Makalah Sejarah Pramuka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik. Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pengganti Islamic Super Camp 2019. Selama pembuatan makalah pun penulis juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis haturkan banyak terima kasih. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan serta informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya.



Bandung, Maret 2019



Penulis



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal



diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari. Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.



1.2



Rumusan Masalah



Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimana sejarah pramuka di Indonesia? 2. Apa saja prinsip-prinsip dasar kepramukaan? 1.3



Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah pramuka



di Indonesia, dan mengetahui prinsip-prinsip dasar kepramukaan.



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Sejarah Pramuka di Indonesia Sejarah gerakan pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Cikal bakal pramuka



Indonesia adalah didirikannya organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) bentukan Belanda. Kemudian pada tahun 1916, organisasi tersebut berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV). Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda. Penggunaan istilah Padvindery kemudian sempat mendapat larangan dari Belanda. Para tokoh nasional Indonesia kemudian mengganti istilah Padvindery dengan Pandu atau Kepanduan.



Pada tahun 1916, dibentuklah organisasi kepemudaan bentukan bangsa Indonesia bernama Javaansche Padviders Organisatie yang diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII. Usai peristiwa Sumpah Pemuda, kian banyak organisasi kepanduan yang dibentuk, baik bernafaskan nasionalis atau keagamaan, beberapa di antaranya adalah : 



Padvinder Muhammadiyah, kemudian berganti nama menjadi Hizbul Wathan (HW).







Nationale Padvinderij yang didirikan Budi Utomo.







Syarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) yang didirikan Syarikat Islam







Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh Jong Islamieten Bond.







Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang didirikan oleh Pemuda Indonesia Banyaknya organisasi kepanduan Indonesia membuat dibentuklah Persaudaraan Antara



Pandu Indonesia (PAPI) pada tanggal 23 Mei 1928, yang mewadahi organisasi-organisasi tersebut. Pada 1930, PAPI melebur menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh-tokoh organisasi lain. PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Untuk menggalang kesatuan dan persatuan, BPPKI mengadakan “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.



Saat masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri. Meski begitu semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya. Barulah usai proklamasi kemerdekaan, tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di Indonesia. Diadakanlah Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia, yang kemudian diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi kepanduan lewat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Februari 1947.



Pada akhirnya, keputusan tersebut dianulir sehingga kelompok lain bisa membuka organisasi kepanduan baru dan Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia. Di awal 60an, diperkirakan ada lebih dari 100 organisasi kepanduan di Indonesia. Keseluruhan organisasi kepanduan yang ada bernaung pada 3 federasi utama, yakni Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) bagi anggota pandu pria serta PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) untuk organisasi pandu wanita. Baru pada tahun 1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal ini dilatarbelakangi kian banyaknya organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka. (Zakky: 2019)



2.2



Prinsip-prinsip Dasar Kepramukaan



Prinsip –prinsip dasar kepramukaan meliputi (Permatasari: 2013) : 1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli terhadap diri pribadinya 3. Taat kepada kode kehormatan pramuka Prinsip dasar kepramukaan berfungsi sebagai: 1. Norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka 2. Landasan kode etik dan sistem nilai Gerakan Pramuka 3. Pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota Gerakan Pramuka 4. Landasan gerak dan kegiatan pramuka mencapai sasaran dan tujuannya



BAB III PENUTUP 3.1



SIMPULAN



Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan kepramukaan di Indonesia. Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh pramuka yang bergabung dengan krida tertentu di saka tersebut. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka.



DAFTAR PUSTAKA



Zakky. 2019. Sejarah Pramuka Indonesia dan Dunia. [Online]. Tersedia: https://www.zonareferensi.com/sejarah-pramuka-indonesia-dan-dunia/ Permatasari. 2013. Prinsip Dasar Kepramukaan. [Online]. Tersedia: https://www.google.com/amp/s/pusparagampendidikan.wordpress.com/2012/10/19/pr insip-dasar-kepramukaan/amp/