5 0 213 KB
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN “STARBUCKS COFFEE INDONESIA” Tugas Marketing Plan Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Disusun Oleh:
Andalus Jari Prisindar
2020050868
SMB 16B
Daiva Agathon Widyadjie
2018050747
SMB 14B
Gerryanto Setiadi
2020050888
SMB 16B
Reihan Rainalby Raslim
2020050908
SMB 16B
Yonatan Kristo
2020050918
SMB 16B
Sekolah Tinggi Manajemen PPM 2022
1. Executive Summary Starbucks merupakan perusahaan yang mampu mengangkat citra kedai kopi pinggir jalan menjadi kedai kopi eksklusif melalui ide bisnis dan inovasi produknya. Starbucks menghadapi berbagai resiko saat memasuki pasar global, namun risiko tersebut dapat diatasi dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengantisipasi persaingan di pasar global. etika. Namun ketekunannya membuahkan hasil yang luar biasa, sehingga nama Starbucks masih dikaitkan dengan kopi oleh kebanyakan orang di seluruh dunia. Kepuasan konsumen dengan kualitas produk yang prima dan pelayanan yang cepat merupakan salah satu keunggulan kompetitif. Starbucks membiarkan mereka memperkenalkannya dari mulut ke mulut untuk menyampaikan citra merek Starbucks menggunakan strategi waralaba untuk menembus pasar global (Indiyanta, 2016, 27). Karena itu, kami sebagai peneliti disini akan melakukan Analisis lingkungan Eksternal dengan metode Analisis PESTEL, kemudian melakukan Analisis dengan metode SWOT, melakukan analisis dengan metode STP, melakukan analisis dengan metode 4P (Product, Price, Place, Promotion) serta melakukan wawancara kepada pelanggan setia Starbucks untuk mendapatkan data pendukung yang akan digunakan untuk mengetahui rancangan dan rencana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks Coffee Indonesia, sehingga kami peneliti bisa memberikan strategi rencana pemasaran yang bisa dilakukan oleh Starbuck Coffee Indonesia. 2. Situation Analysis a. Analisis Lingkungan Eksternal Dalam melakukan analisis ini kita memilih menggunakan metode analisis PESTLE/PESTEL. PESTLE Analysis adalah metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi suatu organisasi. PESTLE Analysis dapat digunakan untuk mempertimbangkan faktor – faktor permasalahan eksternal, yaitu Political, Economic, Social, Technology, Legal, dan Environment. ● Faktor Politik Melalui Perpres 98/2022 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2022, ditetapkan bahwa target penerimaan PPh Pasal 25/29 badan atau pajak dari korporasi pada 2022 meningkat 39%, dalam upaya menetapkan setoran perusahaan sebagai salah satu sumber penerimaan utama RAPBN 2022. Namun hal tersebut dinilai oleh kalangan pengusaha dikarenakan kondisi perekonomian yang masih tidak stabil justru berpotensi risiko stagnan atau turunnya setoran PPh badan pada tahun tersebut, terutama industri FnB seperti PT. Sari Indonesia (Starbucks Indonesia) yang penghasilan labanya mengalami penurunan signfikan dikarenakan belum 100 persen pulih dari pandemi Covid-19, sehingga dapat terjadinya gap antara upaya pemerintah dan kemampuan perusahaan. ● Faktor Ekonomi Faktor ekonomi seperti inflasi, tingkat konsumsi, dan investasi sangat mempengaruhi laju pertumbuhan suatu ekonomi. Pandemi Covid-19 yang
melanda Indonesia di awal tahun 2020 telah sangat berdampak terhadap penurunan seluruh sektor perekonomian, termasuk FnB. Namun, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk memulihkan kembali kondisi ekonomi salah satunya melalui kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal yang dilakukan berupa diterbitkannya PMK 23/2020 oleh Kemenkeu yang memberikan stimulus pajak untuk karyawan dan dunia usaha yaitu pajak penghasilan karyawan ditanggung pemerintah, pembebasan pajak penghasilan impor, dan pengurangan angsuran PPh Pasal 25. Sedangkan kebijakan moneter yang telah diambil adalah menjaga nilai tukar rupiah, mengendalikan inflasi dan memberikan stimulus moneter untuk dunia usaha. Diharapkan dengan tercapainya target kedua kebijakan pemerintah tersebut, maka perusahaan seperti PT. Sari Indonesia (Starbucks Indonesia) tetap dapat bergerak meskipun dalam ruang lingkup yang jauh lebih terbatas dibandingkan kondisi normal melalui subsidi secara tidak langsung dari pemerintah tersebut. ● Faktor Sosial Faktor-faktor yang mempengaruhi aspek sosial antara lain adalah personalitas, gaya hidup, kondisi lingkungan sosial serta tingkat pendidikan masyarakat. Berdasarkan sudut pandang gaya hidup, banyak cara atau metode yang dilakukan masyarakat untuk mengikuti perkembangan zaman (tren) yang sedang terjadi, salah satunya adalah tren minum kopi. Menurut data Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di negara Indonesia melonjak hingga 174 persen pada 2016, membuktikan bahwa minum kopi sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tren minuman kopi tersebut yang terus berlanjut hingga tahun ini memberikan peluang bagi bisnis usaha kopi, terutama jika nama mereknya sudah dikenal luas oleh masyarakat seperti Starbucks untuk terus mengembangkan bisnisnya. ● Faktor Teknologi Berdasarkan data DataReportal, jumlah pengguna media sosial Indonesia mencapai 191,4 juta pada Januari 2022. Angka ini meningkat 21 juta atau 12,6 persen dari tahun 2021. Masyarakat menggunakan media sosial dengan berbagai tujuan, seperti berkomunikasi dengan teman dan keluarga atau mencari informasi. Hal tersebut tentunya menjadi peluang bagi pelaku bisnis untuk memaksimalkan media sosial agar bisnisnya dapat terus berkembang. Manfaat yang diperoleh jika menggunakan media sosial sebagai saluran bisnis adalah dapat terhubung dengan pelanggan secara lebih cepat dan mudah, meningkatkan kreativitas dalam membuat dan menyebarkan iklan dan promosi yang menarik minat pelanggan dan masyarakat, serta membantu memantau kompetitor satu industri. Starbucks telah menggunakan berbagai platform media sosial dalam mengoptimalkan pemasaran iklan produk untuk menciptakan sebuah hubungan yang spesial dan berkelanjutan antara perusahaan dengan pelanggannya.
● Faktor Lingkungan Faktor lingkungan juga menjadi kunci yang penting karena dapat memberikan kesuksesan pada bisnis. Faktor lingkungan dapat dilihat dari kebiasaan lingkungan sekitar, dalam kasus ini kebiasaan meminum kopi. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan meminum kopi untuk mengisi hari mereka, memang kopi memiliki kafein yang memberikam efek semangat bagi yang meminumnya. (Annur, 2020) “Data International Coffee Organization (ICO) mencatat bahwa tren konsumsi kopi domestik di Indonesia terus meningkat selama lima tahun terakhir. Pada periode 2018-2019, jumlah konsumsi kopi domestik mencapai 4.800 kantong berkapasitas 60 kilogram (kg)”. Dari data berikut dapat dilihat bahwa kebiasaan meminum kopi di Indonesia cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya, ini sesuai dengan target pasar utama dari Starbucks Coffee yakni mereka yang suka mengonsumsi kopi atau pecinta kopi. (Romdonny & Rosmadi, 2018, 1) “Secara umum, merek, promosi, dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan pengaruh merek adalah paling signifikan terhadap keputusan pembelian”. Dengan adanya kebiasaan lingkungan sekitar yakni kebiasaan meminum kopi dan dengan didukung bahwa mereka juga menjadi pengaruh paling signifikan terhadap keputusan pembelian maka tidak lain dan tidak bukan sebagai perusahaan dengan merek ternama yang bergerak dibidang kopi, Starbuck Coffee Indonesia dapat terus berkembang dan bertahan apabila terus melebarkan sayapnya di Indonesia. ● Faktor Legal Faktor terakhir dari analisis PESTEL yakni adalah faktor legal. (Analisis Pestel Sebagai Alat Kesuksesan Bisnis, 2020) Faktor legal adalah adanya elemen aturan tertentu yang mempengaruhi lingkungan bisnis di suatu negara dan ada juga aturan yang dibuat dan dipelihara oleh bisnis itu sendiri. (Agama di Indonesia, 2022) Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, data dari Badan Pusat Statistik, sensus 2010 menunjukkan bahwa 87,2% dari total penduduk Indonesia adalah etnis Islam. (Wibowo dan Mandusari, n.d., 75) Dengan adanya label halal pada kemasan produk, penggunaan produk tersebut secara langsung akan berdampak pada konsumen khususnya masyarakat muslim. Munculnya rasa aman dan nyaman saat mengkonsumsi produk tersebut akan meningkatkan kepercayaan diri dan preferensi pembelian mereka. Dengan dua data di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan label Halal pada suatu produk dapat meningkatkan preferensi beli masyarakat khususnya masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Semua peraturan perundang-undangan mengenai Jaminan Produk Halal semuanya diatur dalam UU Republik Indonesia no. 33 tahun 2014. (Setelah 12 Tahun Di Indonesia, Ini Alasan Starbucks Baru Bersertifikat Halal, 2014) Setelah 12 tahun berdiri, Starbucks akhirnya resmi memiliki sertifikasi halal terhadap produk mereka pada 17 September 2014. Dengan adanya sertifikasi halal maka ini dapat meningkat minat beli masyarakat Indonesia terhadap produk Starbucks Coffee Indonesia, karena masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan pemeluk agama Islam, mereka akan merasa nyaman dan nyaman saat mengkonsumsi produk Starbucks Coffee Indonesia.
b. Analisis 3C (Customer, Company, Competitors) ● Customer 1. Value Proposition Menjadi satu ciri khas dari Starbucks Coffee kepada para pelanggannya, value proposition yang ditunjang oleh Starbucks Coffee Indonesia meliputi pengalaman, kualitas terbaik, hormat, dan martabat. Pengalaman disini dimaksud dengan para pelanggan tidak hanya sekedar menikmati kopi tetapi para pelanggan diberikan kopi atau cemilan yang berkualitas dan tentunya dengan service yang memuaskan para pelanggan sehingga para pelanggan merasakan value yang diterapkan oleh Starbucks Coffee Indonesia. Terdapat 10 elemen value proposition pada Starbucks Coffee Indonesia yakni sifat baru, kinerja, penyesuaian, menyelesaikan pekerjaan, desain, merek/status, harga, pengurangan biaya, pengurangan risiko, kemampuan dalam mengakses serta kenyamanan dan kegunaan. Hasil wawancara menunjukan bahwa, hanya terdapat delapan elemen value proposition Starbucks Coffee yang dinyatakan puas oleh konsumen. 2. Customer Segment, Segmen yang dibidik oleh Starbucks sudah tepat sasaran karena Starbucks ingin konsumen “Our stores are a neighborhood gathering place for meeting friends and family“. Hal ini yang mempengaruhi pemilihan lokasi Starbucks melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan tipe komunitas. Mulai dari komunitas orang kantoran, anak kuliah, penghuni apartemen, mall premium, hingga komunitas pengguna Commuter Line dan Airport. Aspek demografis yaitu segmentasi pasar yang terbagi menjadi beberapa grup berbasis variabel seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, agama, ras, kewarganegaraan, dan kelas sosial. 3. Customer Relationship Starbucks Coffee Indonesia terus mempertahankan layanan after sales dengan membangun hubungan baik dengan memberikan kepuasan dalam pelayanannya, yang termasuk dalam proposisi nilai. Beberapa jenis hubungan pelanggan, yang mungkin sudah ada dalam hubungan perusahaan dengan segmen pelanggan tertentu: Dukungan Pribadi, Layanan Otomatis, Komunitas, Co-creation. Menurut manajemen kopi Starbucks, hingga 60% pelanggan di Indonesia menggunakan Starbucks Card. Secara otomatis dengan memiliki akun kartu Starbucks, perusahaan akan memberikan email dan notifikasi secara berkala kepada pelanggan. Dengan memberikan pelayanan yang luar biasa, pelanggan setia dapat diciptakan atau bahkan menjadikan produk Starbucks sebagai gaya hidup bagi sebagian pelanggan.
● Company - Analisis Business Model Canvas, PT Sari Coffee Indonesia atau yang lebih mudah dikenal bagi masyarakat Indonesia yaitu Starbucks Coffee Indonesia merupakan bisnis yang berkecimpung dalam Food & Beverages cepat saji yang sudah bermarkas di Indonesia sejak 17 Mei 2002 dengan pembukaan retail store pertamanya di Plaza Indonesia,Jakarta. Starbucks Coffee sendiri berdiri di Seattle,Washington asal Amerika Serikat pada tahun 1971 dan tidak hanya menjual kopi saja tetapi ada minuman non-coffee dan juga menjual berbagai cemilan dari yang manis dan juga ada yang asin. - Key Partnerships, Starbucks Coffee bekerja sama dengan beberapa pihak seperti para supplier dan investor untuk menjalankan operasional dengan baik. Starbucks menjalin hubungan dengan beberapa perusahaan seperti contohnya LINE dan Telkomsel, biasanya Starbucks memberikan promo tertentu bagi para pengguna LINE dan Telkomsel. Dari hubungan yang terjalin dapat menimbulkan simbiosis mutualisme dengan menguntungkan kedua belah pihak dan menarik minat banyak pelanggan. - Key Activities, Kegiatan utama operasional perusahaan Starbucks seperti proses penggilingan kopi,pembuatan kopi, kegiatan R&D dan kegiatan promosi pada setiap harinya. - Value Propositions, ada 4 yang dikedepankan oleh Starbucks,yaitu: 1. Starbucks menyediakan berbagai minuman dan makanan yang berbeda dengan para kompetitor lainnya 2. Kualitas bahan baku yang premium sehingga rasa yang dihasilkan terbilang cukup unik 3. Starbucks memfasilitasi dengan baik bagi para pelanggan yang ingin dine-in dengan menyediakan free wifi dan juga stop kontak. 4. Starbucks memberikan hospitality yang sangat baik untuk para pelanggannya. - Customer Relationships, 3 hal yang dibangun oleh Starbucks kepada para customernya agar membuat para customer merasa puas membeli produknya, yaitu: 1. Starbucks Membership Card yang bisa didapat oleh setiap pelanggan yang ingin membuatnya, benefit yang diberikan kepada pelanggannya berupa diskon dan poin. 2. Starbucks menerima kritik dan saran melalui Starbucks official yang ada di aplikasi LINE 3. Memberikan update terbaru di dalam social media Starbucks. - Customer Segments, ada 3 segmentasi yang dibidik oleh Starbucks,yaitu: 1. Para penikmat kopi mulai dari kelas menengah keatas. 2. Laki - laki dan perempuan yang berumur 20-50 tahun 3. Pekerja kantoran yang umumnya sudah memiliki penghasilan. - Key Resources, Fisik : kendaraan untuk distribusi bahan baku,kantor operasional pusat, outlet.
-
-
-
Intelektual : hak paten perjanjian kepada semua investor dan partner,kontrak kerja. Manusia : SDM yang bekerja pada kantor operasional dan seluruh outlet yang tersebar. Channels, 1. Starbucks memiliki warehouse sendiri untuk menyimpan bahan bakunya 2. Starbucks memudahkan para pelanggan dengan menyediakan aplikasi yang dapat di download melalui app store sehingga memudahkan penggunanya kapan pun dan dimana pun. 3. Starbucks menyediakan website untuk memberikan update terkait produk varian baru dan diskon menarik tentunya. 4. Bekerja sama dengan para investor dan partner di seluruh dunia agar memperluas pasar. Cost Structure Fixed cost : pembayaran properti dan bangunan, pembayaran gaji karyawan setiap bulannya dan pembayaran tagihan listrik,air,wifi. Variable cost : biaya bahan baku produk, biaya tenaga kerja langsung Revenue Streams, 1. Penjualan produk 2. Pembukaan outlet baru 3. Lisensi dalam hal hak paten,hak cipta dan franchise.
● Competitors Maraknya pertumbuhan kopi di Indonesia berdampak besar pada kafe-kafe ritel seperti Starbucks Coffee Indonesia. Dari startup kopi seperti Fore, Kopi Tuku dan banyak pengusaha kopi lainnya. Starbucks Coffee Indonesia mengandalkan pelanggan setianya melalui brand awareness yang meningkat pesat dari tahun ke tahun. Starbucks juga terus meningkatkan bisnis dan kinerjanya agar tetap kompetitif dengan pesaing lainnya. Starbucks tidak hanya mengandalkan menu kopinya saja, tetapi juga berupaya untuk memperkuat menu bebas kopinya dengan menjalankan promosi tertentu secara rutin dan pada waktu-waktu tertentu. Langkah-langkah strategi pemasaran Starbucks disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan situasi saat ini, yaitu kegiatan pemasaran terintegrasi, membuat kampanye khusus bulanan, membuat minuman khusus musim baru yang menarik, berkoordinasi dengan promosi e-wallet, membuat produk Starbucks yang unik, membuat konsep khusus Starbucks seperti Starbucks Reserve Store yang memberikan lebih banyak pengalaman dan interaksi pelanggan, mengoptimalkan CRM melalui Starbucks Loyalty Card, mengoptimalkan pasar pengiriman Gofood. Dengan pilihan strategis ini, Starbucks yakin dapat terus bersaing dengan kompetitor lainnya.
c. Analisis SWOT ● Strengths 1. Posisi Pasar yang Kuat dan Pengakuan Merek Global Starbucks memiliki kehadiran geografis yang signifikan di seluruh dunia (termasuk Indonesia) dan beroperasi di lebih dari 60 negara. Starbucks juga merupakan merek yang paling dikenal di segmen kedai kopi dan berada di peringkat 100 teratas di merek global terbaik. 2. Produk dengan Kualitas Tertinggi Mengutamakan kualitas produk dengan menghindari standarisasi kualitas (termasuk untuk hasil produksi yang lebih tinggi). 3. Lokasi dan Daya Tarik Estetika Tokonya Starbucks memiliki toko di beberapa tempat yang paling prima dan strategis lokasi di seluruh Indonesia. Hal ini membuat mereka memiliki kompetensi dan keuntungan yang signifikan untuk menjadi mampu menembus pasar utama dan memanfaatkan faktor meyakinkan pelanggan. 4. Manajemen Sumber Daya Manusia Memiliki kualitas karyawan yang tinggi sebagai aset utama perusahaan dan karyawan diberikan manfaat besar seperti opsi saham, rekening pensiun dan budaya yang sehat. 5. Niat Baik di antara Konsumen Karena Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Toko yang ramah komunitas, berfokus pada daur ulang dan pengurangan limbah serta membangun niat baik di antara komunitas tempat Starbucks beroperasi. 6. Beragam Produk Campuran Portofolio produk Starbuck yang melayani semua kelompok umur di Indonesia. 7. Penggunaan Teknologi dan Outlet Seluler Starbucks secara efisien memanfaatkan teknologi dengan aplikasi selulernya “Starbucks App” di perangkat lunak apple dan android. Mereka melakukan investasi yang signifikan dalam teknologi untuk mendukung pertumbuhan perusahaan setiap tahun. 8. Loyalitas Basis Pelanggan Starbucks memiliki status pengikut kultus di antara konsumen dan mereka juga telah menerapkan program berbasis loyalitas untuk mendorong loyalitas dengan program Starbucks Rewards dan Starbucks Card. ● Weakness 1. Produk Mahal Sementara Starbucks membedakan produk mereka dengan menjadi pasangan berkualitas tinggi dengan seluruh 'Pengalaman Starbucks', di saat kelesuan ekonomi, konsumen harus beralih biaya ke produk pesaing dengan harga lebih rendah dan tidak membayar premium. Harga premium ini juga bisa menimbulkan beberapa kelemahan untuk dapat mencapai target pasar terutama di negara berkembang seperti Indonesia. 2. Kanibalisasi diri melalui kepadatan penduduk
Dengan ekspansi agresif yang merupakan hasil dari kepadatan penduduk di pasar menyebabkan kanibalisasi diri serta mengurangi target pertumbuhan jangka panjang Starbucks. 3. Citra perusahaan besar yang negatif Seperti perusahaan besar lainnya, Starbucks mendapat sorotan yang meningkat dan harus berinvestasi dalam tanggung jawab sosial perusahaan dengan mempertahankan kontrol ketat atas praktik perburuhan. ● Opportunities 1. Memperluas Bauran & Penawaran Produk Starbucks baru-baru ini mulai memperluas bauran produk mereka dengan merambah ke penawaran produk, seperti penawaran produk teh dan jus segar (non-kopi) dengan strategi akuisisi yang cerdas 2. Saluran Distribusi Baru Starbucks memperkenalkan versi beta dari sistem pengiriman yang disebut ‘Mobile Order’ yang difokuskan untuk outlet Starbucks di pusat daerah perkantoran dalam rangka memberikan opsi pembelian yang lebih fleksibel dan hemat waktu. 3. Perluasan Merek Starbucks membawa citra merek yang kuat untuk meluas ke garis horizontal bisnisnya dan juga melakukan diversifikasi produk dengan menjaga risiko dilusi merek. ● Threats 1. Peningkatan Persaingan Ini adalah ancaman terbesar yang dihadapi Starbucks dengan pasar yang sudah matang tahap, ada peningkatan tekanan dari para pesaingnya (industri FnB) di Indonesia seperti Maxx Coffee, Kopi Kenangan, Tuku. 2. Volatilitas Harga di Pasar Kopi Global Telah terjadi peningkatan harga pasar yang signifikan pada biji kopi berkualitas, sebuah fenomena ekonomi yang tidak dapat dikontrol Starbucks. 3. Mengubah Selera Konsumen & Pilihan Gaya Hidup Pergeseran konsumen ke arah produk yang lebih sehat dan risiko trend kopi yang menurun merupakan ancaman bagi Starbucks di masa depan. 3. Strategic Situation a. Segmenting and Targeting ● Ada beberapa poin dalam segmentasi yaitu demografi, geografi, dan psikologi. Untuk demografi Starbucks, rata-rata usia target pelanggan adalah antara 22 dan 50 tahun, pria dan wanita dengan pendapatan sekitar Rp 5.000.000 atau lebih per bulan. Kemudian untuk lingkup geografisnya adalah nasional dan asing. Untuk psikologi yaitu memiliki gaya hidup yang mencolok, lebih menyukai gaya hidup yang berbeda dan berada pada golongan menengah ke atas.
● Dalam target pasarnya, Starbucks memilih kelas menengah atas sebagai target pasarnya. Perusahaan memilih kelas menengah ke atas karena sesuai dengan citra merek yang sudah mapan dan juga mempertimbangkan segmen pasar yang ada. b. Differentiation and Positioning ● Pada Starbucks, keberagaman didefinisikan dalam bentuk persamaan. Keanekaragaman = inklusi + Ekuitas + Aksesibilitas yang diterapkan di lebih dari 50 negara, Passion untuk kopi yang besar, Pelayanan masyarakat asli, dan koneksi melampaui bahasa dan budaya. ● Saat memilih lokasi toko, Starbucks hanya memilih pusat perbelanjaan atau area dengan golongan menengah ke atas untuk membuka toko, memastikan produknya bisa laris manis di kalangan tersebut. Promosi pemasaran ini relevan dan menyasar segmen pasar sasaran yaitu masyarakat yang menginginkan pengalaman minum kopi yang baik. Ketika mempertimbangkan merek lain ketika mereka pergi untuk membeli kopi, mereka akan segera memilih Starbucks karena itu adalah kopi untuk semua orang yang sangat menyukai kopi. 4. Marketing Strategy a. Target Market Starbucks mengklasifikasikan pasarnya berdasarkan demografi, geografis, perilaku, dan psikografis. Mereka kemudian menggunakan pendekatan diferensiasi produk untuk memuaskan berbagai kelompok pelanggan. Seperti halnya segmentasi geografis, perusahaan memiliki gerai ritel di beberapa lokasi di mana setiap gerai mencerminkan preferensi dan selera pasar lokal. Gerai-gerai tersebut mungkin memiliki desain yang serupa tetapi berbeda dalam kategori produk seperti makanan panggang dan kopi. Demografi akan mencakup usia target pasar, pekerjaan, dan tingkat pendapatan perusahaan. Sedangkan variabel psikotropika meliputi selera dan gaya pelanggan untuk menyediakan produk otentik untuk kebutuhan pelanggan yang beragam. Elemen perilaku dalam segmentasi pasar Starbucks dapat mengatasi loyalitas konsumen dan perilaku konsumsi. b. Product Produk bukanlah satu-satunya komponen dalam bauran pemasaran namun memang umumnya merupakan komponen paling vital dari suatu bisnis tak terkecuali Starbucks Indonesia. Sama halnya seperti Starbucks di berbagai negara lainnya, Starbucks Indonesia menawarkan berbagai macam produk minuman kopi sebagai produk utama. Di samping produk utama, Starbucks Indonesia juga menawarkan berbagai produk lain seperti aneka teh dan makanan ringan seperti kue, pie, roti, dan berbagai menu lain. Namun, Starbucks Indonesia tetap membatasi produk-produknya tanpa makanan berat untuk menjaga nama Starbucks Indonesia sebagai coffee shop dan sebagai tempat untuk berkumpul, untuk meeting, maupun nongkrong. Seperti halnya bisnis lain, Starbucks Indonesia juga tetap melakukan inovasi seperti Frappuccino. c. Price
Dalam menjalankan bisnisnya, Starbucks Indonesia menggunakan strategi harga premium. Pelanggan akan rela merogoh kocek yang lebih dalam untuk kualitas yang lebih baik sehingga kualitas produk dan pelayanan Starbucks Indonesia yang terbilang sangat baik selaras dengan strategi harga yang dilakukan. Starbucks Indonesia menyajikan berbagai menu yang ditawarkannya dengan harga premium alias di atas standar rata-rata misalnya harga espresso yang berkisar kurang dari 20 ribu rupiah di KFC dibandingkan dengan seharga 30 – 50-an ribu rupiah di gerai Starbucks Indonesia. d. Place Komponen bauran pemasaran Starbucks Indonesia selanjutnya adalah place atau tempat. Starbucks Indonesia awalnya merupakan bisnis berbasis gerai yang artinya pelanggan harus mendatangi gerai untuk memesan dan mendapatkan produk. Namun sekarang pemesanan produk Starbucks Indonesia sudah terintegrasi dengan sistem lain terutama ojek online. Namun akhir-akhir ini, Starbucks juga sudah mulai memperkenalkan sistem pemesanan dan pembayaran berbasis aplikasi sehingga akan memperluas cakupan dan opsi pelanggan untuk memesan. e. Promotion Starbucks Indonesia melakukan promosi dengan sejumlah metode diantaranya yaitu promosi dari mulut ke mulut, beriklan, serta promo penjualan. 1.) Promosi dari mulut ke mulut, banyak hal yang dapat memicu terjadinya rantai promosi dari mulut ke mulut. Sejumlah faktor yang mendukung hal tersebut yakni kualitas dari produk dari Starbucks Indonesia yang premium dengan harga premium, pengalaman unik saat berada di gerai Starbucks Indonesia, brand produk yang sudah dikenal di seluruh dunia, brand produk yang sudah dikenal bertahun-tahun lalu, dan lain-lain. 2.) Beriklan, Starbucks Indonesia juga menjalankan kampanye periklanan seperti pada media yang umum digunakan oleh masyarakat seperti Instagram dan Youtube. 3.) Promo penjualan, Selain kedua hal di atas, Starbucks Indonesia juga kerap kali menjalankan promosi atas produk-produknya. Promo-promo misalnya adanya potongan harga untuk pembelian dengan metode pembayaran tertentu 5. Saran - Product, menciptakan produk yang lebih affordable. Dikarenakan, sudah banyak kedai kopi lain yang menawarkan produk dengan kualitas yang bersaing, tapi lebih terjangkau. Serta, memperkuat pengenalan produk yang bisa terkostumisasi berdasarkan minat pembeli. - Price, perusahaan mungkin bisa membuka relasi dengan penyedia layanan pesan-antar makanan, yang dimaksudkan untuk memperbanyak kemungkinan potongan harga kepada pelanggan, agar bisa menambah minat dan daya saing. - Place, perusahaan bisa mencoba membuka gerai dengan skala mikro. Maksudnya, dengan konsep ‘coffee to go’ seperti Toko Kopi TUKU, untuk memperluas pasar di daerah baru dengan skala kecil. Diharapkan bisa memperkecil resiko dan biaya dalam trial and error. - Promotion, menjalankan promosi di media sosial dengan branding ‘kedai kopi eksklusif & premium’. Karena memang hal tersebut sudah menjadi pandangan
umum masyarakat Indonesia terhadap brand. Walaupun demikian, hal tersebut malah menjadi nilai tambah perusahaan karena memiliki brand image yang kuat. Lalu, kembali menggencarkan konten di media sosial terutama ‘TikTok’ karena sedang menjadi platform trendsetter. Seperti, konten secret recipe dari Starbucks dan resep favorit dari selebriti atau influencer yang sempat viral, karena meningkatkan volume pembelian yang disebabkan customer behaviour Indonesia yang ‘FOMO’.
References Agama di Indonesia. (2022). Indonesia Investments. Retrieved July 6, 2022, from https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/item69 ANALISIS PESTEL SEBAGAI ALAT KESUKSESAN BISNIS. (2020, June 25). Samahita Wirotama. Retrieved July 6, 2022, from https://samahitawirotama.com/analisis-pestel-sebagai-alat-kesuksesan-bisnis/ Annur, C. M. (2020, November 24). Konsumsi Kopi Domestik di Indonesia Terus Meningkat selama 5 Tahun Terakhir | Databoks. Databoks. Retrieved July 5, 2022, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/24/konsumsi-kopi-domestik-di-indon esia-terus-meningkat-selama-5-tahun-terakhir Fauzi, R. H., Rizki, J. M., Farhan, M., Sujaya, R. M., & Aziz, H. A. (2020). LAPORAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN KOMUNIKASI Pemasaran Starbucks. Retrieved July 5, 2022, from https://www.coursehero.com/file/p7rlule/6-C-ANALISIS-KONSUMEN-Segmenting-Tar geting-and-Positioning-Starbucks-Segmenting/ Henry. (2021, August 7). Grab Ungkap 10 Makanan Terlaris di Masa Pandemi dan Top 3 Selama PPKM. Liputan6.com. Retrieved July 5, 2022, from https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4626179/grab-ungkap-10-makanan-terlaris-di-m asa-pandemi-dan-top-3-selama-ppkm Indiyanta, D. K. (2016). MANAJEMEN STRATEGI (ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN STARBUCKS COFFE INDONESIA). 27. Retrieved 7 5, 2022, from https://www.coursehero.com/u/file/18031059/MANAJEMEN-STRATEGI/?justUnlocked =1#question Lina. (2021, August 29). Bisnis F&B, Merubah Strategi, Inovasi atau Mati • Pelaku Bisnis. Pelaku Bisnis. Retrieved July 5, 2022, from https://pelakubisnis.com/2021/08/bisnis-fb-merubah-strategi-inovasi-atau-mati/ Putra, F. (2020, August 7). UMKM Wajib Tahu Riset Pasar – UKM Indonesia. UKMINDONESIA.ID. Retrieved July 5, 2022, from https://ukmindonesia.id/baca-artikel/325 Romdonny, J., & Rosmadi, M. L. N. (2018, July). Pengaruh Merek, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Bola Sepak, 2, 1. Retrieved July 6, 2022, from https://media.neliti.com/media/publications/226383-pengaruh-merek-promosi-dan-kualita s-prod-21af5005.pdf Setelah 12 Tahun di Indonesia, Ini Alasan Starbucks Baru Bersertifikat Halal. (2014, October 30). detikFood. Retrieved July 6, 2022, from https://food.detik.com/info-halal/d-2733878/setelah-12-tahun-di-indonesia-ini-alasan-star bucks-baru-bersertifikat-halal Starbucks Market Segmentation, Targeting, and Positioning. (n.d.). EdrawMind. Retrieved July 5, 2022, from
https://www.edrawmind.com/article/starbucks-market-segmentation-targeting-and-positio ning.html Wibowo, D. E., & Mandusari, B. D. (n.d.). PENGARUH LABELISASI HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN MUSLIM TERHADAP PRODUK MAKANAN DI KOTA PEKALONGAN, 75. Retrieved July 6, 2022, from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijh/article/download/3400/1957#:~:text=Dengan% 20adanya%20label%20halal%20yang,meningkatkan%20kepercayaan%20serta%20minat %20belinya. Wijaya, D. (2016, July 29). Introduction of PESTLE Analysis – School of Information Systems. Retrieved July 5, 2022, from https://sis.binus.ac.id/2016/07/29/introduction-of-pestle-analysis/
LAMPIRAN Pertanyaan Wawancara: 1. Seberapa sering anda membeli produk kopi Starbucks? 2. Mengapa anda memilih produk kopi yang ditawarkan oleh Starbucks dibandingkan toko kopi lain? 3. Menurut anda, apakah kedai kopi Starbucks menjadi tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu? 4. Apa saja kelebihan yang ditawarkan dari fasilitas kedai dan pelayanan Starbucks? 5. Apakah terdapat kekurangan yang ditemukan dari fasilitas kedai dan pelayanan Starbucks? 6. Jika dilihat dari segi harga, apakah kopi Starbucks termasuk dalam kategori murah, sedang, atau mahal? 7. Jelaskan pendapat anda! 8. Sebagai konsumen setia Starbucks, apa harapan anda untuk Starbucks kedepannya? Wawancara Informan Rabu, 6 Juli 2022 Andalus Jari Prisindar (Pewawancara) Tusy (Informan) Pertanyaan
Jawaban Informan
Row
Oke, selamat siang Tusy. Sebelumnya Iya.. selamat siang sindar
1
terima kasih telah bersedia menjadi
2
narasumber dalam wawancara singkat
3
pada hari ini ya
4
Baik, kita langsung ke pertanyaan Untuk pembelian Starbucks sendiri kurang lebih
5
pertama, yang pertama adalah seberapa 1 - 2x per minggu biasanya.
6
sering anda membeli produk kopi
7
Starbucks?
8
Berarti termasuk cukup sering ya untuk Ya cukup sering karena memang aku setiap hari
9
membeli produk Starbucks ya dalam minum kopi
10
seminggu
11
Oke,
baik-baik.
Kita
ke Yang pertama untuk pembelian online, misalnya
12
pertanyaan ke dua, mengapa anda melalui aplikasi food delivery service itu karena
13
memilih
yang Starbucks itu suka ada promo-promo spesial
14
Starbucks sebenarnya walaupun hmm... harga normalnya
15
dibandingkan toko kopi lain? Karena biasanya lebih mahal dari toko kopi lain, tapi
16
memang jaman sekarang kan toko kopi karena promo itu jadi lebih murah. Alasan
17
banyak banget, nah tapi yang menjadi kedua, Starbucks itu kan lokasinya cukup
18
alasan kakak untuk memilih produk banyak, apalagi di Jakarta, berhubung sekarang
19
Starbucks itu apa ya, kalo boleh tau..
kita sedang menetap Work From Anywhere jadi
20
bekerja darimana aja. Starbucks itu cukup
21
punya banyak outlet sehingga kita bisa beli kopi
22
dan juga sambil bekerja, begitu.
23
produk
ditawarkan
lanjut kopi
oleh
Baik, berarti dengan 2 alasan utama itu betul..
24
yang menjadi alasan kakak untuk
25
membeli kopi Starbucks dibanding toko
26
kopi lain.
27
Baik kita lanjut ke pertanyaan nomor 3, Menurutku cukup nyaman karena 1. Memang
28
Menurut anda, apakah kedai kopi dia (Starbucks) outlet nya banyak, jadi kalau
29
Starbucks
menjadi
tempat
lagi bingung nii, misalnya mau
30
nyaman
untuk
menghabiskan duduk-duduk dimana atau mau kerja dimana,
31
waktunya kakak baik untuk bekerja pasti yang terdekat itu ada Starbucks. 2. Pilihan
32
atau sekedar nongkrong
bersama menu minuman dan menu makanannya cukup
33
beragam, jadi pesen makanan/minumannya itu
34
lebih fleksibel, begitu..
35
teman-teman?
yang memang
Baik, jawaban kaka tadi ini nyambung Oke, yang pertama untuk fasilitasnya sendiri
36
ke pertanyaan berikutnya. Dikarenakan biasanya memang cukup banyak ya meja-meja
37
kaka sering juga mengunjungi outlet yang ada di Starbucks jadi biasanya tidak
38
Starbucks, menurut kakak sendiri Apa terlalu penuh dan cocok untuk kalau kita mau
39
saja kelebihan yang ditawarkan dari bekerja. Yang kedua itu, untuk mendukung kerja,
40
fasilitas
kedai
dan
pelayanan mereka juga menawarkan wifi gratis sehingga
41
kita dapat mengakses pekerjaan dengan mudah.
42
Dan yang ketiga, yang cukup membedakan
43
dengan kedai kopi lain yaitu pegawainya cukup
44
ramah, biasanya mereka menyapa dan kalau
45
datang mau beli mereka akan bertanya kemauan
46
kita. Jadi lebih ada interaksi antara pegawai
47
dengan customernya. Gitu..
48
Starbucks?
Baik ka, tadi kita barusan ngomong Oke, menurut pengalaman ku sendiri mungkin
49
mengenai kelebihan yang ditawarkan kadang-kadang memang ada beberapa outlet
50
oleh
menurut Starbucks yang koneksi wifinya kurang bagus,
51
pengalaman kakak sendiri, terdapat sehingga kita sudah pergi kesana, udah beli
52
kekurangan ga yang ditemukan baik itu minum berharap bisa kerja dengan wifi yang
53
dari fasilitas kedainya maupun juga tersedia, tapi akhirnya kita harus tethering
54
pelayanan
itu yang kesatu. Yang kedua
55
mungkin, bukan lebih ke kekurangan sih, lebih
56
ke kalau misalnya aku ni sebagai pecinta kopi,
57
menurut aku rasa kopi atau kualitasnya itu
58
kadang-kadang tidak sebanding dengan harga,
59
karena menurut aku harganya sendiri bisa
60
dibilang
cukup mahal. Sementara banyak
61
sebenarnya toko kopi lain yang menawarkan
62
rasa kopi yang sama atau bahkan lebih baik tapi
63
dengan harga yang lebih murah, gitu..
64
Starbucks,
yang
namun
dilakukan
oleh handphone,
Starbucks? Menurut pengalaman kaka..
Baik ka, mengenai poin yang terakhir, Oke, menurutku, ini masuk ke kategori yang
65
ini
dengan cukup mahal, karena kalau kita mau beli satu
66
pertanyaan berikutnya. Starbucks kan gelas kopi aja dengan ukuran yang paling kecil
67
kita sudah tahu bahwa menjual produk yaitu yang tall, itu sekitar 30-40 ribu, kalau
68
utamanya berbasis kopi. Nah, Jika tidak salah. Sementara, jaman sekarang kan
69
juga
berhubungan
dilihat dari segi harga, menurut sudah semakin banyak opsi kopi-kopi yang
70
kakak
71
apakah
kopi
Starbucks rasanya sama atau bahkan lebih enak tapi
termasuk dalam kategori murah, dikisaran harga belasan ribu - 20 ribu, gitu..
72
sedang, atau mahal?
73
Baik, jadi menurut kaka sendiri dengan Sebenarnya
mau
74
mengeluarkan uang dengan kisaran mendapatkan fasilitasnya, misalnya kita mau
75
30-40 ribu untuk mendapatkan kopi beli kopi sambil minum di kedai Starbucksnya,
76
dari
fasilitas itu sangat worth it. Karena tempatnya biasanya
77
pelayannya, secara garis besar itu cukup nyaman untuk bekerja, cuman kalau kita
78
termasuk worth it apa tidak ka?
beli kopi untuk to go (takeaway), menurut aku
79
itu kurang worth it gitu, dengan tidak adanya
80
promo ya..
81
Starbucks
Baik
ka,
dan
terima
juga
kita
misalnya
untuk Oke, kalau dari aku sendiri mungkin berkaitan
82
jawaban-jawabannya. Kita masuk ke dengan jawaban yang sebelumnya. Harapannya
83
pertanyaan terakhir, jadi Ka Tusy Starbucks itu bisa memproduksi kopi yang
84
sebagai konsumen setia Starbucks, apa rasanya tentu lebih enak dengan harga yang
85
harapan
86
kaka
kasih
kalau
untuk
Starbucks mungkin lebih affordable, gitu.. Mungkin aku
kedepannya? Apapun itu boleh ka..
paham si, proposisi Starbucks sendiri memang
87
medium to premium untuk customernya sendiri,
88
cuman aku rasa dengan banyaknya toko kopi
89
diluar sana yang sudah menawarkan produk
90
yang cukup baik dengan harga yang jauh lebih
91
murah, Starbucks juga harus bisa ni, misalnya
92
mengeluarkan
93
pilihan-pilihan
menu
yang
mungkin lebih affordable, gitu..
94
Baik ka, berarti yang aku tangkap dari Iya.. betul, tapi memang tetap kelebihan mereka
95
harapan
semoga (Starbucks) karena outletnya banyak, jadi kaya..
96
dapat Mau ga mau orang mau ngopi yang gampang
97
menciptakan sebuah atau lineup produk apa ya di mall? Ohh.. yaudah Starbucks aja,
98
kaka
kedepannya
itu
adalah
Starbucks
yang lebih affordable untuk sebagian gitu..
99
besar
dikarenakan
100
toko
kopi
101
lainnya juga sudah mulai catch up
102
dengan Starbucks ya ka dalam segi
103
kuantitas customer yang datang. Begitu
104
ya ka ya..
105
Baik ka, terima kasih untuk jawabannya Oke.. Terima kasih Sindar
105
dan pertanyaan tadi tentunya menjadi
107
akhir dari wawancara singkat pada hari
108
ini.
juga
109
kasih
110
sebesar-besarnya kepada Ka Tusy, yang
111
sudah bersedia menjadi narasumber
112
wawancara hari ini. Untuk Ka Tusy,
113
sekali lagi terima kasih, dan jika ada
114
keperluan lain, diperbolehkan untuk
115
leave room zoom terlebih dahulu.
116
Terima kasih ka.. Sukses selalu
117
orang,
pesaing-pesaing
usaha
Sebelumnya
mengucapkan
saya terima