Makalah Pusat Pertanggung Jawaban [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RMK DOSEN



: Pusat Pertanggungjawaban – Pusat Pendapatan dan Biaya : Yasmi, SE., M.Si., Ak. CA



KELOMPOK 3 1. Satriani Basri 2. Yustika Jauhari 3. Muh. Zaenal



(1910323004) (1910323015) (1910323024)



PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR 2020



1



I.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (Responsibility centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban. Adapun Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban tersebut adalah: 1.



Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya.



2.



Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.



3.



Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.



4.



Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.



5.



Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.



6.



Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.



7.



Sebagai alat pengendalian anggaran. Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang



manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang di lakukan. Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing di wakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan



2



terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergesaran kerja (workshift) dan unit organisasi kecil lainnya. Departemen bisnis yang memiliki beberapa unit organisasi yang lebih kecil menduduki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi perusahaan seraca keseluruhan merupakan pusat pertanggungjawaban, meskipun istilah ini biasanya berkenaan dengan unit-unit dalam perusahaan. 1.



Hubungan Antara Input dan Output Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal



antara input dan output. Disejumlah pusat tanggungjawab, hubungan itu bersifat timbal balik dan langsung, misalnya seperti di departemen produksi, input bahan baku menjadi bagian fisik dari barang jadi. Disini, pengendalian berfokus pada penggunaan input minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diperlukan menurut spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang diminta. Akan tetapi dalam sejumlah situasi, input tidak secara langsung berkaitan dengan output yang dihasilkan. Biaya periklanan adalah input yang ditunjukan untuk meningkatkan hasil penjualan; namun karena penjualan juga dipengaruhi sejumlah faktor lain selain iklan, maka kaitan antara meningkatnya biaya iklan dengan meningkatnya penjualan jarang dapat ditunjukkan, lagi pula, keputusan manajemen untuk meningkatkan penjualan iklan lebih didasarkan pada penilaian subjektif dari pada didasarkan data. Sementara itu, dalam litbang, hubungan antara input dan output



3



bahkan sangat bias. Hasil dari litbang yang dilakukan pada masa sekarang barangkali tidak dapat diketahui selama beberapa tahun dan jumlah optimal yang harus dibelanjakan oleh suatu perusahaan untuk litbang tidak bias ditentukan. 2.



Mengukur Input dan Output Kebanyakan input yang digunakan oleh pusat tanggungjawab dapat



dinyatakan dalam ukuran-ukuran fisik-jam kerja, liter minyak, rim kertas, dan kwh listrik. Dalam sistem pengendalian manajemen, satuan-satuan kuantitas tersebut kemudian diterjemahkan kesatuan moneter; uang merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan berbagai sumber daya yang beragam untuk digabungkan dan dikombinasikan. Nilai uang dari input tertentu biasanya dihitung dengan mengalikan kuantitas fisik dengan harga per unit (yaitu: jumlah jam kerja dikalikan dengan tarif per jamnya). Jumlah moneter yang dihasilkan dari perhitungan tersebut disebut sebagai biaya. Dengan cara ini biasanya input dari pusat tanggung jawab dinyatakan. Biaya adalah suatu ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang digunakan oleh suatu pusat tanggung jawab. Perhatikan bahwa input adalah sumber daya yang dipergunakan oleh pusat tanggungjawab. Pasien-pasien dirumah sakit atau pelajar disebuah sekolah bukanlah input. Lebih tepatnya, input adalah sumber daya yang digunakan oleh sebuah rumah sakit atau sebuah sekolah untuk mencapai tujuannya dalam merawat pasien-pasien atau dalam mendidik para pelajar.



4



Adalah lebih mudah untuk mengukur biaya input dari pada untuk menghitung nilai output. Sebagai contoh, pendapatan pertahun barang kali merupakan alat ukur penting atas output suatu organisasi yang berorientasi pada laba, akan tetapi angka itu tidak menyatakan seluruh kinerja organisasi selama tahun tersebut. Input seperti aktivitas litbang, pelatihan sumber daya manusia, periklanan, dan promosi penjualan juga belum tentu mempengaruhi output di tahun yang bersangkutan. Kita tidak mungkin mengukur secara akurat nilai dari pekerjaan yang dilakukan oleh bagian humas, bagian pengendalian mutu atau staf hukum perusahaan. Dalam organisasiorganisasi nirlaba, barangkali juga tidak ada tolak ukur atas output secara kuantitatif. Banyak organisasi bahkan tidak berupaya untuk mengukur output dari masing-masing pusat tanggungjawab. Beberapa yang lain menggunakan perkiraan atau menggunakan angka-angka pengganti (surrogate numbers) dengan mengetahui keterbatasannya. I.2 Sifat Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggungjawab muncul guna mengujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut dengan objective (tujuan jangka pendek). Perusahaan secara keseluruhan memiliki goal, dan manajemen senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai goal tersebut. Fungsi dari berbagai-berbagai pusat tanggungjawab dalam perusahaan adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggungjawab, maka jika setiap pusat tanggungjawab telah memenuhi objective, maka goal organisasi tersebut juga telah tercapai.



5



Input Sumber Daya yang Digunakan, Diukur biayanya



Output Pengerjaan Barang atau Jasa Modal GAMBAR 2-1 Pusat Pertanggungjawaban



Tampilan gambar diatas menggambarkan cara kerja setiap pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa. Dengan menggunakan kapital (seperti persediaan, piutang), peralengkapan dan aktiva lainnya, pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan akhir untuk mengubah input menjadi output, baik yang berwujud atau tidak berwujud. Dalam sebuah pabrik, outputnya berbentuk produk jadi (seperti barang-barang). Dalam unit-unit staf, seperti sumber daya manusia, transportasi, rekayasa, pencatatan, dan administrasi, maka outputnya berbentuk jasa. Produk-produk (seperti barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab bisa saja kemudian diserahkan ke pusat tanggungjawab yang lain, dimana output tersebut kemudian menjadi input, atau bisa juga dilempar ke pasar, sebagai output organisasi perusahaan secara keseluruhan. Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output.



6



I.3 Jenis-Jenis Pusat Tanggung Jawab Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input dan/ atau output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian : pusat pendapatan, pusat beban, pusat laba, dan pusat investasi. Masing-masing pusat tanggungjawab tersebut membutuhkan perencanaan dan sistem pengendalian yang berbeda. Ditinjau dari ringkas perencanaan dan teknikteknik pengendalian yang digunakan di pusat pendapatan, dan kemudian beralih ke diskusi yang lebih luas mengenai teknik-teknik yang digunakan dalam pusat beban. 1.



Pusat Pendapatan Pada pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara



moneter dalam bentuk uang, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu, beban atau biaya) dengan output. Jika pengeluaran sesuai dengan pendapatan, maka unit tersebut akan menjadi pusat laba. Pada umumnya, pusat pendapatan merupkan unit pemasaran atau penjualan yang tak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggungjawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. Penjualan atau pesanan aktual diukur dari angggaran dan kuota, dan manajer harus terbuka terhadap beban yang terjadi secara langsung didalam unitnya, akan tetapi ukuran utamanya adalah pendapatan.



7



2.



Pusat Beban Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara



monoter, namun outputnya tidak diukur dengan cara yang sama. Ada dua jenis umum dari pusat beban, yaitu pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan. Dua jenis istilah ini berkaitan dengan dua jenis biaya. Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan “memadai” dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar-sebagai contoh, biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, komponen, perlengkapan, dan keperluan-keperluan. Biaya kebijakan (juga disebut dengan biaya yang dikelola) adalah biaya yang tidak tersedia estimasi tekniknya. Di pusat beban kebijakan, biaya-biaya yang di keluarkan tergantung pada penilaian manajemen atas jumlah yang memadai dalam kondisi tertentu. a. Pusat Beban Teknik Pusat beban teknik memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1) Input-inputnya dapat diukur secara moneter. 2) Input-inputnya dapat diukur secara fisik. 3) Jumlah optimum input dalam bentuk jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit output dapat ditentukan. Pusat beban teknik biasanya ditemukan dalam operasi manufaktur. Pergudangan, distribusi, pengiriman dengan truk, dan unit – unit serupa dalam organisasi pemasaran bisa digolongkan ke dalam pusat beban teknik, sebagaimana juga dengan pusat tanggungjawab  dalam departemen administratif dan pendukung, misalnya, bagian piutang, utang, dan pembayara gaji di departemen kontroler,



8



catatan-catatan mengenai pegawai dan kafetaria dibagian sumber daya manusia, catatan-catatan mengenai pemegang saham disekretariat perusahaan dan pangkalan kendaraan milik perusahaan. Unit-unit menjalankan tugas yang berulang-ulang dimana biaya standar dapat dikembangkan. Pusat beban teknik ini biasanya ada dalam departemen yang merupakan pusat beban kebijakan. Disuatu pusat beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit,dimana produk-produk yang sudah jadi harus memiliki biaya yang terukur . Selisih antara biaya teoretis dan biaya aktual mencerminkan efisiensi dari pusat beban yang sedang diukur. Disini ditekankan bahwa pusat beban teknik mempunyai beberapa tugas penting lainnya yang tidak diukur hanya dengan biaya saja; para pengawas bertanggung jawab atas mutu produk dan volume produksi serta efisiensi. Oleh karena itu, jenis maupun volume produksinya ditentukan, dan standar kualitasnya ditetapkan, sehingga biaya produksi tidak ditekan dengan mengorbankan mutu produk. Lebih lanjut lagi para manajer dari pusat beban teknik juga bertanggung jawab atas aktivitas – aktivitas lain seperti pelatihan dan pengembangan pegawai yang tidak berhubungan dengan produksi sekarang; penilaian atas kinerja mereka juga harus meliputi penilaian mengenai seberapa baiknya mereka menjalankan tanggung jawab mereka. b. Pusat Beban Kebijakan Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administrtif dan pendukung (seperti akuntansi, hukum, hubungan industrial, hubungan masyarakat, sumber daya



9



manusia), operasi litbang, dan hampir semua aktivitas pemasaran. Output dari pusat biaya ini tidak bisa diukur secara moneter. Istilah beban kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen mengenai biaya optimum bersifat nmendadak dan sembarangan. Melainkan mencerminkan keputusan pihak manajemen berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tertentu: apakah akan menyamai atau melampaui upaya-upaya pemasaran yang dilakukan oleh para pesaing; tingkat pelayanan yang harus diberikan perusahaan kepada konsumen; dan jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam aktivitas litbang, perencanaan keuangan, hubungan masyarakat, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Suatu perusahaan mungkin hanya memiliki sedikit staf di kantor pusat, sementara perusahaan lain dengan ukuran yang sama dan di industri yang sama mungkin memiliki jumlah staf 10 kali lebih banyak. Para manajer senior di masingmasing perusahaan bisa saja yakin bahwa keputusan mereka mengenai ukuran staf adalah tepat, tetapi tak ada cara yang objektif untuk menilai mana yang benar; kedua keputusan tersebut mungkin sama-sama baik dalam kondisi tersebut, dimana perbedaan dalam ukuran mencerminkan perbedaan-perbedaan yang ada dikedua perusahaan. Disuatu pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Pada hakikatnya hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan dan input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah “sejalan dengan anggaran” akan tetapi



10



karena anggaran tidak dimasukan untuk meramalkan jumlah pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usaha dalam batas – batas anggaran yang ada tidak selalu berarti menunjukan kinerja yang efisien



11



DAFTAR PUSTAKA Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2002). Management Control System: Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.