Makalah Persediaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERSEDIAAN



Dususun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi 2 Dosen pengampu : Alfiana, S.E., M.Si.



DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 : 1. Claudius Aprilianus Sot (201611018153126) 2. Riqullazid Mufiddin (201611018153032)



KELAS A2 PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG TAHUN 2021



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Persediaan ini tepat pada waktunya. Seperti yang kita ketahui istilah Persediaan dalam perekonomian sangatlah penting untuk dipahami, istilah tersebut merupakan istilah fundamental dalam istilah perekonomian. Pemahaman terhadap istilah tersebut sangat berpengaruh dalam langkah-langkah dan pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan perekonomian. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Alfiana, S.E., M.Si. pada mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan terhadap Persediaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Alfiana, S.E., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 yang telah memberikan tugas ini dan membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karen itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Bojonegoro, 12 April 2021 Penyusun



Kelompok 7



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG...................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 1 C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................... 2 BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3 A. PENGERTIAN PERSEDIAN .......................................................................... 3 B. JENIS-JENIS PERSEDIAAN DI BEBERAPA PERUSAHAAN ................... 3 C. KEPEMILIKAN PERSEDIAAN ..................................................................... 4 D. HARGA PEROLEHAN PERSEDIAAN ......................................................... 5 E. METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN ......................... 6 F. PENGENDALIAAN INTERNAL TERHADAP PERSEDIAAN ................... 7 BAB 3 PENUTUP ................................................................................................. 10 A. KESIMPULAN .............................................................................................. 10 B. SARAN........................................................................................................... 10



iii



BAB 1 PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Persediaan adalah bahan atau barang yang di simpan untuk digunakan memenuhi kebutuhan tertentu , misalnya digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual kembali. Persediaan barang dagangan merupakan elemen aktiva yang sangat aktif dalam operasi perusahaan-perusahaan dagang, karena pembelian dan penjualan barang dagangan merupakan aktivitas atau transaksi yang paling sering terjadi. Persediaan barang dagangan pada umumnya dinilai pada harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan dapat direalisasikan Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan laba rugi maupun neraca sebuah perusahaan dagang atau perusahaan industri, persediaan seringkali merupakan bagian yang terbesar dari keseluruhan aktiva ancar yang dimiliki perusahaan. Laporan laba rugi maupun neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca. Dalam perhitungan laba rugi nilai persediaan (awal dan akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP). Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan pada neraca maupun laba rugi. Persediaan barang dagang yang tercantum di neraca mencerminkan nilai barang dagang yang ada pada akuntansi. Di laporan laba rugi, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan . Keduanya saling berhubungan.



B. RUMUSAN MASALAH •



Apakah yang dimaksud dengan Persediaan ?







Apa saja jenis-jenis persediaan berdasarkan jenis perusahaan ?







Apa saja jenis kepemilikan persediaan ?







Bagaimana menghitung Harga Perolehan Persediaan?







Bagaimana cara pencatatan persediaan ?







Apa saja metode penentuan harga pokok persediaan?







Bagaimanakah pengendalian internal persediaan ?



1



C. TUJUAN PENULISAN •



Menambah wawasan tentang persediaan







Mengetahui pengertian persediaan







Mengetahui jenis-jenis persediaan berdasarkan jenis perusahaan







Mengetahui jenis-jenis kepemilikan persediaan







Mengetahui cara perhitungan harga perolehan persediaan







Mengetahui cara pencatatan persediaan







Mengetahui metode penentuan harga pokok persediaan







Mengetahui bagaimana pengendalian internal perusahaan terhadap persediaan.



2



BAB 2 PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN PERSEDIAN Istilah persediaan (investories) digunakan untuk mengartikan a. Barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan b. Bahan yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. c. Barang dagangan , yang secara terus menerus dibeli dan dijual, merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi usaha untuk perusahaan dagang besar (grosir) atau perusahaan eceran. Persediaan adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan tetapi untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam kalsifikasi persediaan. Menurut Skousen, Stice, Stice (2004:653), ”persedian ditujukan untuk barangbarang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditujukan untuk proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi”. Pendapat Warren, reeve, Fess (2005:440) mengatakan persediaan adalah ”barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu”. Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang. Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Persediaan adalah barang yang diperoleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali atau diolah lebih lanjut dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normalnya. Persediaan dalam perusahaan pengolahan akan terdiri atas persediaan bahan baku dan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jasa



B. JENIS-JENIS PERSEDIAAN DI BEBERAPA PERUSAHAAN •



Perusahaan jasa Tidak punya persediaan



3







Perusahaan dagang Persediaan berupa barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali kepada pelanggan.







Perusahaan manufaktur







Bahan baku (Raw Material)







Barang dalam proses (Work In Process)







Barang jadi (finished good)



C. KEPEMILIKAN PERSEDIAAN Sebagai pedoman umum, barang yang masuk sebagai persediaan adalah barang yang benarbenar dimiliki oleh perusahaan tanpa memandang lokasi persediaan tersebut. Masalah yang mungkin terjadi pada akhir periode dalam rangka menentukan status kepemilikan persediaan, yakni antara lain •



Barang dalam perjalanan (Goods in transit) Masalah yang timbul apabila barang masih dalam perjalanan adalah sulitnya menentukan apakah barang tersebut masih menjadi hak milik penjual atau sudah menjadi hak milik pembeli. Untuk mengatasi hal ini, maka dua syarat penyerahan barang digunakan sebagai dasar penentuan, yaitu FOB Shipping Point atau FOB Destination.



FOB Destination Point, artinya biaya angkut barang dimulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh pihak penjual. Ini berarti bahwa barang-barang dalam perjalanan masih merupakan hak milik penjual.



FOB Shipping Point, artinya biaya angkut barang dimulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh pihak pembeli, ini berarti pembeli adalah pemilik dari barang-barang yang masih dalam perjalanan. Oleh karena itu, dalam menentukan saldo persediaan untuk satu periode perusahaan harus mencatat jumlah barang dagangan dalam perjalanan. •



Barang Konsinyasi Perjanjian konsinyasi mengijinkan suatu perusahaan lain untuk menyimpan persediaan dalam gudang mereka namun mereka tidak harus membeli persediaan tersebut. Dengan perjanjian ini, pemasok memberikan persediaan untuk dijual kembali dengan menahan kepemilikan persediaan sampai terjualnya persediaan tersebut. Barangbarang konsinyasi masih tetap dilaporkan sebagai bagian dari persediaan pemiliknya sampai barang tersebut dijual kepada pihak ketiga. Barangbarang ini dilaporkan sebesar harga perolehannya (cost) di tambah biayabiaya yang dikeluarkan untuk memindahkan barang tersebut dari gudang pemilik ke gudang perusahaan yang menjualkannya. 4







Barang yang dijual secara cicilan Penjualan cicilan (installment sales) adalah penjualan yang pembayarannya dicicil secara periodic selama periode tertentu. Dalam penjualan cicilan biasanya penjual menahan hak legal atas barang sampai seluruh pembayaran dilakukan. Dalam penjualan cicilan, persediaan berpindah dari penjual kepada pembeli pada saat ditandatanganinya kontrak penjualan cicilan walaupun hak legal atas kepemilikan barang tersebut belum berpindah



D. HARGA PEROLEHAN PERSEDIAAN Keluar masuknya barang yang menjadi penyebab perubahan-perubahan persediaan, yang harus dibukukan dengan teratur oleh akuntansi persediaan. Jika dilakukan pembelian persediaan, maka selain harga faktur yang dibayar tunai atau kredit, juga timbul berbagai biaya yang meninggikan harga persediaan. Macam dan tinggi rendahnya biaya tergantung dari perjanjian penyerahan barang yang disepakati oleh pembeli dan penjual. Bila penyerahan dilakukan dilakukan ditempat penjual, maka semua biaya untuk memperoleh dan memindahkan persediaan itu dari tempat penjual ketempat pembeli hingga siap untuk dijual kembali, menjadi beban barang yang bersangkutan, menaikkan harga pembelian barang, yang secara keseluruhan disebut harga perolehan. Atau lebih singkatnya harga perolehan yaitu harga beli ditambah dengan biaya-biaya lain untuk pembelian dan penjualan.



Harga Perolehan = Harga Pembelian + Biaya Pembelian



Biaya pembelian di atas meliputi : •



Komisi agen apabila pembelian dilakukan melalui agen (perantara)







Sewa gudang (tempat barang disimpan) menunggu diangkut ke tempat pembeli







Biaya memuat barang ke dalam alat pengangkut.







Sewa pengangkutan barang dari tempat penjual ke tempat pembeli.







Biaya membongkar barang dari alat pengangkut dan di masukkan ke dalam gudang tempat pembeli.







Premi asuransi pengakutan selama dalam perjalanan dari tempat penjual ke tempat pembeli.







Biaya perjalanan dalam rangka mengurus pembelian dan pengangkutan barang hingga sampai di dalam gudang di tempat pembeli.







Bea masuk PPn impor bila brang itu dibeli dari luar negeri dan dimasukkan ke dalam negeri (impor).



5







Bila selama barang disimpan di dalam gudang juga dilakukan perbaikan pengemasan atau pengemasan kembali (repacking), maka biaya pengemasan menjadi beban barang yang bersangkutan.



E. METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN •



Metode Identifikasi Khusus (Speciafic identification method)



Metode harga pokok yang didasarkan atas metode identifikasi khusus adalah suatu metode penilaian harga yang didasarkan atas nilai perolehan dari barang yang sesungguhnya. Penggunaan metode ini biasanya dipakai untuk barang yang tidak banyak unitnya (kuantitasnya) dan harganya pun cukup mahal. •



Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out)



Metode First In First Out (FIFO) adalah metode penilaian persediaan yang menganggap barang yang pertama kali masuk diasumsikan keluar pertama kali pula. Pada umumnya perusahaan menggunakan metode ini, sebab metode ini perhitungannya sangat sederhana baik sistem fisik maupun sistem perpetual akan menghasilkan penilaian persediaan yang sama. Cara menghitung persediaan akhir adalah sebagai berikut : Persediaan awal



xxx



Pembelian



xxx +



Tersedia untuk dijual



xxx xxx –



Penjualan Persediaan akhir



xxx



Metode FIFO yang didasarkan atas sistem fisik, nilai persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok perunit barang yang terakhir kali masuk, bila saldo fisik ternyata lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk maka sisanya diambilkan dari harga pokok perunit yang masuk sebelumnya. Sedangkan pada sistem perpetual pencatatan persediaan dilakukan secara terus menerus dalam kartu persediaan. Pada sistem ini apabila ada transaksi penjualan maka akan dijurnal dua kali, pertama mencatat harga pokok penjualan dan yang kedua mencatat harga pokok barang yang dijual, seperti berikut ini Kas / Piutang Dagang



xxx



Penjualan



xxx



HPP



xxx



Persediaan barang



xxx



6







Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out)



Metode Last In First Out (LIFO) adalah metode penilaian persediaan yang terakhir masuk diasumsikan akan keluar atau dijual pertama kali. Metode ini memiliki konsep yang cukup sederhana namun sulit dilaksanakan. Pengaruh penggunaan metode LIFO terhadap penentuan laba bersih usaha, jika harga cenderung naik maka laba perusahaan terlalu kecil atau sebaliknya. Metode LIFO secara sistem fisik ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok perunit barang yang masuk pada awal periode bila saldo fisik ternyata lebih besar dari barang yang masuk pada awal periode maka diambilkan dari harga pokok perunit yang masuk berikutnya. Sedangkan dengan sistem perpetual, setiap kali ada transaksi baik pembelian maupun penjualan dicatat dalam kartu persediaan. •



Metode rata-rata



A. Rata-rata sederhana Dalam metode ini harga per unit persediaan dihitung dengan cara : jumlah harga per unit setiap kali pembelian dibagi dengan jumlah atau frekwensi pembeliaannya Biaya perunit



=



Total harga perunit pembelian Frekuensi Pembelian



Nilai persediaan akhir



=



Persediaan akhir x biaya perunit



Harga pokok penjualan



=



Unit yang dikeluarkan x biaya perunit



B. Rata-rata tertimbang Biaya perunit



=



Jumlah harga perunit x banyaknya unit Banyaknya Unit :



Nilai persediaan akhir



=



Persediaan akhir x biaya perunit



Harga pokok penjualan



=



Unit yang dikeluarkan x biaya perunit



Harga pokok penjualan



=



Unit yang dikeluarkan x biaya perunit



F. PENGENDALIAAN INTERNAL TERHADAP PERSEDIAAN



Pada prinsipnya pengendalian persediaan di dalam suatu perusahaan dapat mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Adapun manfaat persediaan bagi perusahaan adalah : •



Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya sesuai permintaan pasar pada saat itu Dengan adanya persediaan, maka jika terjadi permintaan yang berlebih dari para pelanggan, maka perusahaan dapat menutupi permintaan tersebut dengan persediaan yang tersedia digudang, sehingga para pelanggan akan merasa dihargai 7



karena kita selalu memenuhi permintaan yang mereka butuhkan, sehingga kita dapat membuat mereka loyal pada perusahaan kita •



Meminimalkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. Dengan adanya persediaan yang mencukupi, apabila ada permintaan yang berfluaktuasi dari para konsumen, perusahaan masih tetap dapat melakukan operasi sebagaimana biasanya, karena persediaanya yang ada digudang masih bisa digunakan walau barang-barang yang untuk melakukan operasi mengalami keterlambatan, sehingga dengan adanya persediaan tidak akan menganggu jalannya operasi.







Mengontrol stok persediaan digudang dengan baik. Sebaiknya persediaan juga harus memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan







Mempertahankan stabilitas atau kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Dengan adanya persediaan yang mencukupi, maka apabila ada masalah dengan proses pengiriman bahan dari supplier dengan perusahaan, maka dengan adanya persediaan ini dapat mempertahankan stabilitas dan kelancaran proses operasi perusahaan, sehingga perusahaan masih dapat memenuhi permintaan pasar.



Untuk menciptakan persediaan yang efektif dan efisien yang mampu memenuhi permintaan pasar saat keadaan biasa ataupun permintaan disaat berfluktuasi maka dalam mengelola persediaan tersebut sangat diperlukan perencanaan dan pengendalian persediaan itu sendiri, sehingga pemanfaatan dan penggunaan serta memenuhi permintaan pasar dapat dilakukan secara optimal. Dengan memanfaatkan teknologi informasi saat ini yang sangat bervariatif pengusaha dapat memanfaat kan teknologi informasi tersebut untuk dapat mengontrol perusahaannya dengan baik, bukan hanya pada persediaan saja melainkan semua unsur yang ada dalam perusahaannya dapat dikontrol dengan baik. Apabila perusahaan menerapkan teknologi sistem informasi persediaan yang berbasiskan komputer maka keuntungan-keuntungan yang diperoleh antara lain •



Perusahaan dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai nilai dan posisi sistem informasi persediaan, dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan persediaan. Hal tersebut merupakan informasi dasar dalam pengambilan keputusan mengenai waktu dan jumlah persediaan yang harus segera dipesan untuk dapat memenuhi kebutuhan operasi perusahaan







Keamanan persediaan menjadi terjamin dari kemungkinan kesalahan nilai stok, pencurian, penyelewengan, kerusakan, dan lain-lain untuk mempertahankan kontinuitas dari kegiatan produksi perusahaan.



Dengan demikian hubungan antara sistem teknologi informasi persediaan dengan pengendalian internal khususnya pengendalian persediaan merupakan suatu kesatuan yang saling



8



menunjang, terbentuk dua unsur penting sebagai alat untuk memenuhi keperluan manajemen dalam upaya peningkatan efektivitas operasi dalam pencapaian tujuan perusahaan.



9



BAB 3 PENUTUP



A. KESIMPULAN



Persediaan merupakan bagian utama dalam perusahaan khususnya perusahaan dagang. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Dalam hal ini yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi Oleh karena itu persediaan sebaiknya dapat dikelola dengan baik. Untuk menetapkan laba bersih perusahaan, maka harga pokok penjualan unsur pengurangan yang besar dan kenyataannya unsur ini lebih besar dibandingkan unsurunsur pengurang lainnya. Juga jumlah persediaan barang dagang ini merupakan bagian yang cukup besar dari sumbersumber perusahaan dagang yang berarti pula merupakan bagian dari harta lancar. Pada prinsipnya pengendalian persediaan di dalam suatu perusahaan dapat mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Pengendalian internal yang baik menjadi pokok penting penunjang laba Perusahaan.



B. SARAN



Sebagai elemen penting dalam kegiatan perusahaan, manajemen harus menaruh perhatian lebih terhadap persediaan perusahaan. Manajemen harus selalu memastikan jumlah minimum barang di gudang untuk menghindari kekurangan stock. Selain itu manajemen juga harus mengetahui alur persediaan dan dapat memprediksi permintaan terhadap persediaan pada musimmusim tertentu.



10



DAFTAR PUSTAKA



Adisaputro, Anggarini. 2007. Anggaran Bisnis Analisa, Perencanaan, dan Pengendalian Laba. Penerbit UPP STIM YKPN: Yogyakarta



Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7. BPFE: Yogyakarta



Johns, D. T., dan H. A. Harding.2001. Operations Management, alih bahasa Kresnohadi Ariyoto. Salemba Empat: Jakarta.



Kusuma, Hendra. 2009. Manajemen Produksi:Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 4. Penerbit Andi: Yogyakarta.



Prawirosentono, 2005. Riset Operasi Dan Ekonofisika. Penerbit PT Bumi Aksara: Jakarta. Rangkuti, F. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta.



Roger, Schroeder. 2000. Pengembilan Keputusan Dalam Suatu Fungsi Operasi, Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta Tampubolon, 2004. Manajemen Operasional. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta



11