Makalah Support Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN “Support Keluarga”



DOSEN PEMBIMBING Susi Purwanti, S.SiT., M.PH DISUSUN OLEH Afdellah Chairunnisa Allisya Salma Shalsabila Febryanti Wahyu Debi Herliani Zhazkhiah Rizky M POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Support Keluarga” ini. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah berkontribusi menyelesaikan makalah ini. Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat. Sekian dan terima kasih.



i



DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Dukungan Keluarga .................................................................................. 4 2.2 Fungsi dukungan keluarga ......................................................................................... 6 2.3 Manfaat Dukungan Keluarga ...................................................................................... 6 2.4 Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga ......................................................... 7 2.5 Dukungan Keluarga Dalma Kehamilan ...................................................................... 9



BAB III PENUTUP Kesimpulan ..................................................................................................................... 11 Saran................................................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami. Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya. Ibu hamil dituntut menjaga hati, perasaannya agar tidak terpancing emosi. Karena emosi disini akan mengganggu pertumbuhan janin di dalam perutnya. Jadi suami atau orang terdekat disekitar ibu hamil harus menjaga kestabilan emosi dengan baik. Emosi itu merupakan bentuk luapan perasaan bisa positif atau negatif yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu. Reaksi emosi itu bisa berupa positif berupa rasa senang, bahagia atau negatif berupa marah, sedih bahkan menangis. Kadang ibu hamil cenderung memunculkan gangguan emosional yang berupa perubahan fisik maupun psikis yang terjadi selama kehamilan (Wulandari, 2004). Dijelaskan Aprianawati dan Sulistyorini (2010) bahwa kecemasan dapat menimbulkan individu mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu mengendalikan diri agar dapat menjaga kestabilan emosinya. Ketidakstabilan emosi ibu hamil mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil.



2



1.2 Rumusan Masalah 1. Siapa saja yang perlu memberikan dukungan pada ibu hamil? 2. Bentuk dukungan yang bagaimana yang perlu diberikan pada ibu hamil? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan tentang Support System dalam kehamilan



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Dukungan Keluarga Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak terpusahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 1998). Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih saying antara anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang harmonis (Soetjiningsih, 1995). Hubungan kasih sayang dalam kelaurga merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa kasih sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan damai dalam rumah tangga (Soetjiningsih, 1995). Pola keluarga tradisional pada saat ini dimana suami sebagai pencaria nafkah, sedangkan istri yang mengurus rumah tangga dan anak- anak, sudah banyak berubah. Pada saat ini banyak istri yang bekerja, disamping bertujuan untuk membantu perekonomian keluarga juga untuk mengembangkan kariernya. Hal ini akan menyebabkan tanggung jawab istri menjadi sangat berat baik fisik maupun mental, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan cara suami ikut membantu dengan penuh kesadaran untuk ikut serta mengatasi tugas istri (Soetjiningsih, 1995). 2.2 Fungsi dukungan keluarga Caplan (1964) dalam Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu: Dukungan informasional Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus 4



pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi. Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pemberian uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk ini dapat mengurangi stres karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang behubungan dengan materi. Dukungan instrumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah yang dianggap dapat dikontrol. Dukungan penilaian Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian. Bentuk dukungan ini melibatkan pemberiaan informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan mudah. Dukungan instrumental Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Dukungan emosional Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh keluarga sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.



5



Sumber dukungan keluarga Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial kelurga internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998). 2.3 Manfaat Dukungan Keluarga Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, 1998). Wills (1985) dalam Friedman (1998) menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) pun ditemukan. Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi (Ryan dan Austin dalam Friedman, 1998). 2.4 Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman- pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Menurut Friedman (1998), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua. 6



Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah. 2.5 Dukungan Keluarga Dalam Kehamilan Support Keluarga Kehamilan merupakan



krisis



bagi



kehidupan keluarga yang



dapat



diikuti



dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluargadapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.



Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua. Dukungan keluarga dapat berbentuk: 1.



Orang tua kandung maupun mertua mendukung kehamilan ini



2.



Orang tua kandung maupun mertua sering berkunjung



3.



Seluruh keluarga mendoakan keselamatan ibu dan bayi



4.



Menyelenggarakan ritual adat istiadat



Dukungan Suami Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan. Penelitian yang dimuat dalam artikel ”What Your Partner Might Need From You During Pregnancy” terbitan Allina Hospitals dan Clinics (2001), Amerika Serikat, mengatakan 7



keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa kehamilan. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani



istri



memeriksakan



kehamilannya,



tidak



membuat



masalah



dalam



berkomunikasi. Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil antara lain: 1.



Suami mendambakan bayi dalam kandungan istri



2.



Suami senang mendapat keturunan



3.



Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini



4.



Suami memperhatikan kesehatan istri



5.



Suami menghibur atau menenangkan ketika istri menghadapi masalah



6.



Suami menasihati istri agar tidak terlalu lelah bekerja



7.



Suami membantu tugas istri



8.



Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatan ibu-calon bayi



9.



Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal maupun operasi



Dukungan Lingkungan Dukungan lingkungan dapat berupa: 1.



Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi



2.



Membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil dan melahirkan



3.



Kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa



4.



Menunggui ibu ketika melahirkan



5.



Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil



Dukungan Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam memberikan dukungan pada ibu hamil.Bidan sebagai



tempat



mencurahkan



segala



isi



hati



dan



kesulitannya



dalam



menghadapi kehamilandan persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaan yang terjadi disekitar ibu hamil. Hubungan yang baik, saling mempercayai dapat memudahkan bidan/ tenaga kesehatandalam memberikan pendidikan kesehatan.



8



Peran bidan dalam



memberikan dukungan antara



lain:



melalui



kelas antenatal,



memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang bermasalah untuk konsultasi, meyakinkan bahwa ibu dapat menghadapi perubahan selama kehamilan, membagi pengalaman yang pernah dirasakan sendiri, dan memutuskan apa yang harus diberitahukan pada ibu dalam menghadapi kehamilannya.



Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu selama kehamilan. Kerjasama bidan dengan keluarga sangat diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan mengatasi masalah yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang lain dan tenaga



kesehatan dapat



memberikan



perasaan aman dan



nyaman



selama kehamilan.



Kebutuhan ibu hamil ada dua, yaitu: 1.



Menerima tanda-tanda bahwa ibu dicintai dan dihargai



2.



Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap calon bayinya



Persiapan Menjadi Orang Tua Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena akan terjadi banyak perubahan peran ketika bayi lahir. Bagi pasangan baru, persipan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi. Sedangkan bagi pasangan yang telah mempunyai lebih dari satu anak dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi. Persiapan menjadi orang tua mempunyai dua komponen yaitu:



1.Komponen yang bersifat praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik –



Keterampilan kognitif-motorik misalnya memberi makan, menjaga dari bahaya.



Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan budaya.



2.Komponen yang bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitifketerampilan kognitif-afektif misalnya: bersikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian kepada bayinya.



9



Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir adalah: 1.



Temperamen



2.



Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan



3.



Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka



Peralihan menjadi orang tua Fase Penantian: 1.Berkaitan dampaknya pada kehamilan 2.Calon orang tua perlu menyelesaikan tugasnya untuk menjadi orang tua, misalnya: pembagian tugas dalam keluarga. 3.Pasangan dalam fase ini akan mengalami perasaan yang hebat, tantangan, dan tanggung jawab Fase bulan madu: 1.Sangat berdampak pada masa puerperium, perlu mendapat perhatian pada asuhan kebidanannya 2.Bersifat psikis dan bukan merupakan saat damai dan gembira 3.Hubungan antar pasangan memiliki peran penting dalam membina hubungan baru dengan bayi 4.Merupakan fase yang beratà adaptasi dengan anggota baru



10



BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. 2.



Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis .



3. Dalam memberikan support kepada ibu hamil, bidan juga berperan sebagai fasilitator dan pendidik



SARAN Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan dukungan/ support kepada setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat membuat mereka lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya



11



DAFTAR PUSTAKA http://diar13-midyuin08.blogspot.com/2012/08/support-system-dalam-kehamilan.html?m=1 http://eprints.ums.ac.id/17311/2/BAB_I.pdf http://situsbidan.blogspot.com/2012/06/dukungan-keluarga-dalam-kehamilan.html?m=1 andienbecomeamidwife.blogspot.com/2010/02/adaptasi-psikologi-dalam-kehamilan.html Bramantyo, L. 2008. Peran Suami dalam Kehamilan. bibilung.wordpress.com/2008/07/17/peransuami-dalam-kehamilan/ diunduh 2 Mei 2011 03:12 AM Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitamaya Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika



12