Prinsip Diet Pada Hipertensi Pada Gizi Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRINSIP DIET PADA HIPERTENSI PADA GIZI IBU HAMIL (untuk memenuhi tugas Seminar Mata Kuliah: Gizi Kesehatan Reproduksi) Dosen Pengampu : Menik Sri Daryanti, S.ST., M.Kes



Disusun oleh: Viana Bari. U Asni Halil Mardiyah. M Ismi Elidya. S Nurul Widyastuti Safrida Nur. A



1810106013 1810106014 1810106015 1810106016 1810106017 1810106018



Bella Filia Eki Retnomawati Ayu Nandari Ulfaizza. A.D.A Rasyna Nurul. I.R Dita Diana. F



1810106019 1810106020 1810106021 1810106022 1810106023 1810106024



PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Diet Hipertensi pada Ibu Hamil”. Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin dengan bantuan dari berbagai belah pihak, sehingga dalam pembuatan makalah ini berjalan dengan lancar. Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Karena tidak ada yang sempurna didunia ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Yogyakarta , 28 Februari 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Suhu dan kelembaban merupakan dua komponen penting yang termasuk dalam factor eksternal maupun internal dalam kejadian suatu penyakit. Hal ini, dikarenakan suatu mikroorganisme dapat hidup bergantung kepada berapa besaran suhu dan kelembaban yang ada pada suatu sel tersebut. Suhu merupakan suatu derajat panas ataupun dingin suatu tempat dan dapat diukur menggunakan thermometer



baik



thermometer



ruangan



maupun



medis.



Sedangkan



kelembababan merupakan suatu derajat basah atau kering suatu kondisi tempat dan hal ini juga akan erat kaitannya dengan suhu. Antara suhu dan kelembaban keduanya tentu memiliki kaitan yang sangat kuat. Semakin tinggi suhu makan semakin rendah kelembaban yang ada dan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, selaku tenaga kesehatan kita perlu untuk mempelajari bagaimana cara pengukuran suhu dan kelembaban. 1.2 Rumusan masalah 1. Apa saja hukum-hukum thermodinamika? 2. Bagaimana contoh thermodinamika dalam kesehatan ? 1.3 Tujuan Agar mahasiswa mengetahui bagaimana hubungan antara thermodinamika dan pengaruhnya dalam bidang kesehatan.



i



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Status gizi ibu hamil sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil, kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain, kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Adriani dan Bambang, 2016). Ukuran lingkar lengan atas digunakan untuk mengetahui risiko KEK pada wanita usia subur. Ukuran lingkar lengan atas tidak dapat digunakan untuk mengetahui perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pita meteran kain yang terdapat di masyarakat dapat digunakan untuk mengukur lingkar lengan atas. Batas imbang lingkar lengan atas untuk menentukan KEK pada wanita usia subur adalah : a. Jika ukuran LLA sama atau lebih dari 23,5 cm, wanita tergolong normal atau tidak menderita KEK. b. Jika ukuran LLA kurang dari 23,5 cm, wanita tergolong menderita KEK. Hipertensi ialah bila tekanan darah sistolik 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >_ 90 mmHg, Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg, Kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg. Untuk mengukur tekanan darah yang pertama dilakukan dua kali setelah istirahat duduk 10 menit. Pengukuran tekanan darah ini harus dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dengan selang waktu 6 jam dan ibu dalam keadaan istirahat.



ii



BAB III ISI



i