Makalah Radiografi Periapikal - Hana [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Hana
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH RADIOLOGI Radiografi Periapikal



Disusun Oleh: Hana Fauziah 160112190522



UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI BANDUNG 2020



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................iv Radiografi Periapikal....................................................................................................................1 1.1 Definisi...................................................................................................................................1 1.2 Indikasi..................................................................................................................................1 1.3 Teknik Radiografi Periapikal.............................................................................................1 1.3.1 Teknik Paralel................................................................................................................2 1.3.2 Teknik Bisektris.............................................................................................................2 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7



ii



DAFTAR TABEL



Tabel 1 Sudut vertikal dan horizontal RA.......................................................................................5 Tabel 2 Sudut vertikal dan horizontal RB.......................................................................................5



iii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1 Teknik Paralel.................................................................................................................4 Gambar 2 Teknik Bisektris..............................................................................................................5 Gambar 3 Teknik Bisektris dengan Menggunakan Tangan Pasien.................................................7



iv



Radiografi Periapikal 1.1 Definisi Radiografi periapikal adalah teknik radiografi intraoral yang dibuat untuk melihat suatu gigi dan jaringan sekitar daerah apikalnya. Pada satu film kita bisa mendapatkan dua sampai empat gambaran gigi beserta tulang alveolar sekitarnya. 1.2 Indikasi Indikasi utama radiografi periapikal adalah : 1. Adanya infeksi atau inflamasi pada daerah apikal 2. Adanya suspek kelainan pada bagian periodontal 3. Terjadi trauma pada gigi beserta tulang alveolar 4. Melihat ada tidaknya kelainan posisi pada gigi yang belum tumbuh 5. Melihat morfologi dari akar gigi sebelum dilakukan ekstraksi 6. Perawatan endodontik 7. Pemeriksaan preoperatif dan postoperatif pada bedah apikal 8. Evaluasi secara mendetil pada kista apikal dan lesi lainnya pada tulang alveolar 9. Evaluasi pre dan postoperatif pada pemasangan implant 1.3 Teknik Radiografi Periapikal Teknik radiografi periapikal yang telah dikembangkan : 1. Teknik paralel 2. Teknik bisektris



1



1.3.1 Teknik Paralel Teknik paralel (juga disebut teknik right-angle atau long-cone) adalah teknik dimana film sinar-x paralel terhadap sumbu panjang gigi dan sinar pusat dari sinar x diarahkan ke sudut yang tepat terhadap gigi dan film. Orientasi dari film, gigi, dan sinar sentral meminimalsir terjadinya distorsi geometris. Tahapan 1. Film diletakkan pada holder di dalam mulut sejajar sumbu panjang gigi 2. Ujung tabung sinar X diarahkan pada sudut yang tepat (vertical dan horizontal) terhadap gigi dan filmnya. 3. Dengan menggunakan film holder beserta film packet dan posisis ujung tabung sinar X yang tepat, teknik in dapat dilakukan berulang



Gambar 1 Teknik Paralel



1.3.2 Teknik Bisektris Teknik radiografi ini sudah digunakan dari pertengahan tahun 1900 tapi sebagian besar diganti oleh teknik paralel. Metode ini digunakan apabila operator sulit mengaplikasikan teknik paralel akibat besarnya film holder atau anatomi pasien.



2



Tahapan 1. Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan diradiograf tanpa dibengkokkan. 2. Tentukan sudut antara sumbu panjang gigi dengan sumbu panjang film 3. Ujung tabung sinar X diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris dengan pusat arah sinar diarahkan ke apeks gigi. 4. Dengan prinsip geometris segitiga sama sisi, ukuran panjang sebenarnya gigi di mulut akan sebanding dengan panjang gigi pada film



Gambar 2 Teknik Bisektris



 Sudut vertikal ujung tabung sinar X Sudut vertikal dari sinar terhadap dataran oklusal ditentukan dengan menarik garis dari pusat sinar sampai bertemu dengan dataran oklusal. Catatan : sudut vertikal ini biasanya sudah ditentukan, akan tetapi ini hanya berupa acuan perkiraan. Perbedaan posisi kepala pasien, posisi dan inklinasi gigi yang bersifat individual menyebabkan sudut-sudut ini sebaiknya ditentukan sesuai keadaan pasien. Standar sudut-sudut vertikal sebaiknya hanya dijadikan panduan umum saja.  Sudut horizontal ujung tabung sinar X 3



Pada dataran horizontal, pusat sinar harus diarahkan ke daerah kontak interproximal, untuk menghindari efek overlapping. Oleh karena itu, sudut-sudut horizontal ditentukan berdasarkan bentuk rahang dan posisi gigi.



Teknik dengan menggunakan jari pasien 1. Ukuran film yang tepat diletakkan dan diarahkan pada mulut, dengan melebihkan sekitar 2 mm diatas 2mm diatas oklusal atau incisal edge, untuk memastikan semua bagian gigi akan terradiograf dalam film. Pasien kemudian diminta untuk menahan film perlahan dengan menggunakan ibu jari atau telunjuk 2. Operator menentukan sudut-sudut vertikal dan horizontal, serta posisi ujung tabung untuk menghindari dampak dari penempatan ujung tabung yang tidak tepat 3. Lakukan penyinaran



Gambar 3 Teknik Bisektris dengan Menggunakan Tangan Pasien



4



1.3.2.1 Sudut vertikal dan horizontal Tabel 1 Sudut vertikal dan horizontal RA



Gigi RA Incicivus Sudut vertical 550 Sudut horizontal 00



Caninus 500 450



Premolar 400 750



Molar 350 900



Premolar -150 750



Molar -50 900



Tabel 2 Sudut vertikal dan horizontal RB



Gigi RB Incicivus Sudut vertical -250 Sudut horizontal 00



Caninus -200 450



1.3.2.2 Titik Penetrasi Gigi Geligi A. Titik Penetrasi Rahang Atas 1. Titik penetrasi insisif satu pada fossa nasalis 2. Titik penetrasi insisif dua kurang lebih 0,5 dari fossa nasalis 3. Titik penetrasi gigi kaninus pada cuping hidung 4. Titik penetrasi gigi premolar satu ditarik garis dari tengah-tengah pupil mata tegak lurus terhadap garis khayal rahang atas 5. Gigi premolar kedua titik penetrasinya mundur setengah sampai satu cm dari titik penetrasi P1 pada garis khayal rahang atas 6. Molar satu ditarik garis dari batas terluar mata tegak lurus terhadap garis khayal rahang atas 7. Molar kedua titik penetrasinya mundur minimal 1cm atau lebih dari gigi molar pertama, pada garis khayal rahang atas 8. Molar ketiga mundur kurang lebih 1cm dari titik penetrasi molar kedua rahang atas pada garis khayal rahang atas 5



B. Titik penetrasi gigi geligi rahang bawah 1



Gigi insisif satu dan dua, lanjutan dari titik penetrasi gigi insisif satu dan dua rahang atas tegak lurus terhadap garis khayal rahang bawah.



2



Gigi kaninus lanjutan dari titik penetrasi gigi caninus rahang atas pada garis khayal rahang bawah.



3



Gigi premolar 1 dan premolar 2 : gigi premolar 1 merupakan lanjutan dari premolar 1 rahang atas tegak lurus pada garis khayal rahang bawah, dan untuk gigi molar 2, dan molar 3 masing-masing mundur ke posterior 1 cm dari titik penetrasi gigi depannya pada garis khayal rahang bawah.



DAFTAR PUSTAKA 1. Goaz, P.W. dan S.C. White. 2006. Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd. edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co.



6



2. Hoag, P.M., Pawlak E.A. 1990. Essensial of Periodontics. 4rd edition. St Louis: Mosby Co. 13-16;138 3. White S.C., Pharoah M.J. 2004. Oral Radiology: Principles and Interpretation. 5 th ed. St. Louis: Mosby Inc.



7