk makalah ini sangat kami harapkan. Dan akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan dunia pendidikan.



Sumedang, 26 Februari 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 1.2 1.3



Latar Belakang .............................................................................. 1 Rumusan Masalah ......................................................................... 1 Tujuan ........................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2 2.1 2.2 2.3 2.4



Pengertian Pemerolehan Bahasa ................................................... 2 Teori Pemerolehan Bahasa Pada Anak ......................................... 2 Ragam Pemerolehan Bahasa Pada Anak ....................................... 5 Tahap Pemerolehan Bahasa Pada Anak ........................................ 6



BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9 3.1



Kesimpulan.................................................................................... 9



3.2



Saran ............................................................................................. 10



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahap pemerolehan bahasa pada anak dan perkembangan bahasa anak, merupakan suatu acuan agar para guru mampu mengetahui karakter dari bahasa yang didaptkan, dimiliki, dan dikuasai oleh anak. Terutama untuk siswa di kelas rendah. Karena pada dasarnya masing-masing anak mempunyai karakteristik yang berbeda dalam mempelajari bahasa. Siswa sekolah dasar pada umumnya, memiliki multi bahasa. Sehingga dengan mempelajari pemerolehan bahasa pada anak, guru dapat benar-benar memahami konteks budaya bahasa yang berkembang di daerah tersebut. Dan bisa memahami karakter bahasa setiap peserta didik.



1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, ditemukan beberapa diantaranya adalah : 1. Apa itu yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa ? 2. Teori apa yang mendasari pemerolehan bahasa ? 3. Apa saja ragam pemerolehan bahasa anak ? 4. Bagaimanakah tahap pemerolehan bahasa pada anak ?



masalah



1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4.



Adapun tujuan dari makalah ini adalah : Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa. Untuk mengetahui teori pemerolehan bahasa. Untuk mengetahui ragam bahasa pada anak. Untuk mengetahui tahap pemerolehan bahasa pada anak.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pemerolehan Bahasa Pemerolehan



bahasa



memiliki



beberapa



definisi.



Untuk



mengetahuinya, kita dapat melihat pengertianya menurut tata kebahasaan dan menurut beberapa ahli. Berikut ini adalah diantaranya : 







Pengertian bahasa secara istilah : Menurut Wikipedia, pemerolehan bahasa (language asquisition) adalah cara manusia mendapatkan kemampuan untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi. Pengertian bahasa menurut beberapa ahli : 1. Menurut Stork dan Woddowson, pemerolehan bahasa adalah proses anak- anak mencapai kelancaran dalam bahasa ibunya. 2. Menurut Lynson, pemerolehan bahasa adalah suatu bahasa yang digunakan tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. 3. Menurut Huda, pemerolehan bahasa adalah proses alami seseorang menguasai bahasa, penguasaan bahasa yang tidak disadari dan tidak terpengaruh oleh sistem kaidah bahasa tersebut. 4. Menurut Maksan, pemerolehan bahasa adalah proses seseorang menguasai bahasa tanpa sadar, implisit, dan informal. 5. Menurut Tarigan dkk, pemerolehan bahasa adalah proses untuk memiliki kemampuan berbahasa, berupa pemahaman atau pun pengungkapan secara alami tanpa kegiatan pembelajaran formal. 6. Menurut Dardjowidjodjo, pemerolehan bahasa adalah proses penguasaan bahasa oleh anak secara natural saat dia belajar bahasa ibunya.



2.2 Teori Pemerolehan Bahasa Anak Ada beberapa teori yang mendasari pemerolehan bahasa pada anak. Dan berikut ini adalah teorinya : 



Teori Behaviorisme Tentang perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan hubungan antara stimulus dan respon. Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat reaksi yang tepat terhadap rangsangan.



2



















Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan jika reaksi tersebut dibenarkan. Sebagai contoh seorang anak mengucap “barangkali” pasti anak akan dikritik oleh ibunya atau siapa saja yang mendengar kata tersebut. Situasi ini adalah yang dinamakan reaksi terhadap rangsangan. Teori Navvitisme Chomsky Bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia. Pendapat Chomsky didasarkan pada asumsi: - Perilaku berbahasa - Bahasa dapat dikuasai dalam waktu relatif singkat - Lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa. Menurut aliran ini , bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan rumit sehingga mustahil dapat dikuasai dalam waktu yang singkat melalui peniruan. Teori Kognitivisme Bahasa adalah salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Jadi urutan-urutan perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa. Teori Interaksionisme Pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa. Hal ini dibuktikan oleh beberapa penemuan seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Dia mengatakan bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbagai kecerdasan. Salah satu kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa. Akan tetapi, yang tidak dapat dilupakan adalah lingkungan juga faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa seorang anak. Pandangan Whole Language menyatakan bahwa Pembelajaran bahasa mengacu pada implementasi yang menggunakan pendekatan integratif. Dengan adanya pendekatan ini maka aktivitas pembelajaran bahasa tidak dilakukan secara fragmatis melainkan utuh. Sedangkan prinsip whole language dalam pengajaran bahasa adalah: program pembinaan kemampuan baca tulis disekolah harus dikembangkan berdasarkan kenyataan proses belajar yang sesungguhnya dan memanfaatkan motivasi yang bersifat instrik, strategi membaca dan menulis dikembangkan dalam pemakaian bahasa yang relevan, fungsional, dan bermakna, perkembangan kemampuan menguasai keterampilan membaca dan menulis. Didalam teori whole language bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia harus memiliki keterpaduan antara pembelajaran komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan, isi pembelajaran dengan 3















pengetahuan dan pengalaman siswa, pemerolehan penglaman belajar siswa dengan kenyataan penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupannya. Pandangan Konstruktivisme Konstrukvisme adalah filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah kontruksi kita sendiri. Seperti dalam dasar pembelajaran yaitu: proses berbikir secara aktif, proses berbikir sebagai upaya menghubungkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki dengan informasi atau masalah baru secara kritis dan kreatif, proses berpikir yang secara potensial menuju dan membentuk keutuhan berdasarkan konstruksi yang dilakukan, proses pembuahan pemahaman yang akan melekat dan terkembangkan secara terus menerus apabila berlangsung lewat penghayatan dan internalisasi. Inkuiri Selama melakukan berbagai kegiatan, perlu ditumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan untuk menggunakan keterampilan proses seperti mengajukan pertanyaan, menduga jawaban, merancang penyelidikan, dan mengkomunikasikan temuannya kepada beragam orang dengan berbagai cara. Dengan adanya pendekatan inkuiri guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menantang sehingga melahirkan interaksi antara gagasan yang diyakini siswa sebelumnya dengan suatu bukti yang baru untuk mencapai pemahaman baru yang lebih saintifik melalui proses eksplorasi atau pengujian. Pandangan Komunikatif Dimaksud kan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi yaitu kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalaam konteks yang seutuhnya. Kegiatan bahasa yang menggunakan pendekatan komunikatif adalah berupa latihan-latihan yang langsung dapat mengembangkan kompetensi komunikasi yang dimiliki pembelajar. Tidak hanya menguasai bentuk-bentuk bahasa tetapi sekaligus menguasai bentuk, makna, serta pemakaiannya. Dalam pendekatan komunikatif pembelajar berperan sebagai negosiator antara dirinya dengan temannya. Pendekatan komunikatif yang digunakan dalam KBK bahwa bahasa pada hakikatnya adalah alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Dalam pembelajaran antara lain: - Belajar Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan - Pembelajaran kebahasaan ditunjukkan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan Bahasa Indonesia - Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi digunakan untuk bermacammacam fungsi, sesuai dengan apa yang ingin dikomunikasikan oleh penutur. 4











Pandangan Tematis Integratif Yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia yang harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi sewajarnya.pengorganisasian materi tidak diwujudkan dalam bentuk materi pokok bahasan secara terpisah, tetapi diikat dengan menggunakan tema-tema tertentu dengan menganut asas kesederhanaan, kebermaknaan dalam komunikasi, kewajaranan konteks, keluwesan, keterpaduan, dan kesinambungan berbagai segi keterampilan bahasa. Pendekatan ini berimplikasi pada: tema yang digunakan untuk pengembangan dan perluasan kosa kata siswa serta sebagai pemersatu kegiatan belajar Bahasa Indonesia sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung dalam suasana kebahasaan yang wajar, pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa harus dilakukan secara integrasi. Keterampilan Proses Pendekatan ini sebagai pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu siswa. Cara pandang ini diterjemahkan dalam kegiatan belajar mengajar yang memperhatikan sikap, pengetahuan dan nilai. Tujuan pokok dari pemakaian keterampilan proses adalah mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar sehingga dapat secara aktif mengolah dan mengembangkan hasil pemerolehan/belajarnya.



2.3 Ragam Pemerolehan Bahasa Pada Anak Setiap anak memiliki pemerolehan bahasa yang berbeda. Untuk mengetahuinya, berikut ini adalah ragam pemerolehan bahasa pada anak. Pemerolehan bahasa pada anak dapat digolongkan kedalam 3 aspek. Yaitu dari aspek bentuk, urutan, aspek jumlah, aspek media, dan aspek keaslian dan keasingan. Berikut ini adalah uraianya : 



Aspek bentuk : a. Pemerolehan bahasa pertama. b. Pemerolehan bahasa kedua. c. Pemerolehan bahasa berulang-ulang.







Aspek urutan a. Pemerolehan bahasa pertama



5



b. Pemerolehan bahasa kedua 



Aspek jumlah a. Pemerolehan satu bahasa b. Pemerolehan dua bahasa







Aspek media a. Pemerolehan lisan b. Pemerolehan bahasa tulis







Aspek keaslian dan keasingan a. Pemerolehan bahasa asli b. Pemerolehan bahasa asing c.



2.4 Tahap Pemerolehan Bahasa Anak Menurut M. Schaerlaekens (dalam Mar’at 2009) fase-fase perkembangan bahasa anak dibagi dalam empat periode. Perbedaan fasefase ini berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang khas pada setiap periode. Adapun periode-periode tersebut adalah sebagai berikut : 1. Periode Prelingual (Usia 0-1 tahun) Dalam periode prelingual anak belum mampu mengucapkan bahasa ucapan seperti yang diucapkan oleh orang dewasa, artinya belum mampu mengikuti tatabahasa yang berlaku. Pada periode ini, anak mempunyai bahasa sendiri, misalnya mengoceh dengan bahasa yang terkadang orang dewasa tidak mengerti, sebagai ganti komunikasi dengan orang lain. Selain mengoceh anak pun menjerit. Bahasa seperti ini belum dapat dikatakan sebagai suatu bahasa yang umum atau konvensional, karena itu periode ini masih disebut periode prelingual. Pada



periode



ini,



perkembangan



yang



menonjol



adalah



perkembangan dalam penggunaan bahasa secara pasif. Misalnya anak mulai dapat memberikan reaksi yang berbeda terhadap pembicaraan orang lain. 2. Periode Lingual Dini (1-2,5 tahun)



6



Pada periode ini anak mulai dapat mengucapkan perkataan atau satu kata yang pertama meskipun belum lengkap. Misalnya, agi (lagi), itut (ikut) dan lain sebagainya. Pada masa ini beberapa kombinasi huruf masih terlalu sulit diucapkan seperti r, s, k, j, dan t. Pertambahan kemahiran berbahasa pada periode ini sangat cepat dan dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu : 1. Periode Kalimat Satu Kata (Holoprare) Menurut aturan tatabahasa, kalimat satu kata bukanlah suatu kalimat karena hanya terdiri dari satu kata saja. Tetapi, para peneliti perkembangan bahasa anak beranggapan bahwa kata-kata pertama yang diucapkan oleh seorang anak itu mempunyai lebih dari satu kata saja, karena kata itu merupakan ekspresi dari ide-ide yang kompleks, yang ada pada orang dewasa akan dinyatakan dalam kalimat lengkap (Dale, 1997). Pada umumnya, kata pertama ini digunakan untuk memberi komentar terhadap obyek atau suatu kejadian yang terjadi di lingkungannya. Bagaimana menjelaskan kata pertama ini tergantung pada konteks waktu kapan kata tersebut diucapkan, sehingga untuk dapat mengerti apa yang dimaksud anak dengan kata tersebut kita harus melihat apa yang sedang dikerjakan anak pada waktu itu. Intonasi juga dapat membantu untuk mempermudah melihat apakah si anak bertanya, memberi tahu, atau memberi perintah. 2. Periode Kalimat Dua Kata Pada umumnya kalimat dua kata muncul pertama kali saat anak mulai mengerti suatu kondisi atau situasi dan mencoba untuk mengekspresikannya. Hal ini terjadi pada anak usia 18 bulan, dimana anak dapat menentukan bahwa kombinasi dari dua kata tersebut mempunyai hubungan tertentu yang mempunyai makna yang berbeda. 3. Kalimat Lebih Dari Dua Kata (More Word Sentence)



7



Pada tahap ini, kammpuan dan keterampilan anak dalam membentuk sebuah kalimat bertambah. Pada periode ini anak sudah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga mulai terjadi suatu percakapan yang sebenarnya antara anak dan orang dewasa. 3. Periode Diferensiasi (Usia 2,5-5 tahun) Yang menonjol pada periode ini adalah keterampilan anak dalam mengadakan suatu perbedaan dalam penggunaan kata dan kalimat. Secara garis besar anak telah menguasai hukum-hukum tatabahasa yang pokok dari



orang dewasa.



Didalam



periode



ini



fungsi



bahasa



untuk



berkomunikasi benar-benar mulai berfungsi, anak sudah dapat melakukan percakapan dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang dewasa. 4. Perkembangan Bahasa Sesudah Usia 5 Tahun Menurut penelitian yang dilakukan oleh A. Karmiloff Smith yang meneliti tentang bahasa anak-anak sekolah (1979), menyatakan bahwa antara usia 5 – 8 tahun muncul ciri-ciri baru yang khas dalam bahasa anak, yaitu kemampuan untuk mengerti hal-hal yang abstrak pada tingkat yang lebih tinggi. Baru kemudian sesudah usia 8 tahun bahasa menjadi alat yang betul-betul penting baginya untuk menyampaikan apa yang dipikiran nya.



8



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tahap perkembangan atau pemerolehan bahasa pada anak melalui beberapa fase, dan juga terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan dan pemerolehan bahasa pada anak. Menurut pengertian dari pemerolehan bahasa itu sendiri dapat kita artikan dan kita simpulkan bahwa, pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang di tempuh oleh anak untuk mendapatkan bahasa pada dirinya. Artinya, setiap tahap pemerolehan bahasa pada anak harus benar-benar dilalui dan di tempuh oleh anak dengan sebaik mungkin. Karena, setiap prosesnya akan sangat mempengaruhi tata bahasa yang dimiliki oleh anak.



3.2 Saran Dari kesimpulan pembahasan makalah ini, kami memiliki saran untuk kemajuan pemerolehan bahasa pada anak. Disini, peran orang tua akan sangat menentukan bagi perkembangan bahasa anak. Artinya, setiap orang tua harus selalu mengontrol tiap fase dari perkembangan bahsa anak. Dan juga memberikan anak bahasa yang mudah dimengerti dan baik. Agar penerimaan bahasa anak menjadi cepat dan baik pula. Terlebih bagi seorang guru dikelas rendah, harus benar-benar mengawasi perkembangan dan pemerolehan bahasa anak. Karena pada usia tersebut sangat rentan bahasa yang tidak sesuai masuk dan di serap oleh anak. Untuk itu fungsi pengawasan seorang guru harus sangat ditingkatkan.



9



DAFTAR PUSTAKA Remini Novi, dkk. 2009. Pembinaan dan pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Bandung. UPI press Fathmawati rani. 2015. Pemerolehan Bahasa Pertama Anak menurut tinjauan Psikolinguistik. Jurnal Pemerolehan Bahasa Pertama Anak. Siti Nurhayati. 2016. Tahap Pemerolehan Bahasa Pada Anak. https://www.academia.edu/30642032/PEMEROLEHAN_BAHASA_PADA_AN AK. Diakses 20 februari 2019 Wikipedia. 2017. Pemerolehan Bahasa. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerolehan_bahasa. Diakses 20 Februari 2019 Upthi Fauziah. 2014. Teori Pemerolehan Bahasa. http://upithfauziyah.blogspot.com/2014/06/teori-pemerolehan-bahasa.html. Diakses 20 Februari 2019



10