Makalah Sumber Pelanggaran Disiplin Kelas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



SUMBER-SUMBER PELANGGARAN DISIPLIN KELAS DOSEN PENGAMPUH : MUH KHAERUL UMMAH BK, S.Pd.,M.Pd



Disusun Oleh : Rahmadani : D22040059 Taspia



: D22040088



PROGRAM STUDI PEDNIDIKAN GURU SD (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI 2022



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sumber-sumber Pelanggaran Disiplin Kelas” .dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Muh Khaerul Ummah BK S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah yang telah bersedia membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga makalah dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian makalah ini penulis menyadari walaupun penyusunan makalah diusahakan secara maksimal, namun adanya kekurangan tidak dapat dihindarkan. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan, dan penulis ucapkan terimakasih kepada pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.



Tolitoli, 03 Oktober 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI



SAMPUL............................................................................................................................... i KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang........................................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah...................................................................................................... 2



1.3



Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Disiplin Kelas........................................................................................... 3



2.2



Sumber Pelanggaran Disiplin Kelas .......................................................................... 6



2.3



Peraturan dan Tata tertib Kelas.................................................................................. 7



iii



2.4



hak, kebutuhan siswa dan tampilan guru yang berhubungan dengan displin............ 10



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan................................................................................................................ 14



3.2



Saran........................................................................................................................... 14



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15



iv



BAB I PENDAHULIAN



1.1 Latar Belakang Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya terkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku.Kebenaran, kejujuran, tangggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan yang harus dipelajari/diketahui dan ditegakkan oleh para sisiwa. Peserta didik belajar beberapa hal dengan cara mendengarkan misalnya, tetapi mereka lebih suka mengingat dan bertindak dengan kata-kata dan gagasan mereka sendiri. Dari sini peserta didik akan belajar lebih cepat apabila mereka terlibat dalam menyusun tata tertib mereka itu. Walaupun demikian, guru harus mengarahkan dan menentukan tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila tata tertib dilanggar, sehingga disiplin tetap dapat ditegakkan. Terpeliharanya disiplin tidak lepas dari terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan para pihak.Peserta didik memiliki banyak kepentingan, guru memiliki banyak kepentingan, demikian kepala sekolah.Permasalahannya adalah bagaimana kepentingan-kepentingan dari masing-masing pihak dapat terpenuhi dan dapat diselaraskan agar tidak terjadi bentrokan.



1



Tidak terpenuhi kepentingan/kebutuhan oleh para pihak akan timbul gangguan yang mengganggu tatanan hidup dalam berinteraksi atau dalam berproses misalnya, dalam proses pembelajaran. Disamping itu, para guru/kepala



sekolah



perlu



mencermati



kepentingan/kebutuhan



dalam



memahami sumber-sumber pelanggaran disiplin maka akan diketahui pula secara teoritis cara penanggulangannya. Dalam makalah ini akan membicarakan mengenai prinsip-prinsip disiplin kelas yang meliputi pengertian disiplin kelas, hak, kebutuhan dan tampilan guru hubungannya dengan disiplin kelas serta disiplin pada level sekolah dan kelas. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari latar belakang tersebut diantaranya: 1. Apa pengertian disiplin kelas ? 2. Bagaimana sumber pelanggaran disiplin kelas ? 3. Apa saja peraturan dan tata tertib kelas ? 4. Apa saja hak, kebutuhan siswa dan tampilan guru yang berhubungan dengan displin? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan pada makalah ini sebagai berikut : 1.



Untuk mengetahui pengertian disiplin kelas



2.



Untuk mengetahui sumber pelanggaran disiplin kelas



3.



Untuk mengetahui peraturan dan tata tertib kelas



4.



Untuk mengetahui hak, kebutuhan siswa dan tampilan guru yang berhubungan dengan displin



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Disiplin Kelas Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu disciplina yang menunjuk kepada belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah “disciple” yang berarti mengikuti orang belajar dibawah pengawasan seorang pimpinan. Disiplin mempunyai dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi terbentuknya satu sama lain merupakan urutan. Istilah itu adalah disiplin dan ketertiban yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena di dorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat nenunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah di tetapkan (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:10). Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Disiplin merupakan sikap mental dan pada hakekatnya adalah pernyatan



sikap



mental



dari



individu



maupun



masyarakat



yang



3



mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian. Disiplin yang dilakukan oleh seseorang merupakan suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan nilai yang diklasifikasikan menjadi: a. Nilai-nilai Keagamaaan atau Nilai-nilai Kepercayaan Nilai ini diyakini kebenarannya sehinga melahirkan tindak-tanduk disiplin. Contoh: kewajiban shoat lima waktu, puassa Romadhon, dll. b. Nilai-nilai Tradisional Nilai-nilai



ini



melahirkan



tindak-tanduk



pantangan



yang



kebanyakan tidak masuk akal dan mengandung misteri. Contoh: pantangan-pantangan terhadap kepercayaan tradisional. c. Nilai-nilai Kekuasaan Nilai ini bersumber dari penguasa yang melahirkan tindak-tanduk disiplin demi terlaksananya tata kepemimpinan menurut kehendak penguasa.



Nilai



ini



biasanya



diikuti



sanksi



bagi



yang



tidak



melaksanakannya. Contoh: harus membayar denda atau upeti, dll. d. Nilai-nilai Subjektif Pengakuan dari nilai ini berdasar penilaian pribadi yang melahirkan tindak-tanduk yang egosentrik. Contoh: menurut pendapat saya hal ini tidak benar karena karena Pak Kiai tidak mengatakanya; karena hal tersebut dilarang karena Pak Lebe menyatakan hal seperti itu. e. Nilai-nilai Rasional



4



Nilai yang memberi penjelasan dan alasan perlu tidaknya dilakukan tindak-tanduk disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: jika ingin berkuliah di UM harus belajar dengan rajin. Disiplin kelas merupakan hal esensial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Disipin memerlukan basis kemanusiaan dan prinsip-prinsip demokrasi yang berfungsi sebagai petunjuk untuk mengambil kebijakan. Pendekatan disiplin: a.



Menggambarkan prinsip-prinsip pegagogik dan hubungan kemanusiaan.



b.



Mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel dan sosial lulusan



c.



Merefleksikan tumbuhnya kepercayaan dan kontrol dari peserta didik



d.



Menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berkreasi, baik di kalangan guru dan peserta didik tanpa ada kecurigaan dan kecemasan.



e.



Menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa di kalangan para peserta didik. Disiplin juga penting sebagai cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin



ingin ditunjukkan individu. Disiplin muncul dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang ingin dilakukan oleh individu dngan individu yang lain. Para peserta didik, dengan disiplin diharapkan bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula.Terciptanya kesediaan semacam ini harus dipelajari dan harus sadar diterima.Itu semua



5



adalah dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara tugas-tugas sekolah. Satu kenangan lain dari adanya disiplin merupakan para peserta didik belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Lebih lanjut dengan adanya pembiasaan tersebut maka akan tumbuh jiwa tentram dalam diri dan masyarakat sekitar. Menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan siswa. Menegakkan disiplin justru sebaliknya, ia ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas-batas kemampuannya. Akan tetapi, juga kalau kebebasan siswa terlampau dikurangi, dikekang dengan peraturan maka siswa akan berontak dan mengalami frustasi dan kecemasan. Di sekolah disiplin banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa yang dikhendaki agar tugas-tugas disekolah dapat berjalan dengan optimal.



2.2 Sumber Pelanggaran Disiplin Kelas  Asumsi yang menyatakan bahwa semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu pmenuhan kebutuhan. Pengenalan terhadap kebutuhan peserta didik secara baik merupakan andil yang besar bagi pengendalian disiplin. Pada hakekatnya sebab-sebab pelanggaannya itu sangat unik, bersifat sangat pribadi, kompleks, dan kadang-kadang mempunyai latar belakang



6



yang mendalam lain dari sebab-sebab yang tampak. Walaupun demikian memang ada juga yang sebab-sebab bersifat umum misalnya: 1) Kebosanan dalam kelas merupakan sumber pelangaran disiplin mereka tidak tahu lagi apa yang harus mereka kerjakan karena yang dikerjakan hanya itu ke itu saja. Harus diusahakan agar peserta didik tetap sibuk dengan kegiatan bervariasi sesuai dengan taraf perkembangannya. 2) Perasaan kecewa dan tertekan karena peserta didik dituntut untuk bertingkah laku yang kurang wajar sebagai remaja. 3) Tidk terpenuhinya kebutuhan akan perhatian, pengenalan, atau status.



2.3 Peraturan dan Tata tertib Kelas 1. Sebelum pelajaran dimulai a) Setelah lonceng berbunyi tanda pelajaran dimulai, peserta didik berbaris di depan kelasnya, kemudian guru mempersiapkan mereka amsuk kelas dengan tertib. b) Pelajaran pertama didahului dengan doa pembukaan menurut agama atau kepercayaan masing-masing. c) Peserta didik yang datang terlambat harus melaporkan diri terlebih dahulu kepada pemimpin sekolah sebelum mengikuti pelajaran. d) Guru hendaklah mengadakan pencatatan terhadap peserta didik yang hadir (persen), tak hadir (absen), dan ayng datang terlambat pada papan presentasi kelas dan daftar presentasi kelas.



7



2. Selama Pelajaran Berlangsung a) Sebelum pelajaran dimulai diadakan doa b) Peserta didik harus mengikuti pelajaran dengan seksama. c) Peserta didik diperkenankan mengemukakan pendapat atau bertanya tentang pelajaran yang diterangkan, bila tidak mengerti. d) Peserta didik tidak diperbolehkan mengerjakan pekerjaan lain, selain pelajaran yang bersangkutan. e) Peserta didik tidak boleh meninggalkan kelas tanpa seizin guru f) Bila



ada



sesuatu



kepentingan,



peserta



didik



diperbolehkan



meningalkan pelajaran dengan seizin guru yang bersangkutan dan sepengetahuan kepala sekolah. g) Peserta didik dilarang makan atau meroko selama pelajaran berlangsung. h) Peserta didik wajib ikut serta memelihara kebersihan dan ketertiban kelas. i) Peserta didik harus bersikap sopan atau hormat terhadap guru. 3. Selama Waktu Istirahat a) Pad waktu istirahat, peserta didik tidak diperbolehkan tinggal di dalam kelas. b) Pada waktu istirahat peserta didik hendaklah memanfaatkannya untuk beristirahat. c) Peserta didik tidak boleh meninggalkan lingkungan sekolah pada waktu istirahat, tanpa seizin pimpinan sekolah.



8



4. Sesudah Pelajaran Berakhir a) Sesudah pelajaran berakhir, hendaklah segera diadakan pergantian pelajaran berikutnya. b) Peserta didik hendaknya memberikan hormat kepada guru yang akan meninggalkan kelas. c) Sebelum guru meninggalkan kelas, perlu mengiis daftar presensi kelas. d) Sesudah pelajaran terakhir diadakan doa penutup dn kemudian baru diperbolehkan pulang. e) Sebelum pulang peserta didik harus meneliti tempatnya, agar tidak ada barang yang ketinggalan. 5. Selama Pelajaran Berlangsung a) Dalam mengikuti pelajaran peserta didk harus berpakaian sopan, bersih, dan rapi. b) Dalam mengikuti pelajaran peserta didik harus lengkap dengan alatalat pelajaran yang dibutuhkan. c) Dalam mengikuti pelajaran: -



Peserta didik laki-laki wajib memperhatikan kerapian rambut, kumis, dan sebagainya.



-



Peserta didik perempuan wajib memperhatikan penampilannya yang sederhana.



-



Peserta didik yang berhalangan mengikuti pelajaran (karena sakit dan sebagainnya) supaya menyampaikan surat “keterangan



9



berhalangan” kepada pipinan sekolah melalui guru/wali kelas yang bersangkutan. -



Permohonan



izin



(karena



sesuatu



kepentingan)



supaaya



disampaikan sebelumnya, bukan sesudahana. 2.4 Hak, Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya dengan Displin Banyak guru baru kurang menyadari bahwa peserta didik memiliki hakhak tertentu di dalam lingkungan sekolah.Hak-hak tersebut semuanya diatur dan diperkuat oleh peraturan dan kelaziman atau tradisi yang dipelihara oleh ingkungan sekolah dan masyrakat. Masyrakat: orang tua, wali murid, kelompo kemasyarakatan sering membawa sejumlah kasus pelaggaran terhadap hak-hak para siswa ke seolah, ke Persatuan Orang Tua Siswa atau ke Pengadilan. Beberapa hak siswa yang penting dan yang perlu dijamin yaitu (1) hak menyelesaikanpendidikan sebaik-baiknya, (2) hak persamaan kedudukan atau kebebasan dari diskriminasi dalam kelompok, (3) hak berekspresi secara pribadi, (4) hak keleluasaan pribadi, dan (5) hak menyelesaikan (studi) secara cepat (Mc Neil dan Wiler, 1990) Hak-hak itu semua merupakan hak-hak umum yang dimiliki para siswa.Dalam kaitan ini guru harus berusaha menerapkan dalam praktikpraktik disiplin baik pada kebijakan sekolah maupun peraturan atau hukum.Untuk hal tersebut, perlu ada garis sinkronisasi antara disiplin yang seharusnya ditegakkan dengan pertimbangan peraturan yang dibuat.



10



Kebutuhan para siswa adalah faktor yang relevan dalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah. Satu contoh adalah hak dan kebutuhan tertentu dari siswa cacat dan siswa yang perlu mendapat perhatian khusus, misalnya anak cacat tidak dapat dikeluarkan dari Sekolah kecuali kalau Dewan Pertimbangan Kualifikasi Profesional menentukan lain. Penentuan itu seperti bahwa penanganan terhadap mereka kalau diteruskan di sekolah tersebut akan merugikan kedua belah pihak. Berkaitan dengan sejumlah besar kebutuhan para siswa, guru, perlu mempertimbangkan dalam mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin kelas yang relevan dengan mata pelajaran yang sedang dajarkan, tingkat kemampuan umum para siswa, dan latar belakang sosio-ekonomi para siswa.Dalam beberapa keelas tingkat perhatian kepada para siswa tidak terpenting seperti kelas lainnya, tetapi di lain kelas, terutama pada kelompok kelas yang berkemampuan rendah, guru dapat memperbaiki pola disiplin lebih baik, cermat, dan seksama. Sebagai contoh siswa yang datang dari keluarga berkarakter yang pola disiplinnya bertemperamen kasar, maka kondisi sepertiitu akan terbawa ke ruang kelas. Juga banyak guru mengalami problem disiplin ketika para siswa gagal melihat keterkaaitan pelaksanaan antara materi yang disajikan kepada kehidupan mereka. Dalam hal khusus guru-guru memerlukan pertimbangan tentang hubungan program disiplin yang dibuat dengan motivasi individu para siswa. Dalam menegakkan



seperangkat



ketentuan



disiplin



sekolah,



guru



perlu



mengkomunikasikan bagaimana para siswa seperti apa bertingkah laku dan



11



apa yang akan terjadi bila siswa berkelakuan lain. Beberapa problema yang akan menganngu disiplin dapat diperkirakan sejak dini. Contoh dari problema tersebut yakni pada siswa melawan.Terhadap hal tersebut, apakah guru membiarkan



perilaku



siswa



yang



keluar



dari



ketentuan



yang



diharapkan.Tentu saja tidak, oleh karena itu, kalau terjadi hal seperti itu tindakan preventif segera dapat diterapkan. Keberadaan guru di kelas tidak hanya bertugas menyampaikan kurikulum materi yang direncanakan kepada para siswa, tetapi kondisi personal disiplin para guru itu sendiri di kelas perlu ditampilkan. Materi dan disiplin harus dikaitkan kepada pemahaman umum dari apa yang diharapkan para siswa. Program yang cukup efektif dalam memberi pemahaman disiplin misalnya, dapat dilaksanakan sekolah dengan cara mmelibatkan para siswa untuk mendiskusikan topik-topik yang menjadi kepedulian sekolah. Faktor disiplin penting lain data berkembang pada sejumlah guru ditingkat sekolah dasar dan menengah yang mengajar secara tim. Walaupun guru tersebut tidak secara rill mengajar bersama, mereka membuat perencanaan bersama dan menyampaikan kepada para siswa dalam bahasan yang sama pada ruang/waktu saat para guru mengajar. Karena para siswa diajar oleh masing-masing guru dalam kelompok tim, maka komponen penting dari disiplin harus dirumuskan. Karena kalau tidak dirumuskan akan terjadi ketidak konsistenan antara siswa satu dengan siswa lain dalam menangkap makna materi. Misalnya, sesorang guru membiarkan seorang siswa menyontek, sementara yang lain tidak diijinkan. Perlakuan yang diskriminatif



12



ini akan menimbulkan ketidakkonsisten diantara mereka. Lebih lanjut harus ada respon yang saling menguntungkan diantara para professional sekolah mengenai pelaksanaan pemeliharaan disiplin di kelas. Guru baru harus memandang mereka sendiri sebagai bagian kelompok atau tim yang bertanggung jawab menyampaikan perencanaan pendidikan tentang disiplin. Mereka hendaknya tidak sebagai seorang ahli yang berpraktik dalam kelas yang terisolasi, melainkan perlu keterpaduan atara teori dan praktik



13



BAB III PENUTUP



4.1 Kesimpulan Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan.Disiplin merupakan sikap mental, yang pada hakikatnya sebagai pencerminanan rasa ketaatan dan kepatuhan yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.Dalam menyusun aturan/tata tertib guna memunculkan



disiplin



kelas,



guru



harus



melibatkan



siswa



dalam



pembuatannya, memperhatikan hak, dan kebutuhan peserta didik itu sendiri, serta peran guru dalam disiplin kelas adalah sebagai salah satu komponen yang harus juga mematuhi peratuaran yang dibuatnya, bukan hanya sebagai pengatur tanpa ikut melaksanakan.



4.2 Saran Sebagai calon pendidik, hendaknya harus mengetahui dan memahami bagaimana cara kita bersikap disiplin, tentunya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu karena kita sebagai agen percontohan mereka para peserta didik, setelah nantinya menjadi seorang pendidik, dalam menyusun atau menrancang aturan disiplin kelas hendaknya memperhatikan hak dan kebutuhan siswa, tentunya mengikat tetapi tidak memberatkan mereka.



14



DAFTAR PUSTAKA Ekosiswoyo, R dan Rachman, M. 2000. Manajemen Kelas: Sesuai dengan Kurikulum D-II PGSD. Semarang: CV IKIP Semarang Press. https://pioanggraini01.blogspot.com/2019/08/tugas-11-sumber-pelanggarandisiplin.html academia.edu/32420007/PRINSIP_PRINSIP_DISIPLIN_KELAS Rohani Ahmad, 2004, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta.



15