Makalah Sejarah Dunia Kel 1 (Renaissance) Rev [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENAISSANCE MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Mata Kuliah: Sejarah Dunia II Dosen Pemimbing : Prof. Dr. H. Sulasman M. Hum Dina Marliana M. Ag



Disusun oleh: Ina Rosalina



(1195010060)



Indri Lestari



(1195010061)



Ismi Jamilah



(1195010068)



Kautsar Fathurayyan



(1195010073)



PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2021



KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. berkat karunia— Nya yang Maha Besar. Makalah “RENAISANCE” ini telah selesai guna memenuhi d an melengkapi materi perkuliahan mata kuliah Sejarah Dunia II. Penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Untu k itu, kami ucapakan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulisan maka lah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan wawasan dan manfaat kepada pembac a. Bandung, 14 Maret 2021



Kelompok I



2



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI..................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4 A.



Latar Belakang Masalah..................................................................................4



B.



Rumusan Masalah...........................................................................................4



C.



Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................4



BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5 A.



Awal Mula Renaissane....................................................................................5



B.



Paura................................................................................................................9



C.



Tokoh - tokoh Renaissance...........................................................................10



D.



Perubahan dan Pengaruh Renaissance di Eropa............................................15



E.



Dampak negatif:............................................................................................20



BAB III.........................................................................................................................22 PENUTUP....................................................................................................................22 A.



Kesimpulan....................................................................................................22



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan Yunani pada masa abad tengah/kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia otonom dan mandiri. Pada abad 12 ada suatu penemuan kembali literatur Yunani dan Romawi yang terjadi di seluruh Eropa. Peristiwa tersebut menyebabkan perkembangan gerakan humanis di abad ke-14. Orang-orang Humanist meyakni bahwa setiap individu memiliki arti penti ng dalam masyarakat. Pertumbuhan minat dalam humanisme menyebabkan peru bahan dalam seni dan ilmu yang membentuk konsepsi umum dari Renaissane. Pada abad 14 hingga abad 16 merupakan periode goncangan ekonomi ata u perubahan ekonomi di Eropa, dimana perubahan yang paling luas terjadi di Ital ia. Setelah kematian Frederick II di tahun 1250, kaisar kehilangan kekuasaan di I talia dan di seluruh Eropa, tidak satupun dari penerus Frederick yang seperti dia. Kejatuhannya adalah saat Paus III memegang kekuasaan secara bersamaan,mem egang negara sekaligus Gereja. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana asal usul Renaissane ? 2. Apa yang dimaksud dengan Paura ? 3. Siapa saja tokoh-tokoh Renaissance? 4. Apa saja perubahan dan pengaruh Renaissane di Eropa ? C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Mengetahui dan memahami asal usul Renaissane. 2. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud Paura 3. Mengetahui Siapa saja tokoh Renaissance 4. Mengetahui dan memahami perubahan dan pengaruh Renaissane di Eropa.



BAB II PEMBAHASAN



A. Awal Mula Renaissane Munculnya Renaissance diawali oleh kalangan Paura (orang kota) yang ketika itu mempunyai cara berpikir sendiri. Mereka belajar membaca, berhitung, dan menulis, demi kepentingan perdagangan, hingga memunculkan golongan aristokrasi (bangsawan) yang kaya. Kekayaan tersebut sebagian besar diperoleh dari perdagangan barang dengan pihak Kerajaan. Kaum Paura yang telah diangkat menjadi kaum bangsawan tersebut, kemudian memperhatikan pengetahuan dan kesenian. Namun, kekayaan menyebabkan waktu mereka banyak terluang dan menyebabkan mereka mementingkan sesuatu yang lain. Bagi mereka yang dipentingkan bukan bakti kepada Tuhan, melainkan menikmati hidup. Kesenian tidak diarahkan kepada kebahagiaan surga, melainkan memuliakan mereka, yang sadar akan harga diri, dan kepada aristokrasi yang berkuasa. Perubahan lain juga terlihat dalam seni lukis. Tema lukisan tidak menunjukkan penderitaan Kristus dan syuhadah agama Nasrani. Namun, tema tersebut diambil dari Injil mengenai hal-hal yang manis-mengikat, atau potret dari kehidupan sendiri atau diambil dari mitologi Yunani, yang penuh dengan emosi kehidupan duniawi. Semboyan Memento Mori(ingatlah akan maut) yang sangat banyak terdapat dalam lukisan Abad Pertengahan, diganti dengan semboyan Carpe Diem (pergunakan hari, nikmati hidup). Hasrat untuk melebihi zaman Kuno itu menimbulkan pengertian ‘kemajuan’. Paham kemajuan (modernisme) itu sangat khas bagi dunia Barat setelah Abad Pertengahan. Jiwa Renaissance memandang manusia tidak lagi semata-mata sebagai alat kehendak Tuhan dan tidak menganggap manusia sebagai satu mata rantai dalam turunan manusia yang terus menerus, melainkan sebagai individu yang bebas dan mempunyai tanggung jawab individual. Modernitas mulai muncul pada zaman tersebut meskipun berada di zaman kuno. Kemudian, menempatkan manusia sebagai pusat segala peristiwa yang ada di dunia ini atau yang dikenal dengan ajaran Humanisme (Berasal dari bahasa Latin: humanus, yang berarti bersifat manusia, insani).1 1



http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197601052005011-ENCEP_SUPRIATNA/Renaissa



nce.pdf 5



Zaman Renaisans (abad XIV-XVI) adalah satu abad keemasan (Golden Age) dalam sejarah peradaban barat. Zaman ini merupakan fase transisi yang menjebatani zaman kegelapan (Dark Ages) dengan zaman pencerahan (Enlightenment Age). Dengan lahirnya Renaisans, seberkas kemilau cahaya peradaban barat mulai bersinar. Tanpa Renaisans, Eropa mungkin tidak akan menapaki abad-abad modern dengan begitu cepat.Secara etimologis (bahasa Prancis) Renaisans, berasal dari kata Re, (kembali) dan Neitre (lahir) berarti „kelahiran kembali.‟ Dalam konteks sejarat barat, istilah ini mengacu pada terjadinya kebangkitan kembali minat yang sangat besar dan mendalam terhadap kekeyaan warisan Yunani dan Romawi kuno dalam berbagai aspeknya. Manusia Renaisans begitu bersemangat mempelajari karya-karya pemikir agung Yunani Kuno seperti Plato, Plotinus dan Aristoteles.Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani, kini orang mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternative bagi kebudayaan tradisional tersebut, dan perhatian mereka . Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat memengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereja akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuh.Paham Helio Centris tidak padam begitu saja, pada tahun 1594 Gardano Bruno melakukan hal yang sama seperti perndahulunya Copernicus, akan tetapi bernasib lain, akibat teorinya Bruno harus mendekam di penjara selama enam tahun.2 Pada tahun 1600 M dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup. Paham Helio Centris kemudian dimunculkan kembali oleh fisikiawan Jerman Johannes Kapler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1642) dengan penemuan teleskop sederhana yang menjadikan Galileo harus dipenjara hingga umur 70 tahun, kemudian Galileo bertobat dikarenakan ketakutan nasibnya akan sama dengan Bruno (Surajiyo, 2010:86).Pada Tahun 1642 bertepatan dengan meninggalnya 2



http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/download/1792/1420 6



Galileo lahirlah ilmuan baru Ishac Newton, seorang penemu teori Gravitasi Bumi, sehingga dengan penemuanya berhasil mendobrak kebodohan Gereja dan mengubah worldview baru bagi eropa dalam memahami agama. Newton tidak hanya mengkritik gereja dalam masalah sains, akan tetapi dia juga mengkritik teori Trinitas, seperti yang dikatakan dalam bukunya The Philosophical Origins of Gentile Theology bahwa sebenarnya nabi Nuh telah membuat agama bebas tahayul dimana tidak ada kitab suci yang berisi wahyu-wahyu dan tidak ada lagi misteri, tapi Tuhan yang bisa dikenal melalui perenungan Rasional terhadap alam semesta. Pada Tahun 1670 M mengumumkan bahwa ajaran trinitas dibawa oleh Athanasius untuk mencari muka orang-orang pagan yang baru masuk agama Kristen sekaligus Athanius sendiri yang memberikan tambahan-tambahan terhadap Injil. Sehingga Newton berakhir pada kesimpulan bahwa Tuhan bisa di capai oleh akal melalui perenungan alam semesta seperti tokoh pendahulunya Rene Decrates yakni bukan melalui Al-kitab (Hardiman, 2011:10).Keruntuhan otoritas Gereja menjadikan bangsa Eropa terbagi menjadi dua aliran dalam memahami Agama, Pertama, Aliran Deisme, dimana aliran ini masih mempercayai akan adanya Tuhan tapi tidak mempercayai akan ayat-ayat Tuhan. Tokoh-tokohnya antara lain: Rene Descartes (1596-1650 M), Martin Luther(1483-1556 M), Huldrych Zwingli (1483-1556 M), John Calvin (15091564 M), Ishac Newton (1642-1724 M), John Lock (1632-1704), Immanuel Kant (1724-1804 M) dan para pengikut-pengikut mereka seperti Calvinis (Pengikut John Calvin), Lutheran (Pengikut Martin Luher). Diantara ajaran-ajarannya yang paling mendasar adalah: Pertama, Beriman kepada satu Tuhan yang disebut “Deus” melalui kotemplasi akal baik melalui Mekanika (seperti Newton) atau Matematika (seperti Descartes). Kedua, Tidak mempercayai mitos wahyu.Ketiga, Tidak mempercayai mukjizat yang bersifat misterius dan bertentangan dengan akal sehat.Keempat,mempercayai Tuhan sebegai pencipta alam dari ketiadaan (Cratio ex nihilo). Kelima, membagi kehidupan kepada: Alam, Tuhan dan Akal. Aliran



Kedua, adalah Atheisme atau Materialisme,



yang pertama



meluncurkan gagasan ini adalah George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831 M) dengan menyatakan dalam bukunya Phenomenology of Mind (1807 M) bahwa Roh Universal hanya bisa mencapai kesempurnaan jika menenggelamkan dirinya 7



kedalam kondisi-kondis batas ruang dan waktu. Roh universal paling mungkin di wujudkan dalam pikiran manusia. Jadi, manusai juga harus membuang konsep lama tentang Tuhan transenden agar dapat memahami bahwa dirinya memiliki sifat Tuhan juga. Selanjutnya, gagasan secular Hegel dilanjutkan muridnya Ludwig Feuerbach (1804-1872 M) yang menyatakan bahwa agama dapat memisahkan manusia dari Tuhan, Tuhan itu sempurna sedangkan manusia tidak, Tuhan itu abadi sedangkan manusia fana, Tuhan itu maha kuasa sedangkan manusia lemah.3 Karl Marx (1818-1883 M), menulis dalam buku Economic and Philosophical Manuscriptbahwa agama merupakan gejala masyarakat yang sakit, agama adalah candu masyarakat yang bisa menerima sistem sosial yang rusak. Agama menghilangkan keinginan untuk menemukan obat dengan mengalihkan perhatian dari dunia ini kepada akhirat. Ketidak percayaan atas Tuhan dibuktikan pula secara `Ilmiah` oleh Charles Darwin (1809-1882 M), dalam buku kontroversinya The Origin of Species by Means Natural Selection (1859) dengan teori evolusinya, Darwin menolak teori yang telah lama dipercayai Gereja yaitu teori cratio ex nihilo. Dengan teorinya tersebut, Darwin mencoba memisahkan interfensi Tuhan dalam penciptaan alam dan kehidupan mahluk hidup di dunia ini. Atheisme berpuncak pada deklarasi kematian Tuhan pada tahun 1882 oleh Friedrich Nietzsche (1844-1900 M) melalui bukunya The Gay Science. Kedua paham inilah yang merasuki masyarakat Eropa dari mulai akhir abad ke 17 masehi sampai sekarang, sebagai konsekuensi sekaligus rival atas praktekpraktek otoritas gereja yang selama beratus-ratus tahun bangsa Eropa merasa dibodohi dan dikekang olehnya. Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan.4 B. Paura Peran golongan Paura sangat besar tepatnya sejak abad ke-XIV yaitu tahun 1300, dimana berkembangnya tradisi intelektual yang mengajarkan membaca, menulis dan berhitung untuk kepentingan ekonomi khususnya perdagangan yang terlepas dari perhatian gereja. 3



https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/FIS/article/download/9344/6113



4



https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/alursejarah/article/view/7088 8



Seperti telah disinggung di muka, kekalahan di Perang Salib membawa dampak yang luar biasa untuk Eropa, salah satunya adalah dikenalnya rute-rute perdangan di sekitar Laut Tengah. Dan juga ilmu-ilmu navigasi yang mendukung perkembangan transportasi laut. Oleh karena itu para Paura, di Florence berhasil menjulang kekayaan dari jalur perdagangan baru hasil interaksi orang-orang Islam. Para Paura ini memiliki banyak waktu untuk meluangkannya dengan memperhatikan pengetahuan serta memikirkan soal-soal lain yang berkembang di masyarakat. Perlahan gaya hidup seperti ini meluas di kalangan masyarakat Eropa, melebar di wilayah-wilayah gereja. Bagi mereka kehidupan itu tidak hanya bersifat fatalistic dalam pemikirannya, namun juga harus memikirkan bagaimana cara menikmati anugrah yang telah Tuhan berikan untuk manusia. Bagi para Paura usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia bukan hanya akhitarsentris meliankan juga dapat mengangkat dan memuliakan mereka yang sadar akan harga dirinya. Salah satu keluarga yang termasyur dikalangan Paura pada saat itu ialah Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan system kepausan dan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan. Keleluasaan ini didukung dengan tidak adanya kekuasaan dominant di Florence, dalam arti kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang. Dengan kebebasan besar itu, para seniman bias berkumpul dan mendirikan gildagilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melalui Gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan, kerjasama, hingga mendidik bakat baru. Renaisans yang dimotori oleh kaum Paura ini memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari segi pemikiran-pemikiran maupun aspek kesenian itu sendiri, dimana kontribusi para polymath (orang yang meiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo Da Vinci maupun Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan renaissance.5



5



https://nilmayola.wordpress.com/2014/01/29/dampak-dari-adanya-renaissans-eropa/ . (Diakses pada 13 Maret 20



21, 22.02) 9



C. Tokoh - tokoh Renaissance Tokoh-tokoh



Renaissance



mempunyai



peranan



yang



penting



dalam



Renaissance. Tokoh-tokoh tersebut antara lain. a. Dante Alighiere (1265-1321 M) Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga). b. Lorenzo Valla (1405-1457 M) Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita 10



Constantini donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abd ke-8. c. Niccolo Machiavelli (1469-1527 M) Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia. Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58 tahun. d. Boccacio (1313-1375 M) Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid. e. Francesco Petrarca (1304-1374 M) Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, 11



polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros. f. Desiderius Erasmus (1466-1536 M) Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas kemudian melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu: a) Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509). b) Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517). c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasarkan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists. g. Martin Luther (1483-1556 M) Merupakan seorang reformator dari Jerman. Pemikirannya dalam pendidikan: Semua anak harus mengunjungi sekolah; a) Anak-anak belajar hanya beberapa jam sehari, selebihnya waktu digunakan untuk mempelajari pekerjaan tangan; b) Anak perempuan belajar satu jam dalam sehari, selebihnya mereka mengerjakan pekerjaan rumah tangga; c) Anak-anak miskin yang betul-betul pintar saja yang disuruh belajar; d) Posisi guru dihargai tinggi; e) Pelajaran agama dianggap sebagai pelajaran paling penting. Dalam karyanya, Luther menerjemahkan injil dalam bahasa Jerman dan memberikan lagu-lagu agama. Dalam perjuangannya serta banyak mendapat bantuan dari raja-raja yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Paus Roma. Dalam penyelenggaraan pendidikan, negara ikut bertanggungjawab atas pengajaran, bukan lagi gereja seperti pada agama Katolik. 12



h. John Calvin (1509-1564 M) Dalam buku-bukunya sangat banyak mengungkapkan tentang pentingnya pendidikan, serta pengaruhnya di dalam rumah tangga dan pendidikan agama. Dalam hal bahasa, Calvijn lebih mementingkan pelajaran bahasa Latin. Di Geneva didirikan sebuah gymnasium yang juga memberikan pelajaran rendah dan satu sekolah tinggi. i. Huldrych Zwingli (1483-1556 M) Daerah yang dipengaruhi Zwingli lebih kecil dibandingkan Luther maupun Calvin. Dalam paham paedagogisnya, pelajaran bahasa klasik adalah penting. Ilmu pengetahuan dan ilmu pasti harus diajarkan, tetapi tidak boleh mengambil waktu terlalu banyak. Pendapatnya yang baru adalah bahwa setiap murid harus mempelajari satu pekerjaan tangan. Mendirikan sekolah di Zurich, yang kemudian menjadi universitas.6 j. Pettarach Dari semua ilmuwan, Petrarch adalah yang terbesar. Dia secara naif mengatak an tentang dirinya: 'Saya dikaruniai dengan tubuh yang aktif dan lincah, meskipu n tidak sangat kuat; dan semen- tara itu saya tidak mengklaim bahwa saya tidak memiliki daya tarik pribadi yang luar biasa. Saya memiliki warna kulit yang cera h, mata yang hidup, dan selama bertahun-tahun memiliki pandangan yang jauh da n tajam, namun kemudian meninggalkan saya, dan bertentangan dengan harapan saya, setelah saya mencapai ulang tahun keenampuluh saya terpaksa mengenakan kacamata. Orangtuanya, yang menupakan keturunan Florence lama, menyarankan dia untuk belajar hukum, tapi dia menolak untuk belajar ilmu yang dia tidak akan mempraktikkannya dengan jujur, dan hampir tidak bisa berharap untuk mene- rap kannya. Ketika kembali ke negara itu, dia menulis banyak soneta yang indah. Beg itulah kejeniusannya sehingga ketika masih seorang pemuda dia dianugerahi deng an karangan bunga laurel oleh Senat Roma.7



6



A.M.Irfan Taufan Asfar, A.M.Iqbal Akbar Asfar. “PENDIDIKAN MASA RENAISSANCE:Pemikiran dan Pengar uh Keilmuan Pendidikan”. 2019, hal 14 7



Wijayanti, Daru. Sejarah Ringkas Dunia, Terj. Abdullah, Suprianto, (Yogyakarta: Alexander Books, 2018), hal 2



44 13



k. Michelangelo (1475-1564) Sebuah karya yang juga sama sama jeniusnya adalah karya Michelangelo, yan g ketika berusia lima belas tahun dia meninggalkan rumahnya, karena ibunya yan g sakit-sakitan dan saudara-saudaranya yang egois menghina dia karena cin- tany a pada seni. Orang asing itu ke- mudian disambut di rumah Lorenzo de Medici. D i sini dia bisa bergaul dengan orang-orang dari kelasnya, dengan il- muwan terke nal, filsuf, seniman, dan penyair. Tugasnya yang terbesar tidak diragukan lagi ada lah menghiasi dinding di langit-langit Kapal Sistina di Vatikan. Dia pada dasanya adalah seorang pencipta, yang berkarya dengan energi yang kuat dan mem- biark arn imajinasinya untuk berkembang. Karya-karyanya tidak harıya indah, lapi juga orisinal dalam konsepsi, dan banyak dari karya-karyanya yang membuat kita terk esan dengan kekuatannya yang luar biasa. Yang paling menakjubkan adalah "Pen gadilan Terakhir' di dinding Kapel Sistina. Banyak kritikus yang menganggap dia adalah pematung terbaik. Di bidang ini, patung kolosalnya, David, yang dibuat de ngan marmer merupakan karyanya yang paling dikagumi. Terdapat banyak senim an talia lainnya dan para penulis yang karyanya banyak terinspirasi oleh manusia dan alam.8 l. Copernicus (1473-1543) Demikian pula di bidang lain, kegiatan manusia sedang mencari saluran banu. Coper- nicus, seorang biarawan yang tenang dan mempunyai kebiasaan ilmiah, m emiliki minat yang mendalam dalam hal-hal ilmiah. Dengan menentang keyakina n lama bahwa bumi adalah pusat alam semesta, dia membukti- kan bahwa dunia k ita tidak lebih dari salah satu dari beberapa planet yang berputar di sekitar mataha ri. Fakta ini telah diketahui oleh orang Yunani, tapi sudah lama terlupakan. Sepert i yang bisa dibayangkan, orang mengira sungguh aneh bahwa bumi yang padat de ngan pohon-pohon dan rumah-rumah berputar seperti gasing dan mengelilingi ma tahari denan kecepatan sembilan belas mil perdetik.9



8



Wijayanti, Daru. Sejarah Ringkas Dunia, Terj. Abdullah, Suprianto, (Yogyakarta: Alexander Books, 2018), hal 2 46 9



Ibid. hal 247 14



D. Perubahan dan Pengaruh Renaissance di Eropa Zaman Renaissance telah banyak merubah manusia pada abadnya. Kesan ini didorong oleh semangat yang tinggi. Dapat dilihat dengan telah berkembangnya beberapa bidang, diantaranya seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, ekon omi, sosial dan lain sebagainya. Juga Pada masa Renaissance ini berkembang b entuk pemikiran manusia yang baru, yang sama sekali terlepas dengan gereja. 1. Humanisme Renaissance sebagai suatu reformasi kerangka dalam berfikir manusia bar at, dan merupakan gerakan melepaskan diri dari doktrin gereja yang memicu kes adaran baru yang disebut sebagai Humanisme. Adanya humanisme ini menggirin g manusia untuk mulai meninggalkan tujuan keakhiratan dan mulai menerima hi dup dalam batas-batas dunia Materialistik. Titik penekanannya adalah kebebasan mutlak bagi pemikiran dan penelitian, bebas dari wibawa wahyu dan tradisi dewa n gereja.10 Pengetahuan hakiki bukan didapat dari pewarisan dan wahyu yang dikhot bahkan Paus, melainkan dari apa yang diperoleh manusia sendiri karena kemamp uannya. Humanisme dalam kerangka Renaissance, sebagai gerakan kritis terhada p kebijakan publik dan sains menimbulkan pergeseran ide tentang agama. Aliran Filsafat Humanis mulai meningggalkan istilah religion dalam kamusnya. Nilai-nilai agama kristen dan katholik ortodhoks tradisional mulai ditingg alkan. Manusia bergeser pada agama sebagai produk manusia itu sendiri. Esensi agama dalam presfektif humanis adalah integritasi kepribadian m anusia yang meliputi loyalitas terhadap ideal yang tinggi. Inilah agama tanpa Tuh an. Bagi mereka, esensi dari adanya Renaissance adalah mulai memikirkan hi dup di dunia dan bukan memikirkan nasib di akhirat. Manusia bukan budak bagi manusia lainnya, dan manusia merupakan majikan atas dirinya sendiri. Gerakan Humanisme ini juga berusaha tidak hanya untuk menerjemahkan sumber-sumber Yunani dan Romawi, tetapi juga mencari nilai atau gaya hidup manusia yang ter kandung di dalamnya.11



10



Miftakhuddin. “Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua”. (Yogyakarta: Penerbit Unicorn Publishing, 2019), hal 293 11



A.M.Irfan Taufan Asfar, A.M.Iqbal Akbar Asfar. “PENDIDIKAN MASA RENAISSANCE:Pemikiran dan Penga ruh Keilmuan Pendidikan”. 2019, hal 12 15



Keberhasilan humanisme terletak pada klaimnya untuk menawarkan dua hal kepada para pengikutnya. Pertama, menumbuhkan keyakinan bahwa pengua saan klasik membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik, lebih 'manusiawi', m ampu merefleksikan masalah moral dan etika yang dihadapi individu dalam kaita nnya dengan dunia sosialnya. Kedua, ini meyakinkan siswa dan pengusaha bahw a studi teks klasik memberikan keterampilan praktis yang diperlukan untuk karir masa depan sebagai duta besar, pengacara, pendeta, atau sekretaris dalam lapisan administrasi birokrasi yang mulai muncul di seluruh Eropa abad ke-15. Pelatiha n humanis dalam penerjemahan, menulis surat, dan berbicara di depan umum dip andang sebagai pendidikan yang sangat berharga bagi mereka yang ingin memas uki jajaran elit sosial.12 Semangat Renaissance dan Humanisme, terutama sikap positif terhadap d unia serta penekanannya pada otonomi dan kebebasan individu, menjadi fondasi bagi lahirnya sekularisme di Eropa. Berkembangnya paham sekularisme di Eropa yang menekankan gerakan mendorong penghapusan agama di ruang publik. 2. Rasionalisme Munculnya kebebasan berfikir dan Pola pikir masyarakat menjadi lebih r asional.Bahwa segala sesuatu dianggap benar manakala sesuai dengan akal (rasi o). Rasionalisme hadir sebagai bentuk perlawanan ajaran dogmatis dan tradisiona lis gereja. Prinsipnya, kemajuan dan kesempurnaan dapat ditempuh dengan jalan pikiran yang sehat. Pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan indra masih dir agukan kebenarannya, adapun yang jelas dan dapat dipercaya adalah kenyataan b ahwa manusia berfikir dengan akalnya, dan akal itulah yang berkuasa atas diriny a.13 3. Politik Perubahan yang berlaku dalam bidang politik ini ialah munculnya satu m onarki baru. Monarki Baru yang di maksudkan berdasarkan kewujudan kerajaan pusat dam kesatuan bangsa. Sistem ini bertambah kuat dengan adanya pembayar an pajak kepada pusat pentadbiran. Apabila pentadbiran berjalan lancar dan kuas 12



Jerry Brotton. “The Renaissance, A Very Short Introduction”. (New York: Oxford University Press Inc, 2006), h al 40 13 Miftakhuddin. “Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua”. (Yogyakarta: Penerbit Unicorn Publishing, 2019), hal 296 16



a raja dipulihkan, maka kuasa gereja dan kuasa golongan bangsawan dapat dikur angkan. Monarki baru ini dapat dilihat di negara-negara seperti Portugal, Castile, Spanyol, England, Belanda dan Perancis. Dan ini merupakan hal pertama kalinya Raja mewajibkan pajak. 4. Lahirnya paham Merkantilisme Dalam perkembangannya, mulai tumbuh kesadaran bahwa kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang dimiliki serta besarnya volume perdagangan global suatu negara.14Tumbuhnya pe mikiran kekayaan kerajaan berdasarkan pemilikan aset modal dan volume dagan g, sehingga melahirkan pemikiran Merkantilisme. Dan dari adanya pemikiran merkantilisme ini akan memicu lahirnya era p enjelajahan samudera, kolonialisme dan imperialisme dengan tujuan untuk meng uasai koloni-koloni atau wilayah-wilayah yang akan menjadi sumber bahan baku dan pasar potensial. Setiap negara seperi Inggris, Prancis, Belanda dan Spanyol b ersaing untuk mendapatkan emas dan perak dalam jumlah yang banyak.15 Tujuan utama dari Imperialisme ini adalah untuk membangun masyarakat yang dinilai kurang maju agar setara dengan si Imerialis, namun dalam praktikny a seringkali menyalahi konsep dasar sehingga mengarah pada kolonialisme atau Penjajahan.16 Mereka akan mencari kemanapun sumber dari kekayaan tersebut, diantar anya ke daerah Afrika, Asia dan salah satunya ke Indonesia dengan tujuan menca ri rempah-rempah. Pelayaran-pelayaran yang dilakukan mereka juga sampai didanai oleh par a Raja-raja demi memperoleh wilayah-wilayah koloni yang akan memberikan m ereka kekayaan. Dan yang nantinya akan melahirkan serikat dagang di negara Er opa seperti EIC (East India Company)/(Serikat dagang Inggris) dan VOC (Veren igde Oostindische Compagnie)/(Serikat dagang Belanda). 5. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 14



Titin yp. Sejarah Peminatan Kelas XI: Renaissance, Merkantilisme, Reformasi Gereja. (https://www.youtube.co m/watch?v=RIPBvUFcImo, diakses pada tanggal 11 maret 2021, 13.37) 15



Ibid, diakses pada tanggal 13 maret 2021, 14.20)



16



Miftakhuddni. Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua. (Yogyakarta: Penerbit Unicorn Publishing, 2019), hal 299 17



Pemikiran Renaissance juga terbuka pada ilmu-ilmu baru yang mulai terbent uk. Perkembangan ilmu pengetahuan tanpa kongkongan pihak gereja juga merupa kan kesan yang jelas terlihat hingga sampai saat ini. Mereka telah menghasilkan p enemuan-penemuan yang bermanfaat. Namun, perkembangan dalam bidang sains dan teknologi telah menafikan adanya Pencipta, atau mengakibatkan manusia mel upakan tuhannya. Pada zaman renaissance ini, terdapat tiga penemuan penting ya ng mempercepat tumbuhnya Renaissance yaitu Penemuan Mesiu, Seni cetak dan Kompas.17 6. Munculnya gerakan Reformasi Protestan atau Reformasi Gereja Gerakan yang terjadi ini hendak mengembalikan kekristenan kepada otori tas Alkitab, dengan iman yang sesuai dengan Wahyu Allah. Reformasi ini terjadi di beberapa tempat, diantaranya di Jerman, Swiss, Perancis dan beberapa tempat lainnya di Inggris. Adanya reformasi gereja ini mejadi tiket bagi dunia barat untu k menjadi peradaban sekuler yang mencirikan perkembangan modernitas.18 Dan dari Reformasi Gereja ini nantinya akan melahirkan Protestanisme. Revolusi ini dipelopori oleh seorang Biarawan dari Ordo Agustinian, yaitu Marti n Luther. Tujuannya adalah mereformasi kepercayaan, doktrin dan praktik-prakti k dalam Gereja Katolik Roma. 7. Kesusastraan di Eropa mulai berkembang a. Seni Musik Seni musik pada era Renaissance sudah mulai menyebar ke kalangan rak yat biasa, sebelumnya musik hanya untuk kelompok gereja dan hanya untuk kep entingan ibadah. Musik pada era Renaissace juga ditandai dengan hadirnya Poly phonic, dimna nada pada musik lebih dari dua dan setiap nadanya bersifat indep enden, juga bersaut-sautan. Beberapa tokoh yang berpengaruh diantaranya:  Giovanni Pierluigi da Palestrina dengan karyanya “Stabat Mat er”



 Grergorio Allegri dengan karyanya “Miserere Mei, Deus” 17



Ibid, hal 293



18



Miftakhuddin. Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua. (Yogyakarta: Penerbit Unicorn Publishing, 2019), hal 301 18



b. Seni Rupa Di era ini telah terjadi perubahan pada tren lukisan, dari yang semula ber gaya “Gothic” berubah mejadi gaya “Realism”. Umumnya, objek lukisan di era Renaissance ini adalah sosok manusia bisa satu atau beberapa orang yang berte makan situasi dan suasana yang ada. Khususnya yang terkait dengan ajaran krist iani atau Yunani Kuno. Contohnya dalam lukisan “The Last Supper” (1495-149 8) karya Leonardo da Vinci, juga “The Creation of Adam” (1508-1512) karya Michelangelo. c. Seni Sastra Era Renaissance ini juga membawa inovasi baru dimana para penulis mu lai menulis tulisan-tulisan yang bersifat “Anthropocentric”. Tulisan-tulisan terse but sudah mulai menggunakan teknologi yang bernama “Movable Type Printing Press”. Mesin cetak modern pertama yang diciptakan oleh Johannes Gutenberg. Salah satu karya yang berpengaruh di era Renaissance adalah “Romeo dan Julie t” dan “Hamlet” karya William Shakespeare.19



E. Dampak negatif:



1. Eropa pada periode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang A rab. Pada khalifah Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingg a daerah-daerah seputar pintu-pintu gerbang konstantinopel. 2. Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi ba hwa apakah imaji-imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria s erta orang-orang suci baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dip ergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoala n lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari organi sasi politik. 3. Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia Renaissa ncemerupakan manusia yang tidak mempunyai pegangan (liar). Keliaran i 19



Geraldy Louis. “Renaissance: Awal dari Era baru Seni”. (https://youtu.be/x_bNfzCsDTw, diakses pada tanggal



13 Maret 2021, 20.36) 19



ni mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manus ia mengalami krisis akhlak seperti mabuk-mabukan dan lain-lain. Hal ini t idak hanya terjadi di kalangan bangsawan tetapi juga dikalangan pendeta. 20



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Renaissance atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan renaisans mer upakan titik awal dari sebuah perdaban modern di Eropa dimana esensi semangat Renaisans berupa pandangan manusia buka hanya memikirkan nasib di akhirat se perti abad tengah, tetapi harus memikirkan hidup di dunia. Abad Renaisans sendiri merupakan sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17. Abad ini dimulai di Ita lia pada akhir Abad Pertengahan sebelum akhirnya kemudian menyebar ke seluru h Eropa. Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat p enyebaran ide gerakan ini dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaissans t idak terjadi secara bersamaan maupun dapat dirasakan secara serentak di seluruh Eropa.



Dampak negatif : 1. Eropa pada periode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang Arab. Pada khalifah Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerahdaerah seputar pintu-pintu gerbang konstantinopel. 2. Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahw a apakah imaji-imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta ora 20



A.M.Irfan Taufan Asfar, A.M.Iqbal Akbar Asfar, PENDIDIKAN MASA RENAISSANCE:Pemikiran dan Pengar



uh Keilmuan Pendidikan. 2019, hal 14



20



ng-orang suci baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu te ntang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari organisasi politik. 3. Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan mora l. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupa n masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia Renaissancemerupakan manusia yang tidak mempunyai pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan t erjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manusia mengalami krisis akh lak seperti mabuk-mabukan dan lain-lain. Hal ini tidak hanya terjadi di kalang an bangsawan tetapi juga dikalangan pendeta. DAFTAR PUSTAKA



Miftakhuddin. 2019. Sejarah Peradaban Dunia Lengkap, Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua. Yogyakarta: Penerbit Unicorn Publishing. A.M.Irfan Taufan Asfar, A.M.Iqbal Akbar Asfar. 2019. “PENDIDIKAN MASA RE NAISSANCE:Pemikiran dan Pengaruh Keilmuan Pendidikan”. Jerry Brotton. 2006. “The Renaissance, A Very Short Introduction”. New York:



Oxf



ord University Press Inc Titin yp. 2020 Sejarah Peminatan Kelas XI: Renaissance, Merkantilisme, Reformasi Gereja. https://www.youtube.com/watch?v=RIPBvUFcImo, (diakses pada tan ggal



11 maret 2021)



Geraldy Louis. 2021 “Renaissance: Awal dari Era baru Seni”.



https://youtu.be/x_



bNfzCsDTw (diakses pada tanggal 13 Maret 2021) Wijayanti, Daru. 2018. Sejarah Ringkas Dunia, Terj. Abdullah, Suprianto, Yogyakarta: Alexander Books Encep Supriatna. Pendidikan Sejarah.



http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._



PEND._SEJARAH/197601052005011-ENCEP_SUPRIATNA/Renaissance.pdf (diakses pada tanggal 13 Maret 2021)



21