Makalah Sistem Integumen K1 Anfis (DN) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “SISTEM INTEGUMEN”



Di susun oleh kelompok 1 : 1.LIski Damayanti 2.Regita Tiara Sindi 3.Sahli Sentia 4.Tisa Alfathsyah 5. Khurnia Wenda C 6. Wenny Heryanti Suhada



Dosen Pembimbing : Deni Maryani.S.ST.M.Keb



PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BENGKULU 2020/2021



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Anatomi dan Fisiologi tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulisan makalah berjudul “Sistem integumen”dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang sistem integumem dapat menjadi referensi. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini. Penulis menyadari makalah sistem integumen ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Bengkulu,12 September 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………..……..1 1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………...……….1 1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………..1



BAB II ISI A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN……………………………..2 B. SUHU TUBUH……………………………………………………………………….6 C. PENGATURAN DAN TERJADINYA PENINGKATAN SUHU TUBUH………………………………………………………………………………..7



BAB III PENUTUP KESIMPULAN…………………………………………………...............................................10 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam tubuh manusia dan kulit juga merupakan organ terluar yang terdapat pada seluruh pemukaan tubuh. Oleh karena itu, kulit akan tersentuh oleh lingkungan eksternal dan merupakan pertahanan terdepan begi tubuh. Kulit yang paling pertama terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan. Perubahan pada kulit dapat terjadi karena perubahan lingkungan, gangguan sistemik, dan gangguan dari kulit (integumen). Sistem integument adalah sistem yang membedakan,memisahkan,melindungi,dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya.sistem ini penutup tubuh yaitu penyusun tubuh makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkunganluar.fungsinya anatara lain sebagai pelindung,penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor,respirasi,ekskresi. 1.2 Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud anatomi dan fisiologi sistem integument? 2. Apa itu suhu tubuh? 3. Bagaimana pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui apa yang dimaksud anatomi dan fisiologi sistem integument 2. Mengetahui apa itu suhu tubuh 3. Mengetahui bagaimana pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh



1



BAB II ISI A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar. a. Pengertian Kulit Manusia memiliki lapisan terluar yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Secara kasat mata, lapisan tersebut terkesan hanya berfungsi sebagai penahan benturan agat tidak terjadi peradangan pada organ dalam. Secara logika empiris, bisa dikatakan lapisan tersebut hanya melindungi tulang dan daging serta rumah untuk aliran darah. Lapisan tersebut biasa dikenal dengan sebutan kulit. Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menyelimuti seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar.1 Kulit atau sistem integumen2 merupakan organ tubuh manusia yang paling besar karena fungsinya sebagai pembungkus seluruh tubuh manusia b. Lapisan kulit 1. Epidermis Epidermis adalah lapisan kulit manusia paling luar yang terdiri atas jutaan sel kulit yang diikat oleh lipid. Secara umum, epidermis bertindak sebagai perlindungan dari air, infeksi, dan hal-hal eksternal lainnya. Bagian terluar epidermis (stratum korneum) terdiri atas sel gepeng dan di bawahnya ada lapisan basa yang merupakan pabrik sel kulit baru.



2



Selain itu, ada empat sel pada lapisan epidermis, yaitu: -



Keratinosit: merupakan sel yang paling banyak jumlahnya dan berfungsi sebagai perlindungan yang tahan air.



-



Melanin: yaitu pigmen kulit yang menentukan warna kulit.



-



Langerhans: untuk respons imun yang melawan virus dan polusi.



-



Merkel: respons sensasi atau reseptor sensorik.



2. Dermis Ini adalah lapisan di bawah epidermis yang memegang berbagai fungsi. Pada lapisan ini, terdapat berbagai komponen seperti akar rambut (folikel), tepi saraf, pembuluh darah, dan kelenjar keringat. Fungsi dermis pada lapisan kulit manusia antara lain: -



Membantu mengatur suhu tubuh.



-



Membuang kotoran.



-



Membuat kulit terlihat halus dan lembut.



-



Membantu ketahanan terhadap air.



3. Hipodermis Lapisan hipodermis merupakan lapisan terdalam kulit manusia yang terdiri atas sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan pembuluh getah bening. Dari beberapa kandungan ini, fungsi lapisan hipodermis adalah: -



Penahan terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam.



-



Memberi bentuk pada tubuh.



-



Mempertahankan suhu tubuh atau insulator.



-



Menyimpan cadangan makanan (energi).



-



Memproduksi hormon leptin.



3



c. Jaringan penunjang Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya. Jaringan penunjang disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penguat. Jaringan penunjang meliputi: -



jaringan ikat Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar. dikenal dengan bermacam-macam istilah, seperti jaringan ikat, jaringan penyokong, atau anyaman penyokong. Gambaran histologis jaringan ikat yang mempunyai ciri, yaitu terdiri dari macam-macam sel, terdapat substansi interseluler dan berasal dari jaringan mesenkim. Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi (jaringan lemak), membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun sistem sirkulasi (darah). Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm.



-



jaringan tulang rawan Tulang rawan adalah jaringan penghubung pada berbagai bagian tubuh. Sebelum menjadi tulang, tubuh manusia tersusun dari tulang rawan. Seiring pertumbuhan, tulang rawan perlahan akan berubah menjadi tulang biasa. Namun, ada pula yang bertahan dan membentuk beberapa bagian tubuh, seperti daun telinga. Jenis-jenis dari tulang rawan: 



Hialin Hialin adalah jenis tulang rawan yang paling banyak Anda temukan pada tubuh.







Elastis. Jenis berikutnya adalah tulang rawan elastis yang biasanya akan dengan mudah Anda temukan pada telinga atau pada epiglotis yang berlokasi di dalam tenggorokan.



4



-



Jaringan tulang  Jaringan tulang yakni merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel tulang/Oesteon yang tersimpan dalam matriks. Untuk lebih jelasnya lagi kami akan mengulas materi makalah mengenai Jaringan Tulang ini mulai dari Pengertian Jaringan Tulang, Fungsi Jaringan  Tulang, dan Lapisan-Lapisan Jaringan Tulang. 



-



jaringan darah Jaringan darah manusia adalah cairan jaringan tubuh dimana fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga mensuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.



- jaringan limfa (getah bening) Limfa merupakan limfoid terbesar pada tubuh manusia yang letaknya berada di antara diagframa dan lambung yang berwarna ungu tua . limfa merupakan kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan cairan tubuh dan berhubungan erat dengan sistem transportasi serta berfungsi manghancurkan sel-sel darah merah yang sudah tua atau mati. Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.



5



B.SUHU TUBUH



1.Pembentukan panas dalam tubuh dan faktor yang mempengaruhi suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan termometer. Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhu kulit. Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh ada beberapa yaitu laju metabolisme basal semua sel tubuh, laju metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil, metabolisme tambahan yang disebabkan oleh hormon tiroksin (dan sebagian kecil hormon lain, seperti hormon pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel, metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel dan metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu tubuh didalam sel meningkat, metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan (efek termogenik makanan). 2. Pembuangan panas dari tubuh a. Kehilangan panas melalui radiasi berarti kehilangan panas dalam bentuk gelombang panas infra merah, suatu jenis gelombang elektromagnetik. b. Kehilangan panas melalui konduksi langsung dari permukaan tubuh ke bendabenda lain, seperti kursi atau tempat tidur hanya sebagian kecil. c. Kehilangan panas melalui konveksi yaitu udara yang dipanaskan bergerak dari kulit sehingga udara baru, yang tidak panas terus menerus bersentuhan dengan kulit, fenomena ini disebut konveksi udara. Pemindahan panas dari tubuh melalui konveksi udara secara umum disebut kehilangan panas melalui konveksi.



6



C. PENGATURAN DAN TERJADINYA PENINGKATAN SUHU TUBUH 1.Proses terjadinya Peningkatan suhu Tubuh Pada demam, peningkatan suhu tubuh dipicu oleh zat pirogen yang menyebabkan pelepasan prostaglandin E2 (PGE2) yang pada gilirannya memicu respon balik sistemik keseluruh tubuh menyebabkan efek terciptanya panas guna menyesuaikan dengan tingkat suhu yang baru. Jadi pusat pengatur suhu yang letaknya di hipotalamus sesungguhnya seperti termostat. Jika titik pengatur dinaikkan, maka tubuh menaikkan suhu dengan cara memproduksi panas dan menahannya di dalam tubuh. Panas ditahan dalam tubuh dengan cara vasokonstriksi pembuluh darah. Jika dengan cara di atas suhu darah di dalam otak tidak cukup untuk menyesuaikan dengan pengaturan baru yang ada di hipotalamus, maka tubuh akan menggigil dalam rangka untuk memproduksi panas lebih banyak lagi. Ketika demam berhenti dan pusat pengaturan suhu di hipotalamus disetel lebih rendah, maka berlaku proses sebaliknya dimana pembuluh darah akan bervasodilatasi sehingga banyak dikeluarkan keringat. Panas badan selanjutnya dilepas bersama dengan penguapan keringat. Pada hipertermia, pusat pengaturan suhu dalam batas normal yang berarti bahwa tidak ada upaya hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh. Akan tetapi, tubuh kelebihan panas akibat dari retensi dan produksi panas yang tidak diinginkan. 2.Penyebab Peningkatan Suhu Tubuh Penyebab dari suhu tubuh meningkat tergantung dari jenisnya. Pada demam, penyebab yang paling sering adalah infeksi bakteri atau virus seperti influenza, pilek, HIV, malaria, gastroenteritis; berbagai radang kulit seperti borok, jerawat, abses; penyakit-penyakit imunologi seperti lupus eritematosus, sarkoidosis; kerusakan jaringan yang dapat terjadi pada pembedahan, hemolisis, perdarahan serebral; obatobatan baik secara langsung seperti obat-obat progesteron, kemoterapi atau sebagai efek samping obat seperti obat antibiotik, atau akibat penghentian obat seperti pada orang yang ketagihan heroin; kanker seperti penyakit hodgkin; penyakit metabolik seperti gout, forforia; serta proses tromboemboli seperti emboli paru dan trombosis vena dalam (DVT). 7



Sementara itu, pada hipertermia peningkatan suhu tubuh disebabkan karena paparan panas lingkungan (heat stroke), obat-obatan, dan pemakaian alat proteksi diri. Heat stroke dapat terjadi akibat dari regangan fisik pada hari yang sangat panas. Minum terlalu sedikit, minum alkohol dan kondisi AC yang kurang juga dapat menyebabkan Heat stroke. Penyebab Heat stroke lainnya adalah medikasi, yaitu obat-obat yang dapat mengurangi vasodilatasi, keringat dan mekanisme-mekanisme kehilangan panas lainnya seperti obat-obat antikolinergi, antihistamin dan deuretik. Hipertermia juga dapat disebabkan karena obat-obat yang menyebabkan produksi panas internal berlebihan. Berbagai macam medikasi psikotropik seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), dan tricyclic antidepressants. Berbagai obat terlarang seperti amfetamin, kokain, PCP, LSD dan MDMA dapat menyebabkan hipertermia sebagai efek samping. Obat-obat anestesi seperti halotane atau reaksi terhadap obat paralitik (succinylcholine) dapat menyebabkan hipertermia malignan yaitu satu hipertermia yang jarang terjadi akibat kondisi genetik tapi dapat berakibat fatal. Pemakaian alat proteksi diri pada pekerja industri, personel militer dan petugas pertolongan pertama juga dapat menyebabkan hipertermi. Pada kondisi tersebut, hipertermi terjadi karena penguapan yang terganggu serta meningkatnya tahanan panas di dalam alat proteksi diri. Pengaturan termoregulasi yang normal (berkeringat) pada saat mereka menjalankan aktivitasnya menjadi tidak efektif karena pada waktu yang sama mereka terus melakukan aktivitas fisik. Kondisi ini diperparah dengan peningkatan lama waktu bekerja, peningkatan suhu dan kadar kelembaban lingkungan serta paparan langsung dengan sinar matahari. Penyebab lain hipertermi tetapi sangat jarang adalah tirotoksikosis, dan adanya tumor kelenjar adrenal yang disebut pheochromocytoma, keduanya dapat menyebabkan produksi panas. Kerusakan sistem saraf pusat seperti pendarahan otak, status epileptikus dan berbagai kerusakan hiotalamus juga dapat menyebabkan hipertermi.



8



3. Dampak Peningkatan Suhu Tubuh Akibat suhu tubuh meningkat, seseorang akan mengalami kelesuhan (lethargy), mengantuk, dan depresi. Bisa juga timbul kebingungan, rasa bermusuhan atau gejala intoksikasi. Apabila terjadi dehidrasi dapat menyebabkan mual, muntah, pusing kepala dan tekanan darah menurun. Hal ini berakibat pusing atau bahkan pingsan. Dapat juga ditemukan takikardia dan takipneu. Pada anak-anak sering mengalami kejang. Pada akhirnya organ tubuh dapat gagal sehingga berakibat tidak sadar bahkan kematian.



9



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).



10 DAFTAR PUSTAKA



Syaifudin, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta: Salemba Medika, (2009), 393 Michael F. Rizen, dkk, Menjadi Remaja Sehat: Panduan Remaja Dan Orangtua Untuk Kesehatan Usia Puber, terj. Rani Sundari Ekawati, (Bandung: Mizan, 2012), 25 4Tejatat Tegasen, "Anathomy and Physiology", dalam Lampang Health Development Project Documentary Series, Vol. 5, (Thailand: Ministry of Public Health, 1981), 23 materibelajar.co.id/pengertian-jaringan-tulang/ document/pembuangan-panas-keseimbangan-suhu-tubuh.