Makalah Pengolahan Informasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI PENGOLAHAN INFORMASI



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Dari zaman dahulu, para ilmuwan terus mengembangkan teori – teori belajar sebagai temuan mereka untuk mengembangkan pemikiran belajar mereka. Era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang memunculkan adanya teori – teori belajar yang baru guna menyempurnakan teori – teori yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, kita sebagai insan tak bisa bertolak dengan adanya teori belajar yang telah ada sebelumnya. Adapun teori belajar selalu bertolak dari sudut pandangan psikologi belajar tertentu. Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, dan kemudian diolah sehingga dihasilkan dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik. Teori pengolahan informasi tidak memperlukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama. Belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas (Anderson, 1980). Namun, demikian, penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar



1.2



Perumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud teori pengolahan informasi ? 2. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ? 3. Bagaimanakah penerapan dalam pendidikan ?



1.3



Tujuan Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Teori Pengolahan Informasi dalam Memori Manusia.



1.4



Manfaat Dapat mengetahui tentang teori pengolahan informasi dalam memori manusia



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Teori Pengolahan Informasi Informasi terus memasuki pikiran kita melalui indera kita. Sebagian ada yang di



simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian di lupakan. Riset tentang memori manusia (lihat, misalnya, Anderson, 2005; Ashcraft, 2006; Bransford, Brown & Cocking, 1999; Byrnes, 2001; Elias & Saucier, 2006; Solso, 2001; Tulving & Craik, 2000) telah membantu pakar teori pembelajaran menjelaskan proses yang menyebabkan informasi diingat (atau dilupakan). Proses ini, yang biasanya disebut model pengolahan informasi Atkinson & Shiffrin. Ada tiga komponen utama memori ialah : Rekaman indera, memori kerja atau jangka pendek, dan memori jangka panjang. Rekaman indera adalah memori yang sangat pendek yang terkait dengan indera. Informasi yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat. Begitu diterima, informasi diolah oleh pikiran sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental kita. Kegiatan ini disebut persepsi. Rekaman indera menerima informasi dalam jumlah besar dan masing-masing indera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa) dan menahannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari beberapa detik. Jika tidak ada yang terjadi pada informasi yang di tahan dalam rekaman indera ,informasi tersebut hilang dengan cepat. Informasi yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat. Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting dalam pendidikan. Pertama, orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk ke dalam kesadaran. Interpretasi seseorang terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena persepsi dipengaruhi status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan banyak faktor lain. Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau mengungkapkannya berkali-kali. Guru mengalokasikan waktu untuk pengulangan selama mengajar.



2.2



Penerapan Teori Pengolahan Informasi Dalam Belajar Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa meemori



manusia itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah menjadi suatu sandi-sandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya untuk di pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan terhadap informasi yang di dapat menjadi suatu sandi-sandi yang berguna untuk memudahkan individu dalam proses belajar. Para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. Ini menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal utama yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, dalam hal ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif,danpsikomotorik. Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwakomponen belajar adalah perhatian yang ditujukan pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan. Atas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran adalah a. Membimbing untuk menerima stimulus b. Memperlancar pengkodean c. Memperlancar penyimpanan dan retrival Melihat dari komponen tersebut sudah pasti ketiganya merupakan suatu satu kesatuan yang harus dilakukan secara berutan dan akan selalu mempengaruhi hasil yang akan di dapat atau hasil belajar dari peserta didik itu sendiri. Membimbing peserta didik dalam penerimaan stimulus Sistem memori dapat melakukan proses seleksi atas stimulus-stimulus yang akan diperhatikannya, ini juga dapat dikatakan bahwa sistem memori manusia memiliki suatu aplikasi filterasi terhadap stimulus-stimulus yang di perhatikannya. Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan berkaitan dengan memberikan bimbingan perhatian peserta didik



2.3 Penerapan Dalam Pendidikan Tidak seperti teori belajar yang lain, teori pengolahan informasi sebagai suatu bidang pengetahuan tidak diterjemahkan secara langsung untuk keperluan pelaksanaan kurikulum. Penerapannya di kelas cenderung menggunakan suatu konstruk tertentu, konsep, asas, atau kaidah dalam suatu mata pelajaran tertentu. Misalnya konsep skema dan penggunaan elaborasi telah dipakai dalam mengajarkan membaca. Sedangkan hasil-hasil dari penelitian pemecahan masalah deiterapkan dalam pelajaran sains dan matematika.



Soal-soal pelajaran di kelas oleh teori pengolahan informasi ialah yang ada kaitannya secara langsung dengan proses kognitif. Dalam pengelolaan belajar di kelas, menurut teori ini harus dicari tahu perbedaan antar individu, Kesiapan peserta didik untuk belajar, dan motivasi peserta didik mengikuti pelajaran di kelas. Teori pengolahan informasi memberikan persepektif baru dalam pengelolaan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif. Terutama dalam hal proses kognitif dalam pembelajaran, meliputi : 1. Mengajarkan pemecahan masalah 2. Konteks sosial untuk belajar. Mengembangkan rencana pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Arti penting rancagan pembelajaran dalam pengolahan informasi ialah bahwa makna logis pengetahuan itu diubah menjadi makna psikologi. Makna logis ialah hubungan antara lambang, konsep, dan aturan mengenai bidang ajaran. Makna psikologis ialah hubungan antara lambaga, konsep, dan aturan dengan struktur kognitif siswa. A. Pemahaman Pengetahuan 1. Menyusun pengisayaratan guna membimbing penerimaan peserta didik yang baru. 2. Memilih atau mengembangkan dukungan konseptual yang akan memperlancar pengkodean informasi. 3. Membuat pengisyaratan yang aka membantu retrival informasi yang telah dipelajari. Meliputi : B. Pemecahan masalah Langkah-langkah berikut disarankan dalam merencanakan pembelajaran untuk tujuan keterampilan pemecahan masalah, yaitu : 1. Menganalisa sifat masalah 2. Menganalisa tingkah laku pemecaha masalah yang baru dalam pembelajran. 3. Menyajikan masalah pada peserta didik dan melaksanakan langkah-langkah yang sesuai untuk membantu peserta didik melalui proses pemecahan masalah



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas kami dapat menarik beberapa kesimpulan antaranya: pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. 2. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori), Penyimpanan Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory) 3. Terdapat tiga tahapan belajar dalam teori pengolahan informasi yaitu; Perhatian ke stimulus, Mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrival. 4. Teori ini akan membantu kita untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik mengerti kondisi dan faktor yang mempengaruhinya dan mengetahui hal-hal yang dapat menghambat serta memperlancar belajar peserta didik. 3.2 Saran Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami selanjutnya kami mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil karya tulis kami yang terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya kami ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA



Karwono dan Heni Mularsih.2010.Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar.Ciputat:Penerbit Cerdas Jaya Muhibbin Syah.2001. Psikologi belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press