Makalah PRINSIP DIET PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MILITUS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRINSIP DIET PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MILITUS (Suatu Kajian Teoritis) MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi tugas mata kuliah ”Gizi dalam Kesehatan Reproduksi”



Disusun Oleh : Ayu Anita / 1540121003 Rika Rosanti / 1540121033 Nia Pitriasari / 1540121032 Febriani Danty / 1540121020



PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS 2022



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayahnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “PRINSIP DIET PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MILITUS”. Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasul kita Nabi Muhamad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil’alamin, agama islam. Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moral maupun material sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik. Tentunya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca terlebih-lebih bagi saya yang mengerjakan makalah ini. Karena keterbatasan saya, makalah ini jauh masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik sangat dibutuhkan demi penyempurnaanya. Ahir kata, sekian dari saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.



Ciamis, Mei 2022



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Masalah Penelitian 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Metode Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Diabetes Melitus 2.2 Etiologi 2.3 Patofisiologi 2.4 Definisi Diet pada Ibu Hamil 2.5 Faktor Risiko dan Penatalaksanaan Melitus pada Kehamilan 2.6 Tanda dan Gezala 2.7 Komplikasi BAB III SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA



ii



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes mellitus berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan (Sulistyowati, 2009). Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Menjadi diabetisi sering segera dikaitkan dengan tidak boleh makan gula. Memang benar gula menaikkan gula darah namun perlu diketahui bahwa semua makanan juga menaikkan gula darah. Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama keberhasilan pengelolaan Diabetes Mellitus, akan tetapi mempunyai kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan seseorang untuk menjalaninya. Prinsip pengaturan makan pada penderita diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola makan yang disiplin dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar hari. Hal-hal yang penting harus diperhatikan dalam perencanaan makan adalah kebutuhan energi atau kalori ditentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, aktifitas fisik, kehamilan atau menyusui. 1.2 Masalah Penelitian Bagaimana Prinsip diet pada ibu hamil dengan diabetes militus ? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana prinsip diet pada ibu hamil dengan diabetes militus. 1.4 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah Metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme Digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument Kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), Analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih Menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian Deskriptif Kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, Menerangkan, menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang Individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian Kualitatif manusia merupakan instrumen penelitian dan hasil penulisannya berupa kata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat teoretis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta wawasan kepada pembaca tentang Prinsip diet pada ibu hamil dengan diabetes militus. 1



manfaat praktis: 1.Meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa bidan mengenai gambaran ibu hamil prinsip diet dengan diabetes militus. 2. Menambah informasi lebih lanjut bagi akademik atau institusi pendidikan gambaran ibu hamil dalam prinsip diet dengan diabetes militus.



2



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Diabetes Militus DIABETES mellitus pada kehamilan dalam istilah kedokteran disebut diabetes mellitus gestasional. Diabetes mellitus ini mungkin hanya berlangsung selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah tidak hamil lagi. Menurut penelitian sekitar 40-60 persen ibu yang mengalami diabetes mellitus pada kehamilan dapat berlanjut mengidap diabetes mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan pemeriksaan gula darah diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan sekali. Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi oleh interaksi berbagai faktor ; genetik, imunologik, lingkungan dan gaya hidup. Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gezala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin. Pernyataan ini selaras dengan IDF (2017) yang menyatakan bahwa diabetes melitus merupakan kondisi kronis yang terjadi saat meningkatnya kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak mampu memproduksi banyak hormon insulin. Menurut American Diabetes Association Diabetes sangatlah kompleks dan penyakit kronik yang perlu perawatan medis secara berlanjut dengan strategi pengontrolan indeks glikemik berdasarkan multifaktor resiko. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa. Suatu intoleransi karbohidrat ringan toleransi glukosa terganggu :) maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung. Penyakit kelainan metabolisme, dimana penderita tidak buas secara otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya. Berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apalah penderita perlu mendapat muhim atau tidak. Pada keltamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke junin. Sebagian besar DMG Asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin. 2.2 Etiologi DMG disebabkan karna kekurangn insulin yang disebabkan karna adanya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang bekarja menghasilkan insulin. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan (DM yang timbul dalam kehamilan) 2.3 Patofisiologi Pada DMC, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fimgsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah inge, kadar insulin tetap tinggi). Melalu difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal (menyebabkan. kemungkaran terjadi berbagai komplikasi selain itu terjadi juga hiperimulmemin sehingga janin juga mengalami 3



gangguan metabolic (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia dan schagainya) . Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemuasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusul. Glukosa dapat berslitusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah, junin hampir menyerupai kador darah ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin Pengendalian kadar gula » terutama dipengaruhi oleh insalin, disampma beberapa hormone lain seperti estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatsya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin, Menjelang term kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambah dengan insulm elsagen ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia relative hipnsulin yang menyebabkan hiperglikemia atau diabetes Rehamilan Pada DMG, selam perubahan-perubalian fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetiko insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya; komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darahi tinggi, kailar insulin tetap tingiti). Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi jamin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya. 2.4 Definisi Diet pada ibu hamil Diet adalah penatalaksanaan yang penting dari kedua tipe DM. Makanan yang masuk harus di bagi merata sepanjang hari, ini harus konsisten dari hari ke hari adalah sangat penting bagi pasien yang menerima insulin di korrdinasikan antara makanan yang masuk dengan aktivitas insulin lebih jauh, orang dengan DM tipe II cenderung kegemukan, dimana ini berhubungan dengan resistensi insulin, bagi hiperglikemia. Toleransi glukosa sering membaik dengan penurunan berat badan Kehamilan. Perubahan Hormonal selama kehamilan, termasuk kenaikan dari kortisol dan produksi laktogen, placenta manusia oleh placenta. Ini memberikan kontribusi terhadap intoleransi glukosa, resistensi insulin dan lipolisis insiden dari malformasi kongenital major dapat setinggi 20% -25% diantara waita yang tidak dapat mengontrol gula darah selama trimester I. Jadi terapi intensif unntuk mempertahankan sedekat mungkin ke batas normal adalah sangat di harapkan selama kehamilan. Adalah terbaik bila terapi intensif di mulai sebelum konsespsi karena sebagian besar or-ganogenesis terjadi pada awal kehamilan, wanita dengan berat badan normal memerlukan 30-35 kalori per/kg per hari, sementara obesitas di berikan sekitar 25 Kkal/kg-hari biasanya kalori ini di bagi sebagai berikut:   



10% untuk sarapan pagi 30% untuk makan siang 30% untuk makan malam 4







30% untuk snakc



Walaupun puasa untuk beberapa jam (seperti tidur sepanjang malam). Biasanya berhubungan dengan kenaikan produksi keton pada kehamilan. Karena itu dianjurkan untuk makan snack sebelum tidur. 2.5 Faktor Risiko dan Penatalaksanaan Diabetes Melitus pada Kehamilan Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang, pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 g, pernah mengalami preeklamsia (keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas atau bayi dengan cacat bawaan. Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah mengalami diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya. Penatalaksanaan diabetes pada kehamilan sebaiknya dilakukan secara terpadu antara dokter kebidanan, penyakit dalam, ahli gizi, dan spesialis anak. Sasaran penatalaksanaan adalah mencapai kadar gula darah yang normal yaitu gula darah puasa kurang dari 105 mg/dl dan dua jam sesudah makan kurang dari 120 mg/dl. Sasaran dapat dicapai dengan melakukanpengaturanmakan. Bila diperlukan maka diberikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah mencapai normal. Biasanya bila kadar gula darah puasa melebihi atau sama dengan 130 mg/dl di samping perencanaan makan perlu diberikan insulin. Bila kadar gula darah puasa di bawah 130 mg/dl, penatalaksanaan dapat dimulai dengan perencanaan makan saja. Dalam perencanaan makan dianjurkan jumlah kalori sebesar 35 kal/kg berat badan ideal, kecuali bila penderita gemuk jumlah kalori dikurangi. Pada kehamilan biasanya perlu dipertimbangkan penambahan kalori sebanyak 300 kal. Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh secara baik dianjurkan untuk mengkonsumsi protein sebesar1-1,5g. Penggunaan insulin biasanya dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan sesuai kebutuhan untuk mencapai kadar gula darah yang normal. Biasanya Anda akan diajari menyuntik insulin sendiri agar tidak tergantung orang lain. Untuk itu Anda perlu mempelajari prinsip-prinsip sterilitas, mengenal berbagai macam insulin, serta memahami dosis dan penyediaan insulin yang tepat. Anda tidak perlu khawatir terhadap pengaruh buruk insulin pada pertumbuhan janin. Justru pemberian insulin ini diharapkan dapat membantu tercapainya kadar gula darah normal sehingga janin dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari kesulitan waktu melahirkan. Bila gula darah tidak dikendalikan, maka terjadi keadaan gula darah ibu hamil yang tinggi (hiperglikemia) yang dapat menimbulkan risiko pada ibu dan juga janin. Risiko pada janin dapat terjadi hambatan pertumbuhan karena timbul kelainan pada pembuluh darah ibu dan perubahan metabolik selama masa kehamilan. Sebaliknya dapat terjadi makrosomia yaitu bayi pada waktu lahir besar akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Juga pernah dilaporkan terjadinya cacat bawaan karena diabetes mellitus yang tidak diobati waktu kehamilan. Risiko lain adalah meningkatnya kadar bili rubin bayi serta gangguan napas dan kelainan jantung. Pada ibu hamil diabetes mellitus yang tidak diobati dapat menimbulkan risiko terjadinya penyulit kehamilan berupa preeklamsi, cairan ketuban yang berlebihan, dan infeksi saluran kemih. Jadi penatalaksanaan diabetes mellitus pada kehamilan perlu dilakukan dengan baik untuk meningkatkan taraf kesehatan ibu dan bayi. 2.6 Tanda dan Gezala a. Sering kencing pada malam han (polyuria )) 5



b. Selalu merasa huus (polydipsia) c. Selalu merasa lapar (polyfagis) d. Selalu merasa lelah atau kekurangan energi e. Penglihatan menjadi kabur f. Hyperglaisimia (peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah) g. Cilaikosuria (glukosa dalam urine) h. Mata kabur Pruritus vulva. i. Ketonemia j. BB menurun k. Gula darah 2 jam pp> 200 mg/dl. l. Gula darah sewaktu 200 mg dl m. Gula durah puasa > 126 mg/dl. 2.7 Komplikasi a. Tekanan darah tinggi, preeclampsia dan eclampsia. Gestational diabetes akan meningkatkan resiko ibu untuk mengalami tekanan darah yang tinggi selama kehamilan. Hal tersebut juga akan meningkatkan resiko ibu untuk terkena preeclampsia dan eclampsia, yaitu 2 buah komplikasi serius dari kehamilan yang menyebabkan naiknya tekanan darah & gejala lain, yang dapat membahayakan ibu maupun sang buah hati. b. Diabetes di kemudian hari. Jika mengalami gestational diabetes, maka kemungkinan besar akan mengalami kembali pada kehamilan berikutnya. Selain itu, ibu juga beresiko untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari. Akan tetapi dengan mengatur gaya hidup seperti makan makanan yang bernutrisi & berolahraga dapat mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2 nantinya. Untuk wanita dengan riwayat gestational diabetes, yang berhasi menurunkan berat badan hingga ideal setelah melahirkan, maka resikonya untuk terkena diabetes tipe 2 hanya kurang dari I per 4 wanita.



6



BAB III SIMPULAN DAN SARAN



3.1 Simpulan Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidratuntuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan ). Pengelolaan DMG juga terutama didasari atas pengolahan gizi/diet dan pengendalian berat badan ibu. 3.2 Saran Adapun saran yang dapat kami berikan adalah pengobatan diabetes melitus pada ibu hamil dimulai perubahan gaya hidup yang menjadi lebih sehat dengan konsumsi makanan bergizi seimbang yang cukup untuk kebutuhan gizi pada ibu dan bayi, rajin berolahraga dan melakukan kontrol gula darah Secara rutin setiap 2x seminggu. Makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, tetapi semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.



7



DAFTAR PUSTAKA Martina.2017."Makalah Prinsip DIIT BUMIL dengan DM".https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjLsK2MjD3AhXplNgFHRRFB-IQFnoECAcQAQ&url=https%3A%2F%2Fid.scribd.com %2Fdocument%2F347231275%2FMakalah-Prinsip-DIIT-BUMIL-DenganDM&usg=AOvVaw3kGBXs3G_3GROjjCrhZqGZ (Diakses 16 Mei 2022) Dewi. 2014. " Prinsip diet pada ibu hamil dengan diabetes militus".http://dewibest.blogspot.com/2014/03/prinsip-diet-ibu-hamil-dengandiabetes.html (Diakses 16 mei 2022).



8